Anda di halaman 1dari 4

Patologi Keadaan patologis meluas, namun beban serangan terjadi di synovial.

Karakter klinis dan konstan adalah inflamasi kronis, sedangkan serangan yg inkonstan tatapi terdapat lesi yang patognomik adalah nodule rheumatoid Sendi dan tendo Terdapat 3 tahap mekanisme perubahan patologik, yaitu: Tahap 1. Sinovitis Terjadi perubahan a al pada bendungan vasuklar, proliferasi sinoviosit dan infiltrasi dari lapisan subsinovial oleh sel polimorfonuklear, limfosit dan plasma. !isini mulai terdapat penebalan dari struktur "apsular, pembentukan vilous dari sinovium dan efusi sel#sel menuju persendian dan tendon. $eskipun nyeri, bengkak dan rapuh, namun struktur ini masih intak dan mobile, dan pada tahap ini kerusakan masih se"ara potensial reversible. Tahap %. !estruksi Sinovitis yang persisten menyebabkan sendi dan tendon mengalami kerusakan. &aringan kartilago arti"ular terkikis sebagian oleh en'im proteolitik dan sebagian oleh jaringan vas"ular pada lipatan synovial dan sebagian lagi karena invasi kartilago oleh jaringan granulasi pada permukaan arti"ular. (ukti terakhir menunjukkan bah a erosi tulang adalah akibat dari hiperplasia dari synovial daripada proses inflamasi. Perubahan yang sama juga terjadi pada tendon yang menyebabkan tendosinovitis, invasi dari ikatan kolagen dan bahkan rupture tendon menyeluruh atau sebagian. Tahap 3. !eformitas )abungan dari destruksi arti"ular, peregangan kapsular dan rupture tendon mengarah pada ketidakstabilan yang progresiv dan deformitas sendi. Pada tahap ini, proses inflamasi mulai mereda dan perhatian lebih ditujukan pada efek mekanik dan fungsional sendi serta gangguan tendon. &aringan ekstra#artikuler. *odule rheumatoid adalah lesi ke"il granulomatosa yang terdapat bagian nekrose pada pusatnya yang dikelilingi oleh jaringan lo"al histiosit dan melebihi reaksi inflamasi jaringan granulasi. *odule terjadi di ba ah kulit +terutama diatas bagian yang menonjol,, pada sinovium, tendon, s"lera dan organ vis"eral. -imfadenopati tidak hanya dapat terjadi pada limfe yang mendrainase pada sendi yang bengkak, tetapi juga pada limfe yang jauh seperti pada daerah mediastinal. .al ini terjadi sama baiknya dengan splenomegaly yang disebabkan karena hiperaktivitas dari system /0. vaskulitis juga biasanya berkaitan dengan lupus disseminate yang mungkin dapat menyebar. Kelemahan otot sering ditemui. .al ini mungkin karena terjadi myopati dan neuropati general tatapi bukan karena penyakti atau penekanan pada medulla spinalis. Perubahan sensorik mungkin bagian dari neuropati, tetapi gejala sensorik dan motori" dapat juga akibat dari kompresi saraf oleh penebalan synovial. Penyakit vis"eral dapat terjadi di paru#paru, jantung, ginjal, system pen"ernaan dan otak. $anifestasi klinis. 1nset /2 biasanya tersembunyi dengan gejala selama beberapa bulan.

Pada tahap a al, hal yang utama adalah polisinovitis dengan pembengkakan dan kekakuan jaringan lunak. (iasanya, pada anita usia 33#43 tahun mengeluhkan nyeri, bengkak dan kehilangan mobilitas pada sendi proksimal. (iasanya juga terdapat ri ayat nyeri otot, kelelahan, dan penurunan berat badan. Seiring berjalannya aktu gejala ini mulai menyebar ke sendi yang lain, seperti pergelangan tangan, kaki, lutut, maupun bahu. )ejala klinis lain adalah kekakuan yang menyeluruh setelah beberapa aktu tidak beraktivitas terutama setelah bangun tidur di pagi hari. Tanda fisik mungkin sedikit ditemukan, namun biasanya bengkak dan rapuh terdistribusi se"ara simetris di sendi meta"arpophalangeal, sendi proksimal interphalangeal dan pergelangan tangan. (ila sendi yang lebih besar juga terlibat, maka akan terjadi rasa hangat, hipertrofi synovial dan efusi intraartikular. )erakan kadang menjadi terbatas, tetapi sendi masih stabil dan deformitas masih belum terjadi. Pada tahap lanjut deformitas sendi menjadi tampak berat dan nyeri akut sinovitis digantikan dengan nyeri yang lebih terasa akibat destruksi sendi yang progresif. )abungan antara sendi yang tidak stabil dan rupture tendon adalah "iri khas dari deformitas rheumatoid. Pergerakan sendi terbatas dan sering terasa sangat nyeri. Sekitar 335 persen pasien berkembang menjadi nyeri dan kaku pada region "ervi"al tulang belakang. 6ungsi dari sendi terganggu se"ara drasti" dan pasien mungkin memerlukan bantuan saat berpakaian dan makan. 7iri e8tra arti"ular sering terlihat pada pasien dengan penyakit yang berat. 7iri khas yang paling sering mun"ul adalah adanya nodul. *odul biasanya ditemukan sebagai benjolan ke"il subkutan, konsistensi kenyal, di belakang sendi siku, tetapi dapat berkembang juga di tendo, di organ dalam dan di mata. *odul ini menjadi "iri khas patognomik /2 tetapi terjadi hanya pada %95 pasien. 7iri khas yang lebih sedikit dijumpai adalah atropi otot, limfadenopaty, s"leritis, atrofi kulit atau ulserasi dan neuropaty sensorik perifer. :askulitis pada beberapa derajat ditemukan dimana#mana dan mungkin masih banyak lagi "iri khas yang masih bisa ditemui. 6oto 8#ray Pada tahap a al, gambaran foto rontgen hanya menunjukkan "iri dari sinovitis yaitu bengkak pada jaringan lunak dan osteoporosis periartikular. Pada tahap yang lebih lanjut dapat ditandai dengan gambaran erosi tulang dan penyempitan "elah sendi, terutama pada sen"i proksimal di tangan dan kaki. Pada penyakit yang sudah lanjut, destruksi arti"ular dan deformitas sendi mudah ditemui. )ambaran fleksi dan ekstensi dari "ervi"al tulang belakang sering menunjukkan adanay subluksasi pada atlantoa"ial atau "ervival yang diba ahnya. Pemeriksaan darah 2nemia normositik hipokromik sering ditemuakan dan ini menunjukkan eritropoiesis yang abnormal karena aktivitas penyakit. .al ini mungkin akibat akumulasi dari perdarahan gastrointestinal yang kronik oleh pengaruh obat anti#inflamasi. Pada fase yang masih aktif, 0S/ meningkat, 7/P mungkin juga dapat ditemukan dan tingkat mukoprotein juga tinggi.

