Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Penyakit kelenjar tiroid termasuk penyakit yang sering ditemukan di masyarakat. Penyakit ini terbanyak kedua setelah penyakit kencing manis (diabetes melitus) dalam hal penyakit endokrin. Pasien yang datang berobat biasanya disertai dengan berbagai keluhan yang beraneka ragam. Ada yang khawatir terkena kanker, tidak bisa hamil, takut membesar, dll, yang semuanya mengesankan kekurangtahuan masyarakat terhadap penyakit ini. Khusus tentang salah satu jenis penyakit ini, yaitu penyakit graves, terdapat pemahaman yang keliru terhadap penyakit ini. Terutama bila dikaitkan dengan keadaan lain yang menyertainya, misalnya kehamilan. Pada keadaan ini masyarakat beranggapan kehamilannya harus digugurkan atau tidak boleh makan obat tiroid sama sekali. Tidak semua penderita mengalami semua gejalanya. agi lansia, selain penurunan berat badan, juga penurunan na!su makan, kelemahan otot, dan kelesuan. Tetapi pada wanita muda akan terdapat gejala yang sangat berlainan yaitu tampak penuh energi, gelisah, dan tidak bisa duduk tenang lebih dari beberapa detik. Kelenjar tiroid yang hiperakti! menyebabkan reaksi kimia dalam tubuh menjadi sangat cepat, juga terjadi peningkatan laju metabolisme yang signi!ikan. "elain itu juga terjadi e!ek pada organ, misal jantung, pembuluh darah,respirasi, saluran cerna, susunan sara! pusat, !ungsi otot, dan kelenjar endokrin lain. #ika sampai terjadi kerusakan sistem kardiovaskular, maka tentu sangat mempengaruhi organ lain semisal ginjal, resiko terhadap pecahnya pembuluh darah, yang akibat lebih !atal bisa mengakibatkan kematian. 1.2 Rumusan masalah $. Apakah penyakit %raves itu & '. Apakah hormon tiroid itu&

(. ).

agaimanakah kardiovaskular&

hubungan

antara

penyakit

graves

dengan

sistem

agaimanakah asuhan keperawatan yang tepat pada pasien penyakit graves untuk memperbaiki sistem kardiovaskular&

1.3 Tujuan $. '. (. *engetahui tentang penyakit graves. *engetahui tentang hormon tiroid. *engetahui hubungan antara penyakit graves dengan sistem kardiovaskular. ). *elakukan asuhan keperawatan yang tepat pada pasien penyakit graves untuk memperbaiki sistem kardiovaskular.

'

BAB II TIN AUAN PU!TA"A

2.1 Pengert#an Pen$ak#t %ra&es Penyakit %raves merupakan penyakit kelenjar tiroid yang sering dijumpai dalam praktek sehari+hari dan ditemukan, dapat terjadi pada semua umur namun lebih sering ditemukan pada wanita. Tanda dan gejala penyakit %raves yang paling mudah dikenali ialah adanya struma (hipertro!i dan hiperplasia di!us), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid, hipertiroidisme) dan sering disertai o!talmopati, serta +meskipun jarang+ disertai dermopati.

2.1.1

Et#'l'g# Pen$ak#t %ra&es Penyakit %raves merupakan salah satu penyakit otoimun, dimana

penyebabnya sampai sekarang belum diketahui dengan pasti. Penyakit ini mempunyai predisposisi genetik yang kuat, dimana $-. penderita mempunyai hubungan keluarga yang erat dengan penderita penyakit yang sama. "ekitar -/. dari keluarga penderita penyakit %raves, ditemukan autoantibodi tiroid didalam darahnya. Penyakit ini ditemukan - kali lebih banyak pada wanita dibandingkan pria, dan dapat terjadi pada semua umur. Angka kejadian tertinggi terjadi pada usia antara '/ tahun sampai )/ tahun. 2.1.2 Pat'genesa Pen$ak#t %ra&es Pada penyakit %raves, lim!osit T mengalami perangsangan terhadap antigen yang berada didalam kelenjar tiroid yang selanjutnya akan merangsang lim!osit untuk mensintesis antibodi terhadap antigen tersebut. Antibodi yang disintesis akan bereaksi dengan reseptor T"0 didalam membran sel tiroid sehingga akan merangsang pertumbuhan dan !ungsi sel tiroid, dikenal dengan T"0+1 antibody. Adanya antibodi didalam sirkulasi darah mempunyai korelasi yang erat dengan aktivitas dan kekambuhan penyakit. *ekanisme otoimunitas

