Anda di halaman 1dari 6

Embriologi Kulit Epidermis Berasal dari surface ectoderm.

. (minggu ke-2 sampai lahir) Pada mulanya, minggu ke-4/5, embryo ditutupi oleh satu lapis sel ectoderm. Awal bulan ke-2 kehamilan (minggu ke-7): epitel terbagi dua, yaitu sel basal dan periderm/epitrichium, lapisan pipih yang terletak pada bagian permukaan. Sel basal kemudian mengalami proliferasi, membentuk lapisan ketiga, yaitu intermediet zone (minggu ke-11). Akhir bulan ke-4 kehamilan: epidermis sudah membentuk lapisan sebenarnya, yaitu : a. Basal layer (germinativum) - Memproduksi sel baru, permukaannya akan membentuk gelombang (menjadi sidik jari). b. Spinous layer - Sel polyhedral dengan tonofibril. c. Granular layer - Mengandung keratohyalin granul. d. Horny layer - Membentuk lapisan permukaan epidermis yang tidak rata, terdiri dari sel mati yang mengandung keratin. - Lapisan periderm biasanya terlepas di trimester ke-2 (minggu ke-21) intrauterine life, dan dapat ditemukan di cairan amnion. Setelah periderm lepas, terbentuklah stratum corneum. Pembentukan melanocytes : - Neural crest bermigrasi menuju mesenkin dermis dan berdiferensiasi menjadi melanoblast, sel ini kemudian bermigrasi menuju dermoepidermal junction dan berdiferesiasi menjadi melanocytes. Proses perubahan ini diregulasi oleh Wnt signaling. - Saat bulan ke-3, epidermis, diinvasi oleh sel dari neural crest untuk membentuk sel yang memiliki melanosome untuk mensintesis pigmen melanin. Karena melanosome mengalami akumulasi, mereka ditransport melalui dendritic process melanocytes ke keratinocytes pada kulit dan rambut. Inilah proses yang disebut dengan pigmentasi. Melanocytes mulai memproduksi melanin sebelum lahir dan menyebarkannya ke bagian epidermis. Saat trisemester pertama, sel Langerhans yang berasal dari sumsum merah tulang menginvasi epidermis Saat bulan ke-4 sampai 6, sel merkel muncul pada epidermis. Dermis Berasal dari lateral plate mesoderm dan dermatomes dari somite. Pada minggu ke 5, pembuluh darah pada dermis awalnya terdiri dari simple struktur endothelium-lined yang berbeda dari mesenkim. Minggu ke-11, sel mesenkim berdiferensiasi menjadi fibroblast dan mulai memproduksi jarinagn ikat kolagen dan elastic.

Pada bulan ke-3 dan ke-4, jaringan ini, corium, membentuk lapisan papilary (dermal papila), yang menonjol ke arah permukaan epidermis, sebagian besar mengandung kapiler kecil dan sensory nerve end organ. Lapisan yang lebih dalam, subcorium, mengandung banyak jaringan lemak. Pada bulan ke-5, kulit ditutupi oleh whitish paste (cairan pekat keputihan), vernix caseosa, yang dibentuk oleh sekresi kelenjar sebaceous, serta regenerasi sel epidermal dan rambut, yang bercampur dengan lapisan periderm. Lapisan ini melindungi kulit dari cairan amnion, sifat yang licin membantu proses persalinan, serta melindungi kulit dari kuku.

Fisiologi Kulit Fungsi Umum dari Kulit : 1. Protection Fungsi penting dari kulit adalah menjadi barier yang efektif antara lingkungan dalam (mencegah pengeluaran cairan) dan luar (zat asing) dari suatu organisme. Peran kulit dalam proteksi menjaga kulit dari water loss, masuknya mikroorganisme dan toxin (natural/sintetic), radiasi UV, trauma, suhu lingkungan ekstrem, sengatan listrik volt rendah. Struktur pelindung kulit : a. Epidermis - Keratin pada lapisan s.corneum -> melindungi secara fisik dari mikroba, abrasi, panas, bahan kimia. - Sel-sel keratinocytes yang rapat (adanya tight junction) -> mencegah masuknya mikroba. - Extracellular nonpolar lipid pada s.corneum yang dihasilkan oleh lamellar body> membentuk hidrophobic matrix untuk mencegah water loss. - Lamellar body mengandung hydrolytic catalic enzim -> membentuk lapisan pelindung. - Pigmen melanin -> mencegah kerusakan oleh kristal violet. - Epidermal langerhans cell -> meningkatkan sistem imun dengan mengenali dan memproses zat asing yang masuk. b. Dermis - Dermis macrophag -> memfagosit bakteri dan virus. - Minyak dari kelenjar sebaceous ->menjaga kulit dan rambut tidak kering serta mengandung bahan kimia pembunuh bakteri. - Memproduksi kolagen dan elastik fiber -> agar kulit kuat. - Subcutaneus lipid layer -> melindungi dari gangguan mekanik, menjaga panas tubuh, serta tempat terjadinya metabolisme energi. Kulit melindungi dengan cara : - Pertahanan terhadap oxidative stress Bentuk oxidative stress : ozon, radiasi UV, polusi udara, mikroorganisme patologis, bahan kimia, obat topikal. Epidermis mengandung sistem antioksidan (enzimatik dan non enzimatik) untuk mencegah kerusakan protein, lipid, serta DNA sel-sel di epidermis akibat oksidative stress. - Menjaga kadar pH pada stratum corneum

Fungsi fungsi stratum corneum (barier permeable, proses inflamasi, pertahanan terhadap mikroba) dilakukan dengan cara meregulasi kadar pH, dengan pH normal asam. Pathway untuk mempertahankan pH : a. Deaminasi filaggrin (derivat histidin) menjadi trans urocanis acid (tUCA) oleh enzim histidase. b. Meningkatkan free fatty acid, dengan cara hidrolisis phospholipid oleh sPLA2 (secretory phospholipase A2) c. Adanya sodium-proton membran antiporter di luar sel. Pengaruh pH asam terhadap fungsi proteksi : a. Pada pH asam, stratum corneum dapat menghasilkan ceramid, yang berfungsi sebagai proteksi. b. Pada pH netral : enzim protease yang memecah desmosom aktif sehingga ikoatan antar sel meregang. Sementara pada pH asam, aktivitas enzim protease menurun, sehingga ikatan antar sel tetap kuat. c. pH asam mencegah pengeluaran IL (interleukin). d. Mencegah infeksi mikroba. Flora normal lebih baik tumbuh pada pH asam, namun organisme patogen tumbuh pada pH basa/netral. Untuk mempertahankan fungsi startum corneum tersebut, terjadi proses sebagai berikut : Sintesis lipid (terutama kolesterol) pada epidermis, 60-70% di bagian basal. Respon metabolik terhadap gangguan proteksi a. Tubuh akan meningkatkan sintesis lipid, terutama ceramid, choleterol, dan FFA, ketika terjadi peningkatan proses perllindungan dari kulit. Proses ini terjadi dengan bantuan enzim HMG-CoA redustase, serine palmitoyltransferase (SPT), acetyl-coA carboxylase, dan fatty acid synthase. b. Terdapat dua jalur respon : - Respon cepat o Terjadi segera setelah ada gangguan, proses perbaikan terjadi dalam 2 jam. o Proses : peningkatan sekresi kolesterol/FFA serta peningkatan pembentukan lamellar body. - Respon lambat Proses perbaikan selama 72-96 jam. Proses : stimulasi epidermal -glucocerebrosidase, peningkatan ceramid, peningkatan sintesis DNA, Adanya spesific lipid a. Jika koleterol, ceramid, atau acylceramides tidak saling terikat, akan membentuk gumpalan masing-masing, tidak berfungsi memperbaiki bagian yang rusak. b. Sebaliknya jika, komponen ini bergabung, atau hanya gabungan acylceramides dan kolesterol, akan menimbulkan proses perbaikan, bahkan mempercepat proses tersebut.

2. Thermoregulation Thermoregulasi : proses pengaturan homeostasis dari suhu tubuh. Kulit melakukan peran ini dengan dua cara : - mengeluarkan keringat pada permukaannya

- mengatur aliran darah pada dermis Jika suhu tubuh tinggi (akibat suhu lingkungan/aktivitas), respon : penguapan keringat di permukaan kulit ->menurunkan suhu pelebaran pembuluh darah di dermis, serta peningkatan aliran darah menuju dermis -> mempercepat penurunan suhu. Jika suhu tubuh rendah, respon : penurunan sekresi keringat di permukaan kulit -> menahan panas vasokonstriksi pembuluh darah di dermis, serta penurunan aliran darah menuju dermis -> mengurangi pelepasan panas.

3. Cutaneus Sensation Sensasi yang terasa pada kulit : sentuhan, tekanan, getaran, thermal sensation, dan pain. Yang berperan adalah nerve ending dan reseptor yang terdistribusi pada kulit, termasuk tactile disc epidermis, corpuscles of touch dermis, dan hair round plexus disekitas hair folikel. 4. Vitamin D production Sintesis vit.D memerlukan aktivasi dari molekul prekursor oleh sinar UV. Proses selanjutnya dilakukan oleh enzim pada hati dan ginjal untuk membentuk calcitriol (bentuk aktif vit D terbanyak). Exposure UV (10-15 menit) diperlukan untuk sintesis vit.D 5. Exretion and Absorption (eccrine sweating) Exretion - Tidak terlalu banyak berperan dalam sekresi, karena memiliki s.corneum dengan struktur waterproof. - Umumnya 400 mL air menguap setiap harinya. Pada orang yang duduk 200 mL. Akan lebih banyak pada orang dengan aktivitas tinggi. - Keringat juga membawa zat-zat keluar tubuh, yaitu : garam, CO2, dan ammoniaurea(hasil metabolit protein). Absorption - Air tidak dapat menyerap pada kulit. - Lipid-soluble material dapat menyerap pada kulit, seperti vit A-D-E-K, obat-obatan, O2, dan CO2. - Zat toxic yang dapat menembus kulit : bahan pelarut (aceton, pelarut pewarna kuku carbon tetrachloride, cairan pemutih), logam berat (timah, merkuri, arsenik), substansi beracun tumbuhan. - Sifat lipid soluble ini menjadi hal yang penting pada obat steroid topical (cortisone) untuk inhibisi histamin dalam proses inflamasi. 6. Blood Reservoir Dermis mengandung jaringan pembuluh darah yang luas, yaitu 8-10 % dari total aliran darah pada resting adult.

Anda mungkin juga menyukai