Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

...

i ii

...................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1.1 LATAR BELAKANG ....... 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 1.3 PERUMUSAN MASALAH ... ...

1 1 1 1

BAB 2 BAHASAN PUSTAKA

1 1 1

2.1 PENGERTIAN KAYU 2.2 JENIS KAYU

BAB 3 DATA DAN BAHASAN 3.1

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

1 1 1

4.1 KESIMPULAN 4.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Teknologi Bahan Konstruksi Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Teknologi Bahan Konstruksi di program studi teknik sipil Fakultas teknik pada Universitas Pancasila. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Imam Hagni Puspito .MT selaku dosen pembimbing mata kuliah Teknologi Bahan Konstruksi dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam memahami konstruksi sebuah bangunan yang menggunakan kayu kelapa sebagai bahan untuk konstruksi bangunan tersebut. Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung penyusunan makalah ini. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca (terutama dosen pembimbing mata kuliah Teknologi Bahan Konstruksi) sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat Allah SWT dan dalam hal perbaikan makalah ini ke depannya.

Jakarta Selatan, Januari 2014 Penyusun

Kayu merupakan bahan konstruksi yang sangat umum untuk digunakan di bidang bangunan teknik sipil. Kayu ini umumnya diambil di hutan, sehingga hari ke hari hingga saat ini makin sulit diperoleh. Hal ini disebabkan telah berkurangnya bahan baku ini di hutan disebabkan pengambilan dan penanamannya tidak seimbang dan juga maraknya penebangan liar. Akibat dari semua ini seringnya terjadi bencana alam berupa banjir, longsor, dangkalnya penampang aliran sungai, dan kerusakan lingkungan lainnya. Dengan demikian maka penilaian jenis bahan bangunan yang lain seperti pohon kelapa dapat dikembangkan untuk mencari bahan yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.

Kayu Kelapa

Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi (berumur 60 tahun keatas) sehingga harus ditebang untuk diganti dengan bibit pohon yang baru. Sebenarnya pohon kelapa termasuk jenis palem. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat /fiber yaitu berbentuk garis pendek-pendek. Anda tidak akan menemukan alur serat lurus dan serat mahkota pada kayu kelapa karena semua bagiannya adalah fiber. Tidak juga ditemukan mata kayu karena pohon kelapa tidak ada ranting/ cabang. Pohon kelapa tumbuh subur di sepanjang pantai Indonesia. Namun, yang paling terkenal dengan warnanya yang coklat gelap adalah dari Sulawesi. Pohon kelapa di jawa umumnya berwarna terang.

Rumah Panel Compact dari Kayu Kelapa Posted on April 13, 2009 by Aryansah Hmmm, masih kurang familiar mungkin dengan rumah kayu kelapa ini Hmmm, tapi ternyata rumah kayu kelapa ini mulai ramai dibicarakan dalam bidang konstruksi rumah sederhana maupun arsitektural. Kayu kelapa ini mulai dilirik berbagai kalangan karena harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan

jenis kayu lain yang biasa digunakan untuk pekerjaan pembangunan (biasanya untuk rumah tinggal), seperti kayu kamfer dan meranti. Saya ingin bercerita mengenai salah satu pengalaman yang pernah saya amati tentang rumah panel kayu kelapa ini. PTPN VIII, sebuah BUMN yang bergerak di bidang perkebunan pernah mencoba konstruksi rumah kayu kelapa ini untuk keperluan bantuan perumahan saat rekonstruksi daerah Pangandaran pascatsunami tahun 2006 lalu, dengan membuatnya seperti mainan lego. Maksudnya disini adalah bagian-bagian rumah, terutama dinding penyekat ruangan, jendela, dan pintu dibuat dalam partisi-partisi (panel) yang nantinya akan disatukan dan dirangkai di lapangan. Uji coba instalasi rumah panel ini dilakukan di lokasi perkebunan gunung Mas. Proses awalnya adalah dengan memotong-motong kayu kelapa yang sudah dipilih, biasanya untuk konstruksi rumah sederhana digunakan kayu dari pohon kelapa dengan usia >50 tahun yang sudah tidak produktif lagi.

Lalu, menyusunnya menjadi partisi-partisi bangunan (panel). Panel yang dibuat waktu itu umumnya berukuran 3 x 3 meter.

Itu persiapan yang dilakukan di tempat perakitan panel rumah. Persiapan lainnya yang perlu dilakukan adalah persiapan di lokasi rumah panel akan didirikan. Sebelumnya kita harus mempersiapkan pondasi dangkal terlebih dahulu (pondasi rumah tinggal) dari pasangan batu kali pecah dengan kedalaman 1-2 m, disesuaikan dengan keadaan lokasi. Kebetulan rumah panel yang akan diinstall waktu itu berukuran kompak, 6 x 6 meter, sedangkan pondasinya dibuat 6 x 9 meter, menyisakan 1.5 meter untuk depan dan belakang rumah.

Setelah pekerjaan pondasi selesai, barulah panel-panel kayu kelapa diangkut ke lokasi instalasi. Sebelum di install, terlebih dahulu kita membuat rangka-rangka untuk panelnya yang tersambungkan dengan slope pondasi. Sambungan antara rangka dengan slope pondasi ini dikaitkan dengan angkur.

Barulah, setelah rangka dipasang, panel-panel rumah siap diinstall. Hal yang perlu diperhatikan dalam instalasi rumah panel ini adalah sambungannya. Bagian terlemah dari rumah panel ini bisa terjadi di sambungannya. Karena itu, perlu dijaga proses pembautan/pemakuan dalam sambungan antar panelnya. Perlu diperhatikan juga, karena sifat kayu kelapa ini berserat, putus-putus (kelapa merupakan pohon monokotil, bukan dikotil seperti pohon lainnya yang kayunya biasa dijadikan bahan konstruksi), beban yang mampu dipikul jenis kayu ini terbatas, dan kurang cocok untuk menahan beban berat seperti kuda-kuda dengan bentang panjang. Kelemahan satu lagi dari kayu kelapa ini adalah ketahanan terhadap rayap. Hal ini dapat diatasi melalui treatment dengan terlebih dahulu merendam kayu kelapa dalam larutan anti rayap atau bahan sejenisnya. Selain untuk konstruksi rumah tinggal juga, kayu kelapa ini sudah banyak digunakan untuk keperluan arsitektural, seperti lantai rumah. Karena kayu kelapa ini memiliki corak yang unik untuk dekorasi arsitektural rumah tinggal, apalagi setelah diplitur dengan baik. Kayu kelapa juga biasanya digunakan untuk konstruksi gasibu ejaan asli (nama beken ejaan salah : gazeebo).

Anda mungkin juga menyukai