Anda di halaman 1dari 59

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena berkat

kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik. pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran. Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian. Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka. Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.

DAFTAR ISI Kata Pengantar DAFTAR ISI BAB I PENDAHULIAN


A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup D. Landasan Hukum

i ii

1 2 2 3

BAB II

PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik B. Penilaian Autentik

5 8

BAB III

ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis B. Hasil Analisis

10 16 35 36 37

BAB IV

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA Lampiran Contoh RPP

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar dan Proses disebutkan agar bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan inspiratif, berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap berlangsung secara interaktif,

sistematis

pembelajaran

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan

pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat. Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan. Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya. B. Tujuan Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar (1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran (2) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik (3) Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian (4) Merancang penilaian otentik C. Ruang Lingkup Ruang lingkup naskah ini terdiri atas: 1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 2. Langkah-langkah analisis kompetensi; pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang

3. Penilaian otentik; dan 4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) D. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor . Tentang Silabus

BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi ranah Lulusan, sasaran pembelajaran memiliki melalui mencakup lintasan aktivitas

pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga perolehan diperoleh menanya, proses. (proses psikologis) melalui mencoba, aktivitas menalar, kompetensi Sikap tersebut diperoleh yang berbeda.

menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, Keterampilan menyaji, diperoleh melalui aktivitas dan mencipta. Karaktersitik mengamati, kompetensi mengevaluasi, dan mencipta.

beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis learning). Untuk mendorong kemampuan penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry

peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual menjadi pendekatan pembelajaran proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) pembelajaran berbasis kompetensi; (5) berbasis konten menjadi

pembelajaran menekankan

parsial jawaban

menjadi

pembelajaran

terpadu;

(6)

pembelajaran

yang

tunggal

menjadi pembelajaran dengan jawaban yang fisikal (hardskills) dan

kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input prosesoutput) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

A. Pembelajaran Pendekatan saintifik Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya sense of inquiry dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998). Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis

peningkatan

keterampilan

proses

sains

adalah

model

pembelajaran

yang

mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992). Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran. Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990). Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science, pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.

(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak. (2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah. (3) Kegiatan mencoba/mengumpulkan data bermanfaat untuk meningkatkan

keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini. (4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat klasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif. (5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya. Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan

dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga. Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut 1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut 2. Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip, hukum,dan teori 3. Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen 4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena 5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga.

B. Penilaian Autentik Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai sebagai proses evaluasi berikut: (1) American Library Association mendefinisikan

untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap sebagainya. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lainperistiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan

lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA. Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. 1. Pengamatan Sikap Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb: Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting. Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.

Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan. Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis. Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif. Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.

Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal. Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb: Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik

Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda Indikator menunjukkan sebenarnya Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid) memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi. sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau

2. Tes tertulis. Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. 3. Tes Lisan. Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb: Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai. Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.

Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri. disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.

4. Penilaian Melalui Penugasan. Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb: Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri. Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik. Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum. Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok. Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota. Tugas harus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial ekonomi). Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas. Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.

5. Tes Praktik. Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik adalah sbb: Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik, Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)

Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat sbb: Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid). Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi). Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur. Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik. Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.

6. Penilaian Proyek Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain. Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis. Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara

analitik merujuk pada semua kriteria keseluruhan atas produk yang dihasilkan. 7. Penilaian Portofolio

yang harus dipenuhi untuk menghasilkan

produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri. Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.

Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.

Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

BAB III ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar. Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut. Dimensi Sikap Kualifikasi Kemampuan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengetahuan Memiliki pengetahuan dalam faktual, konseptual, prosedural, dan dan

metakognitif dan

ilmu

pengetahuan,

teknologi,seni,

budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut. Kompetensi Sikap Spiritual Sikap Sosial Deskripsi Kompetensi 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengetahuan 3. Memahami, faktual, menerapkan, dan menganalisis dan pengetahuan metakognitif

konseptual,

prosedural,

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai masalah Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut.

Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut (1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini. Kompetensi Dasar (KI 3) 3,1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting) Kompetensi Dasar (KI 4) 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk suatu penyelidikan ilmiah 4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vektor Materi Pokok (Dalam Silabus) Hakikat Fisika dn Pengukuran

3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri) Dan seterusnya

Penjumlahan Vektor

(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. (4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius. (5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan (6) Merancang penilaian sikap. Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.

Materi Pokok (Silabus)

Penillaian (Silabus)

Materi Pembelajara n Fakta, Konsep, Prinsip, dan Prosedur

Alternatif Kegiatan Pembelajaran: Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi, dan Mengomunikasi kan

Indikator Sikap, Pengethuan, dan Keterampilan untuk Penilaian

Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif, dan Bertanggung jawab

Pembelajaran (Silabus)

1. Pengembangkan Materi pembelajaran Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu: (1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contoh fakta adalah karet lentur dan plastisin, es

mencair dan air menguap, mobil bergerak dipercepat dan diperlambat, dan sebagainya. (2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep.adalah elastisitas, perubahan wujud, gerak lurus berubah beraturan. (3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh yang merupakan prinsip adalah benda dikatakan elastis jika setelah diberi gaya luar akan kembali pada keadaan semula, air jika dipanaskan akan menguap. resultan gaya yang bekerja pada benda mempengaruhi percepatan benda. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hukum, teori, dan azas. (4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran fisika, langkah kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok. Contoh: percobaan hukum Hooke, percobaan menentukan kalor jenis, percobaan gerak dipercepat atau diperlambat. 2. Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu

mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. 3. Merumuskan indikator pencapaian Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini (1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuandan keterampilan) (2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus (3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target

pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya (4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan (5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi (6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta (7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan 4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik) a. Aspek sikap melalui pengamatan, yaltu penilaian diri, penilaian sebaya, dan/atau jurnal. Penilaian sikap melalui pengematan menggunakan lembar pengamatan atau daftar cheklist pengamatan yang memuat aspek sikap yang daiamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa. Penjabaran penilaian sikap dalam tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik. b. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Pemilihan bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel analaisis menjadi aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian. Aspek penilaian tugas ini bermanfaat dalam mengembangkan rubrik dan pedoman penskoran. c. Aspek keterampilan melalui tes praktik, proyek dan penilaian portofolio. Penilaian keterampilan mencakup dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkrit. Jabaran penilaian keterampilan pada tabel analisis merinci aspke penilaian yang dilakukan dan direlasikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.

B. Hasil Analisis Kompetensi 1. Hasil Pemasangan Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar (KI 3) 3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting) 3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri) 3.3 Menganalisis besaranbesaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan 3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus 3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi 3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari 3.7Menerapkan hukumhukum pada fluida statik dalam kehidupan seharihari Kompetensi Dasar (KI 4) 4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah 4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vektor 4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan 4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus 4.5Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar (misalnya pada hubungan roda-roda) 4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan 4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifatsifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan 3.9 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu Materi Pokok (Dalam Silabus) Hakekat Fisika dan Pengukuran Besaran Fisika

Penjumlahan Vektor

Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan (GLB dan GLBB) Hukum Newton pada gerak lurus

Gerak Melingkar dengan laju konstan (GMB)

Elastisitas dan Hukum Hooke Fluida Statik

3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari

Kalor dan Perpindahan Kalor

Kompetensi Dasar (KI 3)

Kompetensi Dasar (KI 4) bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor 4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa

Materi Pokok (Dalam Silabus)

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

Alat alat Optik

2.Hasil Analisis Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fisika KI 1 : KI 2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar 3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting) Materi Pokok Hakekat Fisika dan Pengukuran Besaran Fisika Materi Pembelajaran Fakta 1. gejala alam secara umum 2. gejala fisika 3. beberapa contoh alat ukur 4. kesalahan pengukuran 5. sumber data penelitian Konsep Alternatif Pembelajaran Mengamati 1. Mencari informasi tentang hakikat fisika dan metode ilmiah 2. Melihat video atau gambar beberapa fenomena alam 3. Menyimak contoh laporan singkat hasil penelitian ilmiah 4. Mengamati peragaan satu siswa penggunaan Sikap Indikator 1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok 2. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan percobaan. Penilaian Observasi 1. Percoban mengukur masa jenis 2. Presentasi Kelompok 3. Diskusi kelompok Sikap individu: 1. Kejujuran 2. Ketelitian 3. Disiplin Pengetahuan Indikator Penilaian 1. Menjelaskan Tugas 1. perbedaan Membuat feomena fisika regresi data dari fenomena percobaan alam lainnya . aspek: 2. menjelaskan 1. penyajian langkah metode data ilmiah dalam 2. visual fisika pekerjaan 3. 3.membedakan persamaan variabel bebas, regresi, 4. terikat, dan jawaban terkontrol dalam pertanyaan Keterampilan Indikator Penilaian 1. Menggunakan Observasi mistar, jangka Keg.1 Percobaan sorong, dan mengu mikrometer. kur masa jenis, 2. Menggunakan aspek: neraca lengan dan 1. Menggunakan gelas ukur. mikro 3.Menyaji dan meter mengolah data 2. Menggunakan pengukuran. neraca 4. Membuat 3. Menggunakan laporan tertulis gelas ukur hasil praktikum 4. Menyaji dan

4.1 Menyajikan

hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah

1. variabel pengukuran 2. ketepatan dan ketelitian 3. angka penting 4. kesalahan pengukuran Prinsip 1. menentukan ketelitian pengukuran 2. menghitung kesalahan relative 3. penggunaan aturan angka penting 4. Menyimpulkan hasil penelitian Prosedur 1. langkah kerja ilmiah. 2. Penyajian dan pengolahan data. 3. Percobaan pengukuran masa jenis kerikil.

mistar,jangka sorong, dan mikrometer Menanyakan 1. Diskusi kelompok cara membaca skala mistar, jangka sorong, dan mikrometer 2. Diskusi kelas prinsip ketelitian dan ketepatan pengukuran serta aturan angka penting 3. Diskusi kelas variabel bebas, terikat, dan terkontrol Eksperimen/Eksplorasi 1. Menggunakan jangka sorong dan mikrometer 2. Praktik berkelompok mengukur masa jenis kerikil 3. Menghitung kesalahan relatif Mengasosiasi 1. Menyaji data berdasrkan jenis variable 2. Membuat regresi hasil data hubungan volume dan massa benda 3. Menafsirkan regresi

3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

4.Tanggung jawab Sikap ilmiah: 1. Kritis 2. Obyektif 3. Toleran

penyelidikan ilmiah 4. Menjelaskan pentingnya ketelitian dan ketepatan dalam pengukuran 5. Menentukan ketelitian alat ukur (mistar, jangka sorong, mikrometer, dan neraca lengan) 6. Menggunakan prinsip angka penting 7. Menghitung kesalahan relatif 8. Menyimpulkan hasil pengukuran 9. Merancang cara pengukuran masa jenis benda tidak teratur 10. Mengevaluasi kembali pemikiran diri

Tugas 2. Menjawab pekerjaan rumah, aspek: 1. ketepatan waktu 2. visual pekerjaan 3.kelengkapan Tes UH (Uraian) UTS (PG)

5. Mempresentasikan pengetahuan dan keterampilan pengukuran masa jenis kerikil

mengolah data Keg.2 Presentasi Kelompok aspek: 1. Penguasaan Isi. 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian Portofolio 1. Laporan praktikum aspek: 1. Visual laporan . 2. kelengkapan . 3.jawaban pertanyaan

3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri)

Penjumlahan Vektor

4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vektor

Fakta 1. gambar vektor 2. animasi kapal menyeberangi sungai berarus 3. Daun jatuh tertiup angin Konsep 1. vektor 2. komponen vektor 3. . Prinsip 1. Penjumlahan vektor 2. Menentukan arah penjumlahan vektor 3. . Prosedur 1. Percobaan penjumlahan vektor 2. . 3. .

Mengomunikasikan 1. membuat laporan tertulis 2. Mempresentasikan hasil prakrik Mengamati 1. Mengamati animasi cara Menggambar vektor, resultan vektor, komponen vektor serta menghitung besar dan arah resultan vektor dalam sebuah pengamatan bersama. Menanyakan 1. Menanyakan prinsip penjumlahan vektor Eksperimen/Eksplorasi 1. Mengeksplorasi cara menghitung besar dan arah dua buah vektor (misalnya vektor perpindahan, vektor kecepatan, vektor percepatan dan vektor gaya) 2. 3. Melakukanpercobaan untuk menentukan resultan dua vektor sebidang(vektor gaya)

sendiri tentang cara mengukur masa jenis

1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok 2. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan percobaan. 3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Observasi 1. Percoban penjumlah an vektor 2. Diskusi kelompok 3. Presentasi Kelompok Sikap individu: 1. Kejujuran 2. Ketelitian 3. Disiplin 4.Tanggung jawab Sikap ilmiah: 1. Kritis 2. Obyektif 3. Toleran

1. Menjelaskan penjumlahan vektorvektor 2. Menggunakan penjumlahan vektor dalam penyelesaikan 3.Menganalisis penjumlahan vektor 4.Menyimpulkan hasil percobaan penjumlahan vektor

Tugas 1. Menyimpulkan data percobaan aspek: 1. penyajian data 2. visual pekerjaan3. jawaban pertanyaan Tugas 2. Menjawab pekerjaan rumah, aspek: 1. ketepatan waktu 2. visual pekerjaan 3.kelengkapan Tes UH (Uraian) UTS (PG)

1. Menggunakan neraca pegas. 2.Menyaji dan mengolah data pengukuran. 3. Membuat laporan tertulis hasil praktik 5. Mempresentasikan hasil percobaan

Observasi Keg.1 Percobaan penjumlahan dua vektor, aspek: 1. Menggunakan neraca pegas. 2. Menyaji dan mengolah data Keg.2 Presentasi Kelompok aspek: 1. Penguasaan Isi. 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian Portofolio 1. Laporan praktikum aspek: 1. Visual laporan . 2. kelengkapan . 3.jawaban pertanyaan

3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan

Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan (GLB dan GLBB)

4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan

Fakta 1. gerak mobil /kereta mainan 2. gerak troly 3. Gerak mobil yang direm Konsep 1. gerak 2. kecepatan 3. percepatan Prinsip 1. GLB 2. GLBB 3. . Prosedur 1. Percobaan GLB dan GLBB 2. . 3. .

Mengasosiasi 1. Menerapkan operasi vektor dalam pemecahan masalah secara berkelompok Mengomunikasikan 1. Mempresentasikan contoh penerapan vektor dalam kehidupan seharihari Mengamati 1. Mengamati demonstrasi gerak untuk membedakan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan Menanya 1. Menanyakan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan Eksperimen/Eksplorasi 1. Mendiskusikan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus

1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok 2. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan percobaan. 3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian,

Observasi 1. Percoban penjumlah an vektor 4. Presentasi Kelompok 5. Diskusi kelompok Sikap individu: 1. Kejujuran 2. Ketelitian 3. Disiplin 4.Tanggung jawab Sikap ilmiah: 1. Kritis 2. Obyektif 3. Toleran

1. Menjelaskan GLB dan GLBB 2. Menggunakan GLB dan GLBB dalam penyelesaian masalah 3.Menganalisis GLB dan GLBB dalam penyelesaian masalah 4.Menyimpulkan hasil percobaan GLB dan GLBB

Tugas 1. Menyimpulkan data percobaan aspek: 1. penyajian data 2. visual pekerjaan3. jawaban pertanyaan Tugas 2. Menjawab pekerjaan rumah, aspek: 1. ketepatan waktu 2. visual pekerjaan 3.kelengkapan Tes UH (Uraian)

1. Menggunakan seperangkat alat percobaan GLB dan GLBB 2.Menyaji dan mengolah data pengukuran. 3. Membuat laporan tertulis hasil praktik 5. Mempresentasikan hasil percobaan

Observasi Keg.1 Percobaan GLB dan GLBB vektor, aspek: 1. Menggunakan seperangkat alat percobaan GLB dan GLBB 2. Menyaji dan mengolah data Keg.2 Presentasi Kelompok aspek: 1. Penguasaan Isi. 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian Portofolio 1. Laporan praktikum aspek: 1. Visual laporan .

dengan percepatan konstan 2. Melakukan eksperimen gerak lurus dengan kecepatan konstan dengan menggunakan kereta atau mobil mainan. 3. Melakukan eksperimen gerak lurus dengan percepatan konstan dengan menggunakan troly. Mengasosiasi 1. Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan kecepatan konstan. 2. Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan percepatan konstan. 3. Menganalisis besaran-besaran dalam GLBB dan gerak jatuh bebas dalam diskusi kelas Mengomunikasikan 1. Mempresentasikan hasil percobaan

disiplin dan tanggung jawab

UTS (PG)

2. kelengkapan . 3.jawaban pertanyaan

benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan dalam bentuk grafik 3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus Hukum Newton pada gerak lurus Fakta 1. Fenomena benda akan bergerak sampai bergerak 2. benda jatuh bebas 3. gerak benda pada katrol Konsep 1. kelembaman 2. gaya yang bekerja pada benda 3. resultan gaya Prinsip 1. hukum newton pada gerak lurus 2. . 3. . Prosedur 1. percobaan Mengamati Mengamati peragaan: 1. benda diletakan di atas kertas kemudian kertas ditarik perlahan dan tibatiba 2. benda ditarik atau didorong untuk menghasilkan gerak 3. benda dilepas dan bergerak jatuh bebas 4. benda ditarik tali melalui katrol dengan beban berbeda Menanya 1. Menanyakan hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus Eksperimen/Eksplorasi 1. Mendiskusikan penyebab benda menjadi bergerak 2. Mendiskusikan 1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok 2. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan percobaan. 3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab Observasi 1. Percoban hukum newton 2. Presentasi Kelompok 3. Diskusi kelompok Sikap individu: 1. Kejujuran 2. Ketelitian 3. Disiplin 4.Tanggung jawab Sikap ilmiah: 1. Kritis 2. Obyektif 3. Toleran 1. Menjelaskan hub antara gaya, massa, dan percepatan pada gerak lurus 2. menerapkan hub antara gaya, massa, dan percepatan pada gerak lurus 3.Menganalisis hub antara gaya, massa, dan percepatan pada gerak lurus dalam penyelesaian masalah 4.Menyimpulkan hasil percobaan hukum newton Tugas 1. Menyimpulkan data percobaan aspek: 1. penyajian data 2. visual pekerjaan3. jawaban pertanyaan Tugas 2. Menjawab pekerjaan rumah, aspek: 1. ketepatan waktu 2. visual pekerjaan 3.kelengkapan Tes UH (Uraian) UTS (PG) 1. menggunakan seperangkat alat percobaan hukum newton 2.Menyaji dan mengolah data pengukuran. 3. Membuat laporan tertulis hasil praktik 5. Mempresentasikan hasil percobaan Observasi Keg.1 Percobaah hukum newton, aspek: 1. Menggunakan seperangkat alat percobaan hukum newton 2. Menyaji dan mengolah data Keg.2 Presentasi Kelompok aspek: 1. Penguasaan Isi. 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian Portofolio 1. Laporan praktikum aspek: 1. Visual laporan . 2. kelengkapan . 3.jawaban pertanyaan

4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus

hukum newton 2. . 3. .

3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar

Gerak Melingkar dengan laju

Fakta 1. Fenomena gerak

pengaruh masa benda dan besar gaya terhadappercepatan gerak 3. Melakukan eksperimen hukum 1 dan 2 Newton 4. Melakukan eksperimen gerak benda misalnya dalam bidang miring untuk membedakan gesekan statik dan kinetik Mengasosiasi 1. Menghitung percepatan benda dalam sistem yang terletak pada bidang miring, bidang datar, dan sistem katrol dalam diskusi kelas. Mengomunikasikan 2. Menggambar gaya berat, gaya normal, dan gaya tegang tali dalam diskusi pemecahan masalah dinamika gerak lurus tanpa gesekan Mengamati 1. Menemukan besaran frekuensi, periode,

1. Menunjukan sikap positip

Observasi 1. Percoban gerak

1. Menjelaskan besaran fisis pada gerak

Tugas 1. Menyimpulkan data

1. menggunakan seperangkat alat percobaan gerak

Observasi Keg.1 Percobaah gerak melingkar

dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi

konstan (GMB)

4.5 Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar (misalnya pada hubungan rodaroda)

melingkar: roda sepeda, gir sepeda, jarum jam (detik, menit, jam) 2. alat putar sentripetal 3. Gerak baling-baling kipas angin Konsep 1. gerak melingkar 2. frekuensi, periode, sudut tempuh, kecepatan sudut, liner, percepatan sentripetal 3. . Prinsip 1. GMB 2. Roda berputar seporos atau berhubungan 3. . Prosedur 1. Percobaan gerak melingakar untuk roda

sudut tempuh, kecepatan linier, kecepatan sudut, dan percepatan sentripetal pada gerak melingkar melalui demonstrasi. Menanya 1. Menanyakan besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi Eksperimen/Eksplorasi 1. Mengidentifikasi besaran frekuensi, frekuensi sudut, periode, dan sudut tempuh yang terdapat pada gerak melingkar dengan laju konstan 2. Melakukan eksperiman secara berkelompok untuk menyelidiki gerak yang menggunakan hubungan roda-roda. Mengasosiasi 1. Menganalisis gerak melingkar beraturan dalam pemecahan masalah melalui

(individu dan sosial) dalam diskusi kelompok 2. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan percobaan. 3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

melingkar untuk roda2 berhubung an 2 .Presentasi Kelompok 3. Diskusi kelompok Sikap individu: 1. Kejujuran 2. Ketelitian 3. Disiplin 4.Tanggung jawab Sikap ilmiah: 1. Kritis 2. Obyektif 3. Toleran

melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi 2. menerapkan besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi

3.Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi 4.Menyimpulkan hasil percobaan gerak melingkar pada roda-2 berhubungan

percobaan aspek: 1. penyajian data 2. visual pekerjaan3. jawaban pertanyaan Tugas 2. Menjawab pekerjaan rumah, aspek: 1. ketepatan waktu 2. visual pekerjaan 3.kelengkapan Tes UH (Uraian) UTS (PG)

melingkar pada roda-2 berhub 2.Menyaji dan mengolah data pengukuran. 3. Membuat laporan tertulis hasil praktik 5. Mempresentasikan hasil percobaan

pada roda-2 berhub, aspek: 1. Menggunakan seperangkat alat percobaan 2. Menyaji dan mengolah data Keg.2 PresentasiKelompok aspek: 1. Penguasaan Isi. 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian Portofolio 1. Laporan praktikum aspek: 1. Visual laporan . 2. kelengkapan . 3.jawaban pertanyaan

yang berhub dan seporos 2. . 3. .

diskusi kelas 2. Menganalisis besaran yang berhubungan antara gerak linier dan gerak melingkar pada gerak menggelinding dengan laju konstan Mengomunikasikan 1. Mempresentasikan contoh gerak melingkar dalam kehidupan dan aplikasinya 2. Mengomunikasikan hasil percobaan dalam bentuk grafik dan laporan sederhana Mengamati 1. Peragaan benda elastis dan benda plastis 2. Demonstrasi pengaruh gaya terhadap perubahan panjang pegas/karet Menanya 1. Mendiskusikan sifat benda elastis, batas elastisitas, pengaruh gaya terhadap 1. Menunjukkan perilaku jujur dan teliti dalam menyajikan data. 2. Menunjukan kerjasama dan komunikasi dalam kerja Observasi Keg.1 Percobaan hk Hooke, aspek: 1. jujur 2. teliti 3. kerjasama Keg.2 Diskusi kelompok, aspek: 1. toleran 2. santun 1. Menjelaskan karakteristik benda elastis dan tidak elastis 2. Menentukan tegangan, regangan, modulus elastis 3. Menentukan konstanta pegas melalui percobaan hukum Hooke. Tugas 1. Menjawab pekerjaan rumah, aspek: 1. ketepatan waktu 2. visual pekerjaan 3.kelengkapan 1. Melakukan percobaan hukum Hooke. 2. Mengolah dan menyaji data hasil percobaan hukum Hooke. 3. Menyajikan hasil percobaan hukum Hooke. 5. Melakukan percobaan Observasi Keg.1 Percobaan hk Hooke , aspek: 1. Menggunakan neraca pegas 2. Menyusun rangkaian percobaan

3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari

Elastisitas dan Hukum Hooke

Fakta 1. Benda plastis dan elastis 2. Pegas Konsep 1. Stress, Strain, Modulus Elastisitas 2. Konst pegas 3. Susunan

4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas

Tes UH:uraian

Keg.2 Presentasi Kelompok aspek:

suatu bahan

pegas Prinsip 1. Sifat benda elastis 2. Susunan Seri, pegas semakin lemah 3. Susunan parallel, pegas semakin kuat Prosedur 1. Percobaan hukum Hooke

benda elastis Eksperimen/Eksplorasi 1. Mendemontrasikan menarik dua karet, berbeda jenis 2. Melakukan percobaan menarik karet tunggal, karet susunan seri, karet susunan parallel secara kelompok. 3. Mendiskusikan hukum Hooke dan susunan pegas 4. Melakukan percobaan hukum Hooke dengan menggunakan pegas/karet, mistar, beban gantung, dan statif secara berkelompok 5. Eksplorasi untuk menemukan karakteristik susunan pegas seri dan paralel Mengasosiasi 1. Mengolah data percobaan ke dalam grafik, menentukan persamaan grafik, dan membandingkan hasil percobaan

kelompok.

3. responsif 4. proaktif

4. Menentukan konstanta pegas seri dan paralel berdasarkan percobaan susunan pegas 3. 4 5. Menyimpulkan percobaan hukum Hooke 6. Menyimpulkan percobaan pegas seri paralel 5. Menemukan penerapan sifat elastis dalam kehidupan dan teknologi

UTS:PG dan uraian

susunan pegas seri dan paralel 6. Mengolah dan menyaji data hasil percobaan susunan pegas seri dan paralel. 7. Menyajikan hasil percobaan susunan pegas seri dan paralel

1. Penguasa an Isi. 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian Portofolio 1. Laporan praktikum aspek: 1. Visual laporan . 2. kelengkapan . 3.jawaban pertanyaan

3.7Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari

Fluida Statik

4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk

Fakta 1. replika kapal selam 2. aliran air pada dinding bejana berlubang 3. artikel system hidrolik dan sistem kerja kapal selam Konsep 1. terapung 2. melayang

dengan bahan pegas/karet yang berbeda 2. menyimpulkan hubungan antara perubahan panjang dengan besar gaya (skala neraca pegas). 3. Memformulasi konstanta pegas susunan seri dan parallel Mengomunikasikan 1. Menyampaikan /mempresentasikan hasil penugasan 2. Membuat laporan hasil percobaan Mengamati 1. Peragaan: - simulasi kapal selam dengan botol minuman - tekanan air pada dinding bejana berlubang - Membaca artikel tentang penggunaan sistem hidrolik dan sistem kerja kapal selam Menanya

1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok 2. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan percobaan. 3. Menunjukkan

Observasi 1. Percoban memanfaat kan sifat-2 fluida untuk mempermu dah pekerjaan 2.Presentasi Kelompok 3.Diskusi kelompok

1. Menjelaskan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari 2. menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari

Tugas 1. Menyimpulkan data percobaan aspek: 1. penyajian data 2. visual pekerjaan 3. jawaban pertanyaan Tugas 2. Menjawab pekerjaan rumah, aspek:

1. percobaan memanfaatkan sifat-2 fluida untuk merancang alat mempermudah pekerjaan 2.Menyaji dan mengolah data pengukuran. 3. Membuat laporan tertulis hasil praktik 5. Mempresentasikan hasil percobaan

Observasi Keg.1 Percobaan memanfaatkan sifat2 fluida untuk mempermudah pekerjaan, aspek: 1. Menggunakan seperangkat alat percobaan 2. Menyaji dan mengolah data Keg.2 PresentasiKelompok aspek:

mempermudah suatu pekerjaan

3. tenggelam Prinsip 1. hukum utama hidrostatik 2. hukum pascal 3. hukum archimedes Prosedur 1. Membuat peraga sistem hidrolik 2. Percobaan pemanfaatan sifat-sifat fluida untuk mempermudah pekerjaan 3. .

1. Menanyakan tentang hukum-hukum fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan seharihari Eksperimen/Eksplorasi 1. Mendiskusikan hukum-hukum fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan seharihari 2. Membuat alat peraga sistem hidrolik secara berkelompok 3. Melakukan eksperimen yang memanfaatkan sifatsifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan Mengasosiasi 1. Menerapkan konsep tekanan hidrostatis, prinsip hukum Archimedes dan hukum Pascall melalui percobaan Mengomunikasikan 1. Mempresentasikan penerapan hukumhukum fluida statik 2. Membuat laporan

perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Sikap individu: 1. Kejujuran 2. Ketelitian 3. Disiplin 4.Tanggung jawab Sikap ilmiah: 1. Kritis 2. Obyektif 3. Toleran

3.Menganalisis hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari 4.Menyimpulkan hasil percobaan memanfaatkan sifat-2 fluida untuk mempermudah pekerjaan

1. ketepatan waktu 2. visual pekerjaan 3.kelengkapan Tes UH (Uraian) UTS (PG)

1. Penguasaan Isi. 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian Portofolio 1. Laporan praktikum aspek: 1. Visual laporan . 2. kelengkapan . 3.jawaban pertanyaan

3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari

Kalor dan Perpindahan Kalor

4.8 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor

Fakta 1. simulasi pemuaian rel kereta api 2. Pemanasan es menjadi air. 3. Fenomena pengaruh kalor pada benda dan perambatan kalor Konsep 1. suhu 2. kalor 3. kalor jenis 4. kapasitas kalor 5. Perpindahan kalor Prinsip 1. pemuaian (logam dipanaskan memuai) 2. Asas Black

hasil percobaan 3. Memberikan contoh penerapansifat-sifat fluida statik dalam kehidupan seharihari Mengamati 1. Menyimak peragaan tentang: - Simulasi pemuaian rel kereta api - Pemanasan es menjadi air - Konduktivitas logam (almunium, besi, tembaga, dan timah) 2. Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi mengenai pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian), dan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi Menanya 1. Menanyakan

1. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok 2. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan percobaan. 3. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab

Observasi 1. Percoban pengaruh kalor pada benda dan azas Black 2.Presentasi Kelompok 3.Diskusi kelompok Sikap individu: 1. Kejujuran 2. Ketelitian 3. Disiplin 4.Tanggung jawab Sikap ilmiah: 1. Kritis 2. Obyektif 3. Toleran

1. Menjelaskan pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari 2. menerapkan pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari

3.Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari 4.Menyimpulkan hasil percobaan pengaruh kalor

Tugas 1. Menyimpulkan data percobaan aspek: 1. penyajian data 2. visual pekerjaan3. jawaban pertanyaan Tugas 2. Menjawab pekerjaan rumah, aspek: 1. ketepatan waktu 2. visual pekerjaan 3.kelengkapan Tes UH (Uraian) UTS (PG)

1. menggunakan seperangkat alat percobaan pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan seharihari2.Menyaji dan mengolah data pengukuran. 3. Membuat laporan tertulis hasil praktik 5. Mempresentasikan hasil percobaan

Observasi Keg.1 Percobaan menentukan kalor jenis benda menggunakan kalorimeter seharihari: 1. Menggunakan seperangkat alat percobaan 2. Menyaji dan mengolah data Keg.2 Presentasi Kelompok aspek: 1. Penguasaan Isi. 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian Portofolio 1. Laporan praktikum aspek: 1. Visual laporan . 2. kelengkapan . 3.jawaban pertanyaan

3. Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah Prosedur 1. Percobaan pengaruh kalor pada benda 2. Percobaan menentukan kalor jenis benda. 3. .

pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari 2. Menanyakan karakteristik termal suatu bahan, terutama kapasitas dan konduktivitas kalor Eksperimen/explorasi 1. Melakukan eksperimen tentang pengaruh kalor terhadap suhu, wujud, dan ukuran benda 2. Mendiskusikan tentang azas Black dan perpindahan kalor 3. Melakukan eksperimen untuk menentukan kalor jenis logam Mengasosiasi 1. Mengolah data eksperimen tentang kalor jenis logam dengan menggunakan kalorimeter dalam bentuk penyajian data, membuat

pada benda dan menentukan kalor jenis

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

Alat-alat Optik

Fakta 1. Lensa 2. kaca pembesar (lup) 3. mikroskop 4. teleskop 5. kamera 6. kaca mata Konsep 1. pemantulan 2. pembiasan 3. jarak fokus 4. jarak benda 5. jarak bayangan 6. lensa objektif 7. lensa okuler Prinsip 1. sifat-sifat pemantulan 2. sifat-sifat

4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa

grafik, menginterpretasi grafik, dan menyusun kesimpulan. Mengomunikasikan 1. Membuat laporan hasil eksperimen 2. Mengomunikasikan hasil percobaan dalam bentuk grafik Mengamati 1. Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi mengenai alat-alat optik dalam kehidupan seharihari 2. Melakukan studi pustaka untuk mencari informasi konsep pemantulan, pembiasan, jarak fokus, jarak benda, jarak bayangan, lensa objektif, lensa okuler Menanya 1. Menanyakan tentang prinsip pembentukan bayangan dan perbesaran pada kaca mata, lup,

1. Menunjukkan perilaku jujur ,teliti, tanggung jawab dalam pembuatan teropong/ kamera pandang langsung secara berkelompok. 2. Menunjukan kerjasama dan komunikasi yang santun dalam kerja kelompok.

Observasi Keg.1 membuat teropong sederhana/ kamera pandang langsung secara berkelompok, aspek: 1. jujur 2. teliti 3. tanggung jawab 4. kerjasama Keg.2 Diskusi kelompok, aspek: 1. toleran 2. santun 3. responsif 4. proaktif

1. Menjelaskan cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa 2. menerapkan cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

Tugas 1. Pembuatan teropong sederhana/ kamera pandang langsung aspek: 1. refleksi dan evaluasi pembuatan teropong sederhana/ kamera pandang langsung 2. visual pekerjaan Tugas 2. Menjawab pekerjaan rumah, aspek: 1. ketepatan

3.Menganalisis

1. menyusun rancangan pembuatan teropong sederhana/ kamera pandang langsung 2.Menyajihasil pembuatan teropong sederhana/ kamera pandang langsung. 3. Membuat laporan tertulis hasil pembuatan teropong sederhana/ kamera pandang langsung 5. Mempresentasikan hasil pembuatan teropong

Observasi Keg.1 Pembuatan teropong sederhana/ kamera pandang langsung: 1. Membuat rancangan 2. Menyaji hasil pembuatan teropong sederhana/ kamera pandang langsung Keg.2 Presentasi Kelompok aspek: 1. Penguasaan Isi. 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian Portofolio 1. Membuat laporan tertulis hasil

pembiasan 3. Perbesaran Prosedur 1. Pembuatan teropong sederhana 2. kamera pandang langsung 3. .

mikroskop ,teleskop dan kamera Mengeksplorasi 1. Mengeksplorasi dari sumber belajar yang relevan tentang prinsip pembentukan bayangan dan perbesaran pada kacamata,lup, mikroskop, teropong dan kamera . 2. Melakukan eksplorasi tentang pembentukan bayangan dan perbesaran pada kaca mata, lup, mikroskop,teleskop dan kamera Mengasosiasi 1. Melalui diskusi kelompok dapat membedakan pengamatan tanpa akomodasi dengan berakomodasi maksimum pada alat optik lup, mikroskop dan teleskop. 2. Merancang dan membuat teropong sederhana/ kamera pandang langsung

cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa 4.Mengevaluasi cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa (pembuatan teropong sederhana/ kamera pandang langsung)

waktu 2. visual pekerjaan 3.kelengkapan Tes UH (Uraian) UTS (PG)

sederhana/ kamera pandang langsung

pembuatan teropong/ kamera pandang langsung aspek: 1. Visual laporan . 2. kelengkapan .

secara berkelompok Mengomunikasikan 1. Presentasi kelompok tentang hasil merancang dan membuat teropong sederhana/ kamera pandang langsung

BAB IV PENUTUP

Efektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya semakin tidak efektifnya pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang tidak optimal. Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses

pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara terintegrasi.

Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkan langkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New York. Longman. Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press. Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press. Feminisms, and

Calabrese Barton, A. (1998). Reframing science for all through the politics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541. http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara) Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301), Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The University of Western Australia.

Lampiran Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : Fisika : X/Dua : MIA : Elastisitas dan Gaya Pegas : 4 x 3 JP

A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optik 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan

peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan 3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari Indikator: 4.6 Menjelaskan karakteristik benda elastis dan tidak elastis Menentukan tegangan, regangan, dan modulus elastisitas Menentukan konstanta pegas melalui percobaan Hukum Hooke Menyimpulkan percobaan Hukum Hooke Menentukan konstanta pegas susunan seri dan susunan paralel Menyimpulkan percobaan susunan seri dan susunan paralel pegas

Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan Indikator: Melakukan percobaan Hukum Hooke Mengolah dan menyajikan data percobaan hukum Hooke Menyajikan hasil percobaan hukum Hooke Melakukan percobaan susunan seri dan paralel pegas Mengolah dan menyajikan data percobaan susunan seri dan paralel pegas Menyajikan hasil percobaan susunan seri dan paralel pegas

C. Tujuan Pembelajaran Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang elastisitas dan gaya pegas serta mampu membangun sikap ilmiah dan keterampilan prosedural melalui proses mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikannya dalam presentasi dan laporan tertulis

D. Materi Pembelajaran Fakta Konsep Benda yang elastis: karet, pegas, kayu, besi, dan lain-lain Benda yang tidak elastis: plastisin, pasir, dan lain-lain

Prinsip

Pengertian elastisitas Tegangan, regangan, dan modulus elastisitas Konstanta pegas

Hukum Hooke Susunan seri dan paralel pegas Energi potensial pegas

Prosedur Percobaan Hukum Hooke Percobaan Susunan Pegas

E. Metode Pembelajaran Demonstrasi Eksperimen Diskusi kelompok Tanya jawab

F. Media, Alat dan Sumber Belajar Media Alat : cetak dan elektronik (internet) : karet, neraca pegas, pegas, mistar, statif, beban. Peserta didik, mechanics 1 dan 2, dan hands out

Sumber Belajar: buku pegangan Fisika jilid 1, Buku Fisika Penunjang Aktivitas

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kesatu Rincian Kegiatan Pendahuluan Merefleksi hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang gerak melingkar Menjelaskan kaitan elastisitas dengan hukum Newton (KD sebelumnya) dan gerak getaran (KD yang akan datang) Menyampaikan tujuan pembelajaran Bertanya dan menagih secara lisan tugas baca mencari informasi 20 menit Waktu

Rincian Kegiatan tentang elastisitas melalui berbagai sumber (buku, internet, atau modul) Melaksanakan pretes tentang karakteristik benda elastis Kegiatan Inti Mengamati Peserta didik menyimak peragaan menarik pegas, karet, dan plastisin serta menjawab pertanyaan sifat elastis dan sifat plastis Guru menilai keterampilan peserta didik mengamati Menanya Siwa mendiskusikan sifat benda elastis, batas elastisitas, pengaruh gaya terhadap benda benda elastis Mencoba Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 4 orang Peserta didik dalam kelompok diminta untuk menarik dua karet berbeda jenis, kemudian membandingkan kekuatannya, mana yang lebih kuat Peserta didik mencermati demonstrasi percobaan. Perwakilan kelompok mencatat hasil bacaan panjang pegas/karet awal, pertambahan panjang, dan skala pegas. Masing-masing kelompok diberikan dua masalah yang dapat diselesaikan dengan hukum Hooke Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai menilai keterampilan mencoba, menggunakan alat, dan mengolah data, serta menilai kemampuan peserta didik menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah Mengasosiasi Peserta didik menyimpulkan hubungan antara perubahan panjang dengan besar gaya (skala pegas). Kegiatan dilakukan untuk pegas lain yang berbeda Masing-masing kelompok berdiskusi menghitung konstanta pegas untuk kedua pegas/karet, kemudian menyimpulkan kaitan antara kuat lemahnya karet/pegas dengan besar kecilnya konstanta pegas

Waktu

100 menit

Rincian Kegiatan Guru membimbing/menilai kemampuan peserta didik mengolah data dan merumuskan kesimpulan

Waktu

Mengomunikasikan Perwakilan dari dua kelompok menyampaikan hasil hitungan dan kesimpulan diskusi Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan Penutup Bersama peserta didik menyimpulkan karakteristik benda elastis dan hukum Hooke Memberikan tugas baca tentang modulus elastisitas dan susunan pegas Melaksanakan postes 15 menit

Pertemuan Kedua Rincian Kegiatan Pendahuluan Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya Menagih dan mengingatkan tugas baca Menyampaikan tujuan pembelajaran Melaksanakan pretes tentang modulus elastisitas dan susunan pegas Kegiatan Inti Mengamati dan Menanya Dua orang peserta didik dari kelompok berbeda diminta untuk memaparkan hasil tugas baca tentang stress, strain, dan modulus elastisitas Mencoba Kelompok diminta untuk mencoba menarik satu karet, kemudian menarik tiga karet yang disusun seri,dan tiga karet yang disusun paralel. Setiap kelompok diberikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan 100 menit 20 menit Waktu

Rincian Kegiatan elastisitas dan susunan pegas Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah modulus elastisitas dan susunan pegas seri/parallel Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan kemampuan menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah dan keterampilan mencoba instruksi kerja Mengasosiasi Kelompok mendiskusikan hasil kegiatan tentang hubungan antara susunan pegas dengan kekuatan pegas yang dirasakan Dengan fasilitasi guru, peserta didik merumuskan konstanta pegas seri dan parallel Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar Mengomunikasikan Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi Penutup Bersama peserta didik menyimpulkan modulus elastisitas dan susunan pegas Memberikan tugas baca lembar kerja praktik yang akan datang Melaksanakan postes

Waktu

15 menit

Pertemuan Ketiga Rincian Kegiatan Pendahuluan Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya Menagih dan mengingatkan tugas baca Menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti Mengamati Peserta didik membaca kembali lembar kerja praktik Menanya 100 menit 20 menit Waktu

Rincian Kegiatan Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang prosedur/langkah kerja praktik yang perlu dikonfirmasi Mencoba Peserta didik dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 4 orang peserta didik Peserta didik bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar kerja untuk mendapatkan data Guru menilai keterampilan menggunakan alat, mengolah, dan menyaji data, serta kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok Mengasosiasi Kelompok mendiskusikan penyajian dan pengolahan data serta menyiapkan bahan presentasi kelompok Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab peserta didik dalam kerja kelompok Mengomunikasikan Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman dan/atau mengklarifikasi miskonsepsi Setiap peserta didik menyiapkan laporan hasil praktikum dengan perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi Peserta didik menyerahkan laporan praktikum melalui email, sedangkan laporan cetaknya dikumpulkan tiga hari kemudian. Guru menilai keeterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan dan kemampuan berkomunikasi Penutup Bersama peserta didik menyimpulkan kembali hasil praktik dan mengingatkan pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan kejujuran dalam memperoleh, menyajikan, mengolah, dan menganalisis data, serta pentingnya kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi dalam kerja kelompok Memberikan tugas presentasi penerapan elastisitas dalam kehidupan dan teknologi dan persiapan mengikuti tes tertulis (Ulangan harian)

Waktu

15 menit

Rincian Kegiatan pada pertemuan yang akan datang

Waktu

Pertemuan Keempat Rincian Kegiatan Pendahuluan Merefleksi hasil laporan praktik yang sudah terkumpul Menagih dan mengingatkan tugas baca Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi Kegiatan Inti Mengomunikasikan Dua orang peserta didik dari kelompok berbeda yang dipilih secara acak diminta untuk mempresentasikan tugasnya Peserta didik lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi presentasi Satu peserta didik diminta menyampaikan refleksi pengalaman belajar tentang elastisitas Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi Penutup Peserta didik melaksanakan tes tertulis ulangan harian Memberikan tugas baca untuk pertemuan berikutnya tentang fluida 55 menit 60 menit 20 menit Waktu

Penilaian 1. Mekanisme dan prosedur Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis. 2. Aspek dan Instrumen penilaian Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama. Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi

Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan. Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda 3. Contoh Instrumen (Terlampir)

Jakarta, ..... Mei 2013 Mengetahui Kepala SMA .... Guru Mata Pelajaran Fisika

.................................. NIP.

.................................. NIP.

Catatan Kepala Sekolah ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ...............................................................................................................

Lampiran a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran Kelas/Program Kompetensi : Fisika : X/MIA : KD 3.6 dan 4.6 Observasi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Keterangan pengisian skor 4. Sangat tinggi 3. Tinggi 2. Cukup tinggi 1. Kurang Nama Peserta didik Abdus Shamad Akt (1) 4 4 tgjwb (2) 3 Kerjsm (3) 4 Kinerja Presentasi Prnsrt (4) 3 Visual (5) Isi (6) 3 Jml Skor 21

NilaI

a. Pretes/postes Pretes/Postes Pertama A. Berilah tanda ceklist pada kolom Benar atau Salah No 1. Pernyataan Dalam keadaan apa pun benda elastis pasti kembali ke bentuk semula 2. 3. 4. 5. 6. Karet selalu bersifat elastis Batang kayu selalu bersifat plastis Satuan stress identik dengan Pascal Kekuatan pegas dinyatakan dengan konstanta pegas Menurut Hooke makin besar gaya pegas, makin besar pertambahan panjangnya Benar Salah

A. Jawablah petanyaan berikut ini 1. Sebuah pegas mula-mula panjangnya 20,0 cm, ditarik dengan gaya 2,1 N panjangnya menjadi 23,0 cm. Berapa besar konstanta pegas? Berapa besar gaya pegas saat panjang pegas yang ditarik menjadi 25,0 cm? .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. ................................................................ b. Contoh Tes Uraian 1. A sign (m = 200 kg) hangs from the end of vertical steel girder with cross-sectional area of 0.5 cm2 and 50 cm of length. The additional of length is 2.5 cm in this situation a. What is the strain and stress on the girder? b. Calculate the modulus Young! 2. Perhatikan data percobaan berikut Perhatikan data percobaan tentang pegas yang diberi beban (g = 10 m.s-2). Perc. 1) 2) Mass (gram) 50 100 Panjang pegas (cm) 32.0 34.5

Perc. 3) 4)

Mass (gram) 250 x

Panjang pegas (cm) 42.0 45.0

a. Berapa konstanta pegas (k)! b. Perkirakan nila x pada percobaan ke 4! 3. Sebuah pegas mula-mula panjangnya 27,0 cm. Ketika diberi beban 100 gram panjang pegas menjadi 29,5 cm. Berapa panjang pegas jika masa beban yang digantungkan 170 gram? c. Lembar Kerja Praktik 1. Timbang seluruh masa beban gantung kombinasi berikut dengan pengaitnya (Mo) 2. Susun alat seperti gambar 3. Baca skala yang ditunjukan mistar pada bagian bawah beban pada posisi awal (Lo) 4. Ambil satu beban dan catat masanya (m), kemudian baca skala pada mistar (L) 5. Lakukan menerus teliti. percobaan mengambil Kemudian dengan masa masukan terus beban. data

Lakukan pengukuran dengan cermat dan percobaan ke dalam tabel berikut ini Data Percobaan Mo = ................ kilogram Lo = .................meter Perc Ke 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Total masa yang diambil (m) 0 0,02 Bacaan Mistar (L)

6. Buatlah grafik dengan m sebagai sumbu x dan L sebagai sumbu y 7. Jawablah pertanyaan berikut ini a. Tuliskan persamaan grafik yang terbentuk b. Hitung gradiennya c. Amati data percobaan, kemudian hitung besar konstanta pegas (k) d. Tentukan titik potong sumbu X (Xo) dan titik potong sumbu Y (Yo) e. Jika sebuah tetapan Q = grad x k, hitunglah nilai tetapan Q! Catatan: Kontrol ketelitian dan kejujuran data adalah: grafik berbentuk turun, gradien negatif dan nilai Q mendekati nilai percepatan gravitasi. 8. Buatlah laporan praktik dengan struktur seperti berikut. Gunakan laptop/komputer atau kalkulator (scientific calculator) untuk mendapatkan grafik dan persamaan garis yang akurat. Kirim laporan melalui email nursyam@sman78-jkt.sch.id Struktur laporan adalah sebagai berikut a. Judul b. Tujuan c. Landasan teori d. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto) e. Langkah kerja f. Data percobaan

g. Jawaban pertanyaan h. Kesimpulan i. Referensi

FORMAT PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM (PORTOFOLIO) Mata Pelajaran Kelas/Peminatan Materi Pokok : Fisika : X/MIA : Elastisitas dan Gaya Pegas Aspek Penilaian Skor Bentuk Regresi Visual No Nama Peserta didik Jawaban Pertanyaan Kejujuran Ketelitian Penyajian Data ratarata 3,33 83 Nilai

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Akhyar Mustaqim

Anda mungkin juga menyukai