MESIN LISTRIK
Silabi Mata Kuliah
Perencanaan Mesin Llistrik
Prinsip perencanaan mesin listrik
BAB I
PRINSIP PERENCANAAN
MESIN LISTRIK
PE RENCAN AAN M ES IN
LIST RIK
Prinsip-prinsip perencanaan mesin-mesin
listrik :
Perencanaan didefenisikan sebagai perwujudan
kreasi secara fisik sebuah konsep
teori,perencanaan dalam ilmu teknik adalah
penerapn ilmu teknologi dan produksi sebuah
mesin yang memiliki efisiensi dan nilai ekonomi.
Dalam rekayasa penggunaan faktor ekonomi
merupakan masalah yang prinsip dalam sebuah
disain, jika harga dan waktu operasi dihilangkan
sebagai suatu masalah maka hasilnya perencanaan
tidak terlalu bernilai.
Pertimbangan utama perencanaan yang
baik :
Biaya
Lama operasi
Performance
Gaya mekanik
Medan elektromagnetik
Str uktur dasa r d ari m edan
ele ktroma gnetik p ada sebuah
mesin
Rangkaian magnetik : Digunakan untuk
lintasan medan magnet yang berada pada celah
udara stator dan rotor,
Rangkaian listrik berada pada belitan stator
dan rotor
Rangkaian dielektrik yaitu : berisi sebuah
isolasi yang disyaratkan bagi konduktor pada
belitan.
Rangkaian thermal : digunakan untuk disipasi
panas yang diakibatkan oleh rugi daya.
Bagian-bagiaan mekanik : merupakan bagian
mekanik yang utama yaitu : Frame, poros, roda
gigi.
Bat asan per encanaan : yait u batasan
perencanaan yang dapat digunakan
untuk bahan fasil itas- fasil itas yang
di persyaratkan.
Proses
perencanaan mesin dibagi
menjadi 3 perencanaan utama :
1. Disain elektromagnetik
2. Disain mekanis
3. Disain thermal
Tek nik p era kita n me sin.
1. Perakitan mesin dengan daya keluaran
yang besar : beberapa variasi kapasitas
daya dimulai dari ratusan watt sampai
megawatt,dengan kecepatan putar yang
bervariasi, hal ini dianjurkan merujuk
pada beberapa spesifikasi yang meliputi :
a. Ukuran minimum mesin
b. Ukuran konduktor
C. Ukuran maksimum mesin
Tek nik p era kita n me sin.
Hukum Faraday 1, 2, 3
Hukum Biot Savart:
Hukum Lenz
Prins ip -p rin sip Pe ran canga n
Mesin L istri k
I. Perancangan Mesin-mesin
Pada metode (i) dengan koil yang tidak berubah dan fluks
yang berubah terhadap waktu, dihasilkan emf yang
disebut emf transformator (pulsasional). Karena tidak ada
gerakan yang terjadi, maka tidak ada konversi energi dan
proses yang sebenarnya terjadi adalah transfer energi.
Prinsip ini digunakan pada transformator yang
menggunakan koil tetap dan fluks yang berubah terhadap
waktu untuk transfer energi dari suatu level ke level
lainnya.
Pada metode (ii), pengaruh fluks dapat digunakan untuk
menggambarkan emf yang dihasilkan pada konduktor
yang bergerak pada medan stasioner yang konstan. Emf
yang dibangkitkan pada konduktor yang bergerak dengan
sudut yang tepat, seragam, stasioner diperoleh dengan:
Pri nsip Dasar mesi n li stri k
e = – Blv (1.4)
Dimana B = kerapatan fluks, Wb/m2 (T’)
l = panjang konduktor (m)
dan v = , m/s
Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut
dengan emf gerak karena dihasilkan dari pergerakan
konduktor. Karena gerakan ikut berperan dalam
membangkitkan emf ini, proses ini melibatkan
konversi energi elektromagnetik. Prinsip ini
dimanfaatkan pada mesin putar seperti mesin
induksi DC dan mesin sinkron.
Prin sip Dasa r me sin l is tr ik
Arah gaya yang dihasilkan tegak lurus dengan arus dan medan
magnet.
Pada mesin listrik, medan magnet bersifat radial pada celah
udara, artinya konduktor dan medan magnet tegak lurus satu
sama lain dan α = 90o.
fo= Bli newton .......................................................... (1.6)
PEMANASAN DAN
PENDINGINAN PADA
MESIN LISTRIK
Mod el -mo del Disi pa si {pe ny eb ara n}
Pa na s
2.1.1
Konduksi. Model disipasi panas ini menjadi
penting dalam kasus bagian-bagian mesin
solid seperti tembaga, besi, dan insulasi.
Karena dua poin dalam sirkuit elektrik memiliki
potensi V1 dan V2 maka arus yang mengalir
asdalah sebagai berikut:
I = (V1- V2)/ R
Mo del -mo de l Disi pa si {penye bara n}
Pa na s
Dimana
Qcm = panas yang disebarkan oleh
konduksi W;
θ –θ = temperatur kedua permukaan yang
1 2
dilekatkan, °C
Ro = resistasi suhu media konduksi,
panas dalam ohm {atau dalam °C/W.}