Anda di halaman 1dari 8

Tugas Proposal Ekonomi Internasional Dampak Perdagangan Bebas (Globalisasi) Terhadap Ekonomi Politik Indonesia

Nama Npm

: Mailia Eka Putri : 1010011111007

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Proses interaksi dan saling pengaruh-mempengaruhi, bahkan pergesekan kepentingan antar bangsa terjadi dengan sangat cepat dan menyangkut masalah yang semakin kompleks. Batas-batas teritorial negara pun sekarang tidak lagi menjadi pembatas bagi kepentingan masing-masing negara. Di bidang ekonomi dan politik terjadi persaingan seperti perdagangan bebas yang semakin ketat, sehingga semakin mempersulit posisi negara-negara miskin. Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan mengasingkan diri dari pergaulan internasional itu, terutama dalam perdagangan bebas. Andaikata terasingkan pun, tentunya Indonesia tidak akan mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri. Yang artinya, bahwa di dalam hubungan internasional itu ada suatu hubungan serta ketergantungan antara satu negara dengan negara yang lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut, tentunya memberikan tekanan global tersendiri bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia khususnya. Yang mana akan memberikan efek ataupun dampak positif maupun negatif. Dan dari dampak-dampak tersebut diperlukan suatu antisipasi agar keadaan ekonomi politik Indonesia mengalami stabilitas serta tidak mengalami kemunduran yang lebih jauh. Maka dari itu, penulis akan membahas dan mengkaji dampakdampak perdagangan bebas terhadap bidang ekonomi politik serta bagaimana cara mengantisipasinya, dimana cara atau upaya antisipasi tersebut ada yang sudah terealisasi untuk diterapkan dan ada juga yag belum, di dalam makalah yang berjudul Dampak Perdagangan Bebas terhadap Ekonomi Politik Indonesia serta Antisipasinya.

b.Rumusan masalah

Adapun karena terdapat ketentuan yang membatasi penulisan proposal ini dan adanya keterbatasan waktu, maka penulis memfokuskan permasalahan makalah ini hanya pada: a. Apa sajakah dampak-dampak perdagangan bebas terhadap bidang ekonomi politik Indonesia? b. Bagaimana upaya Indonesia dalam mengantisipasi dampak-dampak perdagangan bebas terhadap bidang ekonomi politik itu sendiri? c. Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui dan memahami apa saja dampak-dampak akibat adanya perdagangan bebas terhadap bidang ekonomi politik di Indonesia. b. Mengetahui bagaimana upaya yang ditempuh Indonesia dalam mengantisipasi dampak-dampak euforia perdagangan bebas agar tidak sampai mengganggu stabilitas ekonomi politik Indonesia. d. Manfaat Penulisan a. Dapat mengetahui dan memahami apa saja dampak-dampak terhadap bidang ekonomi politik akibat adanya perdagangan bebas di Indonesia. b. Memberikan pengetahuan dan pengalaman pada pembaca, tentang upaya apa saja yang ditempuh Indonesia, baik itu yang sudah terealisasi untuk diterapkan maupun belum dalam mengatasi dampak-dampak dari perdagangan bebas di bidang ekonomi politik agar tidak sampai mengganggu stabilitas nasional, sehingga dapat untuk perbaikan Indonesia ke depan. e. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian normatif (kepustakaan). Penelitian normatif adalah penelitian kepustakaan. . Studi kepustakaan dilakukan dengan maksud memperoleh data sekunder yaitu melalui serangkaian kegiatan membaca, mengutip, menelaah yang berkaitan dengan permasalahan.

Data-data dalam penelitian ini bersumber pada data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka . 2. Bahan atau materi penelitian Data sekunder dalam penelitian ini berupa: Bahan sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan seperti hasil karya ilmiah, surat kabar, buku-buku pedoman dan internet. 3. Teknik Pengumpulan Data Di dalam proposal ini menggunakan dua jenis alat pengumpul data yaitu: Studi dokumen atau studi kepustakaan yaitu, dengan mempelajari kepustakaan atau literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan. 4. Analisis Data Dalam rangka menjawab pertanyaan, setelah informasi berupa bahan-bahan diperoleh dan dianalisis, kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk laporan yang berbentuk skripsi.

BAB II PEMBAHASAN

Di zaman yang serba modern seperti saat ini, perdagangan bebas telah menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Hampir seluruh negara di dunia telah dipengaruhi oleh sistem ekonomi perdagangan bebas, atau yang dikenal dengan free trade ini. Perlu kita ketahui bahwa globalisasi ini merupakan sebuah sistem yang berani menembus ruas dunia sehingga menghilangkan batas-batas negara. Namun, perlu dicatat pula bahwa globalisasi tidak akan pernah ada jika negara itu benar-benar tidak ada. Dalam globalisasi sebenarnya peran negara yang paling utama adalah sebagai alat pengukur, yang bisa menyebabkan seseorang tahu globalisasi tengah berperan jika dia tidak sedang berhubungan dengan temannya yang berada di negara lain atau bisa juga jika dia tidak sedang menggunakan produk dari negara lain. Maka dari itu, negara mempunyai peran besar yaitu sebagai pengukur keberadaan sistem globalisasi ini. Di samping itu, peran negara adalah menjalankan sedikit urusan yang tidak bisa dikerjakan sendiri oleh individu, yaitu memaksimalkan kesejahteraan individu seperti dengan pembentukan sistem hukum, jaminan keamanan nasional, dan pembuatan uang. Pertumbuhan perdagangan dunia pun meningkat secara drastis. Akselerasi trend ini yang diharapkan terjadi oleh kaum liberal seiring dengan semakin meningkatnya teknologi informasi dan telekomunikasi. Dengan semakin terintegrasinya perdagangan dunia, maka hubungan perekonomian negara-negara akan semakin interdependen. Akan tetapi proyeksi ini menyimpan beberapa permasalahan terutama dengan semakin berkembangnya praktek neomerkantilisme oleh Amerika Serikat, hegemoni dunia yang sedang menuruni puncak popularitas ekonomi akibat krisis finansial global yang belum lama ini melanda. Wacana perdagangan bebas sebagai jalan menuju kesejahteraan masih terus diperdebatkan khususnya di Indonesia. Di media massa masih sering termuat berbagai retorika politisi maupun pemain industri dalam negeri yang meneriakkan pentingnya proteksionisme. Kemudian meskipun telah banyak literatur ilmu ekonomi yang

menunjukkan secara meyakinkan bahwa perdagangan bebas membawa lebih banyak manfaat bagi banyak orang dari pada sebaliknya, namun tampaknya hal itu saja belum cukup untuk membimbing pembuatan kebijakan publik yang lebih cenderung tunduk pada kekuatan lobi pro proteksi. Meski demikian, sebagian dari pengambil kebijakan Indonesia (pemerintah) percaya pada manfaat perdagangan bebas juga, terbukti dari tarik-ulur yang kadangkala muncul di media massa kita. Perhitungan ekonomi politik pastilah penyebab tarik-menarik

ini. Harus diakui pembuatan kebijakan memang perlu perencanaan dan perhitungan yang matang. Era globalisasi yang telah dimulai bukan saja berpengaruh pada hubungan luar negeri bangsa ini, namun lebih dari itu, asumsi dasar perekonomian nasional juga sebenarnya telah semakin bergeser. Indonesia yang memiliki basis perekonomian kerakyatan, tentunya mengalami tantangan terhadap paham ekonomi liberal yang berasaskan kompetisi bebas dan bersifat individu maupun kelompok. Era perdagangan bebas yang menjadi salah satu senjata dari ekonomi liberal, saat ini telah ada di depan mata, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang meratifikasinya. Harapan kita sekarang hanyalah adanya kesiapan dan kemampuan secara mental, sistem sosial budaya, politik, serta ekonomi bangsa kita dalam menghadapi ancaman globalisme-kapitalistik ini. Sehingga tidak memudahkan

pengintegrasian perekonomian Negara Indonesia ke dalam genggaman para pemodal negaranegara kaya.

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan Dari pembahasan dalam bab sebelumnya, dapatlah ditarik suatu kesimpulan seperti di bawah ini: 1. Dampak positif yang ditimbulkan akibat adanya perdagangan bebas di Indonesia terhadap bidang ekonomi politik, seperti memperluas pasar dan menambah

keuntungan serta adanya transfer teknologi, ternyata tidak dirasakan secara signifikan oleh segala kalangan. Justru yang dirasakan adalah pertama peran negara sebagai alat untuk mensejahterakan rakyat semakin tereduksi oleh kekuatan pasar yang tidak mempunyai agenda sosial dan usaha pengentasan kemiskinan. Kedua, Adanya hambatan nontarif yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran, kemiskinan, ketidakseimbangan, dan lumpuhnya perekonomian nasional. 2. Beberapa upaya yang telah maupun belum terealisasi ditempuh oleh pemerintah Indonesia dalam mengatasi dampak-dampak dari perdagangan bebas di bidang ekonomi politik, antara lain yang paling mendasar dan pokok ialah dengan memperbaiki kebijakan ekonomi politik Indonesia terkait dengan perdagangan bebas, menanamkan pendidikan cinta produk dalam negeri sejak dini, serta meningkatkan kualitas produk-produk di dalam negeri. b. Saran Saran dari penulis yang mungkin dapat memberikan sedikit masukan ialah: 1. Pemerintah perlu memperhitungkan kembali sistem ekonomi Indonesia yang Bebas Aktif, serta harus bisa bertindak tegas dan berpedoman pada falsafah Bangsa Indonesia yaitu Pancasila dalam setiap mengambil kebijakan. 2. Kemudian upaya antisipasi yang belum terealisasi tersebut hendaknya segera dilaksanakan apabila dirasa dapat menstabikan ekonomi politik Indonesia. 3. Serta sebaiknya pengalaman dalam sejarah perkembangan bangsa Indonesia yang telah lalu dijadikan guru yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai