Anda di halaman 1dari 12

Teori Kultivasi (Cultivation Theory) George Gerbner memfokuskan penelitiannya beserta rekan-rekannya pada media televisi.

Ia menyatakan bahwa televisi menyajikan kepada penonton suatu cara yang sama dalam memandang dunia: Television is centralized system of story-telling. It is part and parcel of our daily lives. Its dramas commercials news and other programs bring a relatively coherent world of common image and messages to every home. Television cultivates from infancy to very predispositions and preferences that used to be ac!uired from other primary sources. Transcending historic barriers of literacy and mobility television has become the primary common source of socialization and everyday information "mostly in the form of entertainment# of an otherwise heterogeneous population. The repetitive pattern of television$s mass-produced messages and images forms the mainstream of common symbolic environment. Gerbner menyebut efek televisi ini sebagai kultivasi "cultivation# yang artinya

%penanaman$ istilah yang pertama kali dikemukakan pada tahun &'('. Televisi dengan segala pesan dan gambar yang disajikannya merupakan proses atau upaya untuk %menanamkan$ cara pandang yang sama terhadap realitas dunia kepada khalayak. Televisi dipercaya sebagai instrumen atau agen yang mampu menjadikan masyarakat dan budaya bersifat homogen "homogenizing agent# ")ittlejohn * +oss ,--. hlm.,''#. Teori kultivasi / analisis kultivasi adalah teori yang memperkirakan dan menjelaskan pembentukan persepsi pengertian dan kepercayaan mengenai dunia sebagai hasil dari mengonsumsi pesan media dalam jangka panjang. 0engan kata lain realitas yang khalayak media terima adalah realitas yang diperantarai "mediated reality#. Teori kultivasi tidak membahas efek dari suatu tayangan tertentu "apa yang akan dilakukan seseorang setelah menonton suatu tayangan# tetapi mengemukakan gagasan mengenai budaya secara keseluruhan "1orrissan dkk. ,-&- hlm.&-(#.

Tiga asumi dasar teori kultivasi: &. Televisi adalah media yang sangat berbeda. Televisi merupakan media yang memiliki akses paling besar untuk menjangkau masyarakat. Televisi mampu menarik perhatian kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda namun sekaligus menunjukkan kesamaannya. Televisi menggabungkan pesan yang bersifat audio dan visual "tidak seperti radio yang hanya audio atau koran yang hanya visual#. ,. Televisi membentuk cara mayarakat berpikir dan berinteraksi. Gagasan ini menyatakan bahwa jumlah kekerasan di televisi jauh lebh banyak dibandingkan dengan realitas yang sebenarnya sebagaimana yang ditunjukkan oleh penelitian 2urtz "&''3# yang mengemukakan angka statistik menunjukkan penurunan jumlah kejahatan pembunuhan sebesar ,-4 dalam periode &''5-&''( walaupun pada saat yang sama jumlah film yang bercerita soal pembunuhan melonjak sebear 6,&4. 5. 7engaruh Televisi bersifat terbatas. 8erdasarkan observai yang terukur dan independen pengaruh televisi terhadap individu dan budaya ternyata relatif kecil. 1eski begitu pengaruh itu etap ada dan signifikan. Gerbner menyatakan bahwa menonton televisi pada umumnya akan menghasilkan pengaruh yang berifat kumulatif dan luas dalam hal bagaimana kita memandang dunia "1orrissan dkk. ,-&- hlm.&-(&-'#. Sumber:

)ittlejohn 9tephen :; 2aren <.+. ",--.#. Theories of =uman >ommunication. Thomson. 1c?uail 0ennis. "&'36#. Teori 2omunikasi 1assa. @akarta: 7enerbit Arlangga. 1orrisan; <ndy >.: * +arid =.B. ",-&-#. Teori 2omunikasi 1assa. 8ogor: Ghalia Indonesia

Cultivation Theory dalam Kajian dan Aplikasi ( dari http://rthadi.blogspot. om/!""#/"!/ ultivation$theory$dalam$kajian$dan.html ) %endahuluan Gagasan tentang cultivation theory atau teori kultivasi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh George Gerbner bersama dengan rekan-rekannya di <nnenberg 9chool of >ommunication di Bniversitas 7annsylvania tahun &'(' dalam sebuah artikel berjudul the televition :orld of Ciolence. <rtikel tersebut merupakan tulisan dalam buku bertajuk 1ass 1edia and Ciolence yang disunting 0. )ange D. 8aker dan 9. 8all "eds#. <walnya Gerbner melakukan penelitian tentang EIndikator 8udayaF dipertengahan tahun (--an untuk mempelajari pengaruh menonton televisi. 0engan kata lain Gerbner ingin mengetahui dunia nyata seperti apa yang dibayangkan dipersepsikan oleh penonton televisi ituG Itu juga bisa dikatakan bahwa penelitian kultivasi yang dilakukannya lebih menekankan pada EdampakF "Hurudin ,--I: &.6#. 1enurut :ood ",---# kata %cultivation$ sendiri merujuk pada proses kumulatif dimana televisi menamkan suatu keyakinan tentang realitas sosial kepada khalayaknya. Teori kultivasi muncul dalam situasi ketika terjadi perdebatan antara kelompok ilmuwan komunikasi yang meyakini efek sangat kuat media massa "powerfull effects model# dengan kelompok yang mempercayai keterbatasan efek media "limited effects model# dan juga perdebatan antara kelompok yang menganggap efek media massa bersifat langsung dengan kelompok efek media massa bersifat tidak langsung atau kumulatif. Teori kultivasi muncul untuk meneguhkan keyakinan orang bahwa efek media massa lebih besifat kumulatif dan lebih berdampak pada tataran sosial-budaya ketimbang individual. 1enurut 9ignorielli dan 1organ "&''- dalam Griffin ,--I# analisis kultivasi merupakan tahap lanjutan dari paradigma penelitian tentang efek media yang sebelumnya dilakukan oleh George Gerbner yaitu %cultural indicator$ yang menyelidiki: a# proses institusional dalam produksi isi media b# image "kesan# isi media dan c# hubungan antara terpaan pesan televisi dengan keyakinan dan perilaku khalayak. Teori kultivasi ini di awal perkembangannya lebih memfokuskan kajiannya pada studi televisi

dan audience khususnya pada tema-tema kekerasan di televisi. Tetapi dalam perkembangannya ia juga bisa digunakan untuk kajian di luar tema kekerasan. 1isalnya seorang mahasiswa <merika di sebuah universitas pernah mengadakan pengamatan tentang para pecandu opera sabun "heavy soap opera#. 1ereka lebih memungkinkan melakukan affairs "menyeleweng# bercerai dan menggugurkan kandungan dari pada mereka yang bukan termasuk kecanduan opera sabun "0ominick &''-#. Gerbner bersama beberapa rekannya kemudian melanjutkan penelitian media massa tersebut dengan memfokuskan pada dampak media massa dalam kehidupan sehari-hari melalui >ultivation <nalysis. 0ari analisis tersebut diperoleh berbagai temuan yang menarik dan orisional yang kemudian banyak mengubah keyakinan orang tentang relasi antara televisi dan khalayaknya berikut berbagai efek yang menyertainya. 2arena konteks penelitian ini dilakukan dalam kaitan merebaknya acara kekerasan di televisi dan meningkatnya angka kejahatan di masyarakat maka temuan penelitian ini lebih terkait efek kekerasan di media televisi terhadap persepsi khalayaknya tentang dunia tempat mereka tinggal. 9alah satu temuan terpenting adalah bahwa penonton televisi dalam kategori berat "heavy viewers# mengembangkan keyakinan yang berlebihan tentang dunia sebagai tempat yang berbahaya dan menakutkan. 9ementara kekerasan yang mereka saksikan ditelevisi menanamkan ketakutan sosial "sosial paranoia# yang membangkitkan pandangan bahwa lingkungan mereka tidak aman dan tidak ada orang yang dapat dipercaya. Gerbner berpendapat bahwa media massa menanamkan sikap dan nilai tertentu. 1edia pun kemudian memelihara dan menyebarkan sikap dan nilai tersebut antar anggota masyarakat kemudian mengiktannya bersama-sama pula. 1edia mempengaruhi penonton dan masing-masing penonton itu menyakininya. @adi para pecandu televisi itu akan punya kecenderungan sikap yang sama satu sama lain. Asumsi/&sensi Teori 9ecara keilmuan untuk menunjukan bahwa televisi sebagai media yang mempengaruhi pandangan kita terhadap realitas sosial para peneliti cultivation analysis bergantung kepada empat tahap proses: &. 1essage system analysis yang menganalisis isi program televisi. ,. +ormulation of !uestion about viewers$ sosial realities yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan seputar realitas sosial penonton televisi.

5. 9urvey the audience yaitu menanyakan kepada mereka seputar apa yang mereka konsumsi dari media dan. I. 1embandingkan realitas sosial antara penonton berat dan orang yang jarang menonton televisi. 2eempat tahap ini dapat disederhanakan menjadi dua jenis analisis: &. <nalisis isi "content analysis# yang mengidentifikasikan atau menentukan tema-tema utama yang disajikan oleh televisi. ,. <nalisis khalayak "audience research# yang mencoba melihat pengaruh tema-tema tersebut pada penonton. "www.aber.uk/media/documents/short/cultiv.html#. )angkah utama untuk menguji teori kultivasi dalam studi awal adalah menentukan kandung isi televisi melalui analisis isi. Gerbner dan kawan-kawan mulai memetakan kandungan isi pada prime time dan program televisi bagi anak-anak diakhir pekan "weekend#. 0i antara berbagai teori dampak media jangka panjang cultivation analysis merupakan teori yang menonjol. Gerbner menyatakan bahwa televisi sebagai salah satu media modern telah memperoleh tempat sedemikian rupa dan sedemikian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sehingga mendominasi Elingkungan simbolikF kita dengan cara menggantikan pesannya tentang realitas bagi pengalaman pribadi dan sarana mengetahui dunia lainnya. Teori kultivasi melihat media massa sebagai agenda sosialisasi dan menemukan bahwa penonton televisi dapat mempercayai apa yang ditampilkan oleh televisi berdasarkan seberapa banyak mereka menontonnya "www.asudayton/edu/com/faculty/kenny/cultivation.html#. 8erdasarkan banyaknnya waktu yang dihabiskan untuk menonton maka penonton televisi dikelompokkan dalam dua kategori yakni light viewer "penonton ringan dalam arti menonton rata-rata dua jam perhari atau kurang dan hanya tayangan tertentu# dan heavy viewer "penonton berat# menonton rata-rata empat jam perhari atau lebih dan tidak hanya tayangan tertentu "Infante et.al ,--5#. <sumsi dasar teori ini adalah: &. Televisi merupakan media yang unik. <sumsi pertama menyatakan bahwa televisi merupakan media yang unik. 2eunikan tersebut ditandai oleh karakteristik televisi yang bersifat: a. 7ervasive "menyebar dan hampir dimiliki seluruh keluarga#;

