1edua, kenyataan yang ada menunjukkan bah%a pemikiran rasional telah dahulu mapan dalam masyarakat muslim sebelum kedatangan filsafat Yunani +eski karya-karya Yunani mulai diterjemahkan pada masa kekuasaan 2ani 3maiyah, tetapi buku-buku filsafatnya yang kemudian melahirkan filosof pertama muslim, yakni al-1indi ')01)4( +,, baru mulai digarap pada masa dinasti &bbasiyah, khususnya pada masa al-+akmun ')11-)(( +,, oleh orang-orang seperti Yahya al-2almaki '% )54 +,, Yuhana ibn +usya%aih dan 6unain ibn Isha7 Pada masa-masa ini, sistem berfikir rasional telah berkembang pesat dalam masyarakat intelektual &rab-Islam, yakni dalam fi7h 'yurisprudensi, dan kalm 'teologi, .alam teologi, doktrin +ukta8ilah yang rasional, yang dibangun 9asil ibn &ta:';<<-44) +, telah mendominasi pemikiran masyarakat, bahkan menjadi doktrin resmi negara dan berkembang dalam berbagai /abang, dengan tokohnya masing-masing, seperti &mr ibn 3baid '% 4;0 +,, Jahi8 &mr ibn 2ahr '% )0) +,, &bu 6ud8ail ibn al-&llaf '452-)4< +,, Ibrahim ibn *ayyar an-!ad8am ')01-)(5 +,, +u=ammar ibn &bbad '% )(5 +, dan 2isyr ibn al-+u=tamir '% )40 +, 2egitu pula dalam bidang fi7h Penggunaan nalar rasional dalam penggalian hukum 'istinbth, dengan istilah-istilah seperti istihs n, istishlh, 7iys dan lainnya telah la8im digunakan >okoh-tokoh ma8hab fi7h yang menelorkan metode istinb th dengan menggunakan rasio seperti itu, seperti &bu 6anifah ';<<-4;4 +,, +alik '41;-4<; +,, *yafii '4;4-)20 +, dan Ibn 6anbal '4)0-)55 +,, hidup sebelum kedatangan filsafat Yunani *emua itu menunjukkan bah%a sebelum dikenal adanya logika dan filsafat Yunani, telah ada model pemikiran filosofis yang berjalan baik dalam masyarakat Islam, yakni dalam soal-soal teologis dan kajian hukum 2ahkan, pemikiran rasional dari teologi dan hukum inilah yang telah berjasa menyiapkan landasan bagi diterima dan berkembangnya logika dan filsafat Yunani dalam Islam & *umber Pemikiran -asional Islam Jika demikian, dari mana pemikiran rasional filosofis Islam itu sendiri bera%al0 *ebagaimana dinyatakan para peneliti yang kritis, muslim maupun non-muslim, pemikian rasional-filosofis Islam lahir bukan dari fihak luar melainkan dari kitab su/i mereka sendiri, dari al-?ur=an, khususnya dalam kaitannya dengan upaya-upaya untuk mensesuaikan antara ajaran teks dengan realitas kehidupan sehari-hari Pada a%al perkembangan Islam, ketika -asul sa% masih hidup, semua persoalan bisa diselesaikan dengan /ara ditanyakan langsung kepada beliau, atau diatasi le%at jalan kesepakatakan diantara para /erdik &kan tetapi, hal itu tidak bisa lagi dilakukan
setelah -asul %afat dan persoalan-persoalan semakin banyak dan rumit seiring dengan perkembangan Islam yang demikian /epat Jalan satu-satunya adalah kembali kepada ajaran teks su/i, al-?ur=an, le%at berbagai pemahaman .alam hal ini, ada beberapa model kajian resmi yang nyatanya mempunyai rele#ansi filosofis &ntara lain, '1, penggunaan tak% +akna tak%il diperlukan untuk mengungkap atau menjelaskan masalah-masalah yang sedang dibahas +eski model ini dia%asi se/ara ketat dan terbatas, tapi pelaksanaannya jelas membutuhkan pemikiran dan perenungan mendalam, karena ia berusaha keluar:dari makna lahiriyah '8hahir, teks '2, Pembedaan antara istilah-istilah atau pengertian yang mengandung lebih dari satu makna 'musytarak, dengan istilah-istilah yang hanya mengandung satu arti .isini justru lebih mendekati model peme/ahan filosofis dibanding yang pertama '(, Penggunaan 7iy s 'analogi, atas persoalan-persoalan yang tidak ada penyelesaiannya se/ara langsung dalam teks +isalnya, apakah larangan menimbun emas dan perak '?* &l->aubah, (4, itu hanya berlaku pada emas dan perak atau juga meliputi batu permata dan batu berharga0 &pakah kata mukmin:dan muslim:dalam al-?ur=an juga men/akup %anita dan budak0 2ersamaan dengan itu, dalam teologi, masyarakat Islam juga dituntut untuk menyelaraskan pandangan-pandangan yang tampaknya kontradiktif dan rumit, untuk selanjutnya mensistematisasikannya dalam suatu gagasan metafisika yang utuh +isalnya, bagaimana menyelaraskan antara sifat kemahakuasaan dan kemahabaikan >uhan dalam kaitannya dengan maha tahu-!ya atas segala tindak manusia untuk taat atau kufur untuk kemudian dibalas sesuai perbuatannya 2agaimana menafsirkan se/ara tepat bahasa antropomorfis 'menyerupai sifat-sifat manusia, al-?ur=an, padahal ditegaskan pula bah%a >uhan tidak sama dengan manusia, tidak bertangan, tidak berkaki dan seterusnya *emua itu menggiring para intelektual muslim periode a%al, khususnya para teolog untuk berfikir rasional dan filosofis, dan kenyatannya metodemetode peme/ahan yang diberikan atas masalah teologis tidak berbeda dengan model filsafat Yunani Perbedaan diantara keduanya, menurut $eaman, hanyalah terletak pada premis-premis yang digunakan, bukan pada #alid tidaknya tata /ara penyusunan argumen Yakni, bah%a pemikiran teologi Islam didasarkan atas teks su/i sedang filsafat Yunani didasarkan atas premispremis logis, pasti dan baku *etelah itu, masuklah pemikiran dan filsafat Yunani, le%at program penterjemahan 2 @ilsafat Yunani dalam Pemikiran Islam Peradaban dan pemikiran Yunani, termasuk filsafat, menurut /atatan para sejara%an, telah mulai di kenal dan dipelajari oleh kaum sarjana di kota &ntio/h, 6aran, :dessa dan ?innesrin '%ilayah *yiria utara,, juga di !isibis dan -as=aina '%ilayah dataran tinggi Ira7, sejak abad ke IA + 1egiatan akademik ini tetap berjalan baik dan tidak terganggu oleh penaklukan tentara muslim ke %ilayah tersebut yang terjadi pada masa kekhalifahan 3mar ibn 1hattab ';(4-;44 +, *etidaknya ini bisa dibuktikan dengan masih semaraknya kajian-kajian teologi di biara ?inissirin di *yiria dan mun/ulnya tokoh yang menghasilkan karya-karya filsafat, seperti *e#eras *ebokht '% ;;4 +, yang mengomentari 6ermeneuti/a dan -hetori/a &ristoteles, juga Ja/ob '% 40) +, yang menulis :n/hiridion dan menterjemahkan Bategories karya &ristoteles kedalam bahasa &rab 2uku-buku dan ilmu-ilmu Yunani yang lain yang di terjemahkan ke dalam bahasa &rab dalam periode ini, yakni masa kekhalifahan 2ani 3mmayah ';;1-450 +,, khususnya pada masa kekhalifahan &bd al-+alik ';)5-405 +, adalah terutama yang berkaitan dengan persoalan
administrasi, laporan-laporan dan dokumentasi-dokumentasi pemerintahan, demi untuk mengimbangi dan melepaskan diri dari pengaruh model administrasi 2i8antium-Persia *elanjutnya, buku-buku yang berkaitan dengan ilmu-ilmu pragmatis seperti kedokteran, kimia dan antropologi 6anya saja, karena pemerintahan lebih disibukan oleh persoalan politik dan ekonomi, usaha-usaha keilmuan ini tidak berlangsung baik Pemikiran filsafat Yunani benar-benar mulai bertemu dan dikenal dalam pemikiran &rab-Islam setelah masa pemerintahan 2ani &bas, khususnya sejak dilakukan program penterjemahan bukubuku filsafat yang gen/ar dilakukan pada masa kekuasaan al-+akmun ')11-)(( +,C suatu program yang oleh al-Jabiri dianggap sebagai tonggak sejarah pertemuan pemikiran rasional Yunani dengan pemikiran keagamaan &rab-Islam, pertemuan epistemologi burhani Yunani dengan epistemologi bayani &rab Program penterjemahan dan kebutuhan akan penggunaan metode filsafat ini sendiri, di dasarkan atas tuntutan kebutuhan yang ada, bah%a saat itu mun/ul banyak doktrin yang Dkurang lebihD hiterodok yang datang dari Iran, India, Persia atau daerah lain dari pinggiran Islam, seperti +a8diah, +anikian, materialisme, atau bahkan dari pusat Islam sendiri sebagai akibat dari pen/arian bebas yang berubah bentuk menjadi pemikiran bebas seperti penolakan terhadap %ahyu dan lainnya yang dikategorikan dalam istilah 8indi7: 3ntuk menja%ab serangan doktrin-doktrin ini, para sarjana muslim 'ulama, merasa perlu untuk men/ari sistem berfikir rasional dan argumen-argumen yang masuk akal, karena metode sebelumnya, bayani sudah tidak memadai lagi untuk menja%ab persoalan-persoalan baru yang sangat beragam yang tidak dikenal sebelumnya 1arena itu, Ira + $apidus menyatakan bah%a filsafat bukan sekedar bentuk analisis se/ara murni tetapi telah menjadi bagian dari agama *elanjutnya, metode dan pemikiran filsafat Yunani ini, dalam pemikiran Islam, pertama kali dikenalkan dan digunakan oleh al-1indi ')0;-)45, .alam kata pengantar buku @ilsafat Pertama:'al-@alsafat al-la,, yang dipersembahkan untuk khalifah al-+u=tashim ')((-)42,, al-1indi menulis tentang objek bahasan dan kedudukan filsafat, serta ketidaksenangannya pada orang-orang yang anti filsafat, yakni para pendukung bayani !amun, karena begitu dominannya kaum bayani 'fu7aha, ditambah masih minimnya referensi filsafat yang telah diterjemahkan, apa yang disampaikan al-1indi tidak begitu bergema +eski demikian, al-1indi telah memperkenalkan persoalan baru dalam pemikiran IslamC kesejajaran antara pengetahuan manusia dan >uhan, dan me%ariskan persoalan filsafat yang terus hidup sampai sekarangC '1, pen/iptaan alam semesta, bagaimana terjadinya, '2, keabadian ji%a, apa artinya dan bagaimana pembuktiannya, '(, pengetahuan >uhan yang partikuar, apa ada hubungannya dengan astrologi dan bagaimana terjadinya +etode rasional filsafat Yunani semakin masuk sebagai salah satu sistem pemikiran &rab-Islam adalah setelah masa al--a8i ');5-<25, Ia di kenal sebagai orang yang ekstrim dalam teologi dan dikenal sebagai seorang rasionalis murni yang hanya memper/ayai akal +enurut al--a8i, semua pengetahuan Dpada prinsipnya- dapat diperoleh manusia selama ia menjadi manusia &kal atau rasiolah yang menjadi hakekat kemanusiaan, dan akal adalah satu-satunya alat untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia fisik dan tentang konsep baik dan burukC setiap sumber pengetahuan lain yang bukan akal hanya omong kosong, dugaan belaka dan kebohongan +eski demikian, perkembangan yang pesat pada ilmu-ilmu Yunani dalam Islam berkat dukungan yang besar dari 1halifah sebagaimana diatas bukan tidak menimbulkan persoalan Imam Ibn 6anbal '4)0-)55 +,, salah seorang imam ma8hab fi7h dan orang-orang yang sepikiran dengannya dari kalangan ortodoks menunjukkan sikap yang tidak kenal kompromi terhadap ilmu-ilmu Yunani +enurut Eeorge ! &tiyeh, penentangan kalangan ortodoks tersebut disebabkan, pertama, adanya ketakutan dikalangan ortodoks 'fi7h, bah%a ilmu-ilmu Yunani
akan menyebabkan berkurangnya rasa hormat umat Islam terhadap >uhan 1edua, adanya kenyataan bah%a mayoritas dari mereka yang mempelajari filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani adalah orang-orang non-muslim, penganut +a/hianisme, orang-orang *abia dan muslim penganut ma8hab 2atiniyah yang esoteris, yang itu semua mendorong mun/ulnya ke/urigaan atas segala kegiatan intelektual dan perenungan yang mereka lakukan 1etiga, adanya usaha untuk melindungi umat Islam dari pengaruh +a/hieanisme Persia khususnya maupun fahamfaham lain yang dinilai tidak sejalan dengan ajaran Islam yang ditimbulkan dari pikiran-pikiran filsafat Yunani 1e/urigaan dan penentangan kaum ortodoks terhadap ilmu-ilmu Yunani memang bukan tanpa dasar 1enyataannya, tidak sedikit tokoh muslim yang belajar filsafat akhirnya justru meragukan dan bahkan menyerang ajaran Islam sendiri *alah satunya adalah Ibn -a%andi 'lahir )25 +, Ia menolak adanya kenabian, setelah belajar filsafat +enurutnya, prinsip kenabian bertentangan dengan akal sehat, begitu pula tentang syareat-syareat yang diba%anya, karena semua itu telah bisa di/apai oleh akalC akal telah mampu mengapai apa yang benar dan salah, yang baik dan jahat dan seterusnya Bontoh lain adalah al--a8i ');5-<25 +, &l--a8i juga menolak kenabian dengan tiga alasanC '1, bah%a akal telah memadai untuk membedakan baik dan buruk, berguna dan tidak berguna .engan rasio manusia telah mampu mengenal >uhan dan mengatur kehidupannya sendiri dengan baik, sehingga tidak ada gunanya seorang nabi '2, >idak ada pembenaran untuk pengisteme%aan beberapa orang untuk membimbing yang lain, karena semua orang lahir dengan tingkat ke/erdasan yang sama, hanya pengembangan dan pendidikan yang membedakan mereka, '(, bah%a ajaran para nabi ternyata berbeda Jika benar bah%a mereka berbi/ara atas nama >uhan yang sama, mestinya tidak ada perbedaan 3saha penentangan kaum ortodoks yang dipelopori Ibn 6anbal terhadap ilmu-ilmu Yunani diatas men/apai pun/ak dan keberhasilannya pada masa khalifah al-+uta%akkil ')44-);1 +, >ampilnya al-+uta%akkil dengan kebijakannya yang mendukung kaum ortodoks 'salaf, menyebabkan kalangan yang tadinya tertindas ini memperoleh angin dan mun/ul kepermukaan menggantikan posisi orang-orang +ukta8ilah khususnya dan para ahli filsafat umumnya, dan mulailah terjadi re#olosi: orang-orang yang tidak sefaham dipe/at dan diganti dari kalangan salaf &l-1indi yang ahli filsafat adalah salah satu /ontoh, dipe/at dari jabatannya sebagai guru istana karena tidak sefaham dengan sang khalifah yang salaf >erkena tindakan keras dan resmi pemerintah tersebut, untuk sementara, khususnya di ibu kota 2aghdad, filsafat mengalami kemunduran, setidaknya tidak mengalami perkembangan berarti, karena tidak bisa diajarkan se/ara bebas dan terbuka &kan tetapi, diluar 2aghdad, di kota-kota propinsi otonom, khususnya di &leppo dan .amaskus, kajian-kajian filsafat tetap giat dilakukan, sehingga melahirkan seorang filosof besar, yakni al-@arabi ')40-<50, >okoh yang dikenal sebagai folosof paripatetik ini tidak hanya menggunakan metode burhani dalam filsafatnya tetapi bahkan berhasil meletakkan filsafat &ristoteles sebagai dasar-dasar filsafat Islam sehingga dianggap sebagai guru kedua:'al-mu=allim al-tsni, setelah &ristoteles sebagai guru pertama:'al-mu=allim al-a%%l, *elain itu, al-@arabi juga menempatkan burhani sebagai metode paling baik dan unggul, sehingga ilmu-ilmu filsafat yang memakai metode burhani dinilai lebih tinggi kedudukannya dibanding ilmu-ilmu agamaC teologi 'ilm al-kalm, dan yurisprodensi 'fi7h,, yang tidak mempergunakan metode burhani .alam hal ini ia membuat tiga klasifikasi keilmuanC ilmu-ilmu filsafat, ilmuilmu religius dan ilmu-ilmu bahasa +enurutnya, ilmu-ilmu filsafat berada dalam hierarki paling tinggi dan unggul disusul kemudian ilmu-ilmu religius dan ilmu bahasa Yang termasuk ilmuilmu filsafat adalah metafisika, matematika, ilmu-ilmu alam dan ilmu politik *ampai disini
filsafat Yunani telah memperoleh tempat dan posisi yang /ukup mapan dalam per/aturan pemikiran &rab-Islam .ukungan dan pembelaan yang ketat dari al-@arabi telah menyebabkan filsafat memperoleh tempat yang demikian, bahkan melebihi posisi ilmu-ilmu yang diklaim sebagai ilmu religius .engan posisi seperti itu, maka tidak mengherankan jika dalam %aktu yang tidak lama, pemikiran filsafat Yunani segera menduduki posisi pun/ak dalam per/aturan pemikiran &rabIslam, yakni pada masa Ibn *ina '<)0-10(4 +, .alam filsafat, seperti halnya al-@arabi, Ibn *ina menegakkan bangunan !eoplatonisme diatas dasar kosmologi &ristoteles-Plotinus, dimana dalam bangunan tersebut digabungkan konsep pembangunan alam %ujud menurut faham emanasi .alam kaitannya dengan kenabian, Ibn *ina juga berusaha membuktikan adanya kenabian, dengan menyatakan bah%a kenabian merupakan bagian tertinggi dari sukma yang disebut akal: berbeda dengan al-@arabi yang menyatakan bah%a kenabian adalah suatu bentuk imajinasi tertinggi .engan prestasi-prestasi yang hebat dalam filsafat, Ibn *ina kemudian diberi gelar Euru 3tama:'al-*yaikh al--ais, &kan tetapi, segera setelah Ibn *ina, filsafat Yunani kembali mengalami kemunduran karena serangan al-Eha8ali, meski al-Eha8ali sendiri sebenarnya tidak menyerang inti filsafat $e%at tulisannya dalam >ahfut al-@alsifah yang diulangi lagi dalam al-+un7id min al-.lall, alEha8ali, sebenarnya hanya menyerang persoalan metafisika, khususnya pemikiran filsafat al@arabi ')40-<50, dan Ibn *ina '<)0-10(4,, meski serangan pada kedua tokoh ini sebenarnya tidak tepat, juga pada pemikiran para filosof Yunani purba, seperti >hales '545 *+,, &naFimandros '544 *+,, &naFimenes '52) *+, dan 6eraklitos '4)0 *+, yang dengan mudah bisa dinilai posisinya dalam a7idah oleh orang a%am, bukan ilmu logika atau epistimologinya, karena al-Eha8ali sendiri mengakui pentingnya logika dalam pemahaman dan penjabaran ajaranajaran agama 2ahkan, dalam al-+ustashf:fi =ulm al-fi7h, sebuah kitab tentang kajian hukum, al-Eha8ali menggunakan epistemologi filsafat, yakni burhani &kan tetapi, kebesaran alEha8ali sebagai 6ujjat al-Islm:telah begitu mengungkung kesadaran masyarakat muslim, sehingga tanpa mengkaji kembali persoalan tersebut dengan teliti mereka telah ikut menyatakan perang dan antipati terhadap filsafat 2ahkan, sampai sekarang di perguruan tinggi sekalipun, jika ada kajian filsafat umumnya masih lebih banyak dilihat pada sisi sejarahnya, bukan metodologi, sistematika atau substansi pemikirannya @ilsafat Yunani, khususnya &ristotelian, kemudian mun/ul lagi dalam arena pemikiran Islam pada masa Ibn -usyd '112;-11<), $e%at tulisannya dalam >ah fut al->ahfut, Ibn -usyd berusaha mengangkat kembali filsafat &ristoteles dari serangan al-Eha8ali !amun, usaha ini rupanya kurang berhasil, karena menurut !ur/holish, balasan yang diberikan Ibn -usyd lebih bersifat &ristotelian sementara serangan al-Eha8ali bersifat !eo-platonis +eski demikian, jelas bah%a dalam bandingannya dengan epistemologi &rab-Islam, Ibn -usyd lebih mengunggulkan epistemologi filsafat dibanding epistemologi &rab-Islam +enurutnya, metode burhani 'demonstratif, yang dipakai dalam filsafat adalah metode yang sangat bagus dan berguna untuk kalangan elite terpelajar, sementara metode dialektika 'jadal, yang dipakai dalam teologi dan yurisprodensi adalah metode biasa yang sesuai untuk kalangan menengah dan kalangan a%am *etelah Ibn -usyd, filsafat yang nota bene dari Yunani itu tidak lagi terdengar gemanya dalam pemikiran Islam hingga saat ini .ikalangan elite terpelajar mad8hab ini, pemikiran filsafat masih tetap berjalan dan hidup, sehingga masih lahir tokoh-tokoh terkemuka seperti +ulla *adra '1541-1;40,, +ullah 6adi '14<4-1)4(, dan lainnya
B Penutup .alam bagian akhir ini, ada tiga hal yang perlu disampaikan Pertama, bah%a perjalanan pemikiran filsafat Islam ternyata mengalami pasang surutC pertama-tama disambut dengan baik karena diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan menghadapi pemikiran-pemikiran aneh: tapi kemudian di/urigai karena ternyata tidak jarang justru digunakan untuk menyerang ajaran agama yang dianggap baku, khususnya pada masa Ibn 6anbal *etelah itu, filsafat dibela kembali oleh al-@arabi dan men/apai pun/ak pada masa Ibn *ina, tapi kemudian jatuh lagi oleh serangan al-Eha8ali, bangkit lagi pada masa Ibn -usyd tapi akhirnya tidak terdengar suaranya, sampai sekarang, ke/uali dalam ma8hab *yi=ah 1edua, bah%a filsafat Yunani yang masuk dalam pemikiran Islam tidak hanya logika &ristoteles, tetapi juga pemikian mistik !eo-platonis dan yang lain 6al ini bisa dilihat dari beragamnya model filsafat yang ada dalam Islam +isalnya, al-@arabi dan Ibn *ina yang Platonis dalam konsepnya tentang emanasi, dan Ibn -usyd yang &ristotelian ketika menja%ab serangan alEha8ali 1etiga, ke/urigaan dan penentangan yang diberikan oleh sebagian tokoh muslim terhadap logika dan pemikiran filsafat, bukan semata-mata disebabkan bah%a ia berasal dari luar Islam tetapi lebih didasarkan atas kenyataan bah%a saat ituD filsafat mengandung dampak yang berbahaya bagi a7idah masyarakat &pa yang dilakukan Ibn -a%andi 'lahir )25 +, dan al--a8i ');5-<25 +, yang sampai menolak kenabian karena mengikuti filsafat, juga apa yang dilakukan oknum tertentu yang mengatasnamakan filsafat pada masa al-Eha8ali adalah bukti nyata tentang hal itu (A. Khudori Soleh)
.&@>&- P3*>&1&
1hudori *oleh GPerjalanan @ilsafat .alam Pemikiran I*lamH &bdullah, &min, >eologi dan @ilsafat dalam Perspektif Elobalisasi : dalam +ukti &li, &gama .alam Pergumulan +asyarakat, Yogya, >iara 9a/ana, 1<<) &mien, +iska +, :pistemologi Islam, Jakarta, 3I Press, 1<)( &min, &hmad, .huh:al-Islm, 1airo, +aktabah al-!ahdlah al-+ishriyah, tt &77ad, &bbas +ahmud, @ilsafat Pemikiran Ibn *ina, *olo, Pustaka +anti7, 1<)) &rsyad, !atsir, Ilmuan +uslim *epanjang *ejarah, Jakarta, *rigunting, 1<<5 &tiyeh, Eeorge !, &l-1indi >okoh @ilosof +uslim, 2andung, Pustaka, 1<)( 2akar, "sman, 6ierarki Ilmu, 2andung, +i8an, 1<<4 2akar, "sman, >auhid dan *ains, terj Yuliani $, 2andung, Pustaka 6idayah, 1<<5 Boulson, !oel J, 6ukum Islam dalam Perspektif *ejarah, Jakarta, P(+, 1<)4 @akhry, +adjid, & 6istory of Islami/ Philosophy, Bolombia 3ni#ersity Press, 1<)( Eardet, $ouis I &na%ati, @alsafah al-@ikr al-.i, 2eirut, .ar al-3lum, 1<4) Eha8ali, al-+un7id min al-.lall, 2airut, &l-+aktabah al-*abiyah, tt Eha8ali, >ahfut al-@alsifah, ed *ulaiman .unya, +esir, .ar al-+aarif, 1<;; Ehurabi, &li +usthafa, >rikh al-@ir7 al-Islami, 1airo, +aktabah %a +athba=ah, tt 6anafi, &hmad, >eologi Islam, Jakarta, 2ulan 2intang, 1<44 6asan, 6asyim, &l-&ss al-+anhajiyah, 1airo, .ar al-@ikr, tt 6asymi, *ejarah 1ebudayaan Islam, Jakarta, 2ulan 2intang, 1<45 6itti, Philip 1, 6istory of >he &rabs, !e% York, +artin Press, 1<); Jabiri, + &bed, >ak% al-&7l al-&rabi, +arka8 al->sa7afi al-&rabi, 1<<1 $apidus, Ira, & 6istory of Islami/ *o/ieties, Bambridge 3ni#ersity Press, 1<<< $eaman, "li#er Pengantar @ilsafat Islam, Jakarta, -aja%ali Pres, 1<)) +a/hasin, 1elahiran dan Pertumbuhan Ilmu >eologi, makalah pada mata kuliah studi ilmu teologi, program
pas/asarjana '*-2,, I&I! Yogya, +adkur, Ibrahim, @ilsafat Islam, terj Yudian 9ahyudi, Jakarta, -aja%ali Press, +ahdi, +uhsin, &l-@arabi dan @ondasi @ilsafat Islam: Jurnal al-6ikmah, 4, @eb !asr, 6usain, >iga Pemikir Islam, terj & +ujahid, 2andung, -isalah, !asyar, &li *ami, +anhij al-2ahts ind +ufakkiri al-Islm, 2airut, .ar al-@ikr, ?adir, @ilsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Islam, Jakarta, Yayasan "bor, -ahmat, Jalaludin, 6ikmah +uta=aliyah: Jurnal &l-6ikmah, edisi 10, *eptember, *oleh, &/h 1hudori, 1egelisahan &l-Eha8ali, 2andung, Pustaka 6idayah, *yarif, ++ , Para @ilosof +uslim, 2andung, +i8an, 9att, ++ , Islami/ Philosophy and >heology, :dinburg, :dinburg 3ni#ersity Press, 1<<2