Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang tersebar di Indonesia. Dimana pondok pesantren lahir ditengah-tengah masyarakat. Setiap pondok pesantren memiliki ciri khas yang berbeda-beda tergantung dari bagaimana tipe reader shipnya dan metode seperti apa yang diterapkan dalam pembelajarannya. Seperti halnya masyarakat para santripun tidak terlepas dari kegiatan mengkonsumsi suatu produk, terutama produk yang berkaitan dengan kebutuhan harian seperti sabun. Begitupun para sanrti kamar A2 asrama Darussumbullah pondok pesantren Darussalam Assalafiy. Perkembangan industri sabun mandi dewasa ini begitu cepat seiring dengan kemajuan tehnologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaanperusahaan sabun mandi dalam menciptakan produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sabun mandi merek lifeboy adalah salah satu dari sekian banyak merek sabun yang tersebar di pasaran di Indonesia, sabun mandi merek lifeboy merupakan merek yang sudah cukup lama berada di pasaran Indonesia dan sempat memikat banyak konsumen termasuk para santri kamar A2 asrama Darussumbullah, Darussalam Assalafiy. B. Rumusan Masalah 1. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi para santri kamar A2 Darussumbullah dalam proses keputusanpembelian sabun mandi merek lifebuoy? 2. Faktor manakah yang lebih dominan para santri kamar A2 darussumbullah dalam proses keputusanpembelian sabun mandi merek lifebuoy? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi para santri kamar A2 Darussumbullah dalam proses keputusanpembelian sabun mandi merek lifebuoy. 2. Mengetahui Faktor manakah yang lebih dominan para santri kamar A2 darussumbullah dalam proses keputusanpembelian sabun mandi merek lifebuoy D. Ruang Lingkup Penelitian ini difokuskan pada santri kamar A2 asrama Darussumbullah Pondok Pesantren Darussalam Assalafiy yang telah ditetapkan sebagai responden.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Tujuan utama pemasar adalah melayani dan memuaskan kebutuhan dan keinginankonsumen. Oleh karena itu, pemasar perlu memahami bagaimana perilaku konsumendalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Menurut Engel et.al. (2001),menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan langsung untuk mendapatkankonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yangmendahului dan mengikuti tindakan ini. Kotler dan Amstrong (2003), mengemukanbahwa perilaku konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individumaupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal. Sementara itu,Mowen et.al. (2001), mengemukan bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang unitpembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi danpembuangan barang dan jasa, pengalaman serta ide-ide. Definisi terakhir sangat sederhana tetapi mengandung sejumlah konsep penting.Pertama, proses pertukaran dimana segala sumber daya ditransfer diantara kedua belahpihak antar konsumen dengan perusahaan yang melibatkan serangkaian langkah-langkah,dimulai dari tahap perolehan atau akuisisi, lalu ke tahap konsumsi, danberakhir dengan tahap disposisi produk atau jasa. Kedua, unit pembelian, hal inidikarenakan pembelian dilakukan oleh kelompok ataupun individu, dimana keputusanpembelian dilakukan oleh individu atau sekelompok orang. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perilakukonsumen berkaitan erat dengan proses pengambilan keputusan untuk menggunakanbarang atau jasa untuk memuaskan kebutuhannya. Dalam ilmu ekonomi dikatakanbahwa manusia adalah makhluk ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkankepuasannya dan selalu bertindak rasional. Para konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama kemampuanfinansialnya memungkinkan. Mereka memiliki pengetahuan tentang alternatif produk yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Selama utilitas marjinal yang diperoleh dari pembelian produk masih lebih besar atau sama dengan biaya yang dikorbankan, konsumen cenderung akan membeli produk. Pada hakikatnya kebutuhan konsumen akan mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi pada lingkungan dimana mereka hidup. Perubahan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu dalam mengambil keputusan pembelian atau penggunaan suatu produk barang dan jasa. Zeithaml dan Bitner (2000), berpendapat bahwa tahapan-tahapan yang dilakukan konsumen dalam pengambilan keputusan dan mengevaluasi jasa yang ditawarkan dapat dibagi menjadi empat sebagai berikut : pencarian sumber-sumber informasi, penilaian berbagai alternatif jasa, pembelian dan penggunaan, dan evaluasi pasca pembelian. Berdasarkan model perilaku konsumen yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, penggunaan atau pembelian suatu produk jasa, dalam hal ini

kartu sabun mandi, maka setiap perusahaan harus mengetahui tentang kebutuhan dan karakteristik konsumen yang mendasar yang sangat diperlukan untuk pelaksanaan suatu program kinerja bauran pemasaran produk. Karakteristik individu merupakan suatu proses psikologis yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu terdiri dari : sumber daya konsumen; motivasi; keterlibatan; pengetahuan; sikap; kepribadian; nilai dan gaya hidup. Karena dengan memahami gaya hidup konsumen akan sangat bermanfaat bagi pemasar. Terdapat empat manfaat yang dapat diperoleh pemasar dari pemahaman terhadap gaya hidup konsumen. Pertama, pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi dan memposisikan produk di pasar sasaran. Kedua, pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan. Ketiga, jika gaya hidup telah diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada media yang paling cocok. Keempat, mengetahui gaya hidup konsumen berarti pemasar dapat mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka. Menurut Kotler (2004), produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Berdasarkan konsumen yang menggunakannya, produk dibedakan menjadi dua (2) kategori yaitu produk konsumen dan produk industri. Produk konsumen (consumer product) adalah semua produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi. Sedangkan produk industri (industrial product) adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya (Tjiptono, 2008). Sedangkan menurut Kotler (2004), pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti mutu, fitur, gaya dan desain. Skala Likert adalah suatu skalapsikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti: 1. 2. 3. 4. 5. Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju

Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia. Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mandi, mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Banyak sabun merupakan campuran garamnatrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80100 C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember pada Pondok Pesantren Darussalam Assalafiy yang berlokasi di Jl Krajan Blokagung Karangdoro, Genteng yang merupakan Pondok Pesantren Salaf cabang dari Pondok Pesantren Darulaitam Darussalam. Penyebaran kuesioner dilakukan hanya difokuskan di kamar A2 asrama Darussumbullah. B. Pengumpulan Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian seperti data hasil wawancara dan penyebaran kuesioner. Kuesioner yang diberikan kepada responden berisikan pertanyaan tertutup dan terbuka, pertanyaan tertutup adalah alternatif jawaban yang telah disediakan sedangkan pertanyaan terbuka, yaitu responden bebas memberikan jawabannya. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet dan dari studi literatur yang terkait dengan topik penelitian. Metode pengumpulan data primer di tujukan pada responden di kamar A2 asrama Darussumbullah Pondok Pesantren Darussalam Asslafiy. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik survei.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Produk Lifebuoy adalah merek sabun tertua di dunia. Lifebuoy diluncurkan pada tahun 1894 di Inggris dengan nama saat itu Royal Lifebuoy. Lifebuoy merupakan salah satu produk sabun dari Unilever. Lifebuoy diluncurkan pertamakali oleh '' William Hesketh Lever '' Inggris sebagai sabun disinfektan. Lever kemudian berkembang di kawasan industry Bolton, Lancashire, yang merupakan tipikal kota di Inggris di era revolusi industri, dimana ribuan penduduk yang tinggal di kawasan kumuh tersebut terserang wabah penyakit. Wabah tifus, disentri dan penyakit kuning berjangkit dimana-mana dan angka kematian bayi sangat tinggi. B. Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen sabun mandi merek lifebuoy di kamar A2 darussumbullah dalam penelitian ini dapat dilihat dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan rataan per bulan. 1. Jenis Kelamin Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner yang diberikan kepada 18 responden di kamar A2 yang merupakan asrama putra pondok pesantren Darussalam Assalafiy yang keseluruhanya laki-laki dapat diketahui bahwa sebagian besar santri A2 Darussumbullah menjadi pemakai sabun mandimerek lifebuoy. 2. Usia Karakteristik usiasantri A2 Darussumbullahsabun mandi merek lifebuoy diklasifikasikan ke dalam tiga (3) kelompok. Kelompok usia terbesar santri A2 Darussumbullah pemakai sabun mandi merek lifebuoy 17-19 tahun (50%), kemudian diikuti kelompok usia 20-22 tahun (27,8%) dan sebagian terkecil 14-16 tahun tahun (22,3%). Memahami usia konsumen adalah penting,karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasayang berbeda. Perbedaan usia juga mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek (Sumarwan, 2002). 3. Status Pernikahan Berdasarkan status pernikahan, dapat diketahui bahwa keseluruhan santri A2 Darussumbullah pemakai sabun mandi merek lifebuoy belum menikah. 4. Pendidikan Terakhir Karakteristik santri A2 Darussumbullah pemakai sabun mandi merek lifebuoy berdasarkan pendidikan terakhir menunjukkan bahwa konsumen yang memiliki tingkat pendidikan terakhir S1 (44,5%), SMA (44,5%), dan SMP (11,2%). Data ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terakhir sebagian besar konsumen sabun mandi merek lifebuoy cukup tinggi.

