Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Gangguan interaksi sosial : menarik diri adalah keadaan dimana seorang individu berpartisipasi dalam kuantitas yang berlebihan atau tidak cukup atau ketidakefektifan kualitas pertukaran sosial. Dalam ilmu keperawatan jiwa gangguan interaksi sosial : menarik diri dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti sistem keluarga yang terganggu, norma kelurga kurang mendukung, berpisah dari orang yang berarti dalam kehidipannya, ansietas berat yang berkepanjangan. B. 1. Tujuan umum enulis dapat memperoleh pengalaman nyata dalam merawat klien dengan gangguan interaksi sosial : menarik diri dan mendapat gambaran yang jelas terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan gangguan interaksi sosial: menarik diri di !"# $ataram. %. a. b. c. d. e. f. g. h. Tujuan khusus enulis dapat mengkaji data klien yang dirawat enulis mampu menganalisis data yang diperoleh enulis dapat merumuskan diagnosa keperawatan enulis memprioritaskan masalah& masalah yang terjadi dan mungkin terjadi enulis dapat menetapkan tujuan tindakan keperawatan enulis mampu menyusun rencana tindakan keperawatan enulis dapat menerapkan rencana tindakan yang telah disusun dalam pelaksanaan tindakan enulis dapat melakukan evaluasi tindakan keperawatan Tujuan Penulisan

C. 1. 'awancara

Metode Penulisan $etode yang digunakan dalam pembuatan asuhan keperawatan jiwa ini adalah : enulis wawancara klien untuk mendapatkan data yang diperlukan dimana wawancara disesuaikandengan kemampuan klien dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. %. ). (bservasi enulis melakukan pengamatan terhadap klien "tudi kepustakaan enulis mempelajari kasus dengan menggunakan berbagai teori atau literature yang diambil dari buku dan kepustakaan. *. Dokumentasi enulis mendokumentasikan semua data yang diperoleh dari hasil pengkajian terhadap klien.

D. .atar belakang masalah Tujuan penulisan $etode penulisan "istematika penulisan

Siste atika Penulisan +,+ -. $erupakan bab pendahuluan, meliputi :

+,+ --. $eliputi tinjauan teori yang terdiri dari : /onsep dasar 0 masalah utama 1 terdiri dari : engertian sikopatologi enatalaksanaan medis /onsep dasar asuhan keperawatan yang terdiri dari : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

+,+ ---. +erisi tinjauan kasus yang meliputi : engkajian Diagnosa keperawatan erencanaan elaksanaan 2valuasi +,+ -3. +erisi pembahasan yang meliputi : engkajian Diagnosa keperawatan erencanaan elaksanaan 2valuasi +,+ 3. enutup yang meliputi : /esimpulan "aran

BAB II TIN!AUAN TE"#I A. 1. $onse% Dasar & Masalah Uta a ' engertian Ganguan interaksi sosial : menarik diri adalah keadaan dimana seorang individu berpartisipasi dalam kuantitas yang berlebihan atau tidak cukup atau ketidakefektipan kualitas pertukaran social 0 Townsend, 1445 1. %. sikopatologi !espons ,daptif "osial 2konomi /ebersamaan "aling /etergantungan ( stuart and sudden ) erilaku yang berhubunan dengan dengan responden sosial maladaptive: $anipulasi (rang lain diperlakukan seperti obyek hubungan terpusat pada masalah pengendalian individu, berorientasi pada diri sendiri atau pada tujuan, bukan berorientasi pada orang lain. 6arkisisme 7arga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha. -mpulsif $endapatkan penghargaan, pujian, sikap eosentris, pencemburu, marah jika orang lain tidak mendukung, tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari pengalaman, penilaian yang buruk, tidak dapat diandalkan. /esepian $enarik diri /etergantungan !espons $aladaptif $anipulasi -mpulsif 6arkisisme

).

enatalaksanaan $edis Terapi medik "tela8ine ,lpra8olam Threehe9yypenidril : % 9 : mg : % 9 ;,: mg : 1 9 % mg

B.

$onse% Dasar Asuhan $e%era(atan ). Pengkajian a. *aktor Predis%osisi 1. <aktor tumbuh kembang ada masa tumbuh kembang individu mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi, setiap tahap perkembangan selanjutnya dan dapat terjadi gangguan interaksi sosial. %. <aktor komunikasi dalam keluarga Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan interaksi social, termasuk komunikasi yang tidak jelas 0double blind komunikation1 ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga dan pola asuh keluarga yang tidak mengajukan anggota keluarga untuk berhubungan di luar lingkungan keluarga. ). -solasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan "osial merupakan factor pendukung untuk terjadinya gangguan interaksi sosial. 7al ini disebabkan oleh nama&nama yang dianut keluarga yang salah, dimana tiap anggota keluarga yang salah, dimana tiap anggota keluarga yang tidak produktif diasingkan dari interaksi sosialnya, misalnya : usia lanjut, penyakit kronis, penyandang cacat, dan lain&lain.

+. *aktor Presi%itasi 1. "truktur "osial +udaya "tress yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya antara lain keluarga yang labil, berpisah dengan orang terdekat=berarti, perceraian dan lain& lain. %. <aktor 7ormonal Gangguan dari fungsi kelenjar bawah otak 0 gland pituitary 1 menyebabkan turunnya hormone <"7 dan .7. /ondisi ini terdapat pada pasien ski8ofronia. ). 7ipotesa 3irus 3urus 7-3 dapat menyebabkan perilaku spikotik. *. $odel +iologikal lingkungan sosial Tubuh akan menggambarkan ambang toleransi seseorang terhadap stress pada saat terjadinya interaksi dengan interaksi sosial. :. "tress sikologik ,danya kecemasan. ,. Prilaku 1. Tingkah .aku yang berhubungan dengan curiga a1. Tidak mampu mempercayai orang lain b1. +ermusuhan c1. $engisolasi diri dalam hubungan sosial d1. aranoid %. Tingkah .aku yang berhubungan dengan dependen a1. 2kspresi perasaan tidak langsung dengan tujuan b1. /urang asertif c1. $engisolasi diri dalam hubungan social d1. 7arga diri rendah e1. "angat tergantung dengan orang lain

). Tingkah .aku yang berhubungan dengan kepribadian anti sosial a1. 7ubungan interpersonal dangkal b1. !endah motifasi untuk berubah c1. berusaha untuk tampil menarik *. Tingkah .aku yang berhubungan dengan borderline a1. 7ubungan dengan orang lain sangat stabil b1. ercobaan bunuh diri yang manipulatif c1. "usunan hati yang negatif 0 depresif 1 d1. restasi yang rendah e1. ,bivalensi dalam hubungannya dengan orang lain f1. Tidak tahan dengan sendirian :. Tingkah .aku yang berhubungan dengan menarik diri a1. /urang spontan b1. ,patis, ekspresi wajah kurang berseri c1. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan dirinya d1. Tidak mau komunikasi verbal e1. $engisolasi diri f1. /urang sadar dengan lingkungan sekitar g1. /ebutuhan fisiologis terganggu h1. ,ktifitas menurun -. Diagnosa $e%era(atan a. b. Diagnosa yang mungkin muncul diantaranya adalah : Gangguan interaksi sosial b=d harga diri rendah erubahan persepsi sensori b=d menarik diri rioritas masalah Gangguan interaksi sosial : menarik diri 7arga diri rendah

erubahan persepsi sensori

.. Peren,anaan T>$ : /lien dapat berinteraksi dengan teman&temannya sehingga tidak terjadi halusinasi. T>/ 1 : /lien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat /riteria evaluasi : a. b. c. d. e. -ntervensi a. b. c. d. e. f. T>/ % : /lien dapat menyebutkan penyebab menarik diri /rietria evaluasi : a. b. c. Diri sendiri (rang lain .ingkungan +eri salam, panggil nama "ebutkan nama perawat sambil menjabat tangan #elaskan maksud hubungan interaksi #elaskan kontrak yang akan dibahas +eri rasa aman dan sikap empati .akukan kontrak singkat tapi sering /lien mau membalas salam /lien mau menjabta tangan /lien mau menyebutkan nama /lien mau tersenyum dan kontak mata /lien mau mengetahui nama perawat

-ntervensi a. b. c. /aji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tandanya +eri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya yang menyebabkab klien tidak mau bergaul +eri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

T>/ ) : a. b. c. & & & T>/ * : a. b. c. /lien dapat membina hubungan secara bertahap /riteria evaluasi /lien ? perawat /lien ? perawat lain /lien & klien /lien dapat meyebutkan keuntungan bergaul dan kerugian tidak bergaul /riteria evaluasi +anyak teman Tidak sendiri +isa diskusi -ntervensi /aji pengetahuan klien tentang keuntungan bergaul dan kerugian tidak bergaul +eri kesempatan pada klien untuk berinteraksi dengan orang lain Diskusikan bersama klien tentang keuntungan bergaul dan kerugian tidak bergaul

a. b.

-ntervensi /aji kemampuan klien dalam membina hubungan dengan orang lain Dorong dan +antu klien untuk berinteraksi dengan orang lain

c. d. e. T>/ : : a. b. a. b. c. T>/ @ :

+eri pengetahuan positif terhadp keberhasilan yang dicapai klien $otivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan +eri pengetahuan positif atas kegiatan klien dalam ruangan /lien dapat mengungkapkan perasaannya setelah

berhubungan dengan orang lain /riteria evaluasi Diri sendiri (rang lain -ntervensi Dorong klien untuk mengungkapkan kien tentang perasaannya bila berinteraksi dengan orang lain Diskusikan dengan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain +eri pengetahuan yang positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain /.ien dapat menggunakan obat dengan benar 0 sesuai program pengobatan1 /rietria evaluasi

a. /lien dapat kegunaannya

menyebutkan

obat& obatan yang diminum

dan

0 jenis, waktu, dosis, cara1 -ntervensi

b. /lien dapat minum obat sesuai program pengobatan

a. #elaskan jenis obat&obat yang diminum klien pada klien b. Diskusi manfaat minum dan kerugian berhenti minum obat tanpa sei8in dokter c. #elaskan prinsip benar minum obat 0 baca nama yang tertera pada botol obat, dosis, waktu, dan cara minum obat1 d. $otivasi klien meminta obat dan minum onat tepat waktu e. ,njurkan klien melaporkan pada perawat = dokter jika merasakan efek yang tidak menyenangkan f. +eri pujian jika klien minum obat dengan benar /. Pelaksanaan elaksanaan sesuai dengan rencana keperawatan yang ada dan dilakukan di lapangan. 0. E1aluasi /lien mengadakan hubungan interpersonal yang efektif, dapat bekerjasama dengan perawat dan keluarga, klien dapat menggunakan sumber koping yang adekuat.

BAB I2 PEMBAHASAN A. Pengkajian engkajian dalam teori maupun kasus sudah sesuai, dimana pada teori masalah keperawatan yang muncul adalah gangguan interaksi sosial : menarik diri, harga diri rendah, perubahan persepsi sensori, sedangkan dalam tinjaun kasus, masalah keperawatan lebih kompleks, yaitu : 1. %. ). halusinasi *. :. @. B. Defisit perawatan diri /oping individu inefektif /urang minat Distress spiritual Gangguan interaksi sosial A menarik diri 7arga diri rendah !esiko perubahan persepsi sensori :

$asalah&masalah keperawatan yang muncul tersebut kemudian dianalisa dan dirumuskan, sehingga muncul diagnosa keperawatan. B. Dari masalah Diagnosa $e%era(atan keperawatan yang ada dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut :

1. b=d harga diri rendah %. halusinasi b=d menarik diri ). inefktif *. minat

Gangguan interaksi sosial : menarik diri !esiko perubahan persepsi sensori : 7arga diri rendah b=d koping individu Defisit perawatan diri b=d kurangnya Diagnosa utamanya adalah gangguan interaksi sosial : menarik diri b=d

harga diri rendah. Diagnosa yang muncul dalam tinjauan kasus dan teori sudah sesuai, hanya dalam tinjaun kasus lebih kompleks. C. Peren,anaan !encana tindakan keperawatan hanya pada diagnosa utama, karena diagnosa yang lain tidak terlalu menonjol dan tidak terlalu mengganggu klien lagi. !encana tindakan dalam kasus dan teori sudah sesuai, hanya saja dalam kasus intervensi dipilih kembali dan disesuaikan dengan kondisi klien. D. -mplementasi Pelaksanaan dalam kasus dan teori sudah sesuai, dimana implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan yang telah disusun dan disesuaikan dengan kondisi klien. E. E1aluasi 2valuasi dalam kasus menggunakan evaluasi sumatif dan formatif yang disesuaikan dengan kriteria evaluasi baik pada teori maupun kasus, sehingga diperoleh hasil yang akurat.

BAB 2 PENUTUP A. 1. $esi %ulan engkajian ada teori masalah keperawatan yang muncul adalah gangguan persepsi sensori: halusinasi, gangguan interaksi sosial : menarik diri. 7arga diri rendah, sedangkan dalam tinjauan kasus,masalah keperawatan lebih kompleks, yaitu : a. Gangguan interaksi sosial A menarik diri b. 7arga diri rendah c. !esiko perubahan persepsi sensori : halusinasi d. Defisit perawatan diri e. /oping individu inefektif f. /urang minat g. Distress spiritual

$asalah&masalah keperawatan yang muncul tersebut kemudian dianalisa dan dirumuskan, sehingga muncul diagnosa keperawatan. %. Diagnosa /eperawatan Dari masalah keperawatan yang ada dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut : a. Gangguan interaksi sosial : menarik diri b=d harga diri rendah b. !esiko perubahan persepsi sensori : halusinasi b=d menarik diri c. 7arga diri rendah b=d koping individu inefktif d. Defisit perawatan diri b=d kurangnya minat Diagnosa utamanya adalah gangguan interaksi sosial : menarik diri b=d harga diri rendah. Diagnosa yang muncul dalam tinjauan kasus dan teori sudah sesuai, hanya dalam tinjaun kasus lebih kompleks. ). erencanaan -ntervensi disesuaikan dengan diagnosa yang muncul dan kondisi klien. *. -mplementasi -mplementasi dalam kasus dan teori sudah sesuai, dimana implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan yang telah disusun dan disesuaikan dengan kondisi klien. :. 2valuasi 2valuasi dalam kasus menggunakan evaluasi sumatif dan formatif yang disesuaikan dengan criteria evaluasi baik pada teori maupan kasus,sehingga diperoleh hasil yang akurat. B. Saran 1. +agi !"# #umlah perawat jaga agar ditambah, karena dengan jumlah perawat jaga hanya 1&% orang saja akan mempertinggi resiko terjadinya hal&hal yang tidak diinginkan.

%. +agi -nstitusi $eningkatkan dukungan moral dan materil bagi mahasiswa yang menjalani praktek klinik dan membawa nama baik institusi.

DA*TA# PUSTA$A /eliat +udiana, dkk, 1445. roses /eperawatan #iwa 2GC. #akarta. "tuart ,nd "unddent. 144:. /eperawatan #iwa 2GC. #akarta. www.yahoo.com www. Google.com

Anda mungkin juga menyukai