Anda di halaman 1dari 12

Mengapa perlu memikirkan besar sampel dan cara mengambil sampel ?

1. Supaya sampel mewakili populasi sehingga akhirnya dapat dilakukan generalisasi hasil penelitian 2. Supaya penelitian menjadi efisien, baik dari segi biaya, waktu, dan sumber daya manusia. 3. Supaya penelitian menjadi etis untuk dilakukan

Konsep generalisasi hasil penelitan


POPULASI
Validitas eksternal II

POLULASI TERJANGKAU
Validitas eksternal I

SAMPLE YANG DIINGINKAN


Validitas internal

SAMPLE YANG DIPEROLEH

Lalu bagaimana besar sampel dan cara pengambilan sampel yang benar ?
1. Penentuan rumus besar sampel yang benar 2. Penghitungan besar sampel yang benar Semua tersebut harus menggunakan metode probabilistik dalam mengambil sampel penelitian

Menentukan jenis pertanyaan penelitian merupakan faktor penentu pemilihan rumus besar sampel

1. Identifikasi jenis pertanyaan penelitian. 2. Menjelaskan konsep design khusus, sekala pengukuran, deskriptif, analitis, komperatif, korelatif, berpasangan, dan tidak berpasangan.

Langkah menentukan jenis pertanyaan penelitian


1. Tentukan apakah penelitian termasuk kedalam design khusus atau tidak. 2. Bila bukan design khusus, tentukan apakah deskriptif atau analitis. 3. Bila deskriptif, tentukan apakah variabel kategori atau numerik. Bila analitis, tentukan apakah hubungan yang diteliti adalah kategorik-kategorik, kategorik-numerik atau numerik-numerik (korelatif) 4. Bila hubungan yang diteliti adalah kategorik-kategorik atau kategorik-numerik tentukan apakah berpasangan atau tidak berpasangan

Skema langkah-langkah penentuan jenis pertanyaan penelitian

JENIS PENELITIAN DESIGN KHUSUS

NON-DESIGN KHUSUS

RUMUS SESUAI DENGAN DESIGN KHUSUS (8)

Deskriptif

analitis

Kategorik (1)

Numerik (2)

KategorikKategorik

KategorikNumerik

NumerikNumerik (7)

Tidak Berpasangan (3)

Berpasangan (4)

Tidak Berpasangan (5)

Berpasangan (6)

Penjelasan
Design Khusus Non Design Khusus
Design khusus adalah penelitian terdiri dari tiga jenis yaitu : penelitian diagnostik, prognostik, multivariat regresi linear, multivariat regresi logistik, kesintasan/survival analysis, uji kesesuaian, dan uji validitas. Penelitian diagnostik adalah penelitian yang membandingkan metode diagnosis dengan metode baku emas. Keluaran yang dihasilkan adalah sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif, rasio kemungkinan positif, dan rasio kemungkinan negatif. Keluaran lainnya dari penelitian diagnostik adalah area under the curve (AUC). Misalnya, penelitian ingin membandingkan pemeriksaan USG dengan patologi anatomi (PA) untuk menegakkan diagnostik tumor tiroid. Formulasi pertanyaan penelitian adalah : Bagaimanakan nilai diagnostik USG dibandingkan dengan PA untuk mendiagnostik tumor tiroid?.

Penelitian prognostik adalah penelitian dengan design Kohort yang bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan suatu kejadian (Event). Misalnya, penelitian beberapa faktor prognostik yang berkaitan dengan renjatan pada pasien DBD. Formulasi pertanyaan penelitian adalah : Beberapa wfaktor apakah yang menjadi faktor prognostik terjadinya renjatan pada pasien demam berdarah?.
Penelitian Multivariat Regresi Linear adalah suatu penelitian dengan variabel terikat berjumlah satu variabel dengan skala pengukuran numerik. Formulasi pertanyaan penelitian adalah : Beberapa faktor apakah yang berpengaruh terhadap skor kualitas hidup lansia yang tinggal dipanti jompo?. Penelitian Multivariat Regresi Logistik adalah suatu penelitian dengan variabel terikat berjumpah satu variabel dengan skala pengukuran nominal . Formulasi pertanyaan penelitian adalah : Beberapa faktor apakah yang berhubungan dengan terjadinya kanker payudara?.

Penelitian Kesintasan (Survival analysis) adalah penelitian yang bertujuan mengetahui suatu kejadian dikaitkan dengan kapan waktu kejadian. Misalnya suatu penelitian ingin membandingkan kesintasa antara pasien yang menderita HIV dengan CD4 < 200 dibandingkan pasien dengan CD4 > 200. Formulasi pertanyaan penelitian adalah : Apakah terdapat perbedaan kesintasan antara pasien HIV dengan kadar CD4 < 200 dibandingkan dengan pasien HIV dengan kadar CD4 > 200 ?.
Uji Kesesuaian adalah penelitian bertujuan mengetahui tingkat kesesuaian hasil pengukuran yang dilakukan oleh pengukur atau metode yang berbeda. Ada perbedaan uji kesesuaian dengan uji diagnostik, yaitu uji diagnostik membandingkan suatu alat ukur dengan baku emas (level tidak setara). Sedangkan uji kesesuaian pengukur / metode pengukuran mempunyai level setara. Uji Validitas adalah penelitian bertujuan mengetahui kesahihan suatu alat ukur. Uji validitas ini dapat berupa validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Sedang dalam pembahasan ini yang dipakai adalah uji validitas konstruk. Uji validatas konstruk dapat dilakukan secara internal dan eksternal.

Validitas konstruk interna bertujuan mengetahui suatu butir pernyataan adalah pernyataan yang valid untuk mewakili suatu parameter. Validitas konstruk eksterna bertujuan mengetahui validitas suatu alat ukur dibandingkan dengan alat ukur lain yang telah ada.

Deskriptif Analitis
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan proporsi atau rerata suatu variabel. Penelitian menggunakan statistik deskriptif. Contoh, penelitian ingin mengetahui proporsi diare di suatu daerah atau yang bertujuan mencari rerata kadar haemoglobin penduduk disuatu daerah. Formulasi pertanyaan penelitian adalah : bagaimana prevalensi?, Bagaimana proporsi..?, dan Berapa rerata..? Penelitian analitis adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Penelitian menggunakan statistik analitis. Formulasi pertanyaan penelitian adalah : Adakah hubungan.? atau Adakah perbedaan..? atau Adakah korelasi..?.

Katagorik-Numerik
Variabel Katagorik adalah variable yang hasil pengukurannya dikelompokkan

Berdasarkan klasifikasi tertentu, sedangkan Variabel Numerik adalah variable yang hasil pengukurannya berupa angka atau nilai asli tanpa dikelompokkan berdasarkan klasifikasi tertentu. Perlu diingat bahwa variable numerik bisa ditransformasi ke variable katagorik mendasarkan pengklasifikasian.

Berpasangan Tidak Berpasangan


Berpasangan apabila variable yang sama diambil dari individu yang sama, terjadi karena : pengukuran berulang, proses matching pada pengambilan sampel, atau design crossover pada sebuah uji klinik. Tidak berpasangan apabila data diambil dari kelompok atau individu yang berbeda.

Sehingga klasifikasi jenis pertanyaan penelitian sebagai berikut :

No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

JENIS PERTANYAAN PENELITIAN


Penelitian diskriptif kategorik Penelitian Diskriptif Numerik Penelitian Analitis kategorik-kategorik tidak berpasangan Penelitian Analitis kategorik-kategorik berpasangan Penelitian Analitis kategorik-numerik tidak berpasangan Penelitian Analitis kategorik-numerik berpasangan Penelitian Analitis numerik-numerik Design Khusus; diagnostik, prognostik, multivariat regresi linear, regresi logisitik, kesintasan, uji kesesuaian, dan uji validitas.

DISKUSIKAN SEBAGAI TUGAS DENGAN MEMPELAJARI KASUS BERIKUT MELALUI TERLEBIH DAHULU KLASIFIKASIKAN TIAP PERTANYAAN KEDALAM 8 (DELAPAN) KLASIFIKASI PERTANYAAN PENELITIAN
Kasus I. Berapa rerata kadar gula darah penduduk usia 30 40 tahun di kecamatan X ? Kasus II. Apakah terdapat perbedaan kesembuhan obyek yang menderita pneumonia yang diberi obat amoksilin dengan kotrimoksazol?

Kasus III. Apakah terdapat perbedaan rerata kadar katekolamin antara subyek yang mengalami penyakit jantung koroner dengan yang normal?
Kasus IV. Apakah terdapat perbedaan kadar gula darah antara pengobatan dengan sebulan setelah pengobatan obat Hipoglikemik Oral (OHO) Kasus V. Bagaimana korelasi antara kadar kolesterol dengan tebal lemah bawah kulit?

BUATLAH JAWABAN MASING-MASING KASUS TERSEBUT DENGAN STRUKTUR SEBAGAI BERIKUT

NO 1. 2. 3. 4. 5.

LANGKAH Design Khusus Non Khusus ? Deskriptif Analitis ? Skala Pengukuran ? Berpasangan Tidak Berpasangan ? Kesimpulan Jenis Penelitian ?

JAWABAN DENGAN PENJELASAN . .

Anda mungkin juga menyukai