Anda di halaman 1dari 6

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA 5.

1 Hasil penelitian Hasil pengukuran kadar bilirubin pada tikus putih jantan yang telah diinduksi isoniasid dan rifampisin serta pemberian fraksi antosianin dari ubi jalar ungu dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.1 Hasil Pengukuran Kadar Bilirubin Tikus Putih antan "ata# !langan Perlakuan rata$mg%dl 1 ) * + 5 & K# ,-+1, ,-5./ ,-051 ,-.0. ,-+/* ,-5/ K1 )-201 *-1+, *-,)+ *-101 *-).0 *-11 P1 )-)*. )-1/+ )-*.* )-+)0 )-*,, )-*, P) 1-2)) )-,.2 )-,,0 1-/+/ 1-./5 1-2* P* 1-55+ 1-*)* 1-0)/ 1-+21 1-*2. 1-+/
$'umber : (ata Primer- ),1*&

'( ,-1+ ,-1) ,-1, ,-1) ,-1)

Berdasarkan tabel 5.1- pada kelompok tikus yang tidak diberi perlakuan apapun $kontrol negatif& memiliki rata#rata kadar bilirubin sebesar ,-5/ mg%dl dengan standart de3iasi sebesar ,-1+. Pada kelompok tikus yang telah diinduksi dengan isoniasid dan rifampisin- rata#rata kadar bilirubin meningkat hingga men4apai *-11mg%dl dengan standart de3iasi sebesar ,-1). Pada kelompok tikus yang telah diinduksi kemudian diberi fraksi antosianin dari ubi jalar ungu dengan dosis 5, mg%kgBB%hari $P1&- rata#rata kadar bilirubin menurun hingga men4apai )-*,mg%dl dengan standart de3iasi sebesar ,-1,. Pada kelompok tikus yang telah diinduksi kemudian diberi fraksi antosianin dari ubi jalar ungu dengan dosis 1,, mg%kgBB%hari $P)&- rata#rata kadar bilirubin menurun hingga men4apai 1-2*mg%dl dengan standart de3iasi sebesar ,-1). 'edangkan pada kelompok tikus yang telah diinduksi kemudian diberi fraksi antosianin dari ubi jalar ungu dengan dosis ),, mg%kgBB%hari $P*&-

rata#rata kadar bilirubin menurun hingga men4apai 1-+/mg%dl dengan standart de3iasi sebesar ,-1). Berdasarkan rata#rata tersebut dapat dikatakan bahwa dengan meningkatkan dosis pemberian fraksi antosianin dari ubi jalar ungu dapat menurunkan kadar bilirubin pada tikus putih jantan yang telah terinduksi isonia5id dan rifampisin. !ntuk membuktikan apakah kesimpulan awal tersebut signifikan se4ara statisti4- maka selanjutnya akan dilakukan analisis statisti4 yang meliputi uji 6neway 78697- korelasi dan regresi.

$'umber : (ata Primer- ),1*& :ambar 5.1 :rafik rata#rata kadar bilirubin pada tikus putih jantan

Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa tikus putih jantan yang telah terinduksi isonia5id dan rifampisin akan memiliki kadar bilirubin yang meningkat dibandingkan dengan tikus dalam keadaan normal. Pemberian fraksi antosianin dari ubi jalar ungu pada tikus putih jantan yang telah terinduksi- mampu menurunkan kadar bilirubin pada tikus tersebut meskipun belum men4apai kadar normal.

5.) 7nalisa statistika 1. 7nalisis 6ne way 7no3a Berdasarkan data yang telah diperoleh- kemudian dilakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas untuk mengetahui apakah data layak untuk diuji 7no3a. Hasil uji normalitas $lampiran& menunjukkan bahwa pada kolom uji Kolgomoro3 'mirno3- nilai 'ig ,-20* ; p $,-,5& yang berarti distribusi data kadar bilirubin pada tikus putih jantan bersifat normal. Hasil uji homogenitas $lampiran& menunjukkan bahwa nilai 'ig ,-20* ; p $,-,5& yang berarti 3arian data kadar bilirubin pada tikus putih jantan bersifat homogen. 'elanjutnya dapat disimpulkan bahwa data kadar bilirubin pada tikus putih jantan dapat dilanjutkan dengan analisis 6neway 7no3a. Hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 5.). Hasil 7nalisis 6neway 78697 (ata Kadar Bilirubin dan ':PThepar tikus putih jantan ANOVA bilirubin =ean 'um of '<uares df > 'ig. '<uare Between :roups 1.-./2 + +-++. *,+-*10 -,,, ?ithin :roups ,-)2) ), ,-,15 Total 1/-,/1 )+
$'umber : (ata Primer- ),1*&

Berdasarkan hasil analisis pada table di atas- diperoleh nilai 'ig sebesar ,-,,, @ p $,-,5&- sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata# rata kadar bilirubin tikus putih jantan pada masing#masing perlakuan. !ntuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda dengan perlakuan yang lain maka dilakukan uji lanjut H'( Tukey 5A. Tabel uji lanjut Honesty Significant Differences 5A pada kadar bilirubin adalah sebagai berikut.

Tabel 5.*. Hasil !ji Banjut Honesty Significant Differences 5A "erata Bilirubin Perlakuan 8otasi $mg%dl& K# ,-5/ a P* 1-+/ b P) 1-2* 4 P1 )-*, d K1 *-11 e
$'umber : (ata Primer- ),1*&

Berdasarkan hasil uji lanjut H'( Tukey 5A- diketahui bahwa perlakuan P* yaitu kelompok dengan pemberian fraksi antosianin dari ubi jalar ungu sebanyak ),, mg%kgBB%hari pada tikus yang telah terinduksi isonia5id dan rifampisin memiliki rata#rata kadar bilirubin paling rendah dibandingkan dengan perlakuan pemberian fraksi dengan dosis yang lain- meskipun kadarnya belum men4apai normal. Perlakuan ini berbeda signifikan dengan ) perlakuan pemberian fraksi yang lain $P) dan P1&. Hal ini terlihat dari notasi hasil uji Tukey 5A pada ketiga perlakuan tersebut yang tidak sama. ). !ji Korelasi Pada uji korelasi pearson didapatkan bahwa nilai sig $)#tailed& lebih ke4il dari nilai p $,-,,, @ ,-,5& yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara dosis fraksi antosianin dari ubi jalar ungu dengan kadar bilirubin pada tikus putih jantan. 8ilai korelasi Pearson yang negatif baik pada kadar bilirubin mengindikasikan bahwa hubungan yang terbentuk antara dosis dengan kadar bilirubin adalah hubungan yang berbanding terbalik. 7rtinya- semakin meningkat dosis fraksi antosianin yang diberikan akan menurunkan kadar bilirubin pada tikus putih jantan yang telah terinduksi isonia5id dan rifampisin. Hasil korelasi Pearson dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 5.+. Hasil !ji Korelasi Correlations Bilirubin Pearson Correlation 'ig. $)#tailed& (osis #,-2+2 ,-,,,

$'umber : (ata Primer- ),1*&

*. !ji "egresi Persamaan regresi yang digunakan untuk menentukan pengaruh antara dosis fraksi antosianin dari ubi jalar ungu dan kadar bilirubin tikus putih jantan adalah: D E )-5)2 F ,-,,5 $G& Keterangan: D G E kadar bilirubin E dosis fraksi antosianin dari ubi jalar ungu $mg%ekor%hari&

") E ,-2,, Persamaan tersebut sesuai dengan tabel 7no3a "egresi dimana nilai sig ano3a regresi E ,-,,, @ p $,-,5& yang berarti model regresi 4o4ok se4ara bermakna. Hal tersebut didukung pula pada uji t tabel 4oeffi4ient yang

menunjukkan bahwa nilai sig $4onstant& E ,-,,, dan nilai 'ig $(osis& E ,-,,, yang berarti lebih ke4il dari nilai p $,-,5&. 8ilai " ) yang terbentuk pada persamaan tersebut yaitu ,-2,,- artinya pengaruh dosis fraksi antosianin terhadap penurunan kadar bilirubin adalah sebesar 2,A. 'edangkan 1,A sisanya dipengaruhi oleh fa4tor lain diluar penelitian ini.

$'umber : (ata Primer- ),1*& :ambar 5.). Kur3a hubungan antara dosis fraksi antosianin dari ubi jalar ungu dengan kadar bilirubin tikus putih jantan

Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa pengaruh dosis fraksi antosianin dari ubi jalar ungu berpengaruh negati3e terhadap kadar bilirubin. 7rtinya semakin meningkat dosis fraksi antosianin dari ubi jalar ungu diberikan pada tikus yang terinduksi isoniasid maka kadar bilirubin pada tikus tersebut akan semakin menurun.

Anda mungkin juga menyukai