Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR PERTANYAAN & JAWABAN DISKUSI ASK KELAS A& B SELEKTIVITAS / SPESIFISITAS Pertanyaan Jawaban

LINIERITAS Pertanyaan 1. Mengapa pada linieritas digunakan lebih dari 1 parameter? 2. Teknik linieritas ada 3 yaitu unweighted linear reg, weighted lin reg, dan nonlinear regression. Apa beda ketiga metode tersebut? Jawaban 1. Karena jika menggunakan 1 parameter dapat menyebabkan hasil positif palsu. Pada linieritas selain digunakan parameter regresi juga digunakan parameter Vx0, Xp, dan analisis ANOVA. Nilai analisis regresi yang bagus belum tentu pada parameter yang lain memenuhi syarat linieritas (setiap parameter harus memenuhi syarat linieritas). Oleh karena itu, penggunaan parameter regresi saja sudah tidak direkomendasikan lagi. 2. - Unweighted linear regression (regresi least square atau regresi sederhana): Dalam regresi ini, akan terbentuk garis lurus dimana interval konsentrasi kecil-Nilai residual dan kuadrat residualnya kecil- syarat penting : yaitu hanya menggunakan interval konsentrasi dimana data respon memiliki variabilitas yang bisa dibandingkan.

- Weighted linear regression: Satu syarat untuk regresi linear tertahan adalah variabilitas nilai y konstan pada semua rentang konsentrasi. Variabilitas tidak konstan dapat diidentifikasi dengan evaluasi grafik, atau tes statistik, seperti uji F pada batas atau uji rentang yang tinggi dan rendah, atau pada semua rentang, seperti cochrars sama untuk

bartletts atau menurut Cook dan weisberg. Dalam rangka mencapai representasi yang semua data, berat konsentrasi yang lebih kecil harus ditingkatkan dalam regresi. Hal ini dicapai dengan menggunakan bobot faktor dalam regersi terkecil. - Nonlinear regression: Jika deviasi tidak dapat diterima dari fungsi respon linier yg ada, atau dapat diasumsikan dari dasar masing-masing prosedur analitis, model regresi non linier harus diterapkan. Jika ada indikasi bahwa prasyarat u/ analisis kuadrat terkecil biasa tidak terpenuhi, seperti distribusi normal & tdk ada outline, dpt diterapkan teknik regresi non parametrik/robust. Teknik regresi non parametrik(robust) dpt dilakukan dg 2 cara : Robust slope & Robust intercept

LOD & LOQ Pertanyaan 1. Kenapa kita sebaiknya menentukan LOD dan LOQ terlebih dahulu sebelum analisi? 2. Bagaimana kita tahu bahwa data yang kita analisis LOD atau LOQ? 3. Apa beda linieritas dan limit deteksi? 4. Kapan menganalisis LOD dan LOQ? 5. Parameter apa saja yang dpakai untuk membaca LOD dan LOQ dan berapa nilainya untuk dikatakan memenuhi syarat? Jawaban

1. Karena tujuan dari dilakukan LOD yaitu memeriksa metode yang ada untuk menentukan kapan sebuah analit muncul sedangkan LOQ untuk menentukan jumlah terkecil dari analit yang pengukurannya dapat dipercaya 2. Kita dapat mengetahui nilai LOD dan LOQ dari nilai perbandingan signal to noise nya. Nilai LOQ lebih tinggi dari nilai LOD dengan perbandingan signal to noise LOQ 10:1 sedangkan signal to noise LOD 3:1. Secara umum nilai LOQ 3 kali nilai batas deteksi 3. - Linearitas merupakan suatu metoe yang dapat didefinisikan sebagai kemampuan metode tersebut untuk memberikan hasil pengukuran yang secara langsung proporsional terhadap konsentrasi analit atau secara langsung proporsional setelah beberapa tipe transformasi matematika sedangkan - Limit deteksi merupakan konsentrasi terkecil dari analit yang masih dapat dapat dideteksi pada kondisi analisis yang digunakan, tetapi konsentrasinya tidak dapat diukur secara kuantitatif 4. Kita menganalisis LOD dan LOQ ketika analit mempunyai konsentarasi kecil 5. Nilai parameter lain yaitu dilihat dari nilai parameter liniearitas seperti r, Vxo dan Xp. Nilai r> 0.999; Vxo = 0%-5% ;Xp dilihat dg < nilai konsntrsi terkecil dalam seri larutan standar yang dibuat 6. metode yang digunakan untuk menentukan LOD dan LOQ --> metode signal to noise: batas deteksi adalah konsentrasi yang menghasilkan puncak dg ketinggian minimal 2 atau 3 kali lebih tinggi dr noise. metode ini digunakan jika noise diketahui --> inspeksi visual : batas deteksi ditentukan oleh analisis sampel yang berisi konsentrasi analit dan batas deteksi merupakan konsentrasi minimum dimana analit masih dapat dideteksi

--> standar deviasi dari respon berdasarkan standar deviasi blanko: pengukuran besarnya respon latar belkang analisis dilakukan dg menganalisis blanko dan mnghitung standar deviasi dr respon blanko. --> standar deviasi dr respon brdsrkan kemiringan kurva kalibrasi: sebuah kurva kalibrasi ttt dievaluasi dg menggunakan larutan yg mengandung analit dalam kisaran batas deteksi. Residual standar deviasi dari garis regresi, atau standar deviasi dr intersep dr y dpt dgunakan sbg standar deviasi. Pd pendekatan in, nilia parameter liearitas spt r, Vxo, dan Xp harus terpenuhi terlebih dahulu. Linearitas digunakan apabila noise tidak diketahui.

PRESISI, RUGGEDNESS, SST Pertanyaan 1. Apakah perbedaan dari ruggedness dengan reproducibility dan repeatability dan intermediet presisi? apakah sama atau berbeda? 2. Apakah SST dilakukan sebelum atau setelah dilakukan validasi? 3. bagaimna tingkatan presisi dari yang paling tinggi hingga paling rendah?coba urutkan 4. Apakah suatu metode dapat dikatakan presisi jika hanya dilakukan validasi presisi salah satunya? 5. jika kita melaksanakan uji validasi hanya tiga hari.. metode presisi apa yang mungkin dilaksanakan? Jawaban

AKURASI Pertanyaan

1. Bagaimana Cara menentukan % Recovery dan Persyaratan % Recovery? 2. Apa saja titik kritis dari penentuan akurasi? 3. Perbedaan akurasi metode adisi dan simulasi (plasebo)? Jawaban 1. 2. Pembuatan sampel akurasi (spiking standarin sample), preparasi standar, preparasi sampel, kondisi analisis yang meliputi kondisi instrumen, laboratorium dan sebagainya. 3. Metode adisi : Accuracy dapat ditentukan melalui dua cara, yaitu metode simulasi (spiked-placebo recovery) atau metode penambahan baku (standard addition method).

Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni ditambahkan ke dalam plasebo (semua campuran reagent yang digunakan minus analit), lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan kadar standar yang ditambahkan (kadar yang sebenarnya). Recovery dapat ditentukan dengan cara membuat sampel plasebo (eksepien obat, cairan biologis) kemudian ditambah analit dengan konsentrasi tertentu (biasanya 80% sampai 120% dari kadar analit yang diperkirakan), kemudian dianalisis dengan metode yang akan divalidasi. Tetapi bila tidak memungkinkan membuat sampel plasebo karena matriksnya tidak diketahui seperti obat-obatan paten, atau karena analitnya berupa suatu senyawa endogen misalnya metabolit sekunder pada kultur kalus, maka dapat dipakai metode adisi.

Dalam metode adisi (penambahan baku), sampel dianalisis lalu sejumlah tertentu analit yang diperiksa (pure analit/standar) ditambahkan ke dalam sampel, dicampur dan

dianalisis lagi. Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya (hasil yang diharapkan).

ROBUSTNESS Pertanyaan 1. Apa perbedaan Robustness dan Ruggedness?

Jawaban 1.Robustnessmenunjukkan kelayakan suatu analisis dalam merespon variasi parameter yangdisengaja. Jika pengukuran berubah karena variasi kondisi analisis, makakondisi analisis harus dikontrol atau pernyataan peringatan harus dicantumkandalam prosedur. Sedangakan Ruggednessmerupakan ukuran reprodusibilitas hasil tes dalam kondisi normal, kondisioperasional yang diharapkan dari laboratorium ke laboratorium lain dan darianalis ke analis lain. Ruggedness ditentukan dengan menganalisis aliquot dari

homogeneouslots pada laboratorium yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai