Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN INKONTENSIA URINE

Disusun Guna Memenuhi Tugas Pemutihan Mata Kuliah KMB Perkemihan Dosen Pengampu Ika Karunianingsih, S. Kep

Disusun Oleh: RUDI !."#$ III%B

&K&D'MI K'P'R&(&T&) PR&GO*OP&TI P&TI T&+U) &K&D'MI ,! ,-,! .

B&B II TI)/&U&) PUST&K&

&

Pengertian Inkontinensia urine a0alah eliminasi urine 0ari kan0ung kemih ti0ak terken0ali atau ter1a0i 0iluar keinginan. 2Brunner 3 Su0arth, ,!!,4 Inkontinensia urin merupakan kehilangan kontrol 5erkemih 6ang 5ersi7at sementara atau menetap. Klien ti0ak 0apat mengontrol s7ingter uretra eksterna. Merem5esn6a urine 0apat 5erlangsung terus menerus atau se0ikit se0ikit. 2Potter 0an Perr6, ,!!84 Inkontinensia urin merupakan keti0akmampuan otot s7ingter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urin. 2+i0a6at, ,!!94

Klasi7ikasi &0apun tipe%tipe inkontinensia urin menurut +i0a6at, ,!!9 Inkontinensia 0orongan Kea0aan 0imana seseorang mengalami pengeluaran urin tanpa sa0ar, ter1a0i segera setelah merasa 0orongan 6ang kuat setelah 5erkemih.

Inkontinensia 0orongan 0itan0ai 0engan seringn6a ter1a0i miksi 2miksi le5ih 0ari , 1am sekali4 0an spame kan0ung kemih 2+i0a6at, ,!!94. Pasien Inkontinensia 0orongan mengeluh ti0ak 0apat menahan ken:ing segera setelah tim5ul sensasi ingin ken:ing. Kea0aan ini 0ise5a5kan otot 0etrusor su0ah mulai menga0akan kontraksi pa0a saat kapasitas kan0ung kemih 5elum terpenuhi.

Inkontinensia total Kea0aan 0imana seseorang mengalami pengeluaran urin 6ang terus menerus 0an ti0ak 0apat 0iperkirakan. Kemungkinan pen6e5a5 inkontinensia total antara lain: 0is7ungsi neorologis, kontraksi in0epen0en 0an re7leks 0etrusor karena pem5e0ahan, trauma atau pen6akit 6ang mempengaruhi sara7 me0ulla spinalis, 7istula, neuropati.

Inkontinensia stress Tipe ini 0itan0ai 0engan a0an6a urin menetes 0engan peningkatan tekanan a50omen, a0an6a 0orongan 5erkemih, 0an sering miksi. Inkontinensia stress ter1a0i 0ise5a5kan otot spingter uretra ti0ak 0apat menahan keluarn6a urin 6ang 0ise5a5kan meningkatn6a tekanan 0i a50omen se:ara ti5a%ti5a. Peningkatan tekanan a50omen 0apat ter1a0i se;aktu 5atuk, 5ersin, mengangkat 5en0a 6ang 5erat, terta;a 2Panker, ,!!$4.

Inkontinensia re7le< Kea0aan 0i mana seseorang mengalami pengeluaran urin 6ang ti0ak 0irasakan.

Inkontinensia tipe ini kemungkinan 0ise5a5kan oleh a0an6a kerusakan neurologis 2lesi me0ulla spinalis4. Inkontinensia re7leks 0itan0ai 0engan ti0ak a0an6a 0orongan untuk 5erkemih, merasa 5ah;a kan0ung kemih penuh, 0an kontraksi atau spasme kan0ung kemih ti0ak 0iham5at pa0a inter=al teratur 8 Inkontinensia 7ungsional Kea0aan seseorang 6ang mengalami pengeluaran urin se:ara tanpa 0isa0ari 0an ti0ak 0apat 0iperkirakan. Kea0aan inkontinensia ini 0itan0ai 0engan ti0ak a0an6a 0orongan untuk 5erkemih, merasa 5ah;a kan0ung kemih penuh, kontraksi kan0ung kemih :ukup kuat untuk mengeluarkan urin.

>

'tiologi Seiring 0engan 5ertam5ahn6a usia, a0a 5e5erapa peru5ahan pa0a anatomi 0an 7ungsi organ kemih, antara lain: melemahn6a otot 0asar panggul aki5at kehamilan 5erkali%kali, ke5iasaan menge1an 6ang salah, atau 5atuk kronis. Ini mengaki5atkan seseorang ti0ak 0apat menahan air seni. Selain itu, a0an6a kontraksi 2gerakan4 a5normal 0ari 0in0ing kan0ung kemih, sehingga ;alaupun kan0ung kemih 5aru terisi se0ikit, su0ah menim5ulkan rasa ingin 5erkemih. Pen6e5a5 Inkontinensia Urine 2IU4 antara lain terkait 0engan gangguan 0i saluran kemih 5agian 5a;ah, e7ek o5at%o5atan, pro0uksi urin meningkat atau a0an6a gangguan kemampuan-keinginan ke toilet. Gangguan saluran kemih 5agian 5a;ah 5isa karena in7eksi. /ika ter1a0i in7eksi saluran kemih, maka tatalaksanan6a a0alah terapi anti5iotika.

&pa5ila =aginitis atau uretritis atro7i pen6e5a5n6a, maka 0ilakukan tertapi estrogen topi:al. Terapi perilaku harus 0ilakukan 1ika pasien 5aru men1alani prostatektomi. Dan, 5ila ter1a0i impaksi 7eses, maka harus 0ihilangkan misaln6a 0engan makanan ka6a serat, mo5ilitas, asupan :airan 6ang a0ekuat, atau 1ika perlu penggunaan laksati7. Inkontinensia Urine 1uga 5isa ter1a0i karena pro0uksi urin 5erle5ih karena 5er5agai se5a5. Misaln6a gangguan meta5olik, seperti 0ia5etes melitus, 6ang harus terus 0ipantau. Se5a5 lain a0alah asupan :airan 6ang 5erle5ihan 6ang 5isa 0iatasi 0engan mengurangi asupan :airan 6ang 5ersi7at 0iuretika seperti ka7ein. Gagal 1antung kongesti7 1uga 5isa men1a0i 7aktor pen6e5a5 pro0uksi urin meningkat 0an harus 0ilakukan terapi me0is 6ang sesuai. Gangguan kemampuan ke toilet 5isa 0ise5a5kan oleh pen6akit kronik, trauma, atau gangguan mo5ilitas. Untuk mengatasin6a pen0erita harus 0iupa6akan ke toilet se:ara teratur atau menggunakan su5stitusi toilet. &pa5ila pen6e5a5n6a a0alah masalah psikologis, maka hal itu harus 0isingkirkan 0engan terapi non 7armakologik atau 7armakologik 6ang tepat. Pasien lansia, kerap mengonsumsi o5at%o5atan tertentu karena pen6akit 6ang 0i0eritan6a. /ika kon0isi ini 6ang ter1a0i, maka penghentian atau penggantian o5at 1ika memungkinkan, penurunan 0osis atau mo0i7ikasi 1a0;al pem5erian o5at. Golongan o5at 6ang 5erkontri5usi pa0a IU, 6aitu 0iuretika, antikolinergik, analgesik, narkotik, antagonis a0renergi: al7a, agoni: a0renergi: al7a, &>' inhi5itor, 0an kalsium antagonik. Golongan psikotropika seperti anti0epresi, antipsikotik, 0an se0ati7 hipnotik 1uga memiliki an0il 0alam IU. Ka7ein 0an al:ohol 1uga 5erperan 0alam ter1a0in6a mengompol. Selain hal%hal 6ang 0ise5utkan 0iatas inkontinensia urine 1uga ter1a0i aki5at kelemahan otot 0asar panggul, karena kehamilan, pas:a melahirkan, kegemukan 2o5esitas4, menopause, usia lan1ut, kurang akti=itas 0an operasi =agina.

Penam5ahan 5erat 0an tekanan selama kehamilan 0apat men6e5a5kan melemahn6a otot 0asar panggul karena 0itekan selama sem5ilan 5ulan. Proses persalinan 1uga 0apat mem5uat otot%otot 0asar panggul rusak aki5at regangan otot 0an 1aringan penun1ang serta ro5ekan 1alan lahir, sehingga 0apat meningkatkan risiko ter1a0in6a inkontinensia urine. Dengan menurunn6a ka0ar hormon estrogen pa0a ;anita 0i usia menopause 28! tahun ke atas4, akan ter1a0i penurunan tonus otot =agina 0an otot pintu saluran kemih 2uretra4, sehingga men6e5a5kan ter1a0in6a inkontinensia urine. ?aktor risiko 6ang lain a0alah o5esitas atau kegemukan, ri;a6at operasi kan0ungan 0an lainn6a 1uga 5erisiko mengaki5atkan inkontinensia. Semakin tua seseorang semakin 5esar kemungkinan mengalami inkontinensia urine, karena ter1a0i peru5ahan struktur kan0ung kemih 0an otot 0asar panggul 2Darmo1o, ,!!"4.

Mani7estasi Klinis Tan0a%tan0a Inkontinensia Urine menurut 2+.&limun &@is, ,!!94 Inkontinensia Dorongan a 5 , a 5 : . a Sering miksi Spasme kan0ung kemih Inkontinensia total &liran konstan ter1a0i pa0a saat ti0ak 0iperkirakan. Ti0ak a0a 0istensi kan0ung kemih. )okturia 0an Pengo5atan Inkontinensia ti0ak 5erhasil. Inkontinensia stres &0an6a urin menetes 0an peningkatan tekanan a50omen.

5 : 0 # a 5 :

&0an6a 0orongan 5erkemih. Sering miksi Otot pel=is 0an struktur penun1ang lemah. Inkontinensia re7leks Ti0ak 0orongan untuk 5erkemih. Merasa 5ah;a kan0ung kemih penuh. Kontraksi atau spesme kan0ung kemih ti0ak 0iham5at pa0a inter=al

8 a 5

Inkontinensia 7ungsional &0an6a 0orongan 5erkemih. Kontraksi kan0ung kemih :ukup kuat untuk mengeluarkan urin.

