Kronik) adalah stadium dari penyakit telinga tengah dimana terjadi peradangan kronis dari telinga tengah dan mastoid dan membran timpani perforasi dan ditemukan sekret (otorea), purulen yang hilang timbul.
OMSK
OMSK Tipe Aman OMSK Tipe Bahaya
konservatif dan operatif Penanganan operatif dilakukan pada OMSK Tipe Bahaya untuk eradikasi jaringan patologi yang terdapat di dalam rongga mastoid dan kavum timpani.
Penanganan operatif
Mastoidektomi sederhana
Mastoidektomi radikal
Mastoidektomi radikal
modifikasi
STATUS PRESENT
Anamesa Pribadi Nama Umur Jenis Kelamin Status Perkawinan Agama Pekerjaan : Alamat Tanggal MRS No. RM : Mr.X : 24 thn : laki-laki : Belum Menikah : Islam Mahasiswa : Medan : 17 Juni 2013 : 15.66.10
Anamnese Penyakit
Keluhan Utama
Telaah Os datang ke RSU Haji Medan dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 2 minggu dan sejak 1 minggu terakhir semakin memperberat. Cairan berwarna kehijauan dan berbau, OS juga mengeluhkan riwayat telinga berair dialami sejak SD
RPT RPO
RPK
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Tensi Nadi RR Suhu Berat Badan Tinggi Badan
: Kesadaran Compos Mentis : 120/80 mmHg : 80 x/mnt : 19 x/mnt : 36,7 C : 85kg : 167cm
PEMERIKSAAN UMUM
Kepala Mata
Mulut
: -Stomatitis (-)
Leher
Thorax Abdomen
- Peristaltik (+) N
Ekstremitas
Status Lokalisata
TELINGA Daun Telinga Liang Telinga Serumen Mucosa Membran Timpani KANAN Normal Lapang + Hiperemis (-) Intak KIRI Normal Sempit + Hiperemis (-) Perforasi
HIDUNG
KANAN
KIRI
Cavum Nasi
Septum Nasi Mukosa Konka Media Adenoid
HIDUNG
Inspeksi Palpasi
KANAN
Simetris Pembesaran KGB (-)
KIRI
Simetris Pembesaran KGB (-)
Mulut
Bibir : Simetris Tonsil : T1/T1 Faring : Dalam Batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium Darah Rutin HB : 14.5 g/dL HT : 42.0 % Leukosit : 9.900 /uL Trombosit : 308.000 /Ul
LFT :
SGOT SGPT
RFT :
: 20 U/L : 27 U/L
Ureum Kreatinin
Metabolik
KGD S
Radiologi
Diagnosa : OMSK AS
Rencana Tindakan
Tindakan
Jenis Anastesi
yaitu tanggal 16 Juni 2013 Dan pada malam tanggal 16, dokter anestesi yang bertanggung jawab mengunjungi pasien yang akan di operasi guna mengetahui kondisi terakhir. Pasien puasa 8 jam sebelum operasi dimulai.
jantung.laringoskop.pilih bilah atau daun (blade) yang sesuai dengan usia pasien. Lampu harus cukup terang. T =Tube. Pipa trachea. Pilih sesuai jenis kelamin. Persiapan tube ETT 2 Pada pria idealnya tube no.7.0, 7,5 sangkan pada wanita 7.0. A =Airway. Pipa mulut-faring (Guedel, oratracheal airway) atau pipa hidung-faring (naso-trachealairway). Pipa ini untuk menahan lidah saat pasien tidak sadar untuk menjaga supaya lidah tidak menyumbat jalan nafas. T =Tape. Plester untuk fiksasi pipa supaya pipa tidak terdorong atau tercabut. I =Introducer. Mandrin atau stilet dari kawat dibungkus plastic (kabel) yang mudah dibengkokkan untuk pemandu supaya pipa trachea mudah dimasukkan. C =Connector. Penyambung antara pipa dan pralatan anastesia. S =Suction. Penyedot lendir, Ludah dan Lain-lainnya.
Teknik Anestesi
Premedikasi preoksigenasi induksi propofol eye lid reflek (-) sleep non apneu injeksi muscle relaxan (rocuronium) sleep apneu
Obat-obatan
Premedikasi
Midazolam Pethidine
Induksi
Propofol
Relaksan
Rocuronium = 85 mg (0,6 1,2 mg/kgBB)
Maintenance
O2 (2) : N2O (2) Rocuronium = 10 mg tiap 20-25 menit
Durante operatif
Lama Anestesi : 14.55 - 18.05 Lama Operasi : 15.25 17.55 Jumlah cairan -PO : RL 1000 cc -DO : RL 1350 cc Produksi Urin : - PO : 100 cc - DO : 400 cc Perdarahan Kasa Basah : 5 x 10 = 50 cc Kasa basah : 8 x 5 = 40 cc Suction : 10 = 10 cc Jumlah = 100 cc
EBV : (70) x BB
= 70 x 85 kg = 5950
EBL
(2+2) 85 = 340
Post Operatif
B1 ( Breath)
Airway : clear RR : 18 x/mnt SP : vesikuler ka=ki ST : (-) ronchi, wheezing (-/-), snoring/gargling/crowing (-/-/-) SpO2 : 97-100%
B2 ( Blood)
Akral TD HR t/v
B3 (Brain) Sensorium : Compos Mentis Pupil : isokor, ka=ki 3mm/3mm, RC : (+)/(+) B4 (Bladder) Uop : 500 cc
B5 (Bowl) Abdomen : soepel Peristaltik : normal (+) Mual/Muntah : (-)/(-) B6 (Bone) Oedem : (-)
TERIMA KASIH