Anda di halaman 1dari 11

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI S-1 FARMASI

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI UJI AKTIFITAS OBAT ANTIDIARE PADA HEWAN PERCOBAAN KELINCI

PENYUSUN NURYANTI 10012030 BOGOR 2013

KATA PENGANTAR

Laporan ini disusun dalam rangka pemenuhan rangkaian penilaian Mata Kuliah praktikum farmakologi bagi mahasiswa Semester V Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor tahun ajaran 2012/2013. Garis besar laporan ini meliputi pendahuluan, pembahasan, simpulan dan daftar pustaka. Puji dan syukur penyusun panjatkan pada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, makalah ini dapat disusun. Pada kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu demi tersusunnya laporan ini khususnya Bapak Sudrajat Sugiharta selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan. Laporan yang penyusun susun ini tidaklah lepas dari kesalahan, mengingat kemampuan dan pengetahuan penyusun yang terbatas. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik pembaca yang dapat membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Bogor,3 Februari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................ BAB I PENDAHULUAN .................................................................. A. Latar belakang ................................................................... B. Tujuan dan manfaat ............................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... A. Definisi diare ....................................................................... B. Klasifikasi diare .................................................................. C. Pengobatan diare ................................................................. BAB III ALAT,BAHAN dan METODE ............................................. A. Alat .................................................................................... B. Bahan ................................................................................. C. Metode ............................................................................... BAB IV HASIL ...................................................................................... BAB V PEMBAHASAN ...................................................................... i ii 1 1 2 3 3 4 5 8 8 8 8 10 11 13 iii iv

BAB VI KESIMPULAN ....................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. LAMPIRAN ...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perbedaan antara obat dan racun terletak pada dosisnya. Keduanya sama-sama senyawa kimia yang jika diberikan pada tubuh akan memberikan efek berbeda sesuai dosis yang diberikan. Berdampak menyembuhkan jika dosisnya tepat tapi mengakibatkan keracunan jika dosisnya berlebih. Racun merupakan zat kimia yang masuk dengan cara apapun dan dalam jumlah kecil yang dapat menimbulkan gangguan atau abnormalitas fisiokimia. Zat korosif bekerja dengan cara mengendapkan protein kulit sehingga kulit atau membrane mukosa akan rusak. Toksikan ada yang bekerja secara lokal dan general (umum). Senyawa kimia yang bekerja secara lokal dibagi menjadi beberapa derajat kerusakan respon lokal. Respon yang terjadi timbul di tempat yang direaksikan tanpa proses absorbsi. Tubuh manusia dan hewan hampir semuanya ditutupi oleh kulit, akibatnya kulit dapat terpapar berbagai jenis zat kimia misalnya kosmetik, produk rumah tangga, obat topical dan pencemaran industri, terutama di tempat kerja tertentu. Praktikum kali ini menggunakan senyawa kimia yang bekerja secara lokal (setempat), yaitu senyawa kimia yang bersifat irritansia dan protektiva. B. Tujuan 1. Supaya mahasiswa dapat mengetahui bentuk manifestasi efek local dari berbagai obat terhadap membrane mukosa berdasarkan cara kerjanya. 2. Supaya mahasiswa mengetahui sifat dan intensitas kemampuan obat yang merusak membrane dari berbagai obat yang bekerja local. 3. Supaya mahasiswa dapat merumuskan persyaratan-persyaratan farmakologik untuk obat-obat yang dipakai secara local.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Irritansia merupakan kelompok senyawa yang bekerja tidak selektif pada sel dan jaringan tubuh dengan cara merusak sel-sel atau bagian dari sel untuk sementara atau permanen. Reaksi yang bersifat ringan hanya akan merangsang fungsi sel, namun bila parah atau berlangsung lama akan merusak fungsi sel dan dapat menimbulakan kematian jaringan. Bergantung dari kekuatan kerja senyawa kimia tersebut, daya kerja irritansia dapat berupa rubefaksi (perangsangan setempat yang lemah), vesikasi (terjadi pembentukan vesikel), pustulasi (terbentuk pus), dan korosi (sel-sel jaringan rusak). Berikut ini adalah beberapa contoh obat dan zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan membrane mukosa : A. Kalium Permanganat (KMnO4)

Gambar II.1. rumus bangun KMnO4 Kalium permanganat memiliki nama lain yaitu chameleon mineral, CI 77755, kristal condys dan cairox. Merupakan kristal yang berwarna ungu menjadi kristal perunggu dan stabil. Apabila kontak dengan senyawa yang mudah menyala akan menyebabkan kebakaran dan dijauhkan dari senyawa pereduksi, asam kuat, material organik, peroksida, alkohol dan senyawa kimia logam aktif. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat. Bentuk fisiknya berupa Kristal warna ungu. Dari hasil penelitian toksisitas kalium permanganat adalah sebagai berikut:

Apabila dimakan oleh tikus dengan dosis 1090-2157 mg/kg mengakibatkan kematian sebanyak 50 % (LD50).

Apabila dimakan oleh wanita dengan konsentrasi terkecil 100 mg/kg mengakibatkan kematian.

Apabila dimakan oleh babi dengan dosis 1151 mg/kg mengakibatkan kematian sebanyak 50 % (LD50).

Berbahaya jika terjadi kontak kulit (yg mengganggu), dari kontak mata (yg mengganggu), dari proses menelan, dari inhalasi. Agak berbahaya dalam kasus kontak kulit (permeator). Korosif mungkin untuk mata dan kulit. Jumlah tergantung kerusakan jaringan panjang pada kontak. Kontak mata dapat menyebabkan kerusakan atau corneal kebutaan. Kontak kulit dapat menghasilkan radang dan blistering. Inhalasi zat akan menghasilkan iritasi ke perut usus atau saluran pernafasan, dicirikan oleh bersin dan batuk. Bila terhirup secara berlebihan dapat merusak paruparu,shock,tidak sadar dan dapat menimbulkan kematian. B. Asam klorida (HCl)

C. 1.

2.

3.

Gambar II.2. rumus kimia HCl Alkohol Identifikasi Bahaya a. Bentuk Fisik : Cairan b. Warna : Tak berwarna Tinjauan keadaan darurat : a. Mudah terbakar b. Menyebabkan iritasi mata c. Menyebabkan iritasi saluran pernapasan d. Jika tertelan menyebabkan pusing, kantuk, dan perasaan muak e. Hindarkan dari kulit dan pakaian, jangan menghirup uapnya, wadah hasus tertutup, gunakan ventilasi yang cukup, cuci tangan setelah menangani bahan. Dampak kesehatan a. Mata : Menyebabkan iritasi b. Kulit : Menyebabkan iritasi, berbahaya jika terserap dalam jumlah banyak c. Pernapasan : Menyebabkan iritasi saluran pernapasan

d. Pencemaran : Jika tertelan menyebabkan defresi, kantuk, menunjukkan gejala-gejala keracunan. D. Asam Salisilat (C7H6O2) Asam salisilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa ini juga biasa disebut o-hidroksibensaldehid, o-formilfenol atau 2-formilfenol. Senyawa ini stabil, mudah terbakar dan tidak cocok dengan basa kuat, pereduksi kuat, asam kuat, dan pengoksidasi kuat. Dari hasil penelitian ditetapkan apabila dimakan oleh tikus dengan dosis 520 mg/kg merupakan dosis yang mengakiibatkan kematian 50 % (LD50), dan apabila terkena kulitnya dengan dosis 600 mg/kg merupakan dosis yang mengakibatkan kematian 50 % (LD50). Sifat-sifat lain yang dimiliki oleh asam salisilat adalah sebagai berikut: 1 2 3 4 Panas jika dihirup, di telan dan apabila terjadi kontak dengan kulit. Iritasi pada mata Iritasi pada sauran pernafasan Iritasi pada kulit

E. Kalium iodida 1 Penghirupan:Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Gejala mungkin termasuk batuk dan sesak napas. 2 Tertelan:Dosis oral yang besar dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. 3 Kontak pada Kulit:Dapat menyebabkan iritasi dengan kemerahan dan rasa sakit. 4 5 Kontak Mata:Dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan nyeri. Paparan kronis:Menelan kronis iodida menghasilkan "iodism," yang dapat diwujudkan oleh ruam kulit,sakit kepala dan iritasi selaput lendir,Kelemahan, anemia, kehilangan berat badan, dan depresi umum juga dapat terjadi. F. Aspirin/asam asetil salisilat 1 Rumus bangun

Gambar II.3. rumus bangun aspirin 2 Indikasi : meringankan sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri otot, menurunkan demam. 3 Dosis : dewasa 500-600 mg/4jam sehari maksimum 4gram. Anak-anak 2-3 tahun 80-90 mg, 4-5tahun 160-240 mg, 6-8 tahun 240-320 mg,9-10 tahun 320-400 mg>11tahun400-480 mg. semua diberikan tiap 4 jam setelah makan. 4 5 Kontra indikasi : ulkus peptikum, kelainan perdarahan, asma. Efek samping : gangguan gastrointestinal, pusing, reaksi hipersensitif

G. Klorofom Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana (CHCl3). Kloroform dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius, meskipun kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap. Struktur molekulnya berbentuk tetrahedral. Efek samping pada kesehatan yang tidak diinginkan : 1 Inhalasi: a. Mengganggu saluran pernapasan. b. Menyebabkan efek system saraf pusat, termasuk sakit kepala, mengantuk, pusing. c. Paparan konsentrasi yang lebih tinggi dapat mengakibatkan ketidaksadaran dan bahkan kematian. d. Dapat menyebabkan luka hati dan gangguan darah. 2 Tertelan: a. Menyebabkan nyeri di dada. b. Muntah dalam jumlah besar. c. Gejala yang ditimbulkan mirip dengan gejala pada inhalasi. 3 Kontak kulit: a. Menyebabkan iritasi kulit yang dapat mengakibatkan kemerahan dan sakit b. Kontak mata:Uap dan percikan dapat menyababkan rasa sakit ,Iritasi mata bahkan kerusakan pada mata. 4 Kronis:

a. Uap dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati, ginjal, jantung dan sistem saraf.. b. Kontak dengan cairan dapat menyebabkan iritasi kronis pada kulit disertai pengeringan, keretakan dan dermatitis(Anonim, 2011). BAB III ALAT,BAHAN DAN METODE A. Alat 1 2 3 4 5 6 B. Bahan 1 2 3 4 5 6 7 8 NaCl Larutan KMnO4 Larutan aspirin Larutan KI Larutan asam salicylat Alcohol 70% Chloroform Asam chloride pekat Pisau Pinset Beaker glass Kaca preparat Mikroskop Kertas saring

C. Metode 1 2 Kelinci dibius terlbih dahulu menggunakan chloroform. Usus dan kulit diambil dan dipotong sepanjang 5cm dan diletakkan diatas kertas saring. 3 Cairan obat yang akan diujikan diteteskan pada masing-masing jaringan dan didiamkan selama 15menit,cairan berlebih diserap menggunakan kertas saring.

Pada jaringan yang sudah diteteskan dengan obat lalu direndam dalam cairan obat uji selama 15menit.

Setelah pengamatan selesai,masing-masing jaringan dipotong tipistipis dan dilihat dibawah mikroskop untuk melihat efek kerusakannya.

BAB IV HASIL A. Data pengamatan Nama obat dan Warna zat kimia awal Usus Setelah penetesa n obat Warna akhir setelah direndam Warna awal Kulit Setelah penetsa n obat Warna akhir setelah direnda m Alcohol 70% Kuning kemerah an,tipis warna menjadi putih pucat dan agak tebal HCl pekat Kuning kemerah an,tipis Putih kecoklat an dan mengker ut Putih kecoklata n dan lembek Putih kemera han Putih pucat Putih pucat,le mbek dan mengker ut KMnO4 Kuning kemerah an Ungu kecoklat an Hitam,me ngkerut dan kaku Putih kemera han Coklat Coklat dan kaku Pucat kekuninga n dan menjadi tebal Putih kemera han Putih pucat Putih kekuning an dan kaku

Acetosal Kuning /aspirin kemerah an

Putih dan agak kering

Putih

Putih

Putih kekuni ngan

Putih susu,kak u dan mengker ut

susu,meng kemera kerut dan kaku han

Acid salicyl

Kuning kemerah an

Putih pucat,le mbek

Merah pucat segar dan lembek

Putih kemera han

Kuning

Kuning kecoklat an

Kalium iodida

Kuning kemerah an

Merah dan lembek

Coklat kemeraha n dan lembek

Putih kemera han

Putih kekuni ngan

Putih kekuning an dan lembek

B. Gambar pengamatan

Anda mungkin juga menyukai