Anda di halaman 1dari 14

PERSYARATAN PROSES LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

(Term and Conditions)

1. UMUM
1) 2) 3) 4) 5) Berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003, tentang ketenagakerjaan dan PP No. 23 2004, tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). BNSP adalah Lembaga Sertifikasi Profesi Nasional yang diberi otoritas oleh pemerintah Republik Indonesia untuk memberikan lisensi melalui akreditasi kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk melakukan uji kompetensi tenaga profesi di Indonesia. Akreditasi LSP dilakukan BNSP untuk mengases LSP berdasarkan Pedoman BNSP 201 dan 202 sebagai persyaratan yang harus dipenuhi LSP. Untuk tujuan lisensi, LSP adalah lembaga mandiri yang mempunyai kompetensi dan kemampuan untuk mengoperasikan LSP dimana pengurus tidak didominasi oleh suatu kepentingan pihak tertentu. Jaminan, pemeliharaan, dan perpanjangan lisensi dilakukan pada LSP jika : BNSP menetapkan prosedur pemberian lisensi yang mencakup: persyaratan pengakuan, pemeliharaan, perluasan ruang lingkup, pengurangan ruang lingkup, pembekuan dan pencabutan lisensi. Jika diperlukan, BNSP akan merubah, menambah atau menghilangkan elemen persyaratan lisensi oleh BNSP. Dalam hal terjadi perubahan, BNSP akan memberikan informasi setiap ada perubahan kepada LSP pemegang lisensi dan memberi waktu kepada LSP untuk melakukan perubahan dokumen mutunya untuk memenuhi perubahan persyaratan. LSP pemegang lisensi harus menotifikasikan kepada BNSP setiap perubahan yang dilakukan telah lengkap.
a. Memiliki status legal; b. Sesuai dengan persyaratan Lisensi Pedoman BNSP 201 dan 202 BNSP;

1. UMUM
6) BNSP menerbitkan publikasi prosedur pengajuan dan lisensi melalui proses akreditasi.
a. Permohonan lisensi berlaku selama 2 tahun sejak tanggal diajukan apabila pelaksanaan lisensi belum dapat dilaksanakan. b. Sertifikasi lisensi BNSP berlaku 3 tahun sejak tanggal diterbitkan dan tidak dapat dipindahkan pada pihak lain. c. Semua LSP berlisensi akan dimasukkan dalam Direktori LSP berlisensi.

7) 8)

BNSP akan melakukan surveillance kepada LSP paling sedikit sekali dalam setahun.jika diperlukan BNSP dapat melakukan perubahan jadwal pelaksanaan surveillance. Jika persyaratan masa berlaku lisensi berakhir dan LSP mempunyai keinginan untuk memperpanjang lisensi, LSP harus mendaftarkan kembali minimnal 4 bulan sebelum masa berlakunya lisensi. BNSP akan menginformasikan kepada LSP tentang kewajiban mengajukan perpanjangan lisensi paling lambat 6 bulan sebelum masa berlaku lisensi habis. Jika proses reassessment tidak selesai dalam waktu 3 tahun akreditasi akan dibekukan.

1. UMUM
9) Pengurangan ruang lingkup, pembekuan dan pencabutan akreditasi:
a.

BNSP dapat membekukan atau mencabut lisensi atau menguragi ruang lingkup lisensi atau re-assess, jika:
a.1. terjadi perubahan personil kunci; a.2. pelanggaran terhadap persyaratan lisensi BNSP; a.3. Gagal memenuhi persyaratan Pedoman BNSP.

b.

c.

d.

BNSP menetapkan masa pembekuan dan selama pembekuan BNSP dapat mencabut lisensi jika LSP berlisensi tidak mampu memnuhi persyaratan lagi. Sebelum BNSP membekukan lisensi, BNSP akan memberitahukan dan memberikan alasan pembekuan dalam jangka waktu 14 hari sejak surat pemberitahuan diterima. Selama periode lisensi jika LSP tidak memenuhi persyaratan akreditasi, tetapi berdasarkan pertimbangan BNSP bahwa terjadi hanya sesaat dan tidak mempengaruhi dan tidak mempunyai akibat besar pada status persyaratan lisensi, BNSP dapat membekukan sebagian atau seluruh ruang lingkup lisensi.

1. UMUM
10) LSP berlisensi BNSP yang dibekukan atau dicabut tidak mempunyai hak untuk menerima klien peserta uji kompetensi, menerbitkan sertifikat kompetensi dan mempublikasikan atau iklan yang menyatakan masih dalam status lisensi. LSP berlisensi BNSP yang dicabut lisensinya harus mengembalikan sertifikat lisensi kepada BNSP. 11) Semua informasi yang didapat dari BNSP,selama proses persyaratan pengakuan, pemeliharaan, perluasan ruang lingkup, pengurangan ruang lingkup, pembekuan dan pencabutan lisensi, akan diperlakukan secara rahasia antara BNSP dan LSP berlisensi kecuali keputusan pengakuan pembekuan dan pencabutan. Semua anggota dan staf sekretariat BNSP dalam semua level serta komite-komite serta individu yang mendapat penugasan dari BNSP harus menyadari dan menjaga kerahasiaan. Informasi tentang LSP tertentu tidak boleh dibuka kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari BNSP. Bila peraturan perundangan membutuhkan informasi untuk dibuka pada pihak ketiga BNSP harus diberitahu, sesuai dengan yang diperlukan/diijinkan oleh peraturan perundangan.

2. HAK DAN KEWAJIBAN LSP


1). LSP mempunyai hak untuk:

keluhan, komplain, dan permintaan penyelesaian perselisihan kepada BNSP. Mendapatkan informasi setiap perubahan persyaratan akreditasi/lisesnsi. Mendapatkan penjelasan ketika LSP memerlukan informasi tambahan tentang program-program lisensi. Mendapatkan nama-nama asesor dalam tim asesor yang melakukan asesmen. Menggunakan logo lisensi sesuai dengan Pedoman BNSP. Mengajukan pengurangan ruang lingkup akreditasi/lisensi.

KEWAJIBAN
2)

3)

a. b. c.

Lisensi oleh BNSP tidak dapat menambah atau mengurangi tanggungjawab LSP dalam menjalankan perundangan yang berlaku. LSP harus:

d.
e. f.

Menandatangani kontrak kerja antara BNSP dan LSP pemohon lisensi. Mematuhi semua persyaratan akreditasi/lisensi dari BNSP serta Pedomanpedoman BNSP. Menyampaikankan dan menjamin bahwa semua informasi yang diberikan kepada BNSP adalah yang terbaru. Memberikan pelayanan kepada klien berdasarkan persyaratan BNSP, aturan dan kriteria akreditasi, pemeliharaan serta menjaga kredibilitas aktivitas sertifikasi profesi. Menangani semua keluhan terkait sertifikasi dalam lingkup lisensi. Tidak memberikan keterangan tentang lisensi dan sertifikasi yang melibatkan BNSP dan memberikan iterpertasi yang salah tentang BNSP. Menjamin tidak akan ada sertifikat kompetensi yang digunakan untuk promosi yang dapat memberikan akibat salah pahan pengertian di masyarakat.

KEWAJIBAN
4) 5) 6) LSP dapat menggunakan dokumen,brosur, atau iklan seperti: LSP dan personilnya harus bebas dari tekanan komersial, keuangan dan tekanan lainnya dari luar LSP yang dapat mempengaruhi keputusan sertifikasi. LSP harus tidak terlibat dalam aktifitas yang dapat mempengaruhi objektivitas dan kemandirian dalam menentukan keputusan. LSP harus memberikan pelayanan yang sesuai dan kerjasama yang memungkinkan BNSP dapat memonitor kegiatan sertifikasi yang sesuai dengan standar, regulasi dan Pedoman BNSP yang mencakup :
a. LSP berlisensi oleh BNSP dengan nomor lisensi. b. Didaftar dalam direktori LSP di BNSP.

7)

a. Mengijinkan BNSP dan asesor untuk melakukan assessmen, surveillance, verifikasi, witness kegiatan sertifikasi dan aktivitas lainnya terkait akreditasi/lisensi. b. Membantu BNSP atau personilnya dalam melakukan investigasi dan penyelesaian keluhan pelanggan yang diajukan pihak ketiga tentang kegiatan sertifikasi profesi.

KEWAJIBAN
8)

9)
10) 11) 12) 13)

14)

LSP harus mempunyai dokumen kontrak dengan peserta uji kompetensi yang dapat diases oleh tim witness BNSP. LSP harus mampu secara meyakinkan menerbitkan sertifikat kompetensi sesuai persyaratan. Jika diminta oleh BNSP, LSP harus memberikan rekaman keluhan, sanggahans, dan perselisihan serta tindakan koreksinya. LSP harus mempersiapkan persyaratan dalam kegiatan asesmen atau uji kompetensi. LSP harus melaporkan setiap 3 bulan sekali jumlah sertifikat yang telah diterbitkan sesuai lingkup lisensi. LSP harus merencanakan jadwal dilakukan witness oleh BNSP setiap tahunnya. Dalam hal LSP ingin mengurangi ruang lingkupnya, LSP harus mengajukan permohonan kepada BNSP. Dengan konsekwensi LSP harus menyampaikan sertifikat lisensi kepada BNSP untuk dilakukan perubahan.

3. PENGGUNAAN LOGO AKREDITASI BNSP


Penggunan logo lisensi BNSP diatur dalam PEDOMAN BNSP. Personnel BNSP memonitor penggunaan logo lisensi BNSP dalam periklanan, katalog atau informasi lain kepada masyarakat. Jika ada bukti bahwa penyalahgunaan logo BNSP oleh LSP, BNSP harus memperingatkan dan meminta dilakukan tindakan koreksi. Jika dalam waktu 3 bulan LSP tidak mampu melakukan tindakan koreksi dan terus menggunakan logo BNSP dengan tidak benar, status akreditasi akan dibekukan atau dicabut. Jika penyalahgunaannya menyangkut kriminal maka BNSP akan melaporkan pada pihak yang berwenang

4. SERTIFIKAT LISENSI
Sertifikat Lisensi BNSP : Berlaku selama 3 tahun. Dapat dicabut jika BNSP berkesimpulan bahwa LSP gagal utnuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan BNSP. Dapat di relinguised oleh LSP berdasarkan pemberitahuan satu bulan sebelumnya. Harus dikembalikan kepada BNSP akibat pencabutan atau masa akreditasi telah habis

5. KELUHAN, PERSELISAHAN DAN KEBERATAN


BNSP memperhatikan, merekam, menindaklanjuti dan menangani semua keluhan dan perselisihan yang disampaikan secara tertulis dalam kegiatan lisensi sistem operasi LSP atau personnel, committee, sekretariat, subkontraktor asesmen dari LSP, auditor dan person lainnya yang ditunjuk oleh BNSP. LSP dapat mengajukan banding secara tertulis yang menyanggah keputusan BNSP tidak lebih dari 1 bulan dari tanggal keputusan yang dibuat BNSP. Setelah menerima keberatan secara `tertulis, BNSP harus membentuk komite yang membantu menyelesaikan dalam proses akreditasi yang diajukan LSP. BNSP akan menjaga rekaman keluhan keberatan dan perselisihan serta tindakan koreksi. BNSP harus memberikan rekaman dari keluhan, keberatan dan perselisihan serta tindakan koreksinya bila diperlukan.

6. NOTIFIKASI PERUBAHAN
1) LSP akan diberi informasi jika terjadi perubahan persyaratan dan akan diberikan waktu yang cukup untuk melakukan perubahan. LSP harus menotifikasikan perubahannya kepada BNSP jika sudah selesai. Setiap pemberitahuan kepada BNSP dalam kaitannya dengan perubahan, dapat dilakukan melalui pengiriman,, telex/fax, dan email. Perubahan yang signifikan dari LSP berlisensi mencakup:
a. Perubahan organisasi, b. Perubahan c. Perubahan d. Perubahan organisasi atau manajemen, seperti menajemen manajer operasi atau manajer mutu. penandatangan sertifikat. alamat, kepemilikan, status legal. kebijakan dan prosedur.

2)

3)

7. PERSYARATAN REGULASI

Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia.

8.

ALAMAT BNSP
Gedung DEPNAKERTRANS lantai 4B Jln. Jend. Gatot Subroto. Jakarta 12950, Indonesia. Telp : 021 52960456, Fax : 021 52961311

Anda mungkin juga menyukai