Anda di halaman 1dari 32

Tinjauan Pustaka

TRAUMA TEMBUS BOLA MATA

Oleh : Rajihah, S.Ked NIM. I1A008015

Pembimbi ! : d". A!#$ %. Ra&a', S(. M

BA)IAN*SM% ILMU PEN+AKIT MATA %K UNLAM*RSU, ULIN

BAN-ARMASIN O'./be", 0011

,A%TAR ISI HA DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PEN,A2ULUAN

Trauma mata sering menjadi penyebab kebutaan unilateral pada anak dan dewasa muda; kel mp k usia ini mengalami sebagian besar !edera mata yang para". Dewasa muda # terutama pria # merupakan kel mp k yang memiliki

kemungkinan besar mengalami !edera tembus pada mata. $e!elakaan di ruma"% kekerasan% ledakan aki% !edera akibat la"raga dan ke!elakaan lalu lintas merupakan keadaan&keadaan yang paling sering menyebabkan trauma'. Trauma yang terjadi pada mata dapat mengakibatkan kerusakan pada b la mata dan kel pak% sara( mata dan r ngga rbita. $erusakan mata akan memberikan penyulit se"ingga mengganggu (ungsi pengli"atan. Trauma pada mata memerlukan perawatan yang tepat untuk men!ega" terjadinya penyulit yang lebi" berat yang akan mengakibatkan kebutaan.)2 Trauma dapat mengenai satu atau lebi" jaringan mata% seperti kel pak% k njungti*a% k rnea% u*ea% lensa% retina% papil sara( ptik dan rbita. Trauma pada mata dapat berupa trauma tumpul% trauma tembus b la mata% trauma kimia maupun trauma radiasi.)2

'

BAB II TIN-AUAN PUSTAKA

0.1 ,e3i i$i Sala" satu bentuk dari trauma mata adala" trauma tembus. +enurut Birmingham Eye Trauma Terminology System de(inisi dari trauma tembus merupakan trauma mata yang menyebabkan kerusakan pada keseluru"an ketebalan dinding b la mata (full-thickness wound of the eyewall). Trauma tembus merupakan trauma mata terbuka ,open globe injury- yang mengenai b la mata% sedangkan trauma mata tertutup merupakan luka penetrasi yang mengenai k rnea. Trauma mata terbuka dapat berupa ruptur ,diakibatkan benda tumpul- atau laserasi ,luka penetrasi.tembus% per( rasi% benda asing intra kular-. /uka laserasi merupakan luka yang memiliki jalur masuk sedangkan luka per( rasi merupakan luka dengan jalur masuk dan jalur keluar. Trauma tembus merupakan trauma laserasi tunggal akibat benda tajam.) 0.0 E(idemi/l/!i Trauma kular merupakan penyebab tersering kebutaan m n kular pada

anak&anak dan dewasa muda ,0 '1 ta"un-. 2re*alensi tertinggi didapatkan pada remaja laki&laki. Di AS% lebi" dari 2 juta trauma mata terjadi setiap ta"un% dengan lebi" dari '1111 kasus mengakibatkan berbagai derajat gangguan pengli"atan permanen. Di Amerika Serikat trauma mata menjadi penyebab terbanyak kebutaan

m n kular dan memegang peranan dalam 4 persen kebutaan bilateral pada kel mp k usia 21&5' ta"un. 2 2ada ta"un 211)% di Amerika Serikat diperkirakan ).661.742 ,5.67 per )111 p pulasi- mengalami trauma mata dan memerlukan terapi di ruang gawat darurat% p liklinik atau praktek d kter umum. Trauma tembus mata lebi" sering terjadi pada pria daripada wanita dan lebi" sering mengenai g l ngan usia yang lebi" muda. 2enyebabnya antara lain adala" serangan% ke!elakaan d mestik dan la" raga.

0.1 Kla$i3i'a$i T"a#ma Ma.a Birmingham Eye Trauma Terminology System (BETTS) merupakan standar sistem k mpre"ensi( yang dipakai.3

4 $eterangan dengan b 8 ganda menunjukkan diagn sis yang biasanya digunakan dalam praktek klinis 5

Ke.e"a !a :1 Trauma mata tertutup , losed globe injuryTrauma mata tanpa kerusakan seluru" dinding mata ,k rnea dan sklera- atau !o full-thickness wound of eyewall" Trauma mata tertutup terdiri dari9 o $ ntusi 9 tidak terdapat luka pada dinding mata% tetapi dapat terjadi kerusakan intra kular seperti ruptur k r id atau peruba"an bentuk b la mata. Hal ini dikarenakan energi kinetik langsung yang dikirimkan le" benda. o /aserasi lamelar. Trauma yang menyebabkan kerusakan parsial dinding mata. Trauma mata terbuka ,#pen globe injury-. Trauma yang menyebabkan kerusakan pada seluru" ketebalan dinding mata ,k rnea dan.atau sklera- atau $ull-thickness wound of the eyewall" Trauma mata terbuka terdiri atas9 o Ruptur9 kerusakan seluru" ketebalan dinding mata akibat !edera benda tumpul o /aserasi9 kerusakan seluru" ketebalan dinding mata yang disebabkan le" benda tajam 2enetrasi.luka tembus9 trauma laserasi tunggal yang

disebabkan benda tajam.

2er( rasi9 ditandai le" adanya luka masuk dan luka keluar. $edua luka disebabkan le" benda yang sama.

:enda asing intra kular9 terdapat benda asing yang tertinggal dalam b la mata.

0.5 E.i/6Pa./!e e$i$ 2enyebab tersering ruptur mata pada dewasa dapat terjadi setela" trauma tumpul akibat ke!elakaan kendaraan berm t r% akti*itas la"raga% penganiayaan atau trauma lain. Trauma tembus atau per( rasi dapat terjadi akibat tembakan senapan% luka tusuk% ke!elakaan di tempat kerja atau ke!elakaan lain yang melibatkan benda tajam atau pr yektil yang menembus jaringan mata. 3 Trauma tembus pada ke!elakaan sering terjadi akibat partikel ke!il yang masuk ke dalam mata dengan ke!epatan tinggi.' :eratnya trauma yang terjadi ditentukan le" ukuran benda% k mp sisi dan ke!epatan pada saat bertumbukan.3 Ruptur b la mata dapat terjadi saat benda tumpul mengenai rbita%

menyebabkan k mpresi anter &p steri r dan meningkatkan tekanan intra kular sampai menimbulkan r bekan sklera. Ruptur akibat trauma tumpul biasanya terjadi pada tempat di mana sklera paling tipis% pada insersi t t ekstra kular% pada limbus% dan sekitar ner*us ptikus. :enda tajam atau yang melaju dengan ke!epatan tinggi dapat se!ara langsung menimbulkan per( rasi pada b la mata. :enda asing ke!il dapat menembus mata dan tertinggal dalam b la mata. $emungkinan ruptur b la

mata "arus dipikirkan dan disingkirkan saat menge*aluasi semua kasus trauma tumpul dan trauma tembus mata begitu pula pada kasus yang melibatkan pr yektil berke!epatan tinggi dengan p tensi penetrasi kular.3 :enda tajam seperti pisau akan menimbulkan luka laserasi yang jelas pada b la mata. :erbeda dengan kerusakan akibat benda asing yang terbang.mel n!at% beratnya kerusakan ditentukan le" energi kinetik yang dimiliki. ; nt "nya pada peluru pist l angin yang besar dan memiliki ke!epatan yang tidak terlalu besar memiliki energi kinetik yang tinggi dan menyebabkan kerusakan mata yang !ukup para". $ ntras dengan pe!a"an benda tajam yang memiliki massa yang ke!il dengan ke!epatan tinggi akan menimbulkan laserasi dengan batas yang jelas dan beratnya kerusakan lebi" ringan dibandingkan kerusakan akibat peluru pist l angin.3

0.5 )ejala Kli i$ Tajam pengli"atan akan menurun akibat terdapatnya kekeru"an media pengli"atan se!ara langsung atau tidak langsung akibat trauma tembus tersebut.3 <amun !edera akibat partikel berukuran ke!il berke!epatan tinggi yang di"asilkan dari tindakan menggerinda dan memalu mungkin "anya menimbulkan nyeri ringan dan kekaburan pengli"atan.3 :ila terdapat per( rasi k rnea akan terli"at bilik mata yang dangkal. =aringan u*ea akan menempel pada k rnea atau mala"an akan terli"at jaringan iris yang pr laps keluar. Akibat perlengketan iris dengan bibir luka k rnea akan terdapat bentuk pupil yang l nj ng atau terjadinya peruba"an bentuk pupil.

$adang&kadang terdapat "i(ema% Hal ini menunjukkan terjadinya ruptur iris atau badan siliar le" trauma tembus tersebut. Tekanan b la mata akan renda" akibat !airan mata keluar melalui luka tembus atau mala"an badan ka!a dapat keluar. 3 Tanda&tanda lain adala" kem sis "em ragik% laserasi k njungti*a% atau kamera anteri r yang dangkal dengan atau tanpa dilatasi pupil yang eksentrik.3 Selain ruptur dinding sklera% gaya k ntusi( pada b la mata dapat menimbulkan gangguan m tilitas% perdara"an subk njungti*a% edema k rnea% iritis% "i(ema% glauk ma sudut sempit% midriasis traumatik% ruptur s(ingter iris% irid dialisis% paralisis ak m dasi% disl kasi lensa dan katarak. ;edera yang dialami struktur& struktur p steri r adala" perdara"an k rpus *itreus dan retina% edema retina% lubang pada retina a*ulsi dasar *itre sa% pelepasan retina% ruptur k r id atau a*ulsi sara( ptik. :anyak !edera di atas tidak dapat dili"at melalui pemeriksaan eksternal. Sebagian misalnya katarak% mungkin belum terbentuk sampai beberapa "ari atau minggu setela" !edera.3 0.5.1 Pe"da"aha S#b'/ j# !.i7a 2erdara"an Subk njungti*a adala" terdapatnya dara" antara k njungti*a bulbi dengan sklera dan merupakan sala" satu diagn sis banding mata mera". 2erdara"an subk njungti*a berasal dari perdara"an pembulu" dara" k njungti*a atau episklera ke ruang subk njungti*a. 2erdara"an dapat akibat dari trauma% sp ntan% atau terkait dengan penyakit sistemik. Adanya +anu*er *alsa*a% Hipertensi.arteri skler sis% $elainan dara"% diabetes% S/>% parasit% dan de(isiensi *itamin ;% penggunaan

)1

antibi tik% ster id% k ntrasepsi% dan *itamin A dan D juga dapat menyebabkan perdara"an subk njungti*a. ?ejala klinisnya berupa mata mera"% iritasi ringan% biasanya asimpt matik. Dari pemeriksaan (isik terli"at seperti ber!ak berwarna mera" terang dengan sekelilingnya n rmal.5 0.5.0 Prolaps Iris Hanya bagian akar iris yang terikat pada k rpus siliaris% sedangkan sisanya tidak terikat. Adanya luka pada k rnea akan menyebabkan iris keluar dari luka di k rnea. Disebut iris inkarserata jika jaringan iris men!apai luka tetapi tidak keluar dari b la mata. 2r laps iris dapat juga pada intraoperati%e floppy iris syndrome ,IFIS- selama perasi katarak atau trabekulekt mi. Hal ini terkait dengan penggunaan antag nis adrenergik al(a&) sistemik. IFIS ditandai dengan dilatasi pupil yang lambat dan k nstriksi pupil yang pr gresi(.4 2r laps iris dapat terjadi ketika k rnea mengalami per( rasi. 2ada ta"un )663% Alan dengan menggunakan prinsip :ern ulli menjelaskan ba"wa dengan adanya per( rasi k rnea% a@u us "um r akan keluar dengan !epat% akan ter!ipta suatu k ndisi *akum yang relati( di depan iris yang akan memi!u pr laps iris. 4 2r laps iris merupakan k ndisi serius dan jika tidak ditanggulangi dapat meng"asilkan in(eksi dan ke"ilangan pengli"atan. 2r laps iris yang tereksp s memerlukan tindakan beda" se!epatnya sedangkan pr laps iris yang masi" ditutupi le" k njungti*a% tindakan pembeda"an se!epatnya belum diperlukan.4

))

2ada pemeriksaan (isik% pada jaringan iris yang pr laps di bagian peri(er% iris tampak seperti t nj lan jaringan berwarna yang meng"asilkan sinekia peri(er. $etika pr laps terjadi di sentral k rnea% seluru" batas pupil dapat pr laps se"ingga meng"asilkan sinekia t tal anteri r. Tergantung dari durasi terjadinya pr laps% bentuk iris dapat ber*riasi. 2ada pr laps yang baru% iris masi" baik atau %iable. Seiring dengan berjalannya waktu iris akan kering dan non%iable. 4 Tekanan intra kuler dapat lebi" renda" dari n rmal% tetapi "ip t ni jarang terjadi setela" pr laps iris. 2r laps iris yang berlangsung lama dapat terjadi irid siklitis kr nik% edema makula sist id% atau glauk ma.4

0.8 ,ia! /$i$ 0.8.1 A am e$i$ 3 +ekanisme trauma9 Tentukan jenis trauma 9 tumpul% penetrasi atau per( rasi. Tanyakan benda penyebab 9 bentuk dan ukuran benda. Tanyakan kemungkinan adanya benda asing pada b la mata karena dapat menimbulkan k mplikasi nantinya seperti in(eksi le" benda rganik. $eadaan saat terjadinya trauma9 Aaktu dan l kasi terjadinya trauma. 2enggunaan ka!amata k reksi atau pelindung mata lainnya karena benda& benda tersebut dapat melindungi atau mala" berk ntribusi pada trauma akut.

)2

Tanyakan apaka" pasien mempunyai mi pia berat karena mata mi pia lebi" rentan ter"adap trauna k mpresi anteri r&p steri r.

Riwayat medis9 Tanyakan riwayat trauma mata atau perasi mata sebelumnya karena dapat membuat jaringan lebi" rentan ruptur. Tanyakan *isus dan (ungsi pengli"atan sebelum trauma pada kedua mata. Tanyakan penyakit mata yang ada pada pasien saat ini. Tanyakan penggunaan bat saat initermasuk bat tetes mata dan alergi.

0.8.0 )ejala1 <yeri 9 dapat tersamar le" trauma lain dan dapat tidak berat pada awalnya pada trauma tajam% baik dengan atau tanpa benda asing. Tajam pengli"atan biasanya berkurang jau" Dipl pia 9 akibat terjepitnya t t ekstra kular% akibat truma sara( kranial% m n kular dipl pia akibat dari disl kasi atau subluksasi lensa.

0.8.1 Peme"i'$aa %i$i'1

Trauma tembus mungkin dapat tampak dengan muda" atau tertutupi le" luka yang lebi" super(i!ial se"ingga sebaiknya di!ari dengan teliti.

Hindari memberikan tekanan pada b la mata yang mengalami trauma tembus untuk men!ega" mengalir keluarnya !airan b la mata. )3

2emeriksaan segmen p steri r mungkin sulit dilakukan karena trauma yang terjadi dapat meng"alangi pemeriksaan segmen p steri r.

2emeriksaan

"arus

dilakukan

dengan

sistematis

dengan

tujuan

mengidenti(ikasi dan melindungi mata.

Hindari manipulasi mata yang berlebi"an untuk pemeriksaan untuk meng"indari kerusakan lebi" lanjut dan minimalisasi kemungkinan ekstrusi intra kular.

Tajam (e !liha.a da !e"a' b/la ma.a:


2eriksa tajam pengli"atan kedua mata. Tajam pengli"atan dapat turun banyak. 2eriksa gerak b la mata kedua mata% jika terganggu "arus die*aluasi kemungkinan adanya (raktur rbita.

B/la Ma.a

Harus die*aluasi apaka" ada de( rmitas tulang% benda asing dan gangguan kedudukan b la mata.

:enda asing yang menembus b la mata "arus dibiarkan sampai tindakan beda".

Apabila terdapat trauma tembus b la mata dapat timbul en (talmus.

Kel/(a' ma.a

Trauma ke!il pada kel pak mata tidak menyingkirkan kemungkinan adanya trauma tembus b la mata.

)'

2erbaikan kel pak "arus ditunda sampai kemungkinan adanya trauma tembus b la mata dapat disingkirkan.

K/ j# !.i7a

2erdara"an k njungti*a yang berat dapat mengindikasikan adanya ruptur b la mata.

/aserasi k njungti*a bisa terjadi bersamaan dengan trauma sklera yang serius.

K/" ea da $'le"a.

/uka tembus k rnea atau sklera merupakan suatu trauma tembus b la mata% dapat diperiksa dengan SeidelBs Test.

2ada luka tembus k rnea dapat terjadi pr laps iris. /aserasi pada

k rnea dan sklera bisa menunjukkan adanya per( rasi b la mata dan "arus dipersiapkan untuk ditatalaksana di ruang perasi.

2r laps iris dengan laserasi k rnea bisa terli"at disk l rasi gelap pada daera" trauma

2en nj lan sklera merupakan indikasi ruptur dengan ekstrusi isi kular

)3

Tekanan intra kular biasanya renda" akan tetapi pemeriksaan tekanan b la mata dik ntraindikasikan untuk men!ega" penekanan b la mata.

P#(il

2eriksa bentuk% ukuran% re(leks !a"aya% dan RA2D. Adanya de( rmitas bentuk pupil dapat menjadi tanda adanya trauma tembus b la mata.

2upil biasanya midriasis.

Le $a Dapat timbul disl kasi lensa.

Bili' Ma.a ,e(a 2emeriksaan slit lamp pada pasien yang k perati( bisa menunjukkan

kelainan yang ber"ubungan dengan seperti de(ek transiluminasi iris ,red refle& gelap karena perdara"an *itre us-% laserasi k rnea% pr laps iris% "i(ema dari disrupsi siliar dan kerusakan lensa termasuk disl kasi atau subluksasi.

)5

:ilik mata yang dangkal bisa jadi merupakan satu&satunya tanda adanya ruptur b la mata dan merupakan petanda pr gn sis buruk. Ruptur p steri r bisa terjadi dan ditunjukkan dengan bilik mata depan yang dalam karena adanya ekstrusi *itre us ke segmen p steri r

Tem#a lai

Adanya re(le8 (undus negati( akibat perdara"an *itreus dapat menjadi tanda adanya trauma tembus b la mata.

Ditemukannya pr laps u*ea pada permukaan b la mata merupakan tanda trauma tembus b la mata.

2ada trauma tembus dapat juga ditemukan "i(ema. 2erdara"an *itre us setela" trauma menunjukkan adanya r bekan retina atau k" r id a*ulsi ner*us ptikus atau benda asing.

R bekan retina% edema% pelepasan retina dan perdara"an bisa mengikuti ruptur b la mata.

0.8.5 Peme"i'$aa Pe # ja !1 2emeriksaan /ab rat rium o 2emeriksaan k agulasi dan dara" peri(er lengkap dilakukan pada pasien yang memiliki kelainan perdara"an. o 2emeriksaan lab rat rium diindikasikan untuk kasus dengan trauma yang k eksis dan gangguan medikal lain

;T&S!an

)4

;T&S!an adala" pemeriksaan penunjang yang paling sensiti( untuk mendeteksi ruptur b la mata% kerusakan sara( pti!% mendeteksi benda asing dan memberi gambaran b la mata dan rbita.

o o

$urang dapat mendeteksi adanya benda asing n n&l gam. F t R ntgen F t p l s tiga p sisi Aaters% ;aldwell dan lateral lebi" berman(aat untuk mengeta"ui k ndisi tulang dan sinus daripada keadaan b la mata.

o o o o

+RI +RI berguna untuk mendeteksi kerusakan jaringan lunak. +RI juga berguna untuk mendeteksi benda asing n n&l gam. +RI dik ntraindikasikan bagi ke!urigaan benda asing l gam. Cltras n gra(i Cltras n gra(i memiliki resik untuk memberikan tekanan pada b la mata apabila terjadi trauma tembus.
o

Dapat berguna untuk menentukan l kasi rupture dan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya benda asing.

0.9 Ma ajeme Pe"#j#'a (ada Ka$#$ T"a#ma

)7

D kter umum tidak dapat memberikan terapi de(initi( pada kasus trauma yang berat se"ingga diperlukan pengeta"uan tentang kasus&kasus yang "arus dirujuk dan pengeta"uan tentang penanganan pertama pada setiap kasus.7 True Emergency $ ndisi ini memerlukan terapi dalam "itungan menit. ; nt " kasusnya yaitu trauma bakar le" ba"an kimia pada k njungti*a dan k rnea. Semua trauma kimia

memerlukan terapi se!epatnya dan irigasi yang banyak dan langsung dirujuk ke spesialis mata. 7 Urgent Situation Situasi urgensi memerlukan terapi dalam "itungan jam. ; nt " kasus urgensi antara lain7 ). Trauma tembus b la mata% walaupun masi" berupa ke!urigaan langsung dipakaikan pelindung mata. Tidak diperb le"kan untuk memerban ataupun memberikan salep pada mata. 2erlu dilakukan pemeriksaan imaging berupa ( t 8&ray atau ;T s!an. Ini merupakan kasus rujukan 2. :enda asing di k rnea atau k njungti*a. Adanya benda asing pada k rnea dan k njungti*a memerlukan anestesi t pikal yang diikuti dengan pengambilan benda asing baik dengan irigasi atau dengan aplikat r berujung kapas. 3. Abrasi k rnea. /angka" yang dapat dilakukan adala" pemberian anestesi t pikal% lakukan pemeriksaan se!ara menyeluru" termasuk pewarnaan dengan (l res!en% berikan antibi tik tetes dan sikl pegik tetes untuk mengurangi sakit% tutup mata

)6

dengan peban yang lunak namun ketat untuk menjaga agar mata tetap tertutup% dan ujuk ke spesialis mata. '. Hi(ema. 2erlu dirujuk se!epatnya ke spesialis mata. Adanya peningkatan tekanan b la mata akan memerlukan tindakan medis atau beda". Selain itu% "i(ema dapat juga merupakan tanda dari ruptur b la mata atau !edera serius lainnya sepeti disl kasi lensa atau ablasi retina. 3. /aserasi kel pak mata. Dapat dija"it sendiri jika tidak dalam dan luka tidak mengenai marg palpebra atau kanalikuli. =ika luka dalam dan mengenai marg palpebra atau kanalikuli% maka "arus dirujuk ke spesialis mata. Semiurgent Situation +erujuk pasien pada k ndisi ini dapat dilakukan dalam )&2 "ari. $asus yang termasuk dalam k ndisi ini antara lain (raktur rbita dan perdara"an k njungti*a ke!uali terdapat suspek ruptur b la mata atau perdara"an intra kuler. 7

0.8 Ta.ala'$a a T"a#ma Temb#$ Pe ilaia A:al /angka" awal yang "arus segera dilakukan adala" menerapkan prinsip umum bantuan "idup lanjut pada kasus trauma% e*aluasi untuk *isual dilakukan sembari pert l ngan bantuan "idup lanjut dilaksanakan.6 2ada trauma mata yang lebi" berat dapat diperiksa (ungsi a(eren dan e(erennya% ketajaman pengli"atan% pergerakan b la mata% de( rmitas% per( rasi% dara"% kem sis% dist pia% en (talmus% eks (talmus dan

21

telekantus.)1 Apabila terdapat ruptur dari b la mata% sebaiknya di"indari untuk memanipulasi yang lebi" lanjut "ingga pembeda"an dalam keadaan steril bisa dilaksanakan% yang biasanya dilakukan dengan anestesi umum. Tidak perlu diberikan sikl pegik maupun antibi tik t pikal sebelum perasi dilakukan% karena adanya

t ksisitas p tensil ter"adap jaringan yang terpapar. +ata diberi perlindungan% dengan $o& shield atau dengan gelas berba"an kertas yang dip t ng pada sepertiga bawa" yang ditutupkan ke mata% dan bisa diberikan antibi tik ral% seperti !ipr (l 8a!in 28311 mg. Analgesik dan antiemetik dapat diberikan selama diperlukan. Anti&tetanus juga dapat diberikan karena semua trauma tembus b la mata terg l ng pada luka dengan risik tinggi tetanus dan merupakan luka yang sangat mungkin terjangkit tetanus karena luka yang tampak nyata mende*italisasi jaringan dan terdapat k tak nyata jaringan dengan ba"an yang menembus mata yang kemungkinan suda" ter!emar tana" atau k t ran lainnya yang mungkin mengandung kuman tetanus. Anestetik t pikal% pewarna% dan peng batan t pikal lain yang digunakan pada mata yang terkena trauma "arus steril. Cntuk tetrakain dan (lu resin terdapat juga yang steril% dengan unit d se. Agen neuromuscular blocking dapat meningkatkan tekanan intra kuler dan dapat menyebabkan "erniasi. 2ada trauma yang berat% perlu diper"atikan untuk d kter selain d kter mata% untuk tidak melakukan pemeriksaan mata yang dapat menamba" derajat kepara"an penyakit.6 2ada setiap trauma mata% perlu dilakukan system scoring. Hal ini diperlukan untuk apat mendeskripsikan beratnya trauma . luka% memberikan pelayanan triage yang

2)

e(ekti(% membantu dalam "al kesiapan perasi% serta untuk memprediksikan pr gn sis pengli"atan. :erikit disajikan tabel untuk meng"itung sk r pada trauma mata sesuai dengan :>TT ,Birmingham Eye Trauma Terminology-% dengan memper"atikan enam aspek% meliputi ketajaman pengli"atan awal% ada tidaknya rupture% ada tidaknya end (talmitis% ada tidaknya per( rasi% ada tidaknya retinal detachment% serta ada tidaknya '()* ,tabel )-))

Tabel ). 2er"itungan D!ular Trauma S! re ,DTS-))

22

Pe !/ba.a

10

). Tanpa Dperasi 2ada luka tembus yang minimal% tanpa kerusakan intra kuler% tidak ada pr lap% diberikan terapi antibi tik sistemik dengan atau t pi!al% dengan bser*asi yang ketat 2. Dperasi a. Repair k rne sklera Tujuan primer repair k rne sklera adala" untuk memperbaiki integritas b la mata. Tujuan sekunder adala" untuk memperbaiki *isus. :ila pr gn sis *isus kurang baik dan mempunyai resik (talmia simpatis maka sebaiknya dilakukan enukleasi. 23

>nukleasi primer lebi" baik% bila perlu ditunda tidak lebi" dari )' "ari untuk men!ega" (talmia simpatis. $emudian diikuti dengan pemeriksaan (ungsi *isus%

*itr retina atau k nsultasi ke subbagian plasti! rek nstruksi. b. Anastesi Anastesi umum dipergunakan untuk repair b la mata% sebab anastesi retr bulber atau peribulber akan meningkatkan tekanan b la mata. Diberikan pelumpu" t t yang !ukup untuk meng"indari pr lapsnya isi b la mata. !. /angka"&langka" repair k rne sklera & Anastesi umum & >ksisi pr lap *itre us% (ragmen lensa% benda asing transk rnea & Rep sisi pr lap iris =ika pr laps berlangsung dalam 2'&35 jam dan iris masi" *iabel% iris dapat direp sisi. =ika iris tidak lagi *iabel% maka iris di eksisi.4 & Tutup laserasi k rnea dengan limbus sebagai pat kan & Selesaikan repair k rnea se!ara watertig"t dengan nil n )1&1 & 2erit mi k njungti*a untuk memaparkan sklera & >ksisi pr lap *itre us bagian p steri r se!ara perla"an & Rep sisi pr lap u*ea dan retina bagian p steri r se!ara perla"an & Selesaikan penutupan sklera dengan nil n 6&1 atau silk 7&1 & Selesaikan penutupan k njungti*a & Tutup k njungti*a

2'

& Antibi tik dan ster id subk njungti*a d. Eang perlu diper"atikan Tidak dipasang (iksasi rektus karena repair palpebra kan menekan permukaan mata% maka selesaikan dulu repair k rnea. :ila *itre us ata massa lensa pr lap melui bibir luka % maka p t ng diatas k rnea% tidak dengan menariknya keluar. :ila u*ea atau retina men nj l keluar lakukan rep sisi dengan bantuan *ik elastik se!ara "ati&"ati. Rep sisi iris segera dilakukan setiap selesai ja"itan untuk men!ega" iris terjepit dibibir luka. =a"itan yang dikerjakan sebaiknya mendekati full thickness" 2ada ak"ir perasi diberikan antibi tik subk njungti*a ,t bramisin 21 mg atau *ank misin 23 mg- dan k rtik ster id ,deksametas n 2 mg-. Antibi tik intra*itreal ,*ank misin ) mg atau amika!in 211 m!g- diberikan pada luka yang terk ntaminasi menutupi *itre us. Diberikan antibi tik salep mata ,k mbinasi ba!itasin&p limy8in- dan kemudian mata ditutup. e. Repair sekunder & 2engangkatan benda asing intra kuler% rek nstruksi iris% ekstraksi katarak% *itrekt mi% insersi lensa intra kuler dan kri terapi pada r bekan retina. & :ila kekeru"an lensa bertamba" in(lamasi intra kuler akan bertamba" para" se"ingga kesempatan untuk meletakkan lensa intra kuler akan "ilang. & :ila benda asing terli"at di segmen anteri r sebaiknya diangkat melalui lubang atau insisi limbal.

23

& :ila pengangkatan lensa diperlukan perlu diketa"ui apaka" kapsula p steri r masi" utu" atau tidak. & 2erbaikan ruptur iris tidak "anya memperbaiki (ungsi iris dan *isus tapi juga mengembalikan iris pada tempatnya untuk meng"indarkan sinekia. :ila terjadi irid dialis akan menyebabkan dipl pia dan eksentrik pupil se"ingga perlu rep sisi. (. 2eng batan paska perasi & Terapi untuk !ega" in(eksi% supresi in(lamasi% k ntr l TID dan "ilangkan rasa sakit. & Antibi tik intra*ena sampai 3&3 "ari. Antibi tik t pikal sampai 4 "ari sedangkan k rtik ster id dan sikl plegia dikurangi berdasarkan tingkat in(lamasinya. & =a"itan k rnea bila tak l nggar dapat diletakkan sampai 3 bulan lalu diangkat berta"ap & $arena risik ablati retina maka pemeriksaan segmen p steri r "arus sering dilakukan% bila tak terli"at dapat dengan menggunakan CS?. & $ reksi pengli"atan sesegera mungkin karena pada anak&anak resik ambli pia meningkat apabila re"abilitasi *isus ditunda & pr (ilaksis sistemik untuk !ega" traumatik end (talmitis 9 F gram p siti( 9 *ank misin )g IG tiap )2 jam selama "ari

25

F gram negati( 9 ?entamisin )&2 mg.kg :: IG pada kali pertama% dilanjutkan ) mg.kg :: tiap 7 jam selama 3 "ari atau !e(taHidim ) g IG tiap )2 jam selama 3 "ari. F Fungus 9 tidak rutin diberikan

0.; K/m(li'a$i1

>nd (talmitis dapat terjadi baik eks gen maupun pas!a perasi. >nd (talmitis yang terjadi dapat bakteri atau jamur. D(talmia simpatetik% adala" peradangan pada mata yang tidak mengalami luka beberapa minggu atau bulan seteal" !edera. Diperkirakan suatu pr ses aut imun pada jaringan u*ea. ?ejalanya adala" nyeri% penurunan tajam pengli"atan dan ( t ( bia.

0.10 P"/! /$i$ 2r gn sis pasien pada kejadian trauma tembus dapat diprediksi dengan memper"atikan beberapa (akt r% meskipun ada pr k ntra ter"adapnya% yaitu

diantaranya usia% penyebab trauma% end (talmitis% luasnya luka% (raktur waja"% "i(ema% ketajaman pengli"atan inisial% tipe trauma% benda asing intra kuler% l kasi benda asing intra kuler% trauma mata sebela"nya% trauma lensa% keberadaan lensa% no light perception+ trauma per( rasi% ablasi retina% jenis kelamin% pr laps jaringan% perdara"an *itreal% l kasi dan panjangnya luka. Dle" karena terdapatnya

24

k ntr *ersial pada penentuan pr gn stik ini% maka peran indi*idu ,pasien- menjadi pertimbangan utama. Dengan diberlakukannya #TS% maka di"arapkan dapat dengan muda" memprediksi untuk pr gn sis pasien% dan "al ini akan sangat membantu pasien% d kter% d kter mata% dan tenaga paramedis lain. Dengan #TS di"arapkan d kter mata dapat memprediksi pr gn sis pasien% dan pada penelitian didapatkan "asil "ingga 44I kesempatan d kter mata untuk "asil (ungsi nal (inal pasien.

27

BAB III PENUTUP

Trauma tembus b la mata menurut Birmingham Eye Trauma Terminology System dide(inisikan sebagai trauma mata yang menyebabkan kerusakan pada keseluru"an ketebalan dinding b la mata (full-thickness wound of the eyewall) . Trauma tembus merupakan trauma mata terbuka ,open globe injury- yang mengenai b la mata% sedangkan trauma mata tertutup merupakan luka penetrasi yang mengenai k rnea. 2enyebab tersering ruptur mata pada dewasa dapat terjadi setela" trauma tumpul akibat ke!elakaan kendaraan berm t r% akti*itas la"raga% penganiayaan atau trauma lain. Trauma tembus atau per( rasi dapat terjadi akibat tembakan senapan% luka tusuk% ke!elakaan di tempat kerja atau ke!elakaan lain yang melibatkan benda tajam atau pr yektil yang menembus jaringan mata. Ruptur b la mata dapat terjadi saat benda tumpul mengenai rbita%

menyebabkan k mpresi anter &p steri r dan meningkatkan tekanan intra kular sampai menimbulkan r bekan sklera. Ruptur akibat trauma tumpul biasanya terjadi pada tempat di mana sklera paling tipis% pada insersi t t ekstra kular% pada limbus% dan sekitar ner*us ptikus. :enda tajam atau yang melaju dengan ke!epatan tinggi dapat se!ara langsung menimbulkan per( rasi pada b la mata.

26

+anajemen utama yang "arus dilakukan d kter umum ketika mendapat kasus trauma tembus b la mata adala" dengan melakukan penanganan awal dan kemudia merujuk pasien. D kter umum tidak dapat memberikan terapi de(initi( pada kasus trauma yang berat se"ingga pada kasus trauma tembus b la mata yang !ukup berat yang terg l ng dalam situasi urgen "arus dilakukan perujukan. Sebelum merujuk luka tembus tersebut b le" ditutup namun tidak b le" diberikan manipulasi yang akan memperberat trauma yang ada.

31

,A%TAR PUSTAKA

). Ameri!an S !iety ( D!ular Trauma. :irming"am >ye Trauma Termin l gy System ,:>TTS-. Diundu" dari9 "ttp9..www.as t nline. rg.bett."tml. Diakses tanggal )3 Dkt ber 21)3. 2. =ames :% ;"ew ;% :r n A. /e!ture < tes D(talm l gi. 6 t" ed. >rlangga9 Ind nesia;2115. Halaman.)45&)73. 3. R bs n =. ?l be Rupture. Diundu" dari9 "ttp9..www.emedi!ine.! m.emerg.t pi!2)7."tm. /ast update9 )5 Februari 21)2. Diakses tanggal9 )3 Dkt ber 21)3. '. Gaug"an D% Asbury T% Ri rdan 2. D!ular and rbital trauma. Dalam9 ?eneral Dp"t"alm l gy% ;"apter )6. )4t" ed. +!?raw Hill ; mpany9 CSA; 2114. 3. $anski jj. ;lini!al Dp"talm l gy. 't" ed. D8( rd9 :utterw rt"&Heinemann; )666. Halaman 534&6. 5. Sub! njungti*a :leeding. Diundu" dari www.emedi!ine.! m. Diakses pada tanggal )3 Dkt ber 21)3. 4. 2r laps Iris. Diundu" dari www.emedi!ine.! m. Diakses pada tanggal )3 Dkt ber 21)3. 7. :ers n F?. :asi! Dp"t"alm l gy ( r +edi!al Students and 2rimary ;are Residents. 5ed. CSA9 Ameri!an A!ademy ( Dp"t"alm l gy. )663.p72&'. 6. Gaug"an D% Asbury T% Ri rdan 2. D!ular and rbital trauma. Dalam9?eneral Dp"t"alm l gy% ;"apter )6. )4t" ed. +!?raw Hill ; mpany9 CSA; 2114. )1. +e!"anism and emergen!y management ( blast eye. rbital injuries. >8pert Re* Dp"t"alm l. 2117;3,2-9226&2'5. Diundu" dari9 "ttp9..www.meds!ape.! m. Diakses pada tanggal9 )3 Dkt ber 21)3 )). $u"n Feren!% +aisiak Ri!"ard% +ann / Retta% + rris R bert% Ait"ersp n D uglas ;. T"e DTS9 2redi!ting t"e (inal *isi n in t"e injured eye. Dalam9 $u"n% Feren!; 2ierami!i% Dante ;. D!ular trauma prin!iples and pra!ti!e.<ew E rk9T"ieme +edi!al 2ublis"ers.2112. Hlm96&)) 3)

)2. Ilyas S% Sukardi I% Harmani :% Sudir SH% ? nd wiardj TD. 2r sedur Diagn stik dan 2enatalaksanaan 2eng batan di Sub :agian $ rnea% /ensa% dan :eda" Re(rakti(. =akarta9 :agian Ilmu 2enyakit +ata F$CI. 2111. p23&3).

32

Anda mungkin juga menyukai