Anda di halaman 1dari 37

PT.

FREEPORT INDONESIA
http://id.Wikipedia.org www.ptfi.com

A. Sekilas dan Sejarah


I. Sekilas PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kompleks tambang PTFI di Grasberg merupakan salah satu penghasil tembaga dan emas terbesar di dunia, dan mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain cadangan emas terbesar di dunia. Sejarah

II.

B. CORE PROCESS
PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak I. Penambangan Saat ini PTFI menerapkan dua teknik penambangan, yakni open-pit atau tambang terbuka yang menggunakan truk pengangkut dan sekop listrik besar di tambang Grasberg. serta teknik ambrukan atau block-caving pada tambang bawah tanah Deep Ore Zone (DOZ).

Tambang Terbuka Grasberg Pada tambang terbuka Grasberg digunakan peralatan shovel dan truk besar untuk menambang bahan. Bahan tersebut termasuk klasifikasi bijih atau limbah, tergantung dari nilai ekonomis bahan tersebut. Alat shovel menggali bahan pada daerah-daerah berbeda di dalam tambang terbuka, dan memuat bahan ke atas truk angkut untuk dibawa keluar tambang terbuka. Bijih ditempatkan ke dalam alat penghancur bijih dan diangkut ke pabrik pengolahan (mill) untuk diproses. Batuan limbah (overburden) dibuang dengan truk ke daerah-daerah penempatan yang telah ditentukan, atau ke dalam alat penghancur OHS pada jalan HEAT untuk ditempatkan di Wanagon Bawah di samping alat penimbun (stacker). Tambang Bawah Tanah DOZ Pada block cave DOZ, alat LHD (loader) meletakkan lumpur ke dalam ore pass yang menuju saluran pelongsor. Selanjutnya saluran tersebut memuat truk-truk angkut AD-55 pada tingkat angkutan untuk mengangkut bijih ke alat penghancur. Dari sana, bijih yang telah dihancurkan dikirim ke pabrik pemroses (mill) melalui ban berjalan (conveyor). II. Pemprosesan III. Eksplorasi

C. SUPPORTING PROCESS
I. Human Resouces

Ketenagakerjaan
Kami bertekad untuk menyediakan iklim kerja yang aman dan memuaskan secara profesional bagi karyawan kami. Kebijakan, program dan praktek-praktek kami dirancang untuk membantu karyawan kami untuk mengembangkan dirinya maupun profesinya. Kami menyadari bahwa keberhasilan perusahaan bergantung pada kontribusi masing-masing karyawan. Karena itulah komitmen kami untuk mencapai keunggulan mencakup pula kebutuhan dari setiap orang yang kami pekerjakan. Pada 31 Desember 2008, jumlah tenaga kerja kami mencapai 11.659 karyawan dan 9.394 kontraktor. Sekitar 98% dari karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan warga Indonesia, di mana 29% berasal dari Papua. Pada tahun 2008 jumlah tenaga kerja Papua yang bekerja langsung untuk PTFI mencapai 3.352 orang, yang merupakan peningkatan dari jumlah 3.044 pada 2007 perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah ini.

Pelatihan operator tambang bawah tanah di PTFI. Kami berupaya untuk menyediakan lingkungan terbaik bagi tenaga kerja yang beragam dan terlatih dengan baik.

II. IT III. Akuntansi IV.

D. MANAGEMENT PROCESS
PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki FreeportMcMoRan Copper & Gold Inc.. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 19922004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar. Mining In terna tio nal, sebuah majalah per da ga ngan, menyebut tambang emas Free port sebagai yang ter be sar di du nia. Pada tahun 2003 Freeport Indonesia mengaku bahwa mereka telah membayar TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka. Menurut laporan New York Times pada Desember2005, jumlah yang telah dibayarkan antara tahun 1998 dan 2004 mencapai hampir 20 juta dolar AS. Freeport Indonesia sering dikabarkan telah melakukan penganiayaan terhadap para penduduk setempat. Pada Tahun 2011 seorang buruh bernama Petrus Ajam Seba seorang buruh di PT. Freeport terbunuh

Pemegang saham
Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (AS) - 81,28% Pemerintah Indonesia - 9,36% PT. Indocopper Investama - 9,36%

Bahan tambang yang dihasilkan


Tembaga Emas Silver Molybdenum Rhenium

Selama ini hasil bahan yang di tambang tidak jelas karena hasil tambang tersebut di kapalkan ke luar Indonesia untuk dimurnikan sedangkan molybdenum dan rhenium merupakan hasil sampingan dari pemrosesan bijih tembaga.[rujukan?]

Sejarah

Dahulu di tengah masyarakat ada mitologi menyangkut manusia sejati, yang berasal dari sebuah Ibu, yang menjadi setelah kematiannya berubah menjadi tanah yang membentang sepanjang daerah Amungsal (Tanah Amugme), daerah ini dianggap keramat oleh masyarakat setempat, sehingga secara adat tidak diizinkan untuk dimasuki. Sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah keramat ini, dan membuka tambang Erstberg. Sejak tahun 1971 itulah warga suku Amugme dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki pegunungan. Tambang Erstberg ini habis open-pit-nya pada 1989, dilanjutkan dengan penambangan pada wilayah Grasberg dengan izin produksi yang dikeluarkan MentambenGinandjar Kartasasmita pada 1996. Dalam izin ini, tercantum pada AMDAL produksi yang diizinkan adalah 300 ribu /ton/hari

SEKILAS
PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia. Kompleks tambang milik kami di Grasberg merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia, dan mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain cadangan tunggal emas terbesar di dunia. Grasberg berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, di mana kegiatan eksplorasi yang berlanjut membuka peluang untuk terus menambah cadangan kami yang berusia panjang. Tentang Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (FCX) merupakan perusahaan tambang internasional utama dengan kantor pusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. FCX mengelola beragam aset besar berusia panjang yang tersebar secara geografis di atas empat benua, dengan cadangan signifikan terbukti dan terkira dari tembaga, emas dan

molybdenum. Mulai dari pegunungan khatulistiwa di Papua, Indonesia, hingga gurungurun di Barat Daya Amerika Serikat, gunung api megah di Peru, daerah tradisional penghasil tembaga di Chile dan peluang baru menggairahkan di Republik Demokrasi Kongo, kami berada di garis depan pemasokan logam yang sangat dibutuhkan di dunia. Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. merupakan perusahaan publik di bidang tembaga yang terbesar di dunia, penghasil utama di dunia dari molybdenum logam yang digunakan pada campuran logam baja berkekuatan tinggi, produk kimia, dan produksi pelumas serta produsen besar emas. Selaku pemimpin industri, FCX telah menunjukkan keahlian terbukti untuk teknologi maupun metode produksi menghasilkan tembaga, emas dan molybdenum. FCX menyelenggarakan kegiatan melalui beberapa anak perusahaan utama; PTFI, Freeport-McMoRan Corporation dan Atlantic Copper.

