Anda di halaman 1dari 3

PERNAK-PERNIK JEPANG Traffic Cross

Ada yang berbeda dengan perempatan lampu merah di Jepang dibandingkan dengan di Indonesia. Selain zebra cross tempat untuk orang menyeberang, terdapat pula line penyeberangan khusus untuk pengendara sepeda. Secara umum ketertiban sangat terjaga di area ini. Penyeberang dengan tertib menunggu lampu hijau bagi penyeberang menyala. Begitu pula dengan kendaraan bermotor. Sangat jarang dijumpai pengguna jalan yang menyerobot lampu merah. Tapi bukan berarti tidak ada.

Sepeda Menempati Posisi Penting di Jepang

Hampir setiap saat kita bisa menjumpai orang-orang yang mengendarai sepeda di jalanan. Baik menuju stasiun, ke sekolah, ke kantor, ke supermarket, ke tempat rekreasi, dan lain sebagainya. Jumlah pengendara sepeda jauh melebihi pengendara motor. Bagi

pasangan dengan anak balita, sepeda biasanya dilengkapi dengan keranjang untuk tempat duduk mereka. Bisa satu atau dua buah di depan atau belakang.

Sepeda memiliki jalur khusus

jalur sepeda bewarna biru Jalur khusus ini ini memang tidak terdapat di semua kawasan. Saya sendiri baru beberapa kali menemukannya. Pengguna sepeda lebih umum menggunakan jalur trotoar berbagi dengan pejalan kaki. Hanya sebagian kecil yang bersepeda di jalan raya tempat kendaraan bermotor.

Trotoar umumnya luas dan bebas pedagang kaki lima Sungguh nyaman bila berjalan kaki di Jepang. Trotoarnya luas dan bebas dari pedagang kaki lima. Pejalan kaki harus berbagi dengan pengendara sepeda yang sebagian besar juga menggunakannya.

Jalan raya yang bersih dan lengang

Mungkin aneh memang, Kota sebesar Tokyo dan sekitarnya memiliki jalan-jalan raya yang lengang dari kendaraan bermotor. Sulit menemukan kemacetan di sini. Ini disebabkan karena sangat baiknya sarana transportasi massa yaitu kereta api di Jepang. Jalan-jalan ini pada umumnya sangat bersih dan bebas lobang.

Banyak mesin penjual minuman atau rokok Kalau di Jabotabek biasanya yang menjual minuman dan rokok di sepanjang jalan kebanyakan pedagang asongan atau kaki lima, maka di Jepang, posisi mereka digantikan oleh mesin-mesin tanpa perlu ditunggui oleh pemiliknya. Segala sesuatu telah diprogram. Konsumen dapat melakukan transaksi pembelian secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai