Anda di halaman 1dari 25

PATOFISIOLOGI EDEMA CEREBRI

DISUSUN OLEH: Caesario Arlingga Ernawati I el!a "i#a$anti Intan %atali$a D %&'&( Pra'osa M&(a a! S&r$o N Nini' Retno S&!ar$anti No)i Dwi A*ita S N&r(a$ati N&r&l E'a$anti Pra!i'a Sangga Pra ana Pra#ati$a Harwo'o P&+&t Riana Sari P&ti' %&s& asari Riana P&s+ita Sari S&gi$arto Tati' S&gi$anti Tri Ra( awati

POLITE%NI% %ESEHATAN SURA%ARTA ,URUSAN %EPERA"ATAN DI- %EPERA"ATAN ./00

TIN,AUAN %ONSEP
1. PENGERTIAN

Edema serebri atau edema otak adalah keadaan patologis terjadinya akumulasi cairan di dalam jaringan otak sehingga meningkatkan volume otak. Dapat terjadi peningkatan volume intraseluler (lebih banyak di daerah substansia grisea) maupuri ekstraseluler (daerah substansia alba), yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial. Edema serebri ialah pembengkakan otak akibat bertambahnya volume air dalam jaringannya (Miller, 19 !). "olume air (ml#1$$ gr otak) pada otak normal dan edema serebri 'tak normal Edema serebri .1 ETIOLOGI Edema otak dapat muncul pada kondisi neurologis dan nonneurologis*
a. +ondisi neurologis * %troke iskemik dan perdarahan intraserebral,

%ubstansi grisea ($ ()

%ubstansi alba $ !

&otal 9

trauma kepala, tumor otak, dan in,eksi otak.


b. +ondisi non neurologis * +etoasidosis diabetikum, koma asidosis laktat,

hipertensi maligna, ense,alopati, hiponatremia, ketergantungan pada opioid, gigitan reptil tertentu, atau high altitude cerebral edema (-./E). 21 %LASIFI%ASI Edema serebri dibagi atas dua bagian besar, yaitu * a. 0erdasarkan lokalisasi cairan dalam jaringan otak 1). Edema serebri ekstraseluler, bila kelebihan air terutama dalam substansia alba )). Edema serebri intraseluler, bila kelebihan air terutama dalam substansia grisea b. 0erdasarkan pato,isiologi

1). Edema serebri vasogenik

1aling sering dijumpai di klinik. 2angguan utama pada blood brain barrier (sa3ar darah4otak). 1ermeabilitas sel endotel kapiler meningkat sehingga air dan komponen yang terlarut keluar dari kapiler masuk ruangan ekstraseluler, sehingga cairan ekstraseluler bertambah. Dugaan bah3a serotonin memegang peranan penting pada perubahan permeabilitas sel4sel endotel masih memerlukan penelitian lebih lanjut. 5enis edema ini dijumpai pada trauma kepala, iskemia otak,tumor tak, hipertensi maligna, perdarahan otak dan ber4bagai penyakit yang merusak pembuluh darah otak

2). Edema serebri sitotoksik

+elainan dasar terletak pada semua unsur seluler otak (neuron, glia dan endotel kapiler). 1ompa 6a tidak ber,ungsi dengan baik, sehingga ion 6a tertimbun dalam sel,mengakibatkan kenaikan tekanan osmotik intraseluler yangakan menarik cairan masuk ke dalam sel. %el makin lamamakin membengkak dan akhirnya pecah. .kibat pembengkakan endotel kapiler, lumen menjadi sempit, iskemia otakmakin hebat karena per,usi darah terganggu.

1ada binatang percobaan, pemakaian bakterisid yang luas pada kulit seperti heksakloro,en dan bahan yang mengandung and, seperti trietil tin, dapat menimbulkan edema sitotoksik. Edema serebri sitotoksik sering ditemukan pada hipoksia# anoksia (cardiac arrest),iskemia otak, keracunan air dan intoksikasi 7at47at kimia tertentu. 5uga sering bersama4samadengan edema serebri vasogenik, misalnya pada stroke obstrukti, (trombosis, emboli serebri) dan meningitis

3). Edema serebri osmotic

Edema terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmotic antara plasma darah (intravaskuler) dan jaringan otak (ekstravaskuler).

4). Edema serebri hidrostatik#interstisial

Dijumpai pada hidrose,alus obstrukti,. +arena sirkulasi terhambat, cairan srebrospinal merembes melalui dinding ventrikel, meningkatkan volume ruang ekstraseluler.