b. <ssesible "dapat diakses tanpa memerlukan kemampuan literasi atau keahlian lain# dan c. >oherent "mempersentasikan pesan dengan dasar yang sama tentang masyarakat melintasi program dan waktu#. ,. 9emakin banyak seseorang menghabiskan waktu untuk menonton televisi semakin kuat kecenderungan orang tersebut menyamakan realitas televisi dengan realitas sosial. @adi menurut asumsi ini dunia nyata "real world# di sekitar penonton dipersamakan dengan dunia rekaan yang disajikan media tersebut "symbolic world#. 0engan bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa penonton mempersepsi apapun yang disajikan televisi sebagai kenyataan sebenarnya. Hamun teori ini tidak menggeneralisasi pengaruh tersebut berlaku untuk semua penonton melainkan lebih cenderung pada penonton dalam kategori heavy viewer "penonton berat#. =asil pengamatan dan pengumpulan data yang dilakukan oleh Gerbner dan kawan-kawan bahkan kemudian menyatakan bahwa heavy viewer mempersepsi dunia ini sebagai tempat yang lebih kejam dan menakutkan "the mean and scray world# ketimbang kenyataan sebenarnya. +enomena inilah yang kemudian dikenal sebagai Ethe mean world syndromeF "sindrom dunia kejam# yang merupakan sebentuk keyakinan bahwa dunia sebuah tempat yang berbahaya sebuah tempat di mana sulit ditemukan orang yang dapat dipercaya sebuah tempat di mana banyak orang di sekeliling kita yang dapat membahayakan diri kita sendiri. Bntuk itu orang harus berhati-hati menjaga diri. 7embedaan dan pembandingan antara heavy dan light viewer di sini dipengaruhi pula oleh latar belakang demografis di antara mereka. 5. 7enonton ringan "light viewers# cenderung menggunakan jenis media dan sumber informasi yang lebih bervariasi "baik komunikasi bermedia maupun sumber personal# semantara penonton berat "heavy viewers# cenderung mengandalkan televisi sebagai sumber informasi mereka. <sumsi ini menyatakan kelompok penonton yang termasuk kategori berat umumnya memiliki akses dan kepemilikan media yang lebih terbatas. 2arena itu mereka mengandalkan televisi sebagai sumber informasi dan hiburan mereka. 2arena keterpakuan pada satu media ini membuat keragaman dan alternatif informasi yang mereka miliki menjadi terbatas. Itulah sebabnya kemudian mereka membentuk gambaran tentang dunia dalam pikirannya sebagaimana yang digambarkan televisi. 9ebaliknya kelompk light viewers memiliki akses media yang lebih luas sehingga sumber informasi mereka menjadi lebih variatif. 2arena kenyataan ini maka

pengaruh televisi tidak cukup kuat pada diri mereka. 1enurut teori ini media massa khususnya televisi diyakini memiliki pengaruh yang besar atas sikap dan perilaku penontonnya "behavior effect#. 7engaruh tersebut tidak muncul seketika melainkan bersifat kumulatif dan tidak langsung. Inilah yang membedakan teori ini dengan The =ypodermic Heedle Theory atau sering juga disebut The 1agic 8ullet Theory <genda 9etting Theory 9piral Jf 9ilence Theory. )ebih lanjut dapat dikemukakan bahwa pengaruh yang muncul pada diri penonton merupakan tahap lanjut setelah media itu terlebih dahulu mengubah dan membentuk keyakinan-keyakinan tertentu pada diri mereka melalui berbabagai acara yang ditayangkan. 9atu hal yang perlu dicermati adalah bahwa teori ini lebih cenderung berbicara pengaruh televisi pada tingkat komunitas atau masyarakat secara keseluruhan dan bukan pada tingkat individual. 9ecara implisit teori ini juga berpendapat bahwa pemirsa televisi bersifat heterogen dan terdiri dari individu-individu yang pasif yang tidak berinteraksi satu sama lain. Hamun mereka memiliki pandangan yang sama terhadap realitas yang diciptakan media tersebut. I. Terpaan pesan televisi yang terus menerus menyebabkan pesan tersebut diterima khalayak sebagai pandangan konsensus masyarakat. <sumsi keempat toeri ini menyatakan bahwa terpaan televisi yang intens dengan frekuensi yang kerap dan terus menerus membuat apa yang ada dalam pikiran penonton televisi sebangun dengan apa yang disajikan televisi. 2arena alasan ini kemudian mereka menganggap bahwa apapun yang muncul di televisi sebagai gambaran kehidupan sebenarnya gambaran kehidupan yang disepakati secara konsensual masyarakat. 0alam konteks ini berarti bila penonton melihat orang sumpah pocong di televisi atau melihat adegan ciuman di antara dua orang yang masih pacaran dalam sebuah sinetron maka penonton tersebut menganggap hal itu sesuatu hal yang lumrah saja yang menganggap kehidupan nyata di lingkungannya. .. Televisi membentuk mainstreaming dan resonance. <sumsi kelima ini menegaskan bahwa televisi membentuk mainstreaming dan resonace. Gerbner dan kawan-kawan memperkenalkan faktor-faktor mainstreaming dan resonance "Gerbner Gross 1organ dan 9ignorielli &'3- dalam Griffin ,--I#. 1ainstreaming diartikan sebagai kemampuan memantapkan dan menyeragamkan berbagai pandangan di masyarakat tentang

dunia di sekitar mereka "Tv stabilize and homogenize views within a society#. 0alam proses ini televisi pertama kali akan mengaburkan "bluring# kemudian membaurkan "blending# dan melenturkan "bending# perbedaan realitas yang beragam menjadi pandangan mainstream tersebut. 9edangkan resonance mengimplikasikan pengaruh pesan media dalam persepsi realita dikuatkan ketika apa yang dilihat orang di televisi adalah apa yang mereka lihat dalam kehidupan nyata. (. 7erkembangan teknologi baru memperkuat pengaruh televisi. <sumsi terakhir menyatakan bahwa perkembangan teknologi baru memperkuat pengaruh televisi. <sumsi ini diajukan Gerbner pada tahun &''- setelah menyaksikan perkembangan teknologi komunikasi yang luar biasa. <sumsi ini mengandung keyakinan bahwa teknologi pendukung tidak akan mengurangi dampak televisi sebagai sebuah media malahan pada kanyataannya akan meneguhkan dan memperkuat. 8ukti utama asumsi cultivation analysis berasal dari analisis isi pesan televisi <merika secara sistematis. <nalisis itu dilakukan selama beberapa tahun dan menunjukan distorsi realitas yang konsisten dalam hubungannya dengan keluarga pekerjaan dan peran usia lanjut mati dan kematian pendidikan kekerasan dan kejahatan. Isu ini memberikan pelajaran tentang hal-hal yang diharapkan dari kehidupan bukanlah pesan yang membesarkan hati khususnya bagi si miskin kaum wanita dan minoritas rasial "1c ?uail &'36: ,.I#. @adi meskipun televisi bukanlah satu-satunya sarana yang membentuk pandangan kita tentang dunia televisi merupakan salah satu media yang paling ampuh terutama bila kontak dengan televisi yang sangat sering dan berlangsung dalam waktu lama "<rdianto dkk ,--I: (.#. Aplikasi Teori Teori kultivasi sering digunakan untuk menganalisis berbagai bentuk praktik komunikasi terutama komunikasi massa khususnya televise apa yang kita kenal cultivation analysis. 8erikut beberapa contoh aplikasi teori kultivasi: Hancy 9ignorielli ")ittlejohn &''(# melaporkan studi tentang sindrom dunia kejam. 7ada aksi kekerasan di program televisi bagi anak lebih dari ,--- program termasuk (--- karakter utama selama prime time dan akhir pekan "weekend# dari tahun &'(6-&'3. menganalisis dengan hasil yang menarik 6-4 prime time dan 'I4 akhir pekan "weekend# termasuk aksi kekerasan.

<nalisis ini membuktikan heavy viewers memandang dunia muram dan kejam dibandingkan dengan orang yang jarang menonton televisi. Tidak salah jika kemudian Gerbner dan kawankawan melaporkan bahwa heavy viewers melihat dunia lebih kejam dan menakutkan seperti yang ditampilkan televisi dari pada orang-orang yang jarang menonton. >ontoh yang lain para pecandu berat televisi "heavy viewers# akan menganggap bahwa apa yang terjadi di televisi itulah dunia senyatanya. 1isalnya tentang perilaku kekerasan yang terjadi di masyarakat. 7ara pecandu berat televisi akan mengatakan sebab utama munculnya kekerasan karena masalah sosial "karena televisi yang ditonton sering menyuguhkan berita dan kejadian dengan motif sosial sebagai alasan melakukan kekerasan#. 7ada hal bisa jadi sebab utama itu lebih karena keterkejutan budaya "cultural shock# dari tradisional ke kehidupan modern. Teori kultivasi berpendapat bahwa pecandu berat televisi membentuk suatu realitas yang tidak konsisten dengan kenyataan. 9ebagai contoh pencandu berat televisi menyatakan bahwa kemungkinan seseorang menjadi korban kejahatan adalah & berbading &-. 0alam kenyataan angkanya adalah & berbanding .-. 7ecandu berat televisi mengira bahwa ,-4 dari total penduduk dunia berdiam diri di <merika. 2enyataannya hanya (4. 7ecandu berat percaya bahwa persentase karyawan dalam posisi manajerial atau professional adalah ,.4. 2enyataannya hanya .4 "0evito &''6: .,6 lihat juga Hurudin ,--I <rdianto dkk ,--I#. 8agi pecandu berat televisi apa yang terjadi pada televisi itulah yang terjadi pada dunia sesungguhnya. 0i negara kita pada tiga tahun terakhir ini program acara sinetron yang diputar televisi swasta Indonesia nyaris seragam. 1isalnya Tersanjung 7ernikahan 0ini 2ehormatan dan lain-lain. 1asing-masing sinetron tersebut membahas konflik antar orang tua dan anak serta hamil di luar nikah. 7ara pecandu berat televisi akan mengatakan bahwa di masyarakat sekarang banyak gejala hamil di luar nikah karena televisi lewat sinetronnya banyak atau bahkan selalu menceritakan kasus tersebut. 8isa jadi pendapat tersebut tidak salah tetapi itu terlalu menggeneralisasi kesemua lapisan masyarakat. 8ahwa ada gejala hamil di luar nikah itu benar tetapi mengatakan bahwa semua gadis hamil di luar nikah itu salah. 7ara pencandu sinetron itu sangat percaya bahwa apa yang terjadi pada masyarakat itulah seperti yang dicerminkan dalam sinetronsinetron. Termasuk di sini konflik antara orang tua dan anak. 2ognisi penonton akan mengatakan saat ini semua anak memberontak kepada orang tua tentang perbedaan antara keduannya seperti Eorang

tua kuno ketinggalan zaman.F 1ereka yakin bahwa televisi adalah potret sesungguhnya dunia nyata. 7adahal seperti yang bisa dilihat tidak sedikit anak-anak yang masih hormat atau bahkan masih mengiyakan apa yang dikatakan orang tua mereka. 7ada kateori aplikasi teori kultivasi dalam kaca mata kekerasan Gerbner juga berpendapat bahwa gambaran tentang adegan kekerasan di televisi lebih merupakan pesan simbolik tentang hukum dan aturan alih-alih perilaku kekerasan yang diperlihatkan di televisi merupakan refleksi kejadian di sekitar kita. @ika adegan kekerasan itu merefleksikan aturan hukum yang tidak bisa mengatasi situasi seperti yang digambarkan dalam adegan televisi bisa jadi yang terjadi sebenarnya juga demikian. @adi kekerasan yang ditayangkan di televisi dianggap sebagai kekerasan yang memang sedang terjadi di dunia ini. <turan hukum yang biasa digunakan untuk mengatasi perilaku kejahatan yang dipertontonkan di televisi akan dikatakan bahwa seperti itulah hukum kita sekarang ini. @ika kita menonton acara seperti 8user "9>TC# 7atroli "Indosiar# 9ergap "D>TI# dan T27 malam "TC6# akan terlihat beberapa perilaku kejahatan yang dilakukan masyarakat. 0alam acara tersebut tidak sedikit kejahatan yang bisa diungkap. 0alam pandangan kultivasi dikatakan adegan kekerasaan yang disajikan oleh televisi tersebut menggambarkan dunia kita yang sebenarnya. 7ara pecandu berat televisi akan beranggapan bahwa harus hati-hati keluar rumah karena kejahatan sudah mengincar kita dan setiap orang tidak bisa dipercaya boleh jadi kita akan menjadi korban selanjutnya dari kejahatan. <pa yang ditayangkan televisi tersebut dianggap bahwa di Indonesia kejahatan itu sudah sedemikian mewabah dan kuantitasnya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Ini menggambarkan bagaimana dunia kejahatan yang ada di Indonesia. >ontoh lain sinetron yang lagi merebak sekarang di berbagai stasiun televisi kita antara lain sinetron Dahasia ilahi yang hampir ditanyangkan oleh semua televisi swasta. 7ara pecandu berat televisi "heavy viewers# akan menganggap bahwa apa yang terjadi di televisi itulah dunia realitas. 1ereka beranggapan bahwa tuhan Islam itu kejam pendendam tukang siksa dan sebagainya. 9eperti itulah anggapan orang terhadap tuhan Islam. 7ada hal tuhan Islam "<llah 9:T# yang sebenarnya adalah Kat yang 1aha 7engasih dan 1aha 7enyayang tidak seperti yang tergambarkan pada beberapa adegan pada sinetron Dahasia Ilahi. 0emikian sekelumit contoh-contoh aplikasi teori kultivasi. Teori kultivasi sebenarnya menawarkan kasus yang sangat masuk akal khususnya dalam tekannya pada kepentingan

televisi sebagai media dan fungsi simbolik di dalam konteks budaya. <kan tetapi teori ini tidak lepas dari sasaran kritik. Gerbner telah dikritik karena terlalu menyederhanakan permasalahan. 7erilaku kita boleh jadi tidak hanya dipengaruhi oleh televisi tetapi oleh banyak media yang lain pengalaman langsung orang lain yang berhubungan dengan kita dan sebagainya. :alhasil walau banyak kritik terhadap teori ini namun demikian dalam kenyataannya teori ini memang dapat kita lihat pada masyarakat terutama pada anak-anak. <nak sebagai penonton masih mudah dipangaruhi oleh pesan-pesan yang disajikan televisi. :alahu$alam. LLLLL

0<+T<D 7B9T<2<

<rdianto Alvinaro )ukiati 2omala A. ,--I. 2omunikasi 1assa 9uatu 7engantar. 8andung: 9imbiosa Dekatama 1edia. 0evito @oseph <. &''6. 2omunikasi <ntarmanusia 2uliah 0asar. @akarta: 7rofessional 8ooks. 0ominick @oseph D. &''-. The 0ynamick of 1ass >ommunication. Hew Mork: Dandom =ouse. Griffin Amory <. ,--I. < +irst )ook <t >ommunication Theory. Hew Mork: 1cGraw-=ill. Infante 0ominic < <ndrew 9. Dancer * 0eanna +. :omack. ,--5. 8uilding >ommunication Theory. )ong Grove: :aveland 7ress. 1c ?uail 0enis. &'36. Teori 2omunikasi 1assa Adisi 2edua. @akarta: Arlangga. Hurudin. ,--I. 2omunikasi 1assa. 1alang: >espur. :ood @T. ,---. >ommunication Theories in <ction. >alofornia: 8elmont

www.aber.uk/media/documents/short/cultiv.html >ultivation Theory :eek Aleven )ecture ,I cultivation theory by George Gerbner. www.asudayton/edu/com/faculty/kenny/cultivation.html George Gerbner >ultivation Theory.

Anda mungkin juga menyukai