Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September 2000, sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk Indonesia sepakat untuk mengadopsi Deklarasi Milenium yang kemudian dijabarkan dalam kerangka praktis Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs). MDGs menempatkan pembangunan manusia sebagai fokus utama pembangunan, memiliki tenggat waktu (2015).
MDGs juga merupakan komitmen nasional dalam upaya lebih menyejahterakan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan dan lingkungan. Dari 8 tujuan MDGs yang menjadi tanggung-jawab Kementerian Kesehatan yaitu: MDG 1, 4, 5, 6 dan 7. Setiap tujuan memiliki satu atau beberapa target beserta indikatornya. Upaya percepatan pencapaian target MDGs menjadi prioritas pembangunan nasional yang memerlukan sinergis kebijakan perencanaan dari tingkat Pusat hingga Daerah. Sesuai Inpres No 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebagai unsur pemerintahan diwajibkan untuk melaksanakan percepatan pencapaian MDGs yang tertuang dalam suatu Rencana Aksi Daerah (RAD).

Untuk itu dalam rangka memudahkan penyusunan RAD tersebut, Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI menganggap perlu untuk menerbitkan buku saku MDGs, yang berisi tentang kegiatan dan sub-kegiatan, indikator, definisi operasional, cara perhitungan dan target dalam rangka percepatan pencapaian MDGs di bidang kesehatan tahun 2011-2015.
Edisi ini, merupakan edisi perdana, dengan demikian maka sebagaimana pepatah kata menyatakan bahwa tiada gading yang tak retak, maka buku saku MDGs Bidang Kesehatan ini belumlah sempurna, dan seiring dengan pelaksanaan dalam rangka pencapaian MDGs, kami akan terus menyempurnakan buku saku MDGs Bidang Kesehatan ini. Jakarta, 17 Februari 2011 Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran,

dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes.

8 Tujuan MDGs
Goal 1 : Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan Goal 2 : Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua Goal 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Goal 4 : Menurunkan Kematian Anak Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu Goal 6 : Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya (Tb) Goal 7 : Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup Goal 8 : Mengembangkan Kemitraan Pembangunan di Tingkat Global

GOAL 1 : MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015 Indikator Acuan Dasar Saat Ini Target Status

Prevalensi balita dengan berat badan rendah / gizi kurang


Prevalensi balita gizi buruk

(1989): 37,5 persen

(2007): 18,4 persen (Riskesdas)

(2015): 18,5 persen ( RPJM: < 15 persen)

Tercapai (Achieved)

(1989): 6,3 persen (Susenas)

(2007): 5,4 persen (Riskesdas 2007)

(2015): 3,15 persen

Akan tercapai (on track)

Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum 1400 kkal/kapita/hari (1990): 9,0 persen (Maret (2009): 14,47 persen (2009): 68,52 persen (2009): 61,86 persen (2015): 4,4 persen Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track)

2000 kkal/kapita/hari 2100 kkal/kapita/hari

(1990): 70,63 persen (1990): 64,21 persen

(2015): 35,32 persen (2015): 35,32 persen

GOAL 4 : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

Target 4a: Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan 2015 Indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup Acuan Dasar 1991 : 68 (SDKI) Saat Ini 2007 : 34 (SDKI) Target 2015 : 23 Status Akan tercapai (on track)

Angka Kematian Balita (AKBA) per 1.000 kelahiran hidup

1991 : 97 (SDKI)

2007 : 44 (SDKI)

2015 : 32

Akan tercapai (on track)

Angka kematian neonatal (per 1.000 kelahiran hidup)

1991 : 32 (SDKI)

2007 : 19 (SDKI)

Menurun

Akan tercapai (on track)

Proporsi anak-anak berusia 1 tahun diimunisasi campak

1991 : 44,5 (SDKI)

2007 : 67% (SDKI)

Meningkat

Akan tercapai (on track)

Proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak

1991 : 57,5 (SDKI)

2007 : 76,4% (SDKI)

Meningkat

Akan tercapai (on track)

GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga-perempat dalam kurun waktu 1990 - 2015

Indikator Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup

Acuan Dasar 1991: 390 (SDKI)

Saat Ini 2007: 228 (SDKI)

Target 2015: 102 RPJM 2014: 118

Status Terjadi penurunan AKI yang signifikan (dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000 KH pada tahun 2007), tetapi perlu upaya keras untuk mencapai target 2015. Diperkirakan akan tercapai.

Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (%)

1994: 47,2 persen (Susenas)

2009: 77,4 persen (Susenas)

RPJM 2014: 90 persen

GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU


Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 Indikator Tingkat pemakaian kontrasepsi/ contraceptive prevalence rate (CPR) CPR cara modern pada wanita usia 15-49 tahun Tingkat kelahiran pada remaja (per 1000 perempuan usia 15-19 tahun) Acuan Dasar 1991 : 49,7% (SDKI) Saat Ini 2007 : 61,4% (SDKI) Target Meningkat Status Akan tercapai (on track)

1991 : 47,1% (SDKI) 1991 : Kota : 39 Desa : 82 Total : 67 (SDKI) 1995 : K1 : 85% K4 : 64,8% (Profil Kesehatan)

2007 : 57,4% (SDKI) 2007 : Kota : 26 Desa : 74 Total : 35 (SDKI)

Meningkat

Akan tercapai (on track) Akan tercapai (on track)

Menurun

Cakupan pelayanan antenatal (K1 dan K4)

2007 : Meningkat K1 :92,7% K4 : 86% (2007) (Profil Kesehatan)

Akan tercapai (on track)

Unmet need KB

1991 : 12,7% (SDKI)

2007 : 9,1%

Menurun

Memerlukan perhatian khusus (need special attention.

GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AISD, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB)
Indikator Acuan Dasar Saat Ini Target Status

Target 6A: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada tahun 2015 Prevalensi HIV/AIDS 2009 : 0,2% (Kemenkes, 2006) Mengendalika n penyebaran HIV dan AIDS Telah menunjukkan trend perbaikan pengendalian, tetapi masih perlu upaya keras dan terus menerus untuk mencapai target 2015. Akan tercapai (on track)

Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir Persentase remaja usia 15 -24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif mengenai HIV dan AIDS

(2002/03): 12,8 (SKRRIBPS, 2002/03) -

P = 10,3% L = 18,4% (SKRRI-BPS, 2007) Perempuan (9,5%) Laki-laki (14,7%) (SDKI, 2007)

Meningkat

Meningkat

Akan tercapai (on track)

Target 6B: Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV/AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun 2010 Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral 38,4 persen (KemenKes 2010, per 30 November 2009) Meningkat Akan tercapai (on track)

GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AISD, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB)

Indikator

Acuan Dasar

Saat Ini

Target

Status

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015 Prevalensi malaria (per 1.000 penduduk) Prevalensi Malaria di luar Jawa-Bali (per 1.000 penduduk) Tingkat kematian akibat Malaria Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida Jawa Bali 0,17 (1990) 24,1 (1990) API Jawa Bali : 0,17 % API Nasional : 1,85 (Ditjen P2PL, 2009) AMI : 12,27% (Ditjen P2PL, 2009) Target 2015: Dihentikan, mulai menekan jumlah kasusnya, target nasional indonesia bebas malaria pada tahun 2030 Akan tercapai (on track)

1,3 persen (Riskesdas 2007) 3,3 persen (SDKI 2007), perdesaan 4,5 persen; perkotaan 1,6 persen 75,0 persen (KemenKes 2008, berdasarkan survei di 7 provinsi: (Aceh, Sumut, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua)

GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AISD, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB)

Indikator

Acuan Dasar

Saat Ini

Target

Status

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015 Angka kejadian Tuberkulosis (semua kasus/100.000 penduduk/tahun): (1990): 343 (Laporan TB Global, WHO, 2009) 228 (Laporan TB Global, WHO, 2009) Mengendalikan penyebaran TB Akan tercapai (on track)

Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 100.000 penduduk):

(1990) :443 (Laporan TB Global, WHO, 2009)

244 (Laporan TB Global, WHO, 2009)

Mengendalikan penyebaran TB

Akan tercapai (on track)

Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per 100.000 penduduk):

(1990) : 92 (Laporan TB Global, WHO, 2009)

39 (Laporan TB Global, WHO, 2009)

Mengendalikan penyebaran TB

Akan tercapai (on track)

GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AISD, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB)

Indikator

Acuan Dasar

Saat Ini

Target

Status

Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun 2015 Proporsi kasus TB yang ditemukan melalui DOTS (2000) : 19,7 persen (Laporan Kemenkes,2010 ) 70% (Lap.Kemenkes , 2009) 73% Tercapai (Achieved)

Proporsi kasus TB yang disembuhkan melalui DOTS (cure rate)

(2000) : 71,6 persen (Laporan Kemenkes, 2010)

80,9%

85%

Akan tercapai (on track)

Goal 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Target 7 C:Menurunkan hingga separuhnya proporsi rumah tangga tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015. Indikator Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan pedesaan Acuan Dasar 1993: Kota : 15,1 Desa : 23,2 Total : 20,6 Goal 7: (Susenas) Saat Ini Target Status Akan tercapai (on track)

Lingkungan Hidup

2009: 2015: Kota : 49,8 Kota : 57,5 Desa : 45,7 Desa : 61,6 Total : Kelestarian 47,6 Total : 60,3 Memastikan (Susenas)

Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, perkotaan dan pedesaan

1993: Kota : 56,6 Desa : 11,1 Total : 24,7 (Susenas)

2009: Kota : 69,6 Desa : 34,0 Total : 51,0 (Susenas)

2015: Kota : 78,3 Desa : 55,5 Total : 62,4

Akan tercapai (on track)

10

Anda mungkin juga menyukai