Anda di halaman 1dari 2

Edukasi Anti Korupsi, Mungkinkah?

Oleh: Nur Afilin Indonesia adalah salah satu negara terkorup di bumi saat ini. Faktanya memang demikian. Dunia internasional pun mengakui prestasi ini. Terbukti pada akhir 2012 lalu, Transparency International merilis laporan Indeks ersepsi !orupsi (Corruption Perception Index/ CPI). "asilnya, nilai # I Indonesia amat rendah dengan hanya menempati urutan ke$11% dan skor &2 dari 1'( negara. )eberapa negara *sia Tenggara lainnya, semisal +ingapura malah sukses dengan capaian skor %' ,peringkat - dunia.. !emudian )runei Darussalam mengantongi skor -,peringkat /( dunia., 0alaysia skor /1 ,peringkat -/ dunia., dan Thailand skor &' ,peringkat %% dunia.. 0engetahui keterpurukan ini, pertanyaan pertama, sudahkah terpikir oleh kita ih2al 3alan keluar dari lingaran setan bernama korupsi itu4 5ika belum, i6inkan saya berbagi pandangan melalui tulisan ini. e3uang anti diskriminasi asal *7rika +elatan, 8elson 0andela pernah beru3ar, Education is the most powerful weapon that which can use to change the world , endidikan adalah sen3ata paling ampuh yang bisa kalian gunakan untuk mengubah dunia.. ertanyaan selan3utnya, pendidikan macam apa gerangan yang dimaksud 0andela4 Ternyata, 0arthin 9uther !ing, 5r. telah men3a2abnya. endidikan itu, katanya, sebenarnya memiliki dua tu3uan. ertama, men3adikan manusia berintelektualitas tinggi. !edua, membentuk manusia berkarakter. Tentu masih banyak petuah para cendekia2an dan tokoh dunia lain yang mengisyaratkan urgensi edukasi ,pendidikan. sebagai 3alan keluar atas permasalahan sebuah bangsa bahkan dunia. 9andasan 7iloso7is itu yang men3adi salah satu pi3akan !emdikbud :I lalu menggencarkan program pendidikan karakter di semua 3en3ang pendidikan. Di antara karakter pokok yang konon ingin ditanamkan ialah 3u3ur. 5u3ur adalah musuh bebuyutan korupsi, bukan4 +ayangnya, hingga kini buah pendidikan karakter anti korupsi ala !emdikbud belum terasa manisnya. )ahkan sebagian kalangan menilai gagal. Indikasinya, elemen institusi pendidikan mulai dari tingkat sekolah; perguruan tinggi hingga kementerian dianggap belum merepresentasikan sikap 3u3ur dan anti korupsi. 0ulai dari kecurangan <3ian 8asional ,<8.

ber3amaah sampai korupsi anggaran bukan lagi men3adi hal yang tabu. 9alu, bagaimana solusinya4 "aruskah muatan edukasi anti korupsi itu dihapus dari kurikulum pendidikan kita4 0enurut saya, masalahnya bukan pada ada atau tidaknya muatan karakter ke3u3uran itu dalam kurikulum pendidikan. !uncinya terletak pada tataran aplikasi penga3aran ,pedagogy., penilaian ,assessment., dan penga2asan ,monitoring.. +udahkah muatan ke3u3uran itu benar$ benar masuk ke dalam relung hati peserta didik sehingga mendorong mereka untuk merealisasikannya4 *tau 3angan$3angan hanya menempel pada ingatan sesaat demi mendapat nilai mata pela3aran atau mata kuliah sa3a4 adahal kata Thomas 9ickona ,1111. merumuskan pendidikan karakter sebagai knowing the good, loving the good, and acting the good ,mengetahui, meyukai, dan melakukan kebaikan. Terakhir, edukasi anti korupsi, dalam hemat saya, selamanya tak akan berhasil tanpa dukungan elemen masyarakat lainnya. 0ulai dari keluarga, tetangga, teman bermain, lingkungan tempat tinggal, hingga pemerintah mesti ambil bagian. *mbil bagian di sini harus dimaknai lebih luas. !eteladanan semua pihak 3auh akan lebih berpengaruh ketimbang perkataan. !er"a movent exempla trahunt, begitu kata pepatah 9atin. *rtinya, edukasi anti korupsi harus mampu melintasi batas tutorial an sich. Ia harus secara bersama$sama, termasuk oleh pemerintah, dilakukan demi memberi teladan bagi segenap anak bangsa. 5ika sudah demikian, maka edukasi anti korupsi tidak akan men3adi satu konsep langitan yang utopis.

Anda mungkin juga menyukai