PENGELUARAN
POKOK-POKOK
PELAKSANAAN APBN
1
UU No 17/03
Pasal 6
Ayat (1)
2
UU No 17/03
Pasal 6
Ayat (2)
4
UU No 17/03
Pasal 13
Ayat (1)
5
UU No 17/03
Pasal 13
Ayat (2)
6
UU No 17/03
Pasal 13
Ayat (3)
Ayat (2)
8
UU No 17/03
Pasal 14
Ayat (4)
9
UU No 17/03
Pasal 14
Ayat (5)
10
UU No 17/03
Pasal 14
Ayat (6)
11
UU No 17/03
Pasal 15
Ayat (5)
Ayat (2)
Ayat (1)
14
UU No 1/04
Pasal 7
Ayat (2)
Ayat (1)
16
PP No. 20/03
Pasal 9
Ayat (2)
17
PP No. 21/03
Pasal 10
Ayat (3)
18
PP No. 21/03
Pasal 10
Ayat (4)
19
Lata r Bel ak ang
Reformasi;
Perkembangan teknologi
Tuntutan masyarakat
Kesenjangan
20
Lata r Bel ak ang (lanju tan )
DIP A
Satk er
1. eselon 2
Kegiatan a
Kegiatan b
2. eselon 2
Kegiatan c
3. eselon 2
Dst.
23
Satuan Kerja (Satker) - DAERAH
1 DIPA
DIPA 1 ESELON 1
Satker A 1 PROPINSI
Kegiatan a
Kegiatan b
Satker B
Kegiatan c
Kegiatan d
dst
24
STRUKTUR ORGANISASI
PENGELOLA KEUANGAN NEGARA
(IDEAL MENURUT UU)
MENTERI
PENGGUNA
ANGGARAN
SATKER
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
UNIT
PEMBUAT PEGUJI PENERBIT
BENDAHARA AKUTANSI
KOMITMEN TAGIHAN SPM
INSTANSI
25
STRUKTUR ORGANISASI
PENGELOLA KEUANGAN NEGARA
PRESIDEN
PUSAT
Sebagai SATKER
ESELON 1 atau
KETUA BADAN
DAERAH
Sebagai SATKER
ESELON 2, 3
atau 4
LUAR NEGERI
Sebagai SATKER
DUTA BESAR, ….,
……………………. ?
27
SATKER
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
PUSAT
SETJEN BADAN
DITJEN IRJEN
DAERAH
ESELON 2 ESELON 3
28
SEKJEN
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
KEPALA KEPALA
KARO KEUANGAN
BIRO BIRO
UNIT
PEMBUAT PEGUJI PENERBIT
BENDAHARA AKUTANSI
KOMITMEN TAGIHAN SPM
INSTANSI
29
DITJEN
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
UNIT
PEMBUAT PEGUJI PENERBIT
BENDAHARA AKUTANSI
KOMITMEN TAGIHAN SPM
INSTANSI
30
IRJEN
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
UNIT
PEMBUAT PEGUJI PENERBIT
BENDAHARA AKUTANSI
KOMITMEN TAGIHAN SPM
INSTANSI
31
BADAN
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
DEPUTY / DEPUTY /
SEKBADAN
KEPALA PUSAT KEPALA PUSAT
UNIT
PEMBUAT PEGUJI PENERBIT
BENDAHARA AKUTANSI
KOMITMEN TAGIHAN SPM
INSTANSI
32
ESELON 2
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
KEPALA KEPALA
KABAG UMUM
BIDANG BIDANG
UNIT
PEGUJI
AKUTANSI
TAGIHAN
INSTANSI
33
ESELON 3
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
KEPALA SEKSI
KASUBAG TU KEPALA
PEMBUAT
Penerbit SPM SEKSI
KOMITMEN
PEGUJI
BENDAHARA TAGIHAN
UNIT
PEGUJI
AKUTANSI
TAGIHAN
INSTANSI 34
HU BUN GAN LE MB AGA DA N KI NERJ A
menteri/pimpinan lembaga
KEBIJAKAN
Gubernur/Bupati/Walikota
INPUTS
EKONOMI
SUMBERDAYA
35
PE NGAN GGARAN
BERB ASIS K INERJA
Penyusunan anggaran berbasis kinerja
dilakukan dengan memperhatikan
ket erkaitan ant ar a p enda na an
denga n kel ua ra n da n ha si l ya ng
diha rap ka n termasuk efisiensi dalam
pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
Dalam penyusunan anggaran berbasis
kinerja diperlukan ind ika tor k inerja ,
sta nd ar b iaya , sta nda r pela ya na n
mi ni mal , da n eva lua si ki nerja dari
setiap program dan jenis kegiatan. 36
INDIKATOR KINERJA
Ukur an ku anti ta ti f dan kuali tatif yang
meng gamb ark an ti ng kat ca paian suatu sas aran
ata u tuju an yg te lah dit etapk an.
HARGA (p rice ):
Biaya penyusunan per draft keputusan;
40
INDIKATOR KINERJA OUTCOME
Ex ist in g
Program Kegiatan Anggaran (Volume x
Standar harga masuk an )
Ke Depan:
Program Kegiatan Anggaran (Volume x
Standar harga keluar an
Output Kuantitas, Kualitas, Harga & waktu.
Pent aha pa n:
Analisa Standar Biaya Standar Biaya atas
keluaran
42
Jen is Bel an ja
45
Bela nja Bar ang & Ja sa
46
Bela nja Pem elihar aan
Untuk mempertahankan
asset tetap/asset lainnya
yang sudah ada
kedalam kondisi normal
47
Bela nja Per ja la nan
Dina s
48
STRUKTUR APBN
Budget Budget
Formulation Implementation
&Reporting
UU APBN
Klasifikasi Keppres Rincian SRAA/DIPA
2. PELAKSANAAN PEMBUATAN
KOMITMEN
3. PELAKSANAAN PEMBAYARAN
50
PELAKSANAAN PEMBUATAN
KOMITMEN (PK)
1. BIDANG KEPEGAWAIAN
2. BIDANG PELAKSANAAN TUPOKSI
3. BIDANG PBJ
51
PENANGGUNGJAWAB
PEMBUATAN KOMITMEN
1. KEPEGAWAIAN = KEPALA SATKER
2. PELAKS. TUPOKSI = KEPALA SATKER/
KPA/PK
3. PELAKS. PBJ = KPA/PK
52
PELAKSANAAN PEMBAYARAN
53
PENAGIHAN PEMBAYARAN
54
Jenis-Jenis Bendaharawan
1. Bendahara Umum Negara (Menteri
Keuangan), yaitu orang atau badan yang
bertugas menerima setoran penerimaan
negara, dan melakukan pembayaran atas
dasar Surat Perintah Membayar dari
ordonatur.
2. Bendahara Khusus, yaitu orang atau badan
yang melaksanakan salah satu tugas
bendahara, yaitu khusus penerimaan atau
pengeluaran.
55
Jenis-jenis Bendaharawan
Umum Negara
1. Bendahara Umum Negara (KP DJBPN)
2. Bendahara Umum Negara (KPPN),
dengan kantor bayar:
a. Bank Operasional
b. Kantor Pos
56
Jenis-jenis Bendaharawan
Khusus
• Bendahara Penerimaan, yaitu orang yang ditunjuk
untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan
uang pendapatan negara/daerah dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja
kementrian negara/lembaga/pemerintah daerah.
• Bendahara Pengeluaran, yaitu orang yang ditunjuk
untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan
uang untuk keperluan belanja negara/daerah
dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada
kantor/satuan kerja kementrian
negara/lembaga/pemerintah daerah.
57
Contoh Bendahara Penerima
1. Bendahara penerimaan BPN
2. Bendahara penerimaan Dept.
Kesehatan
3. Bendahara penerimaan Kejari/Kejati
4. Bendahara penerimaan Dept. Agama
5. Dst.
58
Contoh Bendahara
Pengeluaran
1. Bendahara Pengeluaran pada Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA), yang
melaksanakan semua jenis belanja
dalam DIPA yang bersumber dari:
a. Rupiah Murni
b. PHLN
c. PNBP
59
Pengangkatan Bendaharawan
1. Bendaharwan Umum Negara adalah
Menteri Keuangan
2. Bendahara Penerimaan diangkat oleh
menteri/pimpinan lembaga/gubernur/
bupati/walikota.
3. Bendahara Pengeluaran diangkat oleh
menteri/pimpinan lembaga/gubernur/
bupati/walikota.
60
PENGAJUAN UP
1. Setiap satker dapat diberikan Uang Persediaan
2. Untuk mengelola UP diangkat pejabat fungsional
Bendahara
3. Menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang diberi
kewenangan dapat mengangkat seorang Bendahara
Pengeluaran
4. Untuk membantu pengelolaan UP, kepala satker
dapat menunjuk Pemegang Uang Muka
5. Bendahara pengeluaran membagi UP kepada PUM
6. Apabila di antara PUM telah merealisasikan UP
sekurang-kurangnya 75 %, KPA dapat mengajukan
SPM-GUP bagi PUM berkenaan tanpa menunggu
realisasi PUM lain yang belum mencapai 75 %.
61
PERTANGGUNGJAWABAN UP
Berdasarkan SPM-UP dari KPA, KPPN
menerbitkan SP2D-UP
Penggunaan UP menjadi tanggung jawab
Bendahara Pengeluaran.
UP bersifat revolving sepanjang masih
tersedia dana dalam DIPA.
Pengajuan SPM-UP dilAmpiri rincian uang
yang dikelola oleh masing-masing PUM.
Sisa UP pada akhir tahun anggaran disetor ke
Kas Negara (tanggal 31 Desember) 62
BESARAN UP
UP dib er ikan dal am bat as -ba ta s se ba ga i
ber ik ut :
2. Untuk klasifikasi belanja 5211, 5212, 5221, 5231,
5241, dan 5811.
3. Pengecualian diatas ijin Dirjen PBN/Kanwil DJPBN
4. Batas-batas UP:
a. 1/12 pagu klasifikasi belanja UP maksimal 50
juta untuk pagu s.d. 900 juta
b. 1/18 pagu klasifikasi belanja UP maksimal
100 juta pagu >900 juta s.d. 2,4 M
c. 1/24 pagu klasifikasi belanja UP maksimal 200
juta untuk pagu >2,4 M 63
PENGAJUAN TUP
4. Diluar diatas ditetapkan Dirjen PBN
5. UP revolving jika digunakan minimal 75 %
6. Jika belum mencapai 75 %, tetapi ada
kebutuhan mendesak mengajukan TUP.
7. Izin pemberian TUP:
a. Kepala KPPN s.d. 200 juta untuk
klasifikasi belanja UP
b. Kepala Kanwil DJPBN >200 juta
untuk klasifikasi belanja UP. 64
PERSYARATAN TUP
1. Untuk kebutuhan mendesak
2. Paling lama satu bulan
3. Sisa dana disetor ke Kas Negara
4. Sanksi pelanggaran nomor 3 tidak
diberikan lagi TUP
5. Pengecualian nomor 4 ditentukan oleh
Kepala Kanwil DJPBN
65
LAMPIRAN SPP TUP
1. Rincian Rencana Penggunaan Dana
2. Rincian sisa MAK TUP
3. Rekening Koran saldo terakhir
4. Surat Pernyataan tidak dapat dibayar
dengan SPM-LS.
66
KODE UP/TUP
1. SPM-UP/TUP menggunakan kode:
a. RM 0000.0000.825111
b. PLN 9999.9999.825112
c. PNBP 0000.0000.825113.
2. Pembayaran kepada satu rekanan
maksimal Rp10 juta, kecuali honor
67
MEKANISME PENCAIRAN (LS)
DJPb
KANWIL
KPP N 7 DJPb 8
KAS NEGARA
REKENING
DAERAH
KO NT RAKTO R
DAERAH
SP2D / SUPPL IER
4 6
SPM
KUASA 3 BERITA 2 1
PENYELESAIAN
PENGGUNA ACARA PEKERJAAN
ANGGARAN SERAH
TERIMA
68
MEKANISME PENCAIRAN (UP)
DAERAH
KPP N DAERAH
SUPL IER
KAS NEGARA
SP2D 5
4
SPM/GU REKENING
2
6
KUASA 1
PENGGUNA DAERAH
DAERAH
ANGGARAN BENDA HARA
BUKTI2
69
BAGAN ALIR PROSES PEMBAYARAN PADA SATUAN KERJA
PEMBUAT PE NG UJI BENDAHARA UNIT AKUNTASI
PENERBIT SPM
KOMITMEN TAGI HA N PENGELUARAN SATKER
Bayar
SK LAP OR AN
SP K KE UA NG A
KON TR AK N
Draft
SPM - SPM G U
GU
BUKTI
Proses
Draft SPM LS SAI
Da ft ar Lemb ur SPM -
DA FT AR GAJI LS BUKTI
BA PK
BA PB
Transfer
BA SER AH UP/GU
TE RIM A
PEMBEB ANAN
Benar Transfer
BU KTI pihak III
SP2D
DAN UJ I
SPM
TA GIHAN DA N
PE RIKS
A Salah
KPPN 70