Anda di halaman 1dari 2

Penanganan Kegawatdaruratan pada Kecelakaan dalam E-Fast 2013

Posted by humas-ui on 2013-10-27 03:01:43

Kecelakaan bisa menimpa siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Untuk itu, kemampuan menghadapi kecelakaan seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Kemampuan tersebut sangat penting, karena selama ini banyak korban jiwa akibat kecelakaan justru diakibatkan oleh penanganannya yang kurang tepat. Sistem kegawatdaruratan medis sebagai pertolongan pertama sebelum korban dirawat ke rumah sakit adalah hal yang sangat penting dalam tanggap kecelakaan. Pertolongan pertama ini punya peran yang penting dalam mengurangi rasio kematian atau kecacatan korban. Untuk itulah Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyelenggarakan Emergency Fair and Festival (E-Fast). E-Fast berlangsung pada Sabtu (26/10) di Aula FK UI Salemba. Sesi pertama berlangsung pemberian materi tentang penangan awal kecelakaan dengan pembicara pertama adalah Prof. Dr. dr. Aryono SpB. Beliau menjelaskan pentingnya keberadaan komunitas atau lingkungan masyarakat yang tanggap bencana. Pembicara kedua yakni dr. Riyadh Firdaus SpAn memberi materi tentang Basic Life Support atau bantuan hidup dasar. Materi ini berguna untuk menilai keadaan pasien yang tidak sadarkan diri, melakukan kompresi dada dan bantuan nafas, serta memposisikan pasien yang tidak sadar namun masih bernafas spontan dalam posisi yang benar. Sesi kedua, diisi dengan materi mengenai penanganan cedera pada kecelakaan. dr. Pukovisa Prawirohardjo, SpSyang merupakan staf pengajar Departemen Neurologi FK UI, menerangkan berbagai jenis cedera kepala yang mungkin terjadi saat kecelakaan. Sementara dr. Yogi Prabowo, SpOT yang merupakan ahli Orthopedi dan Traumatologi menerangkan berbagai teknik pembidaian pada korban yang terkena patah tulang. E-Fast kemudian dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan, AKBP Irwan Prawira dari Polda Metro Jaya, Pendiri AGB 118 Prof. Dr. dr. Artono SpB, Dekan FK UI, Dr. dr Ratna Sitompul SpM (K), serta Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok. Keempatnya menjelaskan peran masing-masing institusi dalam menekan angka kecelakaan. AKBP Irwan Prawira menekankan pentingnya ketegasan polisi dalam menindak pelanggaran lalu lintas. Namun menurutnya, hal tersebut perlu diimbangi kesadaraan dan ketaatan masyarakat dalam menaati peraturan lalu lintas. dr Artono melalui AGB 118 yang didirikannya berusaha menjawab kebutuhan bantuan medis yang cepat tanggap. Karena selama ini bantuan medis dari rumah sakit jumlahnya masih sangat mini. Apa yang dilakukan dr Artono ini kemudian disambut positif oleh Ahok yang kemedian menawarkan pengalokasian dana hibah DKI Jakarta untuk AGB 118. Sementara dr. Ratna yang mewakili institusi pendidikan, menkankan pentingnya mendidik mahasiswa kedokteran untuk tidak sekedar pintar dan cerdas, namun peduli dan punya jiwa
1 | Universitas Indonesia - www.ui.ac.id

menolong yang kuat. Pada sesi terakhir E-Fast, dilaksanakan simulasi penanganan kecelakaan kendaraan bermotor. Para peserta kegiatan ini kemudian turut diajak pula untuk mencoba melakukan penanganan kecelakaan dalam sesi workshp yang merupakan sesi terakhir. (IRH)

2 | Universitas Indonesia - www.ui.ac.id

Berita

Anda mungkin juga menyukai