Anda di halaman 1dari 54

PERENCANAAN

MESIN LISTRIK
Silabi Mata Kuliah
Perencanaan Mesin Llistrik
 Prinsip perencanaan mesin listrik
BAB I

PRINSIP PERENCANAAN
MESIN LISTRIK
PE RENCAN AAN M ES IN
LIST RIK
 Prinsip-prinsip perencanaan mesin-mesin
listrik :
 Perencanaan didefenisikan sebagai perwujudan
kreasi secara fisik sebuah konsep
teori,perencanaan dalam ilmu teknik adalah
penerapn ilmu teknologi dan produksi sebuah
mesin yang memiliki efisiensi dan nilai ekonomi.
 Dalam rekayasa penggunaan faktor ekonomi
merupakan masalah yang prinsip dalam sebuah
disain, jika harga dan waktu operasi dihilangkan
sebagai suatu masalah maka hasilnya perencanaan
tidak terlalu bernilai.
 Pertimbangan utama perencanaan yang
baik :

 Biaya

 Lama operasi
 Performance

 faktor -faktor disain

 Gaya mekanik

 Medan elektromagnetik
Str uktur dasa r d ari m edan
ele ktroma gnetik p ada sebuah
mesin
 Rangkaian magnetik : Digunakan untuk
lintasan medan magnet yang berada pada celah
udara stator dan rotor,
 Rangkaian listrik berada pada belitan stator
dan rotor
 Rangkaian dielektrik yaitu : berisi sebuah
isolasi yang disyaratkan bagi konduktor pada
belitan.
 Rangkaian thermal : digunakan untuk disipasi
panas yang diakibatkan oleh rugi daya.
 Bagian-bagiaan mekanik : merupakan bagian
mekanik yang utama yaitu : Frame, poros, roda
gigi.
Bat asan per encanaan : yait u batasan
perencanaan yang dapat digunakan
untuk bahan fasil itas- fasil itas yang
di persyaratkan.

 Saturasi (Titik jenuh): bahan yang


digunakan feromagnetik yang memiliki
tingkat titik jenuh yang tingi
 Kenaikan temperatur: kenaikan suhu
pada mesin tergantung pada tingkat
isolasi dan pendinginan.
 Isolasi: Isolasi yang digunakan ber
dasarkan standart elektro, mekanis dan
thermal.
Bat as an perencanaan : yait u bat asan
perenc anaan yang dapat digunakan untu k
bahan fasilit as-f asilit as yan g
di persyaratkan.

4. Efisiensi: effisiensi yang direncanakan


sebaiknya memiliki efiesiensi yang tingi
dengan menekan biaya operasi.
5. Bagian mekanis: bagian mekanis yang
direncanakan harus memiliki dan sesuai
persyaratan keselamatan.
6. Komutasi: Komutasi sangat penting untuk
mesin dengan komutator yaitu pada batas
maksimum keluaran.
Bat asan p er enc ana an : yait u bata san
per enc an aan y ang da pat dig un aka n u nt uk
bah an f asil it as-f asili tas ya ng
dipersyar atk an .

7. Power faktor (Faktor daya): faktor daya


yang dihasilkan harus tinggi.
8. Spesifikasi konsumen: yaitu batasan
spesifikasi yang diharapkan oleh
konsumen dan sesuai dengan batasan
perakitannya.
9. Standar spesifikasi: Standar ini digunakan
untuk menentukan kualitas perakitan
mesin dan perencanaannya.
Trend Per erencanaan mesi n l istri k .

 Proses
perencanaan mesin dibagi
menjadi 3 perencanaan utama :

1. Disain elektromagnetik
2. Disain mekanis
3. Disain thermal
Tek nik p era kita n me sin.
1. Perakitan mesin dengan daya keluaran
yang besar : beberapa variasi kapasitas
daya dimulai dari ratusan watt sampai
megawatt,dengan kecepatan putar yang
bervariasi, hal ini dianjurkan merujuk
pada beberapa spesifikasi yang meliputi :
a. Ukuran minimum mesin
 b. Ukuran konduktor
 C. Ukuran maksimum mesin
Tek nik p era kita n me sin.

2. Effisiensi dan kapasitas overload : hal ini


diperlukan sebagai pertimbangan sebagai
pengembangan teknik pendinginan dan
pengurangan rugi-rugi daya.
3. Bahan magnetik : Digunkan bahan
magnetik dengan permeabilitas tinggi
agar kerapatan fluks memiliki daya
keluaran yang tinggi.
4. Bahan isolasi : harus memiliki tingkat
temperaur yang tinggi untuk mengisolasi
bagian-bagian akibat pemanasan.
Tek nik p era kita n me sin

5. Beban Elektromekanik : Beban


elektromekanik mempertimbagkan
konstruksi disain.
6. Pengurangan Biaya : Untuk mengurangi
biaya produksi digunakan teknik produksi
secara terpisah.
7. Multiguna : mesin dapat dioperasikan pada
lingkungan dan kondisi yang berbeda-
beda.
Prins ip dasar : Ba gian ini m erupakan
bagi an di sain yang melip uti isola si,
ventilasi, dan p endi nginan .

 Hukum Faraday 1, 2, 3
 Hukum Biot Savart:
 Hukum Lenz
Prins ip -p rin sip Pe ran canga n
Mesin L istri k
I. Perancangan Mesin-mesin

Rancangan dapat diartikan sebagai


realisasi bentuk fisik yang kreatif dari
konsep-konsep teoritis. Perancangan teknik
merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan,
teknologi, dan penemuan-penemuan baru
untuk membuat mesin-mesin yang dapat
melakukan berbagai pekerjaan dengan
ekonomis dan efisien.
Pera ncanga n M esin -me sin

 Ilmu teknik merupakan aplikasi ekonomis dari


prinsip ilmiah atas berbagai permasalahan
perancangan praktis. Apabila unsur biaya dan
daya tahan dari suatu desain diabaikan, maka
rancangan tersebut dapat dikatakan tidak
memiliki nilai teknis. Permasalahan dalam
perancangan dan produksi mesin-mesin listrik
adalah membuat suatu mesin yang
seekonomis mungkin serta memenuhi
spesifikasi dan kriteria yang ditentukan. Jadi,
perancangan berada di bawah permasalahan
produksi ekonomis.
Pera ncang an M esin -me sin

Pertimbangan utama dalam membuat


rancangan yang baik sebagai berikut.
1. Biaya
2. Tahan lama
3. Pemenuhan atas kriteria yang
disebutkan dalam spesifikasi
Faktor-fa kto r Ra ncang an

Tenaga mekanis yang digunakan untuk


menggerakkan mesin listrik dapat
dihasilkan baik dari medan elektrostatis
maupun elektromagnetik karena kedua
menyimpan energi. Pada mesin
elektrostatis, kerapatan energi dibatasi
oleh kekuatan dielektris dari bahan yang
digunakan.
Faktor-fa kto r Ra ncang an

 Contohnya, jika menggunakan udara maka nilai


maksimum intensitas listriknya adalah 3 MV/m
(berdasarkan tabel dielektris) dan dengan kerapatan
energi sebesar 40 J/m3. Pada mesin elektromagnetik,
pengaruh magnetik digunakan untuk menghasilkan tenaga
dan tidak ada batasan dalam medan magnet. Namun, nilai
maksimum kerapatan flux yang dapat digunakan sebesar
1,6 Wb/m2 karena pada titik jenuh ini terdapat bahan
ferromagnetik yang diperlukan untuk melengkapi
rangkaian magnetik mesin. Hal tersebut membatasi
kerapatan energi pada celah udara sebesar 1 MJ/m3.
Kerapatan energi tersebut kira-kira sebesar 25.000 pada
medan listrik
Faktor-fa kto r Ra ncang an

 Struktur dasar mesin rotasi listrik


elektromagnetik dapat dilihat pada
Gambar 1.1. Mesin tersebut terdiri dari
beberapa bagian berikut ini.
 Rangkaian Magnet. Bagian ini
menyediakan jalur fluks magnetik dan
terdiri dari celah udara, gerigi stator dan
rotor, serta inti stator dan rotor.
Fakto r-fa kto r Ra ncang an
Faktor-fa kto r Ra ncang an

 Rangkaian Listrik. Bagian ini terdiri dari kipas stator


dan rotor. Kipas transformator atau mesin rotasi
menyalurkan energi listrik dari dan ke area kerja dan
berkaitan dengan produksi emf dan pembangkitan
energi magnetomekanis. Kipas tersebut terbuat dari
bahan konduktor isolasi yang sesuai.
 Rangkaian Dielektrik. Bagian ini terdiri dari bahan
isolasi yang diperlukan untuk mengisolasi setiap
konduktor dari konduktor lainnya dan kipas dengan
intinya. Bahan isolasinya terbuat dari bahan non logam
dan dapat terbuat dari bahan organik maupun
anorganik, serta alami atau sintetis.
Faktor-fa kto r Ra ncang an

 Rangkaian Termal. Bagian ini


merupakan model dan media bagi
proses untuk menghilangkan panas
yang dihasilkan mesin akibat adanya
rugi daya.
 Bagian-bagian Mekanis. Bagian-
bagian mekanis yang penting pada
mesin listrik antara lain rangka, gotri,
dan batang besi.
Batasan-b atasan d ala m
Pera ncangan

 Titik jenuh. Mesin elektromagnetis menggunakan


bahan feromagnetik. Kerapatan fluks magnetik
maksimum yang diperbolehkan ditentukan oleh tingkat
kejenuhan bahan feromagnetik yang digunakan. Nilai
kerapatan fluks yang tinggi mengakibatkan biaya yang
tinggi pada sistem.
 Peningkatan temperatur. Bagian yang paling mudah
rusak dari sebuah mesin adalah isolasinya. Masa
operasi suatu mesin tergantung kepada jenis bahan
isolasi (insulan) yang digunakan dan usia bahan isolasi
tersebut bergantung kepada peningkatan temperatur
mesin. Apabila bahan isolasi dioperasikan melebihi
temperatur maksimum yang diijinkan, maka usia
pemakaiannya akan menurun drastis.
Batasan-b atasan d ala m
Pera ncangan

 Isolasi. Bahan isolasi yang digunakan pada mesin


harus dapat menahan tekanan elektrik, mekanik, dan
termal yang dihasilkan oleh mesin. Kekuatan mekanis
isolator tersebut sangat penting penting dalam sebuah
transformator. Tekanan yang tinggi dihasilkan pada
saat kipas sekunder transformator dihubung singkat
dengan bagian primer. Oleh karena itu, ketika
merancang isolasi pada suatu transformator beberapa
hal harus diperhatikan pada kemampuan isolasi untuk
menahan tekanan mekanik yang cukup besar (yang
mungkin dapat terjadi) yang dihasilkan pada kondisi
hubung singkat selain operasi elektris dan panas yang
terjadi
Batasan-b atasan d ala m
Pera ncangan

 Efisiensi. Nilai efisiensi suatu mesin harus sebesar


mungkin untuk mengurangi biaya operasi. Dalam rangka
merancang mesin yang sangat efisien, pemuatan
magnetik dan elektris haruslah rendah dan hal ini
membutuhkan penggunaan bahan yang besar (besi
ataupun tembaga dan aluminium). Oleh karena itu, biaya
awal untuk membuat mesin yang dapat menghasilkan
efisiensi tinggi sangat tinggi sementara biaya operasinya
rendah.
 Bagian-bagian mekanis. Konstruksi mesin listrik harus
memenuhi berbagai persyaratan teknologi. Konstruksi
tersebut harus sesederhana mungkin dan mudah diangkut
atau dipindahkan dengan menggunakan sedikit tenaga.
Namun, penerapan teknologi harus memenuhi
persyaratan performa teknis, keandalan, dan ketahanan.
Batasan-b atasan d ala m
Pera ncangan

 Pertukaran. Masalah pertukaran sangat


penting pada mesin pemutar sehingga batas
maksimum putaran yang dihasilkan dapat
diperoleh. Contohnya, saat ini daya keluaran
maksimum satu unit mesin DC kira-kira 10
MW dan batasan ini semata-mata
berdasarkan permasalahan pertukaran.
 Faktor daya. Faktor daya yang buruk
mengakibatkan arus yang besar pada daya
yang sama sehingga ukuran konduktor yang
diperlukan menjadi besar.
Batasan-b atasan d ala m
Pera ncangan

 Spesifikasi konsumen. Batasan-batasan yang


ditentukan oleh spesifikasi konsumen pada desain
mesin-mesin listrik sudah jelas. Spesifikasi yang
tercantum pada permintaan konsumen harus
dipenuhi dan rancangan yang dikembangkan pun
harus memenuhi segala spesifikasi serta
persyaratan ekonomi yang ditetapkan oleh pabrik.
 Spesifikasi standar. Semua spesifikasi tersebut
merupakan tuntutan terbesar terhadap rancangan
mesin karena baik pabrik maupun konsumen tidak
dapat mengabaikannya begitu saja.
Tren Mo dern d ala m
Pe ra ncangan Me sin Lis tr ik
 Perancangan mesin-mesin listrik dianggap sebagai
ilmu pengetahuan sekaligus seni. Disebut ”ilmu
pengetahuan” karena memenuhi dan menerapkan
prinsip-prinsip fisika dan matematika yang telah diuji
melalui penelitian, disebut sebagai ”seni” karena
seringkali tidak cukup hanya dengan mengandalkan
penerapan prinsip-prinsip tersebut untuk
menghasilkan rancangan yang tepat dan ekonomis.
Rancangan yang tepat dapat diperoleh dengan
menggunakan perhitungan dan intuisi serta
pemahaman yang baik terhadap segala persyaratan
perancangan.
Tren Mo dern d ala m
Perancangan Me sin L istrik

 Proses perancangan sebuah mesin


dapat dibagi menjadi tiga masalah
perancangan utama, yaitu:
 (i) perancangan elektromagetik,

 (ii) perancangan mekanis, dan

 (iii) perancangan termal.


Teknik Pr oduksi Me sin yang
Mo dern

1. Mesin listrik modern ditandai dengan adanya variasi daya


keluaran yang sangat bervariasi. Rentang dayanya mulai
satu watt hingga beberapa ratus megawatt dari satu unit
pembangkit. Jadi, rasio daya keluaran dari mesin yang
terkecil hingga mesin yang terbesar adalah 1 : 1010.
Rentang kecepatan rotasi mesin listrik sangat
panjang. Satu mesin dapat memiliki kecepatan beberapa
putaran per detik sementara yang lainnya dapat
mencapai beberapa ribu putaran per detik. Bidang
aplikasi yang luas serta rentang daya keluaran dan
kecepatan operasi yang panjang dari mesin listrik
menimbulkan berbagai jenis konstruksi mesin.
Teknik Pr oduksi Me sin yang
Mo dern

 Jenis konstruksi yang diadaptasi bergantung kepada


daya keluaran mesin dan kecapatan rotasinya. Jadi,
klasifikasi mesin listrik dapat disusun berdasarkan
konstruksi mesin serta pembagian daya keluaran
dan kecepatan putarnya.
 Tidak ada klasifikasi mesin berdasarkan konstruksi
dan daya keluaran yang digunakan saat ini. Namun,
klasifikasi mesin listrik yang terinci dapat disusun
karena mesin-mesin dengan daya keluaran yang
tinggi memiliki fitur-fitur konstruksi yang mirip.
Klasifikasi yang direkomendarikan sebagai berikut.
Teknik Pr oduksi Me sin yang
Mo dern

Mesin ukuran kecil. Mesin-mesin listrik yang memiliki daya


sampai dengan 750 W dapat digolongkan ke dalam mesin
ukuran kecil.
Mesin ukuran sedang. Mesin-mesin yang daya keluarannya
mulai dari bebrapa kilowatt sampai kira-kira 250 kW dapat
digolongkan sebagai mesin ukuran sedang.
Mesin ukuran besar. Mesin-mesin dengan daya keluaran mulai
dari 250 kW sampai 5000 kW disebut sebagai mesin ukuran
besar. Mesin-mesin ini biasanya dirancang dan diproduksi
berangkaian serta memiliki rentang daya tertentu.
Mesin ukuran ekstra besar. Mesin-mesin ini dibuat berdasarkan
pesanan khusus konsumen untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Oleh karena itu, mesin-meisn ukuran besar
dirancang berdasarkan persyaratan tertentu. Daya keluaran
mesin-mesin tersebut dapat mencapai ratusan megawatt
Teknik Pr oduksi Me sin yang
Mo dern

2. Karakteristik kedua yang amat penting dalam pembuatan mesin


listrik modern adalah kecenderungan untuk membuat mesin
yang ukurannya lebih kecil dan membutuhkan bahan yang
lebih sedikit tetapi memiliki efisiensi dan kapasitas yang
sama. Peningkatan daya dengan ukuran mesin yang lebih
kecil tetapi dan menghasilkan performa yang baik menjadi
mungkin untuk diwujudkan karena adanya pengembangan
teknologi.
a. Pengembangan dan perbaikan teknologi dalam bidang produksi
bahan konduktor telah dilakukan dan menghasilkan
penurunan rugi daya mesin yang signifikan.
b. Pengembangan sistem pendinginan dan ventilasi mesin juga
telah dilakukan. Metode baru jauh lebih efektifdalam
menyerap panas yang dihasilkan mesin.
Teknik Pr oduksi Me sin yang
Mo dern

3. Karakteristik utama yang ketiga dalam pembuatan mesin listrik


modern adalah penggunaan bahan magnetik yang memiliki
permeabilitas tinggi, rugi yang rendah, dan kekuatan mekanis
yang tinggi. Bahan yang digunakan memungkinkan adanya
kerapatan fluks yang tinggi dan menghasilkan ukuran mesin
yang lebih kecil serta peningkatan daya keluaran.
4. Kemajuan yang signifikan dalam pengembangan bahan isolasi
telah dicapai dan penggunaan bahan-bahan baru pun banyak
digunakan pada mesin-mesin saat ini. Bahan isolasi ini
mampum menahan temperatur yang lebih tinggi. Karena
kualitas mesin banyak bergantung pada bahan isolasi yang
digunakan, maka keluaran yang lebih besar dimungkinkan
untuk diperoleh dengan adanya penggunaan bahan isolasi
tersebut. Dengan kata lain, penggunaan bahan isolasi yang
lebih baik memungkinkan ukuran mesin yang sama digunakan
pada daya keluaran yang sama.
Teknik Pr oduksi Me sin yang
Mo dern

5.Pembuatan mesin modern ditandai dengan adanya


pembebanan elektromagnetik yang lebih besar pada
bagian aktifnya serta peningkatan beban mekanis pada
material konstruksinya.
6. Untuk mempercepat proses pembuatan mesin dengan
biaya yang lebih rendah, teknik produksi yang telah
dikembangkan dan diperbaharui diterapkan pada bagian-
bagian mesin individual.
7. Mesin listrik modern memiliki beragam bidang aplikasi.
Mesin-mesin tersebut digunakan pada berbagai bidang
dan kondisi operasional yang beragam. Perancangan dan
pembuatannya harus membuat mesin tersebut bekerja
dengan baik pada kondisi yang diinginkan.
Prin sip Dasa r me sin l is tr ik

1. Hukum induksi magnetik Faraday. Hukum ini


menyatakan bahwa emf yang ditimbulkan rangkaian
listrik tertutup sama dengan rata-rata perubahan gaya
fluks.
Gaya fluks (ф) = Nф (1.1)
dimana N adalah jumlah putaran pada koil dan ф
adalah fluks yang menghubungkannya.
Pada banyak kasus, fluks ф tidak berkaitan dengan
semua putaran dan semua putaran tidak berkaitan
dengan fluks yang sama. Pada kondisi ini,
penjumlahan semua fluks magnetik dengan putaran
rangkaian magnetik menghasilkan nilai total jaringan
fluks ф.
Prin sip Dasa r me sin l is tr ik

Total fluks sebesar :


n
φ = N 1φ1 + N 2φ2 + ....... + N nφn = ∑N k φk
k =1

dengan Nk adalah jumlah putaran yang terhubung


dengan fluks фk.
Apabila terdapat perubahan nilai fluks pada koil,
muncul emf yang dihasilkan di dalamnya dengan
nilai sebesar:

e =
dt
Pri nsip Dasar mesi n li stri k

Tanda negatif pada persamaan 1.3 menandakan bahwa


arah emf induksi seperti arus yang dihasilkannya
berlawanan dengan perubahan fluks.
 Perubahan fluks dapat disebabkan oleh tiga hal.
• Koil tidak berubah terhadap fluks dan magnitudo
fluks berubah terhadap waktu.
• Fluks tidak berubah terhadap waktu dan koil
bergerak pada fluks tersebut.
• Kedua perubahan yang disebutkan diatas muncul
bersamaan, artinya koil bergerak dalam waktu
yang terus berjalan.
Pri nsip Dasar mesi n li stri k

 Pada metode (i) dengan koil yang tidak berubah dan fluks
yang berubah terhadap waktu, dihasilkan emf yang
disebut emf transformator (pulsasional). Karena tidak ada
gerakan yang terjadi, maka tidak ada konversi energi dan
proses yang sebenarnya terjadi adalah transfer energi.
Prinsip ini digunakan pada transformator yang
menggunakan koil tetap dan fluks yang berubah terhadap
waktu untuk transfer energi dari suatu level ke level
lainnya.
 Pada metode (ii), pengaruh fluks dapat digunakan untuk
menggambarkan emf yang dihasilkan pada konduktor
yang bergerak pada medan stasioner yang konstan. Emf
yang dibangkitkan pada konduktor yang bergerak dengan
sudut yang tepat, seragam, stasioner diperoleh dengan:
Pri nsip Dasar mesi n li stri k

e = – Blv (1.4)
Dimana B = kerapatan fluks, Wb/m2 (T’)
l = panjang konduktor (m)
dan v = , m/s
Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut
dengan emf gerak karena dihasilkan dari pergerakan
konduktor. Karena gerakan ikut berperan dalam
membangkitkan emf ini, proses ini melibatkan
konversi energi elektromagnetik. Prinsip ini
dimanfaatkan pada mesin putar seperti mesin
induksi DC dan mesin sinkron.
Prin sip Dasa r me sin l is tr ik

 Pada metode (iii), konduktor atau koil


bergerak sepanjang medan magnetik
stasioner yang berubah terhadap waktu
(fluks) dan maka dari itu transformator
seperti halnya emf gerak dihasilkan pada
konduktor atau koil. Proses ini meliputi
transfer energi dan konversi energi. Prinsip
ini digunakan pada mesin putar.
Prin sip Dasar me sin l is tr ik

2. Hukum Biot Savart. Hukum ini memberikan nilai


gaya yang dihasilkan berdasarkan interaksi
antaram edan magnet dan arus yang mengalir
pada konduktor. Gaya elektromagnetik diperoleh
dengan:
fo = Bli sin α newton (1.5)
dengan B = kerapatan fluks, Wb/m2 (T)
l = panjang konduktor, m
i = arus yang mengalir pada konduktor, A
α = sudut antara arah arus dengan arah medan
magnet
Prin sip Dasa r me sin l is tr ik

 Arah gaya yang dihasilkan tegak lurus dengan arus dan medan
magnet.
 Pada mesin listrik, medan magnet bersifat radial pada celah
udara, artinya konduktor dan medan magnet tegak lurus satu
sama lain dan α = 90o.
 fo= Bli newton .......................................................... (1.6)

 Pada Gambar 1.2 (a), B menunjukkan kerapatan fluks dari


medan magnet asal. Adanya konduktor yang mengaliri arus
menimbulkan medan magnet baru. Medan asal dan medan
yang menggabungkan konduktor untuk menghasilkan medan
baru ditunjukkan pada Gambar 1.2 (b). Medan yang dihasilkan
berubah di sekitar konduktor, kerapatan fluks yang dihasilkan
menjadi besar di satu sisi dan kecil di sisi lainnya sehingga
menimbulkan adanya gaya elektromagnetik dengan arah
seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Prin sip Dasar me sin l is tr ik
Prin sip Dasar me sin l is tr ik

 Hukum Biot Savart dapat diterapkan untuk mengukur


gaya antara dua arus yang mengalir pada konduktor.
Gambar 1.3 menunjukkan arus paralel pada konduktor
l dipisahkan oleh jarak D dan berada pada
permeabilitas μ. Kedua arus disebut dengan I1 dan I2.
pada Gambar 1.3 (a), kedua arus mengalir dengan
arah yang sama sementara pada Gambar 1.3 (b) arus
tersebut mengalir dengan arah yang berbeda. Medan
magnet yang dihasilkan juga ditunjukkan. Jelas bahwa
ketika konduktor mengaliri arus dengan arah yang
sama, ada gaya tarik antara keduanya sementara bila
arus yang mengalirinya berbeda arah terdapat gaya
tolak diantara keduanya.
Prin sip Dasar me sin l is tr ik
BAB II

PEMANASAN DAN
PENDINGINAN PADA
MESIN LISTRIK
Mod el -mo del Disi pa si {pe ny eb ara n}
Pa na s

 2.1 Disipasi Panas.


Proses transfer energi pada trasformator dan
konversi energi elektromekanik dalam kasus
mesin listrik berotasi melibatkan arus dalam
konduktor dan fluks pada bagian-bagian
feromagnetik. Ini berati hilangnya 12R pada
kehilangan akhir gulungan teras dalam teras
feromagnetik. Tambahan hilangnya tegangan
akan muncul dalam dinding tangki, pelat akhir
dan pelat penutup dalam hal kebocoran fluks.
Mo del -mo de l Disi pa si {penye bara n}
Pa na s

 Kehilangan ini tampak sebagai panas yang


mengakibatkan tenperatur sparepart yang
terkena akan mengalami kenaikan suhu diatas
ambang medium yang merupakan suhu
normal udara disekitarnya. Bagian yang panas
tersebut akan menyebarkan panas kedaerah
sekitarnya melalui konduksi, dan pemindahan
panas tersebut dibantu oleh radiasi dari
permukaan luar.
Mo del -mo de l Disi pa si {penye bara n}
Pa na s

 2.1.1
 Konduksi. Model disipasi panas ini menjadi
penting dalam kasus bagian-bagian mesin
solid seperti tembaga, besi, dan insulasi.
Karena dua poin dalam sirkuit elektrik memiliki
potensi V1 dan V2 maka arus yang mengalir
asdalah sebagai berikut:
 I = (V1- V2)/ R
Mo del -mo de l Disi pa si {penye bara n}
Pa na s

Dimana R adalah tahanan listrik media


konduksi antar keduanya. Umumnya kita
dapat menulis persamaan aliran panas
berdasarkan konduksi yang terjadi antara
kedua permukaan yang dipisahkan okeh
media konduksi panas, sebagai berikut:
Q =θ –θ /R
cm 1 2 o
Mo del -mo de l Disi pa si {penye bara n}
Pa na s

 Dimana
 Qcm = panas yang disebarkan oleh
konduksi W;
 θ –θ = temperatur kedua permukaan yang
1 2
dilekatkan, °C
 Ro = resistasi suhu media konduksi,
panas dalam ohm {atau dalam °C/W.}

Anda mungkin juga menyukai