Anda di halaman 1dari 5

Epidemiologi Tumor tiroid merupakan neoplasma sistem endokrin yang terbanyak dijumpai.

Berdasarkan dari Patholoycal Based Registration di Indonesia, kanker tiroid merupakan kanker dengan insidensi tertinggi urutan ke-9. Neoplasma tiroid lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria dan jarang ditemukan pada anak-anak. Karsinoma tiroid sering terjadi pada goiter non toksik yang uni noduler dan jarang pada goiter difus maupun goiter noduler toksik. Pada 73% penderita ditemukan riwayat radiasi pada leher.

Klasifikasi Histopatologi dan sistem TNM : Berdasarkan gambaran histopatologi menurut Ackerman: 1. Adenoma : - Folikuler - Atipikal - Oksifil (Hurtle Cell) 2. Karsinoma yang berdiferensiasi baik: - Folikuler - Papilifer - Campuran papilifer dan folikuler - Oksifil 3. Karsinoma yang berdiferensiasi buruk : - Small cell - Spindle cell - Giant cell 4. Karsinoma meduler 5. Lain-lain: - Sarkoma - Limfoma maligna - Plasmositoma - Karsinoma sel skuamosa

Berdasarkan WHO : Tumor epitel maligna: Karsinoma folikuler Karsinoma papiler Campuran karsinoma folikuler-papiler Karsinoma anaplastik (undifferentiated) Karsinoma sel skuamosa Karsinoma tiroid meduler

Tumor non epitel maligna: Fibrosarkoma Lain-lain

Tumor maligna lainnya: Sarkoma Limfoma maligna Haemangiothelioma maligna Teratoma maligna

Klasifikasi klinik TNM (1997) T : tumor primer Tx : tumor primer tidak dapat dinilai To : tidak terdapat tumor primer T1 : tumor degan ukuran 1 cm atau kurang masih terbatas pada tiroid T2 : tumor dengan ukuran >1 cm tetapi tidak >4 cm masih terbatas pada tiroid T3 : tumor denan ukuran >4 cm masih terbatas pada tiroid T4 : tumor dengan ukuran berapa saja yang telah berekstensi keluar kapsul tiroid

N : KGB regional Nx No N1 N1a N1b : KGB tidak dapat dinilai : tidak didapat metastasis ke KGB : terdapat metastasis ke KGB : metastasis pada KGB servikal ipsilateral : metastasis pada KGB servikal bilateral, midline kontralateral atau ke KGB mediastinal

M : metastasis jauh Mx : metastasis jauh belum dapat dinilai Mo : tidak terdapat metastasis jauh M1 : terdapat metastasis jauh

Prosedur Diagnostik a. Anamnesis 1. Pengaruh usia dan jenis kelamin Risiko malignansi apabila nodul tiroid terdapat pada usia di bawah 20 tahun dan diatas 50 tahun. Jenis kelamin laki-laki mempunyai risiko malignansi lebih tinggi.

2.

Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepala Radiasi pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan malignansi pada tiroid kurang lebih 33-37%

3.

Riwayat penyakit serupa pada famili atau keluarga Bila ada, harus curiga kemungkinan adanya malignansi tiroid tipe meduler

4.

Geografis Apakah berasal dari daerah pantai atau pegunungan

5.

Kecepatan tumbuh tumor Nodul membesar tidak terlalu cepat kemungkinan jinak Nodul membesar dengan cepat, kemungkinan ganas Nodul anaplastik membesar sangat cepat Kista dapat membesar dengan cepat

6.

Riwayat gangguan mekanik di daerah leher Keluhan gangguan menelan, perasaan sesak napas, perubahan suara, dan nyeri dapat terjadi akibat desakan dan/atau infiltrasi tumor

7.

Benjolan di leher lateral, keluhan nyeri pada tulang, dan benjolan pada tulang

b.

Pemeriksaan Fisik Status generalis : tekanan darah tinggi hati-hati terhadap kanker tiroid meduler Benjolan di leher depan yang ikut bergerak ke atas pada waktu menelan Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan konsistensi bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung pada jenis patologi anatominya Perlu diketahui ada tidaknya pembesaran KGB regional secara lengkap Disamping ini, perlu dicari ada tidaknya benjolan pada kalvaria, tulang belakang, klavikula, sternum, dll, serta tempat metastasis jauh lainnya yaitu paru-paru, hati, ginjal, dan otak.

c.

Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan kadar fT4 dan TSHs 2. Pemeriksaan radiologis Foto soft tissue leher Foto thoraks PA Pemeriksaan sidik tulang bila ada tanda-tanda metastasis ke tulang yang

bersangkutan 3. 4. Pemeriksaan sidik tiroid Pemeriksaan FNAB Ketepatan pemeriksaan sitologi untuk kanker tiroid anaplastik, meduler, dan papiler hampir mendekati 100%, tetapi untuk jenis folikuler hampir tidak dapat dipakai karena gambaran sitologi untuk adenomatous goiter, adenoma folikuler, dan adenokarsinoma folikuler adalah sama, tergantung dari gambaran invasi ke kapsul dan vaskular yang hanya dapat dinilai dari gambaran histopatologi. 5. Pemeriksaan Histopatologis Merupakan pemeriksaan diagnostik utama. Jaringan diperiksa setelah dilakukan tindakan lobektomi atau isthmolobektomi Untuk kasus inoperabel, jaringan yang diperiksa diambil dari tindakan biopsi insisi.

DISKUSI STATUS Pasien ini didiagnosa sebagai tumor tiroid suspek benigna, karena : Dari anamnesa, didapatkan : Pasien adalah laki-laki berusia 24 tahun Adanya benjolan di leher depan yang ikut bergerak saat menelan Benjolan membesar tidak terlalu cepat Benjolan tidak terasa nyeri, tidak ada suara serak, sesak nafas, gangguan menelan Tidak ada riwayat keluarga dengan sakit serupa. Tidak ada benjolan di tempat lain Tidak ada riwayat nyeri tulang maupun perut terasa penuh Penderita tidak pernah mengalami operasi di leher maupun mendapat paparan radiasi sebelumnya.

Dari pemeriksaan fisik, didapatkan : Tampak dan teraba massa berukuran 3x3x2 cm di colli anterior dekstra, konsistensi kenyal, batas tegas, permukaan tidak berbenjol-benjol, ikut bergerak saat menelan, mobile, nyeri tekan (-). Tidak ditemukan pembesaran KGB

Usul pemeriksaan Pemeriksaan Hb, leukosit, trombosit, bleeding time dan cloting time Foto soft tissue leher AP dan lateral Foto polos leher anteroposterior dan lateral dengan metode soft tissue technique dengan posisi leher hiperekstensi, untuk melihat ada tidaknya kalsifikasi. Foto thoraks

Foto thoraks untuk melihat ada tidaknya metastasis dan desakan trakhea USG leher Untuk membedakan dengan cermat antara massa padat dan massa kistik. Karsinoma tiroid biasanya padat, sedangkan massa kistik biasanya jinak USG hepar, paraaorta, dan parailiaka Kegunaan utama USG hepar adalah untuk mendeteksi adanya metastasis ke hati. Sedangkan USG

pada kelenjar-kelenjar paraaorta dan parailiaka digunakan untuk mencari tahu apakah telah terjadi metastasis keganasan ke kelenjar getah bening. Sidik tiroid Bila nodul menangkap iodium lebih sedikit dari jaringan tiroid yang normal disebut nodul dingin ( cold nodule), bila sama afinitasnya maka disebut nodul hangat ( warm nodule), dan bila afinitasnye lebih maka disebut nodul panas (hot nodule). Karsinoma tiroid sebagian besar adalah nodul dingin. Sekitar 10-17% struma dengan nodul dingin ternyata adalah suatu keganasan. Bila akan dilakukan pemeriksaan sidik tiroid maka obat-obatan yang mengganggu penangkapan iodium oleh tiroid harus dihentikan selama 2-4 minggu sebelumnya. Pemeriksaan kadar fT4 dan TSHs untuk menilai fungsi tiroid FNAB

Penatalaksanaan Rencana isthmolobektomi dekstra Isthmolobektomi artinya mengangkat isthmus , karena batas isthmus itu imajiner tepi trakhea kontralateral Prognosis Prognosis tergantung dari ada tidaknya metastasis jauh, yaitu klasifikasi penyebaran keganasan sel tumor. tumor dan tingkat melewati pinggir

1. 2. 3. 4.

DAFTAR PUSTAKA Price Sylvia, Wilson Lorraine. Neoplasma Tiroid. In: Patofisiologi,Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:EGC. 1995:1078-80. Protokol Penatalaksanaan Tumor/Kanker Tiroid. Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia. 2003 www.emedicine.com/med/topic2464.htm. diambil tanggal 9 Februari 2006 www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000374.htm

Anda mungkin juga menyukai