Anda di halaman 1dari 5

Lumbantoruan 1 Jessica Lumbantoruan Yuda Putri Bahasa Indonesia 8 9 Desember 2013 Keegoisan Samad Egois adalah salah satu

karakteristik yang menggambarkan tokoh antagonis dalam buku Anak Perawan di Sarang Penyamun, Samad. Seseorang yang egois dikatakan memiliki tingkah laku yang buruk karena ia adalah pribadi yang tidak mau memikirkan kepentingan atau kesejahteraan orang lain (Ahira). Samad memiliki keluarga tetapi tidak memperilakukan isterinya dan anaknya seperti orang yang dicintainya. Pekerjaannya adalah untuk membantu para penyamun tetapi dia ingin harta para penyamun untuk dimilikinya semuanya. Bertemu dengan Sayu dan memiliki keinginan untuk melarikan diri bersamanya meninggalkan keluarganya dan para penyamun. Sifat egois Samad teraplikasikan berbeda saat berada di Pulau Pinang, hutan, dan saat bertemu Sayu. Pengaplikasian ini menggambarkan bagaimana Samad terlihat egois dalam setiap keadaan seperti saat bersama keluarganya, penyamun dan Sayu. Keegoisan ini bukanlah hal yang membawanya keberuntungan tetapi membawa Samad kedalam kehidupan yang tidak terarah. Samad bersikap egois ketika berada dalam rumahnya seperti di Pulau Pinang. Dia mempunyai isteri dan anak. Keegoisan di Pulau Pinang digambarkan dalam sudut pandang seorang ayah. Sebagai seorang ayah Samad seharusnya memiliki inisiatif untuk mendidik anaknya, bukan membiarkan anaknya hidup tanpa mengenal arti keluarga. Dia jarang sekali berinteraksi dengan anaknya sampai anaknya sendiri tidak

Lumbantoruan 2 mengenal ayahnya adalah Samad. Mereka tidak mengetahui bagaimana sosok seorang ayah sebenarnya. Keegoisan bukanlah hidup memenuhi keinginan seseorang, tetapi membuat orang hidup mengikuti keinginan seseorang(Wilde). Seperti orang egois, Samad membuat anaknya hidup sesuai keinginan Samad. Sebagai seorang ayah dia tidak memikirkan apa yang anaknya ingin untuk masa depannya. Samad telah menghancurkan masa depan anaknnya hanya karena keuntungan pribadinya, yaitu mementingkan dirinya melebih dari anaknya. Isterinya juga tidak dianggap seperti orang yang dicintainya karena dia sudah menikahi seorang wanita tetapi menginginkan hidup bersama Sayu. Samad bahkan tidak peduli akan keadaan keluargannya dan ingin melarikan diri bersama Sayu. Samad tak pernah beramahramahan dengan anaknnya. Dalam pemandangannya pun mereka kebetulan dilahirkan oleh perempuan yang kebetulan menjadi isterinya (Alisjahbana, 47). Karena keegoisannya ini keluargannya tidak mengenal keharmonisan. Keegoisan seorang ayah seperti Samad dapat menghancurkan hubungan seluruh keluarga. Karena dia tidak mempedulikan anaknya, anaknya pun tidak memperdulikan adanya seorang ayah. Hutan adalah tempat bekerja Samad yang membuatnnya menunjukan keegoisannya dengan cara berbeda. Dalam hutan pekerjaannya hanyalah sebagai mata-mata yang memberi kabar dari kota kepada para penyamun yang tinggal di hutan. Menjadi mata-mata memberi dia keuntungan pribadi yaitu mengetahui harta yang dibawa para pendatang dari kota. Karena dia berat tangan dia hanya ingin mencuri hasil kerja para penyamun daripada bekerja untuk kekayaan sendiri. Keegoisan ini datang dari pendapat seseorang mementingkan uang dari orang-orang disekitarnya seperti Samad yang ingin mencuri bagian besar hasil kerja para penyamun tanpa memikirkan perasaan para penyamun.Dari sembilan eksperimen,

Lumbantoruan 3 peneliti mengetahui bahwa uang dapat meningkatakn motivasi orang untuk mencapai cita-cita mereka sendiri dan juga menurunkan kesopanan perilaku mereka terhadap orang lain. (Bryner). Kutipan ini mengatakan bahwa riset membuktikan akibat harta kepada orang-orang yang membuat mereka mementingkan dirinya sebelum orang disekelilingnya. Mereka tidak lagi memiliki keinginan untuk membantu orang lain. Konsep uang membuat seseorang untuk mencintai uang lebih dari orang-orang. Keegoisan Samad untuk uang membuatnya memisahkan dirinya dari keluarganya dan para penyamun karena dia mementingkan uang dari mereka semua. Uang menghambat hubungannya dengan lingkungan disekitarnya Keegoisan Samad juga dapat dilihat ketika dia bertemu Sayu untuk kali pertama. Keinginan Samad untuk memiliki Sayu telah membutakan statusnya sebagai seorang ayah dan membiarkan dia bersikap egois. Samad ingin melarikan diri dari para penyamun dan keluarganya untuk pergi bersama Sayu. Keegoisan Samad membuat dirinya ingin mulai hidup baru dengan Sayu walaupun dia sudah memiliki hidup bersama keluarganya dan para penyamun. Keegoisan dalam keadaan ini dapat dilihat dari sudut pandang seorang lelaki. Perawan yang secantik itu takkan dibiarkannya di tengah kawan penyamun. Dengsn segala usahanya akan dicobanya membawanya ke tempat yang lain. (Alisjahbana, 36). Kutipan ini membuktikan betapa egoisnya Samad untuk tidak membiarkan para penyamun mengetahui keberadaan Saya walaupun Samad tahu bahwa Sayu adalah seseorang penting. Keegoisan ini membuatnya terpisah dengan para penyamun karena sejak bertemu Sayu, Samad mulai menjauhkan dirinya dari para penyamun dan mencari kesempatan untuk bersama Sayu. Rencananya adalah untuk membiarkan rekan penyamunnya untuk tertembak mati oleh tangan serdadu saat melawati hutan. Samad bohong kepada para penyamun dan membuat mereka merampok orang yang salah. Karena

Lumbantoruan 4 keegoisannya ini, salah satu penyamun meninggal saat merampok orang yang salah. Tetapi Senjata makan tuan dan diapun akhirnya terpisah dengan Sayu dan para penyamun saat melaksanakan rencanannya. . Karena dia berbuat jahat, dia pun terkena akibatnya. Dia ingin menyakiti temannya, dia pun terpisah dengan Sayu. Samad adalah orang yang sangat egois. Sifat ini dapat dilihat dalam banyak keadaan seperti saat dia di Pulau Pinang, hutan, bertemu Sayu dan setiap keadaan memiliki dorongan dari diri yang berbeda seperti karena dia mementingkan uang melebihi keluarganya, malas mencari harta sendiri dan karena dia ingin Sayu untuk dirinya sendiri. Setiap keegoisan mengakibatkan hal yang berbeda dan kebanyakan akibatnnya tidak positif. Keegoisan bukanlah hal yang akan membawa keuntungan tetapi kerugian dalam hidup. Keegoisan dapat membuat seseorang melupakan orangorang dan lingkungan disekitarnya. Samad akhirnya melupakan betapa pentingnya keluarga dan dia tidak mengenal arti kesetiaan. Dia tidak memiliki akhir hidup yang baik karena pikirannya terpenuhi oleh keegoisan.

Lumbantoruan 5 REFERENSI Ahira, Anne. "Tingkatan Ego Dalam Psikologi." ARTI EGOIS DALAM PSIKOLOGI. N.p., n.d. Web. 08 Dec. 2013. <http://www.anneahira.com/arti-egois.htm>. Alisjahbana, S. Takdir. Anak Perawan Di Sarang Penyamun. Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2002. Print. Bryer, Jeanna. "Mere Thought of Money Makes People Selfish." LiveScience.com. Tech Media Network, 16 Nov. 2006. Web. 08 Dec. 2013.

<http://www.livescience.com/1128-mere-thought-money-peopleselfish.html>. Terjemahan. Wilde, Oscar. "Selfishness." Brainy Quote. BookRags Media Network, n.d. Web. 13 Dec. 2013. <http://www.brainyquote.com/quotes/quotes/o/oscarwilde106085. html>. Terjemahan. Komentar: Jumlah kata: 823 Pada dasarnya karangan argumentasi yang dibuat cukup menarik, namun beberapa pilihan kata dan susunan kalimat harus ditingkatkan begitu juga dengan analisis masalah. Nilai: 7-

Anda mungkin juga menyukai