Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Seiring meningkatnya tuntutan manusia akan kemudahan dalam proses

penyaluran energi listrik, maka berbagai usaha akan di tempuh dengan penerapan ilmu dan teknologi, usaha tersebut semakin mudah dilakukan ketika manusia mampu mengembangkan ilmu dan teknologi. Berbagai masalah yang dapat dijadikan implementasi adalah dari ilmu dan teknologi, salah satunya dalam hal mengubah daya listrik AC dari satu level ke level yang lain dalam suatu instalasi kelistrikan. Proses kerja transformator telah menjadi tinjauan yang penting dalam suatu instalasi listrik, pemakaian transformator dalam suatu instalasi listrik menjadi hal pokok yang sangat berpengaruh pada kelangsungan dan kemajuan proses penyaluran energi listrik, beberapa hal yang nampak mencolok dari hasil penggunaan transformator adalah beragam jenis perangkat elektronik yang dapat digunakan pada instalasi listrik dengan tegangan yang cukup tinggi.

B. 1. 2. 3. 4. 5.

Rumusan Masalah Apakah yang dimaksud dengan Transformator ? Berapakah jenis transformator ? Komponen apakah yang terdapat didalam Transformator ? Bagaimanakah prinsip kerja Transformator ? Bagaimanakah cara merawat Transformator ?

C. 1. 2. 3.

Tujuan Mengetahui pengertian Transformator secara umum. Mengetahui jenis-jenis Transformator. Mengetahui fungsi tiap komponen yang ada dalam Transformator

4. 5.

Dapat mengoperasikan Transformator. Dapat melakukan perawatan terhadap Transformator.

D. 1.

Manfaat Bagi Mahasiswa Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama proses perkuliahan

dalam bentuk praktek terhadap suatu objek secara langsung, sehingga mahasiswa dapat menguasai materi kuliah yang telah diajarkan.

2.

Bagi Industri Sebagai bentuk kepedulian industri terhadap pendidikan dan peningkatan

kualitas sumberdaya manusia masyarakat sekitar pada khususnya, dan masyarakat luas ( pelajar dan mahasiswa ) secara umum.

3.

Bagi Kampus Politeknik Kotabaru Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang diajarkan di perguruan tinggi, sehingga

dapat menjadi tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh staf dosen.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN

A.

Pengertian Transformator Secara Umum Transformator atau lebih dikenal dengan nama transformer atau trafo

sejatinya adalah suatu peralatan listrik yang mengubah daya listrik AC pada satu level tegangan yang satu ke level tegangan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik tanpa merubah frekuensinya. Tranformator biasa digunakan untuk mentransformasikan tegangan (menaikkan atau menurunkan tegangan AC). Selain itu, transformator juga dapat digunakan untuk sampling tegangan, sampling arus, dan juga mentransformasi impedansi. Transformator terdiri dari dua atau lebih kumparan yang membungkus inti besi feromagnetik. Kumparan-kumparan tersebut biasanya satu sama lain tidak dihubungkan secara langsung. Kumparan yang satu

dihubungkan dengan sumber listrik AC (kumparan primer) dan kumparan yang lain mensuplai listrik ke beban (kumparan sekunder). Bila terdapat lebih dari dua kumparan maka kumparan tersebut akan disebut sebagai kumparan tersier, kuarter, dan seterusnya.

Gambar 3.1 Transformator

Transformator bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada

kumparan primer menimbulkan perubahan medan magnet. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi. Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan, sehingga fluks magnet yang timbulkan akan mengalir ke kumparan sekunder, sehingga pada ujungujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan sekunder. Jika efisiensi sempurna (100%), semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

Gambar 3.2 Skema Transformator

Bagian utama transformator adalah dua buah kumparan yang keduanya dililitkan pada sebuah inti besi lunak. Kedua kumparan tersebut memiliki jumlah lilitan yang berbeda. Kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC disebut kumparan primer, sedangkan kumparan yang lain disebut kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan AC (dialiri arus listrik AC), besi lunak akan menjadi elektromagnet. Karena arus yang mengalir tersebut adalah arus AC, garis-garis gaya elektromagnet selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, garis-garis gaya yang dilingkupi oleh kumparan sekunder juga berubah-ubah. Perubahan garis gaya itu menimbulkan GGL induksi pada kumparan sekunder. Hal itu menyebabkan pada kumparan sekunder mengalir arus AC (arus induksi).

B. 1.

Jenis-jenis Transformator Transformator Step-Up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder

lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

Gambar 3.3 Lambang Transformator Step-Up

Gambar 3.4 Transformator Step-Up sumber http://www.google.com/jakartacity.olx.co.id

2.

Transformator Step-Down Memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga

berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.

Gambar 3.5 Lambang Transformator Step-Down

Gambar 3.6 Transformator Step-Down sumber http://www.google.com/jakartacity.olx.co.id

3.

Transformator Isolasi Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan

lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk

mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.

Gambar 3.8 Transformator Isolasi

4.

Transformator Pulsa Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk

memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.

5.

Transformator Tiga Fasa Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan

secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta ().

Gambar 3.9 Lambang Transformator 3 Fasa

Gambar 3.10 Transformator 3 Fasa

6. 7. 8.

Komponen Transformator Prinsip Kerja Transformator Perawatan dan Pemeliharaan Transformator

BAB IV PENUTUP

A.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Trafo arus yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa

besaran arus dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau sekunder. 2. Sebuah trafo arus dikatakan bagus dan baik jika memiliki kekuatan isolasi yang

kuat dan baik untuk menahan arus yang besar. 3. Gangguan terjadi akibat sambaran petir yang mengenai kawat phasa, dapat

menimbulkan gelombang berjalan yang merambat melalui kawat phasa tersebut dan menimbulkan gangguan pada trafo

B.

Saran

Untuk menjaga keandalan system maka pada pemeliharaan Transformator Arus (CT) harus dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditemtukan.

Anda mungkin juga menyukai