Ge1ala Inkontinensia Urine menurut 2Potter 3 Perr6, ,!!84 Inkontinensia 0orongan ge1alan6a a0alah 5erkemih sering 0isertai oleh tinggin6a 7rekuensi 5erkemih 2le5ih sering 0ari , 1am sekali4. Spasme kan0ung kemih atau kontraktur 5erkemih 0alam 1umlah ke:il 2kurang 0ari !! ml4 atau 0alam 1umlah 5esar 2le5ih 0ari 8!! ml4. , Inkontinensia total ge1alan6a a0alah urine tetap mengalir pa0a ;aktu%;aktu 6ang ti0ak 0apat 0iperkirakan nokturia, ti0ak men6a0ari 5ah;a kan0ung kemihn6a 5erisi. . Inkontinensia stres ge1alan6a a0alah keluarn6a urine pa0a saat tekanan intra a50omen meningkat 0an seringn6a 5erkemih.

Inkontinensia re7leks ge1alan6a a0alah Ti0ak men6a0ari 5ah;a kan0ung kemihn6a su0ah terisi, kurangn6a untuk 5erkemih, kontraksi spasme kan0ung kemih 6ang ti0ak 0i:egah.

Inkontinensia 7ungsional ge1alan6a a0alah men0esakn6a keinginan untuk 5erkemih men6e5a5kan urin keluar se5elum men:apai tempat 6ang sesuai.

'

Pato7isiologi Inkontinensia urine 0apat ter1a0i 0engan 5er5agai mani7estasi, antara lain: a Peru5ahan 6ang terkait 0engan usia pa0a sistem Perkemihan Aesika Urinaria 2Kan0ung Kemih4 Kapasitas kan0ung kemih 6ang normal sekitar .!!%9!! ml. Dengan sensasi keinginan untuk 5erkemih 0iantara 8!%.8! ml. Berkemih 0apat 0itun0as %, 1am se1ak keinginan 5erkemih 0irasakan. Ketika keinginan 5erkemih atau miksi ter1a0i pa0a otot 0etrusor kontrasi 0an s7ingter internal 0an s7ingter ekternal relaksasi,6ang mem5uka uretra. pa0a orang 0e;asa mu0a hampir semua urine 0ikeluarkan 0engan proses ini. Pa0a lansia ti0ak semua urine 0ikeluarkan, tetapi resi0u urine 8! ml atau kurang 0ianggap a0ekuat. /umlah 6ang le5ih 0ari mengin0ikasikan a0an6a retensi urine. Peru5ahan 6ang lainn6a pa0a peroses penuaan a0alah kontrasi kan0ung kemih tanpa 0isa0ari. ;anita lansia, ter1a0in6a ter1a0i uretra otot% !! ml

penurunan pro0uksi esterogen men6e5a5kan atropi 1aringan 0an e7ek aki5at melahirkan mengaki5atkan penurunan pa0a otot 0asar 2Stanle6 M 3 Beare G Patri:ia, ,!!94. 5

?ungsi otak 5esar 6ang terganggu 0an mengaki5atkan kontraksi kan0ung kemih. Ter1a0i ham5atan pengeluaran urine 0engan pele5aran

kan0ung kemih, urine 5an6ak 0alam kan0ung kemih sampai kapasitas 5erle5ihan. ?ungsi s7ingter 6ang terganggu men6e5a5kan kan0ung kemih 5o:or 5ila 5atuk atau 5ersin. 2http:--5logspot.:om-,! 4 Pa0a lan1ut usia inkontinensia urin 5erkaitan erat 0engan anatomi 0an 7isiologis 1uga 0ipengaruhi oleh 7aktor 7ungsional, psikologis 0an lingkungan. Pa0a tingkat 6ang paling 0asar, proses 5erkemih 0iatur oleh re7lek 6ang 5erpusat 0i pusat 5erkemih 0isa:rum. /alur a7eren mem5a;a in7ormasi mengenai =olume kan0ung kemih 0i me0ulla spinalis 2Darmo1o, ,!!!4. Pengisian kan0ung kemih 0ilakukan 0engan :ara relaksasi kan0ung kemih melalui pengham5atan ker1a s6ara7 parasimpatis 0an kontraksi leher kan0ung kemih 6ang 0ipersara7i oleh sara7 simpatis serta sara7 somati: 6ang mempers6ara7i otot 0asar panggul 2Gu6ton, ,!!84. Pengosongan kan0ung kemih melalui persara7an kolinergik parasimpatis 6ang men6e5a5kan kontraksi kan0ung kemih se0angkan e7ek simpatis kan0ung kemih 5erkurang. /ika kortek sere5ri menekan pusat pengham5atan, akan merangsang tim5uln6a 5erkemih. +ilangn6a pengham5atan pusat kortikal ini 0apat 0ise5a5kan karena usia sehingga lansia sering mengalami inkontinensia urin. Karena 0engan kerusakan 0apat mengganggu kon0isi antara kontraksi kan0ung kemih 0an relaksasi uretra 6ang mana gangguan kontraksi kan0ung kemih akan menim5ulkan inkontinensia 2S6l=ia, ,!!84.

&0an6a kerusakan neurologis Oleh 5a:teri- kuman Usia ? Path;a6s

Pola miksi ti0ak 0apat 0ikontrol Kuman 0ari anus masuk ke genetalia Peru5ahan anatomi 0an 7isiologi organ kemih

Men6e5a5kan gangguan pola miksi

Urine keluar 0engan sen0irin6a

Kelemahan otot spingter

Saat 5ersin, tera;a Ti0ak 0apat mengontrol miksi

Inkontinensia 7ungsional

Inkontinensia Urine

Sering 5ertan6a pen6e5a5 0an prose0ur pengo5atan Sering mengompol Otot spingter uretra ti0ak 5isa menahan

&rea genetalia 5asah Urine kontak langsung 0engan kulit sekitar genetalia

Kelemahan otot pel=i@ 0an struktur pen6iokong De7isit pengetahuan

Resiko keti0ake7ekti7an penatalaksaan program terapeutik Saat 5atuk, 5ersin, terta;a Kuman 5erkem5ang 5iak

Mengalami kemerahan 3 gatal

Kuman masuk kelu5ang genealia

Sering ter1a0i Ti5a, urine keluar sen0iri

Mengalami iritasi

Inkonteninsia stress

Resiko in7eksi

Resiko Kerusakan Integitas kulit

Saat 5erkumpul 0engan orang lain

Resiko Isolasi Sosial

Pemeriksaan Penun1ang Pemeriksaan Penun1ang Inkontinensia Urine a0alah: U1i uro0inamik se0erhana 0apat 0ilakukan tanpa menggunakan alat%alat mahal. Sisa%sisa urin pas:a 5erkemih perlu 0iperkirakan pa0a

pemeriksaan 7isis. Pengukuran 6ang spesi7ik 0apat 0ilakukan 0engan ultrasoun0 atau kateterisasi urin. Merem5esn6a urin pa0a saat 0ilakukan penekanan 0apat 1uga 0ilakukan. '=aluasi terse5ut 1uga harus 0iker1akan ketika kan0ung kemih penuh 0an a0a 0esakan keinginan untuk 5erkemih. Diminta untuk 5atuk ketika se0ang 0iperiksa 0alam posisi litotomi atau 5er0iri. Merem5esn6a urin seringkali 0apat 0ilihat. In7ormasi 6ang 0apat 0iperoleh antara lain saat pertama a0a keinginan 5erkemih, a0a atau ti0ak a0an6a kontraksi kan0ung kemih tak terken0ali, 0an kapasitas kan0ung kemih. , 'lektrolit, ureum, :reatinin, glukosa, 0an kalsium serum 0ika1i untuk menentukan 7ungsi gin1al 0an kon0isi 6ang men6e5a5kan poliuria. . Tes la5oratorium tam5ahan seperti kultur urin, 5loo0 urea nitrogen, :reatinin, kalsiumglukosasitologi. # >atatan 5erkemih >atatan Berkemih 0ilakukan untuk mengetahui pola 5erkemih. >atatan ini 0igunakan untuk men:atat ;aktu 0an 1umlah urin saat mengalami inkontinensia urine 0an ti0ak inkontinensia urine, 0an ge1ala 5erkaitan 0enga inkontinensia urine. Pen:atatan 0ilakukan selam pola 5erkemih terse5ut %. hari. >atatan terse5ut 0apat 0igunakan untuk

memantau respons terapi 0an 1uga 0apat 0ipakai se5agai inter=ensi terapiutik karena 0apat men6a0arkan pasien 7aktor pemi:u. 2Soeparman, ,! 4

Penatalaksanaan &0apun penatalaksanaan me0is inkontinensia urin menurut Muller a0alah mengurangi 7aktor resiko, mempertahankan homeostasis,

mengontrol inkontinensia urin, mo0i7ikasi lingkungan,me0ikasi, latihan otot pel=is 0an pem5e0ahan. Dari 5e5erapa hal terse5ut 0i atas, 0apat 0ilakukan se5agai 5erikut : Peman7aatan kartu :atatan 5erkemih Bang 0i:atat pa0a kartu terse5ut misaln6a ;aktu 5erkemih 0an 1umlah urin 6ang keluar,5aik 6ang keluar se:ara normal, maupun 6ang keluar karena tak tertahan, selain itu0i:atat pula ;aktu, 1umlah 0an 1enis minuman 6ang 0iminum , Terapi non 7armakologi Dilakukan 0engan mengoreksi pen6e5a5 6ang men0asari tim5uln6a inkontinensia urin,seperti hiperplasia prostat, in7eksi saluran kemih, 0iuretik, gula 0arah tinggi, 0an lain%lain.&0apun terapi 6ang 0apat 0ilakukan a0alah : a Melakukan latihan menahan kemih 2memperpan1ang inter=al ;aktu 5erkemih40engan teknik relaksasi 0an 0istraksi sehingga 7rek;ensi 5erkemih 9%$ <-hari. 5 *ansia 0iharapkan 0apat menahan keinginan untuk 5erkemih 5ila 5elum ;aktun6a. : *ansia 0ian1urkan untuk 5erkemih pa0a inter=al ;aktu tertentu, mula%mula setiap 1am, selan1utn6a 0iperpan1ang se:ara 5ertahap sampai lansia ingin 5erkemih setiap ,%. 1am. 0 Mem5iasakan 5erkemih pa0a ;aktu%;aktu 6ang telah 0itentukan sesuai 0enganke5iasaan lansia. e Promte0 =oi0ing 0ilakukan 0engan :ara menga1ari lansia mengenal kon0isi 5erkemih mereka serta 0apat mem5eritahukan petugas atau pengasuhn6a 5ila ingin 5erkemih.Teknik ini 0ilakukan pa0a lansia 0engan gangguan 7ungsi kogniti7 25erpikir4.

Terapi 7armakologi O5at%o5at 6ang 0apat 0i5erikan pa0a inkontinensia urine a0alah: a 5 antikolinergik seperti O<65utinin, Propantteine, Di:6lomine Pa0a inkontinensia stress 0i5erikan al7a a0renergi: agonis, 6aitu pseu0oephe0rine untuk meningkatkan retensi urethra. : Pa0a s7ingter rela< 0i5erikan kolinergik agonis seperti

Bethane:hol atau al7a kolinergik antagonis seperti pra@osin untuk stimulasi kontraksi, 0an terapi 0i5erikan se:ara singkat. # Terapi pem5e0ahan Terapi ini 0apat 0ipertim5angkan pa0a inkontinensia tipe stress 0an urgensi, 5ila terapinon 7armakologis 0an 7armakologis ti0ak 5erhasil. Inkontinensia tipe o=er7lo; umumn6amemerlukan tin0akan pem5e0ahan untuk menghilangkan retensi urin. Terapi ini0ilakukan terha0ap tumor, 5atu, 0i=ertikulum, hiperplasia prostat, 0an prolaps pel=i:2pa0a ;anita4. 8 Mo0alitas lain Sam5il melakukan terapi 0an mengo5ati masalah me0ik 6ang men6e5a5kaninkontinensia urin, 0apat pula 0igunakan 5e5erapa alat 5antu 5agi lansia 6ang mengalamiinkontinensia urin, 0iantaran6a a0alah pampers, kateter, 0an alat 5antu toilet sepertiurinal. 2Potter, ,!!84

Pengka1ian Pengka1ian a0alah tahap a;al 0ari proses kepera;atan 0an merupakan suatu proses 6ang sistematis 0alam pengumpulan 0ata 0ari

5er5agai sum5er 0ata untuk menge=aluasi 0an mengi0enti7ikasi status kesehatan klien 2*6er et al, ,!!94. Pa0a tahap pertama 2pengka1ian4 ini kegiatan 6ang harus 0ilakukan a0alah mengumpulkan 0ata. Pengumpulan 0ata a0alah mengumpulkan in7ormasi sistematik tentang klien termasuk kekuatan 0an kelemahan klien. 2>arol Aestal &llen, ,!!C4. &0apun 0ata%0ata 6ang akan 0ikumpulkan 0ika1i pa0a asuhan kepera;atan kela6an 0engan 0iagnosa me0is Inkontinensia Urine: a I0entitas Klien Meliputi nama, 1enis kelamin, umur, agama-keper:a6aan, status perka;inan, pen0i0ikan, peker1aan, suku 5angsa, alamat, 0iagnosa me0is. 5 Keluhan Utama Pa0a kela6an Inkontinensia Urine keluhan%keluhan 6ang a0a a0alah nokturia, urgen:e, 0isuria, poliuria, oliguri, 0an staguri. : Ri;akat Pen6akit Sekarang Memuat tentang per1alanan pen6akit sekarang se1ak tim5ul keluhan, usaha 6ang telah 0ilakukan untuk mengatasi keluhan. 0 Ri;akat Pen6akit Dahulu &0an6a pen6akit 6ang 5erhu5ungan 0engan ISK 2In7eksi Saluran Kemih4 6ang 5erulang. pen6akit kronis 6ang pernah 0i0erita. e Ri;akat Pen6akit keluarga

&pakah a0a pen6akit keturunan 0ari salah satu anggota keluarga 6ang men0erita pen6akit Inkontinensia Urine, a0akah anggota keluarga 6ang men0erita DM, +ipertensi. 7 Pemeriksaan ?isik Pemeriksaan ?isik 6ang 0igunakan a0alah 2B %B94 : B (breathing) Ka1i pernapasan a0an6a gangguan pa0a pola na7as, sianosis karena suplai oksigen menurun. ka1i ekspansi 0a0a, a0akah kelainan pa0a perkusi. , B, (blood) Ter1a0i peningkatan tekanan 0arah, 5iasan6a pasien 5ingung 0an gelisah . B. (brain) Kesa0aran 5iasan6a sa0ar penuh # B# (bladder) Inspeksi :periksa ;arna, 5au, 5an6akn6a urine 5iasan6a 5au men6engat karena a0an6a akti=itas mikroorganisme 25akteri4 0alam kan0ung kemih serta 0isertai keluarn6a 0arah apa5ila a0a lesi pa0a 5la00er, pem5esaran 0aerah supra pu5ik lesi pa0a meatus uretra, 5an6ak ken:ing 0an n6eri saat 5erkemih menan0akan 0isuria aki5at 0ari In7eksi, apakah klien terpasang kateter se5elumn6a. Palpasi : Rasa n6eri 0i 0apat pa0a 0aerah supra pu5ik - pel=is, seperti rasa ter5akar 0i urera luar se;aktu ken:ing - 0apat 1uga 0i luar ;aktu ken:ing.

B8 (bowel) Bising usus a0akah peningkatan atau penurunan, &0an6a n6eri tekan a50omen, a0an6a keti0aknormalan perkusi, a0an6a keti0aknormalan palpasi pa0a gin1al.

B9 (bone) Pemeriksaan kekuatan otot 0an mem5an0ingkann6a 0engan ekstremitas 6ang lain, a0akah n6eri pa0a persen0ian.

Pengelompokan Data Pengelompokan 0ata a0alah 0ata 6ang telah 0ikelompokan, selan1utn6a 0ikelompokan menurut 0ata su56ekti7 a0alah menun1ukan persepsi 0an sensasi kela6an tentang masalah kesehatan 0an 0ata o56ekti7 a0alah in7ormasi 0imana pera;at 0apat melihat, merasakan, men0engar atau menghi0u. 2>arol Aestal &llen, ,!!C4

Diagnosa Kepera;atan Inkonteninsia stress 5erhu5ungan 0engan kelemahan otot pel=is 0an struktur 0asar pen6okongn6a. , Resiko in7eksi 5erhu5ungan 0engan inkontinensia, imo5ilitas 0alam ;aktu 6ang lama. . Resiko Kerusakan Integitas kulit 5erhu5ungan 0engan irigasi konstan oleh urine # Resiko Isolasi Sosial 5erhu5ungan 0engan kea0aan 6ang memalukan aki5at mengompol 0i 0epan orang lain atau takut 5au urine 8 Resiko keti0ake7ekti7an penatalaksaan program terapeutik

5erhu5ungan 0engan 0e7i:it pengetahuan tentang pen6e5a5 inkontinen,

penatalaksaan, progam latihan pemulihan kan0ung kemih, tan0a 0an ge1ala komplikasi, serta sum5e komonitas. 2Doenges, ,!!.4 K Inter=ensi Diagnosa I: Inkonteninsia 5erhu5ungan 0engan kelemahan otot pel=is a Tu1uan : Klien akan melaporkan suatu pengurangan - penghilangan inkonteninsia, klien 0apat men1elaskan pen6e5a5. 5 Kreteria +asil: melaporkan pengurangan inkontinensia , mampu mengukapkan pen6e5a5 inkontinensia 0an alasan untuk pera;atan : Inter=ensi : Ka1i ke5iasaan pola 5erkemih 0an 0an gunakan :atatan 5erkemih sehari. Rasional: untuk mengetahui ke5iasaan se5elum klien 5erkemih , Pertahankan :atatan harian untuk mengka1i e7ekti7itas program 6ang 0iren:anakan. Rasional: untuk mengetahui tingakt ke5erhasilan progaram 6ang 0iren:anakan . O5ser=asi meatus perkemihan untuk memeriksa ke5o:oran kan0ung kemih.

Rasional: untuk mengetahui a0a ti0akn6a ke5o:oran pa0a kan0ung kemih # Intruksikan klien 5atuk 0alam posisi litotomi, 1ika ti0ak a0a ke5o:oran, ulangi 0engan posisi klien mem5entuk su0ut #8, lan1utkan 0engan klien 5er0iri 1ika ti0ak a0a ke5o:oran6ang le5ih 0ulu. Rasional: untuk mengetahui posisi 6ang 0apat menim5ulkan ke5o:oran ketika 5atuk. 8 Pantau masukan 0an pengeluaran, pastikan klien men0apat masukan :airan ,!!! ml, ke:uali harus 0i5atasi. Rasional: untuk men:egah ter1a0in6a 0ehi0rasi aki5at poliuria 9 &1arkan klien untuk mengi0enti7ikasi otot 0in0ing pel=is 0an kekuatann6a 0engan latihan Rasional: untuk menam5ah pengetahuan pasien $ Kola5orasi 0engan 0okter 0alam mengka1i e7ek me0ikasi 0an tentukan kemungkinan peru5ahan o5at, 0osis - 1a0;al pem5erian o5at untuk menurunkan 7rekuensi inkonteninsia. Rasional: untuk mengatasi masalah 0engan terapi me0is , Diagnosa ,: Resiko in7eksi 5erhu5ungan 0engan inkontinensia, imo5ilitas 0alam ;aktu 6ang lama. a Tu1uan : Berkemih 0engan urine 1ernih tanpa keti0akn6amanan. 5 Kreteria +asil: urinalisis 0alam 5atas normal

, :

kultur urine menun1ukkan ti0ak a0an6a 5akteri.

Inter=ensi : Berikan pera;atan perineal 0engan air sa5un setiap shi7t. /ika pasien inkontinensia, :u:i 0aerah perineal sesegera mungkin. Rasional: Untuk men:egah kontaminasi uretra. , /ika 0i pasang kateter in0;elling, 5erikan pera;atan kateter ,< sehari 2merupakan 5agian 0ari ;aktu man0i pagi 0an pa0a ;aktu akan ti0ur4 0an setelah 5uang air 5esar. Rasional: Kateter mem5erikan 1alan pa0a 5akteri untuk memasuki kan0ung kemih 0an naik ke saluran perkemihan. . Pertahankan 0aerah urinaria 0alam kea0aan kering Rasional: untuk men:egah 5erkem5ang 5iakn6a 5akteri # Ikuti ke;aspa0aan umum 2:u:i tangan se5elum 0an sesu0ah kontak langsung, pemakaian sarung tangan4, 5ila kontak 0engan :airan tu5uh atau 0arah 6ang ter1a0i 2mem5erikan pera;atan perianal, pengososngan kantung 0rainse urine, penampungan spesimen urine4. Pertahankan teknik asepsis 5ila melakukan kateterisasi, 5ila mengam5il :ontoh urine 0ari kateter in0;elling. Rasional: Untuk men:egah kontaminasi silang. 8 /ika pasien mengunakan pempes sesering mungkin untuk 0iganti 1angan sampai menunggu sampai penuh atau le5ih 0ari ,#1am 5aru 0iganti Rasional: untuk men:egah ter1a0in6a in7eksi

Ke:uali 0ikontrain0ikasikan, u5ah posisi pasien setiap ,1am 0an an1urkan masukan sekurang%kurangn6a ,#!! ml - hari. Bantu melakukan am5ulasi sesuai 0engan ke5utuhan. Rasional: Untuk men:egah stasis urine.

$ a 5

*akukan tin0akan untuk memelihara asam urine. Tingkatkan masukan sari 5uah 5erri. Berikan o5at%o5at, untuk meningkatkan asam urine.

Rasional: &sam urine menghalangi tum5uhn6a kuman. Karena 1umlah sari 5uah 5erri 0iperlukan untuk men:apai 0an memelihara keasaman urine. Peningkatan masukan :airan sari 5uah 0apat 5erpengaruh 0alam pengo5atan in7eksi saluran kemih. . Diagnosa . : Resiko Kerusakan Integitas kulit 6ang 5erhu5ungan 0engan irigasi konstan oleh urine a 5 Tu1uan : Ti0ak ter1a0i kerusakan intergritas kulit Kreteria +asil: /umlah 5akteri D !!.!!! - ml. , . # : Kulit periostomal tetap utuh. Suhu .$E >. Urine 1ernih 0engan se0imen minimal.

Inter=ensi : Pantau penampilan kulit periostomal setiap C1am. Rasional: Untuk mengi0enti7ikasi kema1uan atau

pen6impangan 0ari hasil 6ang 0iharapkan.

I0enti7ikasi klien 6ang memungkinkan mengalami ulkus Rasional: untuk men6usun ren:ana kepera;atan agar 0aerah 6ang mengalami resiko tinggi ti0ak mengalami kerusakan

&n1urkan >u:i area setelah B&K, Rasional: untuk men:egah ter1a0in6a iritasi

5ilas 0an keringkan area setelah B&K Rasional : men:egah area lem5a5 0an men:egah

perkem5ang5iakan 5akteri 8 &n1urkan menggunakan pakaian 0alam 6ang 5ersih 0an men6erap air Rasional: untuk men:egah agar area tetap 5ersih 0an kering 9 &n1urkan untuk sesering mungkin mengu5ah posisi ti0ur Rasional: men:egah ter1a0in6a penekanan pa0a area tertentu 6ang terlalu lama $ &1arkan pen:egahan in7eksi kan0ung kemih Rasional: untuk menam5ah pengetahuan pasien C Pastikan pri=asi 0an ken6amanan klien ter1aga Rasional: Untuk menghormati 0an menghargai hak pasien # Diagnosa # : Resiko Isolasi Sosial 5erhu5ungan 0engan kea0aan 6ang memalukan aki5at mengompol 0i 0epan orang lain atau takut 5au urine a 5 Tu1uan: Klien ti0ak mengalami isolasi sosial Kreteria +asi*:

Pasien ti0ak malu lagi , : Pasien mau 5erinteraksi 0engan orang lain

Inter=ensi : Bakinkan apakah konseling 0ilakukan 0an atau perlu 0i=ersi urinaria, 0iskusikan pa0a saat pertama. Rasional: Mem5erikan in7ormasi tentang tingkat pengetahuan pasien - orang ter0ekat tentang situasi in0i=i0u 0an Pasien meneriman6a2:ontohF inkontinensia tak sem5uh, in7eksi4 , Dorong pasien - orang ter0ekat untuk mengatakan perasaan. &kui kenormalan perasaan marah, 0epresi, 0an ke0u0ukan karena kehilangan. Diskusikan Gpeningkatan 0an penurunanH tiap hari 6ang 0apat ter1a0i setelah pulang Rasional: Mem5erikan kesempatan menerima isu - salah konsep. Mem5antu pasien - orang ter0ekat men6a0ari 5ah;a perasaan 6ang 0ialami ti0ak 5iasa 0an 5ah;a perasaan 5ersalah pa0a mereka ti0ak perlu - mem5antu. Pasien perlu mengenali perasaan se5elum mereka 0apat meneriman6a se:ara e7ekti7. . Perhatikan perilaku menarik 0iri, peningkatan

ketergantungan, manipulasi atau ti0ak terli5at pa0a asuhan. Rasional: Dugaan masalah pa0a pen6esuaian 6ang memerlukan e=aluasi lan1ut 0an terapi le5ih e7ekti7. Dapat menun1ukkan respon ke0ukaan terha0ap kehilangan 5agian - 7ungsi tu5uh 0an ka;atir terha0ap penerimaan orang lain, 1uga rasa takut akan keti0akmampuan 6ang akan 0atang - kehilangan selan1utn6a pa0a hi0up karena kanker. # Berikan kesempatan untuk pasien - orang ter0ekat untuk meman0ang 0an men6entuh stoma, gunakan kesempatan untuk

mem5erikan tan0a positi7 pen6em5uhan, penampilan, normal, 0s5. Rasional: Meskipun integrasi stoma ke 0alam :itra tu5uh memerlukan ;aktu 5er5ulan%5ulan - tahunan, melihat stoma 0an men0engar komentar 20i5uat 0engan :ara normal, n6ata4 0apat mem5antu pasien 0alam penerimaan ini. Men6entuh stoma me6akinkan klien - orang ter0ekat 5ah;a stoma ti0ak rapuh 0an se0ikit gerakan stoma se:ara n6ata menun1ukkan peristalti: normal. 8 Berikan kesempatan pa0a klien untuk menerima

kea0aann6a melalui partisipasi 0alam pera;atan 0iri Rasional: Keman0irian 0alam pera;atan memper5aiki harga 0iri. 9 Pertahankan pen0ekatan positi7, selama akti=itas

pera;atan, menghin0ari ekspresi menghina atau reaksi men0a0ak. /angan menerima ekspresi kemarahan pasien se:ara pri5a0i. Rasional: Mem5antu pasien - orang ter0ekat menerima peru5ahan tu5uh 0an menerima akan 0iri sen0iri. Marah paling sering 0itun1ukkan pa0a situasi 0an kurang kontrol terha0ap apa 6ang ter1a0i 2ti0ak ter0uga4, 5ukan pa0a pem5eri asuhan $ Ren:anakan - 1a0;alkan akti=itas asuhan 0engan orang lain Rasional: Meningkatkan rasa kontrol 0an mem5erikan pesan 5ah;a pasien 0apat mengatasin6a, meningkatkan harga 0iri. C Diskusikan 7ungsi seksual 0an implan penis, 5ila a0a 0an alternati7 :ara pemuasan seksual.

Rasional: Pasien mengalami ansietas 0iantisipasi, takut gagal 0alam hu5ungan seksual setelah pem5e0ahan, 5iasan6a karena penga5aian, kurang pengetahuan. Pem5e0ahan 6ang mengangkat kan0ung kemih 0an prostat 20iangkat 0engan kan0ung kemih4 0apat mengganggu s6ara7 parasimpatis 6ang mengontrol ereksi pria, meskipun teknik ter5aru a0a 6ang 0igunakan pa0a kasus in0i=i0u untuk mempertahankan s6ara7 ini. 8 Diagnosa 8 : Resiko keti0ake7ekti7an penatalaksaan program terapeutik 6ang 5erhu5ungan 0engan 0e7isit pengetahuan tentang pen6e5a5 inkontinen, penatalaksaan, progam latihan pemulihan kan0ung kemih, tan0a 0an ge1ala komplikasi, serta sum5e komonitas a Tu1uan : klien tahu tetang penatalaksanaan progaram terapiutik 6ang 0iren:anakan pa0an6a 5 Kreteria +asil: Mengungkapkan pemahaman tentang kon0isi, pemeriksaan 0iagnostik, 0an ma:am terapeutik. , . : Keluhan 5erkurang tentang :emas atau gugup. 'kspresi ;a1ah rileks.

Inter=ensi : Ka1i tingkat pengetahuan klien RasionalF untuk mengetahui tingkat pengetahuan 0an :ara pen6ampaian in7ormasi 6ang tepat , Ka1i minat 5ela1ar klien Raional : minat 5ela1ar sangat menentukan pa0alam

penerimaan in7ormasi

Berikan kesempatan kepa0a klien 0an orang ter0ekat untuk mengekspresikan perasaan 0an harapann6a. Per5aiki konsep 6ang salah. Rasional: Kemapuan peme:ahan masalah pasien 0itingkatkan 5ila lingkungan n6aman 0an men0ukung 0i5erikan.

Berikan Pen1elasan pa0a pasien tentang prose0ur 6ang 0ilakukan Rasional: untuk mem5erikan pen1elasan agar pengetahuan pasien 5ertam5ah

Berikan kesempatan pa0a klien 5ertan6a apa 6ang 0ia ti0ak tahu Rasional: untuk mengurangi rasa takut atau gugup pasien.

9 a 5 :

Berikan in7ormasi tentang: Si7at pen6akit. Deskripsi singkat tentang ti0ur. Pemeriksaan setelah pera;atan. Bila in7ormasi harus 0i5erikan selama episo0e n6eri, pertahankan intruksi 0an pen1elasan singkat 0an se0erhana. Berikan in7ormasi le5ih 0etail 5ila n6eri terkontrol. Rasional: Pengetahuan apa 6ang akan 0irasakan mem5antu mengurangi ansietas, n6eri mempengaruhi prose 5ela1ar.

DAFTAR PUSTAKA &sma0i. ,!!C. Teknik Prose0ural Kepera;atan: Konsep 0an &plikasi. /akarta : Salem5a Me0ika. Darmo1o B. ,!!". Geriatri ilmu kesehatan usia lan1ut. '0isi keempat. /akarta: Balai Pener5it ?KUI. +ari6ati, Tutik S. 2,!!!4. Hubungan antara bladder retraining dengan proses pemulihan inkontinensia urin pada pasien stoke. Diakses 0ari http:--;;;.0igili5.ui.a:.i0-opa:-themes-li5ri,-0etail.1spI i0J$9.C$3lokasiJlokal pa0a tanggal 8 Mei ,!, +i0a6at, &. &limul. 2,!!94. Pengantar kebutuhan dasar manusia: aplikasi konsep dan proses keperawatan. /akarta: Salem5a Me0ika Potter, Patri:ia &. 2,!!84. Buku ajar fundamental keperawatan: Proses dan praktik. '0. #. /akarta: 'G> Doengoes, Maril6nn ', ,!!., Rencana Asuhan Buku Ke0okteran, 'G> Brunner3su00arth. ,!!.. eperawatan !edikal Bedah. /akarta: 'G> eperawatan : Pedoman untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, /akarta, Pener5it

Anda mungkin juga menyukai