Anda di halaman 1dari 37

1

1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1. 1.1. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG
Kawasan puau-puau kec memk potens sumberdaya aam dan
|asa ngkungan yang tngg dan dapat d|adkan sebaga moda dasar
peaksanaan pembangunan Indonesa d masa yang akan datang. Kawasan
n menyedakan sumberdaya aam yang produktf sepert terumbu karang,
padang amun (seagrass), hutan mangrove, perkanan dan kawasan
konservas. Puau-puau kec |uga memberkan |asa ngkungan yang
tngg besar karena kendahan aam yang dmknya yang dapat
menggerakkan ndustr parwsata bahar. Dan phak, pemanfaatan
potens puau-puau kec mash beum optma akbat perhatan dan
keb|akan pPemerntah seama n yang ebh berorentas ke darat.
Pengembangan kawasan puau-puau kec merupakan suatu proses
yang akan membawa suatu perubahan pada ekosstemnya. Perubahan-
perubahan tersebut akan membawa pengaruh pada ngkungan hdup.
Semakn tngg ntenstas pengeoaan dan pembangunan yang
daksanakan berart semakn tngg pua tngkat pemanfaatan
sumberdaya, maka semakn tngg pua dan perubahan-perubahan
ngkungan yang akan ter|ad d kawasan puau- puau kec.
Kegatan pengeoaan puau-puau kec menghadap berbaga
ancaman bak dar aspek ekoog yatu ter|adnya penurunan kuatas
ngkungan, sepert pencemaran, perusakan ekosstem dan penangkapan
kan yang berebhan (overfishing) maupun dar aspek sosa yatu
rendahnya aksessbtas dan kurangnya penermaan masyarakat oka.
Oeh karena tu, d daam mengantspas perubahan-perubahan dan
ancaman-ancaman tersebut, maka pengeoaan puau-puau kec harus
dakukan secara komprehensf dan terpadu. Keb|akan dan Strateg
Nasona (|akstranas) pengeoaan puau-puau kec dharapkan dapat
berfungs sebaga referens nasona (national reference) atau pedoman
bag kegatan ntas sektor bak pusat maupun daerah daam
mengembangkan dan memanfaatkan puau-puau kec. Sampa saat n
beum ada referens yang ntegratf dan dsepakat secara nasona sebaga
dasar keb|akan dan strateg pengeoaan puau-puau kec, sehngga
menyebabkan upaya pengeoaan puau-puau kec beum optma.
Daam mengembangkan ker|asama ntas sektor pusat dan daerah,
masyarakat dan swasta/duna usaha, maka |akstranas men|ad acuan
daam penyusunan rencana strategs, rencana tata ruang dan zona,
rencana pengeoaan, rencana aks dan rencana bsns.
1.2. 1.2. RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP
Daam rangka pengeoaan puau-puau kec maka dperukan suatu
andasan yang kuat dan terpadu sebaga pedoman atau panduan bag
pemangku kepentngan daam mengembangkan puau-puau kec.
Landasan tersebut harusah merupakan keb|akan dan strateg nasona,
sehngga dapat dadops dan daksanakan bak oeh kaangan
pPemerntah, masyarakat maupun swasta/duna usaha. Landasan tersebut
men|ad sangat strategs mengngat peraturan perundangan yang khusus
tentang pengeoaan puau-puau kec beum terseda.
1
Pada dasarnya keb|akan dan strateg nasona darahkan untuk
dapat men|awab berbaga su dan permasaahan daam pengeoaan
puau-puau kec d Indonesa sepert keterbatasan sarana dan prasarana
wayah, keterbatasan ketersedaan dana pembangunan, konfk antarphak
dan an an.
Dokumen keb|akan dan strateg nasona pengeoaan puau-puau
kec n tdak menya|kan |ens-|ens pengeoaan puau-puau kec yang
spesfk termasuk rncan kegatannya karena ha tersebut merupakan
putusan yang harus damb daerah dsesuakan dengan stuas, konds dan
karakterstk puau-puau kec bersangkutan. Dokumen n ebh darahkan
kepada para pemegang keb|akan d daerah agar dapat mengeoa puau-
puau kec d wayahnya sesua dengan peruntukannya dengan
memperhatkan kepentngan daerah, regona dan nasona sehngga
pengeoaannya berkean|utan dan menmbukan dampak postf
terhadapsecara aspek sosa, ekonom, sosa, budaya maupun dan
ekoogngkungan.
1.3. 1.3. TUJUAN TUJUAN DAN SASARAN DAN SASARAN PENYUSUNAN JAKSTRANAS PENYUSUNAN JAKSTRANAS
Tu|uan dan sasaran penyusunan |akstranas pengeoaan puau-puau
kec adaah menyedakan pedoman/panduan dan acuan/referens bag
pemangku kepentngan (stakeholders) yatu : pemerntah, masyarakat, dan
swasta/duna usaha daam penyusunan rencana strategs, rencana tata
ruang dan zona, rencana pengeoaan, rencana aks dan rencana bsns
untuk mencapa tu|uan nasona daam pengeoaan puau-puau kec.
1
Sasaran penyusunan |akstranas n adaah tersedanya
pedoman/panduan dan acuan/referens bag pemangku kepentngan daam
penyusunan rencana strategs, rencana tata ruang dan zona, rencana
pengeoaan, rencana aks dan rencana bsns daam pengeoaan puau-
puau kec secara nasona.
2
2 GAMBARAN STRATEGIS GAMBARAN STRATEGIS
PULAU-PULAU KECIL PULAU-PULAU KECIL
2.1. PENGERTIAN UMUM PULAU-PULAU KECIL
Puau-puau kec ddefnskan berdasarkan dua krtera utama yatu
uasan puau dan |umah penduduk yang menghunnya. Defns puau-
puau kec yang danut secara nasona sesua dengan Kep. Menter
Keautan dan Perkanan No. 41/2000 |o Kep. Menter Keautan dan
Perkanan No. 67/2002 adaah puau yang berukuran kurang atau sama
dengan 10.000 km
2 ,
dengan |umah penduduk kurang atau sama dengan
200.000 |wa. D sampng krtera utama tersebut, beberapa karakterstk
puau-puau kec adaah secara ekoogs terpsah dar puau nduknya
(mainland island), memk batas fsk yang |eas dan terpenc dar habtat
puau nduk, sehngga bersfat nsuar; mempunya se|umah besar |ens
endemk dan keanekaragaman yang tpka dan berna tngg; tdak
mampu mempengaruh hdrokmat; memk daerah tangkapan ar
(catchment area) reatf kec sehngga sebagan besar aran ar
permukaan dan sedmen masuk ke aut serta dar seg sosa, ekonom dan
budaya masyarakat puau-puau kec bersfat khas dbandngkan dengan
puau nduknya.
Berdasarkan tpenya, puau-puau kec dbedakan men|ad puau
benua, puau vukank dan puau karang. Masng-masng tpe puau
tersebut memk konds ngkungan bofsk yang khas, sehngga peru
men|ad pertmbangan daam ka|an dan penentuan pengeoaannya agar
berkean|utan. Ha n akan berpengaruh pua terhadap poa permukman
yang berkembang d puau-puau kec berdasarkan aktvtas yang sesua
dengan konds ngkungan bofsk tersebut. Msanya tpoog puau kec
tersebut ebh domnan ke arah pengembangan buddaya perkanan, maka
kemungknan besar poa permukman yang berkembang adaah
masyarakat neayan.
2.2. POTENSI PULAU-PULAU KECIL
Kawasan puau-puau kec memk potens pembangunan yang cukup
besar karena ddukung oeh etaknya yang strategs dar aspek ekonom,
maupun pertahanan dan keamanan serta adanya ekosstem khas trops
dengan produktvtas hayat tngg yatu terumbu karang (coral reef),
padang amun (seagrass), dan hutan bakau (mangrove). Ketga ekosstem
tersebut sang bernteraks daam berbaga bentuk yatubak secara fsk,
maupun daam bentuk bahan organk terarut, bahan organk partke,
mgras fauna, dan aktvtasdampak manusa.
3
2.2.1. Potens S!"#e$%&'& H&'&t P!(&!-)!(&! Ke*(
Te$!"#! +&$&n,
Terumbu karang terbentuk dar endapan-endapan massf kasum
karbonat (CaCO3), yang dhaskan oeh organsme karang pembentuk
terumbu (karang hermatpk) dar fum Cnidaria, Ordo Scleractinia
yang hdup bersmbose dengan aga berse satu Zooxanthellae, dan
sedkt tambahan dar agae berkapur serta organsme an yang
mensekres kasum karbonat.
Manfaat yang terkandung daam terumbu karang sangat besar
dan beragam. Menurut Sawyer (1993) dan Cesar (1996) |ens manfaat
yang terkandung daam terumbu karang dapat ddentfkas men|ad
dua, yatu manfaat angsung yatu sebaga habtat bag sumberdaya
kan (tempat mencar makan, mem|ah dan asuhan), batu karang,
parwsata, wahana penetan dan pemanfaatan bota peraran
annya dan manfaat tdak angsung sepert fungs terumbu karang
sebaga penahan abras panta, keanekaragaman hayat dan an
sebaganya.
Terumbu karang dapat men|ad sumber devsa yang dperoeh
dar penyeam dan kegatan wsata bahar annya. Bahkan dewasa n
berbaga |ens bota yang hdup pada ekosstem terumbu karang
ternyata banyak mengandung senyawa boaktf sebaga bahan obat-
obatan, makanan dan kosmetka. Sean tu terumbu karang |uga
men|ad daya tark tersendr dan men|ad perhatan bag para ah,
mahasswa, perusahaan farmas sebaga obyek penetan.
Ekosstem terumbu karang banyak menyumbangkan berbaga
bota aut sepert kan, karang, mouska dan krustasea bag
masyarakat d kawasan pessr, dan bersama ekosstem panta annya
menyedakan makanan dan men|ad tempat berp|ah bag berbaga
|ens bota aut yang berna ekonom tngg.
D kawasan puau-puau kec, banyak d|umpa karang dar
berbaga |ens yang terdapat pada rataan terumbu dengan tpe tep
(fringing reef), sedangkan d kawasan Indonesa bagan tmur serng
d|umpa terumbu karang dengan tpe terumbu cncn (atoll).
P&%&n, L&"!n -Seagrass.
Lamun merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga
(Angospermae) yang memk rhzoma, daun dan akar se|at yang
hdup terendam d daam aut. Lamun mengkoonsas suatu daerah
meau penyebaran buah (propague) yang dhaskan secara sexua
(dioecious). Lamun umumnya membentuk padang amun yang uas d
dasar aut yang mash dapat d|angkau oeh cahaya matahar untuk
mendukung pertumbuhannya, basanya hdup dperaran yang
dangka dan |ernh pada kedaaman berksar antara 2-12 meter,
dengan srkuas ar yang bak. Substrat Lumpur-berpasr merupakan
substrat yang pang dsuka oeh amun dan berada dantara
ekosstem mangrove dan terumbu karang.
Secara ekoogs, padang amun mempunya beberapa fungs
pentng bag wayah puau-puau kec yatu sebaga produsen detrtus
dan zat hara; mengkat sedmen dan menstabkan substrat yang
unak dengan sstem perakaran yang padat dan sang menyang;
sebaga tempat berndung, mencar makan, tumbuh besar, dan
mem|ah bag beberapa |ens bota aut, terutama yang meewat masa
4
dewasanya d ngkungan n; serta sebaga tudung pendung yang
mendung penghun padang amun dar sengatan matahar. D
sampng tu, padang amun |uga dapat dmanfaatkan sebaga tempat
kegatan buddaya aut berbaga |ens kan, kerang-kerangan dan
tram, tempat rekreas dan sumber pupuk h|au.
