Anda di halaman 1dari 7

BORANG PORTOFOLIO No ID Dan NamaPeserta No ID Dan NamaWahana Topik TanggalKasus TanggalPresentasi Pendamping TempatPresentasi ObjektifPresentasi Keilmuan :dr.

.PratiwiPutriMasrul : RSUD Sawahlunto :Premature Rupture Membrane : 19-01-2013 : : dr. FatmaYanti : Aula RSUD Sawahlunto : o Keterampilan o Penyegaran Masalah TinjauanPustaka o Istimewa

Diagnostik o Manajemen

o Neonates

o Bayi

o Remaja

Dewasa

o Lansia

o Bumil

Deskripsi

Dokter X melakukanpelanggaranetikdandisiplinkedokteran. Tujuan :

Mengetahuijenispelanggaranetikdandisiplinkedokteranbesertasanksinya. BahanBahasan : o Riset Kasus o Audit

TinjauanPustaka

Cara Membahas o Diskusi Data Pasien

: PresentasidanDiskusi : o Email o Pos

Nama / No registrasi / alamat:emisilvia / L / santur NamaKlinik : RSUD Sawahlunto

Data UtamaUntukBahanDiskusi 1. GambarnKlinis Perempuanusia 25 tahunmasuk IGD RSUD Sawahluntotanggal 19-01-2013 pukul 08.55 WIB rujukanpuskesmassungai duriandengankeluhanutama G3P2A0H2ketuban (-) his (-), datangsendiri. 2. KeluhanUtama

Keluar air-air yang banyakdarikemaluansejak jam 04.00 tadipagi 3. RiwayatPenyakitSekarang Keluar air-air yang banyakdarikemaluansejak jam 04.00 tadipagi Nyeripinggangmenjalarkeari-aritidakada Keluar lender campurdarahtidakada Keluardarah yang banyakdarikemaluantidakada Tidakhaidsejak 9 bulan yang lalu HPHT :lupa , TP : sulitditentukan Riwayathamilmuda :mual (+), muntah (-), perdarahan (-) RiwayatANC :kontrolteraturkebidan Riwayathamiltua :mual (-), muntah (-), perdarahan (-) BAK dan BAB biasa Riwayathipertensitidakada, diabetes mellitus tidakada Riwayatmenstruasi : menarche umur 13 tahun, siklus teratur 1 x 28 hari, lamanya 5-6 hari, banyaknya 2-3 x ganti duk tiap hari 4. RiwayatPengobatan 5. RiwayatPenyakitDahulu Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, hipertensi. 6. RiwayatKeluarga Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular, keturunan, atau kejiwaan. 7. RiwayatPerkawinan : 1 x tahun 2007 8. Riwayat kehamilan/abortus/persalinan : 3 / 0/ 2 1. Tahun 2008, perempuan, cukupbulan, lahirspontan di bidan, hidup 2. Tahun 2010, laki-laki, cukupbulan, lahirspontan di bidan, hidup 3. Sekarang 9. RiwayatPemakaianKontrasepsi :tidakada 10. RiwayatImunisasi : 1x 11. PemeriksaanFisik KeadaanUmum Kesadaran TD Nadi : sedang : compos mentis cooperatif : 110/70 mmHg : 110 x/menit

Nafas Suhu Mata Leher Paru Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Abdomen Genitalia Ekstremitas Status obstetrikus Leopold I

: 20 x/menit : 36,80C : konjungtivatidakanemis, skleratidakikterik, : JVP 5-2 cmH20, kelenjartiroidtidakterabamembesar :simetrisstatisdandinamis : fremitus kirisamadengankanan :Sonor :vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

:iktuscordistidakterlihat :iktuscordisteraba 1 jari medial LMCS RIC V :batasjantung normal :bunyijantungmurni, irama regular, bisingjantung (-) : status obstetrikus : status obstetrikus :edema -/-, Refleks Fisiologis +/+, Refleks Patologis -/: : FUT teraba di 3 jari di bawahprosesusxypoideus, terabamassabesar, lunak, noduler

Leopold II

:terabatahananbesar sebelahkanan

di

sebelahkiri,

bagiankeciljanin

di

Leopold III Leopold IV TFU = 33 cm

: terabamassabulat, keras, floating :bagianbawahjaninbelummasuk PAP TBA = 3100 gram

DJJ = 147 x/menit His (-) Genitalia : v/u tenang VT tidakdilakukan 12. Diagnosis Kerja G3P2A0H2 parturienatermJaninhiduptunggal intrauterine preskep + susp PRM 5 jam 13. Tatalaksanaawal O2 2l/menit Bedrest total

Konsuldokterresidenkebidanan VT: 1 jarilonggar, portiotebal, ketuban (-) sisajernih, lakmus test (+). 14. PemeriksaanPenunjang Hb Leukosit Trombosit Ht GDR : 11,5 g/dl :11.300/mm3 :215000/mm3 :38% : 49 mg/dl

15. Diagnosis Kerja G3P2A0H2 parturienatermJaninhiduptunggal intrauterine preskep + PRM 5 jam 16. Penatalaksanaan O2 2l/menit Bedrest total IVFD RL 8 jam/kolf Inj ceftriaxone 1 gr Inj dexamethasone 2 ampl Anjuran :kontrol KU, VS, DJJ, nilai 1 jam lagi HasilPembelajaran 1. Mengetahuiaspeketikadalampenanganankedokteran 2. Mengetahuiaspeketikadalammanagemenpasien 3. Mengetahuiaspekhukumdanetikadalampraktekkedokteran 4. Berkomunikasikepadapasiendankeluargapasiensesuaihukumdanetikakedokteran

Subjektif Perempuanusia 25 tahunmasuk IGD RSUD Sawahluntotanggal 19-01-2013 pukul 08.55 WIB rujukanpuskesmas X dengankeluhanutama G3P2A0H2 ketuban (-) his (-), datangtanpadiantarpetugas. Objektif Pasiendengankeluhanutamahamilanakke3 banyakdarikemaluansejak jam 04.00. dankeluar Tidakhaidsejak air-air 9 bulan yang yang

lalu.Nyeripinggang yang menjalarkeari-ari (-), keluardarahbercampurlendirtidakada.

