Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. 3. 4.
5.
tanaman induk sumber eksplant Inisiasi kultur (culture establishment) Multiplikasi atau perbanyakan propagul Pemanjangan tunas, induksi, dan perkembangan akar Aklimatisasi ke lingkungan luar
Disamping
mengusahakan lingkungan tanaman yang lebih bersih dan higienis, pengubahan status tanaman induk sumber eksplant kadang-kadang perlu diperhatikan seperti manipulasi parameter cahaya, suhu dan zat perangsang tumbuh. Manipulasi tersebut bisa dilakukan dengan mengkondisikan tanaman induk dengan fotoperioditas dan temperatur tertentu untuk mengatasi dormansi serta penambahan ZPT untuk merangsang tumbuhnya mata tunas baru dan meningkatkan reksitivitas eksplant pada tahap inisiasi kultur.
umur fisiologis dan umur ontogenik tanaman induk, serta ukuran eksplant. Eksplant dari jaringan yang masih muda secara fisiologis, umumnya lebih baih dari jaringan tanaman tua. Eksplant dari tanaman muda juga mempunyai daya regenerasi yang lebih tinggi daripada eksplant dari tanaman dewasa.
ini bertujuan untuk mengadakan propagul atau bahan tanaman yang diperbanyak seperti tunas atau embrio, serta memeliharanya dalam keadaan tertentu sehingga sewaktuwaktu dapat dilanjutkan untuk tahap berikutnya.
dirangsang (menggunakan hormon sitokinin), umumnya dengan mendorong percabangan tunas lateral atau pembentukan tunas adventif. Cara pemakaiannya, eksplant yang hidup dan tidak terkontaminasi (aseptik) dari tahap inisiasi kultur dipindahkan atau disubkulturkan ke media yang mengandung sitokinin. Propagul yang dihasilkan dalam jumlah berlipat disubkulturkan terus secara berulang-ulang sampai dicapai jumlah propagul yang diharapkan. Setelah itu , tunas mikro yang dihasilkan dapat diakarkan dan diaklimatisasi.
menurunkan kualitas tunas, seperti terjadinya vitrifikasi dan aberasi genetik. Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah ratio perbanyakan dan aberasi genetik. Ratio perbanyakan dapat dilihat dari jumlah tunas per eksplant. Namun perbanyakan yang terlalu tinggi akan beresiko tinggi untuk menghasilkan tanaman off-type dan terjadinya vitrifikasi.
Vitrifikasi adalah abnormalitas pada tanaman yang dikulturkan secara in vitro ditandai dengan kandungan air jaringan
4.
Tunas-tunas yang dihasilkan pada tahap multiplikasi dipindahkan ke media lain untuk pemanjangan tunas, induksi dan
perkembangan akar. Keberhasilan tahap ini tergantung pada mutu tunas yang dihasilkan pada tahap sebelumnya.
ke
Aklimatisasi adalah pengkondisian plantet atau tunas mikro dipindahkan ke lingkungan di luar botol. Tahap ini, plantet atau tunas mikro dipindahkan ke lingkungan luar botol seperti rumah kaca, rumah plastik, atau screenhouse. Tahap ini merupakan tahap kritis karena kondisi iklim diluar botol sangat jauh berbeda dengan kondisi mikro di dalam botol