D kawasan puau-puau kec banyak d|umpa amun dar |ens
Enhalus dan Thalassia, karena d kawasan n kandungan sedmen
organknya reatf rendah dan ddomnas oeh substrat pasr.
H!t&n M&n,$o/e
Hutan mangrove mempunya fungs ekoogs sebaga penyeda
nutren bag bota peraran, tempat pem|ahan dan asuhan bag
berbaga macam bota, penahan abras, amukan angn, taufan dan
tsunam, penyerap mbah, pencegah ntrus ar aut, dan an
sebaganya., sSedangkan secara ekonoms berfungs sebaga
penyeda kayu, bahan baku obat-obatan dan an-an. Dsampng tu,
ekosstem hutan mangrove |uga memberkan manfaat tdak angsung,
terutama sebaga habtat bag bermacam-macam bnatang sepert
bnatang aut (udang, keptng, dan beberapa |ens kan), dan bnatang
meata annya.
D kawasan puau-puau kec |ens mangrove yang banyak
dtemukan adaah |ens Avicennia, karena wayah puau-puau Kkec
merupakan daerah yang ketersedaan ar tawarnya terbatas, pasokan
sedmen (bahan organknya) reatf rendah dan memk substrat
pasr.
2.2.2. S!"#e$%&'& Pe$+&n&n
Secara ekoogs, puau-puau kec d daerah trops dan sub-trops
sangat berasosas dengan terumbu karang. Dengan demkan d
kawasan n memk speses-speses yang menggunakan karang
sebaga habtatnya yatu kan ekonoms pentng sepert kerapu,
napoeon, kma raksasa (Tridacna gigas), terpang dan an-an
sehngga komodtas sepert n dapat dkatakan sebaga komodtas
spesfk puau kec. Cr utama komodtas tersebut adaah memk
sfat penyebaran yang bergantung pada terumbu karang sehngga
keberan|utan stoknya dpengaruh oeh kesehatan karang.
2.2.3. Potens S!"#e$%&'& N$ H&'&t
Pe$t&"#&n,&n
Aktvtas pertambangan banyak dakukan d negara-negara
puau kec d duna maupun d Indonesa pada propns-propns
tertentu. Daam pemanfaatan potens mnera d kawasan puau-puau
kec harus dakukan dengan perencanaan yang ketat dan dakukan
secara berkean|utan sesua peraturan perundangan yang beraku.
Struktur batuan dan geoog puau-puau kec d Indonesa adaah
struktur batuan tua yang dperkrakan mengandung depost bahan-
bahan tambang/mnera pentng sepert emas, mangan, nke dan an-
an.
5
Beberapa aktvtas pertambangan bak pada tahap penyedkan
umum, eksporas maupun ekspotas d puau-puau kec antara an :
tmah d P. Kundur, P. Karmun (Rau); nke d P. Gag (Papua), P. Gebe
(Mauku Utara), P. Paka (Mauku); batubara d P. Laut, P. Sebuku
(Kease); emas d P. Wetar, P. Haruku (Mauku) dan mgas d P.
Natuna (Rau).d puau-puau kec msanya grant (P.
Karmun/Rau), Tmah (P. Anambas / Rau, P. Sngkep/Rau), Baukst (P.
Bntan/Rau), Nke (P. Gag/Papua, P. Gebe/Mauku Utara), Emas (P.
Natuna/Rau, P. Haruku/Mauku), Batubara (P. Tarakan/Katm, P.
Sebuku/ Kase) dan an an.
Ene$, Ke(&!t&n
Dengan uas wayah aut yang ebh besar dbandngkan darat
maka potens energ keautan memk prospek yang bak sebaga
energ aternatf untuk mengantspas berkurangnya mnyak bum,
LNG, batubara, dan an-an sepan|ang kemampuan negara darahkan
untuk pemanfaatannya. Sumberdaya keautan yang mungkn
dgunakan untuk pengeoaan puau-puau kec adaah Konvers
Energ Panas Samudera/Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC),
Panas Bum (eothermal), Ombak dan Pasang Surut.
2.2.0. J&s&-1&s& Ln,+!n,&n
Puau-puau kec |uga memberkan |asa-|asa ngkungan yang
tngg na ekonomsnya yatu sebaga kawasan berangsungnya
kegatan keparwsataan, meda komunkas, kawasan rekreas,
konservas dan |ens pemanfaatan annya! |ens-|ens parwsata yang
dapat dkembangkan d kawasan puau-puau kec adaah :
2s&t& B&3&$
Kawasan puau-puau kec sangat memungknkan memk
potensmerupakan aset wsata bahar yang sangat besar ba dtn|au
dar segyang ddukung oeh potens geoogs dan , karaktersstk
puau-puau kecyang mempunya hubungan yang sangat dekat
dengan terumbu karang (Coral "eef), khususnya hard corals.
Dsampng tu, konds puau-puau kec yang tdak berpenghun,
secara ogka akan memberkan kuatas kendahan dan keasan dar
#io$diversity yang dmknya.
Berdasarkan ratng yang dakukan oeh embaga keparwsataan
nternasona, beberapa kawasan d Indonesa dengan sumberdaya
yang dmknya mempunya ratng tertngg ba dtn|au dar seg
daya tark wsata bahar dbandngkan dengan kawasan-kawasan an
d duna. Beberapa kawasan wsata bahar yang sangat sukses d
duna antara an adaah kawasan reat %arrier "eef, kawasan negara-
negara d Karba, sepert Bahama, Kawasan Pasfk sepert Hawa,
serta Kawasan Medtterranean. Bea|ar dar pengaaman d kawasan
tersebut, ternyata negara-negara tersebut merupakan "Negara Puau-
puau Kec (Small &slands State)", kecua d reat %arrier "eef dan
Medtterranea.
Sebagan besar puau-puau kec d Indonesa memk potens
wsata bahar yang cukup potensa. Beberapa dantaranya teah
dkembangkan sebaga daerah tu|uan wsata bahar sepert Taman
6
Nasona (TN) Taka Bone Rate (Suse), TN Teuk Cendrawash, TN Kep.
Wakatob (Sutra), Taman Wsata Aam (TWA) Kep. Kapoposang
(Suse), TWA Tu|uh Beas Puau (NTT), TWA G Meno, Ayer,
Trawangan (NTB), TWA P. Sangang (|abar), dan an-an.
2s&t& Te$est$&(
Puau-puau kec mempunya potens wsata terestra yatu
wsata yang merupakan satu kesatuan dengan potens wsata
peraran aut. Wsata terrestra d puau-puau kec msanya TN
Komodo (NTT), sebaga okas Stus Warsan Duna ('orld (erritage
Site (Stus Warsan Duna) merupakan kawasan yang memk potens
darat dengan potenssebaga habtat komodo, serta potens kendahan
peraran autnya d P. Rnca dan P. Komodo. Contoh an adaah .
Sean tu, Puau Moyo yang berstatus yang teretak d NTB sebaga
Taman Buru (TB), Puau Moyo (terrestra) d Nusa Tenggara Barat,
msanya, merupakan kawasan puau kec yang d|adkan sebaga
kawasan wsata terrestra karena mempunyadengan kawasan hutan
yang mash asr untuk, wsata berburu dan wsata bahar (diving).
Konds Puau Moyo tersebut dmanfaatkan oeh para pengusaha
parwsata sebaga kawasan "Ekowsata Terrestra". Dkawasan
tersebut terdapat resort yang tarfnya reatf sangat maha, berksar
US $150-250 per maam. F dengan fastas resort yang dtawarkan
berupa tenda-tenda, sehngga merupakan "wsata cam)ing" yang
dkemas secara mewaheksusf. Paket wsata d Kawasan Puau Moyo
n sudah sangat terkena d mancanegara sehngga dapat
memberkan devsa bag negara.
2s&t& K!(t!$&(
Puau-puau kec merupakan suatu prototpe konkrt dar suatu
unt kesatuan utuh dar sebuah ekosstem yang terkec. Saahsatu
komponennya yang sangat sgnfkan adaah komponen masyarakat
oka. Masyarakat n sudah ama seka bernteraks dengan ekosstem
puau kec, sehngga secara reatas d apangan, masyarakat puau-
puau kec tentunya mempunya budaya dan kearfan tradsona
(local *isdom) tersendr. Budaya dan kearfan tradsona tersebut
mempunyayang merupakan na komodtas wsata yang tngg.
Kawasan yang dapat d|adkan sebaga obyek wsata kutura,
msanya, d Puau Lembata. Masyarakat suku Lamaera d Puau
Lembata mempunya budaya herok "Berburu Paus secara tradsona"
(traditional *hales hunter). Kegatan berburu paus secara tradsona
tersebut dakukan seteah meau rtua-rtua budaya yang sangat
khas, yang hanya d mk oeh suku Lamaera tersebut. Keunkan
budaya dan kearfan tradsona tersebut, men|ad daya tark bag para
wsatawan.
2.3. ARTI PENTING PULAU-PULAU KECIL
2.3.1.4!n,s Pe$t&3&n&n %&n Ke&"&n&n
Dar sudut pertahanan dan keamanan, puau-puau kec
terutama d perbatasan memk art pentng sebaga pntu gerbang
keuar masuknya aran orang dan barang msanya d Sabang, Sebatk
dan Batam yang |uga rawan terhadap penyeundupan barang-barang
7
ega, narkotka, sen|ata, dan obat-obatan terarang. Sebanyak 92
buah puau kec teretak d perbatasan dengan negara an n yang
berart bahwa puau-puau kec tersebut memk art pentng sebaga
garda depan daam men|aga dan mendung keutuhan NKRI. dar
okupas negara an.
2.3.2.4!n,s E+ono"
Wayah puau-puau kec memk peuang yang besar untuk
dkembangkan sebaga wayah bsns-bsns potensa yang berbass
pada sumberdaya (resource #ased industriy) sepert ndustr
perkanan, parwsata, |asa transportas, ndustr oahan dan ndustr-
ndustr annya yang ramah ngkungan. D sampng tu, puau-puau
kec |uga dapat dmanfaatkan dan dkembangkan sebaga pendukung
pertumbuhan kawasanwayah.
2.3.3.4!n,s E+o(o,
Secara ekoogs, ekosstem pessr dan aut puau-puau kec
berfungs sebaga pengatur km goba, skus hdroog dan bo-
geokma, penyerap mbah, sumber pasma nutfah, sumber energ
aternatf, dan sstem penun|ang kehdupan annya. Ha n terkat erat
dengan potens/karakterstk pentng puau-puau kec, yatu :
mengandungyang merupakan habtat dan ekosstem (terumbu
karang, amun, mangrove) yang menyedakan barang (kan, mnyak,
mnera ogam) dan |asa ngkungan (penahan ombak, wsata bahar)
bag masyarakat.
2.0. ISU-ISU PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL
Pengeoaan puau-puau kec peru mempertmbangkan su-su yang
sedang berkembang bak dar seg potk, pertahanan, keamanan,
ngkungan, maupun sosa, ekonom dan budaya.
2.0.1. Is! G(o#&(
Beberapa Konvens Internasona men|ad dasar daam
pengeoaan puau-puau kec sepert konvens yang berkatan dengan
perndungan speses tertentu, penetapan kawasan terarang dan/atau
kawasan terbatas, ems senyawa kma yang dapat menmbukan
km goba, hukum pengendaan pencemaran akbat angkutan d aut
dan an an.
Has-has KTT Bum pada tahun 1992 d Ro de |anero, Braz
teah menghaskan beberapa dokumen pentng antara an ; Prnsp-
prnsp Ro, Konvens Perubahan Ikm dan Konvens Keanekaragaman
Hayat, Prnsp-prnsp Kehutanan, dan Agenda 21. Pertemuan 'orld
Summit on Sustaina#le +evelo)ment (WSSD) yang dprakarsa oeh
PBB |uga menghaskan dokumen-dokumen pentng yang men|ad
8
dasar dan panduan upaya bersama masyarakat duna men|aankan
pembangunan yang berkean|utan.
Daam Sdang Khusus Ma|es Umum PBB ke-22 tahun 1999 yang
membahas peaksanaan Program Aks Barbados mengena
Pembangunan Berkean|utan d Negara-negara Berkembang
Kepuauan Kec (SIDS), teah menghaskan State of ,rogress and
initiatives for the -uture &m)lementation of the ,rogramme of Action
for Sustaina#le +evelo)ment of Small &sland +evelo)ing States, untuk
|angka waktu 5 tahun (1999-2004). Beberapa masaah prortas yang
membutuhkan perhatan khusus yatu : a) perubahan km dan
naknya permukaan ar aut, b) bencana aam dan kerusakan
ngkungan, c) sumberdaya ar bersh, d) ekosstem pessr dan
terumbu karang, e) sumberdaya energ terbarukan, dan f) parwsata
untuk mendung ngkungan dan budaya.
Kenakan suhu permukaan bum yang dkena dengan fenomena
pemanasan goba (glo#al *arming) teah menyebabkan naknya
permukaan ar aut karena ekspans therma permukaan ar aut dan
ter|adnya pencaran es d kutub akbat berbaga aktvtas d daratan
sepert ndustrasas, penebangan dan kebakaran hutan, pencemaran
udara dan penggunaan gas/bahan-bahan kma annya.
Kecenderungan goba naknya permukaan ar aut mencapa 13 cm
per /10 tahun, sedangkan kenakan suhu duna mencapa 0,019
o
C per
tahun. D Indonesa, ge|aa kenakan permukaan ar aut mencapa 1-3
cm per /tahun dan kenakan suhu mencapa 0,03
o
C per tahun.
Naknya permukaan ar aut dapat menyebabkan dampak yang
serus terhadap keberadaan puau-puau kec, karena sebagan besar
puau-puau kec d Indonesa berupa dataran rendah dan memk
ketnggan hanya beberapa meter d atas permukaan aut (dp).
Dengan naknya permukaan aut beberapa cm, akan berdampak pada
berkurangnya uasan daratan puau-puau kec secara sgnfkan.
Isu kawasan perdagangan bebas (-ree Trade Zone.-TZ) akan
memacu percepatan pengembangan puau-puau kec, terutama d
wayah perbatasan karena sangat strategs daam menark nvestor
uar neger sehngga arus barang dan |asa menngkat. Sebaga contoh,
potens Kawasan Sabang sebaga kawasan perdagangan dan
peabuhan bebas.
2.0.2. Is! Re,on&(
Pengeoaan puau-puau kec tanpayang kurang memperhatkan
aspek ngkungan dan, mempunya ke hdup tdak terepas dar
keterkatanan dengan wayah an secaradaam ngkup regona,
msanya kegatan pengeoaan sumberdaya aam sepert
penambangan pasr d aut yang tdak terkenda dapat menyebabkan
enyapnya enyapkan puau-puau kec teruar (msanya Puau Npa,
d Kep. Rau) sehngga akan sehngga dapat mempengaruh
keberadaan ttkgars dasar (TD) yang dan merugkan daam
penetapan batas martm dengan negara tetanggamerubah gars
dasar untuk menetapkan wayah aut.
Dengan akan dberakukannya pasar bebas ASEAN dan Asa
Pasfk serta menngkatnya ker|asama ekonom sub-regona IMT-GT,
IMS-GT, BIMP-EAGA, dan AIDA, maka akan memacu pengembangan
puau-puau kec terutama daam kegatan nvestas.
9
Masaah geo-potk yang berkatan dengan per|an|an beum
tuntasnya penetapan sebagan perbatasan wayah tertoramartm
dengan negara tetangga, sampa saat n mash men|ad potens
sumber konfksengketa. Penetapan batas wayah martm antar
negara dan pemeharaan Ttk Dasar (%ase ,oint) d puau-puau
perbatasan yang men|ad ttk referens bag penarkan batas martme
negara harus segera dseesakandtuntaskan. Dengan demkan akan
mereduks potens konfk permasaahan perbatasan dengan negara
an.
2.0.3. Is! N&son&(
Berdasarkan Pen|easan Undang-Undang No. 6/1996 tentang
Peraran Indonesa, |umah puau d Indonesa adaah 17.508 puau,
yang kn teah berkurang men|ad 17.504 puau akbat Keputusan
Mahkamah Internasona pada tangga 17 Desember 2002 yang
menentukan P. Spadan dan P. Lgtan men|ad mk Maaysa serta
epasnya Tmor Tmur men|ad negara merdeka pada tahun 1999 yang
menyebabkan P. Kambng (P. Atauro) dan P. Yako men|ad bagan dar
wayah Tmor Tmur.
Dengan |umah puau dan potens sumberdaya aamnya yang
besar serta okasnya yang tersebar sehngga sut untuk
mencapanya, maka sudah saatnya Pemerntah member perhatan
yang ebh besar terhadap su nasona yang berkatan dengan
pengeoaan puau-puau kec, yatu :
(1) Beum terkoordnasnya bank data
(data#ase) puau-puau kec yang bers nama, uas, potens,
karakterstk, peuang usaha, permasaahan dan an an;
(2) Sebagan besar puau-puau kec
merupakan kawasan tertngga, beum berpenghun atau |arang
penduduknya namun memk potens sumberdaya aam yang
bak;
(3) Terbatasnya sarana dan prasarana
perhubungan aut yang dapat menghubungkan antara dengan
puau nduk (mainland) dan antara puau-puau kec;
(4) Beberapa puau kec teah men|ad
sengketa antar propns dan kabupaten/kota;
(5) Beum |easnya kewenangan
pengeoaan puau-puau kec d wayah perbatasan antara
Pemerntah Pusat dan Pemerntah DaerahPropns/ Kabupaten/
Kota ;
(6) Sebagan puau-puau kec teruar yang
memk fungs strategs karena berkatan dengan batas antar
negaraNegara sebaga batas wayah negara terancam hang
karena penambangan pasr yang tak terkenda;
(7) Ter|adnya pencemaran d sektar
peraran puau-puau kec akbat menngkatnya pembuangan
mbah padat dan car;
(8) Puau-puau kec berpotens men|ad
tempat kegatan yang dapat mengancam stabtas dan keamanan
nasona; serta
(9) Mash terbatasnya sstem pemantauan,
patro dan pengawasan (/onitoring, Controling dan
Surveillance./CS) d puau-puau kec.
10
Beberapa Undang-uundang yang berkatan dengan pengeoaan
puau-puau kec serngka mash bersfat sektora sehngga
berpotens untuk memcu konfk kepentngan, msanya UU Nomor 9
Tahun 1985 tentang Perkanan, UU Nomor 21 Tahun 1992 tentang
Peayaran, UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengeoaan Lngkungan
Hdup dan UU Nomor. 41/ Tahun 1999 tentang Kehutanan, UU No.
9/1985 tentang Perkanan, UU No. 23/1997 tentang Pengeoaan
Lngkungan Hdup dan UU No. 21/1992 tentang Peayaran. Untuk tu
dperukan peraturan perundang-undangan yang ebh terntegras.
2.0.0. Is! D&e$&3
Dberakukannya Undang-undang No. 22 Tahun 1999
tentang Pemerntahan Daerah teah memuncukan beberapa su
daam pengeoaan puau-puau kec yatu :
(1) Pemberdayaan dan penngkatan peran serta keembagaan daerah
dan masyarakat daam rangka pengeoaan puau-puau kec;
(2) Tekanan terhadap sumberdaya aam dan ngkungan daam rangka
penngkatan pendapatan daerah;
(3) Ketersedaan data, nformas dan peraturan yang dperukan daam
pengamban keb|akan terkat dengan pengeoaan puau-puau
kec;
(4) Ker|asama antar daerah daam pengeoaan puau-puau kec d
bdang keamanan, pemanfaatan sumberdaya, dan penngkatan
kuatas ngkungan; dan,
(5) Ter|adnya sengketa antar daerah tentang status kepemkan dan
kewenangan pengeoaan puau-puau kec.
Daam rangka mengantspas su daerah yang berkembang maka
dperukan dentfkas ketentuan dan peraturan hukum yang bersfat
ntas daerah yang mengatur aspek pessr dan puau-puau kec serta
dentfkas kegatan-kegatan yang dampaknya drasakan meewat
batas admnstratf, msanya kegatan d Kep. Serbu (antara Propns
DKI |akarta dan Propns Banten).
2.5. PERMASALAHAN PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL
Dsampng memk potens yang besar, puau-puau kec memk
kendaa dan permasaahan yang cukup kompeks yatu :
-1.. Be(!" 1eJe(&sn'& %De6ns oO)e$&son&( )P!(&!-
)!(&! +Ke*(
Defns puau-puau kec d Indonesa saat n mash mengacu
pada defns nternasona yang pendekatannya pada negara benua,
sehngga apaba dterapkan d Indonesa yang notabene merupakan
negara kepuauan men|ad tdak operasona karena puau-puau d
Indonesa uasannya sangat kec ba dbandngkan dengan puau-
puau yang berada d negara benua. Ha n men|ad permasaahan
tersendr bag pembangunan puau-puau kec d Indonesa. Apaba
mengkut defns yang ada, maka phan kegatan-kegatan yang
11
boeh dakukan d kawasan puau-puau kec sangat terbatas, yang
tentu sa|a akan mengakbatkan pengeoaan puau-puau kec d
Indonesa men|ad ambat.
-2.. K!$&n,n'& D&t& %&n In6o$"&s tent&n, P!(&!-)!(&! Ke*(
B&n'&+n'& )!(&!-)!(&! t&+ #e$n&"&
Data dan Informas tentang puau-puau kec d Indonesa mash
sangat terbatas. Sebaga contoh, Ppuau-puau kec d Indonesa
mash banyak yang tak beum bernama, ha n men|ad masaah
tersendr daam kegatan dentfkas dan nventarsas puau-puau
kec. Lebh |auh ag akan menghambat pada proses perencanaan
dan pembangunan puau-puau kec d Indonesa.
-3.. Be(!" )&stn'& )&n1&n, ,&$s )&nt& %&n 1!"(&3
)!(&!
Permasaahan an daam pembangunan keautan dan perkanan
d Indonesa adaah beum |easnya |umah puau dan pan|ang gars
panta, yang. Has penetan yang teah dakukan oeh Kementran
Rstek (2003) menyatakan bahwa |umah puau Indonesa 18.110
buah. Sedangkan |umah puau yang seama n dgunakan sebaga
referens adaah 17.508 buah. Adanya perbedaan tersebut sangat
berpengaruh daam perencanaan dan peaksanaan program
pembangunan sektor keautan dan perkanan, termasuk pan|ang
gars panta d Indonesa.
-30.. K!$&n,n'& Ke#e$)3&+&n Pe"e$nt&3 te$3&%&)
Pen,e(o(&&n )P!(&!-)!(&! +Ke*(
Orentas pembangunan pada masa au ebh dfokuskan pada
wayah daratan (maindland) dan beum darahkan ke wayah aut dan
puau-puau kec. Mash rendahnya kesadaran, komtmen serta dan
)olitical *ill dar pPemerntah daam mengeoa puau-puau kec
nah yang men|ad hambatan utama daam pengeoaan potens
puau-puau kec.
-05.. Pe$t&3&n&n %&n Ke&"&n&n
Puau-kec d perbatasan mash menysakan permasaahan d
bdang pertahanan dan keamanan. Ha n dsebabkan antara an oeh
beum terseesakannya permasaahan penetapan sebagan
perbatasan wayah terrtoramartm dengan negara tetangga,
banyaknya puau-puau perbatasan yang tdak berpenghun, sangat
terbatasnya sarana dan prasarana fsk serta rendahnya
kese|ahteraan masyarakat oka. Konds tersebut menmbukan
kekhawatran adanya okupas negara an dan memcu
berkembangnya permasaahan yang sangat kompeks, tdak sa|a
berkatan dengan bagamana upaya memeratakan has
pembangunan, tetap |uga aspek pertahanan keamanan dan ancaman
terhadap eksstenskeutuhan NKRI.
12
-57.. Ds)&$t&s Pe$+e"#&n,&n Sos&( E+ono"
Letak dan poss geografs puau-puau kec yang sedemkan
rupa menyebabkan tmbunya dspartas perkembangan sosa
ekonom dan persebaran penduduk antara puau-puau besar yang
men|ad pusat pertumbuhan wayah dengan puau-puau kec d
sektarnya.
-78.. Te$#&t&sn'& S&$&n& %&n P$&s&$&n& D&s&$
Puau-puau kec sut d|angkau oeh akses perhubungan karena
etaknya yang tersor dan |auh dar puau nduk. Terbatasnya sarana
dan prasarana dan sarana sepert |aan, peabuhan, sekoah, rumah
sakt, pasar, strk, meda nformas dan komunkas menyebabkan
tngkat penddkan (kuatas SDM), tngkat kesehatan, tngkat
kese|ahteraan dan pendapatan masyarakat puau-puau kec rendah.
-89.. Kon6(+ Ke)entn,&n
Pengeoaan puau-puau kec akan berdampak pada ngkungan,
bak postf maupun negatf sehngga harus dupayakan agar dampak
negatf dapat dmnmakan dengan mengkut pedoman-pedoman
dan peraturan-peraturan yang dbuat. D sampng tu, pengeoaan
puau-puau kec dapat menmbukan konfk budaya meau ndustr
wsata yang cenderung bertentangan dengan kebudayaan oka; dan
menyebabkan terbatasnya atau tdak adanya akses masyarakat
terutama puau-puau kec yang teah dkeoa oeh nvestor.

-9:.. De,$&%&s Ln,+!n,&n H%!)
Pemanfaatan sumberdaya yang berebh dan tdak ramah
ngkungan yang dsebabkan oeh emahnya penegakan hukum, beum
adanya keb|akan yang terntegras ntas sektor d pusat dan daerah
serta rendahnya kese|ahteraan masyarakat teah berdampak pada
menngkatnya kerusakan ngkungan hdup.
13
14
3 KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENGELOLAAN PULAU-PULAU PENGELOLAAN PULAU-PULAU
KECIL KECIL
3.1. ;ISI DAN MISI
Sebaga sebuah proses yang mebatkan banyak sektor dan
kepentngan, maka pengeoaan puau-puau kec mensyaratkan adanya
kesamaan dan penyatuan vs daam setap tahap peaksanaannya. Vs
tersebut harusah terukur, dapat devauas, bersfat hostk, berkean|utan
dan mampu mengntegraskan semua bdang terkat.
Vs pengeoaan puau-puau kec adaah Terwujudnya
Pemanfaatan dan Pelestarian Pulau-pulau Kecil bagi
Kesejahteraan Keamanan !asyara"at dan Keutuhan #egara
Kesatuan $epubli" %ndonesia (#K$%)&'
Untuk mewu|udkan vs tersebut, maka ms pengeoaan puau-puau
kec adaah :
(1) Mempertahankan keutuhan wayah NKRI,
keamanan nasona dan ketahanan bangsa terutama d wayah
puau-puau kec perbatasan antar negara;
(2) Menngkatkan kese|ahteraan dan peranserta
masyarakat setempat dan duna usaha untuk mengurang
dspartas sosa ekonom dan persebaran penduduk antar puau;
(3) Menngkatkan pertumbuhan ekonom wayah
puau-puau kec meau pemberdayaan masyarakat dan
berkembangnya nvestas swasta yang dbareng dengan upaya
peestaran dan perndungan ngkungan;
(4) Menngkatkan na tambah dan dampak ganda
(multi)lier effect) dar setap proses pemanfaatan sumberdaya
puau-puau kec terutama daam menghadap era perdagangan
bebas dengan akuturas budaya dan penguasaan teknoog;
(5) Menngkatkan kapastas keembagaan dan
Sumber Daya Manusa (SDM) d pusat dan daerah daam rangka
pengeoaan puau-puau kec;
(6) Mempertahankan fungs konservas pada puau-
puau kec yang memk karakterstk unk (uni0ue);
(7)
(8) Menyedakan perangkat hukum yang memada
bag upaya pengeoaan puau-puau kec dserta upaya
penegakannya.
3.2. SASARAN
Sasaran penyusunan |akstranas n adaah tersedanya
pedoman/panduan dan acuan/referens bag pemangku kepentngan daam
penyusunan rencana strategs, rencana tata ruang dan zona, rencana
15
pengeoaan, rencana aks dan rencana bsns daam pengeoaan puau-
puau kec secara nasona.
Pengeoaan puau-puau kec darahkan untuk mencapa sasaran
|angka pendek (sampa tahun 2005) dan sasaran |angka pan|ang (sampa
tahun 2010).
Sasaran |angka pendek daam pengeoaan puau-puau kec meput:
(1) Tercptanya koordnas program dan kegatan daam pengeoaan
puau-puau kec prortas antara pPemerntah pPusat dan
Pemerntah dDaerah;
(2) Tersusunnya prof, data base dan rencana pengeoaan pada
puau-puau kec prortas;
(3) Terseesakannya penetapan status dan pengukuran uang Ttk
Dasar (TD) pada puau-puau kec tertentu d wayah perbatasan
tertentu antar negara;
(4) Menngkatnya peranserta dan akses masyarakat dan swasta/duna
usaha daam pengeoaan puau-puau kec.;
Sasaran |angka pan|ang daam pengeoaan puau-puau kec
meput :
(1) Terseesakannya penamaan puau-puau kec (toponm puau);
(2) Teraksananya pengeoaan puau-puau kec secara terpadu dan
berbass daya dukung ngkungan ;
(3) Terwu|udnya status dan kepastan batas wayah admnstratf
dan pengeoaan puau-puau kec d perbatasan antar negara;
(4) Tumbuhnya skap patrotsme dan rasa memk d kaangan
masyarakat terutama d puau-puau kec perbatasan
antarnegara terhadap eksstens NKRI;
(5) Menngkatnya pertumbuhan ekonom wayah dan kese|ahteraan
masyarakat puau puau-puau kec;
(6) Terwu|udnya penngkatan kuatas SDM, teknoog dan km
nvestas, daam pengeoaan puau-puau kec;
(7) Terwu|udnya penataan dan pentaatan hukum serta aturan daam
pengeoaan puau-puau kec.
3.3. KEBIJAKAN
Berbaga nsatf pengeoaan puau-puau kec harus dhat daam
katan dengan pemenuhan kebutuhan hdup manusa serta dan
kepentngan pembangunan ekonom dan serta geopotk nasona secara
ebh uas yang memenuh prnsp-prnsp pembangunan berkean|utan.
Prnsp-prnsp pengeoaan puau-puau kec yang harus dakukan oeh
Pemerntah Pusat, Pemerntah DaerahPropns, Pemerntah Kabupaten/Kota
dan duna usaha/swasta , yatu : eksstens puau kec harus dpertahankan
sesua dengan karakterstk dan fungs yang dmknya, efsen dan
optma secara ekonom (economically sound), berkeadan dan dapat
dterma secara sosa-budaya (socio$culturally 1ust and acce)ted), dan
secara ekoogs tdak meampau daya dukung ngkungan
(environmentally friendly).
16
Berdasarkan ms yang teah dtetapkan, maka pengeoaan puau-
puau kec secara berkean|utan, dakukan meau beberapa keb|akan,
yatu:
(1) Menngkatkan pengeoaan puau-puau kec d perbatasan untuk
men|aga ntegrtas NKRI;
(2) Menngkatkan pemanfaatan sumberdaya puau-puau kec secara
terpadu, optma dan estar untuk kese|ahteraan masyarakat
berbass peestaran dan perndungan ngkungan;
(3) Menngkatkan pengembangan ekonom wayah berbasskan
pemberdayaan masyarakat meau penngkatan kemampuan
SDM, teknoog dan km nvestas yang kondusf;
(4) Menngkatkan snkronsas peraturan perundangan dan
penegakan hukum.

3.0. STRATEGI
3.0.1. St$&te, U"!"
Mengacu pada keb|akan yang teah dtetapkan, maka strateg
umum yang dakukan daam pengeoaan puau-puau kec adaah :
-1. Me<!1!%+&n +ete$)&%!&n %&$ &s)e+ )o(t+= e+ono"=
sos&(= #!%&'&= 3&n+&" %&n +e(e"#&,&&n>
Pengeoaan sumberdaya puau-puau kec dakukan secara
menyeuruh/komprehensf dar berbaga aspek pembangunan
sehngga terwu|ud suatu mekansme pengeoaan puau-puau
kec yang optma dan berkean|utan dengan mengntegraskan
berbaga kepentngan, msanya, aspek perkanan (tangkap dan
buddaya), parwsata, perhubungan, pemukman, pertanan dan
an-an.
-2. Me(&+s&n&+&n )en&t&&n %&n )en,!&t&n +e(e"#&,&&n
)Pe"e$nt&3= Pe"e$nt&3 D&e$&3= "&s'&$&+&t %&n
s<&st&?%!n& !s&3&>
Keembagaan Pemerntah, pPemerntah dDaerah,
masyarakat dan swasta/duna usaha secara umum mash peru
dtngkatkan bak kuatas maupun peran sertanya daam proses
pembangunan. Penngkatan kemampuan pemangku kepentngan
meau penyuuhan, peathan dan penddkan bak forma
maupun non forma sangat dperukan agar pengeoaan puau-
puau kec teraksana dengan bak. Penngkatan keembagaan
pemerntah d daerah darahkan daam rangka ker|asama yang
harmons antara Pemerntah, Pemerntah Propns dan
Pemerntah kabupaten/kota, serta penngkatan kemampuan
daerah daam rangka pengeoaan puau-puau kec secara
mandr.
17
-3. Me(&+!+&n )en'!s!n&n #&ss %&t& -database. %&n
)en&t&&n $!&n, -(&!t= )ess$ %&n )!(&!-)!(&! +e*(.>
Ketersedaan database puau-puau kec mash tersebar d
berbaga nstans bak d pusat maupun d daerah. Oeh karena
tu dperukan suatu ker|asama daam mengnventarsr dan
mengumpukan semua data dan nformas daam bentuk
database sehngga pemanfaatan puau-puau kec dapat
dakukan secara efsen dan efektf karena ddukung oeh data
yang akurat. Daam rangka penanganan dan pengeoaan puau-
puau kec, maka penataan ruang aut, pessr dan puau-puau
kec meput kegatan perencanaan, peaksanaan
(pemanfaatan), dan pengendaan peru dakukan. Ha n dapat
membantu pPemerntah pPusat daam menentukan aokas dan
pemanfaatan sumberdaya, sehngga secara konseptua,
pengeoaan puau-puau kec dapat mengntegraskan semua
kepentngan d wayah darat, pessr dan aut sebaga satu
kesatuan ekosstem yang sang mempengaruh!
-0. Me(&+!+&n )en,e"#&n,&n %&n )en&t&&n s&$&n& %&n
)$&s&$&n& %en,&n "e")e$3&t+&n %&'& %!+!n,
(n,+!n,&n>
Saah satu kendaa daam pengeoaan puau-puau kec
adaah mash mnmnya ketersedaan sarana dan prasarana
transportas sepert kapa reguer, ketersedaan
tambatan/dermaga, mercu suar daam rangkauntuk keseamatan
peayaran, strk, ar bersh dan an an. Oeh karena tu peru d
dukungan dan peran pPemerntah dDaerah daam penyedaan
sarana dan prasarana sosa dan ekonom dengan
memperhatkan daya dukung ngkungan sangat dperukan.
-5. Men'!s!n R$en*&n& P)en,e(o(&&n )!(&!-)!(&! +e*(
#e$#&ss "&s'&$&+&t %&n s!"#e$%&'& (o+&( %en,&n
"en,3&$,& "e")e$3&t+&n 3!+!" &%&t? +e&$6&n (o+&(>
Pengeoaan puau-puau kec terutama bertu|uan untuk
menngkatkan pendapatan kese|ahteraan masyarakat
penghunnya. Oeh karena tu keterbatan aktf masyarakat se|ak
tahap perencanaan sampa dengan tahap montorng dan
evauas sangat dperukan sehngga kegatan yang dterapkan
sesua dengan kebutuhan masyarakat dan potens sumberdaya
oka yang sean|utnya akan terbangun rasa memk terhadap
sumberdaya yang ada.
-7. Me(&+s&n&+&n )e"#n&&n <(&'&3 %&n )enn,+&t&n
+!&(t&s SDM !nt!+ +e)entn,&n )e$t&3&n&n ne,&$&
se*&$& te$)&%! %&n te$!s "ene$!s>
18
Pembnaan wayah dan kuatas SDM secara optma
dakukan terhadap berbaga aspek kehdupan yang dnams.
Pembnaan tersebut daksanakan meau penddkan forma dan
non forma, penyuuhan, peathan dan pendampngan
masyarakat oeh aparat keamanan, guru sekoah, pemuka agama
dan aparat pemerntahan daerah secara bersama-sama. Ha n
bertu|uan untuk membangun kesamaan poa pkr, poa skap dan
poa tndak untuk mencegah gangguan-gangguan dan ancaman
daam membangun stabtas keamanan kawasan puau-puau
kec, termasuk d daamnya puau-puau kec perbatasan,
sekagus sebaga upaya daam penngkatan kuatas SDM d
puau-puau kec.
-8. Menn,+&t+&n )&$ts)&s %&n &+ses "&s'&$&+&t
te$3&%&) n6o$"&s "o%&(= )e"&s&$&n %&n te+no(o,>
Daam pengeoaan puau-puau kec, keterbatan /
partspas masyarakat se|ak proses perencanaan sampa dengan
peaksanaan serta evauas sangat dperukan. Ha n dakukan
agar pengeoaan puau-kec ebh akuntabe dan sesua dengan
proses demokratsas. Saah satu permasaahan yang dhadap
masyarakat puau-puau kec adaah tersoasnya kawasan
tersebut dar akses nformas dan teknoog yang dsebabkan
beum tersedanya fastas transportas dan komunkas. Oeh
karena tu peru dbangun sarana dan prasarana yang memada
sehngga perkembangan nformas dan teknoog dapat dnkmat
masyarakat. Yang pada grannya akan menngkatkan arus
moda dan pemasaran. Dengan demkan akan merangsang
mnat para nvestor untuk bernvestas d puau-puau kec.
-9. Me<!1!%+&n )e(!&n, %&n +(" !s&3& '&n, +on%!s6 #&,
n/est&s>
Pengembangan nvestas d puau-puau kec dharapkan
mampu memberkan terobosan daam menngkatkan kontrbus
sektor keautan bag pertumbuhan ekonom nasona. Daam
perspektf ekonom makro, peranan nvestas dtentukan oeh
keb|akan yang mengatur tngkat nvestas dan pengembaan
sosa serta penyerapan tenaga ker|a. Daam kerangka otonom
daerah, adanya pedoman dan peraturan nvestas mutak
dperukan untuk men|aga kesaahan daam pengeoaan puau-
puau kec.
Pembangunan puau-puau kec sesungguhnya merupakan
upaya membangun ekonom oka maka komodtas yang akan
dkembangkan harus berbass pada permntaan pasar oka,
nasona dan regona. Ha n peru ddukung dengan pemberan
kemudahan daam bernvestas, dar penyedaan sarana dan
prasarana, kemudahan admnstras, adanya ke|easan peraturan
dan kepastan hukum, sampa pada tersedanya |amnan
keayakan nvestas.
-:. Me(&+s&n&+&n n/ent&$s&s= +&1&n= )en,e(o(&&n %&n
)en,e"#&n,&n +&<&s&n +onse$/&s>
19
Ekosstem puau-puau kec cenderung memk speses
endemk yang tngg, memk resko ngkungan yang tngg, dan
terbatasnya daya dukung puau (ketersedaan ar tawar dan
tanaman pangan), sehngga sangat rentan terhadap segaa
bentuk perubahan bak dsebabkan faktor aam maupun manusa.
Adanya nventarsas dan ka|an terhadap penetapan kawasan
konservas baru sangat membantu daam men|aga keestaran
ekosstem puau-puau kec yang bersfat khas tersebut.
Perencanaan pengembangan dan pengeoaan kawasan
konservas aut d wayah puau-puau kec peru dakukan
secara terpadu antara pusat dan daerah. Ka|an kebutuhan
pengembangan kawasan konservas peru dakukan secara
nasona, dengan mempertmbangkan karakterstk aamah
bofsk dan keterkatan fungs dukungan boogs dar beberapa
kawasan peraran yang dapat dpandang sebaga suatu kesatuan
kawasan ekoogs (eco$region)! Sebaga contoh untuk mendukung
kawasan eco$region aut Suu - Suawes (antara Indonesa,
Maaysa dan Fpna), d phak Indonesa dbutuhkan
pengembangan beberapa kawasan konservas yang meput
pessr dan puau-puau kec d propns Suawes Utara dan
Kamantan Tmur.
-1@. Men'e%&+&n )e$&n,+&t 3!+!" '&n, "e"&%& %&n
"e(&+!+&n )ene,&+&n 3!+!" %en,&n "e")e$3&t+&n
3!+!" &%&t %&n 3&+ !(&'&t>
Guna menghndar ter|adnya ketmpangan dan konfk
kepentngan serta optmasas peaksanaan keb|akan dan
strateg daam pengeoaan puau-puau kec, maka peru adanya
koordnas dan snkronsas keb|akan dan peraturan perundangan
d pusat dan daerah serta memperhatkan hukum adat dan hak
uayat d daerah. Daam mewu|udkan pembangunan Indonesa
yang berbass keautan, adanya perangkat hukum, dukungan dan
komtmen nsttus-nsttusnsttus-nsttus negara sepert TNI,
POLRI, ke|aksaan dan pengadan sebaga embaga penegak
hukum dan peraturan d aut mutak dperukan. Penegakan
hukum harus dakukan secara hostk, menghndar tumpang
tndh keb|akan dan kepentngan, serta semnma mungkn
menghndar konfk horsonta dan vertka. Dengan adanya
perangkat hukum yang memada dan penegakan hukum yang
tegas, maka akan membawa dampak yang postf secara
ekonom, potk, sosa budaya dan pertahanan keamanan.
3.0.2. St$&te, K3!s!s
Sebagan besar puau-puau kec merupakan kawasan tertngga
dhat dar faktor-faktor geografs, ketersedaan sumberdaya aam dan
,keterbatasan sumberdaya manusa yang terbatas bak |umah
maupun kuatasnya.
Sebaga pen|abaran dar keb|akan pengeoaan puau-puau kec
pada beberapa kawasan tertentu maka daksanakan strateg khusus
yang bervaras tergantung berdasarkan pada tpoog, puau-puau
20
kec, berdasarkan pembentukannya dan pengeoaannya puau-puau
kec yatu :, yang dakukan pada kawasan sebaga berkut : (1)
kawasan pengembangan ekonom; (2) kawasan perbatasan; (3)
kawasan rawan bencana; dan (4) kawasan konservas.
K&<&s&n Pen,e"#&n,&n E+ono"
Pengembangan potens ekonom puau-puau kec darahkan
pada pengembangan keungguan kompettf dan keungguan
komparatf dar sumberdaya aam dan |asa-|asa ngkungan yang
dmk oeh puau tersebut.
Beberapa kegatan yang dapat dakukan d kawasan n adaah d
bdang perkanan, pertanan, peternakan, perkanan, kehutanan,
keparwsataan, ndustr dan perdagangan, perhubungan dan,
teekomunkas, serta energ dan sumberdaya mnera.
Strateg daam pengeoaan kawasan pengembangan ekonom
meput :
-1. Pen,e"#&n,&n )otens )e$t&n&n= )ete$n&+&n %&n
)e$+&n&n >
Pengembangan pertanan dan peternakan secara
berkean|utan d wayah puau-puau kec dakukan dengan
memperhatkan daya dukung dan berbass pada pemberdayaan
masyarakat. Kegatan tersebut dkembangkan meau pengoahan
tanah dan pemeharaan ternak yang semnma mungkn dapat
mengganggu kuatas peraran d sektarnya.
Potens sumberdaya kan aut yang cukup besar bak dar seg
kuanttas maupun keragamannya peru dkembangkan bak dar
seg penangkapan maupun buddayanya. Dengan demkan, stok
kan yang secara aam merupakan saahsatu faktor pembatas
daam penngkatan produktvtas usaha daam kegatan
penangkapan dapat dhndarkan.
-2. Pen,e(o(&&n %&n )e"&n6&&t&n )otens +e3!t&n&n
#e$<&<&s&n (n,+!n,&n>
Pengeoaan dan pemanfaatan potens kehutanan harus
dakukan secara b|aksana dan berkean|utan. Ha n dapat
dakukan msanya dengan sstem tebang ph dan segera
meakukan upaya rebosas/ rehabtas pada daerah yang rusak/
mengaam degradas.
Sebagan dar puau- puau kec memk potens sumberdaya
hutan yang ba dkeoa dengan bak dapat menngkatkan
kese|ahteraan masyarakat d sektarnya. Namun ba
pengeoaannya tdak terkontro, maka akan mengakbatkan
degradas ngkungan bak d kawasan darat maupun d
perarannya. Degradas ngkungan darat dapat menyebabkan
rusaknya habtat fauna dan fora dan fauna, khususnya yang
bersfat endemk dan yang berada daam ambang kepunahan.
Degradas ngkungan aut sebaga akbat pencemaran,
penangkapan kan tdak ramah ngkungan, dan sebaganya
21
akhrnya bermuara pada bertambahnya desa-desa neayan yang
mskn.
-3. Pen,e(o(&&n )otens )&$<s&t&>
Kekayaan sumber daya aam aut puau-puau kec dengan
kuatas kendahan dan keasannya berpotens men|ad tu|uan
wsata sepert cruising, yachting, diving, surfing, dan fishing serta
marne eco$tourism! D sampng tu, wayah puau-puau kec |uga
mempunya potens wsata terrestra, yatu wsata dengan
pemanfaatan ahan daratannya. Wsata terrestra puau-puau
kec merupakan daya tark tersendr bag penkmat parwsata,
mengngat kawasan puau-puau kec adaah puau-puau yang
sangat sep (bahkan tdak ter|amah oeh penduduk), sehngga
aamnya mash sangat asr, dsampng tu |uga akan banyak
dtemu fora - fauna endemk d kawasan tersebut
Dengan mempertmbangkan peran ekonoms dan fungs
ekoogs serta potens sumberdaya puau-puau kec tersebut
maka kegatan keparwsataan dakukan meau pendekatan
ekosstem, pemberdayaan masyarakat setempat, pengeoaan dan
pemanfaatan sumberdaya secara berkean|utan.
-0. Pen,e"#&n,&n n%!st$ %&n )e$%&,&n,&n>
Kegatan pengembangan ndustr dan perdagangan d wayah
puau-puau kec darahkan pada kegatan yang sesua dengan
|ens dan skaa ekonom= ketersedaan sumberdaya oka, daya
dukung kawasan, dampaknya terhadap ngkungan, |umah dan
kuatas sumberdaya manusa yang terseda, pasar oka dan
regona yang akan dtu|u, sarana dan prasarana perhubungan
yang menun|ang dan an an.
Kegatan n dharapkan dapat mengurang kesen|angan
antar wayah dan antar peaku serta untuk menngkatkan
penyerapan tenaga ker|a dan memperuas bass ekonom
sehngga dapat memberkan kontrbus yang berart daam
penngkatan ekonom daerah, ketahanan ekonom nasona, dan
ntegrtas wayah NKRI.

-5.Pe$3!#!n,&n %&n Tte(e+o"!n+&s>
Sektor perhubungan dan teekomunkas merupakan
pendukung terhadap keb|akanbag sektor r daam peayanan
|asa transportas dan teekomunkas sebaga urat nad kehdupan
berbangsa dan bernegara serta sebaga sarana pemersatu negara
kepuauan. Penyedaan sstem perhubungan pernts daam
mendukung stabtas, pengembangan wayah dan pertumbuhan
ekonom serta pemerataan pembangunan yang berkean|utan d
kawasan puau-puau kec sangat pentng.
Pengembangan perhubungan dan teekomunkas d puau-
puau kec dharapkan akan menngkatkan aksesbtas
masyarakat terhadap |asa peayanan sarana dan prasarana
penddkan, kesehatan, dan ekonom. Sean tu |uga akan
mendorong penataan potens kemampuan sarana transportas
darat, aut, udara, pos dan teekomunkas.
22
-7.Pen,e(o(&&n ene$, %&n s!"#e$%&'& "ne$&( -ESDM..
Kegatan usaha sektor ESDM pada daerah yang remote
termasuk d wayah puau-puau kec merupakan penggerak
utama ()rime mover) pembangunan, yatu dengan membangun
nfrastruktur, membuka apangan ker|a dan kesempatan berusaha
bak secara angsung maupun tdak angsung sebaga multi)lying
effect kegatan ESDM. Kegatan sektor ESDM bersfat temporer
karena dbatas oeh umur tambang, maka paradgma
pembangunan berkean|utan merupakan transformas sumberdaya
tdak terbarukan men|ad sumberdaya terbarukan yang
berkean|utan, dengan men|aga kesembangan, keuntungan
komuntas dan bsns, serta harmons dengan ngkungan aam.
Keberan|utan roda kegatan ekonom pada wayah pasca tambang
akan berdaya-guna dan berhas-guna dengan perencanaan secara
terpadu, snerg dan optma dantara pemangku kepentngan.
Dengan demkan kemanfaatan sektor ESDM bukan sa|a drasakan
karena ada kegatan pertambangan, tetap |uga karena pernah
adanya pertambanganpenambangan.
K&<&s&n Pe$#&t&s&n
Pengeoaan puau-puau kec d kawasan perbatasan terutama
puau-puau yang berbatasan angsung dengan negara tetangga
dakukan daam rangka men|aga keutuhan NKRI, men|aga pertahanan
dan keamanan negara, menngkatkan kese|ahteraan masyarakat, dan
mengembangkan peuang usaha meau ker|asama batera dan
mengurang dspartas pengeoaan antar wayah. Puau-puau kec d
kawasan n rawan terhadap ancaman deoog, potk, ekonom dan
sosa budaya.
Strateg daam pengeoaan kawasan perbatasan meput:
-1. Menn,+&t+&n )en,&<&s&n %&n )en,&"&n&n )!(&!-
)!(&! +e*( se*&$& #e$+e(&n1!t&n>
Puau-puau kec d perbatasan sangat rentan terhadap
pengaruh negara tetangga bak secara potk, pertahanan,
keamanan, maupun sosa, ekonom dan budaya, sehngga peru
mendapat perhatan khusus terutama dar seg pengawasan dan
pengamanan. Upaya yang dapat dakukan antara an dengan
membangun par-par yang ebh monumenta d puau-puau
perbatasan, msanya rambu suar, menara suar, mercusuar,,
menara suar, dan pos-pos pengamanan, menngkatkan patro
pengawasan dan pengamanan puau -puau kec, menempatkan
penduduk pada puau-puau kec potensa yang beum
berpenghun sekagus sebaga pengawas dan pengaman
puaupuau tersebut.
. Ha n peru dakukan untuk mengatas setap bentuk
gangguan dan ancaman khususnya d wayah perbatasan yang
23
membahayakan keangsungan hdup bangsa dan keutuhan negara.
Oeh karena tu, penetapan dan penegasan batas negara sangat
mendesak untuk dakukan terutama d wayah puau-puau kec
teruar yang rawan konfk.
-2. Menn,+&t+&n +e$1&s&"& #(&te$&( % #%&n,
)en,e(o(&&n s!"#e$%&'& &(&"> -SDA.>
Pengeoaan puau-puau kec tdak dapat dakukan pada satu
puau sa|a tetap harus memperhatkan keterkatan antara puau
yang satu dengan yang annya, dengan gugus puau dan daratan
nduknya (mainland) bahkan dengan negara tetangga terutama
daam aspek teknoog dan pemasaran. Dengan demkan,
pemasaran komodtas antar puau dapat ber|aan ancar dan ranta
pemasaran dapat berkembang sehngga multi)lier effect bak
secara sosa, ekonom maupun budaya dapat menngkatkan na
tambah bag puau yang bersangkutan.
-3. Men,e"#&n,+&n +e"&n%$&n %&n +ese1&3te$&&n
"&s'&$&+&t (o+&(.>
Beragamnya karakterstk yang dmk puau-puau kec bak
secara fsk, maupun sosasosa, ekonom, maupun budaya dan
tnggnya faktor penghambat yang ada, maka masyarakat oka
peru ddorong kemandrannya meau penddkan dan peathan
yang apkatf sehngga dapat menngkatkan pendapatannya.
Masyarakat oka |uga peru dbna daam upaya pencapaan akses
terhadap nformas, moda dan teknoog pengembangan kegatan
dan usaha d wayah puau-puau kec.
K&<&s&n R&<&n Ben*&n&
Secara aam puau-puau kec yang berada d tengah autan atau
samudera rentan terhadap bencana aam, sepert bada, tsunam, dan
gunung meetus, sehngga dperukan pembnaan, pengawasan dan
penangguangan.
Strateg d bdang penanganan kawasan rawan bencana aam
meput :
-1. I%ent6+&s )otens #en*&n& )&%& )!(&!-)!(&! +e*( >
Bencana yang ter|ad d puau-puau kec dapat berupa
bencana aam sepert tsunam, bada, abras, gunung meetus
maupun , gempa, atau bencana akbat uah manusa sepert
tumpahan mnyak, tanah ongsor, dan an-an. Semua potens
bencana n hendaknya dapat ddentfkas bak besaran dan
maupun kemungknan ter|adnya.
-2. Penn,+&t&n +e<&s)&%&&n "&s'&$&+&t te$3&%&)
#en*&n&>
24
Penangguangan bencana yang efektf adaah dengan
menngkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat
terhadap potens bencana yang ada. Oeh karena tu pada daerah
rawan bencana peru dakukan kegatan penyuuhan serta
pemasangan tanda-tanda perngatan.
-3. Kes&)&n +on%s t&n,,&) %&$!$&t >
Masyarakat serta pPemerntah dDaerah pada puau-puau
kec rawan bencana hendaknya mempunya perangkat tanggap
darurat dan senantasa meakukan peathan-peathan bag
kesapan tanggap darurat.
-0. Menn,+&t+&n "t,&s #en*&n&Pe"&n6&&t&n te+no(o,
)e$n,&t&n %n %&n "t,&s #en*&n&>
Pemerntah dan Pemerntah Daerah dapat memanfaatkan
teknoog perngatan dn dan mtgas bencana untuk mengurang
dampak atau daya rusak dar bencana yang kemungknan akan
menmpa puau atau masyarakat.
Bencana aam d puau-puau kec sut dduga sehngga peru
upaya mtgas bencana bak yang berasa dar aparat pemerntah
maupun masyarakat. Daam upaya mtgas bencana maka
dperukan pengembangan teknoog, pengeoaan dan
pemanfaatan puau-puau kec dengan persyaratan ngkungan
yang ketat, kegatan nventarsas, dan sosaas tentang puau-
puau kec yang rawan bencana, penetapan standar dan krtera
pemantauan, serta pengamanan dan penangguangan bencana.
-5. Menn,+&t+&n !)&'& $e3&#(t&s e+osste".
Kerusakan ekosstem puau-puau kec akbat aktvtas yang
tdak ramah ngkungan sepert penangkapan kan dengan
menggunakan racun dan bom maupun serta pencemaran dapat
menyebabkan menurunnya |umah dan |ens kan. Oeh karena tu
upaya rehabtas yang komprehensf dan terpadu bak dar oeh
pemerntah maupun masyarakat dperukan untuk mengurang
tekanan terhadap ekosstem dengan mendorong pengembangan
mata pencaharan aternatfaternatve.
K&<&s&n Konse$/&s
Kawasan konservas aut terdr dar Kawasan Suaka Aam (KSA)
yang terdr dar Cagar Aam dan dan Suaka Margasatwa, dan
Kawasan Peestaran Aam (KPA) yang terdr dar Taman Nasona dan
25
Taman Wsata Aam sesua dengan UU No. 5 tahun 1990 tentang
Konservas Sumber Daya Aam Hayat dan Ekosstemnya.
Strateg d bdang pengeoaan kawasan konservas meput :
-1. I%ent6+&s %&n $e%ent6+&s )otens
+e&ne+&$&,&"&n 3&'&t se#&,& +&<&s&n +onse$/&s>
Kegatan dentfkas dan redentfkas sumberdaya aam
terutama potens keanekaragaman hayat puau-puau kec peru
dakukan karena wayah n serng dmanfaatkan untuk kegatan
tambak, pertambangan, ndustr dan perdagangan, parwsata,
perhubungan dan an-an. Sean tu, peru dakukan kegatan
dentfkas potens kawasan konservas daerah, sepert daerah
perndungan aut d Tase, Bongko, dan daerah suaka perkanan
d Indonesaannya, dmana sebaga daerah konservas tersebut
mempunyadengan tu|uan untuk perndungan bota aut -termasuk
kan- sebaga s)a*ning ground, nursery ground, dan feeding
ground atas dasar kesepakatan masyarakat. Dengan demkan,
peru dakukan upaya penataan wayah meau pembagan fungs
kawasan sesua dengan kemampuan dan penggunaannya.
Kegatan n bertu|uan untuk memperoeh caon kawasasan
konservas aut baru untuk mendukung upaya perndungan,
peestaran dan penyeamatan sumberdaya aam.
-2. Me"&nt&)+&n +&<&s&n +onse$/&s "e(&(! $e,!(&s>
Penetapan kawasan konservas dapat dakukan oeh
pPemerntah dengan memperhatkan beberapa krtera yatu
keterwakan, keasan dan keaaman, keunkan, keangkaan, a|u
kepunahan serta dan seterusnya- dan masyarakat karena
ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya d sektarnya
bak angsung maupun tdak angsung dengan memperhatkan
aspek sosa, ekonom dan ekoog. Untuk Kegatan pemantapan
kawasan konservas (KSPA dan, KSPA) seteah dtun|uk oeh SK
Menter Kehutanan, dakukan meau penataan batas aut dan
dkeuarkan penetapan kawasan meau SK oeh Menter
Kehutanan,, dengan memperhatkan berbaga saran dan masukan
dar pPemerntah dDaerah, pPerguruan Ttngg dan an- an.
Sean|utnya, dkeuarkan SK penetapan kawasan oeh Menter
Kehutanan. Sedangkan untuk Kawasan Konservas Daerah dan
Suaka Perkanan peru dperkuat dengan reguas yang dapat
dterbtkan d tngkat desa (Perdes), SK Bupat atau Perda.
-3. Menn,+&t+&n )&$ts)&s "&s'&$&+&t (o+&( %&n
)e"&n,+! +e)entn,&n (&nn'& %&(&" )en,e(o(&&n
+&<&s&n +onse$/&s>
Pengeoaan kawasan konservas meau partspas aktf
masyarakat oka (community #ased management) dakukan
dengan mebatkan masyarakat setempat mua dar tahap
perencanaan sampa tahap pengawasan. Partspas aktf
masyarakat oka dan pemangku kepentngan annya terutama
26
dperukan untuk men|amn terseenggaranya kehdupan dan
pembangunan yang berkean|utan serta terpeharanya fungs
ngkungan hdup dar tndakan dan, ancaman pemanfaatan dan
perusakan ngkungan dar oeh masyarakat dan atau neayan
desa/uar desa sehngga dapat menmbukan kesadaran untuk
mendung sumberdaya.
-0. Men,e"#&n,+&n )en,e(o(&&n +o(&#o$&t6 #e$s&"&
)e"&n,+! +e)entn,&n= ses!& +e<en&n,&n "&sn,-
"&sn,>
Konfk kepentngan d bdang konservas yang serng muncu
adaah persangan antara kepentngan pembangunan/ekonom dan
konservas/ngkungan. Untuk mengantspas konfk tersebut,
maka dkembangkan pengeoaan koaboratf meau kesepakatan
forma antara pemerntah dan masyarakat bahkan antar
pPemerntah (Departemen Keautan dan Perkanan dengan
Departemen Kehutanan dan Departemen ESDM). Kesepakatan
tersebut pada prnspnya mengatur hak-hak dan kewa|ban
masyarakat daam menggunakan sumberdaya aam kawasan
konservas.
-5. Menn,+&t+&n !)&'& )en,&<&s&n %&n )ene,&+&n
3!+!".
Pengawasan dan penegakan hukum harus dakukan secara
hostk dan terpadu untuk menghndar tumpang tndh keb|akan
dan kepentngan serta semnma mungkn menghndar konfk
horsonta dan vertka. Dengan adanya perangkat hukum yang
memada dan penegakan hukum yang tegas, maka akan
mengurang aktvtas manusa yang tdak bertanggung |awab yang
akan menurunkan na dan fungs kawasan konservas.
27
0 PELAKSANAAN DAN PELAKSANAAN DAN
KELEMBAGAAN KELEMBAGAAN
Keb|akan dan Strateg Nasona (|akstranas) Pengeoaan Puau-
Puau Kec merupakan acuan bag pengeoaan puau-puau kec yang
peaksanaannya memerukan komtmen dan ker|asama yang terpadu, dan
konssten dar para pemangku kepentngan bak d pusat maupun d
daerah. Dengan demkan untuk pencapaan keberhasan peaksanaan
|akstranas tersebut dperukan angkah-angkah sebaga berkut:
0.1. PROGRAM PRIORITAS
Pengeoaan puau-puau kec daksanakan meau penentuan
program prortas yang drumuskan atas dasar keb|akan dan strateg
nasona pengeoaan puau-puau kec, sasaran-sasaran yang ngn
dcapa, dan program an yang dtetapkan oeh sektor bak d pusat
maupun daerah sesua dengan dnamka pembangunan.
Penentuan program prortas tersebut ddasarkan pada
perkembangan dan perubahan ngkungan strategs dengan
memperhatkan prnsp-prnsp sebaga berkut:
(1) Kedauatan Negara Kesatuan Repubk Indonesa;
(2) Keterpaduan ntas sektor dan daerah;
(3) Pembangunan yang berkean|utan;
28
(4) Keberphakan kepada masyarakat dan ekonom oka;
(5) Otonom Daerah;
(6) Kemtraan.
0.2. PENYUSUNAN RENCANA TINDAK (()T%*# P+(#)
Setap program prortas d|abarkan daam bentuk rencana tndak
yang memuat kegatan, wayah, nstans terkat, dan sumber
pendanaannya. Penyusunan rencana tndak n dakukan oeh:
(1) Departemen/Lembaga Pemerntah Non Departemen (LPND)
terkat dsesuakan dengan tupoksnya yang dan daksanakan
meau mekansme perencanaan pembangunan;
(2) Pemerntah DaerahPemerntah (Propns/Kabupaten/Kota) yang
terebh dahuu menetapkan tpoog/karakterstk puau-puau kec
d wayahnya sebeum meaksanakan pengeoaan berdasarkan
|akstranas Pengeoaan Puau-Ppuau Kec.
Rencana tndak yang dsusun oeh departemen/LPND d tngkat
pusat dharapkan men|ad acuan daam penyusunan rencana tndak d
daerah. Dengan demkan ter|ad snkronsas daam peaksanaan
pengeoaan puau-puau kec sesua keb|akan dan strateg nasona.
0.3. PENYUSUNAN RENCANA BISNIS -,-S%#.SS P+(#.
Rencana bisnis dibuat oleh swasta/dunia usaha yan be!isi tentan !encana
"eiatan bai" da!i as#e" te"nis $au#un %inansial. &enyusunan !encana bisnis
(business plan) ha!us $e$enuhi bebe!a#a #e!sya!atan' $isalnya ()*(+
,-././ yan di$a"sud"an aa! tida" te!0adi "e!usa"an lin"unan bai"
0an"a #ende" $au#un 0an"a #an0an. /elan0utnya' !encana te!sebut
di#!esentasi"an "e#ada #&e$e!intah untu" $e$#e!oleh #e!setu0uan. 10in
dibe!i"an oleh #&e$e!intah d*ae!ah denan $e$#e!hati"an be!baai
"e#entinan te!$asu" as#i!asi $asya!a"at lo"al.
0.0. PEMBIAYAAN
Pembayaan daam pengeoaan puau-puau kec dapat
bersumber dar : (a) Pemerntah, meau dana dar Anggaran
Pendapatan dan Bean|a Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan
dan Bean|a Daerah (APBD); (b) Swasta, meau penyertaan moda
bak Nasona Nasona maupun Asng; dan (c) MMasyarakat.
0.5. KELEMBAGAAN
Kewenangan dan tanggung|awab pemerntah daam pengeoaan
puau-puau kec dpah men|ad Pemerntah Pusat, Pemerntah
Propns dan Pemerntah Kabupaten/Kota. Koordnas yang |eas dan
tegas antara pPemerntah pPusat,, Pemerntah pPropns dan
Pemerntah kKabupaten/Kkota, sangat pentng daam efektvftas
29
peaksanaan pengeoaan puau-puau kec yang mekansmenya
datur daam suatu pedoman.
0.5.1. Pe"e$nt&3 P!s&t
Secara umum, kewenangan dan tanggung|awab Pemerntah
Pusat daam rangka penguatan desentrasas penyeenggaraan
pemerntahan adaah pada penetapan keb|akan yang bersfat norma,
standar, krtera, dan prosedur.
Sedangkan kewenangan peaksanaan Pemerntah hanya
kewenangan yang bertu|uan untuk:
(1) Mempertahankan dan memehara denttas dan ntegrtas
bangsa dan Negara;
(2) Men|amn stabtas ekonom daam rangka penngkatan
kemakmuran rakyat;
(3) Men|amn kuatas dan efsens peayanan umum yang setara
bag semua warganegara;
(4) Men|amn keseamatan fsk dan non fsk secara setara bag
semua warganegara;
(5) Men|amn pengadaan teknoog dan SDM yang berkuatas;
(6) Men|amn supremas hukum nasona.;
Secara khusus, peran Pemerntah daam pengeoaan puau-puau
kec meput keb|akan umum dan fastas. Fastas yang dakukan
Pemerntah Pusat meput:
(1) Penyedaan sarana dan prasarana dasar dan permukman, sosa
dan ekonom dasar, sepert sarana penddkan, permukman,
kesehatan dan penddkanpermukman;
(2) Pengembangan prasarana perhubungan aut dan udara serta
wayah strategs;
(3) Pengembangan kawasan pertumbuhan meau peruasan
|arngan komunkas dan nformas serta ker|asama dengan negara
tetangga;
(4) Pengembangan rencana tata ruang puau-puau kec secara
nasona dserta pemetaan puau-puau kec dengan skaa 1 :
100.000 atau ebh besar ;
(5) Penyedaan pedoman pendataan dan penamaan serta nformas
prof puau-puau kec;
(6) Penetapan dan pengeoaan kawasan konservas aut nasona;
(7) Fastas K k er|asama nvestas d puau-puau kec.
Kewenangan dan tanggung |awab Pemerntah Pusat dantaranya
memberkan ketegasan mengena penanganan puau-puau kec
teruar d wayah perbatasan dengan negara an. Penyusunan
Keputusan Presden untuk puau-puau kec tersebut sangat
mendesak untuk dakukan terutama daam kerangka men|aga
keutuhan NKRI. Daam pengeoaannya, maka pPemerntah
berkoordnas dengan pPemerntah dDaerah (meau asas
dekonsentras dan tugas pembantuan) bak daam peaksanaan
ker|asama antar negara, koordnas penataan ruang, dan fastas
penyedaan sarana dan prasarana transportas maupun
pemberdayaan masyarakat.
30
0.5.2. Pe"e$nt&3 D&e$&3Pe"e$nt&3 P$o)ns
Kewenangan dan tanggung|awab Propns sesua kedudukannya
sebaga Daerah Otonom meput penyeenggaraan kewenangan
pemerntahan otonom yang bersfat ntas Kabupaten/Kota dan
kewenangan Ppemerntahan bdang annya. Sedangkan kewenangan
Propns sebaga wayah admnstratf merupakan peaksanaan
kewenangan Pemerntah yang ddekonsentraskan kepada Gubernur.
Secara umum, kewenangan Pemerntah Propns meput :
(1) Peayanan ntas Kabupaten/Kota.
Kewenangan pemerntahan Propns yang menyangkut
penyedaan peayanan ntas Kabupaten/Kota d daam wayah
suatu Ppropns dengan memperhatkan kesembangan
pembangunan dan peayanan pemerntah yang ebh efsen;

(2) Penanganan konfk kepentngan antara Kabupaten/Kota.
Kewenangan propns daam penanganan konfk meput :
a. Identfkas permasaahan dan potens konfk;
b. Fastas penyeesaan konfk.
0.5.3. Pe"e$nt&3 D&e$&3Pe"e$nt&3 K&#!)&ten? Kot&
Kewenangan dan tanggung|awab Pemerntah Kabupaten/Kota
daam pengeoaan puau-puau kec duar kawasan tertentu
(msanya kawasan perbatasan) yatu:
(1) Menyusun rencana pengeoaan (management )lan), rencana
aks (action )lan), rencana bsns (#usiness )lan) dan penataan
ruang kawasan;
(2) Meaksanakan pengawasan dan pengendaan pembangunan;
(3) Menngkatkan kemampuan masyarakat dan penguatan
keembagaan meau sosasas, penddkan dan athan;
(4) Meaksanakan ker|asama dengan phak swasta bak nasona
maupun asng sesua ketentuan yang beraku.
0.5.0. Pe$&n M&s'&$&+&t %&n S<&st&?D!n& Us&3&
Masyarakat dan swasta/duna usaha dbatkan secara aktf daam
pengeoaan puau-puau kec yang datur daam suatu pPedoman
Uumum yang teah akan dsusun oeh pPemerntah.
0.7. PEMBINAAN DAN PENGA2ASAN
Pemerntah beker|asama dengan Pemerntah Propns dan Pemerntah
Kabupaten/Kota meaksanakan mekansme pembnaan dan mekansme
pengawasan daam rangka akuntabtas kegatan pengembangan puau-
puau kec secara perodk sesua dengan ketentuan yang beraku.
31
Untuk dapat meaksanakan program pembnaan dengan bak dan
tepat sasaran, dperukan suatu guideline, modu atau semacam kurkuum
pembnaan yang sstemats, terarah dan ber|en|ang. Sean tu untuk
mendukung mekansme pengawasan montorng dan evauas, dperukan
|uga ndkator-ndkator standar penaan yang terukur dan dsesuakan
dengan konds daerah setempat.
32
5 PENUTUP
Pengeoaan puau-puau kec membutuhkan keb|akan yang
komprehensf, ntegra dan tepat, sesua dengan keberadaannya sebaga
kawasan yang memk permasaahan, potens dan karakterstk yang khas.
Keb|akan tu tersebut tentunya harus ddukung dengan pemahaman yang
utuh terhadap konseps keb|akan, program, strateg yang snergs,
koordnas yang efektf dan sstem nformas yang terpadu dar berbaga
phak/peaku program penanganan pengeoaan puau-puau kec.
Untuk merespon persoaan dan kebutuhan tersebut, dperukan
upaya penngkatan kapastas (ca)acity #uilding) berbaga phak yang
terkat daam dengan program pengeoaan puau-puau kec. Dengan
ca)acity #uilding n, dharapkan dapat dhndar ter|adnya bas, bak
daam pemahaman terhadap keb|akan dan strateg maupun daam
penyusunan program yang ddukung antara an oeh suatu perangkat
prant keembagaan (institutional arrangement) yang mencakup struktur
organsas pemerntah dan non pemerntah termasuk mekansme untuk
men|embatan antar organsas dan nstans yang bertanggung |awab;
kumpuan hukum, aturan, konvens, keputusan dan standar mutu; dan
kumpuan norma sosa dan trads sepert hukum adat dan hak uayat.
Saat n, sebagan besar nstans/dnas daerah pengeoa program bag
pengembangan dan pemanfaatan wayah aut, pessr, dan puau-puau
kec berada d nstans/dnas yang berbeda, sehngga menyutkan
koordnas bak antara Pusat dan Daerah maupun antar Daerah sehngga
keberadaan naskah |akstranas pengeoaan puau-puau kec n men|ad
sangat pentng. D sampng tu, dengan adanya |akstranas pengeoaan
puau-puau kec n dharapkan pembangunan dan pengeoaan puau-
puau kec akan ebh terarah dan ebh optma untuk tu|uan pertahanan
keamanan, pengembangan ekonom dan konservas ngkungan.
33
/+*SS($0
A#$&s Proses pengksan pada matera yang massf, pasr dan
tanah, yang ter|ad akbat ombak/ geombang panta.
AIDA (Australia$&ndonesia +evelo)ment Area);
Ker|asama sosa ekonom antara 8 (deapan) propns d
Kawasan Tmur Indonesa dengan propns 2orthern
Territory d Austraa
BIMP-EAGA (%runei +arussalam, &ndonesia, /alaysia and ,hili))ines$
East Asia ro*th Area)3
Ker|asama ekonom sub-regona antara Brune
Darussaam, Indonesa, Maaysa dan Fpna d bdang (1)
pertanan, perkanan dan keautan; (2) keuangan,
nvestas dan perdagangan; (3) parwsata; (4)
perhubungan dan komunkas; (5) pertambangan dan
energ; (6) pengembangan sumberdaya manusa; dan (7)
pengembangan ndustr.
G!,!s&n
P!(&!
Sekeompok puau yang terdr dar dua puau atau ebh
dan ber|arak tdak ebh dar 8 m aut, dmana
keseuruhannya sang bernteraks secara ekosstem.
IMS-GT (&ndonesia$/alaysia$Singa)ura$ro*th Triangle);
Ker|asama ekonom sub-regona antara wayah Sumatera
bagan tengah (Indonesa) dengan Maaysa dan
Sngapura yang merupakan pengembangan dar program
ker|asama segtga Sngapura-|ohor-Rau (SI|ORI).
IMT-GT (&ndonesia$/alaysia$Thailand$ ro*th Triangle);
Ker|asama ekonom sub-regona antara wayah Sumatera
bagan tengah (Indonesa) dengan Maaysa dan Thaand.
J&s&
Ln,+!n,&n
Potens puau-puau kec yang ba dkeoa secara
berkean|utan dapat memberkan |asa bag masyarakat,
msanya ekowsata.
K&<&s&n Wayah dengan fungs utama ndung atau buddaya
K&<&s&n
B!%%&'&
Kawasan yang dtetapkan dengan fungs utama untuk
kegatan buddaya atas dasar konds dan potens
sumberdaya aam, sumberdaya manusa dan sumberdaya
buatan.
K&<&s&n
Pen,e"#&n,
&n P$o$t&s
Kawasan puau-puau kec yang potensa untuk
pengembangan kegatan prortas.
K&<&s&n
Konse$/&s
Kawasan yang dtetapkan (sesua ketentuan yang
beraku) sebaga kawasan yang berfungs untuk
konservas (perndungan; pengawetan dan pemanfaatan)
agar dapat menngkatkan kese|ahteraan masyarakat dan
kuatas hdup.
34
K&<&s&n
Ln%!n,
Kawasan yang dtetapkan dengan fungs utama
mendung keestaran ngkungan hdup yang mencakup
sumberdaya aam dan sumberdaya buatan.
K&<&s&n
Pe(est&$&n
A(&"
Kawasan dengan cr khas tertentu bak d darat maupun
d peraran yang mempunya fungs perndungan sstem
penyangga kehdupan, pengawetan keanekaragaman
|ens bota serta pemanfaatan secara estar sumberdaya
aam hayat dan ekosstemnya.
K&<&s&n
Pe$#&t&s&n
Kawasan puau-puau kec perbatasan dan aut d
sektarnya daam batas aut terrtora, batas ZEE dan
batas andas kontnen
K&<&s&n
R&<&n
Ben*&n&
A(&"
Kawasan yang ddentfkas serng dan berpotens tngg
mengaam bencana aam sepert etusan gunung berap,
gempa bum dan tanah ongsor
K&<&s&n
S!&+& A(&"
Kawasan dengan cr khas tertentu bak d darat maupun
d peraran yang mempunya fungs pokok sebaga
kawasan pengawetan keanekaragaman |ens tumbuhan
dan satwa beserta ekosstemnya yang |uga berfungs
sebaga wayah sstem penyangga kehdupan.
K&<&s&n
S!&+& A(&"
L&!t
Daerah yang mewak ekosstem khas d autan maupun
peraran annya, yang merupakan habtat aam yang
memberkan tempat maupun perndung bag
perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa,
yang terdr dar Cagar Aam dan Suaka Marga Satwa.
K&<&s&n
Te$tent!
Kawasan yang dtetapkan secara nasona mempunya
na strategs yang penataan ruangnya dprortaskan.
K&<&s&n
Te$tn,,&(
Bagan wayah propns/kabupaten/kota yang reatf
kurang berkembang dbandngkan dengan konds rata-
rata wayahnya dhat dar ndkator dan krtera yang
teah dtentukan
Konse$/&s Pengeoaan pemanfaatan oeh manusa terhadap bosfer
sehngga dapat menghaskan manfaat berkean|utan
yang terbesar kepada generas sekarang sementara
dengan mempertahankan potensnya untuk memenuh
kebutuhan dan aspras generas akan datang (suatu
varas defns pembangunan berkean|utan)
Pe"#e$%&'&
&n
M&s'&$&+&t
Upaya yang dmaksudkan untuk memfastas,
mendorong atau membantu agar masyarakat pessr dan
puau-puau kec mampu menentukan yang terbak bag
mereka daam memanfaatkan dan mengeoa sumberdaya
pessr secara estar.
Pen,e(o(&&n Rangkaan kegatan terhadap sumberdaya wayah pessr
dan puau-puau kec yang dakukan secara swadaya
dengan partspas aktf dar, oeh dan untuk masyarakat
dserta ker|asama aktf phak-phak terkat yang meput
35
perencanaan, perndungan dan pemanfaatan secara
berdayaguna bag masyarakat.
Pe$&$&n
-UU No.
5?1::@.
Peraran Indonesa yang meput peraran pedaaman
(sunga, danau, waduk, rawa, genangan ar), Laut Wayah
Indonesa dan Zona Ekonom Ekskusf.
P$ese$/&s
-)e$(n%!n,&
n.
Suatu proses pengeoaan yang membarkan habtat
sepert apa adanya dengan menghndar atau mencegah
campur tangan manusa.
P!(&! Wayah daratan yang terbentuk secara aamah,
dkeng ar dan seau berada d atas ar pada saat ar
pasang tngg (UNCLOS, 1982).
P!(&! Ben!&
-Kontnent&(.
Puau yang etaknya men|ad satu rangkaan dan
berhubungan dengan benua, msanya: puau Sumatera
dengan Semenan|ung Maaya dan daratan Asa.
P!(&! K&$&n, Puau yang terbentuk dar batu kapur karang-karang mat
d peraran aut dangka trops, msanya: puau-puau d
Kepuauan Serbu.
P!(&!
;!(+&n+
Puau yang terbentuk dar ava yang menumpuk dan
menggunung ke atas dar dasar samudera oeh erups
gunung ap autan, msanya: Kepuauan Aeuton.
P!(&! +e*( Puau yang memk uas daratan kurang atau sama
dengan 10.000 km2 dan |umah penduduknya kurang
atau sama dengan 200.000 orang (Kepmen. Keautan dan
Perkanan No. 41/2000 |o Kepmen. Keautan dan
Perkanan No. 67/2002)
P!(&! % %
)Pe$#&t&s&n
Puau yang memk Ttk Dasar (%ase ,oint) dan
dgunakan sebaga acuan daam penentuan batas negara
S!&+&
Pe$+&n&n
Kawasan peraran tertentu bak tawar, payau atau aut
dengan konds dan cr khas tertentu sebaga tempat
berkembang bak dan/ atau berndung |ens-|ens Sumber
Daya Ikan tertentu, yang berfungs sebaga daerah
perndungan dan pemanfaatan secara estar
T&"&n
2s&t& A(&"
Pe$&$&n
Kawasan peestaran aam d peraran yang mempunya
ekosstem as, dkeoa dengan sstem zonas yang
dmanfaatkan untuk tu|uan penetan, mu pengetahuan,
penddkan, menun|ang aspek budaya, parwsata dan
rekreas.
Tt+ D&s&$
-TD.
Ttk yang berada pada gars ar rendah dan dgunakan
sebaga penentuan gars pangka.
Tt+
Re6e$ens
Ttk yang secara fsk berbentuk par d darat dan
dgunakan sebaga acuan daam penentuan TD
36
-TR.
37

Anda mungkin juga menyukai