Anda di halaman 1dari 7

Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Umum Universitas Mulawarman

Refleksi Kasus

GASTROSCHISIS

Disusun oleh Aprilini Fitrisia (0808015062)

Pembimbing dr. Arie Ibrahim, Sp. BS

Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik pada Laboratorium Ilmu Bedah Fakultas KedokteranUniversitas Mulawarman Samarinda 2014

I.

STATUS PASIEN MRS :29 Desember 2013

Waktu Pemeriksaan : 29 Desember2013 Bangsal Identitas : o Nama o Usia o Alamat o Agama : By. Ny. M : 1 hari : IGD

o Jenis Kelamin : Laki-laki : Tenggarong : Islam

ANAMNESA Dilakukan Aloanamnesis pada ayah kandung pasien di IGD RSUD AWS Samarinda Keluhan Utama Usus keluar dari perut Riwayat penyakit sekarang Bayi merupakan rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah Tenggarong, dengan keluhan usus keluar dari perut.Keluhan ini dirasakan sejak lahir. Bayi dilahirkan dari seorang ibu G1P0A0, dilahirkan secara spontan pada usia kehamilan7 bulan, ketika dilahirkan bayi langsung menangis, Tidak ada keluhan demam. Buang air kecil dan buang air besar dalam batas normal. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Hipertensi tidak ada Riwayat Sakit Jantung tidak ada Riwayat penyakit lain di alat kelamin tidak ada. Riwayat keluhan yang serupa tidak ada

Status Perkawinan Perkawinan pertama Lamanya menikah :2 tahun 6 bulan Kawin pertama usia : 17 tahun

Riwayat Antenatal Care 1. Ibu pasien rutin kontrol kehamilan di puskesmas. 2. Tidak ada penyulit saat kehamilan

Riwayat Kontrasepsi 1. Tidak menggunakan alat kontrasepsi Riwayat Kebiasan 1. Tidak merokok 2. Tidak pernah minum minuman keras

I. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Kesadaraan Tanda Vital : Sakit Sedang : Compos Mentis GCS: E4V5M6 :Nadi : 104 kali/menit, regular, kuat angkat : 60 kali/menit : 38, 1celcius per aksiler

Frekuensi Pernafasan Suhu

Kepala dan Leher Kepala Leher : Anemis (-/-), ikterik (-/-), pupil isokor (+) 3mm/3mm,refleks cahaya (+/+), pembesaran kelenjar getah bening (-). Thoraks Inspeksi Palpasi Perkusi :Pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-) : Fremitus vokal normal : sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi :Suara nafas vesikuler, ronkhi (+/+), whezzing (-/-), S1 S2 tunggal, reguler

Abdomen Inspeksi : tampak usus terburai dari dinding abdomen, tidak ditutupi apa-apa,

warna usus tampak kemerahan, distended (+) Palpasi Perkusi Auskultasi : massa (-) : timpani di seluruh abdomen : Bising usus (+) normal.

Ekstremitas : Akral hangat, oedem (-/-), CRT < 2 detik, sklerema (+)

II. PEMERIKSAAN LABORATORIUM


29 Desmber 2013 Leukosit HB Hct Platelet GDS HBsAg 112 19.100 16,3 47,7 191.000 444 Non Reaktif Non Reaktif

III.

DIAGNOSA Gastroschisis

IV.

PENATALAKSANAAN

IGD 29/12/2013 (Konsultasi dokter Sp.BA) Masuk RS Bungkus organ visera dengan urin bag IVFD D5 NS 60cc/20 menit Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr Pasang Infus, OGT, Kateter Rencana Pemasangan Bogota Bag cito di OK IGD

Refleksi Kasus : 1. Bagaimana penatalaksanan awal yang harus dilakukanpada gastroschisis?

V.

PEMBAHASAN Gastroschisis adalah defek mayor dalam penutupan dinding abdomen. Pada gastroschisis, visera tidak tertutup dinding abdomen dan herniasi menembus defek pada lateral umbilikus (biasanya pada sisi kanan dimana terjadi involusi vena umbilical kedua) sehingga terjadi eviserasi dari isi cavum abdomen. Gastroshisis biasanya berisi usus halus dan sama sekali tidak terdapat membrane yang menutupi. 5.1Masalah masalah yang ditemui setelah kelahiran : a. Penguapan dan pancaran panas dari tubuh cepat berlangsung, sehingga terjadi dehidrasi dan hipotermi b. c. Kontaminasi usus dengan kuman juga cepat berlangsung sehingga terjadi sepsis Aerofagi menyebabkan usus usus distensi sehingga mempersulit koreksi

pemasukkan usus ke rongga abdomen pada waktu pembedahan. 5.2 Pertolongan pertama untuk mencegah penyakit penyakit yang timbul dengan: a. Tempatkan bayi pada ruangan yang aseptic dan hangat untuk mencegah kehilangan cairan , hipotermi dan infeksi b. Posisikan bayi senyaman mungkin dan lembut untuk menghindari bayi menangis dan air swallowing. c. Lakukan penilaian ada/tidaknya distress respirasi yang mungkin membutuhkan alat bantu ventilasi seperti intubasi endotrakeal. d. Pasang pipa nasogastric atau pipa orogastrik untuk mengeluarkan udara dari cairan dari system usus sehingga dapat mencegah muntah, mencegah aspirasi, mengurangi distensi dan tekanan (dekompresi) dalam system usus sekaligus mengurangi untuk mengurangi tekanan intraabdomen, demikian pula perlu dipasang rectal tube untuk irigasi dan untuk dekompresi system usus.

e.

Pasang kateter uretra untuk mengurangi mengurangi distensi kandung kencing dan mengurangi tekanan intraabdomen.

f.

Pasang jalur intravena ( sebaiknya pada ekstremitas atas) untuk pemberian cairan dan nutrisi parenteral sehingga dapat menjaga tekanan intravascular dan menjaga kehilangan protein yang mungkin terjadi karena gangguan system usus, dan untuk pemberian antibiotic broad spectrum.

g.

Lakukan monitoring dan stabilisasi suhu, status asam basa, cairan dan elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai