Anda di halaman 1dari 2

Untuk apa mengumbar Anugerah yang setiap orang juga merasakannya?

Cinta, cinta itu merupakan anugerah. Aku setuju dengan pendapat umum orang-orang mengenai cinta, bahwa cinta itu adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Sang Pencipta. Mungkin cinta itu hanyalah suatu musibah, atau kesia-siaan belaka bagi orang yang mungkin telah mengalami pahitnyanya cinta, patah hati lebih tepatnya. Namun secara umum dan secara keseluruhan kita semua sepakat bahwa cinta itu memanglah anugerah. Percaya tidak percaya Tuhan itu begitu baik, sehingga setiap kita bisa merasakan salah satu anugerah darinya, yaitu cinta. Karena itulah jatuh cinta itu dikatakan manusiawi. Tidak ada petir, tautau saja hujan itu bisa mendadak turun lebat. Begitu juga sebaliknya, sudah ribut petir menyambar-nyambar dan ternyata tidak ada sebutir air hujanpun turun. Begitulah jatuh cinta, datang dan pergi semena-menanya saja. Siapa yang bisa menyalahkan hal yang namanaya, manusiawi, siapa juga yang bisa marah-marah, mencak-mencak jika hal yang manusiawi itu terjadi pada dirinya?. Tidak ada bukan?. Tapi ketahuilah, ketika anugerah itu datang, atau sesuatu yang lebih sering kita sebut dengan kata, jatuh cinta datang, itu masih hanya sebatas Jatuh dan Cinta. Yah kalau di sederhanakan, masih dalam tahap perasaan cinta yang paling rendah, lebih sederhana lagi kekaguman yang amat sangat. Namun meski disebut sebagai tahap terendah dalam hal urusan cinta, jatuh cinta ini sudah bisa membuat seseorang itu setengah tidak waras. Namun disitulah peran dari hati dan pikiran ini mempertahankan kewarasan kita. Jadi lebih sederhana lagi, jatuh cinta itu hak asasi setiap manusia. Tapi untuk urusan balasan dari jatuh cinta kita itu bukan sebuah hak asasi. Bukan hal yang pasti kita dapatkan. Lebih tepatnya, kalau kita cinta sama seseorang bukan berarti orang yang kita cintai itu harus juga mencintai kita. Maka daripada itu saat kita sudah sampai pada tahap yang dinamakan dengan gerbang jatuh cinta, berfikirlah berkali-kali. Apakah kita siap untuk menyelami perasaan yang ada dengan segala resiko yang ada atau mundur perlahan dan membunuh tunas perasaan yang baru tumbuh itu. Tapi ingatlah apapun itu pilihan kita ketika jatuh cinta, sebaik-baiknya perasaan cinta yang dimiliki itu adalah perasaan yang mampu dikendalikan dan tersembunyi dalam diam. Jatuh cinta itu hal yang pasti namun jawaban dari cinta itu bukanlah hal yang pasti. Disinilah peran dari sebaik-baiknya cinta dalam diam itu. Kita sudah sepakat bahwa cinta itu

adalah anugerah jadi untuk apa kita membuang ataupun membunuh anugerah yang Tuhan berikan, ataupun membunuh hal yang manusiawi yang terjadi pada diri kita?. Yap, berarti pilihan kedua dari paragraph di atas bukanlah hal yang tepat. Selanjutnya bagimana dengan pilihan yang pertama? Tepatkah?. Sebaik-baiknya cinta itu ialah cinta dalam diam. Kita memilih diam dengan cinta yang kita miliki saat kita tahu bahwa kita belum pantas menghalalkannya, belum layak mengutarakannya. Jadi jika dipilihan pertama kita memilih menyelami perasaan yang kita miliki terus saat kita mengutarakannya dan braaaak, patah hati karena tidak menemui jawaban yang diingin kan. Bisa saja saat langkah pertama, saat mengutarakan cinta langsung ditolak, atau sudah menjalani tapi putus di tengah jalan, atau lebih parahnya lagi sudah macam suami istri bertahun tahun lamanya tapi harus kandas juga di tengah jalan. Maka kita hancur, hancur berkeping-keping. Jadi bagaimana dengan pilihan pertama? Tepatkah? simpulkan sendiri. Jadi pilihan apa yang paling tepat sebetulya?, yah cinta dalam diam. Biarlah cinta yang ada di hati itu tumbuh dengan sewajarnya. Jangan memupuk dan menyiraminya dan janganalah juga mencabut ataupun memotongnya. Biarkan waktu yang merawatnya, apakah dia akan hidup ataupun mati. Biarkanlah waktu yang mengambil perannya dan kau laksanakan peranmu. Menjalani hari-harimu dengan sebaik-baik sambil terus memperbaiki diri. Sehingga dengan begitu tidak ada lagi yang mengatkan bahwa cinta itu musibah, karna tidak akan adalagi yang patah hati. Kembali lagi ke paragraph awal, yap cinta itu anugerah, sekali anugerah tetaplah anugerah. Jangan menyalahartikan anugerah dan jangan menyalahgunakan anugerah yang Tuhan berikan. Cinta itu manusiawi yang pasti dirasakan setiap manusia, jadi untuk apa pamer dan mengumbarnya kalaukan setiap orang juga merasakannya? dan ketika kita berada di gerbang yang dinamakan jatuh cinta tadi, pilihlah pilihan yang tepat agar setengah tidak waras itu tidak terjadi pada kita karna salah dalam memilih jalan selanjutnya. Sebelum menyanggah beberapa paragraph di atas ataupun marah-marah karena tidak setuju, cobalah dulu membacanya baik-baik. Renungkanlah, pikirkanlah. Benar atau salah. Meski beberapa paragraph di atas itu dipikirkan dihasilkan dan disampaikan oleh seorang manusia yang mungkin bisa salah dan mungkin memiliki persepsi tentang cinta yang berbeda dengan anda semoga saja ada manfaatnyanya sedikit banyak bagi yang membaca. Semoga kita bisa lebih baik lagi dan lebih baik lagi menyikapi perasaan cinta tentunya.

Anda mungkin juga menyukai