Makalah PKN Ham

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak Asasi Manusia merupakan suatu konsep politik modern dengan gagasan pokok penghargaan dan penghormatan terhadap manusia dan kemanusiaan. Didalam gagasan ini berisi tuntutan moral tentang bagaimana seharusnya manusia memperlakukan sesama manusia, dan tuntutan moral didalam gagasan ini merupakan ajaran inti dari semua agama. Semua agama pada dasarnya mengajarkan pentingnya menghargai dan menghormati sesama manusia tanpa membeda-bedakan dan tanpa melakukan tindakan deskriminasi. Tuntutan moral sangat diperlukan, karena merupakan suatu upaya melindungi seseorang atau suatu kelompok yang lemah dari tindakan dzalim dan bertindak semena-mena yang biasanya dilakukan oleh orangorang yang kuat atau berkuasa. Untuk itu, esensi-esensi dari Hak Asasi Manusia adalah penghormatan terhadap kemanusiaan seseorang, tanpa terkecuali. Tanpa adanya tindak diskriminasi berdasarkan apapun dan dengan alasan apapun serta merupakan suatu pengakuan terhadap martabat manusia sebagai makhluk termulia dimuka bumi ini. Munculnya kesadaran akan Hak Asasi Manusia dalam wacana global bersamaan dengan munculnya kesadaran akan pentingnya menempatkan manusia sebagai titik sentral pembangunan. Konsep HAM berakar pada penghargaan terhadap manusia sebagai makhluk berharga dan bermartabat. Konsep menempatkan manusia sebagai subjek bukan objek, dan memandang manusia sebagai makhluk yang seharusnya dihargai tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, maupun agama. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian hak dan hak asasi manusia ? 2. Bagaimana sejarah munculnya HAM ? 3. Bagaimana pandangan islam mengenai HAM ? 4. Bagaimana HAM dalam PBB ? 1.3 Tujuan Dari rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengertian hak dan hak asasi manusia.

2. Untuk mengetahui sejarah munculnya HAM. 3. Untuk mengetahui HAM dalam perspektif islam. 4. Untuk mengetahui HAM dalam PBB.

1.4 Metode penulisan


Metode penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah penulis menggunakan kepustakaan dengan cara studi pustaka yaitu membaca litelatur- litelatur yang berkaitan dengan makalah ini.

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia
Pengertian Hak Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (krn telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Hak memiliki berbagai macam jenis, salah satunya adalah hak umum. Hak umum merupakan hak yang dimiliki manusia bukan karena hubungan atau fungsi tertentu, melainkan karena ia semata mata adalah manusia. Di Indonesia hak ini dikenal dengan Hak asasi Manusia. Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 1, Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Ini berarti hak asasi langsung diberikan oleh Tuhan YME, kepada kita selaku umat manusia. Secara kodrat hak asasi melekat pada diri manusia sejak ia dalam kandungan. Secara umum, HAM dapat didefinisikan sebagai hak-hak yang diklaim dimiliki oleh semua orang tanpa memperhatikan negara, ras, suku, budaya, umur, jenis kelamin dan lain-lain. Hak-hak ini bersifat universal dan dapat diterapkan pada siapapun dan dimanapun. Namun, tidak semua klaim tentang hak, terutama dari kelompok atau orang tertentu dapat disebut HAM. Sebagai contoh, tuntutan seorang dosen atas tambahan gaji atau perbaikan fasilitas kantornya tidak dapat disebut hak atau HAM jika tuntutan tersebut mereduksi tingkat kualitas pendidikan mahasiswa. Dalam kasus ini, maka pendidikan yang diklaim sebagai HAM, yaitu bahwa hak mahasiswa atas pendidikan memiliki prioritas yang lebih tinggi ketimbang tuntutan dosen tersebut. Dengan demikian, jika terjadi konflik yang diakibatkan oleh adanya

klaim hak dari orang atau kelompok tertentu maka HAM diprioritaskan dan mengatasi setiap klaim yang ada. Sebuah klaim hak untuk kepentingan orang atau kelompok tertentu tidak boleh bertentangan dengan hak-hak fundamental yang dimiliki oleh setiap orang. Adapun, ciri-ciri HAM, sebagaimana diungkapkan oleh Mansour Fakih, dkk, adalah; Pertama,HAM tidak perlu diberikan, dibeli atau diwarisi. Hak asasi patut dimiliki karena kemanusiaan.Kedua, HAM berlaku untuk semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik, asal usul sosial bangsa, Ketiga, HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk melanggar atau membatasi hak asasi orang lain. Orang tetap memiliki HAM meskipun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggarnya. Pengertian Rule of Law Rule of Law adalah suatu legalisme sehingga mengandung gagasan, bahwa keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem, peraturan dan prosedur yang bersifat objektif, tidak memihak, tidak personal dan otonom. Friedman (1959), membedakan Rule of Law menjadi 2, yaitu: 1. Pengertian secara formal, yakni sebagai kekuasaan umum yang terorganisir oleh Negara. 2. Pengertian secara hakiki/materil, yaitu menyangkut ukuran hukumyang baik dan buruk. Rule of Law terkait erat dengan keadilan, sehingga Rule of Law harus menjamin keadilan yang dirasakan oleh masyarakat atau bangsa. Dalam hal ini, maka Rule of Law adalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke-19 sesuai dengan kelahiran Negara Demokrasi dan Konstitusi.

2.2 Sejarah Hak Asasi Manusia


Hak asasi adalah hak yang sudah melekat pada diri manusia dan tidak dapat diganggu gugat. Jadi hak asasi tidak diberikan oleh siapapun baik itu orang lain maupun pemerintah. HAM juga disebut sebagai negative rights atau hakhak yang pada dasarnya tidak membutuhkan pengakuan hukum tentang keberadaannya. Tanpa diatur dalam sebuah perundang-undangan atau perjanjian internasional-pun, HAM memang sudah ada. Jenis hak ini pada awalnya muncul karena maraknya berbagai tindakan yang merendahkan harkat dan martabat manusia. Berbagai tindakan tidak berprikemanusiaan seperti pembunuhan, genoside, perbudakan, penjajahan, dan lain-lain telah mewarnai sejarah manusia. Maka, kemunculan HAM pada

dasarnya sangat terkait dengan semangat pembelaan terhadap harkat dan martabat manusia. HAM muncul untuk mengembalikan hak-hak dasar manusia yang saat itu telah banyak tercerabut. Dengan banyaknya pelanggaran hak-hak maka dianggap perlu untuk membuat peraturan secara tertulis atau deklarasi dalam upaya penegaakan hak asasi manusia. Menurut humanrights.com catatan sejarah mengenai berkembangnya HAM dapat di uraikan sebagai berikut : Silinder Cyrus

Pada 539 SM, tentara Cyrus Agung, raja pertama Persia kuno, menaklukkan kota Babilonia. Tapi itu tindakan berikutnya yang menandai kemajuan besar bagi Man. Dia membebaskan para budak, dan menyatakan bahwa semua orang memiliki hak untuk memilih agama mereka sendiri, dan mendirikan kesetaraan ras. Ini dan keputusan lain yang dicatat pada sebuah silinder panggang-tanah liat dalam bahasa Akkadia dengan cuneiform script. Sekarang dikenal sebagai Silinder Cyrus, catatan kuno ini telah diakui sebagai piagam pertama di dunia hak asasi manusia. Hal ini diterjemahkan ke dalam semua enam bahasa resmi PBB dan ketentuannya paralel pertama empat Anggaran Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Magna Carta ( 1215 ) Magna Carta, atau "Piagam Besar", ditandatangani oleh Raja Inggris pada tahun 1215, merupakan titik balik dalam hak asasi manusia. Magna Carta, atau "Piagam besar" dikatakan sebagai pengaruh awal yang paling signifikan pada proses sejarah yang luas yang menyebabkan aturan hukum konstitusional saat ini di Inggris . Pada 1215 setelah Raja John dari Inggris melanggar sejumlah undang-undang dan kebiasaan kuno yang telah diatur di Inggris telah, rakyatnya memaksanya untuk menandatangani Magna Carta, yang menyebutkan apa yang kemudian dianggap sebagai hak asasi manusia. Di antara mereka adalah hak gereja untuk bebas dari campur tangan pemerintah, hak-hak semua warga negara bebas untuk memiliki dan mewarisi harta dan harus dilindungi dari pajak yang berlebihan. Ini membentuk hak janda yang dimiliki properti untuk memilih untuk tidak menikah lagi, dan mendirikan prinsip-prinsip due process dan persamaan di depan hukum. Hal ini juga berisi ketentuan yang melarang penyuapan dan kesalahan resmi.

Ini dipandang sebagai salah satu dokumen hukum yang paling penting dalam perkembangan demokrasi modern. Magna Carta adalah titik balik yang penting dalam perjuangan untuk membangun kebebasan. Petition of Rights ( 1628 ) Pada tahun 1628 Parlemen Inggris mengirim pernyataan ini kebebasan sipil kepada Raja Charles I. Catatan sejarah berikutnya yag menjadi tonggak dalam pengembangan hak asasi manusia adalah Petition of Right atau Petisi Hak, dibuat pada tahun 1628 oleh Parlemen Inggris dan dikirim ke Charles I sebagai pernyataan kebebasan sipil. Penolakan parlemen untuk membiayai kebijakan luar negeri raja telah menyebabkan pemerintah memaksa rakyat untuk memberikan pinjaman. Penangkapan sewenang-wenang dan penjara karena menentang kebijakan ini telah dibuat di Parlemen permusuhan kekerasan untuk Charles dan George Villiers, Duke of Buckingham. Petition of Rights, diprakarsai oleh Sir Edward Coke, didasarkan pada undang-undang sebelumnya dan piagam dan menegaskan empat prinsip : (1) Tidak ada pajak yang dikenakan tanpa persetujuan parlemen, (2) Tidak ada subjek dapat dipenjarakan tanpa sebab yang ditampilkan (penegasan kembali hak habeas corpus ), (3) Tidak ada tentara dapat bermarkas atas warga negara, dan (4) Hukum perang tidak dapat digunakan dalam waktu damai . United States Declaration of Independence (1776). Pada tanggal 4 Juli 1776, Kongres Amerika Serikat menyetujui Deklarasi Kemerdekaan. Penulis utamany, Thomas Jefferso, menulis Deklarasi sebagai penjelasan resmi mengapa Kongres melakukan voting pada 2 Juli untuk menyatakan kemerdekaan dari Inggris, lebih dari setahun setelah pecahnya Perang Revolusi Amerika, dan sebagai pernyataan yang mengumumkan bahwa tiga belas Koloni Amerika (negara bagian) tidak lagi menjadi bagian dari Kerajaan Inggris. Kongres mengeluarkan Deklarasi Kemerdekaan dalam beberapa bentuk. Pada awalnya diterbitkan sebagai kabar cetak yang didistribusikan secara luas dan membaca kepada masyarakat . Secara filosofis , Deklarasi menekankan dua tema : hak-hak individu dan hak revolusi. Ide-ide ini menjadi banyak dipegang oleh Amerika dan menyebar secara internasional juga, mempengaruhi khususnya Revolusi Perancis .

The Constitution of the United States of AMerica (1787) dan Bill of Rights (1791)

Ditulis selama musim panas tahun 1787 di Philadelphia, Konstitusi Amerika Serikat adalah hukum dasar dari sistem federal AS dari pemerintah dan dokumen tengara dunia Barat. Ini adalah yang tertua konstitusi ditulis dalam penggunaan dan mendefinisikan organ utama pemerintah dan yurisdiksi mereka dan hak-hak dasar warga negara. Pertama sepuluh amandemen Undang-undang - Bill of Rights - mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 1791, membatasi kekuasaan pemerintah federal Amerika Serikat dan melindungi hak-hak semua warga negara, penduduk dan pengunjung di wilayah Amerika. Bill of Rights melindungi kebebasan berbicara, kebebasan beragama, hak untuk menjaga dan menanggung lengan, kebebasan berkumpul dan kebebasan untuk mengajukan petisi. Hal ini juga melarang pencarian tidak masuk akal dan kejang, hukuman yang kejam dan tidak biasa dan dipaksa memberatkan diri sendiri. Di antara perlindungan hukum itu affords , Bill of Rights melarang Kongres dari membuat hukum menghormati keberadaan agama dan melarang pemerintah federal dari merampas setiap orang hidup , kebebasan atau properti tanpa proses hukum . Dalam kasus kejahatan federal memerlukan surat dakwaan oleh dewan juri untuk setiap pelanggaran berat, atau kejahatan terkenal , menjamin suatu pengadilan yang terbuka cepat dengan juri yang tidak memihak di distrik di mana kejahatan terjadi , dan melarang double jeopardy . Declaration Des Droits De Lhomme Et Du Citoyen ( 1789)

Pada tahun 1789 orang-orang Perancis membawa penghapusan monarki absolut dan menetapkan tempat untuk pembentukan pertama Republik Perancis. Hanya enam minggu setelah angin ribut dari Bastille, dan hampir tiga minggu setelah penghapusan feodalisme, Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara (Perancis : La Dclaration des Droits de l' Homme et du Citoyen) diadopsi oleh Majelis Konstituante nasional sebagai langkah pertama menuju menulis konstitusi untuk Republik Perancis. Deklarasi tersebut menyatakan bahwa semua warga negara harus dijamin hak-hak "kebebasan, properti, keamanan, dan ketahanan terhadap penindasan". Ini berpendapat bahwa kebutuhan hukum berasal dari kenyataan bahwa "... pelaksanaan hak-hak alami setiap manusia hanya memiliki perbatasan itu yang menjamin anggota lain dari masyarakat pemenuhan hak-

hak yang sama". Dengan demikian, Deklarasi ini melihat hukum sebagai "ekspresi umum akan sesuatu," dimaksudkan untuk mempromosikan kesetaraan ini hak dan melarang "hanya tindakan berbahaya kepada masyarakat". The First Geneva Convention (1864)

Pada tahun 1864 , enam belas negara Eropa dan beberapa negara Amerika menghadiri sebuah konferensi di Jenewa , atas undangan Dewan Federal Swiss , atas prakarsa Komite Jenewa . Konferensi diplomatik diadakan untuk tujuan mengadopsi konvensi untuk pengobatan tentara yang terluka dalam pertempuran . Prinsip-prinsip utama yang ditetapkan dalam Konvensi dan dipelihara oleh Konvensi Jenewa kemudian disediakan untuk kewajiban untuk memberikan perawatan tanpa diskriminasi kepada personil militer yang terluka dan sakit dan menghormati dan penandaan transportasi tenaga medis dan peralatan dengan tanda khas dari palang merah di latar belakang putih . Perang Dunia II telah berkobar 1939-1945 , dan sebagai akhir semakin dekat , kota di seluruh Eropa dan Asia berbaring di reruntuhan membara . Jutaan orang meninggal , jutaan tunawisma atau kelaparan . Pasukan Rusia mendekati sisa-sisa perlawanan Jerman di dibom -out ibukota Berlin Jerman . Di Pasifik , Marinir AS masih berjuang melawan pasukan Jepang bercokol di pulau-pulau seperti Okinawa . Pada bulan April 1945, delegasi dari lima puluh negara bertemu di San Francisco penuh optimisme dan harapan. Tujuan dari Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional adalah untuk fashion badan internasional untuk mempromosikan perdamaian dan mencegah perang di masa depan . Cita-cita organisasi yang tercantum dalam pembukaan piagam untuk diusulkan : " Kami rakyat PBB bertekad untuk menyelamatkan generasigenerasi dari bencana perang , yang dua kali dalam hidup kita telah membawa kesedihan yang tak terhitung bagi umat manusia . " Piagam baru organisasi PBB mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 1945, tanggal yang dirayakan setiap tahun sebagai Hari PBB . Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ( 1948)

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia telah mengilhami sejumlah undangundang hak asasi manusia lainnya dan perjanjian di seluruh dunia .

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia telah mengilhami sejumlah undangundang hak asasi manusia lainnya dan perjanjian di seluruh dunia . Pada tahun 1948 , Komisi Hak Asasi Manusia baru PBB telah merebut perhatian dunia . Di bawah kepemimpinan dinamis janda Roosevelt Presiden Eleanor Franklin Roosevelt , juara hak asasi manusia dalam haknya sendiri dan Amerika Serikat delegasi untuk PBB - Komisi ditetapkan untuk menyusun dokumen yang menjadi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia . Roosevelt, dikreditkan dengan inspirasi , disebut Deklarasi sebagai Magna Carta internasional bagi seluruh umat manusia . Hal ini diadopsi oleh PBB pada tanggal 10 Desember 1948. Dalam pembukaannya dan dalam Pasal 1 , Deklarasi tegas menyatakan hakhak yang melekat pada semua manusia : " Mengabaikan dan menghina hak asasi manusia telah mengakibatkan tindakan biadab yang telah marah hati nurani umat manusia , dan munculnya sebuah dunia di mana manusia akan menikmati kebebasan berbicara dan berkeyakinan dan kebebasan dari ketakutan dan ingin telah dinyatakan sebagai aspirasi tertinggi dari rakyat biasa ... Semua manusia dilahirkan bebas dan sama dalam martabat dan hak . "

Negara-negara Anggota PBB berjanji untuk bekerja sama untuk mempromosikan Anggaran tiga puluh hak asasi manusia yang , untuk pertama kalinya dalam sejarah , telah dirakit dan dikodifikasi ke dalam satu dokumen . Karena itu , banyak hak-hak , dalam berbagai bentuk , hari ini bagian dari hukum konstitusional negara-negara demokratis .

2.3 Hak Asasi Manusia dalam Islam


Hak asasi dalam islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dikenal. Dalam islam seluruh hak asasi merupakan kewajiban bagi Negara maupun individu yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, Negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi tersebut melainkan juga mempunyai kewajiban untuk melindungi da menjamin hak-hak tersebut. Pada dasarnya HAM dalam islam terpusat pada lima hal pokok yang terangkum dalam al-dloruriyat al-khomsah atau yang disebut juga al-huquq al-insaniyah fi al-islam (hak-hak asasi manusia dalam islam). Konsep ini mengandung lima hal pokok yang harus dijaga oleh setiap individu, yaitu hifdzu al-din (penghormatan atas kebebasan beragama), hifdzu al-mal (penghormatan atas harta benda), hifdzu al-nafs wa al-ird (penghormatan

atas jiwa, hak hidup, dan kehormatan individu) hifdzu al-aql (penghormatan atas kebebasan berpikir) dan hifdzu al-nasl (keharusan untuk menjaga keturunan). Kelima pokok inilah yang harus dijaga oleh setiap umat islam supaya menghasilkan tatanan kehidupan yang lebih manusiawi, berdasarkan atas penghormatan individu atas individu, individu dengan masyarakat, masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan Negara dan komunitas agama dengan komunitas agama lainnya. Adapun hak-hak asasi manusia yag dilindungan oleh hukum Islam antara lain adalah : a. Hak hidup b. Hak kebebasan beragama c. Hak atas keadilan d. Hak persamaan e. Hak mendapat pendidikan f. Hak kebebasan berpendapat g. Hak kepemilikan h. Hak mendapatkan pekerjaan

2.4 Hak Asasi Manusia dan Perserikatan Bangsa Bangsa


Sejarah HAM dimulai pada saat berakhirnya Perang Dunia II. Dan, negaranegara penjajah berusaha menghapuskan segi-segi kebobrokan daripada penjajahan, sehingga pemikir-pemikir Barat mencetuskan konsep

"Declaration of Human Rights" (DUHAM) pada tahun 1948. Semula Konsep HAM ini secara sukarela dijual ke semua negara yang sedang berkembang atau negara bekas jajahan namun tidak banyak mendapat respon. Banyak negara tidak bersedia menandatangani "Declaration of Human Rights". Hak Asasi Manusia (HAM) dilahirkan oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin Eleanor Roosevelt, dan pada 10 Desember 1948 secara resmi diterima oleh PBB sebagai Universal Declaration of Human Rights. Universal Declaration of Human Rights (1948) memuat tiga puluh pasal, menjelaskan hak-hak sipil, politik, ekonomi, social dan kebudayaan yang fundamental yang harus dinikmati oleh manusia di dunia ini.Hal itu sesuai dengan pasal 1 piagam PBB, menegaskan salah satu tujuan PBB adalah untuk mencapai kerjasama internasiomal dalam mewujudkan dan mendorong penghargaan atas hak-hak asasi manusia dan kemerdekaan yang mendasari

bagi semua orang, tanpa membedakan suku bangsa, kelamin, bahasa maupun agama. Pada awalnya deklarasi ini hanya mengikat secara formal dan moral anggota PBB, tetapi sejak 1957 dilengkapi 3 (tiga) perjanjian : 1. 2. 3. Rights Ketiga dokumen tersebut diterima Sidang Umum PBB 16 Desember 1966, dan kepada anggota PBB diberi kesempatan untuk meratifikasinya. Setiap Negara yang meratifikasi dokumen tersebut, berarti terikat dengan ketentuan dokumen tersebut. Kovenan tersebut bertujuan memberi perlindungan manusia. Setiap Negara yang meratifikasi kovenan tersebut, menghormati dan menjamin semua individu di wilayah kekuasaannya, dan mengakui kekuasaan pengadilan hak-hak yang diakui dalam kovenan tersebut, tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pendapat politik, asal-usul kebangsaan atau social, harta milik, kelahiran atau status lainnya. Meskipun telah disepakati secara aklamasi oleh sejumlah anggota PBB, baru 10 tahun kemudian perjanjian itu dapat diberlakukan. Ini disebabkan pada tahun 1976, baru 35 negara bersedia meratifikasi. Bahkan tidak berbeda dengan Indonesia, Negara yang merasa dirinya champion dalam hak asasi manusia seperti USA dan Inggris hingga awal decade 1990-an belum meratifikasi kedua kovenan tersebut. atas hak-hak (rights) dan kebebasan (freedom) pribadi International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights International Covenant em civil and political rights Optional Protocol to the International covenant on civil and Political

BAB 3 KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai