Anda di halaman 1dari 2

Abdul Washington Sembiring. F34052488.

Analisis Strategi Pemasaran Teh Botol Sosro Pada PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Di bawah bimbingan : Faqih Udin dan Sukardi. 2010.

RINGKASAN Penerapan strategi pemasaran pada suatu perusahaan bertujuan untuk menemukan posisi dalam kancah persaingan, apakah dapat bertahan terhadap tekanan persaingan, atau dapat mempengaruhi tekanan tersebut secara positif. Dalam situasi tingkat persaingan yang tinggi, PT Sinar Sosro memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk dapat bersaing dan mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam penyusunan strategi pemasaran, perusahaan harus lebih memperhatikan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang akan menjadi rumusan strategis dan manajemen operasional pemasaran. Tujuan penelitian ini, adalah : (1) Melakukan analisis pemasaran berdasarkan situasi lingkungan internal dan eksternal PT Sinar Sosro, (2) Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman yang dihadapi perusahaan, (3) Mengidentifikasi segmen dan bauran pemasaran produk Teh Botol Sosro yang telah ada di pasar, (4) Menyusun dan menentukan strategi pemasaran yang dipilih untuk mengembangkan pangsa pasar PT Sinar Sosro. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, pengisian kuesioner, dan pengamatan langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh dari perusahaan seperti data laporan penjualan, data kekuatan pesaing, kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, dan dari sumber-sumber lainnya. Pada penelitian ini digunakan pendekatan konsep menajemen strategis. Data dan informasi diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif bersifat deskriptif digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan. Analisis kuantitatif dimulai dari tahap input melalui matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matrik External Factor Evaluation (EFE), tahap penyesuaian melalui matriks Internal-Eksternal (IE) dan matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT), tahap keputusan melalui metode Proses Hirarki Analitik (PHA) dengan bantuan program Expert Choice 2000. Analisis lingkungan internal perusahaan menghasilkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Faktor kekuatan yang dimiliki

perusahaan antara lain kualitas produk yang terjamin dan memiliki brand value, citra perusahaan, harga yang kompetitif dengan pesaing, jaringan distribusi yang luas dan terintegrasi, sumber daya manusia yang berkualitas dan terlatih, dan kondisi keuangan yang baik. Sedangkan yang menjadi faktor kelemahan adalah bila produk teh botol dikonsumsi berlebihan berbahaya bagi ketahanan tubuh, menggunakan mesin produksi yang sudah tua, produksi tergantung pada jumlah permintaan, diversifikasi produk yang belum banyak diketahui konsumen, dan promosi belum intensif dibandingkan promosi perusahaan pesaing. Analisis lingkungan eksternal perusahaan menghasilkan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan. Faktor peluang yang dimiliki perusahaan antara lain pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat, pengurangan dan penghapusan pajak barang minuman ringan, perubahan gaya hidup masyarakat, peningkatan teknologi informasi dan pengolahan pangan, budaya minuman ringan. Sedangkan faktor ancaman yang dihadapi, yaitu konsumsi minuman ringan di Indonesia masih rendah, perusahaan sejenis lebih gencar melakukan promosi, banyaknya produk subsitusi yang tersedia, kondisi sosial politik yang belum kondusif, Gejolak nilai tukar rupiah dan kekurangan daya listik. Berdasarkan hasil matriks IFE dengan skor 3,041 dan matriks EFE dengan skor 2,537 diketahui posisi perusahaan pada matriks I-E berada pada sel IV yaitu pada kondisi bertumbuh dan membangun. Strategi yang dapat dikembangkan pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk yang akan menjadi dasar dalam perumusan matriks SWOT. Dari matriks SWOT diperoleh enam alternatif strategi pemasaran yang dapat digunakan perusahaan Hasil pengolahan dengan metode PHA menghasilkan prioritas alternatif strategi pemasaran. Prioritas pertama adalah melakukan promosi secara intensif (WO2) dengan bobot 0,251. Prioritas kedua yaitu strategi mempertahankan saluran distribusi yang ada dengan cara menjalin kerjasama yang baik dengan semua pihak yang terkait (WT) dengan bobot 0,236. Prioritas ketiga yaitu strategi mengoptimalkan biaya operasional guna mempertahankan harga produk tetap stabil (SO2) dengan bobot 0,179. Strategi yang menjadi prioritas keempat adalah meningkatkan kapasitas persediaan produk (WO1) dengan bobot 0,167. Prioritas yang kelima yaitu meningkatkan kualitas produk untuk mempertahankan pelanggan lama dan memperoleh pelanggan baru (SO1) dengan bobot 0,118. Strategi yang menjadi prioritas terakhir adalah aktif melakukan kegiatan pengembangan produk yang berbeda dengan pesaing (ST) dengan bobot 0,049.

Anda mungkin juga menyukai