Anda di halaman 1dari 9

Tugas 4 Kesatuan Negara, Pemilu, dan Presiden Ideal

Ilmu Sosial Dasar

Muhammad Fahmy Aldi 4KA36 1A113133

KESATUAN NUSANTARA DALAM KEBHINEKAAN INDONESIA


Indonesia, negara kaya yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku, macam-macam kepercayaan, dan ribuan kebudayaan. Sungguh indah negara ini jika dilihat lebih dekat, mengapa? Ya! Benar sekali karena perbedaannya. Perbedaanlah yang menyatukan negara ini sehingga menjadi satu kesatuan seperti yang ada pada lambang negara kita Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Negara ini tak ubahnya seperti gado-gado, mengapa? Karena gado-gado terdiri dari

bermacam-macam sayuran dan disatukan oleh bumbu kacang, begitu juga dengan Indonesia terdiri dari bermacam-maam suku, agama, dan ras namun dipersatukan oleh yang namanya

Indonesia. Bangsa Indonesia sudah berabad-abad hidup dalam kebersamaan dengan keberagaman dan perbedaan. Perbedaan warna kulit, bahasa, adat istiadat, agama, dan berbagai perbedaan lainya. Perbedaan tersebut dijadikan para leluhur sebagai modal untuk membangun bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang besar. Sejarah mencatat bahwa seluruh anak bangsa yang berasal dari berbagai suku semua terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Semua ikut berjuang dengan mengambil peran masing-masing. Para pendiri negara juga mencantumkan banyak sekali pasal-pasal yang mengatur tentang keberagaman. Salah satu pasal tersebut adalah tentang pentingnya

keberagaman dalam pembangunan selanjutnya diperkukuh dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagaimana tercantum dalam ketentuan Pasal 36A UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam kehidupan bernegara bangsa Indonesia yang multikultural memerlukan upaya yang berkesinambungan serta berkaitan dengan berbagai aspek agar
Universitas Gunadarma 2013

tercapai Integrasi nasional melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu dengan mengadakan proses pendidikan sejak dini dalam lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan formal dan in-formal tentang Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) karena individu dalam masyarakat majemuk haruslah memiliki kesetiaan ganda (multi loyalities) terhadap bangsa-negaranya, mereka juga tetap memiliki keterikatan terhadap identitas kelompoknya, namun mereka menunjukan kesetiaan yang lebih besar pada bangsa Indonesia. Dari kebhinekaan itu sendiri juga timbul berbagai hasil kebudayaan, macam-macam bahasa, tarian, makanan, dan sebagainya yang menjadikan negara ini semakin kaya disamping kekayaan alamnya yang luar biasa. Jadi, inilah KESATUAN NUSANTARA DALAM KEBHINEKAAN INDONESIA!

Universitas Gunadarma 2013

TANGGAPAN TERHADAP PEMILU


Sebelum menanggapi tentang pemilu, sebelumnya perlu kita mengetahui apa itu pemilu, bagaimana sistemnya dan apa

tujuannnya. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatanjabatan tersebut politik tertentu. Jabatan-jabatan mulai dari

beraneka-ragam,

presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan. Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, public relations, komunikasi massa, lobby dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik. Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih. Sistem pemilu dibagi menjadi dua, yaitu sistem pemilu berdasarkan daftar peserta partai politik dan berdasarkan perhitungan. Pada sistem pemilu berdasarkan daftar peserta dibagi menjadi dua cara yaitu: 1. sistem terbuka, yaitu pemilih mencoblos/mencontreng nama dan foto peserta partai politik

Universitas Gunadarma 2013

2. sistem tertutup, yaitu pemilih mencoblos/mencontreng nama partai politik tertentu. Kedua sistem memiliki persamaan yaitu pemilih memilih nama tokoh yang sama di mana tokoh-tokoh tersbut bisa bermasalah di depan publik.

Sedangkan, berdasarkan perhitungan dibagi menjadi tiga yaitu: 1. sistem distrik (plurality system), yaitu perhitungan sederhana yaitu calon peserta politik mengumpulkan dalam jumlah suara terbanyak. 2. sistem semi proporsional (semi proportional system), yaitu perhitungan sistem distrik yang menjembatani proporsional. 3. sistem proporsional (proportional system), yaitu perhitungan rumit yaitu calon peserta politik mengumpulkan dengan menggunakan bilangan pembagi pemilih. Sistem pemilihan umum yang di anut oleh Indonesia dari tahun 1945-2009 adalah sistem pemilihan Proporsional. Sistem proporsional lahir untuk menjawab

kelemahan dari sistem distrik. Sistem proporsional merupakan sistem pemilihan yang memperhatikan proporsi atau perimbangan antara jumlah penduduk dengan jumlah kursi di suatu daerah pemilihan. Dengan sistem ini, maka dalam lembaga perwakilan, daerah yang memiliki penduduk lebih besar akan memperoleh kursi yang lebih banyak di suatu daerah pemilihan, begitu pun sebaliknya. Sistem proporsional juga mengatur tentang proporsi antara jumlah suara yang diperoleh suatu partai politik untuk kemudian dikonversikan menjadi kursi yang diperoleh partai politik tersebut. Karena adanya perimbangan antara jumlah suara dengan kursi, maka di Indonesia dikenal Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). BPP merefleksikan jumlah suara yang menjadi batas diperolehnya kursi di suatu daerah pemilihan. Partai politik dimungkinkan mencalonkan lebih dari satu kandidat karena kursi yang diperebutkan di daerah pemilihan lebih dari satu.

Pemilu juga mempunyai tujuan, beberapa tujuan pemilu antara lain: 1. Melaksanakan kedaulatan rakyat. 2. Sebagai perwujudan hak asasi politik rakyat. 3. Untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR, DPD dan DPRD, serta memilih Presiden dan Wakil Presiden. 4. Melaksanakan pergantian personal pemerintahan secara damai, aman, dan tertib (secara konstitusional).
Universitas Gunadarma 2013

5. Menjamin kesinambungan pembangunan nasional.

Tanggapan: Pemilu merupakan sarana mancari pemimpin baik ditingkat yang jabatannya hanya formalitas sampai dengan jabatan yang diakui oleh pemerintahan dunia. Dalam hal ini pemilu yang akan dibahas adalah pemilu yang memilih perwakilan pemimpin yang akan memimpin rakyat di Indonesia. Pada saat ini banyak orang yang berniat untuk mencalonkan dirinya menjadi pemimpin agar dipilih oleh rakyat secara langsung agar bisa duduk di kursi legislatif maupun eksekutif. Pada pemilu terakhir, angka golongan putih (golput) cenderung naik ini bisa disebabkan banyaknya perwakilan rakyat yang dipilih pada pemilu sebelumnya terlibat kasus dan tidak memenuhi janjinya saat masa kampanye sehingga rakyat menjadi acuh terhadap pemilu. Hal ini sungguh sangat disayangkan padahal dengan pemilu kita memilih perwakilan kita untuk memimpin dan mewakili kita di lembaga eksekutif dan legislatif negara. Menurut saya dalam hal golput ini harus dihilangkan karena merugikan kita sendiri yang bisanya hanya mengkritik tapi tidak ikut membangun negara dengan cara mencari pemimpin, daripada golput lebih baik memilih calon pemimpin yang sekiranya paling lemah dari calon-calon yang ada sehingga suara kita tersalurkan sebagai warga negara dan pemilih yang baik.

Universitas Gunadarma 2013

CALON PEMIMPIN/PRESIDEN IDEAL


Berbicara masalah pemimpin tentu dalam benak kita timbul sebuah pertanyaan mengenai sosok pemimpin yang ideal untuk memimpin suatu daerah atau

negara itu yang bagaimana? Hal ini tentu sangat penting untuk kita ketahui agar kedepannya kita tidak melakukan

kesalahan dalam memilih figur pemimpin di masa yang akan datang. Menurut saya, calon pemimpin yang ideal adalah calon pemimpin yang sesungguhnya memahami permasalahan yang ada di negara ini, bukan calon pemimpin yang hanya modal tenar dan akan menjadi pemim pin boneka yang akan memimpin negara dengan segala kontrak politik kepada partai politik yang mengusungnya. Banyak sekali permasalahan negara ini, oleh karena itu calon pemimpin harus mengetahui satu persatu permasalahannya mulai dari bidang ekonomi, hukum, pendidikan, lingkungan hidup, sumber daya alam, kemiskinan, kesehatan, dan sebagainya yang menjadi permasalahan dasar negara ini. Calon pemimpin ideal bukan hanya yang memahami permasalahan yang ada tetapi juga harus mempunyai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, untuk apa pemimpin hanya memahami tanpa solusi sama saja mempelajari tanpa

menyelsaikan bukan? Oleh karena itu pemimpin juga harus mempunyai solusi untuk negara yang akan dipimpinnya. Calon pemimpin harus dekat kepada rakyat agar tau permasalahan yang sesungguhnya bukan hanya duduk dibelakang meja dan mendengarkan lewat telinga staff ahli dan para menteri yang membantu kerja pemimpin, disini pemimpin dituntut mempunyai rasa sosial yang tinggi kepada rakyat yang dipimpinnya. Dengan rasa sosial yang tinggi itu otomatis sang pemimpin akan tampak berkarisma di mata rakyatnya. Selain itu calon pemimpin yang ideal juga harus sehat jasmani, rohani, cerdas dan berakhlak serta teruji menyelasaikan masalah dengan tindakan yang nyata bukan cuma sebatas pidato kenegaraan belaka. Pemimpin yang baik jika dilihat dari
Universitas Gunadarma 2013

jasmani harus terlihat tegap dan kokoh selain itu dari rohani juga harus kuat agar dalam menjalankan kursi pimpinan tetap tegar. Selain hal diatas yang dapat membuat saya bangga jika pemimpin ideal itu yang mempunyai badan yang besar dan tegap sehingga terlihat saat mengahadiri acara kenegaraan diluar negeri tidak terlihat minder diantara pemimpin dunia yang lainnya

Universitas Gunadarma 2013

Sumber: http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/07/bhinneka-tunggal-ikasemboyan-negara.html http://karodalnet.blogspot.com/2012/02/makna-bhinneka-tunggal-ika.html http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum http://priankarara.blogspot.com/2013/03/pengertian-pemilu.html http://simplenews05.blogspot.com/2013/08/tujuan-pemilihan-umum-pemilu.html

Universitas Gunadarma 2013

Anda mungkin juga menyukai