Fathur Rizki Fauzy Ahmadi Akbar Santi Pangaribuan Utari Eka Putriani 1004901 1002479 1005114 1003296
Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Indikator Materi Prasyarat Peta Konsep Kesulitan Belajar Siswa
Materi
Miskonsepsi Analisis Soal
DISCUSSION
Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan. 3.4 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. 3.5 Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
INDIKATOR
1. 2. 3. 4. 5. Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan dinamis. Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen. Siswa dapat menuliskan tetapan kesetimbangan. Siswa dapat meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier. Siswa dapat menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volum pada pergeseran kesetimbangan melalui percobaan. Siswa mampu menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan. Siswa dapat menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang. Siswa dapat menghitung harga Kc berdasarkan Kp atau sebaliknya. Siswa dapat menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
6.
7.
8. 9.
Materi Prasyarat
Persamaan Reaksi Stoikiometri Termokimia Kinetika Kimia
A. Reaksi Kesetimbangan
PbI2(s) + Na2SO4(aq)
Reaksi Setimbang
Reaksi yang balik tidak semuanya dapat mencapai kesetimbangan. Syarat-syarat untuk mencapai kesetimbangan :
- Sistemnya tertutup pada suhu dan tekanan tetap - Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan ( ) - Laju reaksi ke arah hasil reaksi dan ke arah pereaksi sama - Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat diukur atau dilihat, tetapi perubahan mikroskopis (perubahan tingkat partikel) tetap berlangsung -Setiap komponen tetap ada.
Gambar 1
Gambar 2
Proses tersebut (gambar 2) dikatakan sebagai kesetimbangan dinamis, yaitu proses bolakbalik dengan laju yang sama untuk kedua arah tersebut.
pA(g) + qB(g)
rC(g) + sD(g)
Sehingga,
Kc =
Jenis Kesetimbangan
Jenis Kesetimbangan
Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan Homogen
Contoh :
Kesetimbangan dalam sistem gas 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Kesetimbangan Heterogen
Contoh :
Kesetimbangan dalam sistem padat gas Kesetimbangan sistem padat larutan Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas
B. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Pada tahun 1884, Henri Louis Le Chatelier dikenal dengan azas Le Chatelier menyatakan :
Apabila dalam suatu sistem kesetimbangan yang sedang berlangsung dilakukan aksi maka timbul reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi tersebut dapat diperkecil.
PENGARUH KONSENTRASI
Reaksi :
Fe(SCN)2+ (aq)
merah
a. Larutan [Fe(SCN)]2+ b. Setelah penambahan NaSCN ke dalam larutan (a) c. Setelah penambahan Fe(NO3)3 ke dalam larutan (a) d. Setelah penambahan H2C2O4 ke dalam larutan (a)
Check Animation...!
Kesimpulan :
Jika kedalam sistem kesetimbangan konsentrasi pereaksi ditambah atau diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan atau kearah produk, sehingga konsentrasi produk bertambah dan sebaliknya.
2NH3(g)
n=2
Contoh lain :
I2 (g) 2I (g)
Check Animation...!
Kesimpulan :
Bila tekanan gas diperbesar (volume diperkecil) maka kesetimbangan bergeser ke arah jumlah mol/koefisien yang kecil. Dan sebaliknya.
PENGARUH SUHU
N2O4(g)
Tak berwarna
2 NO2(g)
Coklat
H 57.2KJ
Suhu diturunkan
Suhu dinaikkan
Check Animation...!
Kesimpulan : Ketika temperatur dinaikkan maka kesetimbangan bergeser ke zat yang bereaksi secara endoterm. Dan sebaliknya.
PENGARUH KATALISATOR
Katalis tidak menggeser kesetimbangan, tetapi hanya mempercepat laju terjadinya reaksi atau tercapainya kesetimbangan.
C. TETAPAN KESETIMBANGAN
Suatu percobaan dalam keadaan kesetimbangan, dengan konsentrasi H2 sebesar 0,00092 M, I2 sebesar 0,0022 M dan HI 0,0308. memiliki persamaan reaksi sebagai berikut :
Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas yang disebut Kp.
Hubungan Kp dengan Kc
Tekanan parsial gas bergantung pada konsentrasi berdasarkan persamaan gas ideal : PV=nRT Sehingga persamaan untuk tekanan adalah :
dimana Konsentrasi dari gas
Sehingga,
Kesetimbangan Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi zat lain yang lebih sederhana. Disosiasi terjadi akibat adanya pemanasan yang disebut disosiasi termal. Disosiasi yang berlangsung dalam ruang tertutup akan berakhir dengan suatu kesetimbangan yang disebut kesetimbangan diosiasi. Contoh :
Derajat disosiasi (besar fraksi zat yang terdisosiasi), yaitu perbandingan antara jumlah zat yang terdisosiasi dengan jumlah zat mula-mula.
Sehingga , jumlah mol zat yang terdisosiasi = . a mol Jika nilai dari : = 0 maka tidak terjadi penguraian = 1 berarti terjadi penguraian secara sempurna 0 < < 1 maka terjadi peguraian sebagian (disosiasi sebagian)
MISKONSEPSI
Miskonsepsi Konsep Seharusnya
Kc=
Kc =
Apabila temperatur dinaikkan, maka pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke arah produk dan sebaliknya. N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) H= 92 kJ/mol (Bergeser ke kanan )
Apabila temperatur dinaikkan, maka pergeseran kesetimbangan akan bergeser ke zat yang bereaksi secara endoterm. N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) H= 92 kJ/mol (Bergeser ke kiri)
Miskonsepsi
Katalis mempengaruhi kesetimbangan dengan cara mempercepat laju reaksi. Saat terjadi kesetimbangan, tidak terjadi reaksi sampai ada penambahan dari luar.
Konsep Seharusnya
Katalis hanya mempercepat reaksi tidak mempengaruhi kesetimbangan. Pada saat kesetimbangan tercapai, reaksi tetap berlangsung. Kesetimbangan yang dicapai produk sama dengan kesetimbangan yang dicapai reaktan, walaupun keberadaan jumlah zat yang ada direaktan maupun diproduk berbeda. N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Kesetimbangan yang dicapai produk berbeda dengan kesetimbangan yang dicapai reaktan. N2(g)+ 3 H2(g) 2 NH3(g)