Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Kimia Praktik
LAPORAN PRAKTIKUM 3 Judul Tanggal Tujuan Teori : Kesetimbangan Reaksi : 23 Oktober 2012 : Untuk mengetahui reaksi kesetimbangan :
+ Cl
(aq)
Jika terdapat larutan pada suatu kesetimbangan heterogen, dalam penentuan harga tetapan kesetimbangan, hanya konsentrasi ion-ion saja yang diperhitungkan. Jadi ksp nya ditulis : KSP AgCl = [Ag ] [Cl ] Harga Ksp merupakan perkalian antara konsentrasi kation dan konsentrasi anion dipangkatkan koefisiennya. Secara umum Ksp dapat dirumuskan sebagai berikut: Ax By (s) Ksp = [A
y+ x +
-------> ] [b ]
x- y
xA
y+ (aq)
= yB
x(aq)
Hubungan kelarutan (s) dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) Jika : n=2 n=3 n=4 Catatan : Jika Q < Ksp maka elektrolit belum mengendap Jika Q = Ksp maka larutan tepat jenuh Jika Q > Ksp maka elektrolit mengendap Ksp = S
2
S=
3
3 4
Ksp = 4S
n
S=
n+1
Ksp = n .S
Contoh Senyawa Organik Senyawa polar, seperti : methanol, etanol, asam asetat, formaldehida, aseton, dan metilamina. Senyawa tidak polar atau kurang polar, seperti : metana, n-heksana, karbon tetraklorida, kloroform, dan difenil eter. Gugus fungsional senyawa organik Alkil halida Alkil halida adalah turunan hidrokarbon dalam mana suatu atau lebih hidrogenya diganti dengan halogen. R-X sering digunakan sebagai notasi umum untuk organik halida, R menandakan suatu gugus alkil dan X untuk suatu halogen. Reaksi alkil halida dikelompokka menjadi dua yaitu reaksi substitusi dan reaksi eliminasi.
Alkohol
Atom oksigen yang bervalensi dua, bisa satu atau kedua valensinya berikatan dengan karbon. Bila oksigen mengikat sato hidrogen dan satu karbon [C-O-H] atau ditulis sebagai R-OH, maka senyawa hidroksilat ini disebut sebagai gugus fungsi hidroksil (-OH), dan dikenal sebagai alkohol. Eter Bila kedua valensi atom oksigen mengikat atom karbon, senyawa demikian termasuk golongan oksida organik, yang dikenal sebagai eter dengan rumus umum R-O-R. Eter merupakan asam lemah, karena adanya pasangan electron bebas pada oksigen yang dapat bereaksi dengan proton dari asam asam kuat atau basa lewis. Aldehid dan Keton Aldehid dan keton adalah senyawa senyawa yang mengandung salah satu dari gugus penting di dalam kimia organic, yaitu gugus karbonil C=O, semua senyawa yang mengandung gugus fungsi inui disebut senyawa karbonil. Gugus karbonil adalah gugus yang paling menentukan sifat kimia aldehid dan keton. Asam Basa Organik Asam organik yang dimaksud adalah kelompok asam karboksilat dan basa organik adalah kelompok senyawa amina. Basa Amina Senyawa amina ditandai dengan gugus fungsi amino (-NH3). Senyawa amina dapat dianggpa sebagai turunan dari ammonia dengan mengganti satu, dua, atau tiga hidrogen dari amonia dengan gugus organik. Berdasarkan gugus karbonya maka amina dibedakan atas amina alifatik jika terikat pada karbon alifatik, contoh CH3-CH2-NH2 (etil amina), dan amina aromatic jika gugus karbonya adalah karbon aromatic. Asam Karboksilat Asam karboksilat adalah asam organik yang dicirikan oleh gugus fungsi karboksil yang terbentuk melalui perpaduan antara gugus karbonil dengan gugus hidroksil yang terpaut dalam satu karbon. Turunan asam karboksilat yaitu ester, anhidrida asam karboksilat, dan amida.
: APD Label Tabung reaksi Pipet tetes Botol Semprot Rak Tabung Percobaan 1 Ca2+ 0,1M (NH4)2C2O4 0,1M HCl 0,1M Percobaan 2 Fe3+ 0,1M KSCN 0,1M H3PO4 Percobaan 3 Cu2+ 0,1M NH4OH 6 M (10%) HCl 0,1M Percobaan 4 AgNO3 NaCl 0,1M NH4OH 6 M
Cara Kerja
Percobaan 1 Cuci bersih tabung reaksi, bilas menggunakan aquadest di botol semprot Masukan 10 tetes Ca2+ 0,1M ke dalam tabung reaksi kemudian reaksikan dengan 3 tetes (NH4)2C2O4 0,1M. Amati jumlah endapan! Setelah di dapatkan hasil tambahkan 5 tetes (NH4)2C2O4 0,1M. Amati lagi jumlah endapannya Setelah diamati, tambahkan lagi 5 tetes HCl 0,1M. Amati lagi jumlah endapannya Percobaan 2 Cuci bersih tabung reaksi, bilas menggunakan aquadest di botol semprot Masukan 2mL (40tetes) Fe3+ 0,1M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 2mL KSCN 0,1M. Kocok, Hasil reaksi kemudian tempatkan di 3 tabung reaksi. Beri Label
Di tabung 2 tambahkan 1mL KSCN 0,1M. Amati warnanya dan bandingkan dengan tabung 1 Di tabung 3 tambahkan 1 tetes H3PO4. Amati warnanya dan bandingkan dengan tabung 1 Percobaan 3 Cuci bersih tabung reaksi, bilas menggunakan aquadest di botol semprot Masukan 1mL Cu2+ 0,1M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 1mL NH4OH 6 M (10%). Amati warnanya! Ambil sebagian larutan yang telah direaksikan melalui pipet ke dalam tabung reaksi yang lain. Tambahkan 10 tetes HCl 0,1M. Amati perubahan warnanya kemudian bandingkan dengan warna larutan sebelumnya! Percobaan 4 Cuci bersih tabung reaksi, bilas menggunakan aquadest di botol semprot Masukan 5 tetes AgNO3 ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 5 tetes NaCl 0,1M. Amati endapan yang terbentuk Setelah didapatkan hasil,tambahkan NH4OH 6 M tetes demi tetes hingga aa perubahan. Amati endapannya! Hasil :
Percobaan 1 a. Ca2+ (Bening) + 3 tetes (NH4)2C2O4 0,1M Putih susu b. Hasil (a) + 5 tetes (NH4)2C2O4 0,1M Endapan bertambah c. Hasil (b) + 5 tetes HCl 0,1M Endapan berkurang Percobaan 2 a. Fe3+ (Bening) + KSCN Merah darah b. Hasil (a) + 1mL KSCN Merah darah semakin pekat c. Hasil (a) + 1 tetes H3PO4 Oranye bening (Memudar) Percobaan 3 a. Cu2+ 0,1M (Biru bening) + 1mL NH4OH 7 M Biru pekat b. Sebagian Hasil (a) + 10 tetes HCl 0,1 Bening Percobaan 4 a. AgNO3 (Bening) + NaCl 0,1M Endapannya banyak b. Hasil (a) + tetes demi tetes NH4OH 7M Endapan semakin menghilang
Kesimpulan
+ C2O42-
Jumlah oksalat bertambah Jumlah C2O42- dalam kesetimbangan berkurang, Kesetimbangan larutan jadi pindah ke kanan
kesetimbangan ke kiri
Percobaan 3 Cu2+ + 4NH3 *Cu(NH3)4]2+ [Cu(NH3)4]2+ Cu2+ + 4NH3 NH3 + HCl NH4Cl
(jumlahnya berkurang, akibatnya reaksi kesetimbangan menjadi ke kanan, sehingga warnanya lebih bening)
Daftar Pustaka