Anda di halaman 1dari 10

RODA GIGI

1. Teori Dasar Roda Gigi


Disebut roda gigi karena roda gigi tersebut bergerigi, dimana gunanya untuk mentransmisikan daya yang cukup besar dengan putaran yang tepat yang mana tidak dapat dilakukan oleh dengan roda biasa (roda gesek). Maka roda tersebut harus bergerigi/bergigi pada kelilingnya, sehingga dapat dilakukan penerusan daya oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkaitan. Selain pemakaian roda gigi pada transmisi, terdapat cara lain untuk meneruskan daya, cara tersebut adalah dengan menggunakan sabuk . Sabuk yang digunakan (sabuk rata, sabuk v, sabuk gigi/serempak) dan rantai (rantai nol, rantai gigi). Diantara penerus daya tersebut akan lebih ringkas, dapat digunakan untuk putaran tinggi dengan tepat dan daya yang cukup besar.

1.1.

Roda Gigi Secara Umum oda gigi secara umum merupakan suatu mekanisme yang dipergunakan

untuk memindahkan elemen mesin yang satu kegerakan elemen mesin yang lain. Selain itu roda gigi !uga ber"ungsi mengubah !umlah putaran dan momen putar mesin, daya mesin serta mengatur keduanya untuk kebutuhan ker!a mesin. #etika kendaraan mulai ber!alan diperlukan tenaga yang besar, setelah kendaraan ber!alan bukan tenaga lagi yang diperlukan melainkan kecepatan. $ntuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan trnsmisi yang lebih dari berbagai tingkat perbandingan gigi. Sebuah kotak transmisi pada prinsipnya terdiri atas tiga bagian, yaitu % &oros penggerak &oros yang digerakkan angka pengikat 'ransmisi tersebut ditetapkan antara clutch dengan propeller sha"t (( 'ype)atau antara clutch dengan drive sha"t (((-'ype).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muc si!" ST.M.Sc

E#EMEN MESIN II

Gambar .1 Tata nama roda gigi


$ntuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukannya transmisi yang terdiri dari berbagai tingkat perbandingan gigi (Gear Ratio). 1.$ Gear Ra%io &erakitan/hubungan gear yang berada dalam kotak transmisi (gear box), antara gear input sha"t untuk output sha"t dapat diperoleh berbagai kondisi seperti berikut ini % &erbandingan kecepatan putar yang sama ataupun berbeda &erbandingan momen yang dapat sama atau berbeda )rah putaran yang sama atau berbeda *ear kecil ()) bila langsung memutarkan gear (+) yang lebih besar akan menghasilkan % , &utaran sha"t gear (+) lebih lambat , Momen sha"t gear (+) lebih besar , )rah putaran gear (+) berla-anan dengan sha"t gear ()) +egitu pula apabila sebaliknya, !ika pemutar (drive) adalah gear yang lebih besar maka akan diperoleh % , &utaran sha"t gear yang digerakkan (driven) lebih besar , Momen sha"t gear yang digerakkan (driven) lebih lambat , )rah putaran driven berla-anan dengan arah driven 'etapi !uga gear kecil ()) memutar gear besar (+) melalui perantara satu gear maka diperoleh % PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muc si!" ST.M.Sc E#EMEN MESIN II .

, &utaran sha"t gear (+) lebih lambat , Momen sha"t driven lebih besar , )rah putaran sha"t gear (+) searah dengan sha"t gear ()) +egitu pula sebaliknya !ika gear besar sebagai drive dan gear yang lebih kecil sebagai driven maka akan diperoleh % , &utaran sha"t driven lebih cepat , Momen sha"t driven lebih kecil , )rah putaran driven searah dengan driven &utaran driven sha"t yang men!adi lebih lambat atau lebih cepat dan momen yang men!adi lebih kecil atau lebih besar, tergantung dari !umlah gear pada pemutar (drive) dan diputar (driven), perbandingan ini disebut gear ratio.

Gear Ratio = Driven Gear/Drive Gear Kecepatan putar Driven Shaft = (1/Gear Ratio) x Kecepatan Drive Shaft Momen Driven Shaft = Gear Ratio x Momen Driven Shaft

1.& 'u!gsi " (a%egori Da! Je!is Tra!smisi Pada (e!daraa! )dapun "ungsi dari sistem transmisi pada kendaraan bermotor antara lain% Mengatur kecepatan kendaraan sesuai dengan beban dan kondisi !alan. Merubah arah putaran roda, sehingga kendaraan dapat berputar ma!u dan mundur. Memutuskan dan menghubungkan putaran kendaraan sehingga kendaraan dapat berhenti -alaupun mesin dalam keadaan hidup. Sedangkan pada sistem transmisi dapat dikategorikan men!adi dua bagian, yaitu % 1. 'ransmisi langsung dimana sebuah piringan atau roda pada poros yang satu dapat menggerakkan roda serupa pada poros kedua melalui kontak langsung (roda gesek dan roda gigi). .. /lemen sebagai penghubung sementara, dimana gerakkan poros pertama akan menggerakkan poros kedua menggunakan elemen penghubung antara (Sabuk dan rantai).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muc si!" ST.M.Sc

E#EMEN MESIN II

)dapun !enis transmisi yang digunakan pada kendaraan dapat digolongkan sebagai berikut % Selective *ear 'ransmission )utomatic 'ransmission &lanetary *ear 'ransmission

(lasi)i*asi Roda Gigi oda gigi dapat diklasi"iasikan men!adi beberapa bagian antara lain % a. Ditin!au dari letak poros oda gigi dengan poros se!a!ar oda gigi dengan poros berpotongan (intersection) oda gigi dengan poros silang

b. Ditin!au dari bentuk alur gigi oda gigi lurus oda gigi miring oda gigi miring ganda

c. Ditin!au dari arah putaran oda gigi luar (arah putaran berla-anan) oda gigi dalam dan piyon (arah ptaran sama) ack and pinyon (gerak lurus dan berputar)

d. Ditin!au dari bentuk gigi oda gigi kerucut lurus oda gigi kerucut spiral oda gigi kerucut 1erol oda gigi kerucut miring oda gigi kerucut miring ganda

e. Ditin!au dari kecepatan keliling roda gigi 2c 3 0 (m/s) 0 3 2c 15 (m/s) 2c 6 15 (m/s) 4 kecepatan rendah 4 kecepatan sedang 4 kecepatan tinggi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muc si!" ST.M.Sc

E#EMEN MESIN II

".

Ditin!au dari type roda gigi oda gigi cacing silindris oda gigi cacing selubung ganda oda gigi cacing samping oda gigi miring silang oda gigi hiper boloid oda gigi hipoid

g. Ditin!au dari posisi pada permukaan oda gigi *igi lurus (straight) *igi miring (inclived) *igi kurva (curve)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muc si!" ST.M.Sc

E#EMEN MESIN II

Gam+ar $. Je!is-,e!is roda gigi

$.$ Bagia! - Bagia! Da! 'u!gsi Tra!smisi Roda Gigi


Salah satu tu!uan digunakannya transmisi roda gigi adalah untuk mengatur putaran motor yang dipindahkan ke roda-roda belakang dalam bermacam-macam perlambatan dimana letak dari transmisi dibelakang pesa-at kopling dan pen!elasannya akan dibahas selan!utnya % a. Mai! Gear Main gear terpasang pada main sha"t dengan perantara bearing. 8umlah main gear tergantung dengan !umlah tingkat kecepatan yang ada pada transmisi. $ntuk transmisi dengan 5-speed (5 tingkat percepatan) terdapat 5 main gear dengan !umlah gear yang berbeda dan "ungsi main gear tersebut ber"ungsi untuk membuat gear ratio bersama-sama dengan counter gear sesuai dengan tingkat kecepatan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muc si!" ST.M.Sc

E#EMEN MESIN II

+. .ou!%er Gear terdiri dari beberapa gear yang disatukan, banyaknya gear tergantung dengan banyaknya tingkat kecepatan. $ntuk transmisi dengan 5-speed terdapat 9 counter gear !umlah gear yang berbeda. :ounter gear tersebut ber"ungsi untuk memindahkan putaran dari input sha"t (main drive gear) ke main gear sekaligus membuat gear ratio. c. Re/erseidle Gear da! S a)% everseidle gear terpasang pada reverseidle gear sha"t dan gear ini ber"ungsi untuk menghubungkan counter gear dengan main reverse gear sehingga main reverse gear berputar berla-anan arah dengan input sha"t (main drive gear). d. I!0u% S a)% ;nput sha"t tranmission disatukan dengan main drive gear ber"ungsi untuk memindahkan putaran dari clutch ke counter gear. e. Mai! S a)% Main sha"t ber"ungsi sebagai output transmisi sekaligus tempat pemasangan main gear dan hub set, antara main sha"t ke main gear dan hub set dihubungkan dengan bearing.