Tes serologi untuk /6 positif pada ;35 pasien dan faktor antinu"lear positif pada 335 pasien. Tidak ada tes yang spesifik dan tidak ada tes yang diperlukan untuk mendiagnosa /2. (iopsy synovial &aringan synovial munkgin dapat diperoleh dari biopsy dengan "eara arthros"ope atau dengan operasi langsung. Sayangnya, sebagian besar "iri histologis dari /2 tidak spesifik dan laporan hasil P2 lebih mengarah ke <sesuai dengan= dibandingkan dengan <diagnosa dari=. !iagnosis Kriteria yang biasa dipakai untuk penyakit rheumatoid arthritis adalah adanya keterlibatan sendi yang bersifat bilateral, polyarthritis yang simetris dan melibatkan sendi proksimal tangan dan kaki serta terjadi terus menerus selama > minggu. (ila terdapat nodul subkutan atau gambaran foto rontgen dengan erosi periartikuler maka diagnosis sudah pasti bisa ditegakkan. .asil tes /6 yang positif bila tidak ditemukan tanda klinis seperti diatas belum "ukup menegakkan diagnose /2, maupun hasil tes yang negatif tidak menyingkirkan diagnose bila gejala klinis yang lain ada. *ilai utama dari test /6 adalah untuk menilai prognosa penyakit, bisa semakin tinggi titer maka menggambarkan penyakit yang lebih serius. Kadang#kadang pada orang yang lebih tua, onset penyakit tiba#tiba dengan gambaran kerusakan sendi yang "epat dan kekakuan. Saat ini penyakit bera al dari nyeri kronik dan bengkak pada salah satu sendi mayor dan ini mungkin membutuhkan aktu beberapa tahun atau bulan sebelum sendi#sendi yang lain ikut terlibat. !iferensial diagnose dari beberapa gangguan polyarthritis yang harus dipikirkan adalah: 1. Polyarthritis inflamasi dengan serology negative. Polyarthritis adalah keadaan klinis dari sejumlah kondisi samar#samar yang berkaitan dengan /2, yaitu arthritis psoriati", juvenile "hroni" arthritis, S-0 dan penyakit jaringan ikat yang lain. %. 2nkilosis spondylitis Penyakit ini se"ara primer adalah penyakit pada sendi sa"roilia"a dan intervertebral, namun demikian penyakit ini juga mungkin terjadi pada sendi perifer. 3. /eiter=s disease Sendi yang lebih besar, dan region lumbosa"ral pada tulang belakang adalah target utamanya. (iasanya pada pasien juga terdapat ri ayat penyakit urethritis atau "olitis dan kadang juga konjungtivitis 4. )out )out yang menyerang multiple sendi sering keliru didiagnosa sebagai /2. Pada gambaran foto rontgen, terdapat perbedaan yang "ukup jelas bila dibandingkan dengan /2. !iagnosis ini dapat disingkirkan dengan ditemukan Kristal pada "airan sendi atau ditemukan tofus nodular 9. !eposit "al"ium pyrophosphate disease Penyakit ini biasanya ditemukan pada orang yang lebih tua. Penyakit ini khususnya mengenai sendi mayor, namun juga dapat terjadi pada pergelangan tangan maupun pada sendi meta"arpophalangeal. .asil foto rontgen hampir khas dan Kristal mungkin dapat diidentifikasi pada "airan synovial atau sinovium

>. 1steoarthritis +12, Penyakit ini biasanya se"ara khusus menyerang pada sendi jari dan sering didiagnosa sebagai /2. 12 selalu melibatkan sendi interphalangeal distal dan menyebabkan nodul arthritis dengan gambaran osteofit pada foto rontgen, sedangkan /2 mengenai sendi proksimal tangan dan didominasi oleh erosi tulang. ?. Sar"oidosis ;. /eumatik polimyalgia

Anda mungkin juga menyukai