Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cici Nurfaizah NIM : 10630037

Prodi : Kimia

MANFAAT OKSIGEN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA Salah satu kunci agar kita bisa semakin bertakwa kepada Allah SWT adalah dengan cara merenungkan dan memikir-mikir nikmat-nikmat Allah SWT, khususnya nikmat-nikmat yang sering terlupakan. Memang kita tidak akan mampu menghitung nikmat-nikmat Allah, sebagaimana ditegaskan Allah dalah surah Ibrahim ayat 34: ... ..... ( : 34) Jika kalian menghitung nikmat Allah maka niscaya kalian tidak akan bisa menghitungnya. Nikmat yang dibahas ini menjadi syarat mutlak bagi berlangsungnya kehidupan di bumi. Sebuah zat berupa gas yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bisa dirasa oleh lidah. Dalam ilmu Kimia ia diwakili dengan simbol huruf O (o besar). Ditemukan pada tahun 1774 oleh Joseph Priestley ahli Kimia asal Inggris dan Carl Scheel ahli Kimia asal Swedia. Ia adalah oksigen. Kita tahu bahwa tidak ada satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak butuh oksigen. Tanaman akan tumbuh baik jika tanahnya mengandung oksigen yang cukup. Semua hewan dan manusia menghirup oksigen agar mereka bisa tetap hidup. Ikan dan semua makhluk hidup di laut juga hidup karena oksigen. Cacing, rayap, dan segala serangga yang di dalam tanah juga butuh oksigen. Sebuah penemuan yang menarik menyebutkan bahwa 60% dari tubuh manusia adalah oksigen. Oksigen terdapat dalam darah, daging, tulang, otot-otot, dan semua komponen tubuh kita. Bahkan makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak luput dari oksigen. Singkatnya, semua bagian tubuh kita tanpa kecuali butuh oksigen agar tetap tumbuh sehat. Sehingga bisa dipastikan, anggota tubuh manapun yang kekurangan oksigen akan menderita sakit. Pasien rumah sakit yang sistem pernafasannya (respiratory system) lemah akan dibantu dengan selang oksigen. Itulah kiranya mengapa orang-orang sufi selalu menganjurkan agar kita senantiasa mengingat atau berdzikir pada Allah dalam setiap tarikan nafas. Bahkan sebenarnya tidak hanya makhluk hidup saja yang perlu oksigen. Berbagai industri yang berbahan dasar logam atau baja membutuhkan banyak oksigen dalam proses pembakarannya. Oksigen yang menjadi kebutuhan pokok itu ternyata diciptakan Allah hanya untuk menopang kehidupan di Bumi kita ini. Tidak di planet atau bintang lain. Namun mengapa yang dipilih bumi? Sungguh Allah Maha Bijaksana dan Maha Tahu atas semua yang diciptakan-Nya. Unsur alamiah oksigen ini merupakan salah satu dari empat unsur utama hidup manusia yaitu oksigen, hidrogen, nitrogen dan karbon.

Meskipun setiap unsur itu dibutuhkan bagi semua bentuk kehidupan di bumi, namun oksigen yang paling menonjol dan vital. Kita bisa hidup beberapa minggu tanpa makanan, beberapa hari tanpa air, namun hanya beberapa menit tanpa oksigen. Setelah 6 menit tanpa oksigen, otak kita akan sekarat, dan dua menit kemudian mati. Kalau sampai pasokan oksigen menipis dari bumi, manusia akan punah. Kekurangan oksigen menjadi penyebab utama mun-culnya penyakit degeneratif. Banyak penelitian medis sudah meneriakkannya, namun seper-tinya suara mereka dibungkam dan tidak didengar, sehingga jarang dipublikasikan ke publik. Apalagi penggunaan oksigen yang dirintis sejak akhir 1920-an sangat jelas dikesampingkan. Oksigen akan sungguh membantu tubuh meningkatkan kemam-puan penyembuhannya. Ia menyempurnakan dan memulihkan sistem kekebalan tubuh, dan untuk jangka panjang, merupakan faktor tunggal paling penting untuk mencegah penyakit. Oksigen sangat dibutuhkan setiap sel, jaringan syaraf dan fungsi tubuh, entah yang kimiawi maupun fisiologis. Aliran darah mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, ke setiap sel. Peran lain oksigen adalah efek vitalnya bagi dua jenis bakteri dalam tubuh yang aerobik dan anaero-bik.= Dalam hal ini, yang perlu kita ketahui dan lalu kita syukuri adalah, bahwa jika Allah menciptakan sesuatu, maka diciptakannya sesuatu itu dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana firman-NYA: .....

(Allah) Yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya... (as-Sajdah:7) Allah telah menghendaki bumi menjadi tempat tinggal bagi segenap makhluk hidupnya, maka lantas Dia melengkapinya dengan lapisan Atmosfer setebal 9.600 km yang menyelimuti bumi. Dengan adanya Atmosfer ini Allah menjamin proses kehidupan di bumi berlangsung secara normal dan aman. Sebab di dalam Atmosfer inilah terkandung oksigen (sebanyak 21 %) yang menjadi syarat mutlak bagi berlangsungya kehidupan. Sisanya adalah nitrogen (78 %) dan argon (1 %). Di dalam argon terdapat gas yang bernama ozon yang terdapat di ketinggian antara 19 40 km. Lapiran ozon ini berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet matahari, yang jika seandainya sinar tersebut tidak difilter oleh ozon lalu tembus mencapai bumi maka akan banyak terjadi kerusakan di bumi. Ozon merupakan sebuah gas biru yang terbentuk dari oksigen, dengan bau yang tajam dan bisa menembus apapun, memiliki simbol kimia O3. Ozon terdiri atas tiga atom oksigen yang terikat menjadi satu, terbentuk secara alamiah dari oksigen lewat aliran listrik atau ter-papar radiasi sinar ultraviolet. Ozon yang aktif dan pengoksidasi yang paling kuat ini bisa digunakan untuk berbagai hal seperti pemurnian udara dan air, disenfektan, penghilang bau, penyembuh medis untuk banyak penyakit, dan lain-lain Telah menjadi kebijaksanaan Allah, bahwa oksigen disediakan secara melimpah ruah di lapisan Atmosfer paling bawah, dari permukaan bumi sampai ketinggian 3,9 km. Hal ini dikarenakan semua makhluk hidup di bumi rata-rata berada di bawah ketinggian 3,9 km

tersebut. Di atas itu, semakin tinggi sebuah ketinggian semakin berkurang oxigennya. Karena itulah para pendaki gunung setelah berada di ketinggian lebih dari 4000 m banyak yang mulai menderita hypoxia (gejala sakit karena kekurangan oksigen). Siapapun yang mengadakan perjalanan udara di atas ketinggian tsb harus membawa bekal oksigen yang cukup. Pesawat-pesawat transportasi udara yang rata-rata terbang di ketinggian antara 6 11 km, pesawat-pesawat militer yang mampu terbang sampai ketinggian 16 km, para astronomy yang bekerja di Stasiun Antariksa Internasional di ketinggian sekitar 360 km, dan astronot-astronot yang melakukan perjalanan ke bulan, semuanya harus berbekal oksigen yang memadai. Namun walaupun oksigen telah disediakan Allah secara berlimpah-ruah di muka bumi, ternyata di banyak tempat khususnya di kota-kota besar oksigennya telah tercemari oleh gas-gas polutant yang membuat udara menjadi tidak sehat dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit. Kita telah tahu di zaman sekarang ini bermunculan beberapa jenis penyakit berbahaya (yang dulunya jarang terjadi atau belum pernah ada) terutama jenis-jenis kanker yang disebabkan buruknya kualitas oksigen. Semua itu tentu akibat ulah manusia sendiri. Aktifitas industri, perusakan hutan (illegal logging), asapasap kendaraan, semua itu merupakan faktor-faktor utama yang membuat buruknya kualitas oksigen. ( : 41) Telah nyata kerusakan di darat dan laut karena ulah tangan manusia sehingga Allah menimpakan siksa pada mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Maka marilah kita selalu berupaya menjaga dan memperbaiki kualitas oksigen bumi. Bagaimana kita bisa melakukan hal itu? Salah satunya dan yang utama adalah melakukan penghijauan lingkungan. Kita tahu bahwa salah satu manfaat utama tanaman atau pepohonan adalah untuk membersihkan udara. Karbondioksida yang mengotori udara diserap oleh tanaman dan pepohonan di saat melakukan fotosintesis di siang hari, dan di saat itu pula tanaman dan pepohonan melepaskan oksigen murni ke udara. Dalam hal ini bisa dikatakan tanaman dan pohon berfungsi seperti paru-paru. Hanya saja sebaliknya paru-paru manusia menyerap udara yang berupa oksigen lantas mengeluarkannya berupa karbondioksida. Dengan demikian terjadi hubungan symbiosis mutualism, hubungan yang saling membutuhkan: kita memberi karbondioksida pada pepohonan dan tanam-tanaman untuk proses fotosintesis, dan mereka memberi kita oksigen murni yang baik sekali untuk kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai