Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SRONDOL SEMARANG PERIODE BULAN SEPTEMBER OKTOBER 2011

ARTIKEL PENELITIAN Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Disusun oleh: IDHA KURNIASIH H2A008025

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHSEMARANG 2012

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SRONDOL SEMARANG PERIODE BULAN SEPTEMBER OKTOBER 2011
Idha Kurniasih1, Muhammad i!a Setia"an2 RISK FAKTOR OF HYPERTENSION ANALYSIS AT PUSKESMAS SRONDOL SEMARANG ABSTRACT Background: hypertension is a condition which the blood pressure is chronically elevated, above 140/90 mmHg. In developing country, cardiovascular disease prevalence increases every year. ased on !lobal Health "is# $004, hypertension was the ma%or ris# &a#tor causes o& death in the world, with 1$,'( percentage total. )his disease caused by interaction o& the varian ris#, it commonly associated with li&estyle. Ob !c"#$!: to &ind out the relationship between the ris# &a#tors include age, gender, &amily history o& hypertension, obesity physical activity, smo#ing behavior and hypertension incidence at *us#esmas +rondol +emarang. M!"%od: research method was observational analytic with case control study. )he instruments &or collected data were ,uestionnaire and sphygmomanometer. -nalysis o& the data was univariate and multivariate with logistic regression, using +*++ program version 1..0. R!&u'" : the result o& research show that the ris# &a#tor relating to hypertension incidence at *us#esmas +rondol +emarang include, age /p00,011 and obesity /p00,00$1 meanwhile, the ones having no relation with hypertension incidence include, gender /p00,09$1, &amily history o& hypertension /p00,1.21, physical activity /0,3491 and smo#ing behavior /p00,03.1.. K!()ord: hypertension, ris# &actor ABSTRAK #atar $elakang : %ipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu &'()*( mm%g+ Prevalensi penyakit kardiovaskuler di negara berkembang semakin meningkat setiap tahun+ $erdasarakan data !lobal Health "is# tahun ,((', hipertensi merupakan -aktor risiko utama penyebab kematian di dunia dengan presentase sebanyak &,+./+ %ipertensi adalah penyakit yang timbul akibat adanya interaksi berbagai -aktor risiko yang dimiliki seseorang+ $eberapa -aktor risiko ini sering dikaitkan dengan perubahan gaya hidup+ 0ujuan : Mengetahui hubungan antara -aktor1-aktor risiko meliputi umur, jenis kelamin, ri"ayat hipertensi keluarga, obesitas, akti-itas -isik, dan perilaku merokok terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Srondol Semarang
1Mahasis"a Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang 2 Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Metode : observasional analitik yang membandingkan kelompok berpenyakit dan tidak berpenyakit, metode yang digunakan adalah melalui "a"an2ara dengan menggunakan kuisioner dan pengukuran tekanan darah dengan ran2angan kasus kontrol+ 3nalisis data yang digunakan adalah univariat dan multivariat analisis dengan metode regresi logisti2, menggunakan program spss versi &4+(+ %asil : hasil penelitian menunjukkan bah"a -aktor risiko hipertensi di Puskesmas Srondol Semarang adalah Usia 5p6(,(&7 dan indeks massa tubuh 5IM07 5p6(,((,7+ 8ang bukan -aktor risiko adalah jenis kelamin 5p6(,(*,7, ri"ayat hipertensi di keluarga 5p6(,&497, level akti-itas -isik 5(,:'*7 dan perilaku merokok 5(,(:47+ Kata kun2i : -aktor risiko, hipertensi

PENDAHULUAN %ipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu &'()*( mm%g+Penyakit hipertensi memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah+ Sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah karena beberapa hal, antara lain masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum men2apai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas 5,;/7+ %ipertensi telah menjadi penyakit umum yang melanda masyarakat dunia karena morbiditas dan mortalitasnya, hal ini menjadi tantangan bagi masyarakat untuk menanganinya+ &,,,; Prevalensi penyakit kardiovaskuler di negara berkembang semakin meningkat setiap tahun+ $erdasarakan data !lobal Health "is# tahun ,((', hipertensi merupakan -aktor risiko utama penyebab kematian di dunia dengan presentase sebanyak &,+./+ Data dari )he 4ational Health and 4utrition 56amination +urvey 5<%3<=S7 menunjukkan bah"a dari tahun &***1 ,(((, insiden hipertensi pada orang de"asa adalah sekitar ,*1;&/, yang berarti terdapat :.19: juta penderita hipertensi di 3merika, dan terjadi peningkatan &: juta dari data <%3<=S III tahun &*..1&**&+ iset Kesehatan Dasar 5 iskesdas7 tahun ,((4 yang diselenggarakan

Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi hipertensi di Indonesia 5berdasarkan pengukuran tekanan darah7 tinggi, yaitu ;&,4 / dari total penduduk de"asa+ Prevalensi ini jauh

lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura 5,4,; persen7, 0hailand 5,,,4 persen7, dan Malaysia 5,( persen7+ ',:,9 %ipertensi adalah penyakit yang timbul akibat adanya interaksi berbagai -aktor risiko yang dimiliki seseorang+ Faktor risiko ini sering dikaitkan dengan perubahan gaya hidup+ >aya hidup yang modern dan berlebihan seperti pola makan yang salah, berat badan yang berlebihan, ditambah dengan kebiasaan buruk seperti mengkonsumsi rokok dan alkohol merupakan -aktor pen2etus penyakit ini+ Selain -aktor tersebut ada pula -aktor yang tidak dapat diubah yang dapat menjadi -aktor risiko hipertensi yaitu umur, jenis kelamin, keturunan dan etnis+ Prevalensi penyakit hipertensi di ?a"a 0engah mengalami peningkatan dari &,.4/ pada tahun ,((9, menjadi ,,(,/ pada tahun ,((4 dan ;,(;/ pada tahun ,((.+ 0erdapat empat kabupaten dengan prevalensi terbesar yaitu kabupaten $rebes, Kota 0egal, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo+ $erdasarkan #aporan Kasus Penyakit 0idak Menular tahun ,(&( Dinas Kesehatan Kota Semarang ditemukan sebanyak *'+99: kasus hipertensi essensial di Kota Semarang+ 0erjadi peningkatan sebanyak ,(+,:9 kasus hipertensi pada tahun ,((*+ Pada tahun ,((* ditemukan **+:*' kasus dan pada tahun ,((. ditemukan 4*+;;. kasus+4,. Puskesmas sebagai primary health care sangat berperan dalam penemuan kasus penyakit hipertensi ini, terbukti pada bulan Desember ,(&( seluruh puskesmas di Kota Semarang menemukan sebanyak :+;*. kasus+ Puskesmas Srondol pada bulan <ovember ,(&( menempati urutan ketiga terbesar, penemuan kasus hipertensi yaitu sebanyak ;;' kasus METODE Penelitian ini dilakukan pada pasien yang berobat di Puskesmas Srondol Semarang periode bulan September sampai dengan @ktober ,(&&+ Aaktu pelaksanaan penelitian ini adalah bulan September B@ktober ,(&&+ uang lingkup penelitian ini merupakan penelitian ilmu

