Operasi morfologi merupakan operasi yang umum dikenakan pada citra biner (hitam-putih) untuk mengubah struktur bentuk objek yang terkandung dalam citra Kali ini kami akan menjelaskan program mengenai operasi morfologi pada toolbox kami. Berikut ini merupakan tampilan gui sebelum dijalankan. Di dalamnya terdapat beberapa menu , salah satunya operasi morfologi. Di dalam segmentasi citra terdapat sub-sub menu yang berisi dilasi, erosi, Hit or Miss, thinning, thickening, convex hull, top hat, bottom hat.
Berikut merupakan tampilan untuk membuka gambar yang akan diproses di toolbox kami.
Kemudian sekarang kita memasuki pemrosesan menggunakan sub menu pada menu segmentasi citra. Untuk melakukan pemrosesan gambar kami menyediakan tombol grayscale, di mana tombol ini berfungsi untuk mengubah gambar non-grayscale menjadi graycale. Alasannya karena jika kita langsung memroses gambar non-grayscale makan hasilnya akan menjadi 3 oleh karena itu sebelum memroses kita grayscalekan terlebih dahulu.
1. Operasi Dilasi Operasi dilasi biasa dipakai untuk mendapatkan efek pelebaran terhadap piksel yang bernilai 1. (Gonzales & Woods, 2002):
2. Operasi Erosi Operasi erosi mempunyai efek memperkecil struktur citra (Gonzalez & Woods, 2002).
.
3. Operasi Hit or Miss Transformasi Hit or Miss terkadang disebut Hit and Miss (Efford, 2000) THM merupakan dasar untuk skeleton, thinning, dan prunning
4. Operasi Thinning Thinning (pengurusan) adalah operasi morfologi yang digunakan untuk memperkecil ukuran geometri objek dengan hasil akhir berupa skeleton atau rangka. Operasi thinning menyerupai erosi. Perbedaanya thinning tidak akan membuat komponen objek terputus, melainkan mengecilkan hingga hasil akhirnya berapa rangka dengan ketebalan 1 piksel
5. Operasi Thickening Operasi Thickening adalah operasi kebalikan dari thinning. Fungsinya adalah memperbesar ukuran geometris objek.
6. Operasi Convex Hull Operasi convex hull adalah bentuk polygon terkecil yang dapat melingkupi objek. Polygon ini dapat dibayangkan sebagai gelang elastis yang dapat melingkupi tepi objek, hal ini seperti ini kadang diperlukan untuk kepentingan mengenali objek, dengan menghilangkan tepian objek yang cekung.
7. Operasi Top Hat transformasi top hat didefinisikan sebagai perbedaan antara citra dan citra setelah mengalami operasi opening (Solomon & Breckon, 2011) .
8. Operasi bottom hat Operasi bottom hat digunakan untuk memperbesar warna putih melalui dilasi, diikuti pengecilan warna putih melalui erosi dan kemudian dikurangi dengan citra asal.