Anda di halaman 1dari 4

U USIA EMAS S (GOLDE EN AGE) BAGI B ANAK Oleh : Ha asnawati Istilah golden ag ge atau dalam bahasa Indon nesia

dikat takan usia a emas, mulai sudah s mula ai dikenal di masyara akat setela ah pendidik kan anak usia u dini juga merambah m ota hingga a ke desa a-desa. Na ahyang menjadi di kota-ko pertany yaan meng gapa dikat takan usia emas???, mengapa a bukan us sia besi, usia pe erunggu, usia u perak k atau bah hkan usia berlian. B Bukankah konotasi k besi itu u adalah kuat k agar anak a kita nantinya punya p kekuatan sekuat besi yang nantinya n di isaat meng ghadapi be erbagai ta antangan d dalam men ngarungi hidup ini. i Menga apa bukan n usia pera ak, perung ggu, baja atau bahk kan usia berlian agar nan ntinya ana ak kita bis sa menjad di orang t terhormat dengan kedudu ukan yang g megah. Bukanka ah berlian itu juga mahal? bahkan terkada ang ada be erlian yang g harganya a lebih tingg gi dari ema as.

//madiun.olx.co.id/ /permataberlianiid d194907360 Sumber:http:/

Prediks si penulis seperti s ini, mungkin karena k em mas itu terb bilang logam mulia yang se emua oran ng menyuk kai benda y yang berna ama emas. Yahkat ta orang benda ini dapat t mengata asi masala ah tanpa masalah, benar ata au tidak tergant tung sudut pandang seseorang s g. Berbica ara tentang emas ya ang diangg gap semua orang m merupakan barang mewah h dan berharga sehin ngga tidak satu orang gpun yang g akan men nyimpan benda inidisembarang tem mpat. Coba a kita lihat t bagaiman cara seseorang ika memili iki benda yang bernama ema as ini. Mu ula-mula mengamankan ji pan dalam m sebuah kotak, kota ak ini yang pada um mumnya benda ini di simp an lagi di dalam lac ci lemari, la aci ini diku unci pula. Laci ini be erada di disimpa dalam lemari yan ng lemarin nya juga d dikunci, art tinya suda ah dua lap pis kunci yang menjaganya m a. Lemari ini biasanya berada a di dalam kamar, ka amar ini pula pu unya pintu u yang jug ga punya kunci, ber rarti kunci sudah tig ga lapis.

Setiap kamar berada di dalam rumah, rumahpun memiliki pintu yang tentunya tidak terlepas dari kunci pula. Rumah ini berada dipagari dan pagar ini juga memiliki kunci atau gembok yang besar-besar pula. Mulai dari kunci laci hingga pada kunci pagar berarti sudah lima lapis kunci yang menjaga barang berharga ini. Pertanda barang ini benar-benar mewah dan tentunya sangat tinggi nilai jualnya. Tetapi sadarkah kita bahwa emas yang bernilai begitu tinggi seolah tak tertandingi dengan bena lain, justru masih ada yang lebih tinggi nilainya yang terkadang hal ini diabaikan dan banyak terdapat disekitar kita.Tetapi sayang seribu sayang masih banyak dikalangan kita tidak memperhatikan hal tersebut, bahkan mengabaikandengan berbagai alasan. Jangankan memperhatikan anak orang lain, justru ada saja di sekitar kita belum sepenuhnya memperhatikan pendidikan anak kandungnya sendiri. Buah hati belahan jantung sekaligus sebagai amanah dari sang pencipta sering kali terabaikan, baik kasih sayang maupun kebutuhan lainnya termasuk pendidikan yang dapat mengantarnya berbahagia bersama orang tuanya di dunia dan akhirat. Di usia emas ini seorang anak sangat peka terhadap segala hal yang terjadi dalam lingkungannya, sehingga usia ini pula ada yang menyebutnya sebagai usia kritis. Oleh karena itu jika anak berada direntang usia ini hendaklah disikapi dengan hal-hal yang positif baik dari segi bahasa maupun dalam hal tingkah laku. Sebab segala sesutu yang dilihat dan didengar dapat terekam di dalam otak dan tersimpan di memori anak. Bila anak diperlakukan dengan baik maka yang tersimpan adalah kebaikan pula dan kebaikan ini akan mewarnai hari-harinya dalam mengarungi hidup ini. Demikian pula sebaliknya manakala anak menerima didikan yang keras, kasar dari kesehariannya maka itu pula yang terekam dalam memorinya dan akan pula mewarnai kehidupannya kelak. Jadi apa yang ditanamkan di hati anak-anak saat ini akan menjadi karakter mereka kelak (Richard De Haan). Perlu difahami bersama bahwa usia emas seorang manusia hanya terjadi sekali dalam seumur hidup, olehnya sangat diharapkan usia ini tidak disia-siakan. Dibawah ini beberapa ungkapan Dorothy Low Nolte dalam bukunya Children Learn What They Live With. (Dari Lingkungan Hidupnya Anakanak belajar) Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan Jika anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menantang Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya

Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi pemalu. Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah. Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar. Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya diri Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai. Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi. Jika anak tidak banyak dipersalahkan, ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri. Jika anak mendapatkan pengakuan dari kiri-kanan, ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya. Jika anak diperlakukan dengan jujur, dia akan terbiasa melihat kebenaran. Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan terbiasa melihat keadilan. Jika anak mengenyam rasa aman, ia akan terbiasa mengandalkan diri dan mempercayai orang sekitarnya. Jika anak dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa berpendirian: Sungguh Indah Dunia Ini!

. . . Bagaimanakah Dengan Anak Anda?


Masa emas terjadi hanya sekali dalam kehidupan manusia oleh karena itu rentang usia 0-6 tahun harus benar-benar diperhatikan dengan cara menstimulasi sejak dini mengenai aspek-aspek yang ada dalam diri setiap anak. Disisi lain di dalam sanubari kita yang paling dalam, pernahkah muncul pertanyaan mampukan kita menjadikannya generasi emas sebagaimana dia pernah melalui masa emas??? Pada rentang usia emas ini harus dilakukan berbagai kegiatan agar rentang waktu ini tidak terlewat dengan sia-sia. Untuk mengisi kegiatan di usia emas ini dapat dilakukan dengan mengikutkan anak di lembaga pendidikan anak usia dini yang saat ini telah banyak diselenggarakan di masyarakat. Tujuannya adalah untuk memberikan pendidikan informal yang berfungsi menggali potensi anak yang belum nampak dengan pengembangan pembelajaran dengan menekankan pada aktivitas gerak. Anak yang aktif secara fisik memiliki kesempatan lebih baik dibandingkan anak yang tidak aktif. Playing learning merupakan suatu aktivitas yang menjadi salah satu bagian dari proses belajar anak usia dini karena pembelajaran terjadi pada saat si anak melakukan kegiatan bermain. Penting bagi orang dewasa untuk menyadari, bahwa bermain bagi anak-anak merupakan proses menggali potensi diri yang belum terlihat. Bermain merupakan salah satu metode

sederhana untuk merangsang kemampuan dan bakat anak yang terpendam. Kemampuan bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan sekitar pun dapat terjadi melalui proses bermain yang dialami seorang anak.

Mengapa harus Bermain???


Karena bermain merupakan Dunia anak untuk menimba berbagai pengetahuan dengan tidak merasakan kebosanan

Anda mungkin juga menyukai