OPERASI
Saat ini PTFI menerapkan dua teknik penambangan, yakni open-pit atau tambang terbuka yang menggunakan truk pengangkut dan sekop listrik besar di tambang Grasberg. serta teknik ambrukan atau block-caving pada tambang bawah tanah Deep Ore Zone (DOZ). Bijih yang telah dihancurkan diangkut ke pabrik pengolahan melalui rangkaian ban berjalan dan ore pass. Gabungan teknik penghancuran digunakan, termasuk penggunaan mesinSemi Autogenous Grinding (SAG) dan Ball Mill untuk menghancurkan bijih tambang menjadi pasir yang sangat halus. Selanjutnya diikuti dengan proses pengapungan menggunakan reagent, bahan yang berbasis alkohol dan kapur, untuk memisahkan konsentrat yang mengandung mineral tembaga, emas dan perak, di mana mineral-mineral tersebut mengapung ke permukaan dan diciduk permukaannya (skimmed-off) sebagai produk akhir. Sisa dari batuan yang tidak memiliki nilai ekonomi mengendap di bagian dasar sebagai tailing, dan dilepaskan melalui arus sungai menuju daerah pengendapan di dataran rendah. Konsentrat dalam bentuk bubur disalurkan dari pabrik pengolahan menuju pabrik pengeringan di pelabuhan Amamapare, melalui pipa sepanjang 110 km. Konsentrat yang telah dikeringkan disimpan di pelabuhan Amamapare sebelum dijual dan dikapalkan ke pabrik-pabrik peleburan di seluruh dunia. PTFI berkarya dalam kemitraan dengan Pemerintah Indonesia untuk memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia di samping ikut menyediakan kebutuhan logam dunia. PTFI terus berupaya menjadi model pembangunan ekonomi di Indonesia yang mengolah sumber alam dan memaksimalkan manfaat sosial bagi bangsa termasuk masyarakat Papua. Perusahaan juga berupaya meminimalkan dampak lingkungan dan bertekad untuk terus memperbaiki setiap aspek operasi.

Tambang terbuka grasberg


Tubuh bijih Grasberg ditambang dengan menggunakan cara penambangan terbuka, yang cocok untuk Grasberg karena keberadaannya yang dekat dengan permukaan. Dengan penambangan terbuka, maka dimungkinkan pengerahan peralatan berat untuk pekerjaan tanah yang sangat besar, yang mampu mencapai tingkat penambangan yang tinggi pada biaya satuan yang paling rendah. Pada tambang terbuka Grasberg digunakan peralatanshovel dan truk besar untuk menambang bahan. Bahan tersebut termasuk klasifikasi bijih atau limbah, tergantung dari nilai ekonomis bahan tersebut. Alat shovel menggali bahan pada daerah-daerah berbeda di dalam tambang terbuka, dan memuat bahan ke atas truk angkut untuk dibawa keluar tambang terbuka.

Bijih ditempatkan ke dalam alat penghancur bijih dan diangkut ke pabrik pengolahan (mill) untuk diproses. Batuan limbah (overburden) dibuang dengan truk ke daerahdaerah penempatan yang telah ditentukan, atau ke dalam alat penghancur OHS pada jalan HEAT untuk ditempatkan di Wanagon Bawah di samping alat penimbun ( stacker). Sarana-sarana utama yang ada pada lokasi tambang terbuka termasuk bengkel-bengkel perawatan, tambang batu gamping dan pabrik pemrosesan, serta fungsi pendukung lainnya dan perkantoran. Lazimnya, bahan-bahan dan perlengkapan dibawa ke lokasi tambang terbuka dengan menggunakan tram. Alat berat diangkut dengan menggunakan wheeled lowboy melalui Jalan HEAT, yang merupakan infrastruktur yang terbukti sangat vital untuk pengangkutan jenis peralatan yang diperlukan di tambang terbuka Grasberg yang sangat besar. Pengembangan Pengembangan tambang terbuka Grasberg dilakukan dengan menambang sejumlah daerah (pushback) secara bersamaan. Setiap pushback merupakan bagian dari sebuah rencana pengembangan berjangka lebih panjang untuk menambang cadangan. Beberapa pushback perlu waktu bertahun-tahun untuk memindahkan overburdensebelum bijih terpapar. Di Grasberg, pushback kami yang utama yang menghasilkan bijih adalah 6N. Jadwal pelepasan bijih berkadar tinggi didasarkan atas pemindahan overburdentepat sebelum bijih ditambang. Ketika satu pushbackselesai dikerjakan, maka pushback berikutnya,overburdennya telah dikupas sehingga bisa mulai menghasilkan bijih. Jadwal keseluruhan tambang terbuka dirancang guna memaksimalkan nilai bersih terkini (net present value) dari sumber daya tersebut.

Penempatan Overburden Overburden adalah batuan tanpa nilai ekonomis atau yang nilai ekonomisnya kecil, yang membungkus atau mengelilingi sebuah cadangan. Sepanjang masa Grasberg, sekitar 3,4 miliar ton metrik overburden akan ditambang guna menyingkap 1,4 miliar ton metrik bijih yang bernilai ekonomis. Overburden terdiri dari sejumlah jenis batu alam yang berbeda, termasuk batu gamping. Overburdenditempatkan di daerah-daerah yang memungkinkan tambang terbuka dikembangkan sedekat mungkin untuk mengurangi biaya.

Daerah-daerah utama tersebut berada di padang rumput Carstensz dan daerah Wanagon di sebelah barat dan utara. Overburden tersebut diangkut menuju daerahdaerah tersebut terutama di atas truk. Di Wanagon Bawah, truk tersebut menuang batuan tersebut ke dalam alat penghancur yang ada pada jalan HEAT, dan bahan tersebut di kirim ke alat penimbun (stacker) yang akan menempatkan bahan di Wanagon Bawah. Sepanjang masa tambang terbuka, rasio pengupasan (perbandinganoverburden yang dipindahkan terhadap bijih) adalah 2,5 di mana dari 1990 - 2005 rasionya adalah 2,8 dan diperkirakan dari saat ini hingga akhir masa tambang terbuka, rasionya 2,2. Saat tambang terbuka selesai dikerjakan, daerahdaerah overburden kelak sudah dihijaukan kembali. Angka-angka Kunci Operasional
100% Operasional

2005

2006

Tingkat penambangan (000 /th)

692

663

Strip ratio

3.1x

2.9

Saat ini kami memanfaatkan 17 shovelbesar dan 148 truk pengangkut untuk menambang permukaan Grasberg. Keunggulan Operasional Program-program peningkatan yang tengah berjalan terpusat pada penggerak nilai didalam operasional kami, yakni Grasberg. Upaya-upaya awal berhasil menetapkan sasaran produktivitas dari armada truk dan shovel kami. Fokus dari prakarsa-prakarsa adalah peningkatan produktivitas truk dan shovel, pengeboran dan peledakan (drilling dan blasting),scorecard operator, pemeliharaan lokasi, pengurangan inventaris,shift/jadwal, pelatihan penyeliaan garis depan, dan penggunaan kendaraan ringan. Seiring dengan pencapaian sasaran produktivitas, kami melakukan identifikasi terhadap peluang pengurangan biaya. Salah satunya adalah tenaga kerja, yang terpusat pada penyelarasan lokasi kerja, tingkatan penugasan, dan peningkatan pelatihan dari pekerja baru yang direkrut dari lembaga pelatihan kami.

Golden Horseshoe

Pengaturan urutan dalam penambangan "golden horseshoe" di dalam lubang Grasberg dapat menghasilkan beberapa variasi produksi logam dari waktu ke waktu.

Kami tetap melakukan analisa rencana jangka yang lebih panjang untuk menilai rancangan optimal terhadap tambang terbuka Grasberg, yang dapat berpengaruh terhadap pengaturan waktu pengembangan block cave Grasberg bawah tanah. Rencana kami yang terdahulu mencakup transisi dari tambang terbuka Grasberg ke block cave Grasberg pada tahun 2015. PTFI berharap dapat menyelesaikan kajian yang dilakukannya saat ini terhadap rencana berjangka lebih panjang, sebelum akhir tahun 2006.

Kami mempunyai dua sarana tram dari millke tambang. Yang pertama dibuat pada tahun 1971 dan saat ini digunakan untuk membawa peralatan, bahan, dan orang, selain untuk mengangkut bijih dari tambang ke mill. Ketika dibangun, tramtersebut merupakan tram udara dengan jarak bebas terpanjang didunia. Tramkedua dibangun pada tahun 1989. Setelah pembangunan system ore pass pada tahun 1989, kami tak lagi menggunakantram untuk mengirim bijih ke mill. Peralatan Tambang

Type

Size

Shovel

O&K RH200

30m

Bucyrus 495

42

P&H 4100

42m

P&H 2800

34m

Haul Truck

CAT 785

135mt

11

CAT 793

220mt

98

Komatsu 930E

290mt

27

CAT 797

320mt

12

Alat Pendukung

Kami juga menggunakan CAT 777 untuk bongkar muat dan kegiatan pendukung lainnya.

Kami menggunakan beberapa alat bergerak untuk kegiatan pendukung; loader, dozer,excavator, grader, truk servis,crane, drill, dll.

Mitra Utama di Grasberg Drilltech/Sandvik Pengeboran blasthole dan pemeliharaan bor. Trakindo CAT Pemeliharaan truk. Benches Tinggi kemiringan 15 meter dengan sudut muka 65. Kemiringan berkisar dari 34 hingga 48, tergantung berbagai pertimbangan geoteknis. Pengeboran dan Peledakan Pola yang lazim digunakan 10 x 10 x 17 meter. Bahan peledak ANFO. Curah Hujan Rata-rata 10mm/hari (145 inci/tahun).

Tambang bawah tanah


Block caving merupakan cara dengan biaya rendah untuk melakukan penambangan bawah tanah, di mana blok-blok besar bijih bawah tanah dipotong dari bawah sehingga bijih runtuh akibat gaya beratnya sendiri. Setelah runtuh, bijih yang dihasilkan "ditarik" dari drawpoint (titik tarik) dan diangkut menuju alat penghancur.

Pada block cave DOZ, alat LHD (loader) meletakkan lumpur ke dalam ore pass yang menuju saluran pelongsor. Selanjutnya saluran tersebut memuat truk-truk angkut AD55 pada tingkat angkutan untuk mengangkut bijih ke alat penghancur. Dari sana, bijih yang telah dihancurkan dikirim ke pabrik pemroses (mill) melalui ban berjalan (conveyor). Tambang Bawah Tanah DOZ Pengembangan tambang bawah tanah DOZ (25.000 ton/hari) telah diselesaikan 18 bulan di muka jadwal dan di bawah anggaran. Tidak lama setelah keberhasilan tersebut, selanjutnya perluasan menjadi 35.000 ton/hari pun segera selesai, di muka jadwal dan tepat anggaran.

Kami tengah memperluas tambang DOZ hingga 50.000 ton/hari dengan memasang alat penghancur yang kedua serta ventilasi tambahan maupun percepatan berbagai kegiatan pengembangan tertentu yang biayanya mencapai kurang lebih $60 juta AS. Kami berharap dapat menghasilkan produksi yang berlanjut pada tingkat 50.000 ton/hari

hingga 2007. Seiring dengan ramp down DOZ, maka kegiatan bawah tanah mulai ramp up pada ESZ dan/atau MLZ. Kami mengantisipasi peningkatan perluasan hingga 80.000 ton/hari. Perluasan tersebut dapat mempercepat perolehan kandungan metal dari tambang bawah tanah. Tampaknya angka-angka awal menunjukkan keuntungan ekonomis yang sangat menarik. Common Infrastructure Sebagai bagian dari rencana pengembangan jangka panjang, kami telah memprakarsai pekerjaan sehubungan dengan jalan masuk yang diperlukan untuk menuju ke badan bijih bawah tanah Grasberg dan Kucing Liar. Tambang bawah tanah tersebut seharusnya mempunyai profil operasional yang menarik dibanding tambang lain di dunia.

Pengembangan dari badan bijih tersebut akan membuka peluang untuk merealisasikan nilai yang signifikan setelah usia tambang terbuka Grasberg berakhir, sehingga memungkinkan secara operasional untuk mensinergikan sarana dan infrastruktur mill yang ada serta menyediakan penambahan arus kas dalam jangka panjang. Big Gossan Kami tengah mengupayakan pengembangan cadangan Big Gossan, yang letaknya relatif dekat dengan sarana millyang ada. Dikarenakan bentuk geometri dari cadangan tersebut, Big Gossan paling sesuai untuk ditambang secara selektif dengan menggunakan metode open stope with paste backfill. Bijih yang ditambang diangkut ke pengolahan dengan memakai sarana mill yang sudah ada sebelumnya sama seperti bijih dari DOZ.

Pengembangan pada tahun 2005-2009 diperkirakan akan menghabiskan biaya $225 juta AS. Tambang akan mulai berproduksi pada tahun 2009 dan akan mencapai produksi tertinggi 7.000 ton/hari pada tahun 2011. Big Gossan diharapkan menghasilkan logam tambahan sebesar kurang lebih 135 juta pon Cu dan 65.000 ons Au setiap tahun.

Ilustrasi metode block cave di tambang bawah tanah. Cara Penambangan Stope terbuka dengan Paste Backfill yang disemen

Dibangun drift pada berbagai tingkatan.Stoper dibor dan diledakkan dari atas. Bijih ditambang dari bawah dan dijatuhkan kedalam ore pass menuju alat penghancur. Terhadap rongga dilakukanbackfill dengan paste backfill(semen/flaysh & tailings). Stope ditambang dengan urutan tertentu, dengan stoping aktif pada berbagai tingkatan untuk memelihara stabilitas geoteknis dan memaksimalkan pengambilan bijih. Biaya operasional tinggi karena terhadap semua bijih dilakukan peledakan & rongga harus dibackfill. "Stope" adalah galian yang terbentuk ketika mengambil bijih. Sebagian besarstope di Big Gossan kurang lebih akan memiliki dimensi: panjang 40 m, tinggi 15 m, dan lebar 20 m. Peralatan Tambang

Type

Size

Pembelah batuan tidak bergerak

CAT Elphinstone LHD

3, 6, 8 cu yards

43

CAT Elphinstone Haul Truck

16

Development Jumbos

Tamrock Commando (pemecah sekunder)

Alat Pendukung

Armada peralatan pendukung seperti manhaul, scissor lift, grader,bolter, dll.

LHD loader, Jumbo drill, dan AD55 t

Arus Bijih dan Sistem Penanganan Overburden

Arus bijih (oreflow) dan OHS (Overburden Handling System / Sistem Penanganan Overburden) adalah segala sesuatu tentang pemindahan bahan. Sistem arus bijih terdiri dari alat penghancur, ban berjalan (conveyor), danore pass untuk mengirim bijih dari tambang ke pabrik pengolahan (mill). OHS terdiri dari alat penghancur,conveyor, dan alat penimbun (stacker) untuk menempatkan overburden dari tambang terbuka Grasberg ke daerah-daerah penempatan di Wanagon Bawah.

