Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKASAAN

, pH.

pH mrpk istilah : kekuatan asam atau basa suatu larutan terutama air minum,
pH. 6,0 - 8,0 --- mikroba tumbuh baik. pH : < 6,0 atau > 9,2 --- korosifitas pipa dari logam. Untuk proses biologis pada pengolahan air limbah -------pH harus dijaga sesuai dgn mikroba yg digunakan pH---- menentukan kondisi asam,basa atau netral terhadap suatu bahan dgn menggunakan indikator Cavendish ( Th.1766) menemukan hidrogen yg mengungkap asam mengandung unsur hidrogen pd netralisasi asam-basa selalu terjadi di air sehingga disimpulkan basa mengandung unsur hidroksil H 2 O ------- H+ + OH Arhemies ( Th.1887 ) - asam terdisosiasi menghasilkan ion hidrogen,basa terdisosiasi menhasilkan gugus hidroksil 1 pH = - log ( H ) atau pH = log -----( H+ ) Skala pH dinyatakan dari 0- 1 4 pH = 7 netral. , < 7 = asam , > 7 = basa Pengukuran pH dpt di lakukan dgn cara : a) b) c) Dgn . Kertas lakmus Dgn elektroda gelas ( pH meter ) Cara kolori metris : 1) komparator Toyo 2) komparator Lovibond 3) komparator Hellige 4) komparator Vissocolour 5) dan lain-lain

pH sebagai potensial Hydrogen ( derajat keasaman ) pH = - log ( H+ ) H 2 O - H+ + OH( OH- ) = ( H+ ) = 10-7 gram ion / l Penggunaan air sesuai kondisi pH pda prinsipnya ada 3 bag 1.untuk rumah tangga 2.untuk Industri 3.pertanian / perikanan Persyaratan pH untuk memenuhi penggunaan air sbb : 1. Untk rumah tangga : pH : 6,5 9,0 pH rendah rasa > segar untuk bangunan > bahaya karena pH < 7 CO2 agresif ++ merusak Inst belon maupun logam , pH > basa air hambar rasanya ; pH yg baik : 7,0 8,0 2. Untk industri : pH > 8,0 pH rendah air memakan ketel ketel korosif pH > 10 air memakan besi , pH yg baik : 8,0 10,0 3. Untk pengairan : pH > 5 pd pertanian dan perikanan di butuhkan air dgn pH > 5,0 Pengukuran pH a).Dgn kertas pH meter Universal cara:-celupkan kertas pH pda larutan timbul warna - warna bandingkan dgn std warna cocok terbaca nilai pH b).scr kolorimetris alat:-komparator / kaca : -Taylor,Hellige atau Toyo -indikator berupa slide atau larutan : Methyl red : 4,4 5,0 Bromtymot blue : 6,0 7,6 phenol red : 6,8 8,3 c).pH meter listrik : cara : alat dikalibrasi dgn lart buffer atur hingga pH : 7siap di gunakan untk mengukur lart sampel

ACIDI ALKALIMETRI ( Pemeriksaan Asiditas Alkalinitas )


1.Asiditas Kadar keasaman s/ larutan /air Penyebab : ion H+ , CO2 ,as mineral Air alam Air limbah Rumah Tangga } di sangga sistem CO2 - HCO3 Air limbah industri } Semua air dgn pH < 8,3 mengandung Asiditas pH < 4,5 tidak terdpt CO2 atau HCO3 mengandung asam mineral ( kuat ) pH > 4,5 mengandung CO2 Asiditas CO2 dan mineral menyebabkan korosifitas logam logam pda air limbah Pengukuran Asiditas : -CO2 menggunakan kapur / soda kapur indikator .P.P -As.mineral dgn lart baku basa ( NaOH ),indikator .M.O -CO2+as.mineral dgn NaOH ,indikator .P.P. Penggunaan indikator : M.O. hingga pH 4,5 dan P.P hingga pH .8,3. cara :-Asiditas .M.O 50 -100 ml air + 2 tts M.O titrasi NaOH 0,02 N warna merah / jingga muda pd pH 4,5 -Asiditas .P.P. 50 -100 ml air + 3tts P.P titrasi NaOH 0,02 N warna ungu muda pd pH 8,3 A X N X 50.000 Rumus perhitungan : keasaman sbg mg / l CaCO3 = ------------------------ml contoh air A = volume NaOH ; N = normalitas NaOH Asiditas jumlah = As.mineral + As.lemah sbg CO2 100 ml + 3tts .P.P -- titrasi NaOH O,I N merah muda Asiditas jumlah = 1000/100 X V X 4,4 X f =..mg/l ( sebagai CO2 total ) I ml NaOH O,I N = 4,4 mg/l CO2

2. Alkalinitas -Kemampuan air untk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan pH larutan -Penyebab : adanya ion OH- , CO3 ,HCO3 -Lumut + algae kurangi CO2 & HCO3 sehingga OH , CO3 dan pH ber + CO2 + OH --- HCO3 -Kepentingan : a).ALKALINITAS tinggi di banding konsentrasi kesandahan Air agresif timbul karat OH-,CO2-3 banyak dari ( Ca + Mg ) sedikit CO2 + OH- HCO3 HCO3 + OH- CO2-3 + H2O CO2-3 + H+ CO2 + H2O CO2 bebas menjadikan air agresif , jika 2 HCO3 + Ca2+ Ca ( HCO3 )2 Ca2+ + CO2-3 CaCO3 pd kondisi ini air tidak agresif. b).ALKANITAS Rendah di banding konsentrasi KESADAHAN ( Ca+Mg ) kerak OH-,CO2-3 sedikit dan ( Ca+Mg ) banyak Ca2+ + CO2-3 CaCO3 ( endap ) Mg2+ + OH- Mg ( OH )2 ( endap ) c).Sebagai Pengontrol Digester Anaerobic - Proses Koagulasi : >78 - Water Softening : Kebutuhan Pelunak - Algae Bloom : 10 11 - Aerasi : 8,6 - menghilangkan bau

PRINSIP ANALISA ALKALINITAS


METODE TITRASI dgn ASAM KUAT ( H2SO4 / HCl ) Menggunakan INDIKATOR .P.P & M.O,melalui 2 tahap 1.Sampel air beri bberapa tts INDIKATOR.P.P. -bila tak berwarna lanjutkan ke 2 -bila warna pink titrasi dgn H2SO sampai warna hilang ( pH 8,3 ) -hitung pH dan ml tritan 2.Teruskan ( dari tahap 1 ) -beri bberapa tts INDIKATOR M.O shg warna kuning orange -titrasi dgn H2SO4 sampai warna merah muda ( pH 4,5 ) -hitung pH dan ml titran -Larutan std H2SO4 atau HCL yg digunakan dgn konsentrasi 0,10 N atau 0,02 N -Agar ttk titrasi terlihat jelas , titrasi tdk > 50 ml titran -Hilangkan sisa chlor dng tts 0,1 N Na2S2O3 -METODE TITRASI dgn HCl 0,1 N -100ml air + 3 tts M.O kuning orange -Titrasi dgn HCl 0,1 N perubahan warna perhitungan : -Alkalinitas sbg HCO3 = 1000/100 X V X 6,1 X f =.mg/l -Alkalinitas sbg CaCO3 = 1000/100 X V X 5,0 X f = .mg/l Keterangan : V = Volume titrasi HCl 0,1 N f = faktor 0,1 N Hcl 6,1 dan 5,0 = bilangan ekivalen 1 ml HCl 0,1 N = 6,1 mg/l HCO3 = 5,0 mg/l CaCO3

KESADAHAN
- Penyebab : Adanya KATION logam VALENSI 2 dlm AIR Contoh : ( Ca ; Mg ; Br ; Sr )2+ KEPENTINGAN : 1) Air minum -Permenkes : 416 / IX / 1990 dan PerMenKes : 907/ II / 2002 max 500 mg/l -Dirjen Birhukmas . 1975 5 10 0 D bila kesadahan > 500 mg / l ,maka R COO Na + ( Ca & Mg ) sabun tak berbusa shg tak Ekonomi , minimal 5 O D untk kesehatan 2) Air industri Ca2+ + CO2-3 CaCO3 ( endap kerak ) supaya tdk kerak < 1O D

JENS KESADAHAN a) KESADAHAN SEMENTARA ( BIKAR BONAT ) dpt hilang jika di panaskan Ca 2+ + HCO3 ---------------- Ca ( HCO3 )2 Mg2+ + HCO3 ---------------- Mg ( HCO3 )2 Ca ( HCO3 )2 dipanaskan CaCO3 ( endapan ) + CO2 + H2O
b) KESADAHAN TETAP ( NON BIKARBONAT ) Contoh : CaSO4, MgSO4, CaCl2 , MgCl2 , Ca( NO3)2 , Mg(NO3)2.

Analisa Kesadahan Total ( Ca 2+ dan Mg 2+ ) 1. Titrasi : - EDTA sbg titran dan EBT sbg Indikator. 2. Menghitung ion Ca 2+ dan Mg 2+ Analisa terpisah dg A..A.S ( Atomic Absorbtion Spectrophotometry ). Tingkat kesadahan air Tk.Kesadahan 1. Lunak 2. Agak Sadah. 3. Sadah. 4. Sangat Sadah CaCO3 ( ppm ) < 50 50 100 100 200 2,9 5,0 Ion Ca 2+ ( ppm ) < 2,9 - 5,9 - 11,0 > 11,9

> 200

Pelunakan Air Sadah : Definisi : Penghapusan ion-ion ttt dlm air dan bereaksi dg zat lain shg distribusi air dan penggunaannya tidak terganggu. Penyebab kesadahan : - terutama Ca 2+ dan Mg 2+. - Mn 2+ , Fe 3+ , dll. Air dg kesadahan tinggi : air tanah terutama bersifat Kapur. Proses Pelunakan terjadi : 1. Pertukaran ion Ca , Mg , Na , K , H. 2. Pengendapan seny. Ca dan Mg. 3. Kontak air dg butir pasir dan kapur. Proses Pelunakan dan pengendapan dpt dipercepat dg pe+ tawas.

ANALISA ZAT BESI ( Fe ) Besi ( Fe ) adalah elemen Kimiawi ditemui di hampir semua tempat di bumi : - Pd semua lapisan geologis - Pd semua badan air. Besi dalam air umumnya bersifat : - Terlarut sbg Fe 2+ atau Fe 3+. - Tersuspensi sbg butir koloid ( diameter < 1 um ) - Tergabung dg zat organik atau zat padat anorganik ( spt.tanah liat ) Pd air permukaan , kadar Fe < 1 mg / lt Dlm air tanah dpt > tinggi --------------- dpt menodai kain dan alat dapur. Pd air yg tidak mengandung O2 ( air tanah ) --- Besi sbg Fe2+ ----- cukup dpt larut. Pd sungai yg mengalir ---- terjadi aerasi ----- Fe 2+ teroksidasi menjadi Fe 3+ Fe 3+ sulit larut pd pH 6 - 8 Fe 3+ dpt menjadi Fe ( OH )3 ------- bisa mengendap. Jadi dlm air sungai : Fe 2+ , Fe 3+ terlarut. Fe 3+ dlm bentuk senyawa organik berupa koloidal.

ANALISA ZAT BESI ( FE ) A. Sistem kolorimetris : 1. Fenantrolin 2. Thiocyanat. B. Serapan Atom dg A.A.S. ( Atomic Absorben Spectrophotometry ) Prinsip Analisa : A.1. Fenantrolin - Pemanasan sampai mendidih dlm asam & Hidroksilamin + 1,10 Fenantrolin ------ mengubah semua zat besi Fe 2+ yg terlarut. - 3 mol Fenantrolin + 1 mol Fe 2+ --- ion komplek warna oranye merah ----------- di deteksi dg Spektrofotometer panjang gel . 510 nm. - Sistem warna ini mengikuti hukum Beer : Sinar dg panjang gel ttt ( 510 nm ) akan di serap larutan scr proporsional dan kadarnya sesuai dg komplek yg berwarna oranye merah ini A.2. Thiocyanat - Besi dlm air terdpt dlm bentuk Fe 2+ dan Fe 3+ KMnO4 + H2SO4 - Fe 2+ + O 2 -------------------------------- Fe 3+ Fe 3+ + 3 ( CNS ) ------------------------------ Fe ( CNS ) 3 merah kecoklatan. - Kadar Fe diukur dg cara membandingkan warna yg timbul dg std warna Fe pd Komparator atau tabung nesler.

ZAT PADAT DALAM AIR Air di alam tidak pernah murni, terdpt zat-zat : - Gas - Partikel - Cairan - Mikroorganisme. Air mutlak diperlukan oleh mahluk hidup , termasuk manusia ( + 2 3 ltr per hari ) Guna Analisa zat padat : 1. Penentuan komponen air scr lengkap. 2. Perencanaan & pengawasan pengolahan air minum & air buangan. Zat Padat Total terdiri Zat padat terlarut dan tersuspensi. Zat Padat Tersuspensi terdiri bhn organik dan an organik. Komponen Zat padat tersuspensi : terapung dan ter endap. Ukuran Zat Padat tersuspensi : Partikel tersuspansi koloid dan non koloid ( biasa ). Partikel koloid : penyebab kekeruhan dlm air ( efek tyndall ) -- terjadi pengendapan (presipitasi) Partikel tersuspensi biasa lebih banyak dari partikel koloid. FLOKULASI JAR TEST. Flokulasi : proses pembentukan flok-flok / gumpalan., menghilangkan kekeruhan. Jar Test : menentukan dosis flokulan / koagulan yg optimal. Penyebab kekeruhan : partikel-partikel koloid ( 1 - 10 um ) Partikel koloid : Tanah liat, Kwarts , sisa tanaman , ganggang , dll. Bahan Kimia sbg flokulan : Tawas, garam Fe 3+, Polielektrolit organis ( biji kelor ). Faktor yg mempengaruhi efisiensi flokulasi : - Kadar & jenis zat tersuspensi. - pH larutan - Kadar & jenis flokulan - Waktu & kecepatan pengadukan.

B.O.D . ( Biological Oxygen Demand ) BOD : Kebutuhan Oksigen yg digunakan bakteri pd air kotor untuk menguraikan ( meng oksidasi ) Zat Organik pd dekomposisi aerobik. BOD : Dinyatakan untuk waktu dan pd suhu ttt. Misal : Bakteri dlm 1 liter air dpt makan oksigen sebanyak 100 mg dlm waktu 5 hr pd suhu 20 o C 20 jadi BOD5 = 100 mg / lt. Fungsi : - Tentuikan beban cemaran akibat air buangan / limbah. - Men disain sistem pengolahan biologis. - Tentukan derajat keracunan. Zat racun thd bakteri ( misal : Cyanida , Cu, phenol, deterjen , dll ) Oksigen terlarut << ---- BOD >> --- M.O mati -- Seny .N + MO -- kotoran - pembusukan.BOD BOD >> ---- bakteri an aerob >> -- amonia --- bau. COD ( Chemical Oxygen Demand ) adalah jumlah oksigen yg dibutuhkan untuk meng oksidasi zat organik secara kimia. Secara alami dpt di oksidasi melalui proses mikrobiologis --- DO dlm air <<.

PENGAMBILAN SAMPEL AIR SECARA KIMIA Tempat Sampel : - Plastik ( Jerigen ) , warna putih - Volume minim 2,5 liter - Bersih , kering - Tertutup rapat - Label jejas. Hal yg diperhatikan : 1. Pengambilan sampel representatif. 2. Transportasi dan pengawetan sampel ( jika perlu ) 3. Jenis pemeriksaan / parameter yg diperiksa 4. Hindari pencemaran sampel Bahan pengawet sampel : - H2SO4 , HNO3 , Tolluol. - Pendinginan Gangguan yg mungkin timbul selama penyimpanan atau pepengangkutan Sampel : a. Gas ( O2 atau CO2 ) dpt diserap/ lepas dari sampel b. Zat tersuspensi / koloid mengendap c. Zat terlarut teroksidasi , misal Mn membentuk MnO2 d. Zat terlarut Ca dan CO membentuk CaCO3 e. Lumut, ganggang, jamur tumbuh --- pH rendah ganggu analisa BOD , COD. f. Populasi bakteri >>. Lokasi Pengambilan Sampel 1. Sesuai dg jenis / sumber air yang diambil 2. Sungai / Saluran < 5 meter , aliran turbulen 3. Air Sumur diambil sampai 2/3 dari kedalaman 4. Air perpipaan ( air terolah / tidak terolah ) sesuai prosedur.


Analisis

CARA PENGAWETAN CONTOH / SAMPEL AIR .


Volume Sampel ( ml ) 200 1000 10 100 500 100 Sesuai sampel 100 500 Sesuai sampel 500 100 200 100 300 100 Sesuai sampel Cara pengawetan Pendinginan Pendinginan Analisisn segera Tambah H2SO4 s/d pH <2 Pendinginan Penyaringan, beku Simpan tem[pat gelap Tambah HNO3 s/d pH <2 Analisa segera Penyaringan, +HNO3 pH<2 Segera, + HNO3 pH < 2 + H2SO4 s/d pH < 2 Segera, bekukan 20 o C Segera, bekukan - 20 o C Segera , +H2SO4 s/d pH < 2 Analisa segera Analisa segera Waktu Pengawetan 1 s/d 14 hari 6 jam s/d 14 hari 7 s/d 28 hari 28 hari 2 hari 1 - 2 hari 6 bulan 0,5 s/d 2 jam 6 bulan 7 s/d 28 hari 2 hari 0 - 28 hari 0 - 2 hari 0,5 - 1 jam 2 jam 2 jam

Alkalinitas BOD CO2 COD Daya Hantar Listrik Phosfat Kekeruhan Kesadahan Khlor Logam Nitrogen,NH3 Nitrat Nitrat + Nitrit Nitrit Oksigen pH Suhu

Warna
Zat Tersuspensi

500
200

Pendinginan
Pendinginan

2 hari
7 s/d 14 hari

UJI KOAGULASI / FLOKULASI ( JAR TEST ) 1. Pengertian Koagulasi : Flokulasi : 2. Tujuan : Menentukan dosis Koagulan / Flokulan yang paling baik - Keadaan fisik dari air yg memerlukan koagulasi / Flokulasi : Keruh, ber bau, berwarna . - Sumber air : Air Sumur, Air kolam, Air Sungai, dll. Yang keruh melebihi ambang batas. 3. Tahapan Uji koagulasi / flokulasi Jar Test : - Menetapkan bahan koagulan / flokulan - Buat larutan baku Standart Koagulan / fllokulan dg kadar tertentu. - Tambah kan larutan baku yang akan di uji dosis nya dg berbagai volume pd air sampel yang diuji dengan volume tertentu pd beaker glass, misal : 500 ml pd 5 perlakuan. - Tempat kan masing-masing beaker glass pada Jar Test. - Lakukan pengadukan pd masing-masing beaker glass dengan kecepatan dan waktu pengadukan yg sama * Pengaduk an cepat ( rapid mixing ) : 100 rpm selama 3 menit. Pengaduk an lambat ( slow mixing ) : 20 - 50 rpm selama 5 - 15 menit. Pembentukan floc dan pengendapan floc : 20 - 30 menit. - Dicari hasil turbidty yang paling baik - Di hitung dosis koagulan / flokulan yg paling efektif

SKEMA UJI KOAGULASI / FLOKULASI ( JAR TEST ) Larutan Tawas 1 % ( 1 gram Tawas dalam 100 ml air pelarut )

Tawas 1 %

3 ml Beaker I 500 ml

5 ml Beaker II 500 ml

7 ml Beaker III 500 ml

9 ml Beaker IV 500 ml

11 ml Beaker V 500 ml

Sampel

Pada Beaker

1 s/d 5 dilakukan pengadukan dengan kecepatan dan waktu yang sama


* Pengaduk an cepat ( rapid mixing ) : 100 rpm selama 3 menit. Pengaduk an lambat ( slow mixing ) : 20 - 50 rpm selama 5 - 15 menit. Pembentukan floc dan pengendapan floc : 20 - 30 menit. * Sampel air keruh yang di uji untuk dicari dosis koagulan / flokulan yang digunakan paling efektif.

CONTOH PERHITUNGAN ( JAR TEST ) 1. Pembuatan larutan Tawas 1 % sebanyak 100 ml, berapa tawas yg diperlukan ? Air pelarut 100 ml, beratnya 100 gram Larutan 1 % , maka berat Tawas : G = 1 % X 100 gram. Hasil : G = 1 gram 2. Koagulasi / Flokulasi yg paling baik terjadi pd Beaker II ( Jar II ), bisa di hitung dari hasil pemeriksaan kekeruhan / turbidity. Pada Beaker.II ( Jar.II ) penambhan 5 ml larutan Tawas 1 %. Contoh air baku ( Sampel ) pd Beaker.II ( Jar.II ) sebanyak 500 ml. Berapa Dosis efektif pembubuhan Tawas ? Perhitungan : Penambahan 5 ml larutan Tawas 1 %. 5 ml Air pelarut berat nya 5 gram = 5000 mg. Di dalam 5 ml Lar.Tawas terdapat Tawas sebanyak : G = 1 % X 5000 mg = 1/100 X 5000 mg. G = 50 mg. Tawas sebanyak 50 mg dicampur dg 500 ml air baku. 50 mg 100 mg Dosis efektif = 500 ml = 1000 ml = 100 mg / Liter atau ppm Hasil Dosis efektif = 100 ppm.

TABEL PENGAMATAN UJI KOAGULASI / FLOKULASI ( JAR TEST ) PERLAKUAN Dosis : lart.Tawas 1 % Banyaknya Tawas dalam dosis Volume Contoh air baku Dosis ( ppm , mg / lt ) JAR.I .. ml .. mg Lt Ppm atau Mg / lt JAR.II . ml ..mg Lt Ppm atau Mg / lt JAR.III .. ml mg Lt Ppm atau Mg / lt JAR.IV . ml . mg Lt Ppm atau Mg / lt JAR.V . ml . mg Lt Ppm atau Mg / lt

KRITERIA PENILAIAN : A. Pengurangan Turbidity B. Pembentukan Floc C.Pengendapan Floc Hasil Uji ( X =Cukup, XX=Baik, XXX=Sangat Baik ) Kesimpulan : Dosis efektif pada JAR..= ..PPM = mg / lt

Anda mungkin juga menyukai