Penyakit Dalam dengan desain kasus kontrol+ ?umlah subyek penelitian ini adalah 9( orang, yaitu ;( orang penderita hipertensi dan ;( orang penderita non hipertensi+ Pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik purposive sampling+ Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah pasien di Puskesmas Srondol Semarang yang ter2atat di buku register dan bertempat tinggal di "ilayah kerja puskesmas Srondol Semarang dan tidak menderita penyakit ginjal+ Cariabel independen dalam penelitian ini adalah -a2tor risiko hipertensi meliputi, usia, jenis kelamin, obesitas, akti-itas -isik, perilaku merokok dan ri"ayat penyakit hipertensi di keluarga+ Cariabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian hipertensi+ Data primer yang dikumpulkan yaitu men2akup variabel1variabel yang diteliti yang diperoleh dari sampel melalui "a"an2ara dengan bantuan kuesioner 5identitas responden, umur, jenis kelamin7 dan pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan+ 3lur penelitian yang dilakukan adalah pada tahap pertama mengikuti kegiatan balai pengobatan umum dan posyandu lansia di Puskesmas Srondol Semarang untuk menjaring sampel+ Setelah mendapatkan sampel, melakukan "a"an2ara kepada responden dan mengisi kuesioner mengenai -aktor1-aktor risiko hipertensi+ pada subjek yang memenuhi 2riteria inklusi dan eksklusi dilakukan pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan+ Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis se2ara univariat dengan menggunakan tabel silang 52rosstab7 untuk mengetahui distribusi -reskuensi masing1masing variabel+ Selanjutnya dianalisis se2ara serentak atau multivariat dengan uji regresi logisti2 ganda metode bac#ward wald. HASIL %asil penelitian menunjukkan bah"a tingkat pendidikan kelompok hipertensi, jumlahnya sama banyak pada tingkat pendidikan SD, SMP dan SM3 masing1masing sebanyak . orang 5,9,4/7+ Sedangkan pada kelompok non hipertensi, tingkat pendidikan terakhir responden

terbanyak adalah SM3 5'(/7+ Pendidikan responden paling sedikit pada kelompok hipertensi adalah sarjana 5,(/7, sedangkan pada kelompok kontrol adalah SMP 59,4/7+ 0abel &+ Distribusi tingkat pendidikan terhadap kejadian hipertensi
0ingkat Pendidikan %ipertensi F / <on hipertensi F /

Pendidikan SD SMP SM3 Sarjana ?umlah . . . 9 ;( ,9,4 ,9,4 ,9,4 ,( &(( : &9,4 , 9,4 &, '( && ;9,4 ;( &((

$erdasarkan jenis pekerjaan, pada kelompok hipertensi paling banyak adalah responden yang tidak bekerja 5'(/7 dan yang paling sedikit adalah bekerja sebagai "iras"ata 5,9,4/7+ Sedangkan pada kelompok non hipertensi, pekerjaan yang paling banyak adalah "iras"asta 5;;,;/7 sedangkan paling sedikit tidak bekerja 5,9,4/7+ 0abel ,+ Distribusi jenis pekerjaan terhadap kejadian hipertensi
%ipertensi F / <on hipertensi F /

?enis Pekerjaan

Pekerjaan P<S Airas"asta 0idak bekerja ?umlah &( . &, ;( ;;,; ,9,4 '( &(( &( ;;,; &, '( . ,9,4 ;( &((

$erdasarkan jenis kelamin pada kelompokhipertensi terbanyak adalah perempuan 549,4/7+ Pada kelompok non hipertensi, jenis kelamin yang terbanyak adalah perempuan 59;,;/7+ 0abel ;+ Distribusi jenis kelamin terhadap kejadian hipertensi
%ipertensi F / <on hipertensi /

Karakteristik

?enis Kelamin #aki Blaki Perempuan ?umlah 4 ,; ;( ,;,; 49,4 &(( && ;9,4 &* 9;,; ;( &((

$erdasarkan usia terbanyak untuk kelompok hipertensi adalah usia D:: tahun 5:;,;/7+ Usia terbanyak untuk kelompok non hipertensi adalah E :: tahun 5.;,;/7+ 0abel '+ Distribusi usiaterhadap kejadian hipertensi
%ipertensi F / <on hipertensi F /

Karakteristik

Usia D:: tahun E:: tahun ?umlah &9 &' ;( :;,; '9,4 &(( : &9,4 ,: .;,; ;( &((

$erdasarkan

ri"ayat

hipertensi diperoleh bah"a mayoritas responden pada

kelompok hipertensitidak mempunyai ri"ayat hipertensi 5:9,4/7+ Pada kelompok kontrol mayoritas responden tidak mempunyai ri"ayat hipertensi dalam keluarga 54;,4/7+ 0abel :+ Distribusi ri"ayat hipertensi terhadap kejadian hipertensi
Karakteristik %ipertensi <on hipertensi

F i"ayat %ipertensi ada tidak ?umlah &; &4 ;(

';,; :9,4 &((

. ,, ;(

,9,4 4;,4 &((

$erdasarkan

IM0 diperoleh bah"a pada kelompok hipertensi,

responden yang

obesitas dan tidak obesitas jumlahnya sama besar 5:(/7+ Pada kelompok non hipertensi, mayoritas respondennya tidak obesitas 5.9,4/7 0abel 9+ Distribusi IM0 terhadap kejadian hipertensi
%ipertensi F / <on hipertensi F /

Karakteristik

IM0 obesitas tidak obesitas ?umlah &: &: ;( :( :( &(( ' &;,; ,9 .9,4 ;( &((

$erdasarkan aktivitas -isik diperoleh bah"a pada kelompok hipertensi, terbanyak adalah yang memiliki akti-itas -isik yang ringan 5:9,4/7+ Pada kelompok non hipertensi, responden terbanyak melakukan akti-itas sedang 5:;,;/7+

0abel 4+ Distribusi aktivitas -isik terhadap kejadian hipertensi


<on hipertensi / F /

Karakteristik F #evel akti-itas -isik 3kti-itas ringan &4

%ipertensi

:9,4

;(

3kti-itas sedang 3kti-itas berat ?umlah

&, & ;(

'( ;,; &((

&9 : ;(

:;,; &9,4 &((

$erdasarkan 5.9,4/7+

perilaku merokok diperoleh bah"a mayoritas kelompok hipertensi

bukan perokok 5.(/7+ Pada kelompok non hipertensi mayoritas adalah bukan perokok

0abel .+ Distribusi perilaku merokok terhadap kejadian hipertensi


%ipertensi F / <on hipertensi F /

Karakteristik Perilaku merokok perokok tidak merokok ?umlah

9 ,' ;(

,( .( &((

' ,9 ;(

&;,; .9,4 &((

3nalisis Faktor isiko $erdasarkan tabel * dapat disimpulkan bah"a variabel umur dan Indeks Massa

0ubuh 5IM07 berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di Puskesmas Srondol Semarang 5pE(,(:7+ Cariabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di Puskesmas Srondol adalah variabel Indeks Massa 0ubuh 5IM07 5"ald 6 *,;''7 kemudian diikuti oleh variabel umur 5"ald 6 9,9*:7, variabel perilaku merokok 5"ald6;,9&&7, variabel jenis kelamin 5"ald6,,.''7 variabel ri"ayat hipertensi di keluarga 5&,.;;7 dan yang paling ke2il adalah variabel level akti-itas -isik 5"ald6(,;9(7+

0abel *+ %asil Uji egresi #ogistik >anda Metode $a2k"ard"ald Cariabel yang $ berpengaruh ?enis kelamin Umur i"ayat hipertensi IM0 #evel Fisik Perilaku merokok Konstan 1, #og # 6 :',,.. GoF and Snell <agelkerke SHuare 6 (,;., SHuare 6 (,:&( 1,,:,. &,.., &,;;( ,,:,. ;,9&& (,&&' (,(:4 (,4;9 &,,:,* &,9.; (,*,' &9*,*:. &,.'4 1,,&9* &,(,: ,,999 3ktivitas 1(,;:* &,(*: (,.;. (,4:4 (,.4, (,:** ,,.'' 9,9*: &,.;; *,;'' (,;9( S= Aald si 5P7 (,(*, (,(&( (,&49 (,((, (,:'* @dds atio (,&:. (,&&' ,,4.4 &',;.( (,9*. Signi-ikan =Fp 5$7 ) *:/ GI untuk =Fp 5$7 #o"er (,(&. (,(,, (,9;, ,,9(; (,,&9 Upper &,;'* (,:*& &,,,.. 4*,':' ,,,:.

PEMBAHASAN $erdasarkan gambaran karakteristik responden, se2ara presentase didapatkan jumlah penderita hipertensi pada perempuan lebih banyak dibandingkan pada pria 549,4/7+ Faktor gender berpengaruh pada terjadinya hipertensi, dimana laki1laki lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan "anita+ <amun, setelah memasuki usia menopause prevalensi hipertensi pada "anita lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang diakibatkan oleh -aktor hormonal+ Usia terbanyak penderita hipertensi yang berobat di Puskesmas Srondol Semarang adalah usia D :: tahun 5:;,;/7+ Menurut literatur, insiden hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur, hal ini disebabkan karena menurunnya keelastisan pembuluh darah+ Pada

penelitian ini, penderita hipertensi sebagian besar tidak memiliki ri"ayat hipertensi 5:9,4/7+ Sebagian besar penderita hipertensi memiliki indeks massa tubuh yang masuk dalam kategori obesitas 5:(/7+ Menurut penelitian, penambahan berat badan dapat meningkatkan peningkatan tekanan darah+ Penambahan berat badan sejalan dengan akti-itas tubuh yang kurang, dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar penderita hipertensi masuk dalam aktivitas ringan 5:9,4/7+ Perilaku merokok dapat juga menjadi -aktor terjadinya hipertensi, pada penelitian ini didapatkan sebagian besar penderita hipertensi tidak merokok 5.(/7+ $erdasarkan hasil pengolahan jenis kelamin, didapatkan jenis kelamin penderita hipertensi lebih banyak pada "anita 549,4/7+ Selanjutnya, dianalis dengan uji multivariat dan didapatkan nilai signi-ikansi 5p6(,(*,7, yang berarti bah"a tidak terdapat hubungan yang bermakna se2ara statistik antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di Puskesmas Srondol Semarang+ Menurut Gortas K, prevalensi terjadinya hipertensi pada laki1laki sama dengan perempuan+ <amun, "anita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause+ Aanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormone estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar %D#+ Kadar kolesterol %D# yang tinggi merupakan -aktor pelindung dalam men2egah terjadinya proses aterosklerosis+ Pada masa premenopause, perempuan mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormone estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan, proses ini terus berlanjut dan umumnya terjadi pada perempuan umur ':1:: tahun+ %al ini menyebabkan peningkatan penderita hipertensi "anita pada usia menopause+ $eberapa ahli masih mempunyai kesimpulan berbeda, terdapat perbandingan yang bervariasi antara laki1laki dan perempuan+ Menurut jurnal kesehatan makara didapatkan angka prevalensi &*,9/ untuk perempuan dan &;,4/ untuk laki1laki+ Pada penelitan 3ris Sugiharto prevalensi hipertensi pada laki1laki lebih besar yaitu :&,9/ sedangkan pada perempuan '.,'/+&*,,(

$erdasarkan hasil pengolahan univariat, didapatkan usia penderita hipertensi lebih banyak pada usia D :: tahun 5:;,;/7, selanjutnya dianalis dengan uji multivariat dan didapatkan nilai signi-ikansi 5p6(,(&(7, yang berarti terdapat hubungan yang bermakna se2ara statistik antara umur dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di Puskesmas Srondol Semarang+ %al ini sesuai dengan teori yang menyatakan bah"a setelah umur :: tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan karena adanya penumpukan !at kolagen pada lapisan otot sehingga pembuluh darah akan berangsur1angsur menyempit dan menjadi kaku+ %ipertensi merupakan salah satu penyakit degenerati-, dengan bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan meningkat yang disebabkan beberapa perubahan -isiologis+ Pada proses -isiologis terjadi peningkatan resistensi peri-er dan peningkatan akti-itas simpatik, dinding arteri akan mengalami penebalan karena kolagen yang menumpuk pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah berangsur menjadi sempit dan kaku+ Selain itu pada usia lanjut sensitivitas pengatur tekanan darah yaitu re-leks baroreseptor mulai berkurang, demikian juga halnya dengan peran ginjal dimana aliran darah ginjal dan laju -iltrasi glomerulus menurun, hal ini memi2u terjadinya hipertensi+ $erdasarkan hasil pengolahan univariat didapatkan hasil bah"a sebagian besar penderita hipertensi tidak memiliki ri"ayat hipertensi di keluarga 5:9,4/7+ Selanjutnya, dianalisis dengan uji multivariat dan didapatkan nilai signi-ikansi 5p6(,&497, yang berarti bah"a tidak terdapat hubungan yang bermakna se2ara statistik antara ri"ayat hipertensi di keluarga dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di Puskesmas Srondol Semarang+ 3danya -aktor genetik pada keluarga akan menyebabkan keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi+ hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar natrium intraseluler+ %asil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan 3ris Sugiharto yang menemukan bah"a prevalensi hipertensi pada subje2t yang mempunyai ri"ayat hipertensi di keluarga lebih tinggi ',(' kali dibandingkan subyek yang tidak memiliki ri"ayat hipertensi di keluarga+%al tersebut

kemungkinan juga disebabkan variabel ri"ayat hipertensi di keluarga dipengaruhi oleh variabel lain yang lebih kuat sebagai -aktor risiko hipertensi+,( $erdasarkan analisis univariat didapatkan hasil bah"a sebagian penderita hipertensi memiliki indeks massa tubuh 5IM07 yang masuk kategori obesitas 5:(/7+ Selanjutnya, dianalis dengan uji multivariat dan didapatkan nilai signi-ikansi 5p6(,((,7, yang berarti bah"a terdapat hubungan yang bermakna se2ara statistik antara indeks massa tubuh 5IM07 dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di Puskesmas Srondol Semarang+ %al ini sesuai dengan teori bah"a indeks massa tubuh berkorelasi langsung dengan tekanan darah terutama tekanan darah sistolik+ isiko relati- untuk menderita hipertensi pada orang obesitas : kali lebih tinggi

dibandingkan dengan seorang yang berat badannya normal+ Pada penderita hipertensi ditemukan ,(/1;(/ memiliki berat badan lebih+ %asil analisis regresi logistik menunjukkan bah"a risiko untuk menderita hipertensi bagi subjek yang tergolong obesitas adalah &',;.( kali lebih besar dibandingkan dengan subjek yang tidak mengalami obesitas+ @besitas merupakan hasil ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dengan kebutuhan energy yang disimpan dalam bentuk lemak pada jaringan sub kutan, usus, jantung, paru dan hati sehingga menyebabkan peningkatan jumlah jaringan lemak in akti- dan ini akan meningkatakan beban kerja atau kerja jantung+ Gurah jantung dan volume darah sirkulasi pasirn obesitas dengan hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal dengan tekanan darah yang setara+ Selain itu, dapat dijelaskan pula bah"a obesitas akan meningkatkan reabsorbsi natrium di ginjal yang menyebabkan naiknya tekanan darah+ %asil ini juga sejalan dengan penelitian aris Sugiharto bah"a subje2t yang memiliki indeks massa tubuh yang tergolong obesitas memiliki risiko terkena hipertensi sebesar ',(, kali dibandingkan subjet yang memiliki indeks massa tubuh yang normal+,( $erdasarkan analisis univariat didapatkan bah"a sebagian besar penderita hipertensi adalah bukan perokok 5.(/7+ Selanjutnya, dianalis dengan uji multivariat dan didapatkan nilai

signi-ikansi 5p6(,(:47, yang berarti bah"a tidak terdapat hubungan yang bermakna se2ara statistik antara perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di Puskesmas Srondol Semarang+ Pada beberapa penelitian potong lintang, banyak ditemukan hubungan yang bertentangan antara merokok dan hipertensi+ sebagian menemukan bah"a merokok dapat meningkatkan tekanan darah, sedangkan data M@<IG3 III menemukan bah"a tidak ada hubungan merokok dengan hipertensi+ 3nalisis lanjut dari hasil penelitian riskesdas ,((4 mendapatkan -aktor merokok yang berisiko terhadap hipertensi adalah pernah merokok, yang artinya perilaku merokok dilakukan responden beberapa "aktu sebelumnya+ %al ini menunjukkan pengaruh rokok terhadap hipertensi baru ditemukan setelah beberapa "aktu kemudian+ isiko ini terjadi akibat !at kimia bera2un yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri dan mengakibatkan proses aterosklerosis dan tekanan darah tinggi+ Merokok juga dapat meningkatkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen otot jantung+ %al ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh eko"ati rahajeng bah"a proporsi responden hipertensi yang dulu pernah merokok setiap hari ditemukan sama besar 5;(,,/7 dan risikonya kurang bermakna 5@ 6+(,.47+ $erdasarkan analisis univariat didapatkan hasil bah"a sebagian besar penderita hipertensi termasuk kelompok yang berakti-itas ringan 5:9,4/7+ Selanjutnya, dianalis dengan uji multivariat dan didapatkan nilai signi-ikansi 5p6(,:'*7, yang berarti bah"a tidak terdapat hubungan yang bermakna se2ara statistik antara level aktivitas -isik dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di Puskesmas Srondol Semarang+ $erdasarkan literatur, kurangnya akti-itas -isik meningkatkan risiko menderita hipertensi karena meningkatkan risiko kelebihan berat badan+ @rang yang tidak akti- 2enderung mempunyai -rekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras tiap kontraksi+ Makin keras dan sering otot jantung memompa , tekanan yang dibebankan pada arteri semakin besar+ %al tersebut

kemungkinan juga disebabkan variabel level aktivitas -isik dipengaruhi oleh variabel lain yang lebih kuat sebagai -aktor risiko hipertensi+ Dalam melaksanakan penelitian masih banyak keterbatasan, yaitu keterbatasan dalam mengklasi-ikasi karena alat ukur yang belum dikalibrasi+ Untuk meminimalisasi keterbatasan ini, pengukuran tekanan darah dilakukan dua kali dengan jarak pengukuran : menit+ SIMPULAN Dapat disimpulkan bah"a -a2tor1 -a2tor yang merupakan -a2tor risiko terjadinya hipertensi di Puskesmas Srondol Semarang adalah umur dan Indeks Massa tubuh+ Faktor B -aktor jenis kelamin, ri"ayat hipertensi di keluarga, akti-itas -isik, dan ri"ayat merokok tidak terbukti sebagai -a2tor risiko hipertensi di Puskesmas Srondol Semarang+ SARAN Perlu adanya penelitian lanjutan dalam jumlah sampel yang lebih besar dan variabel yang lebih bervariasi

DAFTAR PUSTAKA
1. >uyton 3+G+, %all ?+=+ ,((9+ Peran !in%al yang 7ominan dalam *engaturan )e#anan

-rteri 8ang#a *an%ang dan 7alam Hipertensi: +istem yang )erintegrasi untu# *engaturan )e#anan. u#u -%ar 9isiologi :edo#teran 5disi 11+?akarta: =>G, pp+,;& 2. Kamran ia!, MD+ ,(&(+ %ypertension+ http:))emedi2ine+meds2ape+2om)arti2le),'&;.&1overvie" 5,( ?uli ,(&(7 3. 8ogiantoro, Muhammad+ ,(&(+ %ipertensi 5ssensial: u#u -%ar Ilmu *enya#it 7alam+ FKUI+ ?akarta, pp:&(4* 4. A%@+ ,((*+ !lobal Health "is# : ;ortality and urden o& 7isease attributable to selected ;a%or "is#. pp &(1&: 5. $adan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan+ ,((4+ <aporan Hasil "iset :esehatan 7asar 4asional )ahun $00.+Departemen Kesehatan: ?akarta 6. #inda $rooks, Ms2+ More <e" %ypertension >uidelines 11 $ut Is 3nybody #isteningI: #atest <%3<=S Data Sho" %ypertension Prevalen2e In2reasing, Gontrol JUna22eptableJhttp://www.cdc.gov/nchs/nhanes.htm 7. Dinkes ?a"a 0engah+ ,((.+ *ro&il :esehatan *rovinsi 8awa )engah tahun $00' + Dinas Kesehatan

8. Dinkes Kota Semarang+ ,((*+ *ro&il :esehatan :ota +emarang )ahun $009+ Dinas

Kesehatan : Semarang 9. 0he Seventh eport o- 0he ?oint <ational Gomittee on Prevention, Dete2tion, =valuation and 0reatment o- %igh $lood Pressure 5?<G 47 10. Guidelines !u"committee. #o$ld %ealth &$gani'ation()nte$national !ociet* o+ h*pe$tension guidelines +o$ the management o+ h*pe$tension. , %*pe$tens 1999-17:151(83. 11. Fis2h, $+?+, ,(((+ 0he Patient "ith Ghroni2 enal Disease+ In: S2hrier, +A+, ,(((+ Manual o- <ephrology+ ed :rd+ US3: #ippin2ott Ailliams K Ailkins, &::1&99+ 12. $ro"n 0, Garolt+,((:+ *enya#it -teros#leroti# :oroner: *ato&isiologi :onsep :linis *roses=*roses *enya#it 5disi 2. =>G: ?akarta+ 13. >ray, %+%+, Da"kins, K+D+, Morgan, ?+M+, dan Simpson, I+3+, ,((:+ :ardiologi : <ecture 4otes. ed 4+ ?akarta : Penerbit =rlangga, :419*+ 14. Depkes I+ ,((9+ Pedoman 0eknis Penemuan dan 0ata #aksana Penyakit %ipertensi+ Departemen Kesehatan I : ?akarta+ 15. %a--ner, S+M+, &***+ @besity, $ody Fat Distribution and Insulin essisten2e+ In: : I!!o ?r, ?+#+, and $la2k, %+ +, &***+ %ypertension Primer: 0he =ssential o- %igh $lood Pressure+ ed ,nd+ US3 : 3meri2an %eart 3sso2iation, ,:91,:.+ 16. Pi2kering, 0+>+, &***+ Phys2hoso2ial Stress and $lood Pressure+ In: : I!!o ?r, ?+#+, and $la2k, %+ +, &***+ %ypertension Primer: 0he =ssential o- %igh $lood Pressure+ ed ,nd+ US3 : 3meri2an %eart 3sso2iation, ,991,94+ 17. 3ppel, #+?+, &***+ Gal2ium, Magnesium and $lood Pressure+ In: : I!!o ?r, ?+#+, and $la2k, %+ +, &***+ %ypertension Primer: 0he =ssential o- %igh $lood Pressure+ ed ,nd+ US3 : 3meri2an %eart 3sso2iation, ,:;1,::+ 18. )'umi ./ 0su1i.2001. )mpact o+ smo2ing ha"it on medical ca$e use and its costs: a p$ospective o"se$vation o+ 3ational %ealth )nsu$ance "ene+icia$ies in ,apan.)nt , 4pidemiol. 19. 5$is !ugiha$to. 2007. 6a2to$(+a2to$ $isi2o hipe$tensi g$ade )) pada mas*a$a2at 7studi 2asus 2a"upaten 2a$angan*a$8. 69 :3;)< 20. 42owati $aha1eng dan !ulist*awati tuminah. 2009. <$evalensi hipe$tensi dan dete$minann*a di )ndonesia.

Anda mungkin juga menyukai