Tambang Grasberg

Alat Penghancur Bijih Satu unit 63" x 114" KruppGyratory Crusher (#6) Satu unit 60" x 113" KruppGyratory Crusher (#7) Ore Pass Empat buah dengan diameter 6 hingga 7 meter, tinggi 660 meter. Tambang Bawah Tanah DOZ

Alat Penghancur Bijih Satu unit 54" x 77" Fuller Crusher(unit kedua diadakan saat Proyek Perluasan 50K). Overburden Handling System

Stacker 150 meter semi-mobile KruppStacker yang (sebelumnya) digunakan untuk mengisi cekungan Wanagon. Alat Penghancur Satu unit 63" x 114" KruppGyratory Crusher (#8) Satu unit 60" x 89" Fuller Gyratory Crusher(sebelumnya digunakan sebagaiCrusher #5). Tergantung tersedianya berbagai jenis bahan tertentu, sistem OHS diproyeksikan untuk beroperasi pada 135.000 ton/hari.

Pabrik Pengolahan Bijih


Pabrik pengolahan bijih (Mill) mengolah bijih dari tambang melalui daerah konsentrator utama sebagai berikut: Konsentrator Utara/Selatan, Konsentrator #3, dan Konsentrator #4. Kapasitas rancang Mill (nameplate) diringkas sebagai berikut (dalam 000 ton metrik per hari):
Konsentrator Utara/Selatan 60

Konsentrator #3 (SAG #1)

60

Konsentrator #4 (SAG#2)

115

Total

235

Catatan: Tingkat kapasitas Mill dapat bervariasi berdasarkan kekerasan dan ukuran umpan bijih, selain pertimbangan ekonomis lainnya yang mungkin mengharuskan pengoperasian pada tingkat yang lebih rendah dalam rangka memaksimalkan nilai sumber daya kami secara keseluruhan.

Konsentrator Utara mulai difungsikan pada tahun 1972 dan selanjutnya diperluas melalui proyek-proyek kecil sepanjang masa. Konsentrator Selatan difungsikan pada tahun 1991. Konsentrator #3 merupakan bagian dari proyek peningkatan 118K yang selesai pada tahun 1995. Konsentrator #4 selesai dibangun pada tahun 1998 sebagai bagian dari proyek peningkatan besar terakhir. Angka-angka Kunci Operasional
100% Operasional

2005

2006e

Mill (000 ton/hari)

216

228

Perolehan Cu (%)

89%

85%

Perolehan Au (%)

83%

80%

Konsentrat (MMt)

2.6

1.9

%Cu

30%

27%

g/t Au

41

24

Tinjauan Umum terhadap Proses Mill menghasilkan konsentrat tembaga dan emas dari bijih yang ditambang dengan memisahkan mineral berharga dari pengotor yang menutupinya. Langkah-langkah utamanya adalah penghancuran, penggilingan, pengapungan, dan pengeringan. Penghancuran dan penggilingan mengubah besaran bijih menjadi ukuran pasir halus guna membebaskan butiran yang mengandung tembaga dan emas untuk proses pemisahan dan untuk menyiapkan ukuran yang sesuai ke proses selanjutnya. Pengapungan (Flotasi) adalah proses pemisahan yang digunakan untuk menghasilkan konsentrat tembaga-emas. Bubur konsentrat (slurry) yang terdiri dari bijih yang sudah halus (hasil gilingan) dan air dicampur dengan reagen dimasukkan ke dalam serangkaian tangki pengaduk yang disebut dengan sel flotasi, di mana penambahan udara dipompa ke dalamslurry tersebut. Reagen yang digunakan adalah kapur, pembuih (frother) dan kolektor. Pembuih membentuk gelembung yang stabil, yang mengapung ke permukaan sel flotasi sebagai buih. Reagen kolektor bereaksi dengan permukaan partikel mineral sulfida logam berharga sehingga menjadikan permukaan tersebut bersifat menolak air (hydrophobic). Butir mineral sulfida yang hidrofobik tersebut menempel pada gelembung udara yang terangkat dari zona slurry ke dalam buih yang mengapung di permukaan sel. Buih yang bermuatan mineral berharga tersebut, yang menyerupai buih deterjen metalik, meluap dari bibir atas mesin flotasi kedalam palung (launders) sebagai tempat pengumpulan mineral berharga. Mineral berharga yang terkumpul didalam palung tersebut adalah 'konsentrat'. Konsentrat (dalam bentuk slurry, 65% padat menurut berat) dipompa ke Portsite melalui empat jaringan pipa slurry sepanjang 115 km. Sesampainya di Portsite, konsentrat ini dikeringkan sampai kandungannya hanya 9% air dan kemudian dikapalkan untuk di jual. Pasir yang tak bernilai dikumpulkan di dasar sel flotasi yang terakhir sebagai limbah yang disebut 'tailing'. Tailing akhir ini disalurkan menuju suatu sistem pembuangan alami yang mengalir dari Mill menuju Daerah Pengendapan Ajkwa yang diModifikasi (ModADA).

Kompleks Pabrik Pengolahan Bijih yang berada di area MP74.

SAG Mill, Ball Mill, dan Flotasi. Konsentrator Knelson

Operasi kami mempunyai instalasi unit Knelson (14 unit) yang terbesar di dunia. Emas yang masih kasar dan bebas tidak bereaksi dengan baik pada proses flotasi. Konsentrator Knelson, sebuah sistem pengambilan yang menggunakan gravitasi, menggunakan daya sentrifugal untuk pemisahan dan pengambilan emas kasar dan bebas tersebut. Dengan demikian, pengambilan emas dari bijih akan mengalami peningkatan secara keseluruhan. High Pressure Grinding Roll

Unit HPGR. Peralatan Utama

Konsentrator Utara/Selatan

8 Ball Mill 15.5 ft

WEMCO 44x1500 ft

Outukumpu 16x1350 ft selflotasi

Konsetrator #3

SAG 34 ft

2 Ball Mill 20 ft

WEMCO 36x3000 ft sel flotasi

Konsentrator #4

SAG 38 ft

4 Ball Mill 24 ft

WEMCO 36x4500 ft sel flotasi

Kegiatan Operasi PT Freeport Indonesia

Tambang Terbuka Grasberg

Tambang Bawah Tanah

Arus Bijih & OHS

Pabrik Pengolahan Bijih

Pengeringan &

Pengapalan

Infrastruktur Pendukung

Pengeringan dan Pengapalan Konsentrat


Portsite merupakan bagian yang sangat penting dari kegiatan kami, untuk menerima bahan-bahan dan perlengkapan yang diperlukan serta mengirimkan konsentrat kami dengan kapal. Pengeringan dan Penyimpanan Konsentrat Slurry (bubur) konsentrat dikeringkan dengan 3 unit rotary vacuum disc filter dan satu unit filter pressure yang baru. Konsentrat yang mengeras ( cake) dari rotary vacuum disc filter selanjutnya dikeringkan dengan 3 buah pembakarrotary kiln. Konsentrat kering dengan kandungan air sekitar 9% disimpan di dalam gudang konsentrat yang berkapasitas total sekitar 135.000 ton metrik. Ruang penyimpanan tambahan tersedia pada pads di samping pabrik pengering.

Pengapalan Konsentrat Konsentrat dari gudang dimuat ke kapal dengan menggunakan ban berjalan ( conveyor). Kapal konsentrat dimuat sebagian pada dermaga 'concentrate jetty' dan selanjutnya kapal berlabuh di Sea Buoy A (lepas pantai) untuk menyelesaikan sisa pemuatan dengan menggunakanbarge konsentrat kami. Pemuatan dengan barge tersebut diperlukan karena kedalaman air yang tidak memungkinkan untuk pemuatan penuh secara langsung. Setiap tahun kami mengapalkan konsentrat lebih dari 100 kapal.

Filter pressure dryer.


Pembangkit Listrik PLTU berbahan bakar batubara dengan kapasitas 195MW (3x65MW) terletak di Portsite. Pengiriman batubara dari kapal diterima dan dipindahkan ke barge batubara sebelum dibongkar di 'Coal Jetty' kami dan disimpan di dalam gudang batubara. Listrik dari PLTU disalurkan ke Mill melalui jaringan distribusi 230KV sepanjang 115 km. Cargo Dock Bahan dan perlengkapan diterima dan dibongkar di cargo dock untuk diangkut ke berbagai daerah operasional kami di lokasi. Daerah cargo dock di Portsite berfungsi sebagai panggung untuk pengangkutan bahan ke seluruh lokasi. Kegiatan Utama Pengapalan/Penerimaan Material & perlengkapan, Batubara (700K tpt), Minyak Solar (90MM galon/th), Konsentrat (2,5 - 3,0MM tpt. Pengeringan & Penyimpanan Konsentrat Pembangkit Listrik PLTU berbahan bakar batubara. Sarana Utama Pabrik pengering & gudang penyimpanan, Peralatan kelautan (tongkang, kapal penarik, barge), PLTU berbahan bakar batubara, Prasarana kecil lainnya

nfrastruktur Pendukung
Daya Listrik. Kami memiliki kapasitas pembangkitan sekitar 385MW listrik (250MW kapasitas tetap) terdiri dari PLTU berbahan bakar batubara berkapasitas 195MW di Portsite dan pembangkit diesel (terutama di Mill). Jaringan distribusi memasok listrik dari PLTU menuju Mill. Salah satu mitra kami menyediakan jasa pemeliharaan dan pengoperasian sarana pembangkit listrik kami. Perkotaan & Camp. Lokasi kota kami yang utama adalah Tembagapura (berikut daerah huniannya ("suburb") Hidden Valley) di daerah dataran tinggi, dan Kuala Kencana di daerah dataran rendah. Ada juga camp-camp di Milepost38/39, Base Camp (dekat Bandara) dan Ridge Camp. Lokasi kota menyediakan berbagai jasa untuk memenuhi kebutuhan karyawan kami, mulai dari toko retail, restoran, sarana hunian, sekolah, sarana kesehatan, perpustakaan, bank, jasa pos, sarana pelatihan, hingga sarana rekreasi. Kedua lokasi kota tersebut dilengkapi dengan kolam renang, selain itu Kuala Kencana dilengkapi dengan lapangan golf 18-hole. Klinik Kesehatan & Rumah Sakit. Kami memiliki rumah sakit untuk karyawan berkapasitas 100 tempat tidur di Tembagapura dan banyak klinik di daerah sekitar. Selain itu, kami mendanai rumah sakit berkapasitas 74 tempat tidur di desa Waa-Banti yang berdekatan, dan sebuah rumah sakit berkapasitas 101 tempat tidur di Timika. Infrastruktur tersebut merupakan kunci dalam penyediaan berbagai jasa bagi karyawan kami berikut keluarganya dan warga setempat, selain dalam rangka pelaksanaan program-program kesehatan masyarakat yang kami canangkan di wilayah terpencil ini. Penerbangan. Bandara kami di Timika merupakan sentra bagi penerbangan ke/dari wilayah proyek kami. Melalui salah satu mitra, kami menjalankan penerbangan charteruntuk mengangkut karyawan antara Papua dan kota asal mereka di bagian lain Indonesia. Bandara tersebut juga telah menarik beberapa penerbangan komersial. Mitra kami pun menyediakan pesawat helikopter dan dukungan sarana penerbangan lainnya dalam rangka upaya operasional dan eksplorasi kami. Pabrik Pengolahan Batu Gamping. Sebagai bagian dari perluasan Konsentrator #4, kami telah membangun tambang (quarry) dan pabrik pengolahan batu gamping. Pabrik tersebut menghasilkan batu gamping yang dikonsumsi di tambang maupun Mill. Sarana Perbengkelan & Perawatan. Kami memiliki sejumlah bengkel berlokasi di wilayah proyek, mulai dari bengkel perawatan peralatan hingga bengkel fabrikasi baja di daerah dataran rendah. Beberapa mitra kami juga telah mendirikan sarana-sarana di daerah dataran rendah dalam rangka mendukung usaha mereka untuk menyediakan jasa bagi kegiatan operasional kami. Logistik. Sebagaimana yang berlaku pada setiap kegiatan operasional berkapasitas besar, rantai pasokan dan logistik merupakan hal yang sangat penting bagi usaha kami. Kami mempunyai jaringan terbukti untuk memasok bahan-bahan ke Portsite - berikut armada kendaraan yang diperlukan untuk mengangkut bahan-bahan dari Portsite menuju lokasi operasional kami di seluruh wilayah proyek. Salah satu mitra kami lainnya menjalankan operasi logistik dilokasi dari pelabuhan kepada pengguna, selain kegiatan perawatan tertentu untuk peralatan non tambang, perawatan jalan, dan angkutan bus karyawan. Jasa boga. Mengingat jumlah orang yang berada di lokasi, maka salah satu mitra kami menyediakan jasa boga untuk menyediakan makanan bagi pekerja kami, selain jasa pengelolaan barak dan pembersihan.

Riwayat Proyek
1936 Ekspedisi Colijn, termasuk Jean-Jacques Dozy, merupakan kelompok luar pertama yang mencapai gunung gletser Jayawijaya dan menemukan Ertsberg. Ekspedisi Freeport dipimpin Forbes Wilson & Del Flint menjelajah Ertsberg. Serah terima Nederlands Nieuw-Guinea dari pihak Belanda ke PBB, yang pada gilirannya mengalihkannya ke Indonesia. Rencana proyek tambang ditangguhkan akibat kebijaksanaan rezim Soekarno. Peralihan kekuasaan penuh dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto. Pembentukan pemerintahan baru yang mendorong investasi sektor swasta serta langkah-langkah reformasi ekonomi lainnya. Freeport diundang ke Jakarta untuk pembicaraan awal mengenai kontrak tambang di Ertsberg. Penandatanganan Kontrak Karya untuk masa 30 tahun, yang menjadikan PTFI sebagai kontraktor eksklusif tambang Ertsberg di atas wilayah 10 km persegi. Negosiasi kontrak penjualan jangka panjang dan perjanjian

1960

1963

1966

1967

1969

proyek pendanaan. Studi kelayakan selesai dan disetujui. 1970 1972 Pembangunan proyek berskala penuh dimulai. Uji coba pengapalan pertama ekspor konsentrat tembaga dari Ertsberg. Peluncuran proyek, dan lokasi kota dinamakan Tembagapura. Proyek Ertsberg mulai beroperasi. Kegiatan eksplorasi dimulai atas cadangan bawah tanah tembaga pada Gunung Bijih Timur (GBT). Pemerintah Indonesia membeli 8,5% saham PTFI dari Freeport Minerals Company dan investor lain. Studi kelayakan proyek tambang bawah tanah GBT disetujui. Tambang bawah tanah GBT mulai beroperasi. Tambahan cadangan tembaga bawah tanah ditemukan di bawah tambang bawah tanah GBT. Setelah mengalami beberapa kali pengembangan produksi rata-rata meningkat menjadi 16.400 ton/hari dua kali lipat dari rencana awal pada tahun 1967 cadangan total menjadi 100 juta ton metrik.

1973

1975

1976

1978

1981 1985

1987

JJ. Dozy (kanan) bersama rekannya Frits J. Wissel dan pimpinan ekspedisi, Dr. Anton H. Coljin.

Tim Coljin memanfaatkan pesawat tua milik Batafsche Petroleum Maatschappij (BPM), sebuah perusahaan minyak.

Ekspedisi Wilson menggunakan 14 perahu kano dan 44 pendayung Kamoro untuk mengangkut manusia dan barang melalui Sungai Mawati ke arah hulu di kaki pegunungan.

Jan Ruygrok, anggota tim Wilson, seorang mantan AL Belanda, mengayuh pedal utnk generator listrik agar dapat menyalakan radio untuk mengirimkan laporan serta meminta bantuan logistik.

Ertsberg, 1967.

1988

Cadangan Grasberg ditemukan, melipatgandakan cadangan total menjadi 200 juta ton metrik. Perluasan hingga 32.000 ton/hari disetujui, dan kajian untuk perluasan hingga 52.000 selesai. Pemerintah Indonesia mengeluarkan izin untuk melakukan eksplorasi tambahan di atas 61.000 hektar. Pekerjaan konstruksi berlanjut atas perluasan hingga 52.000 ton/hari. Penandatanganan Kontrak Karya baru dengan masa berlaku 30 tahun berikut dua kali perpanjangan 10 tahun ditandatangani bersama Pemerintah Indonesia. Hingga akhir tahun, total cadangan berjumlah hampir 770 juta ton metrik. Kajian perluasan hingga 90.000 ton/hari disetujui. Sementara produksi rata-rata sebesar 58.000 ton/hari, pekerjaan berlanjut untuk meningkatkan kapasitas hingga 66.000 ton/hari. PTFI melakukan privatisasi atas beberapa aset non-tambang

1989

1990

1991

1992

1993

tertentu. Peningkatan hingga 115.000 ton/hari disetujui. FCX membeli RTM (pabrik peleburan di Spanyol). Hingga akhir tahun, total cadangan mencapai hampir 1,1 miliar ton metrik. Studi Dampak Lingkungan Hidup 160.000 ton/hari PTFI disetujui. Pengumuman tentang usaha patungan pabrik peleburan PT Smelting di Gresik. PTFI menandatangani kerjasama dengan Rio Tinto. Kota baru di dataran rendah, Kuala Kencana, diresmikan. Bersamaan dengan Konsentrator #3, peningkatan hingga 125.000 ton/hari yang melebihi rencana selesai sebelum waktunya dan di bawah anggaran. Kegiatan eksplorasi berlanjut yang bersebelahan dengan kegiatan operasional mengidentifikasi daerah-daerah baru yang memiliki potensi mineralisasi yang signifikan, yakni "Segitiga Emas". Penambahan tambang bawah tanah Grasberg meningkatkan cadangan menjadi 1,9 miliar ton metrik hingga akhir tahun. Upaya eksplorasi memberi hasil sangat baik dengan penambahan cadangan Kucing Liar; hingga akhir tahun, total cadangan mencapai lebih 2 miliar ton metrik. PTFI mulai ikut serta di dalam Rencana Pengembangan Timika Terpadu dari Pemerintah, dengan sumbangan satu persen dari pendapatan setiap tahun (dana 1%). PTFI melakukan audit sosial dan lingkungan hidup secara sukarela dengan hasil yang positif. Komitmen membangun sarana-sarana bagi Pemerintah Indonesia menghasilkan peningkatan pengamanan bagi personil dan kegiatan operasional. Perluasan Konsentrator # 4 disetujui. Audit Sosial oleh Labat Anderson diserahkan kepada PTFI dan Kementerian Lingkungan Hidup, dan revisi dilakukan terhadap penyelenggaraan FFIJD agar lebih tanggap terhadap kebutuhan pembangunan di desa-desa. PTFI mendapatkan izin perluasan hingga 300.000 ton/hari. Pekerjaan perluasan Konsentrator # 4 berlanjut. Tambahan cadangan hingga akhir tahun terdiri dari 2,6x produksi tembaga dan 3x produksi emas untuk tahun 1997, terutama tambahan dari Kucing Liar. PT Smelting yang 25% kepemilikannya dikuasai PTFI mulai beroperasi di Jawa Timur. PTFI memasok seluruh kebutuhan konsentratnya. Perluasan Konsentrator #4 selesai dan mulai beroperasi. PTFI melakukan program operasional "Hunker Down and Go"

1994

1995

1996

1997

1998

(Bertahan dan Maju) di tengah iklim harga komoditas rendah, dengan mencapai rata-rata lebih 196.000 ton/hari, dan produksi logam mencapai rekor, serta biaya produksi tunai neto yang rendah. Tambahan cadangan yang cukup signifikan berasal dari DOZ dan Kucing Liar meningkatkan cadangan total menjadi hampir 2,5 miliar ton metrik. Audit Lingkungan Hidup oleh Montgomery-Watson selesai, yang menemukan bahwa sistem pengelolaan lingkungan hidup yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh PTFI merupakan "teladan dan contoh bagi industri pertambangan." Kegiatan operasional mencetak rekor produksi logam serta biaya tunai satuan. Proyek bawah tanah DOZ dengan kapasitas 25,000 ton/hari disetujui dan diluncurkan. MoU tentang sumber daya sosial ekonomi, HAM, hak ulayat, dan hak lingkungan hidup diumumkan oleh pimpinan LEMASA (lembaga masyarakat suku Amungme), LEMASKO (lembaga masyarakat suku Kamoro) dan PTFI. Pembangunan tambang bawah tanah DOZ dimulai. Produksi tembaga mencapai rekor dengan lebih 1,64 miliar pon tembaga. FCX dan PTFI menandatangani perjanjian sukarela khusus Dana Perwalian bersama warga Amungme dan Kamoro yang tinggal dekat wilayah kegiatan tambang, dengan menyumbang jumlah awal sebesar $2,5 juta AS, dan selanjutnya $1 juta AS setiap tahun. Tingkat produksi pabrik pengolahan (mill) mencapai rekor dengan hampir 238.000 ton/hari serta produksi emas ratarata setiap tahun mencapai hampir 3,5 juta ons. Produksi tembaga mencapai rekor dengan 1,8 miliar pon tembaga. Tambang bawah tanah DOZ mencapai produksi berkelanjutan sebesar 25.000 ton/hari. PTFI menyerahkan kepada Pemerintah Indonesia hasil kajian Penilaian Resiko Lingkungan Hidup dari sistem pengelolaan tailing yang menetapkan bahwa dampak lingkungan hidup sesuai dengan yang diperkirakan pada AMDAL 1997, dan disetujui oleh Pemerintah. Peningkatan DOZ hingga 35.000 ton/hari disetujui dan selesai. Peristiwa longsor di tambang terbuka Grasberg berdampak terhadap kegiatan Kuartal 4. Biaya produksi tunai netto rata-rata mencatat rekor kredit

1999

2000

2001

2002

2003

sebesar 2 per pon tembaga. 2004 2004 Kegiatan pembersihan di tambang terbuka Grasberg selesai, dan kegiatan operasional dilanjutkan dengan penambangan pada bagian berkadar tinggi tambang Grasberg. DOZ beroperasi pada tingkat 43.600 ton/hari, melebihi kapasitas rancangan sebesar 35.000 ton/hari; peningkatan hingga 50.000 ton/hari disetujui. 2005 Hasil berkadar tinggi dari Grasberg menyebabkan jumlah produksi yang hampir mencapai rekor sebesar 1,6 miliar pon tembaga dan 3,4 juta ons emas. DOZ tetap beroperasi pada tingkat 42.000 ton/hari, melebihi kapasitas rancang. Pengembangan cadangan Big Gossan disetujui. Audit lingkungan hidup eksternal tiga tahunan yang dilakukan Montgomery-Watson-Harza menyimpulkan bahwa praktek pengelolaan lingkungan hidup perusahaan masih berdasarkan (dan dalam berbagai hal mewakili) praktek pengelolaan terbaik untuk industri pertambangan tembaga dan emas secara internasional. PTFI mencatat rekor hasil keuangan akibat harga tembaga dan emas mencapai tingkat tertinggi setelah beberapa tahun. DOZ beroperasi pada tingkat 45.000 tpd, di atas kapasitas desain awal. PTFI juga mencatat rekor triwulan dengan tingkat mill mencapai 246.500 tpd. Dengan pasar komoditas dunia yang menguat, PTFI kembali membukukan rekor hasil keuangan. PTFI juga mencatat beberapa pencapaian lain, termasuk tingkat operasi pertambangan DOZ kali ini mencapai 53.500 tpd, dan tingkat recovery di mill mencapai 90,5%. Ekspansi DOZ menuju 50.000 tpd dicapai pada pertengahan 2007. Audit resertifikasi ISO14001 selesai. Setelah triwulan pertama dengan harga-harga komoditas yang kuat, hasil keuangan PTFI mengalami penurunan yang mendadak akibat harga komoditas dan kondisi ekonomi yang terjadi mulai pertengahan September. Volume menunjukkan akses yang terbatas kepada bagian highgrade dari Grasberg pit sebagai akibat dari slip skala kecil yang terhadi pada awal September. DOZ beroperasi pada level 63.200 tpd.

2005

2006

2007

2008

Grasberg, 1988.

Tingkat Produksi Pabrik Pengolahan Bijih (000 ton/hari)

www.ptfi.co.id

www.fcx.com

adangan Terkira
Tinjauan Umum Tubuh Bijih Tubuh-tubuh bijih kami terdapat pada dan di sekitar dua tubuh-tubuh instrusi utama batuan beku (igneous), yaitumonzodiorit Grasberg dan diorit Ertsberg. Batuan-batuan induk untuk tubuh-tubuh bijih tersebut terdiri dari batuanbatuan karbonatan maupun klastik yang diterobos oleh batuan beku berkomposisi monzonitik dan dioritik yang membentuk punggungan bukit dan sisi atas rangkaian Pegunungan Sudirman.

Tubuh-tubuh bijih Grasberg dan ESZ, terdapat pada batuan beku sebagai batuan induk, hadir dalam bentuk urat-urat (vein stockworks) dan diseminasi sulfida tembaga yang didominasi oleh mineral chalcopirit dan sejumlah kecil berupa bornit. Tubuh-tubuh bijih yang berinduk pada batuan sedimen terjadi pada batuan ubahanskarn yang kaya akan unsur magnetit dan magnesium serta kalsium, yang mana lokasi keterdapatannya dan orientasinya sangat dikontrol oleh patahan-patahan besar (major faults) dan oleh komposisi kimia batuan-batuan karbonat di sekitar tubuh-tubuh instrusi tersebut. Mineralisasi tembaga pada batuan ubahan skarn tersebut didominasi oleh mineral chalcopirit, akan tetapi konsentrasi setempat dari mineral sulfida bornit yang cukup banyak juga kadang terjadi. Mineral emas terdapat secara merata disemua tubuh bijih dalam jumlah yang beragam. Di beberapa tempat konsentrasinya cukup banyak, kehadirannya jarang bisa dilihat dengan mata telanjang. Konsentrasi emas tersebut lazim terjadi sebagai inklusi di dalam mineral sulfida tembaga, sedangkan pada beberapa tubuh bijih konsentrasi emas berkaitan erat dengan keterdapatan mineral pirit.
Pertumbuhan Tembaga

*Produksi 100% sejak penemuan Grasberg pada tahun 1988

Emas

*Produksi 100% sejak penemuan Grasberg pada tahun 1988

Eksplorasi Mendorong Perencanaan Tambang Pengaturan waktu produksi untuk tambang-tambang kami yang belum dilaksanakan tergantung dari sejumlah faktor, salah satunya adalah hasil dari kegiatan eksplorasi. Kami membuat rencana tambang dengan memaksimalkan nilai sekarang bersih (net present value) dari tubuh-tubuh bijih yang telah ada, termasuk juga hasil dari penemuan-penemuan baru. Kami terus melakukan pengkajian terhadap berbagai rencana tambang jangka panjang untuk mengevaluasi rancangan optimal dari Tambang Grasberg, hal ini mungkin dapat berdampak pada penentuan waktu awal proses produksi tambang block-cave Grasberg. Rencana kami terdahulu bahwa peralihan aktivitas penambangan dari tambang terbuka Grasberg ke tambang block caveGrasberg akan dilakukan pada tahun 2015. PTFI berharap dapat menyelesaikan kajian yang tengah dilakukan saat ini terhadap rencana jangka panjang sebelum akhir tahun 2006.

Cadangan Utama

*Komplek Grasberg terdiri dari logam yang dapat diambil, pada tambang lain dilaporkan sebagai logam yang dikandung.

Telah Dikembangkan & Tengah Berproduksi Tambang Terbuka Grasberg. Kami mulai melakukan penambangan dengan sistem tambang terbuka terhadap tubuh bijih Grasberg pada tahun 1990. Kegiatan produksi tersebut berada pada level ketinggian 3.385-4.060 meter. Bagian cadangan tubuh bijih Grasberg yang terletak di bawah tanah akan ditambang dengan menggunakan metodablock-cave menjelang berakhirnya penambangan terbuka. DOZ (Deep Ore Zone) secara vertikal terletak di bawah Intermediate Ore Zone (IOZ telah habis ditambang). Proses produksi tubuh bijih DOZ dimulai pada tahun 1989.

Belum Dikembangkan Keperluan modal kerja untuk pengembangan seluruh tubuh bijih sampai dengan kapasitas penuh adalah sebesar $3 miliar AS. Selain biaya tersebut, diperlukan modal tambahan sebesar $1 miliar AS untuk pembangunan fasilitas pengolahan tambahan guna mengoptimalkan penanganan berbagai jenis bijih yang berasal dari bawah tanah. Kucing Liar, tubuh bijih ini terletak pada sisi selatan atau di bawah bagian sisi selatan tambang terbuka Grasberg, pada level ketinggian 2.605 - 3.115 meter. Kami akan menambang Kucing Liar dengan menggunakan cara block-cave. Mill Level Zone (MLZ), tubuh bijih ini terletak langsung di bawah tambang DOZ pada level ketinggian 2.890 meter - 3220 meter. Bijih tersebut merupakan kemenerusan ke arah bawah dari mineralisasi pada sistem Skarn Timur Ertsberg

dan porfiri Ertsberg yang bersebelahan. Kami akan melakukan penambangan dengan cara block-caveusai menyelesaikan penambangan pada tubuh bijih DOZ. Ertsberg Stockwork Zone (ESZ), tubuh bijih ini merupakan kemenerusan dari sisi barat daya tubuh bijih DOZ yang terletak pada level ketinggian 3.126 meter 3.626 meter. Kami akan menambang dengan cara block-cave mulai tahun 2009. Big Gossan, tubuh bijih ini terletak kurang lebih 1.000 meter sebelah Barat Daya cadangan tambang terbuka Ertsberg yang sudah habis ditambang. Kami mengawali pengembangan infrastruktur bawah tanah untuk tubuh bijih ini pada tahun 1993 ketika membangun terowongan dari daerah pabrik pengolahan menuju kawasan tubuh bijih Big Gossan pada ketinggian 3.000 meter. Cara penambanganopen stope and back-fill akan diaplikasikan terhadap cadangan Big Gossan. Pengembangan telah dimulai dan produksi awal diharapkan dapat dimulai pada tahun 2008. Dom, tubuh bijih ini terletak pada jarak 1.500 meter di sebelah tenggara cadangan tambang terbuka Ertsberg yang telah habis. Kami telah menyelesaikan pengembangan pra-produksi ketika tambang Grasberg baru mulai berproduksi pada tahun 1990. Kami menangguhkan produksi Dom block cave pada tahun 1989 untuk menambang tubuh bijih Grasberg. Produksi pada bagian tambang terbuka dari tubuh bijih tersebut akan dimulai setelah menyelesaikan tambang terbuka Grasberg, diikuti dengan carablock-caving terhadap bagian tubuh bijih bawah tanah.

Tata Kelola Korporasi


Prinsip-prinsip Perilaku Bisnis Landasan dari komitmen kami untuk menjaga integritas adalah Prinsip Perilaku Bisnis yang kami anut. Prinsip tersebut dirancang untuk memperkuat hal-hal yang penting dalam kehidupan berkarya sehari-hari yakni kerja keras, kejujuran, memperlakukan orang dengan adil, dan bekerja dengan aman dan dengan etika. Komitmen kami terhadap prinsip tersebut menjadi benang merah yang mengikat kami semua dalam mengejar visi bersama, mulai dari manajemen senior hingga karyawan baru. Prinsip-prinsip Perilaku Bisnis dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. menetapkan cara kerja dan perilaku yang diharapkan dari karyawan kami di seluruh dunia. Prinsip tersebut merupakan penegasan komitmen kami terhadap integritas. Setiap orang yang menjalankan bisnis atas nama Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. dan PTFI terikat oleh prinsip-prinsip tersebut. Prinsip kami adalah melakukan bisnis dengan pemasok, kontraktor, konsultan dan mitra bisnis lain yang menunjukkan standar perilaku etika bisnis yang tinggi. Prinsip Perilaku Bisnis mewajibkan setiap karyawan untuk mematuhi standar etika yang ditetapkan oleh perusahaan dan yang konsisten dengan undang-undang yang berlaku, termasuk undang-undang anti korupsi dan Undang-undang AS Sarbanes-Oxley. Karyawan perusahaan terkait diwajibkan membuat pernyataan tahunan mengenai kepatuhan mereka terhadap kebijakan ini, selain diberikan pelatihan untuk mendukung pemahaman kebijakan tersebut. Karyawan diwajibkan melaporkan setiap dugaan pelanggaran prinsip tersebut kepada pejabat kepatuhan dari perusahaan. Setiap kejadian atau permasalahan yang dilaporkan yang menyangkut pelanggaran atau potensi pelanggaran diselidiki dan ditanggulangi sebagaimana mestinya. Kebijakan Lingkungan Kebijakan ini menjadi kerangka pedoman untuk meminimalisasi dan meringankan dampak lingkungan, melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan di manapun kami beroperasi, mentaati semua peraturan yang berlaku, dan berupaya secara berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja lingkungan. Kebijakan tersebut

termasuk pula komitmen untuk memperoleh sertifikasi ISO 14001 bagi semua sarana operasional, yang telah kami capai; mengenal dan melindungi keanekaragaman hayati; dan melindungi serta melakukan remediasi terhadap lokasi-lokasi yang menjadi tanggung jawab kami. Kebijakan tersebut mengacu kepada Asas-asas Pembangunan Berkelanjutan ICMM. Kebijakan Audit Lingkungan Program korporasi yang efektif untuk melakukan audit lingkungan berguna meningkatkan efektivitas pengelolaan lingkungan, selain keyakinan kami bahwa resiko yang timbul dari potensi pembeberan permasalahan lingkungan yang buruk memang tengah kami tanggulangi. Kebijakan Audit Lingungan Hidup kami mewajibkan agar semua aset besar diseluruh dunia menjalani audit internal setidaknya setiap dua tahun sekali, selain merinci prosedur audit lebih jauh. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kebijakan ini menjabarkan tujuan kami untuk mencapai nihil kematian, cidera dan penyakit di tempat kerja, serta menetapkan tolok ukur untuk evaluasi kinerja kami dalam mencapai tujuan tersebut. Kebijakan tersebut juga memperkuat dan menegaskan pelaksanaan audit keselamatan dan kesehatan kerja pada semua sarana. Kebijakan Hak Asasi Manusia Kebijakan ini, yang belum lama berselang telah diperbaharui untuk mencakup jajak tapak kami yang lebih mendunia, menggariskan tekad kami untuk mengakui dan mengedepankan hak asasi manusia di manapun kami berusaha. Kami berkomitmen untuk menjalankan operasi kami dengan cara yang menjamin agar setiap karyawan memperlakukan semua orang di dalam dan di sekitar kegiatan operasi kami dengan hormat dan bermartabat. Kebijakan Komunitas Kami menjalankan kegiatan kami dengan cara yang mengedepankan hubungan yang positif dan terbuka dengan masyarakat, pemerintah dan pemangku kepentingan lain guna mendukung manfaat berkelanjutan di manapun kami beroperasi, selama siklus usia suatu proyek. Belum lama ini kami memperbaharui kebijakan tersebut, sebagian agar lebih menegaskan komitmen kami terhadap Asas Pembangunan Berkelanjutan dari ICMM serta peran sangat penting yang dimainkan oleh interaksi dengan pemangku kepentingan seiring dengan penyelarasan terhadap asas-asas tersebut. Untuk membaca kebijakan-kebijakan dimaksud secara lengkap, silahkan mengunjungi www.fcx.com.

Anda mungkin juga menyukai