1embagian edema serebri menurut 2roningen Edema %erebri 1roblem 2angguan primer 9okalisasi * 0ag. 1utih otak 0ag. +elabu otak 1ermeabilitas vaskuler ;ltrastruktur * Ekstraseluler <n,raseluler +omposisi cairan &erapi : =iltrat plasma (protein) De>ametason : 1lasma ? : : -anya kadar air bertambah 0ahan osmotik 31 PATOFISIOLOGI DENGAN PATH"A4S a. "asogenic edema : .ir : 6a 'perasi : 0ertambah : : 6ormal : : 6ormal : 6ormal "asogenik 0lood brain 8 %itotoksik 2angguan 'smotik 'bstruksi osmotik -idrostatik %irkulasi

sodium barrier pump4cell

1ada vasogenic edema, terdapat peningkatan volume cairan ekstrasel yang berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler. "asogenic edema ini disebabkan oleh ,aktor tekanan hidrostatik, terutama meningkatnya tekanan darah dan aliran darah dan oleh ,actor osmotic. +etika protein dan makromolekur lain memasuki rongga ekstraseluler otak karena kerusakan sa3ar darah otak, kadar air dan natrium pada rongga ekstraseluler juga meningkat. "asogenic edema ini lebih terakumulasi pada substansia alba cerebral karena perbedaan compliance antara substansia abla dan grisea. Edema vasogenic ini juga disebut edema basah karena pada beberapa kasus, potongan permukaan otak nampak cairan edema. &ipe edema ini terlihat sebagai respon terhadap trauma, tumor, in,lamasi ,okal, stadium akhir dari iskemia cerebral. b. Edema %ititoksik 1ada edema sitotoksik terdapat peningkatan volume cairan intrasel, yang berhubungan dengan kegagalan dari mekanisme energy yang secara normal tetap mencegah air memasuki sel, mencakup ,ungsi yang inadekuat dari pompa natrium dan kalium pada membrane sel glia. 6euron, glia dan sel endotelial pada substansia alba dan grisea menyerap air dan membengkak. 1embengkakan otak berhubungan dengan edema sititoksik yang berarti terdapat volume yang besar dari sel otak yang mati. @ang akan berakibat sangat buruk, edema sitotoksik ini sering di istilahkan dengan edema kering. Edema sitotoksik terjadi bila otak mengalami kerusakan yang berhubungan dengan hipoksia, iskemia, abnormalitas metabolic (uremia, ketoasidosis, metabolic), intoksikasi (dimetro,enol, triethylitin, he>achlrophenol, isonia7id) dan pada sindrom reye, -ipoksia 0erat. c. Edema 'smotic

.pabila tekanan osmotik plasma turun A 1)B, akan terjadi edema serebri dan kenaikan &<+. -al ini dapat dibuktikan pada binatang percobaan dengan in,us air suling, yang menunjukkan kenaikan volume air. 1ada edema serebri osmotik tidak ada kelainan pada pembuluh darah dan membran sel. d. Edema <nterstitial Edema interstisial adalah peningkatan volume cairan ekstrasel yang terjadi pada substansia alba periventrikuler karena transudasi cairan serebrospinal melalui dinding ventrikel ketika tekanan intraventrikuler meningkat.

Pat(wa$
6eorologis 6on neorologis

9uka tembus, luka lecet

/edera primer#langsung

/edera sekunder# tak langsung

+erusakan jaringan kulit kepala

9aserasi

+erusakan syara, otak Ce,lek batuk menurun

.liran darah ke otak menurun Cisiko tinggi in,eksi %uplai nutrien ke otak menurun ('),glukosa) 1erubahan metabolisme aerob menjadi anaerob

perubahan pola pernapasan

=raktur tulang tengkorak

0ersihan jalan na,as tidak e,ekti,

.sam laktat meningkat

-ipoksia 'edema 5aringan otak

1roduksi .&1 berkurang Metabolisme .sidosis

"asodilatasi cerebral

Energi berkurang 2angguan per,usi serebral &<+ meningkat 6yeri kepala 9emah,lesu 2angguan mobilitas ,isik#intoleran aktivitas

1eningkatan asam laktat

.liran darah ke otak bertambah

Depresi sistem pernapasan

1enekanan pembuluh darah dan jaringan cerebral

1ola na,as tak e,ekti,

2angguan persepsi4sensori

2angguan rasa nyaman* nyeri

+urang 1era3atan Diri

Mual, muntah, na,su makan turun

Cisiko kurang nutrisi dari kebutuhan

(Doengoes,)$$$) (-udak dan 2allo,199!) (0runner dan %uddarth,)$$1)

51 MANIFESTASI %LINI% 1ada kondisi terjadi peningkatan tekanan intrakranial dapat ditemukan tanda dan gejala berupa* a. 6yeri kepala hebat. b. MuntahD dapat proyektil maupun tidak. c. 1englihatan kabur.
d. 0radikardi dan hipertensiD terjadi akibat iskemi dan terganggunya pusat

vasomotor

medular.

-al

ini

merupakan

mekanisme

untuk

mempertahankan aliran darah otak tetap konstan pada keadaan meningkatnya resistensi serebrovaskular akibat kompresi pembuluh darah kapiler serebral oleh edema.
e. 1enurunan ,rekuensi dan dalamnya pemapasanD respirasi menjadi lambat

dan dangkal secara progresi, akibat peningkatan tekanan intracranial (&<+) yang menyebabkan herniasi unkal. %aat terjadi kompresi batang otak, timbul perubahan pola pernapasan menjadi pola /heyne4%tokes, kemudian timbul hiperventilasi, diikuti dengan respirasi yang ireguler, apnea, dan kematian.
f. 2ambaran papiledema pada ,unduskopiD ditandai dengan batas papil yang

tidak tegas, serta cup and disc ratio lebih dari $,). 61 PEMERI%SAAN DIAGNOSTI% Dapat dilakukan pemeriksaan /& scan atau MC< otak untuk melihat etiologi dan luas edema serebri. 1ada iskemia ,okal serebri, edema dapat terlihat karena pengurangan radiodensitas pada jaringan pada daerah in,ark dan karena ada midline shi,t dan desakan serta distorsi ventrikular. 71 PENATALA%SANAAN MEDIS
a. Posisi %e+ala !an Le(er1 1osisi kepala harus netral dan kompresi vena

jugularis harus dihindari. =iksasi endotracheal tube (E&&) dilakukan dengan menggunakan perekat yang kuat dan jika posisi kepala perlu

diubah harus dilakukan dengan hati4hati dan dalam 3aktu sesingkat mungkin. ;ntuk mengurangi edema otak dapat dilakukan elevasi kepala E$F.
b. Analgesi'8 Se!asi8 !an 9at Paraliti'1 6yeri, kecemasan, dan agitasi

meningkatkan kebutuhan metabolisme otak, aliran darah otak, dan tekanan intrakranial. 'leh karena itu, analgesik dan sedasi yang tepat diperlukan untuk pasien edema otak. 1asien yang menggunakan ventilator atau E&& harus diberi sedasi supaya tidak memperberat &<+. 'bat sedasi yang sering digunakan untuk pasien neurologi diantaranya adalah opiat, ben7odia7epin, dan propo,ol.
c. -entilasi !an O'sigenasi1 +eadaan hipoksia dan hiperkapnia harus

dihindari karena merupakan vasodilator serebral poten yang menyebabkan penambahan volume darah otak sehingga terjadi peningkatan &<+, terutama pada pasienm dengan pernicabilitas kapilcr yang abnormal. <ntubasi dan ventilasi mekanik diindikasikan jika ventilasi atau oksigenasi pada pasien edema otak buruk.
d. Penatala'sanaan Cairan1

'smolalitas serum yang rendah dapat

menyebabkan edema sitotoksik sehingga harus dihindari. +eadaan ini dapat dicegah dengan pembatasan ketat pemberian cairan hipotonik (balans G)$$ ml).
e. Penatala'sanaan

Te'anan

Dara(1

&ekanan

darah

yang

ideal

dipengaruhi oleh penyebab edema otak. 1ada pasien stroke dan trauma, tekanan darah harus dipelihara dengan cara menghindari kenaikan tekanan darah tiba4tiba dan hipertensi yang sangat tinggi untuk menjaga per,usi tetap adekuat. &ekanan per,usi serebral harus tetap terjaga di atas !$4 $ mm-g pascatrauma otak.
f. Pen:ega(an %e#ang8 De a 8 !an Hi+ergli'e i1 +ejang, de4mam, dan

hiperglikemi merupakan ,aktor4,aktor yang dapat memperberat sehingga harus dicegah atau diterapi dengan baik bila sudah terjadi. 1enggunaan antikonvulsan pro,ilaktik seringkali diterapkan dalam praktek klinis. %uhu tubuh dan kadar glukosa darah kapiler harus tetap diukur.

Tera+i Os oti' &erapi osmotik menggunakan manitol dan salin hipertonik. a. b. c. d. Manitol E,ek 'stnotik E,ek -emodinamik E,ek '>ygen =ree Cadical %cavenging Dosis a3al manitol )$B 141,H g#kg00 <" bolus, diikuti dengan $,)H4 $,H g#kg00 <" bolus tiap I4! jam. E,ek mak4simum terjadi setelah )$ menit pemberian dan durasi kerjanya I jam. 1ernberian manitol ini harus disertai pemantauan kadar osmolalitas serum. 'smolalitas darah yang terlalu tinggi akan meningkatkan risiko gagal ginjal (terutama pada pasien yang sebelumnya sudah mengalami vollyr,g depletion). +adar osmolalitas serum tidak boleh lebih dan E)$ m'smol#9. Salin Hi+ertoni' /airan salin hipertonik (6a/1 EB) juga dapat digunakan sebagai alternati, pengganti manitol dalam terapi edema otak. Mekanisme kerjanya kurang lebih sama dengan manitol, yaitu dehidrasi osmotik. Steroi! Gl&'o'orti'oi! e,ekti, untuk mengatasi edema vasogenik yang menyertai tumor, peradangan, dan kelainan lain yang berhubungan dengan peningkatan permeabilitas sa3ar darah4otak, termasuk akibat manipulasi pembedahan. 6amun, steroid tidak berguna untuk mengatasi edema sitotoksik dan berakibat buruk pada pasien iskemi otak. De'sa etason paling disukai karena aktivitas mineralokorti4koidnya yang sangat rendah. Dosis a3al adalah 1$ mg <" atau per oral, dilanjutkan dengan I mg setiap ! jam. Dosis ini ekuivalen dengan )$ kali lipat produksi kortisol normal yang ,isiologis. Cesponsnya seringkali muncul dengan cepat namun pada beberapa jenis tumor hasilnya kurang responsi,. Dosis yang lebih tinggi, hingga 9$ mg#hari, dapat diberikan pada kasus yang re,rakter. %etelah penggunaan selama berapa hari, dosis steroid harus diturunkan secara bertahap

Manitol

(tapeJ o,,) untuk menghindari komplikasi serius yang mungkin timbul, yaitu edema rekuren dan supresi kelenjar adrenal. Deksametason kini direkomendasikan untuk anak A ) bulan penderita meningitis bakterialis. Dosis yang dianjurkan adalah $,1H mg#kg <" setiap ! jam pada I hari pertama pengobatan disertai dengan terapi antibiotik. Dosis pertama harus diberikan sebelum atau bersamaan dengan terapi antibiotik (lihat bab meningitis bakterialis). Hi+er)entilasi %asaran p/'), yang diharapkan adalah E$4EH mm-g agar menimbulkan vasokonstriksi serebral sehingga menurunkan volume darah serebral. Bar;it&rat 0arbiturat dapat menurunkan tekanan intrakranial secara e,ekti, pada pasien cedera kepala berat dengan hemodinamik yang stabil. &erapi ini biasanya digunakan pada kasus yang re,rakter terhadap pengobatan lain maupun penanganan &<+ dengan pembedahan. F&rose i! &erkadang dikombinasikan dengan manitol. &erapi kombinasi ini telah terbukti berhasil pada beberapa penelitian. =urosemid dapat meningkatkan e,ek manitol, namun harus diberikan dalam dosis tinggi, sehingga risiko terjadinya kontraksi volume melampaui man,aat yang diharapkan. 1eranan asetasolamid, penghambat karbonik anhidrase yang mengurangi produksi /%%, terbatas pada pasien high4altitude illness dan hipertensi intrakranial benigna. <nduksi hipotermi telah digunakan sebagai intervensi neuroproteksi pada pasien. dengan lesi serebral akut. <1 %OMPLI%ASI 1ada edema serebri, tekanan intrakranial meningkat, yang menyebabkan meningkatnya morbiditas dan menurunnya cerebral blood ,lo3 (/0=). 1eningkatan tekanan intrakranial menyebabkan tekanan tambahan pada sistem, memaksa aliran yang banyak untuk kebutuhan jaringan. Edema serebri dapat menyebabkan sakit kepala, penurunan kesadaran dan muntah, pupil

edema. -erniasi dapat menyebabkan kerusakan yang berhubungan dengan tekanan kepada jaringan yang bersangkutan dan tanda4tanda dari dis,ungsi struktur yang tertekan. a. =ungsi 'tak 1ada edema serebri dapat terjadi gangguan ,ungsi otak, baik oleh edema serebri sendiri sehingga neuron4neuron tidak ber,ungsi sepenuhnya maupun oleh kenaikan &<+ akibat edema serebri. 'tak terletak dalam rongga tengkorak yang dibatasi oleh tulang4tulang kerasD dengan adanya edema serebri, mudah sekali terjadi kenaikan &<+ dengan akibat4akibat seperti herniasi, torsi dan lain4lain yang akan mengganggu ,ungsi otak. b. .liran Darah ke 'tak 0erdasarkan hasil percobaan, terdapat hubungan antara &<+ dan aliran darah yang menuju ke otak. 1er,usi darah ke jaringan otak dipengaruhi oleh tekanan arteri (tekanan sistemik), &<+ dan mekanisme otoregulasi otak. 1er,usi darah ke jaringan otak hanya dapat berlangsung apabila tekanan arteri lebih besar daripada &<+. 1erbedaan minimal antara tekanan arteri dan &<+ yang masih menjamin per,usi darah ialah I$ mm-g. +urang dari nilai tersebut, per,usi akan berkurang# terhenti sama sekali. %ampai pada batas4batas tertentu perubahan tekanan arteri &<+ dapat diimbangi oleh mekanisme otoregulasi otak, sehingga per,usi darah tidak terganggu dan ,ungsi otak dapat berlangsung seperti biasa. Mekanisme otoregulasi mudah mengalami kerusakan oleh trauma, tumor otak, perdarahan, iskemia dan hipoksia. c. +enaikan &ekanan <ntrakranial +arena mekanisme kompensasi ruang serebrospinalis dan sistem vena, maka pada a3al penambahan volume cairan jaringan otak belum ada kenaikan &<+. Mekanisme kompensasi tersebut terbatas kemampuannya sehingga penambahan volume intrakranial selanjutnya akan segera disertai kenaikan &<+. 1ertambahan volume )B atau 1$ 41H ml tiap hemis,er sudah menimbulkan kenaikan &<+ yang hebat

d. -erniasi 5aringan 'tak Edema serebri yang hebat menyebabkan terjadinya herniasi jaringan otak terutama pada tentorium serebellum dan ,oramen magnum. 1). -erniasi tentorium serebelum .kibat herniasi tentorium serebelum ialah tertekannya bangunan4bangunan pada daerah tersebut seperti mesense,alon, 6. <<<, .. serebri posterior, lobus temporalis dan unkus. @ang mungkin terjadi akibat herniasi ini ialah *
a) ;nkus lobus temporalis tertekan ke ba3ah dan menekan bangunan

pada hiatus. b) 6. <<< yang mengandung serabut parasimpatis untuk konstriksi pupil mata tertekan sehingga pupil berdilatasi dan re,leks cahaya negati,. &ekanan pada mesense,alon antara lain dapat menimbulkan gangguan kesadaran, sebab di sini terdapat ,ormatio retikularis. 1enderita menjadi somnolen, sopor atau koma. tekanan pada .. serebri posterior menyebabkan iskemia dan in,ark pada korteks oksipitalis.

)). -erniasi ,oramen magnum 1eninggian &<+ terutama pada ,ossa posterior akan mendorong tonsil serebelum ke arah ,oramen magnum. -erniasi ini dapat mencapai servikal 1 dan ) dan akan menekan medulla oblongata, tempatnya pusat4pusat vital. .kibatnya antara lain gangguan pernapasan dan kardiovaskuler.

TIN,AUAN %EPERA"ATAN A1 Peng'a#ian 01 a. 2ejala * &anda* 1erubahan dalam b. %irkulasi 2ejala* 1erubahan tekanan darah atau normal (hipertensi), perubahan ,rekuensi jantung (bradikardi, takikardi yang diselingi dengan bradikardi, disritmia).
c. <ntegritas Ego

Peng'a#ian .ktivitas#<stirahat Merasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan. kesadaran, letargi, cedera hemiparese, ortopedi, Kuadreplegia, ataksia cara berjalan tak tegap, masalah keseimbangan, (tauma) kehilangan tonus otot, otot spastik.

1engkajian pola ,ungsional menurut Doenges ()$$1) *

2ejala * &anda*

1erubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau dramatis). /emas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, bingung, depresi dan inpulsi,.

d. Eliminasi 2ejala* e. Makanan#/airan 2ejala* &anda* ,. 6eurosensori 2ejala* +ehilangan seputar kesadaran sementara, sinkope, amnesia tinitus, kejadian. "ertigo, Mual, muntah, dan mengalami perubahan selera. Muntah (mungkin proyektil), gangguan menelan (batuk, air liur keluar, dis,agia). <nkontinensia kandung kemih#usus atau mengalami gangguan ,ungsi.

kehilangan pendengaran, tingling, baal pada

ekstermitas. 1erubahan dalam penglihatan, seperti ketajamannya, diplopia, kehilangan sebagian lapang pandang, ,oto,obia. 2angguan pengecapan dan juga penciuman. &anda* 1erubahan perhatian, 1erubahan mengikuti. tidak lemah. sensitive kesadaran konsentrasi, pupil bisa sampai koma, masalah, cahaya, seperti* tidak perubahan status mental (orientasi, ke3aspadaan, pemecahan terhadap pengaruh emosi#tingkah laku dan memori). (respon simetri), deviasi pada mata, ketidakmampuan +ehilangan pengindraan, lemah, pengecapan, penciuman dan pendengaran. Lajah simetris. .praksia, terhadap 2enggaman hemiparase, sentuhan seimbang. Ce,lek tendon dalam tidak ada atau Kuadreplegia. dan gerakan. 1ostur (dekortikasi, deserebrasi), kejang. %angat +ehilangan sensasi sebagian tubuh, kesulitan dalam menentukan posisi tubuh. g. 6yeri#kenyamanan 2ejala* &anda* %akit kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya lama. Lajah menyeringai, respon menarik pada rangsangan nyeri yang hebat, gelisah tidak bisa beristirahat, merintih. h. 1erna,asan &anda* 1erubahan pola na,as (apnea yang diselingi oleh hiperventilasi). 6apas berbunyi, stridor, tersedak. Conkhi, mengi positi, (kemungkinan karena respirasi).

i.

+eamanan 2ejala* &anda* +ulit* &rauma baru#trauma karena kecelakaan. =raktur#dislokasi, gangguan penglihatan. 9aserasi, abrasi, perubahan 3arna, seperti Mraccoon eyeN, &anda battle disekitar telinga (merupakan &anda adanya trauma). .danya aliran cairan (drainase) dari telinga#hidung (/%%). 2angguan kogniti,, gangguan rentang gerak, tonus otot hilang, regulasi suhu tubuh. kekuatan secara umum mengalami paralisis. Demam, gangguan dalam

j.

<nteraksi %osial &anda* .,asia motorik dan sensorik, bicara tanpa arti, bicara berulang4ulang, disartria, anomia.

k. 1enyuluhan#pembelajaran 2ejala* 1enggunaan alkohol#obat lain 1ertimbangan ambulasi, belanja, rencana pemulangan* makan, Membutuhkan bantuan pada pera3atan diri, transportasi, pera3atan, menyiapkan pengobatan, tugas4tugas

rumah tangga, perubahan tata ruang, atau penempatan ,asilitas lainnya dirumah. B1 1. Diagnosis %e+erawatan Cesiko tidak e,ekti,nya bersihan jalan na,as dan tidak e,ekti,nya pola na,as berhubungan dengan gagal na,as, adanya sekresi, gangguan ,ungsi pergerakan, dan meningkatnya tekanan intracranial ). E. 1erubahan per,usi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial. +urangnya pera3atan diri berhubungan dengan tirah baring dan menurunnya kesadaran.

I. Cesiko kurangnya volume cairan berhubungan mual dan muntah. H. Cesiko injuri berhubungan dengan menurunnya kesadaran atau meningkatnya tekanan intrakranial. !. 6yeri berhubungan dengan trauma kepala. . Cesiko in,eksi berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala. (. +ecemasan orang tua4anak berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma kepala. 9. Cesiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi. C1 Inter)ensi %e+erawatan berhubungan dengan gagal na,as, adanya sekresi, gangguan ,ungsi pergerakan, dan meningkatnya tekanan intrakranial. &ujuan * 1ola na,as dan bersihan jalan na,as e,ekti, yang ditandai dengan tidak ada sesak atau kesukaran berna,as, jalan na,as bersih, dan perna,asan dalam batas normal. <ntervensi a. +aji .ir3ay, 0reathing, /irculasi. b. +aji anak, apakah ada ,raktur cervical dan vertebra. 0ila ada hindari memposisikan kepala ekstensi dan hati4hati dalam mengatur posisi bila ada cedera vertebra. c. 1astikan jalan na,as tetap terbuka dan kaji adanya sekret. 0ila ada sekret segera lakukan pengisapan lendir. d. +aji status perna,asan kedalamannya, usaha dalam berna,as. e. 0ila tidak ada ,raktur servikal berikan posisi kepala sedikit ekstensi dan tinggikan 1H 8 E$ derajat. ,. 1emberian oksigen sesuai program. ). 1erubahan per,usi jaringan serebral berhubungan dengan edema serebral dan peningkatan tekanan intrakranial. <ntervensi &inggikan posisi kepala 1H 8 E$ derajat dengan posisi MmidlineN untuk menurunkan tekanan vena jugularis.

1. Cesiko tidak e,ekti,nya jalan na,as dan tidak e,ekti,nya pola na,as

-indari hal4hal yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial* ,leksi atau hiperekstensi pada leher, rotasi kepala, valsava meneuver, rangsangan nyeri, prosedur (peningkatan lendir atau suction, perkusi). tekanan pada vena leher pembalikan posisi dari samping ke samping (dapat menyebabkan kompresi pada vena leher). 0ila akan memiringkan anak, harus menghindari adanya tekukan pada anggota badan, ,leksi (harus bersamaan). 0erikan pelembek tinja untuk mencegah adanya valsava maneuver. a. -indari tangisan pada anak, ciptakan lingkungan yang tenang, gunakan sentuhan therapeutic, hindari percakapan yang emosional. b. 1emberian obat4obatan untuk mengurangi edema atau tekanan intrakranial sesuai program. c. 1emberian terapi cairan intravena dan antisipasi kelebihan cairan karena dapat meningkatkan edema serebral. d. Monitor intake dan out put. e. 9akukan kateterisasi bila ada indikasi. ,. 9akukan pemasangan 62& bila indikasi untuk mencegah aspirasi dan pemenuhan nutrisi. g. 9ibatkan orang tua dalam pera3atan anak dan jelaskan hal4hal yang dapat meningkatkan tekanan intrakranial. E. +urangnya pera3atan diri berhubungan dengan tirah baring dan menurunnya kesadaran. &ujuan * +ebutuhan sehari4hari anak terpenuhi yang ditandai dengan berat badan stabil atau tidak menunjukkan penurunan berat badan, tempat tidur bersih, tubuh anak bersih, tidak ada iritasi pada kulit, buang air besar dan kecil dapat dibantu. <ntervensi * a. 0antu anak dalam memenuhi kebutuhan aktivitas, makan 8 minum, mengenakan pakaian, 0.+ dan 0.0, membersihkan tempat tidur, dan kebersihan perseorangan.

b. c. 0.0. d. dalam pera3atan pemenuhan

0erikan makanan via +aji adanya

parenteral bila ada indikasi. 1era3atan kateter bila terpasang. konstipasi, bila perlu pemakaian pelembek tinja untuk memudahkan 9ibatkan kebutuhan orang tua dan

sehari4hari

demonstrasikan, seperti bagaimana cara memandikan anak.


I. Cesiko kurangnnya volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah.

&ujuan * &idak ditemukan tanda4tanda kekurangan volume cayran atau dehidrasi yang ditandai dengan membran mukosa lembab, integritas kulit baik, dan nilai elektrolit dalam batas normal. <ntervensi * +aji intake dan out put. +aji tanda4tanda dehidrasi* turgor kulit, membran mukosa, dan ubun4ubun atau mata cekung dan out put urine. 0erikan cairan intra vena sesuai program. H. Cesiko injuri berhubungan dengan menurunnya kesadaran atau meningkatnya tekanan intrakranial. &ujuan * .nak terbebas dari injuri. <ntervensi * +aji status neurologis anak* perubahan kesadaran, kurangnya respon terhadap nyeri, menurunnya re,leks, perubahan pupil, aktivitas pergerakan menurun, dan kejang. +aji tingkat kesadaran dengan 2/% Monitor tanda4tanda vital anak 0erikan istirahat antara setiap jam atau sesuai dengan protokol.

intervensi atau pengobatan. 0erikan analgetik sesuai program.


!. 6yeri berhubungan dengan trauma kepala &ujuan * .nak akan merasa

nyaman yang ditandai dengan anak tidak mengeluh nyeri, dan tanda4tanda vital dalam batas normal. <ntervensi * +aji keluhan nyeri dengan menggunakan skala nyeri, catat lokasi nyeri, lamanya, serangannya, peningkatan nadi, na,as cepat atau lambat, berkeringat dingin. Mengatur posisi sesuai kebutuhan anak untuk mengurangi nyeri. +urangi rangsangan. 1emberian obat analgetik sesuai dengan program.

/iptakan lingkungan yang nyaman termasuk tempat tidur. 0erikan sentuhan terapeutik, lakukan distraksi dan relaksasi.
. Cesiko in,eksi berhubungan dengan adanya injuri. &ujuan * .nak akan

terbebas dari in,eksi yang ditandai dengan tidak ditemukan tanda4tanda in,eksi* suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada pus dari luka, leukosit dalam batas normal. <ntervensi * +aji adanya drainage pada area luka. Monitor tanda4tanda vital* suhu tubuh. 9akukan pera3atan luka dengan steril dan hati4hati. +aji tanda dan gejala adanya meningitis, termasuk kaku kuduk, iritabel, sakit kepala, demam, muntah dan kenjang.
(. +ecemasan orang tua berhubungan dengan kondisi penyakit akibat trauma

kepala. &ujuan * .nak dan orang tua akan menunjukkan rasa cemas berkurang yang ditandai dengan tidak gelisah dan orang tua dapat mengekspresikan perasaan tentang kondisi dan akti, dalam pera3atan anak. <ntervensi * 5elaskan pada anak dan orang tua tentang prosedur yang akan dilakukan, dan tujuannya. .njurkan orang tua untuk selalu berada di samping anak. .jarkan anak dan orang tua untuk mengekspresikan perasaan. 2unakan komunikasi terapeutik.
9. Cesiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan immobilisasi.

&ujuan * &idak ditemukan tanda4tanda gangguan integritas kulit yang ditandai dengan kulit tetap utuh. <ntervensi * 9akukan latihan

pergerakan (C'M). 1ertahankan posisi postur tubuh yang sesuai. Cubah +aji area kulit* adanya lecet. 9akukan Mback rubN setelah mandi di area yang potensial menimbulkan lecet dan pelan4pelan agar tidak menimbulkan nyeri.

DAFTAR PUSTA%A 0enyamin /handra.19 9. Diagnostik dan 1enanggulangan 1enderita dalam /oma /ermin +edokteran 0erko3 C. &albott 5-. 19 . &he Merck Manual o, Diagnosis and &herapy 1Eth ed. 6e3 @ork* Merck O /o Cah3ay 0runner O %uddart, )$$1, Keperawatan Medikal Bedah Volume 1, 5akarta * E2/ 0runner O %uddart, )$$1, Keperawatan Medikel Bedah Volume 2, 5akarta * E2/ /arpenito 95, )$$$, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada raktek Klinik, !disi ", 5akarata* E2/ Doenges M.E., )$$1, #encana Asuhan Keperawatan$ erencanaan dan endokumentasian erawatan 5akarta* E2/. edoman %ntuk asien. Edisi E ,

=isman C. 19(I. %teroid in the &reatment o, 0rain Edema (.bstract) Medical /urrents +rupp M., /hatton M5. 19 !. /urrent Medical Diagnosis and &reatment, 1Eth ed., 9os .ltos, /ali,ornia* 9ange Medical 1ublications.. 9umbantobing %M. 19(1. Edema 'tak dalam +edaruratan dan +ega3atan Medik Editor* .rjatmo &jokronegoro dan -. .hmad -usen Markum =+4;< 5akarta. Mansjoer ., )$$$, Kapita &elekta Kedokteran, !disi ''', (ilid '', 5akarta* Media .esculapis =+;< Markam, %.(1999). )edera tertutup kepala. 5akarta * =+;< Menkes 5-. 19($.&e>book o, /hild 6eurology )nd ed., 1hiladelphia* 9ea O =ebiger. Miller 5D. 19 !./erebral 'edema Cassegna Medics, 9<<<.

MuttaKin, .ri,. )$$9. engantar Asuhan Keperawatan dengan *angguan &istem ersara+an. %alemba Medika * 5akarta 6ur 5annah, <ntansari. )$$H. Aplikasi @ogyakarta roses Keperawatan. Mocomedia *

Cosjidi, /holik -arun dan %ai,ul 6urhidayat. )$$9. Buku A,ar erawatan )edera Kepala dan &troke untuk Mahasiswa D ''' Keperawatan. @ogyakarta * .rdana Media. %hirkey -/. 19 ).1ediatric &herapy Ith ed. %aint 9ouis* /" Mosby /o,. Lilkinson, 5uditth M. , )$$!, Buku &aku Diagnosa Keperawatan, 5akarta* E2/ .........)$$ . D<.26'%. 6.6D. 6</ 6'/. 1anduan 1raktis Diagnosis dan tata 9aksana 1enyakit %ara, 'leh dr. 2eorge De3anto, %p%, dr. Lita 5. %u3ono, %p%, dr. 0udi Ciyanto, %p%, O dr. @uda &urana, %p%

Anda mungkin juga menyukai