Anda di halaman 1dari 1

Sang Belang dengan Sang Kancil Pada suatu hari, Sang Belang berjalanjalan di dalam hutan untuk mencari

makanan. Sang Belang sangat lapar dan dahaga. Tiba-tiba Sang Belang melihat Sang Kancil sedang makan pucuk kayu. Sang Belang terus menerkam Sang Kancil. Sang Kancil sangat terkejut dan mula membuat helah untuk melepaskan dirinya dari Sang Belang. Sang Kancil meminta Sang Belang menelannya bulat-bulat supaya dagingnya tidak terlekat di celah-celah gigi Sang Belang. Sang Belang menerima tawaran Sang Kancil itu. Sang Kancil terus melompat masuk kedalam mulut Sang Belang apabila Sang Belang mengangakan mulutnya. Sang Belang tercekik dan tidak dapat bernafas. Sang Belang telah jatuh pengsan dengan tiba-tiba. Sang Kancil terus keluar dari mulut Sang Belang. Sang Kancil meninggalkan Sang Belang yang pengsan itu. Sang Kancil telah terselamat daripada dimamah oleh Sang Belang kerana pandai menggunakan akalnya. Sang Belang dengan Sang Kancil

Pada suatu hari, Sang Belang berjalanjalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Sang Belang sangat lapar dan dahaga. Tiba-tiba Sang Belang melihat Sang Kancil sedang makan pucuk kayu. Sang Belang terus menerkam Sang Kancil. Sang Kancil sangat terkejut dan mula membuat helah untuk melepaskan dirinya dari Sang Belang. Sang Kancil meminta Sang Belang menelannya bulat-bulat supaya dagingnya tidak terlekat di celah-celah gigi Sang Belang. Sang Belang menerima tawaran Sang Kancil itu. Sang Kancil terus melompat masuk kedalam mulut Sang Belang apabila Sang Belang mengangakan mulutnya. Sang Belang tercekik dan tidak dapat bernafas. Sang Belang telah jatuh pengsan dengan tiba-tiba. Sang Kancil terus keluar dari mulut Sang Belang. Sang Kancil meninggalkan Sang Belang yang pengsan itu. Sang Kancil telah terselamat daripada dimamah oleh Sang Belang kerana pandai menggunakan akalnya.

Anda mungkin juga menyukai