Dari pemeriksaanfisikditemukan, perutmembesar 3 jaridibawahprocecusxypoideus, DJJ 147x/menit, daripemeriksaandalam; pembukaan 1

jarilonggar,ketubantidakadadengansisajernihdan test lakmus (+). Dari data diatasdapatdisumpulkan diagnose kerjapasienadalahG3P2A0H2

parturienatermJaninhiduptunggal intrauterine preskep + PRM 5 jam.

Assessment Pada kasus ini, seorang dokter X di puskesmas X merujukseorangpasienke RSUD Sawahluntodengan RSUD diagnosis
G3P2A0H2 ketuban (-) his (-).

Pasiendatangsendirike

Sawahluntodenganmenggunakansepeda

motor

pribadinya, tidakadasatupunpetugaskesehatan yang menyertaipasien. Tindakan yang dilakukan dokter X tersebut melanggar KODEKI pasal 2 : seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.Yang yang

dimaksuddenganukurantertinggidalammelakukanprofesikedokteranyaitu sesuaidenganperkembangan hukumdan agama, IPTEK kedokteran, / etikaumum,

etikakedokteran,

sesuaitingkat

jenjangpelayanankesehatan,

sertakondisidansituasisetempat.Disini terdapat beberapa kesalahan dalam penanganan pasien. Pasien hamil dengan pecah ketuban dini

kemudianpasiendirujuktanpapenangananapapunterhadappasien. padapasiendiberioksigen,

Seharusnya bedrest,

dankemudiandirujukdenganmenggunakanambulansdisertaiseorangpetugaskesehatan. Karena komplikasi yang dikhawatirkan pada KPD adalah Fetal/neonatal infeksi, Maternal infeksi,Kompresitalipusat/ prolapse, Failed induction resulting in cesarean section. Kasus pada dokter X ini, tidak hanya kasus etik tetapi juga kasus disiplin profesi. Pada pedoman penegakan disiplin profesi kedokteran, kasusini merupakan bentuk pelanggaran disiplin kedokteran point 6, bahwa dalam penatalaksanaan pasien, melakukan yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan yang seharusnya dilakukan, sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya, tanpa alasan pembenar atau pemaaf yang sah sehingga dapat membahayakan pasien. melakukan tindakan yang Dokter X disinitidak yang

cepatdantepatterhadapkeadaan

memerlukanintervensikedokteran.

Untuk kasus etik, dokter X hanya mendapat sanksi moral. Untuk kasus disiplin profesi, apabila terjadi pengaduan, dokter X dapat diproses oleh Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) dan apabila dinyatakan bersalah dapat dijatuhi sanksi.SanksiterhadapdisiplintersebutditetapkanmelaluiPedomanPenegakanDisiplinPr ofesiKedokterandalambab IV mengenaiSanksiDisiplin, yaitusanksidisiplin yang dapatdikenakanoleh MKDKI berdasarkanUndang-UndangNomor 29 Tahun 2004 tentangPraktikKedokteranpadaPasal 69ayat (3) adalah : 1. Pemberianperingatantertulis; 2. RekomendasipencabutanSuratTandaRegistrasiatauSuratIzinPraktik;dan/atau 3. Kewajibanmengikutipendidikanataupelatihan institusipendidikankedokteranataukedokterangigi. RekomendasipencabutanSuratTandaRegistrasiatauSuratIzinPraktikyang dimaksuddapatberupa: a. RekomendasipencabutanSuratTandaRegistrasiatauSuratIzinPraktiksementaras elama-lamanya 1 (satu) tahun, atau b. RekomendasipencabutanSuratTandaRegistrasiatauSuratIzinPraktiktetapatausel amanya; Kewajibanmengikutipendidikanataupelatihan institusipendidikankedokteranataukedokterangigi yang dimaksuddapatberupa : a. Pendidikan formal; atau b. Pelatihandalampengetahuandanatauketrampilan, magang di di

diinstitusipendidikanatausaranapelayanankesehatanjejaringnyaatausaranapelayanan kesehatan yang ditunjuk, sekurang-kurangnya 3 (tiga)bulandan paling lama 1 (satu) tahun.

DaftarPustaka Hanafiah, Jusuf dkk. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Edisi 3. EGC. Jakarta. 1999. Konsilkedokteran Indonesia.HimpunanPeraturantentangMajelisKehormatanDisiplinKedokteran

Indonesia.

Jakarta.

2006.

Diunduhdarihttp://inamc.or.id/download/Buku%20MKDKI.pdf MajelisKehormatanEtikKedokteran Indonesia.KodeEtikKedokteran Indonesia

danPedomanPelaksanaanKodeEtikKedokteran Indonesia. Jakarta. 2002.

Anda mungkin juga menyukai