Anda di halaman 1dari 4

GJB

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat atau menemui benda yang mengalami gerak jatuh bebas, misalnya gerak buah yang jatuh dari pohon, gerak benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu atau bahkan gerak manusia yang jatuh dari atap rumah. Mengapa benda mengalami gerak jatuh bebas? Gerak Jatuh Bebas alias GJB merupakan salah satu contoh umum dari Gerak Lurus Berubah Beraturan. Apa hubungannya? Apa yang anda amati ketika melihat benda melakukan gerak jatuh bebas? misalnya ketika buah mangga yang sangat enak, lezat, manis dan bergizi jatuh dari pohonnya. Jika kita amati secara sepintas, benda yang mengalami gerak jatuh bebas seolah-olah memiliki kecepatan yang tetap atau dengan kata lain benda tersebut tidak mengalami percepatan. Kenyataan yang terjadi, setiap benda yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap. Alasan ini menyebabkan gerak jatuh bebas termasuk contoh umum GLBB. Bagaimana membuktikan bahwa benda yang mengalami gerak jatuh bebas mengalami percepatan tetap? secara matematis akan kita buktikan pada pembahasan penurunan persamaan Gerak Jatuh Bebas. Analogi yang mudah untuk memahami gerak jatuh bebas adalah saat kita menancapkan dua paku di tanah yang lembut, di mana ketinggian kedua paku tersebut sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu (sebaiknya batu yang permukaannya datar) dengan ketinggian yang berbeda pada masing-masing paku. Anda akan melihat bahwa paku yang dijatuhi batu dengan ketingian lebih tinggi tertancap lebih dalam dibandingkan paku yang lain. hal ini menunjukkan bahwa adanya pertambahan laju atau percepatan pada gerak batu tersebut saat jatuh ke tanah.
http://amifiputri.blogspot.com/2012/04/laporan-gerak-jatuh-bebas.html (kamis 19 des 08.27 am)

DASAR TEORI Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan pembahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah mengatakan bahwa benda yang beratnya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan yang berarti laju

jatuhnya benda sebanding dengan berat benda tersebut. Mungkin sebelum mempelajari pokok bahasan ini, kita juga berpikiran demikian. Misalnya kita menjatuhkan selembar kertas dan sebuah batu dari ketinggian yang sama. Hasil yang kita amati menunjukkan bahwa batu lebih dahulu menyentuh permukaan tanah/lantai dibandingkan kertas. Sekarang, coba kita jatuhkan dua buah batu dari ketinggian yang sama, di mana batu yang satu lebih besar dari yang lain. ternyata kedua batu tersebut menyentuh permukaan tanah hampir pada saat yang bersamaan, jika dibandingkan dengan batu dan kertas yang kita jatuhkan tadi. Kita juga dapat melakukan percobaan dengan menjatuhkan batu dan kertas yang berbentuk gumpalan. Apa yang berpengaruh terhadap gerak jatuh bebas pada batu atau kertas? Gaya gesekan udara. Hambatan atau gesekan udara sangat mempengaruhi gerak jatuh bebas. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan sebanding dengan kuadrat waktu. Ini adalah salah satu persamaan GLBB. Gerak jatuh bebas atau GJB adalah salah satu bentuk gerak lurus dalam satu dimensi yang hanya dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi. Variasi dari gerak ini adalah gerak jatuh dipercepat dan gerak peluru. Walaupun demikian, Galileo adalah orang pertama yang menurunkan hubungan matematis sehingga diperoleh hasil yang sedemikian. Sumbangan Galileo yang khusus terhadap pemahaman kita mengenai gerak benda jatuh, dapat dirangkum sebagai berikut : Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama. Kita menyebut percepatan ini sebagai percepatan yang disebabkan oleh gravitasi pada bumi dan memberinya simbol g. Besarnya kira-kira 9,8 m/s2. Dalam satuan Inggris alias British, besar g kira-kira 32 ft/s2. Percepatan yang disebabkan oleh gravitasi adalah percepatan sebuah vektor dan arahnya menuju pusat bumi.

Selama membahas Gerak Jatuh Bebas, kita menggunakan rumus/persamaan GLBB, yang telah dijelaskan pada pokok bahasan GLBB. Kita pilih kerangka acuan yang diam terhadap bumi. Kita menggantikan x atau s (pada persamaan GLBB) dengan h (ketinggian), karena benda bergerak vertikal. Kedudukan awal benda kita tetapkan h0 = 0 untuk t = 0 dengan kecepatan awal v0 = 0. Percepatan yang dialami benda ketika jatuh bebas adalah percepatan gravitasi, sehingga kita menggantikan a dengan g. Dalam kasus ini, percepatan yang bekerja adalah percepatan gravitasi bumi (g), sehingga persamaan GLBB yang awalnya : Vt = V0 + at S = V0t + at2 Vt2 = V02 + 2as Pada gerak jatuh bebas S = h, V0 = 0 dan a = g maka persamaan diatas akan menjadi : Vt = gt h = gt2 Vt2 = 2gh Sehingga perumusan untuk mencari percepatan gravitasi melalui percobaan Gerak Jatuh Bebas dapat ditulis : g = 2h/t2 Keterangan : Vt = Kecepatan akhir (m/s) V0 = Kecepatan awal (m/s) a = Percepatan benda (m/s2) t = waktu (s) g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2) s = Jarak (m) h = Ketinggian (m) Energi mekanik pada gerak jatuh bebas : Em = Ep + Ek Misalnya, sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian h di bawah pengaruh gravitasi. Pada ketinggian tersebut, benda memiliki energi potensial Ep = m.g.h dan energi kinetik Ek = 0. Energi mekanik di titik A (titik awal) adalah:

EmA= EpA + EkA EmA= m.g.h + 0 = m.g.h Pada saat benda bergerak jatuh, tingginya berkurang dan kecepatannya bertambah. Dengan demikian, energi potensialnya berkurang, tetapi energi kinetiknya bertambah. Tepat sebelum benda menyentuh tanah (di titik B), semua energi potensial akan diubah menjadi energi kinetik. Dapat dikatakan energi potensial di titik B, EpB = 0 dan energy kinetiknya EkB = 1/2m.vB2, sehingga energi mekanik pada titik tersebut adalah: EmB = EpB + EkB EmB = 0 + m vb2 EmB = m vb2 Dengan demikian, dapat dikatakan jika hanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda, maka energi mekanik besarnya selalu tetap. Contoh dari gerak jatuh bebas adalah sebuah apel yang jatuh dari ketinggian pohon. Apel yang jatuh tentu tanpa kecepatan awal. Ia jatuh semata-mata karena pengaruh dari gaya gravitasi bumi yang bekerja padanya. Pada salah satu persamaan gerak lurus, yaitu jarak yang ditempuh benda adalah sama dengan hasil kali antara kecepatan dan waktu yang dialami benda tersebut (x = v.t) . Persamaan ini menunjukkan bahwa jika dua buah benda yang memiliki massa yang berbeda dijatuhkan secara bebas (tanpa kecepatan awal / V0 = 0) dari suatu ketinggian yang sama, maka kecepatan kedua benda ketika tiba di tanah adalah sama. Jika kecepatan kedua benda sama, maka waktu yang dibutuhkan oleh kedua benda itu untuk tiba di tanah adalah sama. Waktu yang diperlukan untuk mencapai tanah dari benda yang jatuh bebas tidak dipengaruhi oleh massa benda itu. Jika kita melihat kenyataan bahwa ketika sehelai kertas dan sebuah batu dijatuhkan pada ketinggian yang sama dan ternyata batu terlebih dahulu mencapai tanah daripada kertas, itu hanyalah diakibatkan karena pada kertas bekerja gaya gesekan udara yang lebih besar. Gaya gesekan yang bekerja pada kertas bisa diperkecil dengan cara menggulung kertas tersebut sebesar batu, sehingga gaya gesekannya kira-kira sama dengan yang dialami oleh batu. http://ekajom.blogspot.com/2013/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html (kamis 19 des 08.39 am)
Hamidah, Ida. 2009. Fisika I. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai