Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP PASIEN SAFETY DI KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT PREMIER BINTARO

Sukasih1 Toto Suharyanto2


ABSTRAK Pasien Safety adalah suatu sistem dimana Rumah Sakit membuat asuhan pasien menjadi lebih aman. Ada 3 tahapan untuk pencegahan cedera pada pasien yang akan menjala nkan operasi yaitu tahap Sign n! Time "ut! Sign "ut atau disebut Surgical Safety #heck $ist. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui faktor%faktor yang berkontribusi terhadap pasien Safety di kamar operasi RSP&. Penelitian ini dilakukan pada bulan 'uni 2(11. )esain penelitian yang digunakan dalam adalah deskriftif! yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor Sign n! Time "ut dan Sign "ut terhadap pasien Safety. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling untuk sampel pasien yang akan dilakukan operasi sebanyak *( responden. nstrument yang digunakan dengan lembar Surgical #heck $ist. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. +asil penelitian secara statistik menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara Time "ut dengan pasien Safety ,P. -alue . (.((2/. 0ntuk proses Sign n atau Sign "ut dari hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna! namun disini prosedur ini tetap dijalankan karena proses ini sangat penting untuk upaya keselamatan pasien. 1ata kunci2 Sign n! Time "ut! Sign "ut! pasien Safety.

ABSTRACT Patient Safety is a system 3here +ospital makes patient care become more sa-ety. There are 3 steps for injury pre-ention at a patient to operate for that is Sign n phase! Time "ut! Sign "ut or referred as Surgical Safety #heck $ist. purpose of research to kno3 factors 3hich is ha-e contribution to Safety patient in RSP& operation room. This Research conducted in 'une 2(11. Research design for this research 3as descripti-e correlation! 3ith aim to to kno3 there is correlation bet3een Sign n factor! Time "ut and Sign "ut to Safety patient. Technics sampel used total sampling for the sample of patient to be operated. The sample of this research is counted *( participants. This research used Surgical #heck $ist instruments sheet. This research use #hi%S4uare test to analy5e. Research result statistically sho3n there are meaningfull relation bet3een Time "ut 3ith Safety patient ,P. -alue . (.((2/. 6or 3hile &et3een Sign n or Sign "ut phase! there are no relation! but in here this procedure remain to be done! because this process 3as importance for the patient sa-ety. 1ey3ord2 Sign n! Time "ut! Sign "ut! Safety patient.

PENDAHULUAN
1 2

Perawat Ruang OK RS. Premiere Bintaro Dosen Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Jakarta I

Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

Page 234

Rumah Sakit ,RS/ adalah institusi yang kompleks sehingga kesalahan memang bisa terjadi. Pada th 2((( IOM ,institute of medicine/ di Amerika Serikat menerbitkan laporan 2 7TO ERR IS HUMA ! "uilding a Safer Health S#stem8 ,1/ yang memuat 2 penelitian tentang 1T) ,kejadian tidak diharapkan 9 Ad$erse E$ent/ pada pasien di RS. )itemukan angka 1T) sebesar 2.:; dan 3.*; dengan angka kematian <.<; dan 13.<;. dengan data ini kemudian dihitung ,ekstrapolasi/ dari jumlah pasien ra3at inap di rumah sakit di Amerika Serikat sebesar 33.< juta per tahun didapat Angka kematian pasien ra3at inap akibat 1T) tersebut di seluruh Amerika Serikat berkisar ==.((( s9d :>.((( per tahun. Sebagai perbandingan angka kecelakaan lalu lintas pada tahun tersebut hanyalah =3.=?>. 1emudian @+" dalam publikasi th 2((= ,2/ menampilkan angka 1T) di rumah sakit dari berbagai negara maju adalah sebesar 3.2; s9d 1<.<; pada pasien ra3at inap! berbagai publikasi untuk mudahnya mengutipnya dengan angka 1(;. dan sebagian dari padanya dapat meninggal. @+" colla%orating center for patient safet# pada tanggal 2 mei 2((* resmi menerbitkan 7 ine &ife Sa$ing 'atient Safet# Solution8 ,sembilan solusi life sa$ing keselamatan pasien di rumah sakit/. Panduan ini mulai disusun sejak tahun 2((? oleh pakar keselamatan pasien dan lebih 1(( negara! dengan mengindentifikasi dan mempelajari berbagai masalah keselamatan pasien. Salah satunya adalah pencegahan cedera pada pasien yang akan menjalankan operasi. Pengertian pasien safety adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil ,11P%RS/

1amar bedah merupakan suatu unit yang memberikan proses pelayanan pembedahan yang banyak mengandung resiko dan angka terjadinya kasus kecelakaan di kamar operasi sangat tinggi! jika dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan pasien! kesiapaan pasien! prosedur maka pasien akan cedera. Petugas kesehatan tentu tidak bermaksud menyebabkan cedera pasien! tetapi fakta tampak bah3a setiap hari ada pasien yang mengalami 1T) ,kejadian tidak di harapkan/! atau disebut juga Ad$erce E$ent ,AE/! maupun 1A# ,kejadian nyaris cedera/ oleh sebab itu diperlukan program untuk lebih memperbaiki proses pelayanan! karena sebagian 1T) merupakan kesalahan dalam proses pelayanan yang sebetulnya dapat dicegah melalui rencana pelayanan yang komprehensif dengan melibatkan pasien berdasarkan +aknya. Program tersebut kemudian dikenal dengan patient safet# ,keselamatan pasien/. 1T)! baik yang tidak dapat dicegah ,non error/ maupun yang dapat dicegah ,error/! berasal dari berbagai proses asuhan pasien. 1A# merupakan suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan ,commission/! atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil ,omission/ yang dapat mencederai pasien! tetapi cedera serius tidak terjadi! karena 7keberuntungan8. Solusi keselamatan pasien adalah sistem atau inter-ensi yang dibuat! maupun mencegah atau mengurangi cedera pasien yang berasal dari proses pelayanan kesehatan. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar untuk menghindari penyimpangan yang seharusnya dapat dicegah. 1asus% kasus dengan prosedur yang keliru atau pembedahan sisi tubuh yang salah sebagaian besar adalah akibat dari miskomunikasi dan tidak adanya informasi atau informasinya tidak benar. 1erusakan komunikasi adalah alasan umum untuk kesalahan di
Page 235

Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

ruang operasi! serta selama pera3atan pra%dan pasca operasi. 'enis kegagalan komunikasi termasuk kegagalan untuk mendengarkan atau mengumpulkan informasi dari pasien! keluarga dan dokter lain dan kegagalan untuk menyampaikan informasi yang rele-an untuk status pasien. +asilnya bisa membahayakan yang signifikan atau bahkan kematian kepada pasien. 6aktor yang paling banyak kontribusinya terhadap kesalahan macam ini adalah tidak ada atau kurangnya proses pra bedah yang distandarisasi. 'ika saja diterapkan secara disiplin maka kecelakaan kerja! kegagalan operasi dan permasalahaan lain yang menyangkut keselamatan pasien niscaya dapat dikurangi. nilah yang kemudian dikenal dengan proses -erifikasi! Sign In, Time Out, Sign Out terhadap pasien yang akan mengalami pembedahan. Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan @+"2 setidaknya ada 3 tahapan untuk mengecek kembali kondisi penderita selama ada dilingkungan kamar operasi. Sign In! merupakan -erifikasi pertama sesaat pasien tiba di !an" te i#a ata! !an" pe siapan. &ahkan pada chec( list yang disusun oleh @+" itu! team di3ajibkan pula untuk mengkonfirmasi lokasi ,site marking/ pada tubuh yang akan dimanipulasi oleh pembedahan. )ibagian mana! kiri atau kanan! depan atau belakang serta konfirmasi kesiapan peralatan serta cara anestesi yang akan digunakan. Pada tahap lanjut! -erifikasi dilaksanakan ketika pasien s!da$ siap diatas #e%a &pe asi' s!da$ da(a# )eadaan te bi!s' di#ana tea# anestesi da(a# )eadaan sia"a dan tea# beda$ te(a$ da(a# p&sisi ste il! fase ini disebut dengan Time Out* Sesaat setelah selesai operasi! sebelum pasien dikeluarkan dari ruang operasi! dipastikan kembali akan beberapa hal yang menyangkut nama prosedur yang telah dikerjakan

sebelumnya! prosedur ini disebut tahap Sign Out. )ari ketiga tahapan tersebut di atas sesuai yang ditetapkan oleh @+" yaitu 7Surgical safet# Chec( list8 sebagai alat untuk melakukan program safe surger# sa$e li$es tahun 2((?. Pengertian dari surgical safet# chec( list yaitu p &ses pen"isian data pasien $asi( da i pen")a%ian +an" di(a)!)an &(e$ tea# beda$ sebe(!# pasien #as!) )e )a#a &pe asi' sebe(!# insisi dan sete(a$ &pe asi pada ,& # -surgical safety check list.. &erdasarkan hal tersebut maka di rumah sakit Premier &intaro telah diterapkan pencegahan cedera pada pasien yang akan menjalankan operasi dengan memberlakukan -erifikasi9Sign n dan Time "ut serta Sign "ut. Sosialisasi telah dilakukan pada semua team yang terlibat mulai dari tenaga medis dan paramedik. 1eberhasilan dalam penerapannya tentulah harus ada kesepakatan dan kedisiplinan dalam menjalankan kebijaksanaan yang diterapkan oleh nstansi. &agaimana Rumah Sakit yang mengeluarkan selogan 7Pasien Safety8 tetapi tidak menjalankan prosedur Surgical Safety #heck $ist di dalamnyaB. Sejauh penilaian saya! penerapan Surgical Safety #heck $ist sudah didilakukan dengan benar ,sesuai prosedur/ namun masih saja ada kesalahan. )engan demikian peneliti tertarik untuk mengajukan penelitian tentang faktor%faktor yang berkontribusi terhadap 'asien safet# karena pada proses sign in! time out! sign out adalah proses yang sangat beresiko terhadap pasien yang akan menjalankan operasi jika tidak dijalankan dengan benar &erdasarkan uraian diatas tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor%faktor yang berkontribusi terhadap pasien safet# di kamar operasi Rumah Sakit Premier &intaro. DESAIN PENELITIAN )esain 'enis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang
Page 236

Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

menggunakan deskriftif. Pendekatan deskriftif digunakan untuk mengetahui hubungan antara -ariabel bebas yaitu Sign n! Time "ut dan Sign "ut dengan -ariabel terkait yaitu pasien Safety di kamar operasi Rumah Sakit Premier &intaro. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif analitik yang sifatnya digunakan sebagai konfirmasi untuk memperkuat data kuantitatif sehingga dapat mengungkapkan peristi3a%peristi3a riil di lapangan. Peka terhadap informasi%informasi yang bersifat deskriftif dan berusaha mempertahankan keutuhan objek yang di teliti dan untuk metode pendekatan kualitatif yang dipakai penelitian adalah menggunakan metode sur-ai kepada tenaga kesehatan ,)okter9Pera3at/ dan pasien yang dioperasi di kamar operasi Rumah Sakit Premier &intaro Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dilakukan operasi di Rumah Sakit Premier &intaro. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah pasien yang di operasi yang dilakukan Site Carker pada lokasi operasi dan yang tidak diberi Carker di Rumah Sakit Premier &intaro. Pada populasi dan sampel peneliti ingin lebih mengarah pada Surgical Carker dengan alasan peneliti mengambil sampel pada pasien yang di operasi di RSP& yang dilakukan Surgical Carker! karena Surgical Carker termasuk dalam proses Sign n! Time "ut! dan Sign "ut yang sekarang ini belum berjalan efektif. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling untuk pasien yang dilakukan operasi tanpa Carker berjumlah 2( pasien yang terdiri dari bedah kandungan 12 pasien! bedah umum ? pasien! bedah T+T 3 pasien dan stratified random sampling untuk pasien yang dilakukan Site Carker dari berbagai jenis operasi diantaranya 2

'enis "perasi &edah kandungan &edah umum &edah T+T &edah "rthoped &edah mata &edah tumor &edah plastik &edah syaraf /!#(a$

PTC ,Pasien tanpa Carker/ 12 ? 3

P)C ,Pasien dengan Carker/ % 31 1: 3* > 2< 1( 1?

01

234

Pemilihan sampel di ruang operasi dengan menggunakan tabel angka random ,sudigdo! 2((>/. 'umlah sampel dari pasien yang di operasi dengan pemberian Carker setelah distrata sebanyak ?( pasien dengan menggunakan rumus Aursalam ,2((3/ 2 n. A 1DA,d/2 keterangan 2 n 2 jumlah sampel A 2 jumlah populasi d 2 tingkat signifikansi )iketahui 2 Pasien tanpa Carker ,PTC/ . 2( pasien Pasien dengan Carker ,P)C/ . 1=< pasien Total . 1<< pasien n . 1<< 1D1<< ,(!1/2 . 1<< 2!<< . <2 pasien D 1(; . <> pasien dibulatkan menjadi *( pasien. n PTC . *( E 2( . ?( pasien

Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

Page 237

'enis "perasi &edah umum &edah T+T &edah "rthoped &edah mata &edah tumor &edah plastik &edah syaraf /!#(a$

Pasien dengan pemberian Carker 31 31 F ?( . 11 1=< 1: 1: F ?( . 11 1=< 3* 3* F ?( . 13 1=< > > F ?( . 3 1=< 2< 2< F ?( . : 1=< 1( 1( F ?( . 3 1=< 1? 1? F ?( . ? 1=< 234 51 Pasien Pasien

tidak dilakukan dan << responden ,:=!3;/ sign in dilakukan. Ti#e O!t Responden dari *( sampel yang diteliti * responden ,1(.(;/ time out tidak dilakukan dan <3 responden ,:(.(;/ time out dilakukan. Si"n O!t Responden dari *( sampel yang diteliti 12 responden ,1*.1;/ sign out tidak dilakukan dan ?> responden ,>2.:;/ sign out dilakukan. Sa,et+ Resmponden dari *( sampel yang diteliti 23 responden ,32.:;/ menyatakan safety ada keluhan dan =* responden ,<*.1;/menyatakan safety tidak ada keluhan. H!b!n"an /enis Ke(a#in den"an pasien sa,et+ &erdasarkan tabel silang , cross ta%ulation / dari 3: responden dengan jenis kelamin laki%laki terlihat bah3a > responden ,2(!?;/ Ada keluhan dan 31 responden ,*:!?;/ tidak ada keluhan sedangkan dari 31 responden dengan jenis kelamin perempuan dapat dilihat bah3a 1? responden ,=>!=;/ ada keluhan dan 1< responden ,?1!<;/ tidak ada keluhan. )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!(1= berarti P Ialue G (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden dengan jenis kelamin perempuan (!2*? kali akan berisiko memiliki keluhan dibandingkan dengan responden dengan jenis kelamin laki%laki. H!b!n"an Usia den"an pasien sa,et+ &erdasarkan tabel silang , cross ta%ulation / dari 22 responden dengan usia G2( tahun terlihat bah3a = responden ,1>!2;/ ada keluhan dan 1> responden ,>1!>;/
Page 238

'adi sampel yang diambil dalam penelitian untuk pasien diberi Carker adalah ?( pasien. HASIL PENELITIAN /enis Ke(a#in Responden sebagian besar adalah laki%laki yaitu 3: responden ,??!*;/ dan responden yang perempuan 31 responden ,==!3;/. Usia Responden yang berusia G 2( tahun yaitu 22 responden ,31!=;/ dan responden yang berusia H 2( tahun => responden ,<>!<;/. Pendidi)an Resp&nden Responden dari *( sampel yang diteliti 22 responden ,31.=;/ dengan pendidikan rendah ,S)! SCP! SCA/ dan => responden ,<>.<;/ dengan pendidikan tinggi ,)3! S1/ Si"n In Responden dari *( sampel yang diteliti = responden ,?!*;/ sign in

Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

tidak ada keluhan sedangkan dari => responden dengan usia H 2( tahun dapat dilihat bah3a 1: responden ,3:!<;/ ada keluhan dan 2: responden ,<(!=(;/ tidak ada keluhan. )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!(** berarti P Ialue H (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia responden dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden dengan usia G 2( tahun (!(** kali cenderung tidak ada keluhan dibandingkan responden dengan usia H!b!n"an Pendidi)an den"an Pasien Sa,et+ &erdasarkan tabel silang , cross ta%ulation / diatas dari 22 responden dengan pendidikan rendah ,S)! SCP! SCA/ terlihat bah3a * responden ,31!>;/ ada keluhan dan 1? responden ,<>!2;/ tidak ada keluhan sedangkan dari => responden dengan pendidikan tinggi ,)3! S1/ dapat dilihat bah3a 1< responden ,33!3;/ ada keluhan dan 32 responden ,<<!*;/ tidak ada keluhan. )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!31* berarti P Ialue H (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan responden dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden dengan tingkat pendidikan rendah ,S)9SCP9SCA/ (!:33 kali cenderung tidak mengalami gangguan dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendidikan tinggi. H!b!n"an Si"n In den"an pasien sa,et+ &erdasarkan tabel silang , cross ta%ulation / dari = responden dengan Sign n tidak dilakukan terlihat bah3a 2 responden ,?(;/ ada
Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

keluhan dan 2 responden ,?(!(;/ tidak ada keluhan sedangkan dari << responden dengan Sign n dilakukan dapat dilihat bah3a 21 responden ,31.>;/ ada keluhan dan =? responden ,<>!2;/ tidak ada keluhan. )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!=?2 berarti P Ialue H (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sign in dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden yang dilakukan sign in 2!1=3 kali tidak mengalami gangguan dibandingkan dengan responden yang tidak dilakukan sign in. H!b!n"an Ti#e O!t den"an pasien sa,et+ &erdasarkan tabel silang , cross ta%ulation / dari * responden dengan time out tidak dilakukan terlihat bah3a < responden ,>?!*;/ ada keluhan dan 1 responden ,1=!3;/ tidak ada keluhan sedangkan dari <3 responden dengan time out dilakukan dapat dilihat bah3a 1* responden ,2*;/ ada keluhan dan =< responden ,*3;/ tidak ada keluhan. )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!((2 berarti P Ialue G (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a terdapat hubungan yang bermakna antara time out dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden yang dilakukan time out 1<!23? kali tidak mengalami gangguan dibandingkan dengan responden yang tidak dilakukan time out. H!b!n"an Si"n O!t den"an pasien sa,et+ &erdasarkan tabel silang , cross ta%ulation / diatas dari 12 responden dengan sign out tidak dilakukan terlihat bah3a = responden ,33!3;/ ada keluhan dan > responden ,<<!*;/ tidak ada keluhan
Page 23

sedangkan dari ?> responden dengan sign out dilakukan dapat dilihat bah3a 1: responden ,32!>;/ ada keluhan dan 3: responden ,<*.2!;/ tidak ada keluhan. )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!:<: berarti P Ialue H (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sign out dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden yang dilakukan sign out 1!(2< kali tidak mengalami gangguan dibandingkan dengan responden yang tidak dilakukan sign out. PEMBAHASAN /enis Ke(a#in 'enis kelamin adalah perbedaan atas laki%laki dan perempuan. Peran jenis kelamin yaitu dengan cara dimana seseorang bertindak sebagai 3anita dan pria. Para ahli teoritis pembelajaran sosial percaya bah3a masyarakat mempengaruhi prilaku 3anita dan pria dan merupakan sumber utama feminitas dan maskulinitas ,Potter J Perry! 2((?/. &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro bah3a responden sebagian besar adalah laki%laki yaitu 3: responden ,??!*;/ dan responden yang perempuan 31 responden ,==!3;/. Usia 0mur berkaitan dengan tingkat kede3asaan atau maturitas! dalam arti semakin meningkat umur seseorang akan meningkat pula kede3asaan secara teknik maupun psikologis! serta semakin mampu melaksanakan tugasnya ,&adudu% Kain! 1::=! hlm 1?></. &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro bah3a responden yang berusia G 2( tahun yaitu 22 responden ,31!=;/ dan responden
Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

yang berusia H 2( responden ,<>!<;/.

tahun =>

Pendidi)an Resp&nden Tingkat pendidikan berpengaruh pada tingkat pengetahuan! pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah )intermediate impact* dari pendidikan kesehatan! selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran dari pendidikan kesehatan. ,Aotoatmodjo! 2((3/ &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari *( sampel yang diteliti 22 responden ,31.=;/ dengan pendidikan rendah ,S)! SCP! SCA/ dan => responden ,<>.<;/ dengan pendidikan tinggi ,)3! S1/ Si"n In Sign in adalah saat dimana tim operasi melakukan pengecekan benar pasien! surat persetujuan dan memberi tanda area yang akan dioperasi. Sign in dilakukan sebelum induksi anestesi dilakukan. Tim anestesi pada saat ini melakukan konfirmasi secara detail tentang puasa yang dilakukan oleh pasien dan pengkajian jalan nafas! obat E obatan yang akan diberikan! alat anestesi yang akan dipakai dan segala sesuatu yang diperlukan dalam hal anestesi! misalnya pemasangan oksimetri harus dilakukan sebelum induksi anestesi dilakukan. &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari *( sampel yang diteliti = responden ,?!*;/ sign in tidak dilakukan dan << responden ,:=!3;/ sign in dilakukan. Ti#e O!t Time out adalah tahap memastikan bah3a personil tim operasi telah mengetahui orang E orang yang akan menjadi timnya saat
Page 240

itu! tugas masing E masing! pengecekan instrumen yang akan dipakai! benar pasien dan benar prosedur operasi. Time out dilakukan setelah induksi anestesi dan sebelum insisi pembedahan. Pada saat ini dokter anestesi dan dokter bedah menjalaskan hal E hal yang harus diperhatikan dan penting untuk dilakukan pada pasien. Pemeriksaan radiologi yang dibutuhkan untuk panduan pembedahan harus sudah tersedia dan antibiotik atau obat E obatan premedikasi yang harus didapatkan oleh pasien telah diberikan. &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari *( sampel yang diteliti * responden ,1(.(;/ time out tidak dilakukan dan <3 responden ,:(.(;/ time out dilakukan. Si"n O!t Sign out adalah saat akhir operasi seperti penghitungan kassa yang terakhir! penghitungan instrumen! bahan yang akan diperiksa di laboretorium dan rencana tindakan yang harus dilakukan pada pasien setelah operasi. Sign out dilakukan segera setelah luka operasi ditutup tetapi sebelum pasien dipindahkan ke Reco$er# Room ) RR *+ &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari *( sampel yang diteliti 12 responden ,1*.1;/ sign out tidak dilakukan dan ?> responden ,>2.:;/ sign out dilakukan. Pasien Sa,et+ Pengertian keselamatan Pasien Safety ,'atient Safet#/ rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi 2 assessmen resiko! identifikasi dan pengolahan hal yang berhubungan dengan resiko pasien! pelaporan dan analisis insiden! kemampuan belajar dari insiden dan tindaklanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan ,panduan nasional keselamatan pasien RS! )epkes R ! 2((</. &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari *( sampel yang diteliti 23 responden ,32.:;/ menyatakan safety ada keluhan dan =* responden ,<*.1;/menyatakan safety tidak ada keluhan. H!b!n"an /enis Ke(a#in den"an pasien sa,et+ &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari 3: responden dengan jenis kelamin laki%laki terlihat bah3a > responden ,2(!?;/ Ada keluhan dan 31 responden ,*:!?;/ tidak ada keluhan sedangkan dari 31 responden dengan jenis kelamin perempuan dapat dilihat bah3a 1? responden ,=>!=;/ ada keluhan dan 1< responden ,?1!<;/ tidak ada keluhan. 'ames ,dalam Smith! 1:<>/ mengatakan bah3a perempuan lebih mudah dipengaruhi oleh tekanan% tekanan lingkungan daripada laki% laki. Perempuan juga lebih cemas! kurang sabar! dan mudah mengeluarkan air mata ,#attel! dalam Smith! 1:<>/. $ebih jauh lagi! dalam berbagai studi kecemasan secara umum! menyatakan bah3a perempuan lebih cemas daripada laki%laki ,Caccoby dan 'acklin! 1:*=/. Corris ,dalam $eary! 1:>3/ menyatakan bah3a perempuan memiliki skor yang lebih tinggi pada pengukuran ketakutan dalam situasi sosial dibanding laki%laki. )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!(1= berarti P Ialue G (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pasien safety di Rumah
Page 241

Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden dengan jenis kelamin perempuan (!2*? kali akan berisiko memiliki keluhan dibandingkan dengan responden dengan jenis kelamin laki%laki. H!b!n"an Usia den"an pasien sa,et+ &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari 22 responden dengan usia G2( tahun terlihat bah3a = responden ,1>!2;/ ada keluhan dan 1> responden ,>1!>;/ tidak ada keluhan sedangkan dari => responden dengan usia G 2( tahun dapat dilihat bah3a 1: responden ,3:!<;/ ada keluhan dan 2: responden ,<(!=(;/ tidak ada keluhan. Teori penuan menyebutkan umur sangat berpengaruh dalam proses perkembangan luka. Semakin tua seseorang maka proses perkembangan luka akan semakin lama karena terdapat penurunan fungsi organ. 0sia =?%<= tahun merupakan usia de3asa tua lansia bersiko tinggi mengalami luka diabetes dan mengalami perlambatan perkembangan luka ,6rykberg! Robert L! 1:::. )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!(** berarti P Ialue H (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia responden dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden dengan usia G 2( tahun (!(** kali cenderung tidak ada keluhan dibandingkan responden dengan usia H 2( tahun. H!b!n"an Pendidi)an den"an Pasien Sa,et+ &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari 22 responden dengan pendidikan rendah ,S)! SCP! SCA/ terlihat bah3a *
Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

responden ,31!>;/ ada keluhan dan 1? responden ,<>!2;/ tidak ada keluhan sedangkan dari => responden dengan pendidikan tinggi ,)3! S1/ dapat dilihat bah3a 1< responden ,33!3;/ ada keluhan dan 32 responden ,<<!*;/ tidak ada keluhan. Tingkat pendidikan berpengaruh pada tingkat pengetahuan! pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah )intermediate impact* dari pendidikan kesehatan! selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran dari pendidikan kesehatan. ,Aotoatmodjo! 2((3/ )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!31* berarti P Ialue H (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan responden dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden dengan tingkat pendidikan rendah ,S)9SCP9SCA/ (!:33 kali cenderung tidak mengalami gangguan dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendidikan tinggi. H!b!n"an Si"n In den"an pasien sa,et+ &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari = responden dengan Sign n tidak dilakukan terlihat bah3a 2 responden ,?(;/ ada keluhan dan 2 responden ,?(!(;/ tidak ada keluhan sedangkan dari << responden dengan Sign n dilakukan dapat dilihat bah3a 21 responden ,31.>;/ ada keluhan dan =? responden ,<>!2;/ tidak ada keluhan. Sign in dimulai oleh koordinator ceklist dengan menanyakan secara -erbal kepada pasien ,jika memungkinkan/! melakukan konfirmasi nama lengkap pasien! tanggal lahir! prosedur yang
Page 242

akan dilakukan! bagian 9 sisi yang akan dioperasi dan memastikan pasien sudah manandatangani surat persetujuan. 1oordinator ceklist kemudian melihat apakah bagian 9 sisi yang akan dioperasi telah ditandai ,jika tanda sudah dibuat/ dan pulse o,#metr# telah terpasang dan dipastikan berfungsi dengan baik. 1oordinator ceklist akan melaporkan kondisi pasien dengan ahli anestesi , penata atau dokter / mengenai resiko perdarahan! kesulitan jalan nafas! adanya alergi dan masalah lain yang berhubungan dengan pasien. )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!=?2 berarti P Ialue H (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sign in dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden yang dilakukan sign in 2!1=3 kali tidak mengalami gangguan dibandingkan dengan responden yang tidak dilakukan sign in. H!b!n"an Ti#e O!t den"an pasien sa,et+ &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari * responden dengan time out tidak dilakukan terlihat bah3a < responden ,>?!*;/ ada keluhan dan 1 responden ,1=!3;/ tidak ada keluhan sedangkan dari <3 responden dengan time out dilakukan dapat dilihat bah3a 1* responden ,2*;/ ada keluhan dan =< responden ,*3;/ tidak ada keluhan. Time out dimulai dengan semua anggota tim operasi menyebutkan nama dan peran masing E masing dalam operasi tersebut! jika tim operasi sudah saling mengenal maka mereka hanya perlu memastikan bah3a semua tim telah ada dalam satu ruangan yang akan dipakai untuk operasi saat itu dan telah mengetahui tugas masing E masing. Semua tim harus menghentikan kegiatan untuk sesaat 3aktu time out dilakukan.
Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

Pera3at sirkuler akan membacakan dengan jelas identitas pasien , nama! tanggal lahir! no. CR /! jenis operasi! bagian 9 sisi yang akan dioperasi dan menanyakan kembali hal E hal penting yang harus disediakan untuk pasien seperti 2 implant yang akan dipasang hasil radioligi! obat E obat premedikasi )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!((2 berarti P Ialue G (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a terdapat hubungan yang bermakna antara time out dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden yang dilakukan time out 1<!23? kali tidak mengalami gangguan dibandingkan dengan responden yang tidak dilakukan time out. H!b!n"an Si"n O!t den"an pasien sa,et+ &erdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Rumah Sakit Premier &intaro dari 12 responden dengan sign out tidak dilakukan terlihat bah3a = responden ,33!3;/ ada keluhan dan > responden ,<<!*;/ tidak ada keluhan sedangkan dari ?> responden dengan sign out dilakukan dapat dilihat bah3a 1: responden ,32!>;/ ada keluhan dan 3: responden ,<*.2!;/ tidak ada keluhan. Sign out dimulai dengan seluruh tim operasi akan re$ie- bersama E sama operasi yang telah dilakukan! kelengkapan kassa dan instrumen! menempatkan jaringan dalam kontainer yang sesuai dan memberikan label yang benar dan mencatat kerusakan alat yang terjadi saat operasi untuk dilaporkan. $angkah akhir tim operasi akan memastikan telah dibuat perencanaan dan management pasien setelah operasi! setelah itu pasien bisa diba3a ke RR. )ari hasil uji statistik didapatkan nilai P Ialue . (!:<: berarti P Ialue H (!(?! sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan
Page 243

yang bermakna antara sign out dengan pasien safety di Rumah Sakit Premier &intaro. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden yang dilakukan sign out 1!(2< kali tidak mengalami gangguan dibandingkan dengan responden yang tidak dilakukan sign out. KETERBATASAN PENELITIAN Peneliti menyadari bah3a penelitian yang dilakukan masih banyak terdapat kekurangan meliputi 2 1. Penelitian ini tidak semua responden dilakukan ,diobser-asi/ secara langsung oleh peneliti karena keterbatasan 3aktu! oleh karena itu peneliti berharap pada penelitian selanjutnya penelitian melalui obser-asi secara langsung 2. Penelitian kasus pasien safety di kamar operasi tentang surgical safety check list sebelumnya tidak ada ,belum dilakukan oleh peneliti lain/ jadi peneliti kurang ada gambaran.

keluhan dibanding jenis kelamin laki%laki. b. 0sia )ata usia berdasarkan uji statistik didapatkan P. -alue . (.(** berarti P. -alue H (.(? sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan pasien Safety. 0ntuk usia G 2( tahun cenderung tidak ada keluhan dibanding responden dengan usia H 2( tahun. c. Tingkat Pendidikan )ata pendidikan berdasarkan uji statistik didapatkan P. -alue . (.31* berarti P. -alue H (.(? sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan pasien Safety. Pendidikan yang lebih rendah ,S)! SCP! SCA/ tidak mengalami gangguan dibanding responden dengan tingkat pendidikan tinggi ,)3! S1/ d. Sign n )ata Sign n berdasarkan uji statistik didapatkan nilai P. -alue . (.=?2 berarti P. -alue H (.(? sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Sign n dengan pasien Safety. )ari nilai "R bah3a responden yang tidak dilakukan Sign n. e. Time "ut )ata Time "ut berdasarkan uji statistik didapatkan nilai P. -alue . (.((2 berarti P. -alue G (.(? sehingga dapat disimpulkan bah3a terdapat hubungan yang bermakna antara Time "ut dengan pasien Safety. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden yang dilakukan Time "ut tidak mengalami gangguan dibanding responden yang tidak dilakukan Time "ut.
Page 244

KESIMPULAN

)ata yang diperoleh dari *( responden yang melakukan operasi di Rumah Sakit Premier &intaro pada penelitian yang berjudul 7Analisis 6aktor%faktor yang berkontribusi terhadap pasien Safety di kamar operasi Rumah Sakit Premier &intaro8 yang dilakukan pada bulan 'uni 2(11 didapatkan hasil sebagai berikut 2 a. 'enis 1elamin )ata jenis kelamin berdasarkan uji statistik didapatkan P. -alue . (.(1= berarti P. -alue G (.(? sehingga dapat disimpulkan bah3a terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan pasien Safety. 0ntuk jenis kelamin perempuan lebih beresiko memiliki
Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

2. f. Sign "ut )ata Sign "ut berdasarkan uji statistik didapatkan P. -alue . (.:<: berarti P. -alue H (.(? sehingga dapat disimpulkan bah3a tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Sign "ut dengan pasien Safety. )ari nilai "R dapat disimpulkan bah3a responden yang dilakukan Sign "ut tidak mengalami gangguan dibanding responden yang tidak dilakukan Sign "ut. )alam proses Sign n! Time "ut! maupun Sign "ut 3alaupun ketiganya ada atau tidak ada hubungan yang bermakna bukan berarti tidak dijalankan pada pasien yang akan dilakukan operasi dikarenakan proses ini sangat penting untuk upaya keselamatan pasien. Surgical Safety #heck $ist berdasarkan @+"! 2((? yang berupaya Sign n! Time "ut! dan Sign "ut sebagai acuan dalam komunikasi perioperatif antara tim kesehatan. Surgical Safety #heck $ist adalah instrument yang harus diisi. Surgical Safety #heck $ist dibuat sebagai alat bantu untuk dokter bedah! dokter anestesi! pera3at bedah dan pasien dalam meningkatkan keamanan operasi dan mencegah komplikasi atau kematian karena tindakan pembedahan.

+asil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang mengidentifikasi faktor% faktor yang lebih berpengaruh terhadap pasien Safety.

DAFTAR PUSTAKA
)epkes! ,2((</. Panduan Aasional keselamatan pasien RS ,Patient Safety/ E jakarta 2 )epkes R . ,2((>/. Panduan Aasional keselamatan pasien RS ,Patient Safety/ edisi 2. 'akarta 2 )epkes R.

)epkes!

@+"! ,2((=/. @orld Alliance for Patient Safety! @orld +ealth organi5ation 2 Lene-a. Mahya Adib A. ,2((</ permasalahan Pasien Safety di kamar operasi 9bedah. Panduan Aasional keselamatan pasien RS ,Patient Safety/. 2((?. http299.marsenorhudy.3ordpress.com92(119(19 (*. &urn J Lro-e ,2((1/. Prachise of Aursy research 2 anduct! #riti4ue and 0tili5ation. Philadelpia 2 @.&.Souaders #ompany. Ceeting the nternational Patient Safety Loals. Aursalam. ,2((3/. 1onsep dan Penerapan Cetodologi Penelitian lmu 1epera3atan. 'akarta 2 Selemba Cedika. 'oint #ommission Resouces 2 Physicians and the 0ni-ersal Protokol. 'oint #ommission 2 The Source 223%=! Sep. 2((=. American Academy of "rthopedic Surgeons 2 Sign Mour Site 2 .rong-Site Surger#. http299333?.aaos.org93rong9-ie3s crp.cfm ,accessed Cay 1(! 2((<./

SARAN 1. &agi Rumah Sakit yang belum menerapkan prosedur Surgical Safety #heck $ist dikamar operasi mohon segera menerapkan prosedur ini! karena dengan menggunakan prosedur ini mencegah atau mengurangi cedera pasien yang berasal dari proses pelayanan kesehatan.

Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

Page 245

Jurnal Health Quality Vol. 2 No. 4, Mei 2012

Page 246

Anda mungkin juga menyukai