Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANGGUN ANDREYANI (12308141001) CAHAYA UTAMI (12308141019) ROIN FATHUL ARZAKI (12308141028) PUTRI SARI (12308141041) IKA PRATIWI (12308141045)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013
BAB I PENDAHULUAN
Membran sel atau lebih dikenal dengan membran plasma merupakan bagian sel yang memisahkan lingkungan internal (bagian dalam) dengan lingkungan eksternal (bagian luar) suatu sel, atau dapat dikatakan membran sel merupakan barier antara sel dengan lingkungannya. Membran sel bersifat selektif permeabel, artinya tidak semua molekul dapat melalui membran, hanya molekul tertentu saja. Membran memiliki ukuran yang tipis yaitu 7,5-10 nm, sehingga tidak dapat dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, namun dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Membrane sel merupakan selaput plasma yang terdiri dari senyawa-senyawa lipid, protein, dan karbohidrat. Akhir-akhir ini, model yang dapat diterima untuk penyusunan molekul-molekul tersebut dalam membrane ialah model mosaic fluida. Pada teori mosaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen. Menurut model ini, membrane merupakan mosaic molekul protein yang terapung pada bilayer fluida yang terdiri dari fosfolipidfosfolipid. Model mosaic fluida ini dikemukakan oleh Seymour Jonathan Singer dan Garth Nicholson pada tahun 1972.Menggunakan mikrograf electron, membrane sel mempunyai tebal lebih kurang 10 nm dan terdiri dari tiga lapisan yaitu dua garis gelap yang dipisahkan oleh ruang yang jernih. Sedangkan menggunakan analisis kimia membrane sel mengandung 50% lipid dan 50% protein dan karbohidrat.
BAB II PEMBAHASAN
Diatas merupakan model membran sel yang dikemukakan oleh J.Danielli dan H. Davson pada 1940 menyempurnakan bahwa protein globular juga merupakan bagian dari membran dan menunjukkan adanya dwilapis lipid yang diapit secara Sandwiched molekul protein globular, sehingga membuat suatu saluran melalui substansi polar.
Diatas
merupakan
model
membran
sel
dari
Danielli-Harvey
yang
Diatas merupakan model membran menurut (1950 )J.D. Robertson : Konsep selaput Kesatuan, yaitu lapisan lipid sebagai 2 lembaran molekul lipid di bagian hidrofiliknya bersinggungan dengan lapisan molekul protein berkonfigurasi memanjang. Model Robertson diterima sampai 10 th, kemudian mulai ada pemikiran baru ,misalnya tidak semua membran mempunyai kemampuan yang sama dalam elektron mikrograf, dan umumnya tidak sama dalam fungsinya, contoh: membran dalam mitokondria dilapisi dengan barisan partikel yang berfungsi dalam respirasi sel, sehingga kelihatan jauh berbeda dengan membran plasma 2.2 Komponen Makromolekul Penyusun Membran Komponen makromolekul penyusun membran sel ada 3,yaitu, lemak, protein, dan karbohidrat,.
2.2.1 Mengandung Makromolekul Lipid yang tersusun atas : a. Fosfolipid
Fosfolipid adalah gabungan dari lipid dengan fosfat. Fosfolipid bersifat esensial bagi sel karena merupakan penyusun membran sel. Fosfolipid mirip dengan molekul lemak namun hanya memiliki dua asam lemak yang melekat pada gliserol. Kedua ujung fosfolipid menunjukkan perilaku yang berbeda terhadap air. Ekor hidrokarbon bersifat hidrofob terhadap air sedangkan gugus fosfat dan molekul yang melekat pada gugus ini yang membentuk kepala hidrofilik terhadap air. Adapun fungsi dari fosfolipid adalah sebagai
pembatas sel dengan lingkungannya.fungsi ini dapat dilakukan karena membran bersifat hidrofobik (tidak suka akan air), sekaligus
memperkenankan difusi molekul air, oksigen, dan karbondioksida pada membran plasma umumnya terdapat dua jenis fosfolipid yang utama, yaitu: Fosfogliserida merupakan fosfolipid yang mengandung gugus fosfat. Fosfogliserida merupakan polimer dari asam lemak dan fosfat yang berikatan kovalen pada rangka karbon gliserol. Pada fosfogliserida, gugus fosfat mengikat alkohol pada gugus polarnya. Alkohol tersebut dapat berupa cholin, ethanolamine, inositol,serine atau treonin. Spingomielin
Merupakan fosfolipid yang tidak diturunkan dari gliserol, kerangka karbonnya adalah sfingosin, suatu alkohol amino yang mengandung rantai hidrokarbon panjang dan tak jenuh. Terdiri dari dua gugus, yaitu gugus amino (-NH2) dan gugus hidroksil (-OH) keduanya berinteraksi dengan substansi lain membentuk membrane spingolipid. Dalam molekul sfingomielin, gugus amino pada
kerangka karbon sfingosin berikatan dengan suatu asam lemak melalui pembentukan amida. 2.1.2 Kolesterol Kolestrol merupakan komponen membran pada sel hewan. Kolesterol merupakan turunan asam lemak berantai karbon siklik, sehingga sangat hidrofobik. Kolesterol sangat berperan penting pada fluiditas membran. Pada tremperatur tinggi, kolesterol mejaga membran agar tidak terlalu fluid dan menjadikan membran kurang permeabel terhadap molekul kecil dengan ikatannya terhadap dengan interaksi antar ikatan asam lemaknya. Begitu pula sebaliknya, dengan interaksi antar ikatan asam lemak tersebut pada temperatur yang sangat rendah kolesterol mencegah membran dari kekakuan.
Gambar . 12. Steroid (Thorpe, 1984) 2.2 Mengandung Makromolekul Protein Jumlah dan tipe protein yang ada pada membran sangat bervariasi pada setiap membran dari sel tergantung pada fungsi spesifik yang diembannya. Secara umum protein membran digolongkan menjadi dua, yaitu protein integral dan protein poriferal. 2.2.1 Protein Integral Protein membran terpadu (integral membrane proteins) adalah protein yang menembus membran pada kedua permukaannya atau membentang diantara kedua permukaan membran. Protein ini meliputi beberapa jenis, yaitu : a.) Protein Transmembran merupakan protein yang menembus membran pada kedua sisi, baik yang satu kali menembus membran (singlepass protein) ataupun yang beberapa kali menembus membran (multipass protein). Setiap tembusan membran merupakan struktur -heliks dengan bagian yang tertanam dalam lipid bilayer, sehingga masuk akal bila bagian struktur primer protein yang menembus membran tersusun oleh jenis asam amino yang hidrofobik. Bagian hidrofobik dari protein tersebut berinteraksi dengan bagian ekor dari fosfolipid, sementara bagian
hidrofiliknya muncul pada kedua permukaan membran (sisi luar dan sisi dalam sitoplasmik). Bagian protein yang menyembul
pada kedua sisi permukaan tentulah bersifat hidrofilik, sehingga mampu berinteraksi dengan lingkungan air. b.) Protein Integral Merupakan protein yang Bagian Utamanya Terletak di Permukaan Membran Sisi Interior Sel Protein ini berasosiasi dengan membran bilayer melalui perantaraan ikatan kovalen dengan rantai asam lemak atau rantai lipid khusus seperti gugus prenyl. Protein ini disintesis sebagai protein terlarut pada sitosol dan mengalami modifikasi berikatan dengan gugus lipid secara kovalen pasca translasi, yaitu di dalam retikulum endoplasma dan badan golgi. Protein Integral Bagian Utamanya Terletak di Permukaan Membran Sisi Luar Sel Protein ini berikatan dengan fosfatidil kolin inositol dengan perantaraan oligosakarida yang berikatan secara kovalen. Protein integral menembus inti hidrofobil lapisan ganda atau bilayer lipid. Banyak diantaranya merupakan protein transmembran, yang membentang kedua sisi membran protein integral lain hanya membentang separuh jalan kedalam inti hidrofobik 2.2.2 Protein Perifer Protein periferal sama sekali tidak tertanam dalam bilayer lipid. Seluruhnya berlokasi dibagian luar dari lipid bilayer, baik itu di permukaan sebelah ekstraseluler maupun sitoplasmik dan berhubungan dengan membran malalui ikatan non kovalen. Protein ini merupakan angota yang terikat secara longgar pada permukaan membran, sering juga pada bagian protein integral yang dibiarkan terpapar. Protein pada membran menentukan sebagian besar fungsi spesifik membran. Adapun fungsi dari protein membran adalah Transpor protein yang membentang (melintang) membrane mungkin memberikan suatu saluran hidrofilik melintasi membrane yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu beberapa protein transport menghidrolisis ATP sebagai sumber energi untuk memompa bahan melintasi membrane tersebut secara aktif. Aktivitas enzimatik protein yang berada dalam membrane mungkin berupa enzim dengan sisi aktifnya yang dipaparkan ke zat-zat pada alrutan sebelahnya. Dalam beberapa kasus, sejumlah enzim dalam
membrane disusun sebagai suatu tim atau satuan yang melaksanakan langkah-langkah berurutan suatu jalur metabolisme. Transduksi sinyal Protein membrane mungkin memiliki tempat pengikatan dengan bentuk spesifik yang sesuai dengan bentuk-bentuk mesenjer kimiawi, seperti hormone. Mesenjer eksternal (sinyal) mungkin menyebabkan perubahan konformasi protein yang merelai pesan ke bagian dalam sel. Penggabungan interseluler Protein membrane dari sel-sel yang bersebelahan mungkin dikaitkan bersama-sama dalam berbagai bentuk junction. Pengenalan sel-sel Beberapa glikoprotein (protein dengan rantai gula pendek) berfungsi sebagai label identifikasi yang secara khusus dikenali oleh sel lain. Pelekatan ke sitoskeleton dan matriks ekstraseluler (ECM) Mikrofilamen atau elemen lain sitoskeleton mungkin terikat ke protein membrane, suatu fungsi yang membantu mempertahankan bentuk sel dan menetapkan lokasi protein membrane tertentu. Protein yang mendekat ke ECM dapat mengkoordinasikan perubahan ektraseluler dan intraseluler. 2.3 Karbihdrat mmbran 2.3.1 Protein bersenyawa dengan Glukosa (Glikoprotein) Merupakan modifikasi dari protein dengan adanya penambahan karbohidrat. Ikatan yang mengikat antara kedua molekul karbohidrat dengan protein. Karbohidrat pada membran terdiri rantai pendek yang bercabang kurang dari 15 unit gula. Karbohidrat pada sisi ekstraseluler membran plasma bervariasi antar spesies, antar individu yang berbeda dari spesies yang sama, dan bahkan antar tipe sel yang berbeda pada satu individu. Keanekaragaman jenis dan lokasi membran pada permukaan sel memungkinkan karbohidrat membran berfungsi sebagai penanda yang membedakan satu sel dengan sel yang lain.
2.3.2 Glukosa bersenyawa dengan Lipid (Glikolipid) Merupakan modifikasi dari lipid membran dengan adanya penambahan karbohidrat (monosakarida atau oligosakarida). Karbohidrat pada membran terdiri rantai pendek yang bercabang kurang dari 15 unit gula. Contoh dari glikolipid adalah Serebrosida (glukoserebrosida dan galaktoserebrosida) yang mempunyai rangka karbon sfingosin (bukan gliserol). Perbedaan susunan lipid pada membran juga penting dipahami karena masing-masing lipid mempunyai karakter fisik yang berbeda, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan kemampuan sel berhadapan dengan lingkungannya. Seperti yang kita tahu, ada sel yang mampu hidup di tempat sangat dingin dan ada pula sel di tempat yang bersuhu tinggi namun tidak mengalami denaturasi. Organisme yang hidup di daerah dingin memiliki komposisi lipid yang ekor hidrofobiknya pendek, ikatan rangkapnya banyak (tak jenuh), dan muatan ujung kepala lipid meningkat. Sedangkan organisme yang hidup pada temperatur tinggi menyesuaikan diri dengan susunan lipid yang ekor hidrofobiknya panjang, ikatan rangkanya sedikit (jenuh), dan muatan ujung kepala lipid lebih kecil. Hewan-hewan poikiloterm, yang hidup pada temperatur yang berubah-ubah juga menyesuaikan diri dengan perubahan komposisi lipid membran secara tepat.
2.4 Transpor Membran 2.4.1 Transport Mikromolekul: Tanspor Pasif Dalam suatu difusi bebas beberapa molekul (misalnya: air, O2,CO2) bergerak dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke arah daerah yang konsentrasinya rendah. Gerakan yang demikian dikatakan menurut gradidien konsentrasi. Kedua sisi membran mempunyai perbedaan potensial listrik atau potensial membran. Ada perbedaan potensial
membran yang menyebabkan ion yang bermuatan positif mudah sekli masuk kedalam sel karena didalam sel terdapat muatan negatif, dan sebaliknya ion yang bermuatan negatif tetap berada di luar sel karena tertarik oleh muatan positif pada bagian luar membran dan juga karena ditolak oleh muatan negatif yanga ada pada bagian dalam membran. Dan dapat disimpulkan bahwa difusi ion-ion yang tertentu melalui membran tergantung pada dua faktor: gradien konsentrasi ion yang bersangkutan dan keseluruhan gradien potensial listrik yang terdapat pada membran. Kedua faktor tersebut merupakan gradien elektrokimiayang menentukan ion-ion berdifusi melintasi membran plasma.
Difusi Sederhana Merupakan perpindahan suatu molekul atau zat terlarut dari larutan yang konsentrasinya tinggi (hipertonis) menuju larutan yang konsentrasinya lebih renhah (hipotonis).
Mekanisme ini sangat sederhana sehingga molekul dapat melewati membran sel. Molekul hidrofobik seperti bensin, kemudian O2 dan CO2 serta molekul polar (H2O) dapat melewati membran sel.
Difusi terfasilitasi Suatu difusi sederhana tetapi dibantu oleh suatu protein pembawa atau protein transforter. Suatu molekul apabila akan melewati membran maka harus dibantu oleh suatu protein pembawa. Setiap molekul atau ion biasanya memiliki protein pembawa yang khusus. Difusi terfasilitasi tidak membutuhkan energy dari luar, karena lewanya protein dbantu oleh protein, sehingga molekul tidak berinteraksi langsung dengan bagian hidrofobiknya. Maka molekulmolekul yang polar tidak dapat melewati membran melalui difusi ini.
Osmosis Merupakan suatu proses perpindaha molekul zat pelarut dari larutan
yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Transpor Aktif Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang
menggunakan energy untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium - kalium. Transpor aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi. Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan. Proses transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka kearah dalam sel menjadi membuka kebagian luar
sel. Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju keluar sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka kearah luar menjadi membuka kearah dalam sel dan ion kalium dilepaskan kedalam sel. Transpor aktif substansi / molekul dapat bergerak melawan gradien elektrokimia., dan dikatakan transpor aktif karena pada peristiwa ini di perlukan energi, yang terutama bersumber dari ATP.
2.4.2 Transpor makromolekul Selain molekul yang kecil , molekul partikel yang besar juga harus masuk kedalam sel atau meninggalkan sel. Substansi ini tentu saja tidak dapat langsung melintasi membran plasama dengan cara menembus lipid ganda ataupun dengan mekanisme transpor protein . karena bersifat cair dan dinamis membran plasma dapat berubah bentuk dan robek untuk untuk sementara guna membentuk semacam kantong kecil didalam sel. Pada saat itu lah lapisan lipid ganda secara otomatis akan menutup diri sehingga kembali menjadi membran permukaan yang kontinyu. Proses pengambilan suatu substansi oleh suatu sel dari sekitarnya melalui membran pasma secara umum disebut endositosis , sedangkan proses pengeluarananya disebut eksositosis. 1. Eksositosis Pada peristiwa ini sel mensekresi makromolekul melalui peleburan gelembung dengan membrane plasma. Selama eksositosis sebuah gelembung biasanya bertunas pada reticulum endoplasma (RE) atau
aparatus golgi bergerak melalui sitoskeleton kemembran plasma. Bila gelembung membrane dan membrane plasma bertemu dengan molekul lipid dari dua lapisan tersusun kembali. Kedua membrane kemudian melebur dan isi gelembung ditumpahkan ke filar sel.
2. Endositosis Pada peristiwa ini sel mengambil makromolekul dengan membentuk gelembung yang berasal dari membbran plasma. Daerah tertentu dari membran plasma melekuk kedalam membentuk kantong. Ada 3 jenis endositosis : a. Fagositosis Sel menekan suatu partikel dengan kaki palsu mengelilingi dan membungkus serta mengemasnya dalaam kantong besar yang dibunngkus membrane.
Gambar a. fagositosis b. Pinositosis Sel menekan tetes-tetes cairan ekstraseluuler dalam gelembung yang kecil.
Gambar b. Pinositosis c. Endositosis yang dijembatani reseptor Endositosis yang dijembatani reseptor sangan spesifik.
Terpancang di membran yaitu protein sebagai tempat reseptor yang spesifik menmpakan pada cairan ekstraseluler dimembran dinamakan coated pits yang dibatasi pada sisi sitoplasma oleh lapisan yang tidak begitu jelas, yang terdiri dari protein kratin dan bahan ekstra seluler yang terikat pada reseptor dinamakan ligan. Bila ligan yang sesuai, terikat pada tempat reseptor akan dibawa ke dalam sel melalui penuntasan ke dalam dari lubang yang diselubungi untuk membentuk coated vesicle.
DAFTAR PUSTAKA
Sheeler And Bianchi. 1983. Cell Biology, Structure, Biochemistry And Fungsion, Jhon willey & Sons, Inc. New York