). I!%erloc* Sis%em Dalam pengoperasian transmisi, setiap tingkat kecepatan hanya boleh ter!adi satu gear yang masuk (satu sleeve hub yang berkaitan dengan main gear) karena setiap main gear mempunyai gear ratio yang berbeda, untuk maksud tersebut pada transmisi dipasang interlock pin dan ball seperti yang digunakan pada transmisi. Cara kerja : +ila salah satu "ork digerakkan (misalnya "ork untuk kecepatan mundur) maka interlock ball akan menekan interlock pin, selan!utnya interlock pin menekan interlock ball, sehingga "ork sha"t untuk light speed dan "ork sha"t lo- speed tidak dapat bergerak. g. #oca%io! Ball

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muc si!" ST.M.Sc

E#EMEN MESIN II

<

Dalam pengoperasian transmisi, gear yang sudah masuk (sleeve hub yang sudah berkaitan dengan main gear) diusahakan agar tidak kembali keposisi netral dengan sendirinya. +egitu pula gerakan dari "ork !uga harus dibatasi sesuai dengan gerakan sleeve, sehingga pengemudi dapat merasakan gear yang sudah masuk atau belum. $ntuk maksud tersebut digunakan location ball pada setiap "ork sha"t yang selalu ditekan oleh spring. Cara kerja : &ada setiap "ork sha"t terdapat . atau 0 groove, pada grove tengah menun!ukkan posisi netral. +ila "ork sha"t digerakkan maka location ball akan tertekan keatas oleh sha"t dan selan!utnya ball tersebut akan masuk pada groove lainnya. Posisi I =o- sleeve hub digeser ke belakang sehingga berkaitan dengan lo- main gear, maka putaran dari clutch akan dipindahkan sebagai berikut % ;nput sha"t transmission (drive gear) > :ounter gear (counter driven gear) > counter lo- gear > lo- main gear > lo- sleeve hub > lo- clutch hub > main sha"t (output sha"t). Gear Ratio = (counter driven gear / driven gear) x (2 nd main gear / counter 2nd

gear).

Posisi II =o- sleeve digeser kedepan sehingga berkaitan dengan second main gear, maka putaran dari clutch akan dipindahkan sebagai berikut % ;nput sha"t transmission (drive gear) > counter gear (counter driven gear) > counter .nd gear > .nd main gear > lo- sleeve hub > lo- clutch hub > main sha"t (output sha"t). Gear Ratio = (counter driven gear / drive gear) x (2 nd main gear / counter 2nd gear)

Posisi III ?igh sleeve hub digeser kebelakang hingga berkaitan dengan third main gear, maka putaran dari clutch akan dipindahkan sebagai berikut %

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muc si!" ST.M.Sc

E#EMEN MESIN II

;nput sha"t transmission (drive gear) > counter gear (counter driven gear) > 0 rd main gear > high sleeve hub > high clutch hub > main sha"t (output sha"t). Gear Ratio = (counter driven gear / driven gear) x (3 rd main gear / counter 3rd gear). Posisi I1 ?igh sleeve hub digeser kedepan sehingga berkaitan dengan drive gear pada input sha"t transmission, maka putaran dari clutch akan dipindahkan sebagai berikut % ;nput sha"t transmission (drive gear) > high sleeve hub > high clutch hub > main sha"t (output sha"t). Gear Ratio = 1.000 Posisi 1 5th dan sleeve hub digeser kebelakang sehingga berkaitan dengan main gear, maka putaran dari clutch akan dipindahkan sebagai berikut % input sha"t transmisson (drive gear) > counter gear (counter driven gear) > counter 5th gear > 5th main gear > 5th dan reverse clutch hub > main sha"t (output sha"t). Gear Ratio = (counter driven gear / driven gear) x ( gear).
t!

main gear / counter

t!

Posisi Re/erse 2mu!dur3 5th dan reverse sleeve hub digeser kedepan sehingga berkaitan dengan reverse gear, maka putaran dari clutch akan dipindahkan sebagai berikut % ;nput sha"t transmission (drive gear) > counter gear (counter driven gear) > counter reverse gear > reverse idle gear > reverse gear > 5 th dan reverse sleeve hub > 5th dan reverse clutch hub > main sha"t (output sha"t). Gear Ratio = (counter driven gear / drive gear) x (rever"e gear / counter rever"e gear).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muc si!" ST.M.Sc

E#EMEN MESIN II

Gambar 3. Bagian Bagian Utama Synchromesh

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muc si!" ST.M.Sc

E#EMEN MESIN II

1B

Anda mungkin juga menyukai