merupakan !aktor penting dalam patogenesis terjadinya hipertiroidisme, o!talmopati, dan dermopati pada penyakit %raves. "ampai saat ini dikenal ada ( otoantigen utama terhadap kelenjar tiroid yaitu tiroglobulin (Tg), thyroidal pero2idase (TP3) dan reseptor T"0 (T"0+1). 4isamping itu terdapat pula suatu protein dengan * 5) kilo4alton pada permukaan membran sel tiroid dan sel+sel orbita yang diduga berperan dalam proses terjadinya perubahan kandungan orbita dan kelenjar tiroid penderita penyakit %raves. "el+sel tiroid mempunyai kemampuan bereaksi dengan antigen diatas dan bila terangsang oleh pengaruh sitokin (seperti inter!eron gamma) akan mengekspresikan molekul+molekul permukaan sel kelas 66 (*07 kelas 66, seperti 41)) untuk mempresentasikan antigen pada lim!osit T.

%ambar $ 8 Patogenesis Penyakit %raves 9aktor genetik berperan penting dalam proses otoimun, antara lain 0:A+ ; dan 0:A+41( pada ras Kaukasus, 0:A+ w)5 dan 0:A+ - pada ras 7ina dan 0:A+ $< pada orang kulit hitam. 9aktor lingkungan juga ikut berperan dalam patogenesis penyakit tiroid otoimun seperti penyakit %raves. =irus yang mengin!eksi sel+sel tiroid manusia akan merangsang ekspresi 41) pada permukaan sel+sel !olikel tiroid, diduga sebagai akibat pengaruh sitokin (terutama inter!eron al!a). 6n!eksi basil gram negati! >ersinia enterocolitica, yang menyebabkan enterocolitis kronis , diduga mempunyai reaksi silang dengan otoantigen kelenjar tiroid. Antibodi terhadap >ersinia enterocolitica terbukti dapat bereaksi silang dengan TSH-R antibody pada membran sel tiroid yang dapat mencetuskan episode akut penyakit %raves. Asupan yodium yang tinggi dapat meningkatkan kadar iodinated immunoglobulin yang bersi!at lebih imunogenik sehingga meningkatkan kecenderungan untuk terjadinya penyakit tiroid otoimun. 4osis terapeutik dari lithium yang sering digunakan dalam pengobatan psikosa manik depresi!, dapat pula mempengaruhi !ungsi sel lim!osit T suppressor sehingga dapat menimbulkan penyakit

tiroid otoimun. 9aktor stres juga diduga dapat mencetuskan episode akut penyakit %raves, namun sampai saat ini belum ada hipotesis yang memperkuat dugaan tersebut. Terjadinya o!talmopati %raves melibatkan lim!osit sitotoksik (killer cells) dan antibodi sitotoksik lain yang terangsang akibat adanya antigen yang berhubungan dengan tiroglobulin atau T"0+1 pada !ibroblast, otot+otot bola mata dan jaringan tiroid. "itokin yang terbentuk dari lim!osit akan menyebabkan in!lamasi !ibroblast dan miositis orbita, sehingga menyebabkan pembengkakan otot+otot bola mata, proptosis dan diplopia. 4ermopati %raves (miksedema pretibial) juga terjadi akibat stimulasi sitokin didalam jaringan !ibroblast didaerah pretibial yang akan menyebabkan terjadinya akumulasi glikosaminoglikans . erbagai gejala tirotoksikosis berhubungan dengan perangsangan katekolamin, seperti takhikardi, tremor, dan keringat banyak. Adanya hiperreaktivitas katekolamin, terutama epine!rin diduga disebabkan karena terjadinya peningkatan reseptor katekolamin didalam otot jantung.

2.1.3

(an#)estas# "l#n#s Pen$ak#t %ra&es agi orang lanjut usia (lansia),

Tidak semua pasien mengalami semua gejala.

gambaran utamanya selain penurunan berat badan, juga penurunan na!su makan, kelemahan otot dan kelesuan. Tetapi pada wanita muda tampak penuh energi, gelisah dan tidak bisa duduk tenang lebih dari beberapa detik.

%ejala tiroid hiperakti! yaitu 8 a. erat badan menurun yang berlebihan. menurun. b. anyak keringat Pasien mungkin selalu merasa lapar, banyak makan

Penurunan berat badan terjadi akibat pembakaran kalori oleh hormon tiroid sampai harus bangun pada malam hari untuk makan, tetapi berat badan

Ketika metabolisme meningkat, tubuh memproduksi panas yang berlebihan, yang kemudian dikeluarkan sebagai keringat. c. ?mosional Pasien sering marah+marah dan sangat sensiti! terhadap kritik, emosional, menangis tanpa alasan yang jelas. kampus maupun tempat kerja. d. erdebar+debar cepat dari normal. Pada keadaan yang berat terutama pada lansia akan terjadi detak jantung yang tidak teratur bahkan gagal jantung. e. "esak na!as 0al ini terjadi jika pasien memaksakan diri, misalnya menaiki tangga sambil berlari. !. %emetar Tangan yang gemetar menyebabkan pasien sulit memegang cangkir atau memasukkan anak kunci dan tulisan tangan menjadi memburuk. Tangan yang gemetar ini mudah tampak bila diletakkan selembar kertas di atas tangan pasien yang diluruskan ke depan. g. :emah otot iasanya otot paha menjadi lemah sehingga sulit untuk naik tangga atau bangun dari posisi jongkok tanpa bantuan tangan. Kebanyakan pasien mengalami berdebar+debar atau detak jantung yang lebih Pasien mungkin merasa sulit konsentrasi, yang berdampak pada menurunnya prestasi di sekolah, Pasien merasa nyaman berbusana minim dan terus berkipas walaupun udara dingin.

h. 4iare Ada kecenderungan peningkatan !rekuensi gerak usus sehingga timbul diare, '+( kali sehari. i. 0aid yang tidak teratur 0aid biasanya jadi tidak teratur, sedikit bahkan berhenti. dengan baik, pasien akan sulit hamil. j. 1ambut rontok ila tidak diobati

1ambut menipis, semakin halus dan rontok. Kuku menjadi rapuh dan jelek. k. *ata melotot (ekso!talmus) Pasien dapat mengalami penonjolan bola mata seperti melotot, sering tidak simetris antara mata kanan dan kiri disertai penglihatan ganda dan air mata yang berlebihan. Keadaan ini disebut o!talmopati akibat %raves. ?kso!talmus dapat mengenai satu atau kedua mata. Kelainan ini bisa timbul sebelum atau bersama gejala yang lain, bahkan bisa terjadi sesudah gejala lain berhasil diatasi dengan pengobatan. ola mata yang menonjol terjadi akibat pembengkakan otot dan jaringan lemak di sekitar mata. nyaman. 2.1.* "'m+l#kas# Pen$ak#t %ra&es %erak otot yang bengkak tersebut menjadi terganggu sehingga gerak bola mata menjadi terbatas dan terasa tidak

Komplikasi penyakit %raves adalah sebagai berikut ini 8 *asalah mata yang berhubungan dengan penyakit (disebut Graves opthalmopathy atau e2opthalmos) Komplikasi jantung termasuk rapid heart rate, gagal jantung kongesti! ( terutama pada orang tua) dan atrial fibrillation. Krisis tiroid (Thyroid strom), merupakan eksaserbasi akut dari semua gejala tirotoksikosis yang berat sehingga dapat mengancam kehidupan penderita. Peningkatan resiko osteoporosis. Ketidakcukupan level pengobatan hormon tiroid setelah operasi atau radiasi dapat menyebabkan !atigue (kelelahan), peningkatan kadar kolesterol, sedikit penambahan berat badan, depresi dan kelemahan mental dan !isik. Komplikasi yang berhubungan dengan operasi, termasuk bekas luka pada leher dan suara serak karene kerusakan pada sara! di pita suara dan level kalsium yang rendah karena kerusakan kelenjar paratiroid. 2.1., Pr'gn's#s Pen$ak#t %ra&es <

Prognosis dari penyakit %raves biasanya mengacu pada akibat dari penyakit %raves. Prognosis penyakit %raves meliputi antara lain durasi penyakit %raves, perubahan komplikasi penyakit %raves, hasil yang mungkin dicapai, prospek pemulihan, tingkat ketahanan hidup, tingkat kematian dan kemungkinan hasil lain pada prognosis keseluruhan pada penyakit %raves. Pada banyak kasus, penyakit %raves berespon baik pada perawatan dan pengobatan, tetapi observasi seumur hidup oleh petugas kesehatan penting karena komplikasi serius dapat terjadi berhubungan dengan penyakit ini. 3perasi tiroid atau yodium radioakti! dapat mengakibatkan hipotiroidisme, yang mengakibatkan penurunan berat badan, depresi dan lemah !isik dan mental. Pengobatan antitiroid juga memiliki e!ek samping yang serius. Prognosis dari penyakit %raves 8 baik dengan perawatan dan pengobatan. 9atal jika tidak dirawat dan diobati dengan baik. Prognosis untuk penyakit %raves 8 jika dibiarkan tidak dirawat dan diobati, penyakit %raves dapat menjadi !atal. Akan tetapi pada banyak kasus, kesehatan normal dapat dipulihkan.

2.2 Pengert#an H'rm'n T#r'#2.2.1 Anat'm# .#s#'l'g# H'rm'n T#r'#Kelenjar tiroid terletak tepat dibawah dua sisi laring dan disebelah anterior trakea ,mensekresikan dua macam hormon yang bermakna yaitu tiroksin(T)) dan triiodotironin (T().Kelenjar tiroid terdiri atas !olikel @ !olikel yang tertutup (diameter antara $//+(// mikrometer) yang dipenuhi dengan bahan sekretorik yang disebut koloid dan dibatasi oleh sel epitel kuboid yang mengeluarkan hormonnya ke bagian !olikel itu .Ansur utama dari koloid adalah glikoprotein tiroglobulin besar, yang mengandung hormon tiroid di dalam molekul+molekulnya. egitu hormon yang disekresikan sudah masuk didalam !olikel, hormon itu harus diabsorbsi kembali melalui epitel !olikel ke dalam darah, sebelum dapat ber!ungsi dalam tubuh. #umlah tiroksin yang disekresikan lebih banyak dari triiodotironin. Akan tetapi hampir semua tiroksin akhirnya akan dirubah menjadi triidotironin di dalam

jaringan sehingga secara !ungsional keduanya penting. "ecara kualitati! !ungsi kedua hormon sama, tetapi keduanya berbeda dalam kecepatan dan intensitas kerjanya.Triidotironin kira+kira empat kali lebih kuat dari pada tiroksin,namun jumlahnya di dalam darah jauh lebih sedikit dan keberadaannya di dalam darah jauh lebih singkat dari pada tiroksin.

BAB III PE(BAHA!AN

3.1 Pengkaj#an Data "irkulasi a. %ejala 8 Palpitasi Cyeri dada (angina)

b. Tanda 8 4isritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur

Peningkatan tekanan darah dengan nada yang berat, takikardia saat istirahat. "irkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis)

(.' D#agn'sa "e+era/atan 4iagnosa Keperawatan yang didapatkan adalah penurunan curah jantung 3.3. Inter&ens# "e+era/atan C3 $. T6C4AKAC,6CT?1=?C"6 1A"63CA: *AC4616 Pantau tekanan darah pada posisi 0ipotensi umum atau ortostastik baring, duduk, dan berdiri jika dapat terjadi sebagai akibat dari memungkinkan. '. besarnya tekanan nadi. Pantau 7=P jika menggunakannya. Perhatikan vasodilatasi peri!er yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi. pasien *emberikan ukuran volume sirkulasi yang langsung dan lebih akurat dan mengukur !ungsi jantung (. secara langsung pula. Periksa,teliti kemungkinan adanya *erupakan tanda nyeri ). dada atau angina adanya

yang peningkatan kebutuhan oksigen oleh

dikeluhkan pasien. otot jantung atau iskemia. Kaji nadi atau denyut jantung saat *emberikan hasil pengkajian yang pasien tidur. lebih akurat untuk menentukan

$/

-.

Auskultasi

suara

takikardia. jantung, "$ dan murmur yang menonjol yang pada keadaan

perhatikan adanya bunyi jantung berhubungan dengan curah jantung tambahan, adanya irama gallop dan meningkat murmur sistolik. hipermetabolik. Adanya "( sebagai tanda adanya kemungkinan gagal 5. jantung. Pantau ?K%, catat atau perhatikan Takikardia (lebih tinggi dari normal kecepatan atau irama jantung dan berhubungan dengan demam atau adanya disritmia. peningkatan sirkulasi) kebutuhan akan mungkin merupakan

cerminan langsung stimulasi otot <. jantung oleh hormon tiroid. Auskultasi suara napas. Perhatikan Tanda awal adanya kongesti paru adanya suara yang tidak normal yang berhubungan dengan timbulnya ;. (seperti krekels). gagal jantung. Pantau suhu. erikan lingkungan 4emam (melampaui (;/ 7) mungkin yang sejuk, batasi penggunaan terjadi sebagai akibat dari kadar linen,pakaian, kompres dengan air hormon yang berlebihan dan dapat hangat. meningkatkan diuresis,dehidrasi dan menyebabkan vasodilatasi B. peri!er, peningkatan penumpukan

vena dan hipotensi. 3bservasi tanda dan gejala haus 4ehidrasi yang cepat dapat terjadi yang kering, hebat, nadi mukosa lemah, membran yang akan menurunkan volume pengisian sirkulasi dan menurunkan curah

kapiler lambat, penurunan produksi jantung. $/. urine dan hipotensi. 7atat masukan dan keluaran. 7atat Kehilangan pula berat jenis urine. banyak diuresis, cairan yang muntah, terlalu diare, dapat

(melalui

dia!oresis)

menimbulkan dehidrasi berat, urine $$. pekat dan berat badan menurun. Timbang berat badan setiap hari. Akti!itas akan meningkatkan

$$

"arankan untuk tirah baring, batasi kebutuhan metabolik,sirkulasi yang akti!itas yang tidak perlu. $'. 7atat sinus yang $(. adanya bradikardia,blok berlanjut e!ek menjadi samping berpotensi menimbulkan gagal jantung. riwayat Kondisi ini mempengaruhi pilihan kehamilan, terapi (mis 8 penggunaan penyekat jantung beta+adrenergik gagal kontraindikasi). dari "atu indikasi untuk menurunkan atau menghentikan terapi. merupakan

asma,brokokonstriksi,

jantung. 3bservasi

antagonis adrenergik.

$.

K3:A 31A"6 erikan cairan melalui 6= sesuai Pemberian cairan melalui 6= dengan dengan indikasi. cepat volume tanda perlu untuk memperbaiki tetapi harus sirkulasi gagal

diimbangi dengan perhatian terhadap jantung,kebutuhan terhadap pemberian Dat inotropik. '. a. erikan obat sesuai dengan untuk mengendalikan terhadap

indikasi. Penyekat beta seperti 8 propanolol 4iberikan (6nderal), atenolol (Tenormin), pengaruh nadolol (7orgard).

tirostik

takikardia, tremor, dan gugup dan merupakan obat pilihan pertama pada krisis tiroid akut. Catatan 8 #ika terjadi mungkin bradikardia yang berat, untuk diperlukan

'b.

pemberian atropin. 0ormon tiroid antagonis, seperti *emblok sintesis hormon tiroid dan propiltiourasil (PTA), metimaDol menghalangi perubahan T) ke T(. (TapaDole). *ungkin pengobatan de!initi! atau digunakan untuk persiapan pasien operasi, tetapi e!eknya lambat dan

$'

karenanya menghilangkan

tidak krisis

mampu tiroid.