5. Pekerjaan Berdasarkan hasil data yang diperoleh dapat diketahui bahwa santri A2 Darussumbullah pemakai sabun mandi merek lifebuoy belum memiliki pekerjaan.Semua santri adalah siswa dan mahasiswa. 6. Pendapatan Rataan per Bulan Tingkat pendapatan seseorang pasti berpengaruh terhadap daya beli dan nantinya juga berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, untuk pendapatan rataan per bulan santri A2 Darussumbullah pemakai sabun mandi merek lifebuoy yang didapat dari kiriman santri per bulan, sebagian besar Rp. 250.000-Rp. 500.000 (50%), Rp. 100.000-Rp. 250.000 (38,8%), dan yang Rp 1000.000 (11,2%). C. Proses Pengambilan keputusan Konsumen Proses keputusan pembelian sabun mandi merek lifebuoy oleh santri A2 Darussumbullah akan melalui beberapa tahapan, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. 1. Pengenalan Kebutuhan Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu ketika konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Tahap ini dapat dimulai dengan mendeteksi alasan atau motivasi konsumen memilih atau memutuskan untuk membeli sabun mandi merek lifebuoy, serta manfaat utama yang dicari dari pembelian sabun mandi merek lifebuoy. Tabel 1 memperlihatkan alasan/motivasi konsumen membeli sabun mandi merek lifebuoy Tabel 1. Alasan/motivasi konsumen membeli sabun mandi merek life buoy No Motivasi/alasan Jumlah jawaban Persentase (%) responden 1 Sesuai dengan 10 55,6 kebutuhan 2 Mutu produk yang 6 33,4 sesuai 3 Dorongan promosi 0 0 4 Dorongan dari orang 0 0 lain 5 Lainnya 2 11,2 jumlah 18 100 Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa alasan/motivasi santri A2 Darussumbullah membeli sabun mandi merek lifebuoy yang utama adalah sesuai dengan kebutuhan konsumen (55,6%). Alasan selanjutnya adalah mutu produk yang sesuai dengan harapan konsumen (33,4%) dan adapun alasan terkecil adalah alasan lainnya (11,2%). Hal lainnya dapat dilihat bahwa responden lebih dipengaruhi oleh kebutuhan dan bukan karena dorongan promosi.

Tabel 2. Manfaat yang dicari konsumen dari sabun mandi merek lifebuoy No Manfaat Jumlah jawaban Persentase (%) responden* 1 Manfaat produk 4 13,4 2 Mutu produk 4 13,4 3 Kepopuleran produk 1 3,4 4 Kemudahan 7 23,4 memperoleh produk 5 Harga terjangkau 10 33,4 6 Jaminan kepuasan 4 13,4 7 Lainnya 0 0 jumlah 30 100 *Jawaban boleh lebih dari satu Terdapat beberapa manfaat utama yang dicari santri A2 Darussumbullah dari pembelian sabun mandi merek lifebuoy, antara lain manfaat produk, mutu produk, kepopuleran produk, kemudahan memperoleh produk, harga terjangkau dan jaminan kepuasan. Berdasarkan hasil kuesioner yang dapat dilihat pada Tabel 2, dapat diketahui bahwa manfaat utama yang dicari konsumen dari pembelian sabun mandi merek lifebuoy adalah harga terjangkau (33,4%) dan kemudahan memperoleh produk (23,4%), sedangkan sebagian kecil manfaat utama yang dicari adalah kepopuleran produk (3,4%). 2. Pencarian Informasi Setelah santri A2 Darussumbullah mengenali sebuah masalah atau kebutuhan akan terhadap sabun mandi merek lifebuoy, maka tahap selanjutnya pencarian informasi yang dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Tabel 3. Sumber informasi responden tentang sabun mandi merek lifebuoy No Sumber informasi Jumlah jawaban Persentase (%) responden 1 Internet 0 0 2 Teman/Keluarga 6 33,4 3 Iklan 11 61,2 4 Lainnya 1 5,6 Jumlah 18 100 Pada Tabel 3 terlihat bahwa sebagian besar santri A2 Darussumbullah memperoleh informasi tentang sabunmandi merek lifebuoy adalah dari iklan (61,2%) dan teman/keluarga (33,4%), sedangkan sebagian kecil memperoleh informasi dari lainnya(5,6%).

Tabel 4. Fokus perhatian mengenai sabun mandi merek lifebuoy No Fokus perhatian Jumlah jawaban Persentase (%) responden* 1 Mutu produk 9 45 2 Harga produk 6 30 3 Rekomendasi 3 15 teman/keluarga 4 Brand images 0 0 5 Lainnya 2 10 Jumlah 20 100 *Jawaban boleh lebih dari satu Tabel 4 menyajikan data fokus perhatian santri A2 Darussumbullah mengenai sabun mandi merek lifebuoy yang beragam, diantaranya mengenai mutu produk, harga produk, rekomendasi teman/keluarga dan brand images.Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa fokus perhatian konsumen mengenai sabun mandi merek lifebuoy adalah mutu produk (45%), konsumen tentunya menginginkan suatu produk dengan mutu yang baik sehingga diperoleh manfaat yang diharapkan.Sedangkan sebagian kecil fokus perhatiannya adalah lainnya(10%). Tabel 5. Jangka waktu konsumen mengenal dan menggunakan sabun mandi merek lifebuoy No Jangka waktu (tahun) Jumlah jawaban Persentase (%) responden 1 1 tahun 7 37 2 1 tahun 3 tahun 1 5,3 3 3 tahun 5 tahun 4 21,1 4 5 tahun 7 37 Jumlah 19 100 Tabel 5 menunjukkan bahwa santri A2 Darussumbullah telah mengenal dan menggunakan sabun mandi merek lifebuoy cukup lama, yaitu 5 tahun (37%) dan sebagian kecil satu tahun sampai tiga tahun (5,3%). Dapat dilihat bahwa konsumen sudah cukup lama mengenal dan menggunakan sabun mandi merek lifebuoy. 3. Evaluasi Alternatif Tahap selanjutnya dari proses pengambilan keputusan adalah evaluasi alternatif. Pada tahap ini konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. Dalam memilih sabun mandi, konsumen mempertimbangkan berbagai kriteria yang pada akhirnya akan dipilih sesuai dengan kebutuhannya. Pertimbangan konsumen ketika memilih sabun mandi merek lifebuoy antara lain karena manfaat produk, mutu produk, kepopuleran produk, kemudahan memperoleh produk, harga produk dan jaminan kepuasan.

Tabel 6. Hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih sabun mandi merek lifebuoy No Manfaat Jumlah jawaban Persentase (%) responden* 1 Manfaat produk 2 6 2 Mutu produk 6 17,7 3 Kepopuleran produk 2 6 4 Kemudahan 9 26,5 memperoleh produk 5 Harga terjangkau 8 23,6 6 Jaminan kepuasan 7 20,6 7 Lainnya 0 0 Jumlah 34 100 *Jawaban boleh lebih dari satu Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa sebagian besar hal yang menjadi pertimbangan santri A2 Darussumbullah dalam memilih sabun mandi merek lifebuoy yang utama adalah kemudahan memperoleh produk (26,5%), harga produk (23,6%), jaminan kepuasan (20,6%) dan terkecil memilih kepopuleran produk dan manfaat produk (6%). Tabel 7. Konsumen yang menggunakan produk lain No Menggunakan produk Jumlah jawaban Persentase (%) lain responden 1 Ya 15 83,4 2 Tidak 3 16,6 Jumlah 18 100 Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa santri A2 Darussumbullah pemakai sabun mandi merek lifebuoy menggunakan produk sabun mandi merek lain (83,4%) dan yang hanya menggunakan sabun mandi merek lifebuoy adalah (16,6%). Konsumen sabun mandi merek lifebuoy menggunakan produk lain karena konsumen tidak menemukan atribut yang dicarinya pada sabun mandi merek lifebuoy, yaitu manfaat produk, dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan pengolahan data dapat diketahui bahwa hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam menggunakan produk lain adalah kemudahan memperoleh produk (26,4%) dan sebagian kecil responden memilih manfaat produk (5,3%).

10

Tabel 8. Hal yang menyebabkan menggunakan produk lain No Manfaat Jumlah jawaban Persentase (%) responden* 1 Manfaat produk 1 5,3 2 Mutu produk 3 15,8 3 Kepopuleran produk 2 10,6 4 Kemudahan 5 26,4 memperoleh produk 5 Harga terjangkau 3 15,8 6 Jaminan kepuasan 2 10,6 7 Lainnya 3 15,8 Jumlah 19 100 *Jawaban boleh lebih dari satu 4. Proses Pembelian Tahap selanjutnya dalam proses pengambilan keputusan adalah keputusan pembelian, pada tahap ini santri A2 Darussumbullah memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima. Tabel 9 menunjukkan dimana tempat responden mengambil keputusan untuk membeli sabun mandi merek lifebuoy. Tabel 9. Tempat konsumen membeli sabun mandi merek lifbuoy No Tempat Jumlah jawaban Persentase (%) responden 1 Swalayan 1 5,6 2 Supermarket 3 16,7 3 Toko 9 50 4 Lainnya 5 27,8 Jumlah 18 100 Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar santri A2 Darussumbullah membeli sabun mandi merek lifebuoy di toko (50%) dan sebagian kecil konsumen membeli di swalayan (5,6%). Alasan santri A2 Darussumbullah membeli sabun mandi merek lifebuoy di toko dikarenakan efesiensi waktu dan kemudahan mendapatkanya. Tabel 10 menunjukkan pihak yang berpengaruh dalam memutuskan untuk membeli sabun mandi merek lifebuoy adalah diri sendiri (55,6%) dan diri keluarga(27,8%), sedangkan sebagian kecil yang mempengaruhi konsumen adalahlainnya (16,7%). Tabel 10. Yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian sabun mandi merek lifebuoy No Pemberi pengaruh Jumlah jawaban Persentase (%) responden 1 Diri sendiri 10 55,6 2 Teman 0 0 3 Keluarga 5 27,8 4 Lainnya 3 16,7 Jumlah 18 100

11

Tabel 11 menunjukkan cara dalam memutuskan untuk pembelian sabunmandi merek lifebuoy. Dapat diketahui dari Tabel 11 bahwa santri A2 Darussumbullah memutuskan untuk pembelian sabun mandi merek lifebuoy tergantung dari kebutuhan konsumen (55,6%), sedangkan konsumen yang memilih tidak pernah merencanakanterlebih dahulu (44,4%). Tabel 11. Cara memutuskan pembelian sabun mandi merek lifebuoy No Cara memutuskan Jumlah jawaban Persentase (%) pembelian responden 1 Selalu direncanakan 0 0 terlebih dahulu 2 Tergantung 10 55,6 kebutuhan 3 Tidak pernah 8 44,4 direncanakan Jumlah 18 100 5. Perilaku Pasca Pembelian Tahap terakhir dalam proses pengambilan keputusan adalah perilaku pasca pembelian. Setelah santri A2 Darussumbullah membeli sabun mandi merek lifebuoy, konsumen akan mengevaluasi apakah sabun mandi merek lifebuoy yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan. Pada tahap ini konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas terhadap sabun mandi merek lifebuoy, maka konsumen akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali sabun mandi merek lifebuoy. Jika konsumen tidak puas, maka akan bereaksi sebaliknya. Tabel 12.Santri yang puas menggunakan sabun mandi merek lifebuoy No Puas menggunakan Jumlah jawaban Persentase (%) sabun mandi lifebuoy responden 1 Ya 16 88,9 2 Tidak 2 11,2 Jumlah 18 100 Berdasarkan hasil kuesioner dapat diketahui bahwa santri A2 Darussumbullah merasa puas dengan sabun mandi merek lifebuoy yang dibelinya (88,9%) dan yang tidak puas (11,2%). Kepuasan konsumen berdampak pada pembelian ulang, sehingga akan menimbulkan loyalitas konsumen terhadap sabun mandi merek lifebuoy

12

Tabel 13.Sikap konsumen jika sabun mandi merek lifebuoy mengalami kenaikan harga. No Sikap konsumen jika Jumlah jawaban Persentase (%) sabun mandi merek responden lifebuoy mengalami kenaikan harga 1 Tetap membeli 7 38,9 2 Beralih ke produk 11 61,2 lain 3 Tidak melakukan 0 0 pembelian Jumlah 18 100 Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat sebagian besar santri A2 Darussumbullah terpengaruh dan akan beralih untuk membeli produk sabun mandi lain jika harga sabun mandi merek lifebuoy mengalami kenaikan (61,2%) dan sebagian kecil konsumen tetap melakukan pembelian (38,9%). Hal ini membuktikan bahwa terciptanya loyalitas konsumen dikarenakan adanya harga terjangkau bagi konsumen terutama bagi santri assalafiy. Tabel 14. Pendapat santri tentang harga sabun mandi lifebuoy No Mahal Jumlah jawaban Persentase (%) responden 1 Ya 2 11,2 2 Tidak 16 88,9 Jumlah 18 100 Menurut sebagian besar santri A2 Darussumbullah harga sabun mandi merek lifebuoy relatif tidak mahal (88,9%) dan sebagian kecil santri A2 Darussumbullah merasa sabun mandi merek life buoy relatif mahal (32%). Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa harga terjangkau dan kemudahan mencari yang dicari santri A2 Darussumbullah dan fokus perhatian utama dari sabun mandi merek lifebuoy adalah mutu produk. Begitu pula dengan pertimbangan santri A2 Darussumbullah dalam memilih sabun mandi merek lifebuoy adalah mutu produk, akan tetapi santri A2 Darussumbullah tidak selalu menggunakan sabun mandi merek lifebuoy dan masih menggunakan sabun mandi merek lain karena kemudahan mendapatkan produk. Dalam hal ini, mayoritas santri A2 Darussumbullah merasa puas dan akan tetapi mereka akan membeli produk lain jika sabun mandi lifebuoy mengalami kenaikan harga, maka mutu produk dan harga terjangkau dapat dijadikan positioning tepat untuk sabun mandi lifebuoy, karena menempati posisi dalam benak konsumen yang jelas, khas dan diinginkan secara relatif terhadap produk pesaing. Sehingga faktor yang lebih dominan dalam proses menentukan pilihan mengguanakan sabun mandi lifebuoy adalah mutu produk dan kemudahan memperoleh produk. PadaTabel 15 ditunjukkanTahap-tahap proses keputusan untuk membeli sabun mandi merek lifebuoy santri A2 Darussumbullah.

13

Tabel 15. Tahap-tahap proses keputusan untuk membeli sabun mandi merek lifebuoy Tahap-tahap Proses Keputusan Keterangan Untuk Membeli Produk Sabun Mandi Merek Lifebuoy Pengenalan Kebutuhan 1. Apa alasan/motivasi Anda Sesuai dengan kebutuhan membeli sabun mandi lifebuoy ? 2. Manfaat utama apa yang Anda Harga terjangkau cari dari pembelian sabun mandi lifebuoy? Pencarian Informasi 1. Darimanakah Anda pertama kali Iklan memperoleh informasi tentang sabun mandi lifebuoy ? 2. Berdasarkan informasi yang Mutu produk diterima, apa yang menjadi fokus perhatian Anda ? 3. Sudah berapa lama Anda 3 tahun 5 tahun mengenaldan menggunakan sabun mandi lifebuoy? Evaluasi Alternatif 1. Hal yang menjadi Kemudahan memperoleh pertimbanganAnda dalam produk memilih sabun mandi lifebuoy? 2. Apakah Anda menggunakan Ya produk sabun mandi lain? 3. Jika ya, mengapa ? Kemudahan memperoleh produk Proses Pembelian Dimana biasanya Anda Lainnya (Di koprasi) membelisabun mandi lifebuoy ? Siapa yang mempengaruhi Diri sendiri Andauntuk membeli sabun mandi lifebuoy ? Bagaimanakah Anda akan Tergantung kebutuhan memutuskanuntuk pembelian sabun mandi lifebuoy ? Pasca Pembelian Apakah Anda merasa puas Ya dengan sabun mandi lifebuoy? Apabila harga sabun mandi Beralih ke produk lain lifebuoy akan mengalamikenaikan, apa yang Anda lakukan ? Apakah menurut Anda sabun Tidak mandi lifebuoy tersebut relatif mahal harganya ?

1. 2.

3.

1. 2.

3.

14

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Pembelian Sabun Mandi Merek Lifebuoy Pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian sabun mandi merek Lifebuoy dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu budaya, keluarga, teman/sahabat, kelas sosial dan situasi/waktu, pendapatan, motivasi, pengetahuan, gaya hidup, manfaat, usia dan jenis kelamin. faktor-faktor tersebut dinamakan faktordemografi dan gaya hidup, faktor perbedaan individu dan faktor pengaruh lingkungan. Faktor pertama dinamakan faktor demografi dan gaya hidup. Faktor ini didukung oleh usia, jenis kelamin, kelas sosial dan gaya hidup. Usia dan jenis kelamin termasuk ke dalam faktor demografi. Status sosial dan gaya hidup kerap membentuk perilaku konsumen yang berbeda; Faktor kedua adalah pengetahuan, situasi/waktu, manfaat, pendapatan dan motivasi. Faktor ini dinamakan faktor perbedaan individu. Pendapatan konsumen memiliki pengaruh kuat terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sabun mandi merek lifebuoy; Faktor ketiga dinamakan faktor pengaruh lingkungan. Faktorfaktor tersebut antara lain keluarga, budaya dan teman/sahabat. Keluarga dan teman/sahabat memiliki pengaruh utama pada sikap dan perilaku individu, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa keluarga dan teman/sahabat sangat mempengaruhi dalam pembelian pelumas Fastron. Evaluasi tingkat kepentingan diukur dengan menggunakan skala Likert, dimulai dari 1 = sangat tidak mempengaruhi, 2 = tidak mempengaruhi, 3 = cukup mempengaruhi, 4 = mempengaruhi dan 5 = sangat mempengaruhi. Tabel. 16 Budaya Budaya 1 2 3 4 5 Jumlah Tabel. 17 Keluarga Keluarga 1 2 3 4 5 Jumlah

Jumlah jawaban responden 7 9 0 2 0 18

Persentase (%) 38,9 50 0 11,2 0 100

Jumlah jawaban responden 0 2 10 4 2 18

Persentase (%) 0 11,2 55,6 22,3 11,2 100

15

Tabel.18 Teman/Sahabat Teman /Sahabat Jumlah jawaban responden 1 4 2 2 3 8 4 2 5 2 Jumlah 18 Tabel. 19 Kelas sosial Kelas Sosial 1 2 3 4 5 Jumlah

Persentase (%) 22,3 11,2 44,5 11,2 11,2 100

Jumlah jawaban responden 1 5 2 7 3 18

Persentase (%) 5,6 27,8 11,2 38,9 16,7 100

Tabel.20 Situasi/Waktu Situasi/Waktu Jumlah jawaban responden 1 4 2 5 3 5 4 3 5 1 Jumlah 18 Tabel. 21 Pendapatan Pendapatan 1 2 3 4 5 Jumlah

Persentase (%) 22,3 27,8 27,8 16,7 5,6 100

Jumlah jawaban responden 2 5 5 3 3 18

Persentase (%) 11,2 27,8 27,8 16,7 16,7 100

16

Tabel. 22 Motivasi Motivasi 1 2 3 4 5 Jumlah Tabel.23 Pengetahuan Pengetahuan 1 2 3 4 5 Jumlah Tabel. 24 Gaya Hidup Gaya Hidup 1 2 3 4 5 Jumlah Tabel. 25 Manfaat Manfaat 1 2 3 4 5 Jumlah

Jumlah jawaban responden 4 2 5 5 1 18

Persentase (%) 22,3 11,2 27,8 27,8 5,6 100

Jumlah jawaban responden 2 4 4 5 3 18

Persentase (%) 11,2 22,3 22,3 27,8 16,7 100

Jumlah jawaban responden 1 6 7 2 2 18

Persentase (%) 5,6 33,4 38,9 11,2 11,2 100

Jumlah jawaban responden 1 3 2 6 6 18

Persentase (%) 5,6 16,7 11,2 33,4 33,4 100

17

Tabel. 26 Usia Usia 1 2 3 4 5 Jumlah

Jumlah jawaban responden 7 3 5 3 0 18

Persentase (%) 38,9 16,7 27,8 16,7 0 100

Tabel. 27 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah jawaban responden 1 11 2 4 3 3 4 0 5 0 Jumlah 18

Persentase (%) 61,2 22,3 16,7 0 0 100

Dari hasil kuesioner yang dapat dilihat di tabel16-27 di atas bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan santri A2 Darussumbullah dalam pembelian sabun mandi merek lifebuoy menunjukan bahwa sebagian besar memilih faktor Budaya sangat tidak mempengaruhi (50%), dan untuk faktor Keluarga cukup mempengaruhi (55,6%), faktor Teman/Sahabat cukup mempengaruhi (44,5%), faktor Kelas Sosial cukup mempengaruhi (38,9%), faktor Situasi/Waktu cukup mempengaruhi (27,8%), faktor Pendapatan cukup mempengaruhi (27,8%),faktor Motivasi cukup mempengaruhi (27,8%), faktor Pengetahuan mempengaruhi (27,8%), faktor Gaya Hidup cukup mempengaruhi (38,9%), faktor Manfaat sangat mempegaruhi (33,4%), faktor Usia sangat tidak mempengaruhi (38,9%), dan faktor Jenis Kelamin sangat tidak mempengaruhi (61,2%). Ini menjelaskan faktor yang paling dominan dalam pengambilan keputusan penggunaan sabun mandi merek Lifebuoy adalah faktor manfaat, E. Atribut-atribut yang Mempengaruhi Pembelian Sabun Mandi Merek Lifebuoy 1. Analisis Tingkat Kepentingan (evaluation) Dalam mengidentifikasi dan menganalisis atribut-atribut yang mempengaruhi pembelian sabun mandi merek lifebuoy, digunakan model analisisFishbein. Model ini mengemukakan bahwa sikap terhadap obyek tertentu didasarkan pada perangkat kepercayaan yang diringkas mengenai atribut obyek bersangkutan. Dalam hal ini atribut-atribut yang melekat pada sabun mandi merek lifebuoy. Berdasarkan data primer yang didapatkan dari kuesioner kepada 18 responden di kamar A2 Darussumbullah. Terdapat enam (6) atribut yang melekat pada sabun mandi meerek lifebuoy yang diteliti, antara lain manfaat produk, mutu produk, kepopuleran produk, kemudahan memperoleh produk, harga produk dan jaminan kepuasan.

18

Evaluasi tingkat kepentingan diukur dengan menggunakan skala Likert, dimulai dari 1 = sangat tidak penting, 2 = tidak penting, 3 = cukup penting, 4 = penting dan 5 = sangat penting. Tabel 28. Manfaat produk Manfaat produk Jumlah jawaban responden 1 2 2 0 3 5 4 6 5 5 Jumlah 18 Tabel 29. Mutu Produk Mutu Produk Jumlah jawaban responden 1 1 2 1 3 7 4 6 5 3 Jumlah 18 Tabel 30. Kepopuleran produk Kepopuleran produk Jumlah jawaban responden 1 1 2 5 3 6 4 3 5 3 Jumlah 18 Tabel 31. Kemudahan Memperoleh Produk Kemudahan Jumlah jawaban memperoleh produk responden 1 0 2 3 3 5 4 3 5 7 Jumlah 18

Persentase (%) 11,2 0 27,8 33,4 27,8 100

Persentase (%) 6,5 6,5 38,9 33,4 16,7 100

Persentase (%) 6,5 27,8 33,4 16,7 16,7 100

Persentase (%) 0 16,7 27,8 16,7 38,9 100

19

Tabel 32. Harga Produk Harga produk Jumlah jawaban responden 1 1 2 2 3 4 4 1 5 10 Jumlah 18 Tabel 33. Jaminan Kepuasan Jaminan Kepuasan Jumlah jawaban responden 1 3 2 0 3 3 4 3 5 9 Jumlah 18

Persentase (%) 6,5 11,2 22,3 6,5 55,6 100

Persentase (%) 16,7 0 16,7 16,7 50 100

Pada Tabel 28-33 dapat diketahui bahwa Manfaat produk penting (33,4%), Mutu Produk cukup penting (38,9%), Kepopuleran Produk cukup penting (33,4%), Kemudahan Memperoleh Produk sangat penting (38,9%), Harga Produk sangat penting (55,6%), dan Jaminan Kepuasan sangat penting (50%). Maka dapat disimpulkan bahwa atribut jaminan kepuasan dan kemudahan memperoleh produk memiliki skor tertinggi, hal ini menunjukkan bahwa jaminankepuasan merupakan atribut yang paling penting dan diinginkan olehkonsumen. 2. Analisis Tingkat Kepercayaan (belief) Dalam penelitian ini, diketahui pula skor terbesar kepercayaan terhadap atribut-atribut sabun mandi merek lifebuoy dengan melakukan analisis tingkat kepercayaan. Skor kepercayaan menggambarkan seberapa kuat konsumen percaya bahwa sabun mandi merek lifebuoy memiliki atribut yang diberikan. Evaluasi tingkat kepentingan diukur dengan menggunakan skala Likert, dimulai dari 1 = sangat tidak percaya, 2 = tidak percaya, 3 = cukup percaya, 4 = percaya dan 5 = sangat percaya. Tabel 34. Manfaat Produk Manfaat Produk Jumlah jawaban responden 1 1 2 0 3 7 4 5 5 5 Jumlah 18

Persentase (%) 6,5 0 38,9 27,8 27,8 100

20

Tabel 35. Mutu Produk Mutu Produk Jumlah jawaban responden 1 0 2 1 3 7 4 7 5 3 Jumlah 18 Tabel 36. Kepopuleran Produk Kepopuleran Produk Jumlah jawaban responden 1 1 2 2 3 6 4 4 5 5 Jumlah 18

Persentase (%) 0 6,5 38,9 38,9 16,7 100

Persentase (%) 6,5 11,2 33,4 22,3 27,8 100

Tabel 37. Kemudahan Memperoleh Produk Kemudahan Jumlah jawaban Persentase (%) Memperoleh Produk responden 1 0 0 2 0 0 3 5 27,8 4 7 38,9 5 6 33,4 Jumlah 18 100 Tabel 38. Harga Produk Harga Produk Jumlah jawaban responden 1 2 2 0 3 7 4 4 5 5 Jumlah 18

Persentase (%) 11,2 0 38,9 22,3 27,8 100

21

Tabel 39. Jaminan Kepuasan Jaminan kepuasan Jumlah jawaban responden 1 0 2 0 3 5 4 4 5 9 Jumlah 18

Persentase (%) 0 0 27,8 22,3 50 100

Berdasarkan Tabel 18 dapat diketahui bahwa kepercayaan terhadap atribut Manfaat Produk cukup percaya (38,9%), Mutu Produk percaya (38,9%), Kepopuleran Produk cukup percaya (33,4%), Kemudahan Memperoleh Produk percaya (38,9%), percaya (50%) Atribut jaminan kepuasan sabun mandi merek lifebouy adalah atribut yang dipercaya konsumen. Hasil ini menunjukkan bahwa sabun mandi merek lifebuoy memenuhi pengharapan konsumen terhadap apa yang diinginkan oleh konsumen. Harga Produk percaya (38,9%), Jaminas kepuasan sangat

22

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan 1. Karakteristik konsumen sabun mandi merek lifebuoy dalam penelitian ini seluruhnya konsumen belum menikah dan berjenis kelamin laki-laki karna pada dasarnya penelitian dilakukan di asrama putra pondok pesantren Darussalam Assalafiy. Dengan sebagian besar berusia 17-19 tahun, dengan pendidikan terakhir strata satu dan SMA, belum memiliki pekerjaan, dan sebagian besar pendapatan rataan Rp. Rp. 250.000-Rp. 500.000 per bulan yang berasal dari kiriman santri oleh orang tua. 2. Pada proses pengambilan keputusan pembelian produk, pada tahap pengenalan kebutuhan diketahui bahwa alasan/motivasi dalam membeli sabun mandi merek lifebuoy sesuai kebutuhannya (Kemudahan memperoleh produk); Pada tahap pencarian informasi, sumber informasi dominan adalah iklan dan fokus pada Mutu produk; Jangka waktu konsumen mengenal dan menggunakan sabun mandi merek lifebuoy 5 tahun; Pada tahap evaluasi alternatif sabun mandi adalah Kemudahan memperoleh produk, disamping pertimbangan konsumen bagi produk lainnya terhadap Kemudahan memperoleh produk; Pada tahap keputusan pembelian memutuskan untuk membeli sabun mandi merek lifebuoy adalah di Toko; tidak ada pihak yang mempengaruhi semata-mata keinginan pribadi untuk menggunakanya; Pada tahap evaluasi pasca pembelian, merasa puas dan harga lifebuoy cukup murah. 3. Dari analisis faktor didapatkan tiga (3) kelompok faktor-faktor yang terbentuk dalam mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun mandi merek lifebuoy, yaitu faktor demografi dan gaya hidup (usia, jenis kelamin, kelas sosial dan gaya hidup), faktor perbedaan individu (pengetahuan, situasi, manfaat, pendapatan dan motivasi) dan faktor pengaruh lingkungan (keluarga, budaya dan teman/sahabat). 4. Pada analisis tingkat kepentingan, jaminan kepuasan (50%) dan kemudahan memperoleh produk (38,9%) merupakan atribut produk yang paling dipentingkan konsumen. Sedangkan pada analisis kepercayaan, Jaminas kepuasan (50%) merupakan atribut produk yang memiliki skor kepercayaan tertinggi. Tingkat kepentingan dan tingkat kepercayaan konsumen terhadap sabun mandi merek lifebuoy dapat dikatakan baik, karena total kepentingan dan kepercayaan bernilai positif.

23

DAFTAR PUSTAKA

http://munirarber.blogspot.com/2013/06/makalah-faktor-yang-mempengaruhi.html, diakses 28 desember 2013 http://keajaibanikhlas.blogspot.com/2013/02/makalah-tentang-ponok-pesantren.html, diakses 28 desember 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Sabun, diakses 28 desember 2013 http://mylintas.blogspot.com/2012/05/sejarah-sabun-lifeboy-wajib-tau.html, diakses 28 desember 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Lifebuoy_%28sabun%29, diakse 28 desember 2013 http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Likert, diakses 28 desember 2013 http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CD0QFjAD &url=http%3A%2F%2Fwww.gunadarma.ac.id%2Flibrary%2Farticles%2Fpostgraduate%2F management%2FPerbankan%2FArtikel_91206076.pdf&ei=4gy_Uua1KI6ErQfv9ID4BQ&us g=AFQjCNE9sBlvJfwF0pgVQWGBtJsXg3zV8w&cad=rja, diakses 28 desember 2013 http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CCgQFjAA &url=http%3A%2F%2Frepository.ipb.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F499 61%2FH11mul.pdf%3Fsequence%3D1&ei=yQ2_UrDIFsrPrQeduYHIDw&usg=AFQjCNGB HSxVW-yy14Cevz4k73nhpBm9Ew, diakses 28 desember 2013

24

Anda mungkin juga menyukai