Presentator : Angie Regina S. Putri Astrid N.N. Anggi Bayu Nst. Ibrahim Tanaka Sofyan Andri
Harry Andrean M. Nawal Hasya Khairunnisaq Saddam Emir Pratama Rini Nurrakhmah
DEPARTEMEN ILMU BEDAH
dibatasi oleh omentum, usus-usus dan peritoneum disekitarnya sehingga membentuk massa yang disebut massa apendiks (appendiceal mass). Umumnya massa apendiks terbentuk pada hari keempat sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis umum.
berumur 5 tahun atau lebih karena daya tahan tubuh telah berkembang dengan baik dan omentum telah cukup panjang dan tebal untuk membungkus proses radang
Anatomi Apendiks
Fisiologi Apendiks
Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari
apendiks antara 15-25 cmH2O dan meningkat menjadi 30-50 cmH2O pada waktu kontraksi Imunoglobulin sekreator yang dihasilkan oleh GALT (gut associated lymphoid tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks, ialah IgA
Etiologi
1.
2.
3. 4.
5.
6. 7.
Sumbatan lumen Hiperplasia jaringan limfe Fekalit Tumor apendiks Cacing askaris Parasit Makanan rendah serat dan konstipasi
P A T O F I S I O L O G I
Patofisiologi
Obstruksi lumen
Perforasi
Anamnesa Nyeri abdomen kuadran kanan bawah Demam Mual dan Muntah Massa di abdomen kuadran kanan bawah
Gambaran klinis
Nyeri abdomen periumbilikal, mual, muntah Lokalisasi nyeri menuju fosa iliaka kanan
Pireksia ringan
Nyeri tekan (biasanya saat lepas) di sepanjang titik McBurney Nyeri tekan pelvis sisi kanan pada pemeriksaan per rektal Peritonitis jika mengalami perforasi Massa apendiks
Pemeriksaan Fisik - Inspeksi : penderita berjalan membungkuk sambil memegangi perutnya - Palpasi : abdomen distensi, nyeri tekan pada kuadran kanan bawah abdomen, teraba massa pada kuadran kanan bawah
PALPASI Ditemukan : - Nyeri tekan (+) Mc burney Sign - Nyeri lepas (+) Rebound tenderness - Defens muskuler - Rovsing sign - Psoas sign - Obturator sign
Perkusi : nyeri ketok (+) Auskultasi : normal atau peristaltik menghilang (perforasi) Rectal Toucher (Colok Dubur) : Nyeri tekan pada arah jam 9-12
SKOR
Migrasi nyeri dari abdomen sentral ke fossa iliaca kanan 1
Anoreksia
Mual atau Muntah Nyeri di fossa iliaka kanan Nyeri lepas Peningkatan temperatur (Demam > 37,5 derajat C ) Peningkatan jumlah leukosit Neutrofilia TOTAL
1
1 2 1 1 2 1 10
Laboratorium
cystadenoma, vilous adenoma), tumor ganas primer (adenocarcinoma, lymphoma), tumor ganas sekunder (berasal dari traktus urogenitalis misalnya ovarium, usus besar, paru-paru ataupun payudara). Jarang: ganglioneuroma, pheochromocytoma, tumor mesenkim.
Mukokel apendiks
pasien dipuasakan Mencapai perubahan massa inflamasi dan hilangnya gejala pada pasien sebelum tindakan operasi Mencegah terulangnya apendisitis akut dan menyingkirkan diagnosis keganasan
Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Status Pekerjaan Alamat Tanggal masuk Anamnesa Pasien
: Bulatta sinulingga : 40 tahun : Perempuan : Menikah : Ibu Rumah Tangga : kuta gamber kec. Tanah Pinem : 22 November 2013
Telaah: Hal ini sudah dialami pasien sejak 8 hari yang lalu. Nyeri bersifat menetap, awalnya nyeri berasal dari ulu hati. Sebelumnya pasien sudah berobat ke bidan dan diberi obat. Riwayat mual dijumpai , muntah tidak dijumpai, demam dijumpai.
Riwayat penyakit terdahulu: Tidak jelas Riwayat penyakit keluarga: Tidak jelas
Pemeriksaan Umum: Kesadaran : Compos Mentis Frekuensi nafas : 20x/menit Tekanan Darah : 120/70 mmHg Temperatur : 37,8 C Nadi : 96x/menit Keadaan umum : sedang Keadaan gizi : baik
Pemeriksaan fisik
Kepala : Palpebra inferior pucat (-) Leher : Trakea medial Thoraks : Simetris, SP: Vesikuler, ST: (-) Abdomen: Inspeksi : simetris, distensi abdomen (-) Auskultasi : peristaltik (+) Perkusi : timpani Palpasi : soepel, teraba massa di kuadran kanan bawah, ukuran 6x4 cm, nyeri tekan (-) Genitalia : wanita, dalam batas normal Ekstremitas : superior dan inferior dalam batas normal DRE : Perineum: biasa Spinchter ani : ketat Mukosa : nyeri tekan di arah jam 9-11, massa (-)
Pemeriksaan penunjang:
IVFD Ringer Lactat 20 gtt/menit Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam Inj. Metronidazol 500 mg/8 jam Inj Ketorolac 80 mg/8 jam Inj Ranitidine 50 mg/8 jam
Laboratorium Darah Lengkap: Faal Hemostasis Hemoglobin: 12,7 gr% PT: 13,5 Eritrosit: 4,710x106/mm 3 INR: 1,12 Leukosit: 10,98x103/mm3 APTT: 31,5 Hematokrit: 37,80% TT: 13,5 Trombosit: 334x103/mm3
Urin lengkap
Warna : kuning
Glukosa : negatif Bilirubin : negatif Keton : negatif
Sedimen urin : Eritosit : 0- 2 Leukosit :0-1 Epitel :0-1 Casts : negatif Kristal : negatif
Kimia Klinik Metabolisme Karbohidrat KGD sewaktu: 138 mg/dL Ginjal Ureum: 18,30 mg/dL Kreatinin: 0,76 mg/dL Elektrolit Na: 134 mEq/L K: 3,9 mEq/L Cl: 101 mEq/L
23-24/11/2013
S O :: sens : cm TD: 110/70 mmHg HR: 96x/menit RR: 20x/menit Temp: 37,8 C
Abdomen : Nyeri tekan : Mc Burney (+), teraba massa di perut kanan bawah, peristaltic (+) normal A: P: Susp. Appendiceal Mass - IVFD RL 20 gtt/i
25-26/11/2013 S O :: sens : cm TD: 110/70 mmHg HR: 96x/menit RR: 20x/menit Temp: 37,8 C
Abdomen : Nyeri tekan : Mc Burney (+)menrun , teraba massa di perut kanan bawah, peristaltic (+) normal A: P: Susp. Appendiceal Mass - IVFD RL 20 gtt/i - Inj Ceftriaxon 1 gr/12 jam
27/11/2013 S: Nyeri (+) O: TD: 110/70 mmHg RR: 20x/menit HR: 96x/menit Temp: 37,8 C Abdomen: Nyeri tekan: Mc Burney (-), teraba massa di perut kanan bawah, peristaltic (+) normal A: Susp. Appendiceal Mass P: - Cefadroxil 2 x 500 mg - Paracetamol 3x500 mg - Ranitidin 2x1 - B complex 2x1
Tampak dougnut appereance pada kuadran kanan atas dengan diameter 0,8 cm. Tidak tamak pelebaran usus maupun cairan bebas Kesan : Appendicitis acute
TERIMA KASIH