Catatan8 "ejak terapi PTA dimulai, bila tiba+tiba dihentikan mungkin juga menjadi pencetus timbulnya 'c. Catrium iodida (:ugol) krisis tiroid. atau Aktivitas utamanya adalah untuk mencegah tiroid meningktkan pengeluaran sirkulasi jaga hormon dengan kedalam

saturasi kalium iodida.

penyimpangan

hormom tiroid dalam kelenjar tiroid. 7atatan 8 0arus dimlai $+( jam setelah pemberian obat antitiroid untuk meminimalkan pembentukan 'd. 1A6 ($($6Cal atau $'-6Cal). hormon dari iodida. *enghancurkan !ungsi pada 5+$' minggu. *emberikan glukokortikol. menurunkan jaringan

kelenjar tiroid. Puncaknya tercapai 'e. Kortikosteroid, seperti deksametason (4ekadron). dukungan *enghilangkan hipertermia,

kekurangan adrenal secara relati!, menghalangi absorpsi kalsium, dan menurunkan perubahan T) menjadi '!. 'g. 4igoksin (:anoksin). 9urosemid (:asi2). T( di daerah peri!er. 4igitalis mungkin diperlukan pada %#K. 4iuresis mungkin diperlukan mungkin juga e!ekti! jika dalam

terjadi %#K. Catatan 8 0al ini menurunkan kadar kalsium jika ada 'h. Asetamino!en (Tylenol). gangguan pada neuromuskuler. 3bat pilihan untuk menurunkan suhu tubuh dan berhubungan dengan

$(

'i.

"edati!, barbiturat.

kebutuhan metabolisme. *eningkatkan istirahat, selanjutnya kebutuhan dapat

sehingga

menurunkan

metabolik,menurunkan

'j. (. (a.

1elaksan otot. Pantau hasil

beban jantung. *enurunkan proses menggigil. pemeriksaan 0ipokalemia sebagai akibat dari kehilangan melalui gastrointestinal, gangguan dalam pemasukan atau karena terapi diuretik mungkin akan menyebabkan distrimia dan menggagalkan !ungsi jantung atau

laboratorium sesuai indikasi8 Kalium serum

(b. (c. ).

Kalsium serum Kultur sputum :akukan pemantauan

curah jantung. Terjadi peningkatan dapat mengubah kontraksi jantung. 6n!eksi paru merupakan !aktor

pencetus krisis yang paling sering. terhadap 4apat menunjukkan pengaruh ketidakseimbangan elektrolit atau iskemia yang mencerminkan suplai oksigen pada otot jantung tidak adekuat pada keadaan peningkatan metabolisme. Pembesaran jantung mungkin juga terjadi sebagai suatu respon sirkulasi. peningkatan kebutuhan

?K% secara teratur

)a.

"inar 2 dada

?dema paru akan terlihat disertai -. dengan penekanan pada jantung. erikan oksigen sesuai dengan *ungkin juga diperlukan untuk indikasi. mendukung peningkatan kebutuhan metabolisme,kebutuhan 5. erikan selimut dingin terhadap untuk oksigen tersebut. sesuai Kadang+kadang digunakan

$)

dengan indikasi.

menurunkan hipertermia yang tidak terkontrol (lebih tinggi dari )/E) untuk dan menurunkan menurunkan kebutuhan beban kerja untuk cadangan metabolisme atau konsumsi oksigen

<.

jantung. Kaji atau berikan terapi seperti *ungkin trans!usi,plasma!eresis, dialisis. menangani

dilakukan penurunan

hormon ekstratiroid pada penyakit ;. "iapkan untuk pembedahan yang berat atau pasien koma. Tiroidektomi parsial (mengangkat -,5 dari kelenjar) mungkin cara penanganan pilihan terhadap hipertiroid jika keadaan hipertiroid ini membahayakan.

3.* E&aluas# *empertahankan curah jantung yang adekuat yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yang ditandai dengan tanda vital stabil, denyut nadi peri!er normal, pengisian kapiler normal, status mental baik, tidak ada disritmia.

BAB I0 PENUTUP

*.1 "es#m+ulan

*.2 !aran $. "ebaiknya dalam pengkajian harus juga dilakukan pemeriksaan penunjang (laboratorium) karena penyakit ini tidak ada gejala yang spesi!ik. '. Perlu penanganan yang cepat supaya keadaan tidak lebih berat. $-

(. Perlunya peningkatan pengetahuan perawat agar perawatan bisa see!ekti! dan see!isien mungkin. ). Perlunya kerjasama tim karena perlu penanganan dari berbagai disiplin ilmu (kedokteran, keperawatan, giDi, dll)

$5

Anda mungkin juga menyukai